Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 154291 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Intan Maria Lewiayu Vierke
"Tesis ini menganalisis daya saing industri tekstil dan produk tekstil di Indonesia. Penelitian ini memanfaatkan data sekunder untuk periode 2002 hingga 2007. Data yang digunakan adalah data dari International Trade Centre (ITC) dengan menggunakan HS 61 dan HS 62 untuk kelompok industri garmen. Penelitian ini dilakukan menggunakan analisisi Trade Performance Index untuk mengetahui kinerja sektor tekstil dan produk tekstil.
Hasil analisa menunjukkan beberapa faktor yang masih memiliki daya saing yang kurang. Berdasarkan analisis pendekatan The Generalized Double Diamond Model dan penjelasan deskriptif, perlunya peningkatan pada faktor tenaga kerja; permesinan; hulu hilir; produk dan pasar; infrastruktur; kebijakan dan perdagangan; serta moneter dan fasilitas keuangan. Perlu juga untuk mengatasi tingginya impor bahan baku kapas untuk mengurangi ketergantungan terhadap bahan baku impor. Penjabaran tersebut menunjukkan bahwa industri tekstil dan produk tekstil Indonesia masih rendah.

This thesis analyzes the competitiveness of the textile industry and textile products in Indonesia. This study utilized secondary data for the period 2002 to 2007. The data used is the data from the International Trade Centre (ITC) using the HS 61 and HS 62 for the garment industry groups. This study was conducted using analisisi Trade Performance Index to determine the performance of the textile and textile products.
The analysis shows that several factors still have a lack of competitiveness. The approach is based on the analysis of the Generalized Double Diamond Model and descriptive explanations, the need to increase the labor factor; machining; upstream downstream; products and markets; infrastructure; and trade policies; and monetary and financial facilities. It is also necessary to overcome the high raw material imports of cotton to reduce dependence on imported raw materials. Translation of the show that textiles and textile products Indonesia is still low.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2010
T42834
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Somad
"Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan ekspor TPT Indonesia di pasar dunia dan mengetahui posisi daya saing TPT Indonesia di pasar dunia dengan menggunakan pendekatan Constant Market Share (CMS) dan Indeks Spesialisasi Perdagangan (ISP). Data statistik menunjukan bahwa pertumbuhan ekspot TPT Indonesia pada tahun 2002-2004 berada di bawah pertumbuhan ekspor TPT dunia. Hal ini terjadi karena adanya kuota, dengan adanya kuota maka Indonesia tidak dapat melakukan ekspor TPT melebihi kuota yang telah ditentukan sehingga pertumbuhan ekspor TPT Indonesia dibawah pertumbuhan ekspor dunia. Dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekspor TPT Indonesia, diperluka upaya untuk meningkatkan komposisi produk TPT melalui peningkatan ekspor TPT Indonesia dalam bentuk produk-produk menengah (midstream) dan hilir (downstream). Selain itu, diperluka upaya untuk meningkatkan pengaruh distribusi pasar. Pada aspek daya saing, posisis daya saing TPT Indonesia tahun 2002 dan 2004 lebih lemah dibandingkan negara-negara produsen TPT lainnya.
This research aim to know growth of Indonesian TPT export at world market and to know the competitiveness of Indonesian TPT (Textile Product Textile) in the world market using Constant Market Share (CMS) approach and Trade Specialization Index (TSI). Statistic show that in year 2002-2004 export growth of Indonesian TPT under world export growth for TPT. This happen because quota, that make Indonesian can't export more TPT to the world market. In order to increase export growth for Indonesian TPT, the TPT composition must be improve trough export midstream and downstream product. Beside that, influence of market distribution has to be increasing. For competitiveness aspect, in year 2002 and 2004 Indonesian position for competitiveness weaker compare with other TPT producer."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
T27709
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hari Tri Pamungkas
"Penelitian ini membahas mengenai kebijakan investment allowance pada industri tekstil dan produk tekstil (TPT) di Indonesia. Tujuan Penelitian adalah mengetahui latar belakang dimasukkannya industri TPT dalam industri penerima fasilitas investment allowance, prosedur pengajuan fasilitas investment allowance, serta kendala penerapan fasilitas investment allowance pada industri TPT. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, teknik pengumpulan data melalui studi lapangan dan studi kepustakaan.
