Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 138499 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Faurizki Rachman
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel sikap, pengaruh sosial, agama, harga, dan dukungan pemerintah terhadap intensi nasabah bank syariah untuk menggunakan pembiayaan rumah syariah. Penelitian ini menggunakan TRA (Theory of Reasoned Action) oleh Ajzen serta menambah 3 variabel lainnya agama, harga, dan dukungan pemerintah. Sampel terdiri dari 140 nasabah Bank Syariah Mandiri, Jakarta Pusat. Data primer diperoleh melalui survei dengan cara penyebaran kuisioner. Analisis data menggunakan metode regresi linear berganda.
Hasil penelitian menyatakan bahwa sikap dan pengaruh sosial tidak berpengaruh secara signifikan secara parsial terhadap intensi nasabah bank syariah untuk menggunakan pembiayaan rumah syariah. Variabel agama, harga, dan dukungan pemerintah berpengaruh secara signifikan terhadap intensi nasabah bank syariah untuk menggunakan pembiayaan rumah syariah.
Hasil penelitian juga menunjukkan nilai adjusted R Square sebesar 49,2%, berarti variabel sikap, pengaruh sosial, kewajiban agama, harga, dan dukungan pemerintah bersama- sama dapat menjelaskan variasi Intensi nasabah Bank Syariah untuk menggunakan pembiayaan syariah sebesar 49,2% dan sisanya 50,8% dijelaskan variabel lain yang tidak diperhitungkan dalam model penelitian ini.

The purpose of this research is to examine the effects of the following factors: attitude, social influence, religious obligation, pricing, and government support on the Islamic bank customers intention to use Islamic home financing. This research uses the TRA (Theory of Reasoned Action) model by Ajzen and add 3 others variables religious obligation, pricing, and government support. The sample comprised of 140 customers of Bank Syariah Mandiri, Jakarta Pusat. Data were obtained through survey using questionnaire. Methodology of this research uses multiple linear regression analysis.
This research found attitudes and social influence to be insignificant in influencing the intention to use Islamic home financing. Religious obligation, pricing, and government support were found to be significant predictors.
The results also show the adjusted R square of 49,2 %, meaning the variable attitudes, social influence, religious obligation, pricing, and government support can explain the variation of Islamic bank customers intention to use Islamic home financing at 49,2% and the remaining 50,8% is explained by other variables are not taken in this research model.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raden Andri Novianto
"Minat masyarakat untuk membeli rumah melalui pembiayaan Bank Syariah cukup tinggi karena pembayaran dapat diangsur dengan margin keuntungan yang flat. Penelitian ini dilakukan melalui pendekatan secara yuridis normatif (legal approach) dengan tipe penelitian yang bersifat explanatoris untuk memaparkan bagaimanakah kesesuain pelaksanaan pembiayaan pemilikan rumah secara indent dengan akad istishna? pada Bank Syariah Mandiri dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan penyelesaian pembiayaan istishna? yang sesuai dengan prinsip syariah. Kesimpulannya pelaksanaan pembiayaan pemilikan rumah secara indent dengan akad istishna? pada Bank Syariah Mandiri telah sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku. Namun, masih belum melindungi kepentingan nasabahnya, dengan tidak menerapkan asas keseimbangan dalam kontrak, seperti tidak mencantumkan klausul secara detail tentang hak-hak nasabah dalam mengikuti asuransi jiwa dan asuransi kebakaran dan notaris dalam hal ini tidak ikut serta dalam menentukan kontruksi hukum dalam akad istishna? tersebut. Penyelesaian pembiayaan istishna? yang sesuai dengan prinsip syariah telah ditempuh oleh Bank Syariah Mandiri terutama setelah adanya masalah mengenai tertundanya serah terima rumah oleh pengembang kepada nasabah. Sanksi yang diberikan Bank Syariah Mandiri ke pengembang berupa teguran dan kepada nasabah pembiayaan rumah yang bermasalah melalui pembinaan dan restrukturisasi pembiayaan.

