Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 93401 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hutahaean, Irma
"Penghambat Angiotensin Converting Enzyme (ACEi) merupakan salah satu obat pilihan dalam terapi hipertensi. Fraksi etil asetat ekstrak etanol tanaman Suruhan (Peperomia pellucida L.) secara in-vitro memiliki aktivitas penghambat ACE.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pengklipan arteri ginjal dalam meningkatkan tekanan darah dengan menggunakan klip yang telah dimodifikasi dan mengetahui aktivitas penghambat ACE fraksi etil asetat ekstrak etanol tanaman tersebut secara in vivo.
Metode penelitian yang dilakukan adalah induksi tikus hipertensi dengan penjepitan salah satu arteri ginjal (2K1C) yang menggunakan klip modifikasi. Pengukuran tekanan darah dilakukan dengan metode tail-cuff, sedangkan pengukuran kadar angiotensin II dan renin menggunakan Elisa microplate reader.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode 2K1C selama 6 minggu dengan menggunakan klip modifikasi dapat meningkatkan tekanan darah > 150/100 mmHg, kadari angiotensin II dan renin dalam plasma. Pemberian fraksi etil asetat ekstrak etanol tanaman tersebut dengan dosis 25, 50 dan 100 mg/kg/hari secara per oral selama 2 minggu pada tikus 2K1C dapat menurunkan tekanan darah, konsentrasi angiotensin II dan renin dalam plasma. Fraksi etil asetat tanaman suruhan dosis 50 mg/kg BB merupakan kelompok dosis yang paling efektif dalam penghambatan ACE karena aktivitasnya mendekati aktivitas penghambatan ACE kaptopril sebagai kontrol positif. Hal ini menunjukkan bahwa fraksi etil asetat tanaman Suruhan (P. pellucida L.) dosis 50 mg/kg bb efektif sebagai penghambat ACE."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2015
T43383
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fathimah Sulistyowati
"ABSTRAK
Hipertensi merupakan penyakit yang paling sering ditemukan di negara berkembang. ACE berperan penting pada mekanisme hipertensi yaitu mengatur tekanan darah dengan mengubah angiotensin I menjadi angiotensin II. Suruhan atau Peperomia pellucida (Piperaceae) memiliki efek antihipertensi dengan menghambat ACE dan memiliki dua fraksi yang aktif dalam menghambat ACE, yaitu fraksi etil asetat yang banyak mengandung flavonoid dan fraksi DCM yang banyak mengandung alkaloid. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti lebih lanjut aktivitas penghambatan ACE dari fraksi yang kaya akan flavonoid dan alkaloid suruhan. Dilakukan juga uji total fenol, total flavonoid, dan total alkaloid. Uji dilakukan secara in-vitro dengan menggunakan metode Cushman dan Cheung. Hasil penelitian menunjukkan nilai rata-rata persen penghambatan fraksi etil 81,97% dan fraksi DCM 33,61%. Nilai IC50 fraksi etil 4,73μg/mL dan nilai IC50standarkaptopril 2,38 μg/mL. Hasil uji total fenol fraksi etil 551,70 mg/gram asam galat dan fraksi DCM 503,70 mg/gram asam galat. Total flavonoid fraksi etil adalah 7,06 mg/gram kuersetin sedangkan total alkaloid fraksi DCM adalah 29,59 mg/gram piperin. Senyawa yang diduga bertanggung jawab dalam penghambatan ACE adalah senyawa fenol. Dapat disimpulkan bahwa fraksi etil asetat memiliki aktivitas penghambatan ACE yang lebih tinggi daripada fraksi DCM dari Peperomia pellucida.
ABSTRACT
Hypertension is found often in developed country. Angiotensin Converting Enzyme (ACE) had an important role in blood pressure regulation by converting angiotensin I into angiotensin II. Shiny bush or Peperomia pellucidahas antihypertensive activity by inhibiting ACE. This plant (Piperaceae) has two active fractions on inhibiting ACE that content flavonoid and alkaloid as the higher component. This research’s aim is further observation on fractions that have high flavonoid and alkaloid content. The enzyme assay was done by using Cushman and Cheung method. Total Phenolic Content (TPC), Total Flavonoid Content (TFC), and Total Alkaloid Content (TAC) were also done. The result is fraction with flavonoid content has the higher activity on inhibiting ACE with IC504,73μg/mL and IC50captopril 2,38 μg/mL. The result of TPC on flavonoidal fraction and alkaloidal fraction are 551,70 mg/gram gallic acid and 503,77 mg/gram gallic acid. The result of TFC of flavonoidal fraction is 7,06 mg/gram quercetine while the result of TAC on alkaloidal fraction is 29,59 mg/gram piperine. Compound that seems to be responsible for the ACE inhibition is fenol. The conclusion is etil asetat fraction has more potential activity in ACE inhibition thanDCM fraction of Peperomia pellucida."
Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2014
S59920
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Kurniawan
"Suruhan (Peperomia pellucida (L.) Kunth. ) merupakan tanaman dari suku Piperaceae yang telah diteliti memiliki banyak khasiat farmakologi salah satunya antihipertensi. Penelitian sebelumnya menyatakan bahwa fraksi diklorometana dan fraksi etil asetat herba suruhan dapat menghambat aktivitas Angiotensin Converting Enzyme (ACE).
Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi dan mengidentifikasi senyawa dari fraksi etil asetat dengan aktivitas penghambatan terhadap ACE secara in vitro menggunakan metode Cushman dan Cheung (1971). Isolasi senyawa murni dilakukan dengan metode teknik kromatografi kolom. Uji penghambatan enzim menunjukkan nilai IC50 fraksi diklorometana, fraksi etil asetat, isolat 1, isolat 2, dan kaptopril adalah masing-masing sebesar 3,59 μg/mL, 3,125 μg/mL, 20,76 μg/mL, 7,72 μg/mL, dan 3,44 μg/mL. Uji kinetik ACE terhadap senyawa isolat 2 menunjukkan jenis penghambatan kompetitif terhadap substrat HHL pada situs aktif.
Hasil elusidasi struktur senyawa isolat menggunakan spektroskopi UV-Vis, IR, MS, 1H-NMR, 13C-NMR, dan 2D-NMR menunjukan bahwa isolat 1 adalah senyawa di-(1,2 etena, 2 asetat-eter) dan isolat 2 adalah senyawa golongan flavonoid kuersetin (3?,4?, dihidroksi-3-5-dimetoksiflavon-7-O-β-ramnosa). Hasil penelitian menunjukan bahwa herba suruhan (Peperomia pellucida) cukup baik digunakan sebagai salah satu obat tradisional antihipertensi.

Peperomia pellucida (L.) Kunth. (Piperaceae) is empirically used in traditional medicine as a treatment for various disease such as in the treatment of antihypertensive. Previous research reported that the dicholoromethane and ethyl acetate fraction of P. pelucida was active fraction to inhibit angiotensin converting enzyme (ACE).
This research's aim is to isolate and identicate compound of ethyl acetate fraction of P. pelucida with ACE inhibitory activity in vitro by Cushman and Cheung (1971) methods. The isolation was conducted through the chromatographyc technique and elucidation structures by spectroscophyc : UV, mass spectrometry (LC-MS), infra red (IR), 1H-NMR, 13C-NMR and 2D-NMR.
The research found two compounds are di-(1,2 ethena, 2 acetate-ether) (isolate 1) and 3?,4?, dihydroxy-3-5-dimetoxiflavon-7-O-β-rhamnoside of flavonoid quercetin group (isolate 2). In vitro assay showed IC50 values of captoprile, dicholoromethane fraction, ethyl acetate fraction, isolate 1, and isolate 2 are 3,59 μg/mL, 3,125 μg/mL, 3,44 μg/mL, IC50 20,76, and 7,72 μg/mL respectively. Kinetic determinations suggested that isolate 2 inhibit the enzyme activity by competing with the substrate for the active site. The results showed that the P. pelucida herb is good to use as a folk medicinal as antihypertensive."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2016
T45301
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitria Ramadhani
"Iradiasi sinar gamma merupakan teknologi efektif yang dapat digunakan untuk mengurangi kontaminan pada simplisia. Peperomia pellucida (L.) Kunth termasuk suku piperaceae yang memiliki aktivitas sebagai ACE inhibitor. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh iradiasi sinar gamma terhadap jumlah mikroba, aktivitas ACE inhibitor dan perubahan komponen kimia dari herba suruhan (Peperomia pellucida (L.) Kunth). Herba suruhan diiradiasi dengan berbagai dosis 0;2,5; 5;7,5 dan 10 kGy kemudian diekstraksi menggunakan metode refluks dengan etanol 80% selama 30 menit. Jumlah mikroba dihitung menggunakan petrifilm aerobic count plate. Penghambatan aktivitas ACE diukur menggunakan ACE kit WST dan perubahan kimia dilihat melalui profil kromatografi lapis tipis menggunakan lempeng silica gel f254 sebagai fase diam dan campuran diklorometana:metanol (90:10) sebagai fase gerak. Iradiasi sinar gamma hingga dosis 7,5 kGy mengurangi cemaran mikroba hingga 2x102±0,00 koloni/gram. Aktivitas ACE inhibitor meningkat secara signifikan (p<0,05) setelah diiradiasi sinar gamma, namun iradiasi sinar gamma menyebabkan degradasi pada senyawa flavonoid yang terdapat pada herba suruhan.

