Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 138263 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Aristo Purboadji
"Krisis rupiah di tahun 1997-1999 adalah gejolak besar bagi ekonomi Indonesia dimana pertumbuhan ekonomi anjlok, sistem perbankan lumpuh, diikuti dengan konsekuensi sosial dan politik yang pahit. Diyakini jika otoritas moneter daan pembuat kebijakan lainnya dapat mengantisipasi krisis tersebut, segala konsekuensi yang tidak diinginkan tersebut dapat dikurangi dan mungkin dihindari.
Sistem pendeteksian dini untuk krisis rupiah diharapkan dapat memberi waktu para pembuat kebijakan untuk mengantisipasi datangnya krisis. Namun salah satu faktor sukses yang kritikal dalam pembentukan sistem tersebut adalah seleksi indikator.
Penelitian ini menerapkan Indication & Warning Intelligence (I&W)untuk sistem pendeteksian dini krisis rupiah dengan produk akhir berupa set indikator yang dianggap efektif memprediksi krisis rupiah. Dengan I&W diseleksi lima indikator, yang selanjutnya diuji keefektifannya dengan metode regresi logit, yang menyatakan bahwa terdapat tiga indikator yang dapat memprediksi krisis rupiah secara signifikan yang adalah: 1) Real Effective Exchange Rate, 2) Deposit Money Bank?s Foreign Asset Growth, dan 3) Inflasi.

Currency crisis in Indonesia that took place in 1997-1999 was a major shock to the economy which plunge the growth, collapse the banking system with its bitter social and political consequences. It is acknowledged that if the monetary authority could anticipate such shock, the result would not be as devastating, it could be far lessen, and hopefully avoided.
Early warning system for currency crisis is crucial for policy makers to anticipate the coming crisis with enough preparation. One of the most important factor in framing that system is indicators selection.
This research apply Indication & Warning Intelligence (I&W) to early warning system of rupiah crisis with indicator set as its end product. With I&W five indicators are selected, which underwent further significance test with logistic regression method. This method results in three indicators being the most effective in predicting rupiah crisis, namely: 1) Real Effective Exchange Rate, 2) Deposit Money Bank?s Foreign Asset Growth, and 3) Inflation.
"
Jakarta: Program PascaSarjana Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eric Alexander Sugandi
"The 1997-1999 currency crises series was a major shock to Indonesian economy. The crises had damaged Indonesian economy, since economic growth declined sharply and Indonesian banking system was in collapse. Should the monetary authority and business practitioners anticipated the currency crises, the social loss caused by it could be reduced. Learning from past mistakes, an early warning system to predict the possibility of currency crises occurrence in the near future is needed.
This study applies the leading indicator approach to construct early warning system of currency crisis for Indonesia, both by using individual and composite leading indicators. A currency crises in this study is defined as any observation of exchange market pressure {EMI') over EMPs mean plus one time of EMPs standard deviation. Meanwhile, the threshold level for indicator's signal issuance is set to leave 20% best observations. Each indicator's performance is measured by using three criteria: (I) percentage of correctly called crises; (2) adjusted noise to signal ratio; and (3) probability of crisis following a signal.
Results from this study show that there are five best individual indicators that can fulfil all of the criteria: (1) Rupiah REER misalignment over its trend value; (2) Deposit Money Banks' foreign assets growth; (3) financial account surplus; (4) base money growth; and (5) financial account surplus to GDP ratio. From the best individual indicators, 17 best composite indicators can be constructed. The first best composite indicator is the "VW', which is a direct combination of "Rupiah REER misalignment over its trend" and "Deposit Money Banks' foreign assets growth"."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2003
T20602
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Rizki Yulianti
"Krisis nilai tukar memiliki dampak yang buruk bagi perekonomian suatu negara. Oleh karena itu, dibutuhkan sistem peringatan dini atau early warning system untuk memprediksi terjadinya krisis tersebut. Dengan menggunakan perangkat Early Warning System pengambil kebijakan dapat melakukan antisipasi terjadi krisis. Sehingga kerugian atau risiko yang ditimbulkan oleh krisis dapat dihindari ataupun diminimalisir. Penelitian ini mencoba untuk mengembangkan early warning system model dengan menggunakan pendekatan multinomial logit. Pendekatan model multinomial logit digunakan untuk mengatasi permasalah yang muncul pada penelitian-penelitian early warning system sebelumnya yaitu permasalahan post crisis bias.
