Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 153094 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Radite Teguh Handalani
"Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisa kelayakan pembangunan dan pengoperasian instalasi pengolahan air bersih dengan sistem dan teknologi reverse osmosis di Teluk Jakarta. Pembangunan instalasi pengolahan air bersih tersebut dimaksudkan sebagai wujud nyata upaya pemerintah untuk mengatasi masalah defisit air bersih dan memenuhi kebutuhan air bersih penduduk di wilayah Jakarta Utara. Sistem reverse osmosis yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah instalasi pengolahan air laut sebagai bahan baku dan diproses menjadi air bersih dengan kualitas air minum desalinasi.
Pendekatan studi dilakukan dengan melakukan proyeksi jumlah penduduk dan kebutuhan air bersih hingga masa 30 tahun ke depan periode 2016 2047. Untuk analisis keinginan membayar dan kemampuan membayar dilakukan dengan pendekatan survei menggunakan metode Contingent Valuation. Analisis kelayakan dilakukan dengan mempertimbangkan aspek pasar aspek teknis aspek kelembagaan aspek lingkungan aspek keuangan dan aspek ekonomi. Perhitungan analisis kelayakan menggunakan metode analisis biaya manfaat dengan berdasarkan nilai Net Present Value NPV Internal Rate of Return IRR Benefit Cost Ratio dan Pay Back Period.
Penelitian ini menggunakan beberapa asumsi diantaranya adalah kegiatan operasi selama 30 tahun dengan Opportunity Cost of Capital sebesar 12 dan kapasitas mesin pengolah minimum 100 000 meter kubik per hari. Upaya perhitungan perkiraan pendapatan biaya dan pemenuhan kebutuhan air bersih konsumsi dilakukan berdasarkan hasil survei dengan menggunakan Contingent Valuation Method. Selain analisis kelayakan penelitian ini juga melakukan analisis alternatif kebijakan dan strategi investasi serta analisis dampak (eksternalitas).

This study aims to analyze the feasibility of the construction and operation of water treatment plant with reverse osmosis systems and technology in Jakarta. Bay Construction of water treatment plant is intended as the government 39 s efforts to address the problem of clean water deficit and meet water needs population in North Jakarta. Reverse osmosis system developed in this study is a sea water treatment plants as raw materials and processed into water with the quality of drinking water desalination.
Approach to the study done by the projected population and the need for clean water until the next 30 years period 2016 2047 For the analysis of the willingness to pay and ability to pay is done by using the survey with Contingent Valuation Method. CVM Feasibility analysis performed by considering the market aspects technical aspects institutional aspects environmental aspects financial aspects and economic aspects. The calculation of the feasibility analysis using cost benefit analysis on the basis of the value of the Net Present Value NPV Internal Rate of Return IRR Benefit Cost Ratio and Payback Period.
This study uses a number of assumptions which are operations for 30 years with interest rate as the Opportunity Cost of Capital of 12 and a minimum processing engine capacity of 100 000 cubic meters per day. Efforts approximate calculation of revenues expenses and clean water supply consumption based on the results of a survey carried out by using the Contingent Valuation Method. In addition to the analysis of the feasibility of this research is also conducted an analysis of the alternatives policies and investment strategies as well as the analysis of the effects (externalities).
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T42669
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kushardian Muhamad
"PT Pembangunan Jaya Ancol adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang rekreasi, resor, dan properti. Untuk menjalankan usahanya yang berada di wilayah langka air tawar, kebutuhan air bersih PT Pembangunan Jaya Ancol tidak hanya bertumpu pada penyediaan air dari pihak ketiga, namun juga memiliki instalasi desalinasi yang mandiri untuk mencukupi kebutuhan air bersihnya. Karya tulis ini akan mengevaluasi instalasi desalinasi PT Pembangunan Jaya Ancol dengan cakupan kualitas air baku yang digunakan dan air produksi yang dihasilkan terhadap peraturan yang berlaku, kriteria desain tiap unitnya, dan pengembangan instalasi yang bisa dilakukan untuk kebutuhan hingga 2026. Hasilnya, kualitas air baku dan air produksi dilihat dari parameter fisika, kimia, dan biologi sudah sesuai dengan Permenkes Nomor 492 Tahun 2010. Kriteria desain yang tidak sesuai standar, yaitu jarak antar batang saringan halus dan kecepatan aliran di saringan kasar pada unit sadap, waktu tinggal pada sumur pengumpul, beban operasi pada aliran permeat unit ultrafiltrasi (UF), rendahnya fluks air pada unit reverse osmosis (RO), dan ketiadaan unit disinfeksi. Untuk memenuhi kuantitas kebutuhan air hingga 2026, diperlukan penambahan 5 unit RO dan sebuah unit disinfeksi.