Gamma irradiation is an effective technique can be used to reduce contaminants in herbal products. Peperomia pellucida (L.) Kunth belongs to piperaceae family has activity as ACE inhibitor. The aimed of this research were to determine the effects of gamma irradiation on microbial load, ACE inhibition activity and change of chemical compounds of P. pellucida (L.) Kunth). Sample was irradiated at various dose of 0, 2.5, 5, 7.5 and 10 kGy and extracted by reflux method using 80% ethanol for 30 minutes. Microbial load was counted by using petrifilm aerobic count plate method. The ACE inhibition activity was tested by using ACE kit WST and change of chemical compounds, was examined by using thin layer chromatography profiling, used silica gel f254 plate as stationary phase and dichloromethane-methanol (90:10) mixture as eluent. Gamma irradiation up to 7,5 kGy reduced microbial load up to 2x102±0,00 cfu/g. ACE inhibition activity significantly increased (p<0,05) after irradiation treatment, but gamma irradiation caused degradation of flavonoid content in Peperomia pellucida (L.) Kunth."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2016
S65249
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Desy Rasta Waty
"Penghambat Angiotensin Converting Enzyme ACE merupakan salah satu golongan obat antihipertensi utama dalam menurunkan tekanan darah. Metabolit sekunder golongan flavonoid telah banyak diteliti dan terbukti memiliki aktivitas penghambat ACE. Herba suruhan Peperomia pellucida L. Kunth. merupakan tanaman yang berpotensi sebagai penghambat ACE. Belum diketahui karakterisasi senyawa yang terdapat dalam herba suruhan dengan aktivitas penghambat ACE.
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan karakterisasi senyawa golongan flavonoid dengan aktivitas penghambat ACE yang terdapat dalam ekstrak metanol herba suruhan serta keamanan penggunaan ekstrak metanol herba suruhan. Penentuan karakterisasi senyawa dilakukan dengan metode Liquid Chromatography-Mass Spectrophotometry LC-MS dan uji aktivitas penghambat ACE secara in vitro menggunakan metode Lam, sedangkan uji keamanan ekstrak metanol dengan uji toksisitas akut.
Melalui penelitian ini dihasilkan bahwa nilai IC50 ekstrak metanol herba suruhan adalah 19,356 g/mL dengan karakterisasi senyawa flavonoid dengan aktivitas penghambat ACE yang terdapat dalam ekstrak metanol herba suruhan memiliki nilai [M] m/z 329; 433; 477; 537; 591; 593; 609; dan 623. Uji toksisitas akut ekstrak metanol herba suruhan menunjukkan bahwa tidak terdapat kematian dengan LD50>4000 mg/kg BB, serta tidak terdapat perbedaan yang signifikan nilai AST dan ALT.
Berdasarkan hal tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa ekstrak metanol herba suruhan mengandung senyawa flavonoid dengan aktivitas penghambat ACE yang tidak menimbulkan kematian dan perubahan pada organ hati hewan coba.

Inhibition of Angiotensin Converting Enzyme ACE is one of therapeutic treatment of hypertension in decreasing blood pressure. Many evident and research done for flavonoid as one of secondary metabolite that has ACE inhibitor activity. Peperomia pellucida L. Kunth. herb is one of the Indonesian potential plant as an ACE Inhibitor. It is not known characterization of the active substances with ACE inhibitor activity. Many flavonoids substances have ACE inhibitor activity.