Penelitian ini melakukan analisis yang early warning system model dengan menggunakan variabel dependen: rasio trade balance terhadap PDB, rasio utang jangka pendek terhadap cadangan devisa, overvaluation of exchange rate yang dicerminkan dengan menggunakan real effective exchange rate (REER), pertumbuhan PDB riil, sektor finansial yang lemah yang dicerminkan dengan varibel indeks pertumbuhan kredit domestik terhadap sektor swasta, dan contagion variable yang diukur dengan menggunakan jumlah interdependensi keuangan dikalikan dengan exchange market pressure. Hasil penelitian dengan menggunakan data Indonesia periode 1990-2005 menujukan bahwa penggunaan model multinomial logit sebagai model Early Warning System cukup bagus dalam memberikan sinyal terjadinya krisis."
Depok: Universitas Indonesia, 2007
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahma Dewi
"Penelitian ini berfokus untuk membangun sistem peringatan dini bagi krisis nilai tukar dan krisis perbankan di Indonesia. Tujuan tersebut dicapai dengan menemukan indikator penentu bagi setiap kasus krisis dengan membandingkan dua pendekatan, yakni estimasi multivariat logit dan ekstraksi sinyal. Output dari kedua pendekatan akan menjadi indikator penentu bagi sistem peringatan dini di Indonesia. Studi ini menggunakan data kuartal Indonesia periode 1990-2010. Penelitian ini menemukan bahwa pertumbuhan cadangan devisa, rasio M2 terhadap cadangan devisa, dan pertumbuhan M2 sebagai indikator penentu untuk krisis nilai tukar serta nilai tukar riil, rasio neraca berjalan terhadap PDB, dan deposito bank komersial sebagai indikator penentu untuk krisis perbankan.

This study focuses on developing early warning system for currency crises and banking crises in Indonesia. It is achieved by determining leading indicators for each case of crises and comparing two approaches, i.e. multivariate logit estimation and signal extraction. Outcomes from both approaches will be joined into the set of leading indicators for early warning system in Indonesia. This study uses quarterly data for Indonesia in the period of 1990 until 2010. It is found that growth of foreign reserves, M2 to foreign reserves ratio, and growth of M2 are leading indicators for currency crises and real exchange rate, current account to GDP ratio, and commercial bank deposits are leading indicators for banking crises."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S52964
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Ghany Kusumah
"Dalam satu dekade terakhir, perekonomian global tengah mengalami perlambatan ekonomi, inflasi yang rendah, dan memiliki suku bunga natural yang negative, terutama di negara maju. Gangguan dan ketidakstabilan makroekonomi ini dikenal dengan hipotesis stagnasi jangka panjang. Tabungan berlebih, penurunan populasi, dan penuaan demografi merupakan beberapa contoh dari faktor yang mendorong terjadinya kemerosotan ini. Penelitian ini mencoba untuk memeriksa dan mengembangkan sistem peringatan dini terkait stagnasi jangka panjang, khususnya di Indonesia. Stagnasi jangka panjang dianalisis dari sisi permintaan, penawaran, dan keterkaitan global dengan menggunakan kerangka data panel dan regresi generalized least squares. Beberapa pengujian juga dilakukan, seperti structural breaks, Markov switching models, and stagnation index construction. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel dari sisi penawaran lebih banyak menjelaskan kondisi stagnasi. Selanjutnya, Indonesia itu sendiri dinilai tidak mengalami stagnasi jangka panjang, setidaknya belum terjadi. Kendati demikian, Indonesia sebaiknya tetap mengantisipasi dari ancaman ini dalam waktu dekat, hal ini disebabkan oleh adanya penurunan beberapa faktor seperti pertumbuhan produktivitas dan pertumbuhan populasi.