PT Pembangunan Jaya Ancol is an recreation, resort, and property enterprise. To run its business activities, PT Pembangunan Jaya Ancol is not only relying its water demand from a third party provider, but also running an independent desalination plant. This paper will evaluates the desalination plant ran by PT Pembangunan Jaya Ancol in term of the quality of the raw water used and the production water compared to existing regulation, its design criteria of the units, and possible development to suffices the water demand up to year 2026. The result shows that the quality of the raw water and production water, in term of physical, chemical, and biological parameters, still fit Health Ministry Decree Number 492 Year 2010. The design criterias unfit with standard are the bar distance of the fine screen and the flow velocity of the coarse screen in the water intake unit, the retention time of the collecting well unit, the loading operation of the permeate flow of ultra filtration (UF) unit, the water flux of reverse osmosis (RO) unit, and the non-existent of disinfection unit. To meet the 2026 water demand, 5 RO unit and a disinfectant unit must be added."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S44406
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anton Prayoga
"Di kampung Tanjung Lame, kabupaten Pandeglang, sumber air tanah dari sumur masyarakat sangat asin, sehingga tidak layak untuk dikonsumsi. Salah satu alternatif teknologi yang efisien untuk mengolah air bersih dari sumur air asin adalah sistem filtrasi reverse osmosis (RO). Namun, tekanan yang diperlukan pada sistem filtrasi RO satu tahap konvensional sangat tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk merancang sistem filtrasi RO bertahap yang dapat beroperasi pada tekanan rendah. Rancang bangun sistem filtrasi RO dengan konfigurasi hybrid RO/NF permeate staging terbukti mampu menghasilkan air bersih dari sumur air asin. Untuk mendapatkan hasil yang optimum, konfigurasi tersebut dioperasikan pada tekanan RO/NF tahap pertama dan tahap kedua masing-masing 6 dan 3 bar. Pada kondisi operasi optimum tersebut, nilai salt rejection yang dapat dicapai sebesar 97,02% dengan nilai TDS produk air bersihnya sebesar 86 ppm. Nilai water recovery yang dihasilkan sebesar 37% dengan laju alir produk air bersihnya sebesar 1,85 liter/menit. Konsumsi energi spesifik (SEC) sistem filtrasi RO yang dirancang sebesar 1,802 kWh/m3. Nilai SEC dari sistem filtrasi RO yang dirancang dapat diturunkan hingga 58,39% dari nilai SEC RO konvensional satu tahap. Sistem filtrasi RO dengan konfigurasi hybrid RO/NF permeate staging terbukti memiliki kinerja yang lebih baik dibandingkan dengan sistem filtrasi RO konvensional satu tahap.

In Tanjung Lame village, Pandeglang district, groundwater sources from community wells are very salty, so they are not suitable for consumption. One efficient alternative technology for treating clean water from saltwater wells is a reverse osmosis (RO) filtration system. However, the pressure required on a conventional single-stage RO filtration system is very high. The purpose of this study to design a multi-stage RO filtration system that can operate at low pressure. The design of the RO filtration system with a hybrid RO/NF permeate staging configuration has proven to be able to produce clean water from saltwater wells. To obtain optimum results, the configuration is operated at the first and second stage RO/NF transmembrane pressures of 6 and 3 bars, respectively. At the optimum operating conditions, salt rejection that can be achieved is 97,02% with a clean water product TDS value of 86 ppm. Water recovery that can be achieved is 37% with a clean water product flow rate of 1,85 liters/minute. Specific energy consumption (SEC) of the designed RO filtration system is 1,802 kWh/m3. The SEC value of the designed RO filtration system can be reduced to 58,39% from the conventional single-stage RO. RO filtration systems with a hybrid RO/NF permeate staging configuration has proven to have better performance compared to conventional single-stage RO filtration systems."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Winarsita Gilang Sotyaji
"ABSTRAK
Dalam skripsi ini, dibuat pengendali otomasi prototipe sistem penjernihan air Reverse Osmosis berskala menengah yang dapat diaplikasikan untuk memenuhi kebutuhan air pada daerah berpenduduk yang tidak terlalu luas, rumah sakit, hotel, atau gedung perkantoran pada wilayah yang sulit mendapatkan akses air bersih. Sistem yang diajukan menggunakan fitur Human Machine Interface HMI untuk mempermudah proses input setpoint, proses pengawasan, serta pengendalian produksi air bersih. Logika Fuzzy digunakan untuk mengendalikan sistem karena implementasi pengendali ini lebih efektif untuk sistem non-linear dan memudahkan pengembangan sistem dari prototipe menjadi sistem aktual. Sistem yang dibuat menggunakan Raspberry Pi 3 model B sebagai CPU master dan Arduino Nano sebagai slave. Selain harga yang ekonomis, Raspberry Pi Raspi digunakan sebagai CPU karena memungkinkan implementasi logika Fuzzy dalam proses pengendalian. Hasil percobaan pada prototipe menunjukkan bahwa pengendali fuzzy mampu mengendalikan laju aliran air keluaran dengan mengatur besar duty cycle pompa sesuai dengan setpoint yang ditetapkan. Hal ini diharapkan dapat membuat umur membran dapat bertahan lebih lama dan kualitas air dapat dijaga dengan menghindari terjadinya fouling akibat laju aliran air yang terlalu berlebihan. Fitur HMI telah berhasil diimplementasikan pada sistem prototipe menggunakan layar sentuh TFT 5 inci yang juga dapat dikendalikan dan dimonitor dari jarak jauh hingga 10 meter dalam ruang tertutup menggunakan koneksi WiFi.