The present study was aimed at investigating the characterization of flavonoid substances with ACE inhibitor activity in Peperomia pellucida methanolic extracts. Substances characterization conducted using Liquid Chromatography Mass Spectrophotometry LC MS while in vitro ACE inhibitor test performed using Lam method and acute toxicity test for safety assessment. Peperomia pellucida methanolic extracts showed ACE inhibitor activity with IC50 value 19,356 g mL. Substances characterization analysis revealed the presence of flavonoid with M m z 329 433 477 537 591 593 609 623.
Acute toxicity test analysis showed that there was no death with LD50 value more than 4000 mg kg BW. Blood analysis for aspartate aminotransferase AST and alanine aminotransferase ALT showed no significant differences between normal group and dose group in male and female mice.
From this study, it is suggested that Peperomia pellucida methanolic extracts have many flavonoid substances with ACE inhibitor activity that did not cause mortality and liver function changes."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2017
T47240
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mamora, Elda Yulia
"Hipertensi merupakan salah satu faktor risiko utama dalam penyakit kardiovaskular. Angiotensin converting enzyme (ACE) adalah komponen penting renin angiotensin aldosterone system (RAAS) dalam mengatur tekanan darah. ACE dapat mengubah angiotensin I menjadi angiotensin II dan akan menyebabkan terjadinya peningkatan tekanan darah atau hipertensi. Terapi melalui mekanisme penghambatan ACE bermanfaat untuk menurunkan tekanan darah dan dapat mengurangi morbiditas serta mengurangi kematian akibat gagal jantung. Peperomia pellucida L.HBK termasuk suku Piperaceae dapat digunakan sebagai pengobatan tradisional untuk hipertensi karena memiliki kemampuan menghambat aktivitas ACE. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui fraksi teraktif herba suruhan dalam penghambatan aktivitas ACE dan golongan senyawa kimia yang terkandung dalam fraksi teraktif tersebut. Penghambatan Aktivitas ACE diuji menggunakan metode in vitro dengan substrat Hipuril-Histidil-Leusin (HHL) menunjukkan bahwa fraksi diklorometana merupakan fraksi teraktif dengan nilai IC50 9,08 μg/mL diikuti dengan fraksi etil asetat dengan nilai IC50 10,98 μg/mL. Hasil uji penapisan fitokimia menunjukkan golongan senyawa kimia yang terkandung dalam fraksi diklorometana adalah alkaloid, flavonoid, fenol dan terpen. Pada fraksi etil asetat terkandung flavonoid, glikosida, dan fenol.

Hipertension is one the key risk factors of cardiovascular disease. Angiotensin converting enzyme (ACE) is a key component in the renin angiotensin aldosterone system (RAAS) which regulates blood pressure. ACE can convert angiotensin I to angiotensin II and cause an increase in blood pressure or hypertension. A therapy with ACE inhibition mechanism is a useful to lower blood pressure, to reduce morbidity and mortality of heart failure. Peperomia pellucida L.HBK belongs to the Piperaceae family was used traditionaly to treat of hypertension because it has an ACE inhibition activity. The research aims to determine active fraction which has ACE inhibition activity and active chemical coumpounds in the active fraction. The ACE Inhibition activity was tested using in vitro methods with substrate hipuril-histidil-leucine (HHL) was showed that the fraction of dichloromethane is the most active fraction with IC50 value of 9.08 μg/mL and fraction of ethyl acetate with IC50 value 10.98 μg/mL. Phytochemical screening test results showed that the chemical groups contained in the dichloromethane fraction are alkaloids, flavonoids, phenols, and terpenes. Ethyl acetate fraction contains of flavonoids, glycosides, and phenols."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2014
S54774
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Desy Kuncoro
"Indonesia memiliki keanekaragaman hayati tinggi di dunia yang belum seluruhnya dikelola secara maksimal. Hanya sebagian kecil yang dimanfaatkan oleh nenek moyang sebagai obat tradisional. Penelitian perfu dilakukan agar tanaman sebagai obat tradisional dapat dipertanggungjawabkan secara medis. Salah satu tanaman yang sering digunakan adalah suruhan yang memiliki potensi untuk menurunkan kadar asam urat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak etanol herba suruhan terhadap penurunan kadar asam urat dalam darah pada tikus putih jantan yang diinduksi dengan kofein. Sebanyak 35 tikus galur SpragueDawley dengan berat antara 200 hingga 250 gram dibagi menjadi 7 kelompok. Satu kelompok sebagai kontrol normal diberikan larutan karboksimetilselulosa 0,5%. Bahan uji diberikan peroral dengan tiga variasi dosis yaitu 648; 1296 dan 2592 mg/200 9 bb. Dua kelompok sebagai kelompok pembanding yang diberikan masing-masing alopurinol dan Prouric®. Pengukuran kadar asam urat dilakukan dengan metode kolorimetrik enzimatik pada panjang gelombang 520 nm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol herba suruhan dapat menurunkan kadar asam urat dalam darah pada tikus putih jantan yang diinduksi dengan kofein.