In the last decade, global economies are experiencing sluggish economic growth, absent inflation, and has a negative natural interest rate, especially in the advanced economies. This macroeconomic instability and disturbance are well-known as the secular stagnation hypothesis. Excess savings, declined population, and demographic aging are some of the example factors that force behind this deterioration. This research is trying to examine and develops the early warning system regarding secular stagnation, particularly in Indonesia. The secular stagnation is analyzed from the demand-side, supply-side, and global linkage using panel data framework and generalized least squares regression. Several assessments are also being conducted, such as structural breaks, Markov switching models, and stagnation index construction. Results have found that supply-side variables are more explaining this stagnation condition. Furthermore, Indonesia itself is not experiencing secular stagnation, at least not even yet. However, Indonesia still should be anticipated this threat in near sooner, due to declined level of several factors such as productivity growth and population growth."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisinis Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Ghany Kusumah
"Dalam satu dekade terakhir, perekonomian global tengah mengalami perlambatan ekonomi, inflasi yang rendah, dan memiliki suku bunga natural yang negative, terutama di negara maju. Gangguan dan ketidakstabilan makroekonomi ini dikenal dengan hipotesis stagnasi jangka panjang. Tabungan berlebih, penurunan populasi, dan penuaan demografi merupakan beberapa contoh dari faktor yang mendorong terjadinya kemerosotan ini. Penelitian ini mencoba untuk memeriksa dan mengembangkan  sistem peringatan dini terkait stagnasi jangka panjang, khususnya di Indonesia. Stagnasi jangka panjang dianalisis dari sisi permintaan, penawaran, dan keterkaitan global dengan menggunakan kerangka data panel dan regresi generalized least squares. Beberapa pengujian juga dilakukan, seperti structural breaks, Markov switching models, and stagnation index construction. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel dari sisi penawaran lebih banyak menjelaskan kondisi stagnasi. Selanjutnya, Indonesia itu sendiri dinilai tidak mengalami stagnasi jangka panjang, setidaknya belum terjadi. Kendati demikian, Indonesia sebaiknya tetap mengantisipasi dari ancaman ini dalam waktu dekat, hal ini disebabkan oleh adanya penurunan beberapa faktor seperti pertumbuhan produktivitas dan pertumbuhan populasi.

In the last decade, global economies are experiencing sluggish economic growth, absent inflation, and has a negative natural interest rate, especially in the advanced economies. This macroeconomic instability and disturbance are well-known as the secular stagnation hypothesis. Excess savings, declined population, and demographic aging are some of the example factors that force behind this deterioration. This research is trying to examine and develops the early warning system regarding secular stagnation, particularly in Indonesia. The secular stagnation is analyzed from the demand-side, supply-side, and global linkage using panel data framework and generalized least squares regression. Several assessments are also being conducted, such as structural breaks, Markov switching models, and stagnation index construction. Results have found that supply-side variables are more explaining this stagnation condition. Furthermore, Indonesia itself is not experiencing secular stagnation, at least not even yet. However, Indonesia still should be anticipated this threat in near sooner, due to declined level of several factors such as productivity growth and population growth. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yunie Debora
"Kondisi geografis Indonesia yang dilalui The Ring of Fire dan memiliki garis pantai sepanjang 95.181 KM (Pregiwati, 2019) menyebabkan Indonesia rawan akan bencana alam berupa letusan gunung api, tsunami, dan gempa bumi. Oleh sebab itu, dibutuhkan suatu early warning system (EWS) yang dapat memberikan informasi pemantauan kejadian alam di wilayah Indonesia agar masyarakat lebih siaga dalam menghadapi bencana alam. Sayangnya, EWS yang telah dimiliki Indonesia memiliki rating yang masih cukup rendah. Keluhan pengguna yang disampaikan melalui ulasan aplikasi pada App Store menunjukkan bahwa adanya kekurangan pada fitur aplikasi, desain antarmuka sistem, serta alur informasi yang tidak jelas. Penelitian ini bertujuan untuk merancang desain interaksi aplikasi mobile EWS bencana alam sebagai pengembangan dari aplikasi sebelumnya yang dapat mengatasi keluhan-keluhan pengguna. Dalam pengembangan desain interaksi, digunakan metode design thinking. Dalam implementasinya, metode design thinking terdiri atas lima proses utama, yakni define, needfinding & synthesis, ideation, prototyping, dan testing. Dalam tahap define, dilakukan wawancara dengan responden yang ahli di bidang early warning system dan bencana alam Indonesia. Selanjutnya, pada tahap needfinding & synthesis, dilakukan wawancara dengan responden umum. Dari proses-proses tersebut, penelitian ini akan menghasilkan analisis fitur dan kebutuhan pengguna, stakeholder EWS di Indonesia, rumusan desain interaksi, serta penilaian evaluasi kegunaan (usability) dari rumusan desain yang telah dibuat. Fitur-fitur yang dikembangkan dalam aplikasi ini antara lain fitur geolokasi dan geotagging, fitur berita dan prediksi bencana alam, fitur pemberian ulasan dampak bencana, fitur notifikasi, fitur informasi tindakan penyelamatan, serta fitur informasi lokasi posko dan data korban. Penelitian ini dapat memberikan manfaat dalam meningkatkan wawasan dan pengetahuan pembaca terkait EWS untuk bencana alam serta menjadi produk acuan untuk pengembangan EWS Indonesia di masa yang akan datang.