ABSTRACT
In this bachelor thesis, an automation mechanism for a medium scale Reverse Osmosis plant prototype which can be applied to fulfil the drinking water needs for small sized populated areas, hospitals, hotels, or offices in areas that are difficult to access clean water is made. The proposed system has a Human Machine Interface HMI feature to make set point adjustments, monitoring, and controlling more convenient. Fuzzy Logic Control is used by the system to run the production automation because Fuzzy Logic is more effective in such non linear systems and can be easily implemented from prototype to the real scale plant without having to re adjust its controller parameters. The system design uses Raspberry Pi model 3 B as the CPU master and Arduino Nano as the slave. Raspberry Pi is used as the CPU due to its economical price, its features, and its ability to easily implement Fuzzy logic. Experimental results with the prototype shows that the Fuzzy controller can adjust the output water flow by changing the pump rsquo s duty cycle based on the desired setpoint. It is expected that by doing so, excessive water flow which can lead to shorter membrane age and decreased water quality can be avoided. HMI feature is successfully implemented in the prototype using 5 inch TFT LCD touchscreen that can also be controlled and monitored remotely up to 10 meters in an enclosed room through wireless connection."
2017
S67153
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ramdha Berlian Syafaat
"Minyak nilam yang disuling dari Pogostemon cablin Benth. merupakan salah satu minyak atsiri yang mempunyai peran penting sebagai bahan baku pengikat minyak atsiri lain dalam kegiatan industri. Mutu minyak nilam ditentukan oleh sifat fisika-kimia dan faktor yang paling menentukan mutu dan kualitas adalah kadar patchouli alkohol PA . Pada penelitian ini dilakukan peningkatan mutu minyak nilam dengan menggunakan sistem reverse osmosis dibandingkan dengan metode distilasi. Membran yang digunakan pada sistem reverse osmosis adalah membran poliamida. Terdapat variasi tekanan pada sistem reverse osmosis berdasarkan flow rate yang digunakan. Kondisi operasi optimum pada sistem reverse osmosis yaitu pada tekanan 145,6 Psi dengan flow rate 25 mL/menit dengan sistem kontinu. Interaksi yang terjadi antara membran dengan patchouli alkohol yaitu melalui ikatan hidrogen. Pada metode distilasi, variasi terhadap temperatur dan durasi distilasi diaplikasikan pada contoh minyak nilam. Parameter uji mutu minyak nilam pada penelitian ini adalah penentuan warna secara visual, penentuan berat jenis, penentuan indeks bias, dan kadar relatif patchouli alkohol dengan kromatografi gas mass spectrometry. Hasil analisis menunjukan bahwa terjadi peningkatan kadar patchouli alkohol sebesar 47,55 pada permeat dengan menggunakan sistem reverse osmosis bila dibandingkan dengan kadar relatif patchouli alkohol pada contoh minyak nilam awal dan hasil distilasi berturut-turut sebesar 30,12 dan 10,72 .