The public interest to buy a house through financing in Islamic Bank is quite high because the profit margin in istallments is flat. This research was done through legal approach method and the type of research is explanatoris to explain how is the implementation of Islamic House Financing in indent land using Akad Istishna? at Bank Syariah Mandiri compared to the regulations and how is the completion of Istishna?s financing according to Islamic principles. The conclusion of the implementation of Islamic House Financing in indent land with Akad Istishna? at Bank Syariah Mandiri has been complied with the regulations. However, it?s still need improvement due to the right of the customer is not protect well in the agreement (Akad Istishna?) by not applying the principle of balance in the agreement, such as didn?t include detail clauses about the rights of customer in terms of following and claim the life insurance and fire insurance and notaris in this case does not participate in determining the legal construction in the agreement. Completion of financing troubled according to Islamic principles has been pursued by Bank Syariah Mandiri, especially after they have problem regarding the delay of house?s handover from developer to the customer. The action from Bank Syariah Mandiri to this developer is only using warning letter and for the troubled home financing customers will have finance restructuring.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2016
T46385
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Hafidudin
"Penelitian ini akan melihat pertama apa sebenarnya faktor dominan yang mempengaruhi keputusan nasabah (responden) untuk menggunakan tabungan Bll Syariah, kedua ada hubungan atau tidak antara karakteristik nasabah (responden) dengan faktor-faktor yang mempengaruhi keputusannya untuk menggunakan tabungan BII Syariah. Untuk menjawab permasalahan pertama digunakan tehnik analisa faktor (faktor analysis) sedangkan untuk menjawab permasalahan kedua digunakan tehnik analisis Cross Tabulation Chi Square (X) pada tingkat signifikan a=5%.
Penelitian ini menghasilkan jawaban-jawaban atas kedua permasalahan tersebut di atas. Pertama, Faktor dominan yang mempengaruhi keputusan nasabah (responden) untuk menggunakan tabungan BlI syariah adalah faktor Produk Faktor dominan tersebut ternyata bukan faktor-faktor yang berkaitan prosentase bagi hasil atau return yang lebih tinggi sebagaimana dugaan awal (hypotesis) dalam penelitian ini . Kedua, Terdapat hubungan yang signifikan a:atara beberapa karakteristik responden (nasabah) kecuali hanya satu karakteristik yakni transaksi yang dilakukan responden di BII Syariah tidak terdapat hubungan yang signifikan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan respunden (nasabah) untuk menggunakan produk dan tabungan BII Syariah

This research is aimed at identifying: first, what dominant factors may affect the decisions made by the client (respondent) in using the BII Syariah bank savings. Second, it is aimed at identifying the correlation between the characteristics of client (respondent) with the factors which may affect their decisions in using the BII Syariah bank savings. In order to respond to the first problem, it is applied the factor analysis technique, while to respond to the second problem, it is applied the Cross Tabulation Chi Square (X2) analysis technique at the significant level of a = 5 %.
This research has resulted in the solutions for the abovementioned two problems. First, the dominant factor which affect the decisions made by the client (respondent) in using the BII Syariah bank savings is the factor of product. This dominant factor is not the factor relating to the higher profit sharing percentage or return as the preliminary allegation (hypothesis) of this research. Second, there ' is a significant correlation between some characteristics of respondent (client), except, there is a characteristic, namely the transaction made by the respondent at Bll Syariah has no significant correlation with the factors which affect the decisions made by the respondent (client) in using the product and BII Syariah bank savings."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2006
T17954
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohamad Heykal
"Pembiayaan Murabahah merupakan pembiayaan yang dikeluarkan oleh perbankan syariah untuk membiayai berbagai sektor konsumtif dan produktif yang menggunakan layanan dan jasa dari perbankan syariah. Jasa pembiayaan murabahah menggunakan sektor konsumtif, dan salah satunya adalah kebutuhan untuk memiliki rumah. Tidak beran bila pada akhirnya perbankan syariah juga mengeluarkan pembiayaan ini dengan ruunanya Pembiayaan Pemilikan Rumah. PT Bank Syariah Mandiri, bank syariah terbesar di Indonesia juga masuk ke dalam sektor ini.