Hasil penelitian menunjukan bahwa faktor pemerataan industri serta faktor industri prioritas adalah alasan utama TPT masuk sebagai industri penerima kebijakan investment allowance. Prosedur pengajuan fasilitas investment allowance ini melalui dua instansi yaitu otoritas investasi indonesia (BKPM) dan otoritas pajak (DJP). Persyaratan yang terlalu berat, ketidaksiapan lokasi industri di luar Pulau Jawa untuk investasi industri TPT, serta adanya dispute terhadap penafsiran kebijakan adalah kendala selama kebijakan investment allowance ini diterapkan.

This study discusses the investment allowance’s policy on textiles and textile products (TPT) Industries in Indonesia. The research’s objectives are to determine the background of the textile industry have the right to get the facility of investment allowance, to explain the procedure to get investment allowance’s facilities, and to find the problems on the implementation of investment allowance's facilites on textile industry. This study used a qualitative approach which objective is to make a description of the analysis of investment allowance's policy on the textile Industries in Indonesia. The collection of data are through field studies and literature studies.
The results showed that are the Industries's distribution factor and the factor of the textile industry as a priority industry is the main reason for the textile industry have the right to get investment allowance’s facilities, The application procedures to get investment allowance’s facilities are among the investment authority (BKPM) and the tax authority (DJP) of Indonesia, and there are some problems on implementation of this policy which are the difficulties requirements to get this facility, The unreadiness of outer Java island's sites for textile's investment, and the dispute of policy interpretation between the stakeholders.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S52957
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Atikah
"Industri Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) mempunyai karakteristik spasial yang sangat menarik dibandingkan dengan industri lainnya. Hal ini disebabkan sebagian besar industri TPT berlokasi di pulau Jawa sehingga terdapat indikasi atau dugaan bahwa industri TPT beraglomerasi di Pulau Jawa. Namun, berdasarkan produktifitas, industri TPT menempati posisi jauh dibawah rata-rata produktifitas industri manufaktu lainnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adakah hubungan antara aglomerasi industri TPT dengan produktifitas industri TPT dan meneliti sumber produktifitas. Selain itu daerah mana saja yang mempunyai konsentrasi spasial dan produktifitas yang tinggi Aglomerasi diproksi dengan Indeks Entropi yakni konsep teori informasi yang mengukur kesenjangan ekonomi dan konsentrasi industri. Metode yang digunakan dalam menghitung produktifitas adalah Total Factor Productifity. Sedangkan untuk mengetahui apakah aglomerasi berpengaruh terhadap produktifitas digunakan model data panel fixed effect. Hasil penelitian menunjukkan bahwa produktifitas industri TPT selama tahun 2008-2012 mengalami peningkatan ratarata sebesar 18% dimana peningkatan technical change merupakan kontributor utama dari perubahan produktifitas industri TPT di Indonesia. Sementara, aglomerasi menunjukkan pengaruh yang positif dan signifikan terhadap produktifitas industri TPT, hal ini menandakan adanya manfaat yang didapat industri dari penghematan-penghematan akibat aglomerasi. Selain itu, variabel dummy interaksi aglomerasi dengan regional menunjukkan bahwa aglomerasi industri di pulau Jawa berpengaruh positif dan signifikan.