Indonesia has a tremendous biodiversity in the world which has not been used effectively. Just a little parts of those that had been used by our ancestor. Its very important to develop research so medicinal plants can be medically approved. One of the medicinal plants is shining bush (Peperomia pel/ucida [L] H.B.K). This plant has been used empirically to decrease uric acid level on blood. The aim of this research is to prove the antihyperuricemia activity of the shining bush extract on male white rats which have been treated with coffein. In this research, thirty five male Sprague-Dawley rats weighing 200-250 grams were divided into seven groups. One group were received 0.5% carboximetilselulose solution as the normal control. Extract was given orally in three variation doses i.e: 648; 1296 and 2592 mg/200 g bw. While 2 groups served as positive control that received allopurinol and Prouric®. Uric acid level was determined by colorimetric on wavelength at 520 nm. The result of this study showed that administration of shining bush extract reduced uric acid level of male white rats which have been treated with coffein."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2004
S32484
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Siti Nur Priantia
"Peperomia pellucida (L.) Kunth (Piperaceae) adalah tumbuhan herba yang berguna dalam mengobati hipertensi, rematik, asam urat, sakit kepala dan sakit perut. Kandungan senyawa utama adalah alkaloid, flavonoid, saponin, tannin. Metode ekstraksi Microwave Assisted Extraction (MAE) yang akan digunakan untuk memperoleh kadar flavonoid total, profil flavonoid menggunakan kromatografi lapis tipis (KLT) densitometri dan uji aktivitas antioksidan menggunakan DPPH yang optimum dari herba Peperomia pellucida (L.) Kunth. Faktor efisiensi MAE yang digunakan meliputi, konsentrasi pelarut, waktu ekstraksi ratio sampel terhadap pelarut, dan daya alat MAE yang dianalisis menggunakan Response Surface Mathodology (RSM).
Hasil analisis, kondisi optimum yang diperoleh untuk kadar flavonoid total (36, 91 mg kuersetin ekuivalen / g ekstrak) adalah konsentrasi pelarut 80 %, ratio sampel terhadap pelarut 1:12, waktu ekstraksi 2 menit, dan daya alat mae 70 %. Uji aktivitas penghambatan radikal bebas antioksidan menggunakan metode DPPH (28,85 %) dengan konsentrasi pelarut 65 %, ratio sampel terhadap pelarut 1:10, waktu ekstraksi 3 menit dan daya alat MAE 50 %. Profil KLT densitometri menunjukkan adanya senyawa flavonoid yang terkandung dalam herba Peperomia pellucida (L.) Kunth. Analisis hubungan menunjukkan tidak ada korelasi antara kadar flavonoid total dengan aktivitas antioksidan.

Peperomia pellucida (L.) Kunth known as ? Suruhan? is one of the potential medical plants that used for the treatment of rheumatism, gout, headache and abdominal pain. Chemical constituens contained in this plant are alkaloids, flavonoid, sapponins tannins. The extraction method Microwave Assisted Extraction (MAE) which will be used to obtain the total flavonoid content, flavonoid profiles using thin layer chromatography (TLC) densitometry and test the antioxidant activity using DPPH optimum of Peperomia pellucida (L.) Kunth herb. This study to obtain optimum conditions MAE covering, solvent concentration, extraction time, solid-liquid ratio, and MAE power using RSM.
The analysis result of optimum condition obtained was the content of flavonoid was 36,91 mg quercetin ekuivalents / g extract the condition with solvent concentration of ethanol 80 %, solid-liquid ratio 1:12, extraction time of 2 minutes, and MAE power 70%. The result of antioxidant activity 28.85 % with solvent concentration of ethanol 65%, solid-liquid ratio 1:10, extraction time 3 minutes and MAE power 50%. TLC densitometry profile showed flavonoid compounds contained in Peperomia pellucida (L.) Kunth herb. The analysis showed no correlation between the levels of total flavonoids with antioxidant activity."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2016
S64142
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>