Akad yang digunakan dalam Pembiayaan Pemilikan Rumah adalah akad murabahah. Sudah tentu sebagai sebuah lembaga bisnis yang berorientasi juga pada profit, PT Bank Syariah Mandiri juga menetapkan margin keuntungan dari para Hallabah yang menggunakan jasa pembiayaan pemilikan rumah. Yang menjadi pertanyaannya adalah, apa faktor yang mempengaruhi penetapan margin murabahah tersebut sehingga banyak terdengar keluhan beban pembiayaan rumah dari bank syariah jauh lebih tinggi dan memberatkan dibandingkan dengan perbankan konvensional itulah yang menjadi dasar dilakukannya penelitian ini mengingat bahwa bila pertanyaan ini tidak terjawab, maka dapat merugikan citra dari perbankan syariah, khususnya PT Bank Syariah Mandiri sebagai aset milik umat yang dapat jatuh dengan konsep Pembiayaan Pemilikan Rumahnya.
Dari hasil analisa regresi linier berganda yang dilakukan terlihat bahwa serangkaian pertanyaan yang ada di lingkungan masyarakat tersebut terjawab, bahwa PT Bank Syariah Mandiri masih memasukkan tingkat suku bunga bank konvensional di dalam penetapan margin pembiayaan, di samping faktor lain yang sama konsepnya dengan perbankan konvensional seperti beban bagi hasil DPK. Ini di luar faktor lain yang berpengaruh seperti biaya overhead dan profit target. Meskipun begitu, masuknya tingkat suku bunga pinjaman bank konvensional sebagai unsur yang mempengaruhi penetapan margin dapat menjawab pertanyaan dari kalangan masyarakat seperti telab disebutkan di atas."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2005
T32487
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Jihad Akbar
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mengetahui bagaimana dan seberapa besar pengaruh variabel sikap, norma subjektif, kendali perilaku, persepsi manfaat dan persepsi kemudahan penggunaan terhadap intensi untuk membuka rekening Tabungan Haji Mabrur berfitur e-banking di Bank Syariah Mandiri. Penelitian ini menggunakan theory of planned behaviour oleh Ajzen dan teori technology acceptance model oleh Davis. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif menggunakan regresi berganda. Penelitian ini memiliki batasan, antara lain batasan tempat penelitian dan sampel yang diambil,
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel kendali perilaku dan persepsi kemudahan penggunaan berpengaruh signifikan secara parsial terhadap intensi untuk membuka rekening Tabungan Haji Mabrur berfitur e-banking di Bank Syariah Mandiri, sedangkan variabel sikap, norma subjektif, dan persepsi kemudahan tidak berpengaruh signifikan secara parsial. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa variabel intensi dapat dijelaskan oleh kelima variabel, yaitu sikap, norma subjektif, kendali perilaku, persepsi manfaat dan persepsi kemudahan penggunaan sebesar 24,4%.

ABSTRACT
This research aims to analyze and find out how and how much the determinants of attitude, subjective norms, perceived behavioral control, perceived usefulness and perceived ease of use influence the intention to open The Account of Tabungan Haji Mabrur at Bank Syariah Mandiri. This study is based on the theory of planned behavior by Ajzen combined with the theory of technology acceptance model by Davis. The method used on this study is a descriptive analysis with quantitative approach using multiple regressions. This study suffers from limitations, such as its location of study and its limited number of samples taken for this study.
The results indicate that perceived behavioral control and perceived ease of use significantly and partially affect the Islamic Bank?s customers? intention to open The Account of Tabungan Haji Mabrur which has e-banking facilities at Bank Syariah Mandiri. Whereas attitude, subjective norms, and perceived usefulness do not significantly and partially affect the intention. Besides, the results indicate that the intention is able to explained by attitude, subjective norms, perceived behavioral control, perceived usefulness and perceived ease of use by 24,4%."