Textile and Textile Product Industry (TPT?s Industry) has a very interesting spatial characteristics compared with other industries. This is due to mostly TPT?s Industry were located in Java so that there is an indication that the industry has agglomerated in Java. However, based on productivity, this industry has a low productivity compared to other industries. The purposes of this research are to analyze the relationship between productivity and agglomeration in TPT?s Industry. Further more this paper will analyze the sources of productivity and which regions have high concentrated with high productivity. Agglomeration is proxied with Entrophy Index, an index with the information theory concept that measured economic disparity and industrial concentration. The method used in analizing productivity is Total Factor Productivity, while fixed effect model were used in analizing effect the agglomeration on productivity. The results showed that the productivity of the Textile and Textile Product Industry during the year 2008-2012 has increased by an average of 18% with an increase of technical change (TC) as a major contributor to the change in the productivity. Meanwhile, the agglomeration showed a positive and significant impact on the productivity of the Textile and Textile Product Industry. It indicates the existence of the benefits of the savings industry due to agglomeration. Dummy variable aglomeration and regional shows that aglomeration in Java island has a positive and significant effect on productivity."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
T46811
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rosita Nur Ayuni
"Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis kondisi efisiensi teknis pada industri Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) di Indonesia selama tahun 2005 hingga tahun 2011. Jangka waktu analisis dipilih karena pada rentang tersebut terdapat pula kebijakan yang diperuntukkan secara langsung untuk industri TPT. Penelitian ini menggunakan metode Data Envelopment Analysis (DEA) sebagai pengukuran efisiensi dengan pendekatan variable return to scale (VRS).
Hasil penelitian ini adalah sub sektor industri yang mampu memertahankan efisiensinya selama periode pengamatan adalah sub sektor pemintalan benang, sub sektor industri kapuk, dan sub sektor industri pakaian jadi dari tekstil. Sedangkan hanya terdapat 7 sub sektor yang mengalami peningkatan efisiensi teknisnya (efisiensi = 1) dari periode sebelum diterapkannya kebijakan pada industri TPT.

The objective of this research is to analyze the condition of technical efficiency in the textile and textile products industry in Indonesia during 2005 until 2011. A period of the analysis was chosen because there is also available policy affect directly to this industry. This study using Data Envelopement Analysis (DEA) method for measure the efficiency with variable return to scale (VRS) approach.
The results of this research is subsector industries are capable of maintain their efficiency during the period of observation, they are spinning yarn, cottonwoods, and clothing industry. While only 7 sub sector increased their technical efficiency (efficiency = 1) of the period before the policy implemented in the textile and textile products industry.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T44234
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Joviana Henza
"Adanya pertumbuhan signifikan dalam sektor industri tekstil – kain dan pakaian
jadi di Indonesia yang sangat pesat memengaruhi impor dan ekspor nasional.
Kemudian, terjadi lonjakan impor dalam sektor industri tekstil – kain dan pakaian
jadi menyebabkan adanya kerugian serius dan/atau ancaman kerugian serius.
Sehubungan dengan hal tersebut, penelitian ini menganalisis pengaturan tindakan
pengamanan (safeguards) sesuai dengan ketentuan WTO. Selain itu, penelitian ini
juga menganalisis penyelidikan dalam pemberitahuan G/SG/N/8/IDN/23-
G/SG/N/10/IDN/23 dan G/SG/N/6/IDN/36 mengenai tindakan pengamanan yang
akan diambil oleh Pemerintah Indonesia. Selanjutnya, analisis ini menggunakan
metode yuridis tindak dengan menganalisis data sekunder. Indonesia sebagai salah
anggota negara dalam WTO telah menandatangani Perjanjian WTO yang di
dalamnya termasuk mengenai Perjanjian Tindakan Pengamanan (Safeguards).