Patchouli oil derived from Pogostemon cablin Benth. is one of the essential oil that has an important role as a fixative raw material for other essential oils. Patchouli oil quality is determined by the physico chemical properties of the oil and the most decisive factor quality of patchouli oil is the content of patchouli alcohol PA . In this research, to improve the quality of patchouli oil was conducted by reverse osmosis system compared with distillation method. The membran used in the reverse osmosis system is polyamide membran. Variations in pressure on reverse osmosis system based on the flow rate which is applied to the system. The optimum operating condition on the reverse osmosis system was found at the pressure of 145.6 Psi with a flow rate of 25 mL min under continuous system. The interaction between membran with patchouli alcohol is through the hydrogen bonding. Then, variations in temperature and duration of distillation are applied to the sample of patchouli oil. In this study, the quality of patchouli oil was determined by visual color, specific gravity, refractive index, and the content of patchouli alcohol by gas chromatography mass spectrometry. The analysis results showed that the patchouli alcohol content in the permeate obtained by reverse osmosis system was 47.55 compared to 30.12 and 10.72 which were obtained from the initial of patchouli oil and redistillation process."
Depok: Universitas Indonesia, 2017
S69774
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hanna
"ABSTRAK
Proses gas sweetening dilakukan terhadap gas alam sebagai solusi untuk menghilangkan gas H2S dan CO2, salah satu caranya adalah dengan penambahan metildietanolamina (MDEA). MDEA selama digunakan dalam proses pemurnian gas dapat menyerap air sehingga menyebabkan konsentrasi MDEA menurun. Untuk meregenerasi larutan MDEA encer menjadi larutan yang pekat kembali, digunakan metode reverse osmosis (RO). Pada penelitian ini telah berhasil dilakukan proses penghilangan air dari larutan MDEA encer menggunakan sistem RO dengan satu membran poliamida komersil, menggunakan flow restrictor 800 mL/menit. Variasi temperatur feed dilakukan pada suhu 200, 290, dan 360 C. Larutan MDEA 1%, 3%, dan 5% v/v diregenerasi dalam waktu masing-masing 1 jam, 3 jam, dan 4 jam. Berdasarkan pengukuran konsentrasi MDEA dengan refraktometer, didapati bahwa penggunaan flow restrictor 800 mL/menit dalam sistem RO mampu memekatkan larutan MDEA 1% v/v menjadi 1,8% v/v dengan faktor pemekatan 1,59. Suhu yang efektif digunakan untuk sistem RO yang telah dilakukan adalah 290C atau suhu ruang, karena dapat memekatkan larutan MDEA 1,13% v/v menjadi 1,8% v/v. Kemudian, semakin lama waktu regenerasi maka semakin besar konsentrasi MDEA dalam konsentrat yang dihasilkan. MDEA 1% v/v dalam waktu 1 jam dapat dipekatkan hingga 6,46% v/v. MDEA 3% v/v dalam waktu 3 jam dapat dipekatkan hingga 9,45% v/v dan MDEA 5% v/v dalam waktu 4 jam dapat dipekatkan hingga 10,79% v/v. Dengan SEM dapat diketahui kerusakan struktur poliamida yang dialami membran.

ABSTRAK
Gas sweetening processes is applied to the natural gas as a solution of removing H2S and CO2 gasses, one of them is by adding methyldiethanolamine (MDEA). MDEA during used in the gas sweetening process can absorb water, and the MDEA concentration will be decreased. For regenerating MDEA dilute solution into its former concentration, reverse osmosis (RO) method is used. In this research, water removal process was conducted by RO process using polyamide commercial membrane, under 800mL/min flow restrictor. The feed temperatures were varied 200, 290, dan 360 C. MDEA 1%, 3%, and 5% v/v solution was regenerated in 1 hour, 3 hours, and 4 hours, respectively. Based on determination of MDEA concentration using refractometer, discovered that under 800 mL/min flow restrictor RO system can concentrate MDEA 1% v/v solution into 1,8% v/v with concentrate factor of 1,59. Effective temperature that used in this RO system is 290C or room temperature, because it can concentrate MDEA 1,13% v/v solution into 1,8% v/v. Then, increasing of regeneration time can increase the concentration of MDEA solution in the product of concentrate. MDEA 1% v/v solution in 1 hour can be concentrated up to 6,46% v/v. MDEA 3% v/v solution in 3 hours can be concentrated up to 9,45% v/v and MDEA 5% v/v solution in 4 hours can be concentrated up to 10,79% v/v. The damage of polyamide membrane structure is known by SEM analysis."