2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novi Triputrawiguna Atmowidjaja
"Berdirinya Bank Muamalat Indonesia (BMI) pada tanggal 1 Mei 1992 menandai kehadiran institusi ekonomi yang menerapkan prinsip syariah di Indonesia. Pada awalnya kehadiran bank yang dikenal dengan prinsip bagi hasil ini diharapkan dapat mengakomodasi keengganan dari umat Islam, selaku mayoritas penduduk Indonesia untuk berinteraksi dengan bank konvensional berbasis bunga yang diidentikkan dengan riba dan diharamkan dalam ajaran Islam. Optimisme akan besarnya permintaan layanan jasa perbankan syariah ini juga telah memunculkan bank-bank lain yang berlandaskan prinsip syariah dalam menjalankan operasinya, seperti Bank Syariah Mandiri dan Bank IFL
Akan tetapi seiring dengan berjalannya waktu, temyata sambutan masyarakat muslim Indonesia atas keberadaan bank dengan prinsip syariah ini tidak terlalu menggembirakan. Hal ini ditunjukkan dengan lambatnya mobilisasi dana oleh perbankan syariah dibandingkan dengan penyaluran dana yang dilakukan. Masalah ini bila dibiarkan berlarut-larut akan menyebabkan bank-bank syariah mengalami kesulitan likuiditas dalam jangka panjang.
Upaya sosialisasi telah dilakukan oleh BMI dengan dukungan berbagai pihak yang merasa terpanggil untuk mendukung keberadaan sistem perbankan syariah di Indonesia melalui seminar, media massa, pelatihan maupun lokakarya. Kegiatan sosialisasi perbankan syariah ini dapat dikategorikan sebagai pemasaran sosial yang memfokuskan diri pads penyampaian pemahaman landasan etika normatif yang bersumber pads ajaran Islam berkaitan dengan kegiatan ekonomi secara umum dan perbankan secara khusus. Hal ini dimaksudkan agar khalayak peserta program sosialisasi memahami esensi dari keberadaan sistem perbankan syariah.
Suatu upaya evaluasi atas pencapaian tujuan program pemasaran sosial berkenaan dengan pemahaman etika Islam, perubahan cara pandang dan kaitannya terhadap intensi untuk memberikan dukungan secara nyata dengan menjadi nasabah di bank syariah perlu untuk dilakukan. Upaya ini akan memberikan bahan masukan perbaikan program sosialisasi perbankan syariah yang tengah berjalan ataupun yang tengah direncanakan.
Penelitian dilakukan terhadap para peserta kuliah informal ekonomi Islam
yang merupakan salah satu bentuk kegiatan sosialisasi yang diadakan di Fakultas
Ekonomi Universitas Indonesia, Rerangka konseptual penelitian ini diilhami oleh
model penelitian Thong dan Yap (1998) dengan merujuk pads The General Theory of
Marketing Ethics dari Hunt dan Vitell (1986) yang telah banyak digunakan dalam
berbagai penelitian untuk menganalisis proses pengarnbilan keputusan etik pads
konteks organisasi penjualan dengan menggunakan skenario sebagai dasar
permasalahan etik. Penelitian pendahuluan dilakukan untuk menetapkan skenario,
konsekuensi tindakan dan pihak terkait utama yang relevan sebagai dasar keputusan
untuk menjadi nasabah di bank syariah bagi responden yang mayoritas mahasiswa.
Tiga skenario tindakan altematif yaitu tindakan alternatif memberikan hukuman
(punitive action), tidak memberikan hukuman (non punitive action ) dan tidak
melakukan tindakan (no action) ditetapkan mengikuti anjuran Hunt dan Vitell (1986).
Permasalahan yang diuji dalam penelitian ini adalah menganalisis proses
pengambilan keputusan yang terkait dengan pertimbangan etik dan pengaruhnya
terhadap intensi moral para peserta program sosialisasi untuk menjadi nasabah pada
bank syariah di Jakarta. Analisis proses pertimbangan etik ini meliputi proses evaluasi
berdasarkan etika normatif dan proses evaluasi berdasarkan benar atau salah
dikaitkan dengan konsekuensi positif dan negatif. Secara lebih terperinci, tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah :
1. Mengetahui pengaruh dari proses evaluasi etik berdasarkan etika normatif (evaluasi deontologis) para peserta sosialisasi perbankan syariah terhadap pertimbangan etik untuk menjadi nasabah di bank syariah.
2. Mengetahui pengaruh dari proses evaluasi etik berdasarkan pertimbangan benar atau salah yang dikaitkan dengan konsekuensi positif dan negatif (evaluasi teleologis) para peserta sosialisasi perbankan syariah terhadap pertimbangan etik untuk menjadi nasabah di bank syariah.