Ketentuan Tindakan Pengamanan sesuai dengan Perjanjian Pengamanan
menyebutkann adanya beberapa syarat untuk pengenaan Tindakan Pengamanan
yang tertera pada Pasal 4.2(b) Perjanjian Pengamanan. Indonesia telah
mengundangkan Keputusan Presiden No. 84 Tahun 2002 tentang Tindakan
Pengamanan Industri dalam Negeri dari Akibat Kebijakan Impor.Tindakan
pengamanan didefinisikan sebagai tindakan “darurat” sehubungan dengan
peningkatan impor produk tertentu. Dalam kedua pemberitahuan tersebut dapat
dipahami bahwa tindakan pengamanan sementara yang diambil adalah untuk
mengatasi kerugian serius yang dideritas industri dalam negeri.
Kata kunci: impor, tindakan pengamanan, tekstil, WTO

A significant growth in the textile-fabric and apparel industry sector in Indonesia
rapidly affecting national imports and exports. Thus, when there was a surge in
imports in the textile industry sector - fabrics and apparel, which causing serious
losses and / or the threat of serious losses. Hence, this study analyzes safeguards in
accordance with WTO provisions. In addition, this study also analyzes the
investigations in the notification of G / SG / N / 8 / IDN / 23-G / SG / N / 10 / IDN
/ 23 and G / SG / N / 6 / IDN / 36 regarding the security measures that will be taken
by the Government of Indonesia. Furthermore, this analysis uses the follow-up
juridical method by analyzing secondary data. Indonesia as a member of the WTO
has signed a WTO Agreement which includes the Safeguards Agreement.
Safeguard provisions in accordance with the Safeguard Agreement states that there
are several conditions for the imposition of Safeguard Measures as stated in Article
4.2 (b) of the Security Agreement. Indonesia has promulgated Presidential Decree
No. 84 of 2002 concerning Domestic Industry Safeguards from the Impact of
Import Policies. Safeguards are defined as an "emergency" measures in connection
with the increase in imports of certain products. In both notifications it is
understood that the temporary safeguards are being taken to overcome serious
losses suffered by the domestic industry.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lulu Sumartini
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
T27333
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Lailatul Khoiriyah
"Artikel ini mengulas tentang upaya dari Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) untuk meningkatkan kualitas produksi industri Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) nasional pada tahun 1986 hingga 1997. Sebelum era orde baru, industri TPT nasional dihadapkan berbagai tantangan yaitu, ketergantungan impor bahan baku tekstil, investasi pada industri yang lemah, kurangnya sinergi antarpengusaha, serta target orde pembangunan menjadikan Indonesia sebagai negara eksportir (termasuk ekspor produksi TPT). Tantangan tersebut dijawab oleh API yang melangkah bersama Kementerian Perindustrian maupun Perdagangan untuk mencapai visi menjadi salah satu industri manufaktur nonmigas penghasil devisa. Geliat dari API yang giat berkongres untuk mengangkat isu industri tekstil hingga ke telinga Pemerintah menghasilkan kebijakan proteksi industri yang dikenal sebagai “Paket Kebijaksanaan Mei 1986”. Upaya tersebut kemudian berhasil membawa dampak yang signifikan, seperti masuknya Indonesia menjadi lima belas negara eksportir TPT terbesar dunia, meningkatkan produktivitas tenaga kerja hingga dua kali lipat, serta terpenuhinya kebutuhan sandang nasional. Metode sejarah digunakan sebagai dasar bagi peneliti mengumpulkan dan menganalisis sumber arsip, koran sezaman, artikel ilmiah yang diperoleh melalui Arsip Nasional, Perpustakaan Nasional, API, serta daring. Kebaruan artikel ini terletak pada fokus penelitiannya untuk menambah pemahaman bahwa kekuatan perekonomian di Indonesia, bukan hanya didukung oleh pemerintah maupun kesepakatan bilateral, tetapi juga terdapat peran pengusaha layaknya API.