The geographical condition of Indonesia which is passed by The Ring of Fire and has a coastline of 95,181 KM (Pregiwati, 2019) causing Indonesia to be prone to natural disasters in the form of volcanic eruptions, tsunamis, and earthquakes. Therefore, an early warning system (EWS) is needed to provide information on monitoring natural events which can help people be more alert. Unfortunately, Indonesia's early warning system has a fairly low rating. User complaints submitted through application reviews indicate that there are deficiencies in application features, system interface design, and unclear information flow. This study aims to design an interaction design for a natural disaster early warning system mobile application as a development of the previous one that can overcome user complaints. In the development of interaction design, the design thinking method is used. In its implementation, the design thinking method consists of five main processes, namely define, needfinding & synthesis, ideation, prototyping, and testing. In the stage define, interviews were conducted with respondents who are experts in the field of early warning systems and Indonesian natural disasters. Furthermore, at the needfinding & synthesis stage, interviews were conducted with general respondents. From these processes, this research will produce an analysis of user needs and features, stakeholder early warning system in Indonesia, formulation of interaction design, and usability evaluation assessment of the design formulation that has been made. The features developed in this application include geolocation and geotagging features, news and predictions of natural disasters features, features for providing disaster impact reviews, notification features, feature that provide information about rescue actions, and feature that provide information about post locations and victims data. This research can provide benefits in increasing the reader's insight and knowledge regarding the early warning system (EWS) for natural disasters and also being a reference product for the development of Indonesia's EWS in the future."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Salusra Satria
Jakarta : Kerjasama Lembaga Penerbit, Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia dengan Pusat Antar Universitas, Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia, 1994
332.672 532 SAT p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Salusra Satria
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1990
S17931
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ghiri Basuki Putra
"Pada tesis ini, akan membangun Rich Internet Application (RIA) dengan ZK untuk aplikasi Early Warning System (EWS) yang digunakan dalam menampilkan peta dan animasi 3D untuk menghasilkan dan menampilkan simulasi banjir yang terjadi di daerah Jakarta di Internet dengan memanfaatkan peta 2D yang kemudian dibangun menjadi peta 3D, geografi dan geophysic yang disediakan oleh Badan Meteorologi dan Geofiisika (BMG). Data tersebut oleh Map Server (server yang digunakan untuk mengubah peta 2D menjadi peta 3D) serta Processing Server (server untuk mengolah peta 3D dan data 3D) sehingga dapat menghasilkan simulasi banjir.
Pada tesis ini akan dibangun framework aplikasi EWS untuk yang menghubungkan aplikasi EWS dengan 3D server serta Map Server untuk simulasi banjir di Jakarta yang 3D berdasarkan data curah hujan serta informasi daerah Jakarta yang terkena dampak banjir serta memberikan informasi tentang luasan wilayah yang terkena dampak banjir dalam jangka waktu tertentu. Simulasi banjir akan menggunakan Virtual Reality Modelling Language (VRML) yang merupakan bahasa pemograman untuk membangun peta dan simulasi yang 3D sehingga dapat mendukung untuk menampilkan dan menvisualisasikan data geografi.
Kinerja aplikasi EWS yang dibangun, merupakan RIA yang mendukung 3D untuk simulasi banjir serta menghasilkan informasi tentang banjir yang 3D cukup baik, karena kecepatan untuk mengakses data dan membuka halaman pada aplikasi ini cukup baik pada Modzilla Serta penggunaan EWS yang memudahkan user dikarenakan ZK merupakan aplikasi RIA yang mirip dengan aplikasi desktop sehingga aplikasi EWS yang dibangun menjadi user friendly."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
T16926
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>