3. Mengetahui pengaruh dari pertimbangan etik para peserta sosialisasi perbankan syariah terhadap intensi moral untuk menjadi nasabah di bank syariah
Etika normatif diukur dengan menggunakan lima indikator. Sementara evaluasi deontologis, konsekuensi positif 1 negatif bagi calon nasabah 1 pihak terkait utama, evaluasi teleologis, pertimbangan etik dan intensi moral masing-masing diukur dengan dua indikator. Secara keseluruhan terdapat 63 indikator untuk ketiga skenario tindakan alternatif yang kesemuanya dituangkan dalam bentuk kuesioner.
Metode analisis yang digunakan adalah Structural Equation Modeling (SEM), dengan melakukan pengukuran secara terpisah untuk ketiga model tindakan alternatif. Metode ini dipilih karena dapat menguji rangkaian hubungan saling ketergantungan, di mana terdapat suatu variabel terikat yang menjadi variabel babas pada hubungan saling ketergantungan berikutnya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari norma deontologis etika Islam terhadap evaluasi deontologis calon nasabah. Sementara, evaluasi deontologis, yang menurut basil pengujian lebih dipengaruhi oleh faktor-faktor lain selain etika Islam, tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pertimbangan etik untuk skenario tindakan alternatif memberikan hukuman, tapi berpengaruh secara signifikan untuk skenario tindakan alternatif tidak memberikan hukuman dan tidak melakukan tindakan.
Di lain pihak, evaluasi teleologis untuk ketiga skenario tindakan berpengaruh secara signifikan dan lebih dominan pengaruhnya terhadap intensi moral untuk menjadi nasabah di bank syariah dibandingkan dengan evaluasi deontologis. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa tidak terdapat_pengaruh yang signifikan dan pertimbangan etik terhadap intensi moral peserta program sosialisasi untuk menjadi nasabah di bank syariah. Intensi moral untuk menjadi nasabah di bank syariah untuk ketiga tindakan altematif ini lebih dipengaruhi oleh evaluasi teleologis.
Dari perspektif pemasaran sosial, basil penelitian ini menunjukkan bahwa perlu dilakukan upaya perbaikan strategi dalam hal penyampaian nilai-nilai etika yang disosialisasikan sehingga lebih mengefektifkan internalisasi nilai-nilai tersebut. tJpaya ini memerlukan waktu yang cukup lama sehingga dituntut komitmen jangka panjang dari para penyelenggara program sosialisasi. Di samping itu, berdasarkan basil penelitian nampak bahwa penetapan pihak-pihak terkait utama dan konsekuensi¬konsekuensi tindakan yang dianggap relevan bagi para peserta sosialisasi dapat memunculkan suatu permasalahan etik bagai para peserta. Lebih lanjut, relevansi kedua hal tersebut bagi para peserta sosialisasi akan berpengaruh terhadap pembentukan intensi moral untuk menjadi nasabah di bank syariah.
"
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2001
T20329
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amran Reza
"Salah satu produk perbankan syariah di bidang penyaluran dana adalah dengan fasilitas line facility sebagai bentuk komitmen (wa'd) penyediaan plafon pembiayaan secara bergulir dalam jangka waktu tertentu. Komitmen tersebut dilaksanakan dalam berbagai prinsip, rukun dan syarat instrumen pembiayaan syariah sesuai kebutuhan nasabah yang satu sama lain memungkinkan timbulnya masalah hukum. Persoalan-persoalan tersebut diteliti dalam tipologi problem identification dengan pendekatan kualitatif menggunakan metode kepustakaan dan lapangan. Dalam kerangka pembiayaan line facility oleh bank syariah, konsep hak milik menjadi hal yang penting karena akan menentukan jenis akad-akad pembiayaan yang akan dilaksanakan dari pembiayaan line facility sebagai bagian dari struktur pembiayaan dan pada akhirnya juga menentukan jenis lembaga jaminan yang perlu dilakukan sebagai bentuk pengelolaan resiko oleh bank.