This article discusses the efforts of the Indonesian Textile Association (API) to improve the production quality of the national textiles (TPT) industry during 1986 to 1997. Before the new order era, the national textile industry was faced with various challenges; dependence on imports of textile raw materials, weak investment in the industry, lack of synergy between entrepreneurs, and targetting Indonesia be an exporter country (including exports of textile products). These challenges were answered by API which stepped in with the Ministry of Industry and Trade to achieve the vision, becoming one of the non-oil and gas manufacturing industries that generate foreign exchange. The movement of API’s active congress to raise the issue of the textile industry to the Government resulted in an industrial protection policy known as the “Paket Kebijaksanaan Mei 1986”. These efforts have succeeded generate significant impacts; Indonesia came into the world’s fifteen largest textile exporters, increasing labor productivity by two times, as well as fulfilling national clothing needs. The historical method is used as the basis for the researcher to collect and analyze archival sources, contemporary newspapers, and scientific articles obtained through the National Archives, National Library, API, and online. The novelty of this article is about to increase understanding that the strength of the economy in Indonesia is not only supported by the government or bilateral agreements but also by the role of entrepreneurs like API."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Didik Setiawan
"Penelitian ini menganalisis hubungan antara program restrukturisasi mesin industri Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) dengan kinerja ekspor TPT nasional. Penelitian ini menggunakan data panel dengan 4 negara tujuan ekspor yaitu Amerika Serikat, Jepang, Jerman, dan Inggris serta periode tahun 2004-2012 dan dengan menggunakan analisa regresi estimasi EGLS weighting pada Cross-section SUR.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa program restrukturisasi industri tekstil berpengaruh signifikan terhadap nilai ekspor TPT dan Variabel PDB negara tujuan ekspor secara signifikan berpengaruh positif terhadap nilai ekspor TPT nasional.

This study analyze the relationship between the restructuring program of textile industrial machinery and performance the national textile exports. This study using panel data with four export destinations which are the United States, Japan, Germany, and England in the period from 2004 to 2012 and using weighting EGLS Cross-section SUR regression analysis to estimate.
The results show that textile industry restructuring program significantly influence the value of textile exports and GDP of export destinations is significantly has positive effect on the value of national textile exports."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T35267
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadapdap, David Wilfrid
"Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa tentang bagaimana faktor-faktor tenaga kerja serta daya saing negara yang terdapat di Yordania dapat berpengaruh kepada daya tarik negara tersebut di dalam industry tekstil, apabila dibandingkan dengan daya tarik yang dimiliki Indonesia di dalam industry yang sama. Selanjutnya, penelitian ini akan meringkas perbedaan kondisi buruh yang bekerja di Indonesia dan Yordania dan menentukan bagaimana Indonesia dapat mengembangkan industri tekstil dalam negeri serta daya saingnya terhadap negara-negara lain dalam industry yang sama. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Data bersumber dari materi yang dipublikasikan, dari Better Work, dari BAPPENAS, serta dari interview mendalam dengan auditor bersertifikasi di bidang social compliance, beberapa manajer perusahaan, dan beberapa pekerja guna mendapatkan informasi lebih dalam tentang industri tekstil di Indonesia dan di Yordania. Dalam studi ini, ada beberapa faktor tenaga kerja yang dapat meningkatkan kinerja dari Indonesia dalam industry tekstil, misalnya kondisi bekerja yang mana berhubungan dengan waktu kerja karyawan, kompensasi dan keuntungan, keselamatan kerja dan kesehatan, serta diskriminasi dalam bekerja.

The purpose of this study is to critically compare labor factors and country competitiveness of Jordan and Indonesia that affecting its country attractiveness in the textile industry. This study will also discuss how Indonesia could improve its textile industry and become more productive than others.
This research is a quantitative descriptive research. The data were collected from the published materials, Better Work data, BAPPENAS data, and in depth ? interview with the certified social compliance auditors, factory managers, and some workers to earn more information on textile industry both in Indonesia and Jordan. The result of this study indicated that there are several labor factors that could boost up the Indonesian?s performance in Textile industry, such as working conditions which related to working time, occupational safety and health,compensation and benefits, and also discrimination.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S46007
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>