Hasil studi kepustakaan dan lapangan menunjukkan bahwa praktek pemberian fasilitas pembiayaan line facilty dalam jenis qardh, hawalah wal murabahah di bank syariah dari beberapa sisi telah menyalahi konsep sesuai syariat, terutama mengenai struktur pembiayaan, prinsip perikatan, rukun dan syarat akad dan konsep hak milik. Pelanggaran tersebut mengakibatkan konsep wa'd line facility seolah-olah tidak dilaksanakan secara menyeluruh. Line facility tidak difungsikan sebagai wa'd yang mengikat secara moral tetapi menjadi akad pokok yang telah menimbulkan hubungan utang piutang antara para pihak yang pelunasannya telah dijamin dengan lembaga jaminan fidusia dan hak tanggungan. Untuk itu perlu adanya pengaturan setingkat undang-undang bagi perbankan syariah dan produk-produknya agar konsep muamalah Islam dapat benar-benar dilaksanakan sesuai syariat. Itikad dan ketaatan para pihak atas rukun dan syarat yang telah digariskan menjadi hal yang penting selain terus dilakukannya usaha sosialiasi atas mekanisme pembiayaan perbankan syariah.

One of the sharia banking systems in the realm of financing is the so-called line facility, considered as the manifestation of commitment (wa'd) of the provision of financing plafond conducted sequently in a certain period of time. The commitment is conducted in various principles, laws and requirements of the sharia financing instrument in accordance with the customers' needs, which could occur a legal problem. Such problems are scruitnized in the problem identification typology with a qualitative approach, using the library as well as field study. In the line facility financing framework provided by a sharia bank, the concept of ownership becomes an important issue, since it will determine the types of financing agreement (akad) that will be implemented from the line facility financing as the part of the financing structure, which will eventuallly also determine the type of guarantee institution applied as the risk management for the bank.
The study, both library and field, shows that the implementation of the line facility financing provision under the type of qardh, hawalah wal murabahah in the sharia bank has violated the sharia concept itself in several aspects, particularly on the financing structure, binding principles, procedures and requirements of the akad, as well as concept of ownership, which causes the wa'd line facility seem to be implemented in a mere partial way. Line facility doesn't function anymore as a wa'd that binds morally, but instead as a main akad which cause a debt-credit relation between the concerned parties, the payment of which is guaranteed by the fiduciary guarantee institution as well as security right. Therefore, there is a need to create a law-level regulation for sharia banking and its products in order to ensure that the Islamic muamalah concept can be really applied according to the sharia. Furthermore, the good will and conformity of the parties involved on the pillars and requirements determined would be important in ensuring the sustainability of this matter, besides by socializing the mechanism of sharia banking financing.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2007
T19555
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yayat Sujatna
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar masing-masing faktor, baik internal maupun ekstemal mempengaruhi jumlah pembiayaan bagi hasil di Bank Syariah Mandlri selama periode Januari 2001 sampai Januari 2006. Metode analisis yang dipakai adalah regresi linier berganda. Variabel yang diteliti adalah nisbah bagi basil yang menjadi hak bank sebagai faktor internal, dan suku bunga kredit bank konvensional, inflasi dan nilai kurs rupiah terhadap dolar AS sebagai faktor ekstemal.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa keempat variabel yang digunakan yaitu nisbah, suku bunga kredit bank konvensional, inflasi dan kurs rupiah terhadap dolar AS secara bersarna-sama dapat mempengaruhi variabel jumlah pembiayaan bagi basil. Keempat variabel tadi dapat menjelaskan variabel bebasnya sebesar 74,9% dan sisanya yaitu 25,1% dapat dijelaskan oleh variabel iainnya yang tidak masuk di dalam model. Walaupun keempat variabel babas secara bersama-sama dapat mempengaruhi variabel jumlah pembiayaan bagi hasil, tapi hasil uji t statistik menunjukkan bahwa hanya variabel nisbah yang tidak signifikan mempengaruhi jumlah penawaran pernbiayaan bagi hasil.

The objective of this research is to identify factors, both internal and external which have influence the amount of profit sharing financing at Bank Syariah Mandiri for January 2001 - January 2006. The Analysis Method used in this study is multiple linier regression model. Variables which are tested are nisbah as an internal factor, and interest rate of conventional banks, inflation, and exchange rate to USD as an external factor.
The result of the research shows that the four variables used; nisbah, interest rate of conventional banks, inflation, and exchange rate to USD together with are able to influence the amount of profit sharing financing. The four variables mentioned can explain dependen variable is 74,9% and the remain is 25,1% can be explained by another variables which are not included in this model. Althought the four independen variables together is able to influence the amount financing variable, but the result of the t statistics shows that only nisbah variable which is not significant in influencing the amount of the ofer profit sharing financing.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2006
T17956
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alfira Azzahrani
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pembiayaan profit loss sharing terhadap risiko kredit pada bank syariah pada negara Malaysia, Saudi Arabia, Indonesia, Bahrain, Kuwait. Penelitian ini mengetahui peran karakteristik dari bank dan negara seperti ukuran bank, tingkat pembiayaan, dan tingkat inflasi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Random Effect Model dengan data panel periode tahun 2013-2022. Sampel yang digunakan pada penelitian ini sebanyak 19 perusahaan. Hasil dari penelitian ini menemukan bahwa pembiayaan mudharabah memiliki pengaruh terhadap risiko kredit dan pembiayaan musyarakah tidak memiliki pengaruh terhadap risiko kredit.

This study aims to analyze the effect of profit loss sharing financing on credit risk in Islamic banks in countries Malaysia, Saudi Arabia, Indonesia, Bahrain, Kuwait. This research determines the role of bank and country characteristics such as bank size, financing levels, and inflation rates. The method used in this research is the Random Effect Model with panel data for the period 2013-2022. The sample used in this research was 19 companies. The results of this research found that mudharabah financing has an influence on credit risk and musyarakah financing has no influence on credit risk."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novietha Indra Sallama
"Untuk mengantisipasi penurunan tingkat kecukupan modal yang dimiliki bank, dapat ditempuh dengan dua cara, yaitu menerbitkan saham baru atau menerbitkan obligasi subordinasi. Cara yang terakhir ini yang banyak dilakukan oleh bank, baik konvensional maupun syariah. Di Indonesia, telah dikenal adanya obligasi syariah yang menggunakan skim ijarah dan mudharabah. Perbedaan yang mendasar antara obligasi syariah dan konvensional adalah pada obligasi syariah return tidak ditetapkan secara nominal, tetapi dengan memberikan nisbah bagi hasil untuk pemegang obligasi, serta penggunaan dana hasil emisi obligasi tersebut harus sesuai dengan prinsip-prinsip syariah. Dengan menerbitkan obligasi subordinasi, berarti menambah modal yang ada pada bank, sekaligus akan memperkuat struktur permodalan bank tersebut. Jika struktur modal sudah kuat, bank akan leluasa dalam melakukan ekspansi pembiayaan. Ini dimungkinkan karena rasio kecukupan modal bank masih berada di atas ketentuan yang ditetapkan Bank Indonesia. Selanjutnva pembiayaan yang semakin ekspansif akan meningkatkan pendapatan bagi bank tersebut, Penelitian yang dilakukan pada Bank Muamalat Indonesia menunjukkan bahwa ada peningkatan pembiayaan dan tingkat kecukupan modal (solvabilitas) setelah emisi obligasi, tetapi tidak pada kinerja rentabilitas dan likuiditas akibat tingginya tingkat bagi hasil yang ditetapkan bank.

In order to anticipate the decreasing of capital adequate ratio suffered by a bank, it can take any of the two ways, namely issuing new shares, or issuing subordinated debentures. The latter has been taken many times by different banks, both conventional and sharia ones. In Indonesia, it's known the presence of sharia bonds upon the scheme of ijarah and mudharabah. The fundamental difference between sharia bonds and conventional bonds is that in sharia bonds the return is not determined nominally, rather, by adding some ratio of revenue sharing for the debt holders, and where the utilization of fund resulted from the bonds emission shall conform to the principles of sharia. Issuing subordinated debentures would mean additional capital for the bank, and at the same time strengthening the capital structure of the bank. If the capital is strong, the bank will be freer to conduct financing expansion. This is enabled, because the bank's capital adequacy ratio is still above the point as ruled by Bank Indonesia. Furthermore, the more expansive financing will increase the bank's revenue. The research performed at Bank Muamalat Indonesia has shown increment of financing as well as capital adequacy ratio (solvability) after sub-debt emission, but not of the bank's performance in rent ability and liquidity. Due to the height of ratio of revenue sharing determined by the bank for the debt holders."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2004
T15141
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>