2016
S63694
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shafira Budiningsih
"Tingginya konsentrasi polutan organik dalam air laut dan air payau dikaitkan dengan fakta bahwa tidak
dapat dihilangkan secara efektif oleh membrane MF/UF saja, kombinasi teknik filtrasi membrane
meningkatkan efisiensi filtrasi lebih baik dan mengurangi biaya operasional. Kombinasi Hybrid membrane
ultrafitrasi dan kombinasi dengan karbon aktif telah dilakukan studi dengan hasil lebih baik. Dalam skala
pilot/instalasi, karbon aktif dilakukan injeksi dosis secara kontinyu, partikel karbon dalam ukuran sub
mikrometer dengan cepat kinetikanya diterapkan. Studi ini melakukan eksperimen antara hybrid PAC/UF
dengan GAC/UF dalam skala pilot scale termasuk analisa membrane resistansi dan membrane retensi.
Hybrid Karbon Aktif memberikan dampak signifikan positif dalam meningkatkan kontrol irreversible
fouling, yang terlihat pada efek sinergis pada penyisihan COD 40%-98%, UV VIS 43%-92%, dan
Kekeruhan 73%-99%. Hybrid Karbon Aktif/UF dapat menerapkan kinetika adsorpsi dengan cepat yang
dapat mengurangi waktu filtrasi untuk mencapai efisiensi penyisihan optimum, dari 105 menit UF tanpa
karbon aktif menjadi 75 menit untuk hybrid GAC/UF dan 60 menit untuk hybrid PAC/UF.

The high concentration of organic contaminants in seawater and brackish water is attributed to the organic
fouling cannot be removed effectively by MF/UF membranes alone, Combination of techniques membrane
filtration is required to be better efficiency filtration. The Pre-treatment of SWRO was studied and
employed by combining Activated Carbon (AC) with Powdered Activated Carbon (PAC) /Granular
Activated Carbon (GAC) and Ultrafiltration membrane (UF) have positive impact for organic fouling
removal up to 70%-78%. This study investigated membrane performance with combination technique
PAC/UF and GAC/UF in Pilot scale experiments within resistance membrane and retention membrane.
Combination of Activated Carbon/Ultrafiltration had significantly enhanced the control of Irreversible
Resistance, which showed synergistic effects in the removal of organic content for COD 40%-96%, UV
VIS 43%-92% and Turbidity 73%-99%. The rapid application of hybrid Activated Carbon/UF adsorption
kinetics can reduces filtration times to achieved optimal removal efficiency (retention) in the object study.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Niswatul Jauharoh
"Peningkatan populasi di DKI jakarta mengakibatkan kenaikan kebutuhan air bersih. Hal ini menjadikan air laut sebagai pilihan sumber air alternatif. Teknologi pengolahan air laut desalinasi menggunakan reverse osmosis mampu mengolah menjadi air minum yang layak. Masalah yang kerap timbul pada RO adalah fouling yang dapat diatasi dengan pre-treatment menggunakan Powdered Activated Carbon (PAC). Adsorpsi PAC dapat menghilangkan bahan organik yang dapat mengakibatkan terjadinya fouling. Tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan efisiensi penyisihan bahan organik dari kadar dosis dan waktu kontak menggunakan PAC dan mengkaji pengaruh kondisi air sampel terhadap efisiensi penyisihan. Variabel terikat pada penelitian ini adalah bahan organik dalam absorbansi (Abs). Sedangkan variabel bebas berupa variasi dosis, waktu kontak, dan kondisi sampel. Hasil penelitian kondisi hujan menunjukkan waktu optimum terjadi pada 20 menit dan dosis optimum 250 mg/L dengan penyisihan organik sebesar 80,7%. Waktu dan dosis optimum tersebut diberlakukan dalam proses adsorpsi pada pengambilan sampel saat kondisi hujan. Dihasilkan penyisihan organik pada sampel kondisi hujan sebesar 82,7%. Diperoleh hasil isoterm adsorpsi kondisi normal terbesar 1.981,33 mg/g dan kondisi hujan sebesar 2.068,67 mg/g. Sehingga, PAC dapat menyisihkan organik pada air laut pada kondisi normal maupun hujan. 

The increase in population in DKI Jakarta has resulted in an increased demand for clean water. This has made seawater an alternative water source. Desalination technology using reverse osmosis is capable of treating seawater into drinkable water. A common problem in reverse osmosis is fouling, which can be addressed through pre-treatment using Powdered Activated Carbon (PAC). PAC adsorption can remove organic matter that can cause fouling. The aim of this research was to determine the efficiency of organic matter removal based on dosage and contact time using PAC and to assess the influence of sample water conditions on the removal efficiency. The dependent variable in this study is the organic matter in absorbance (Abs). The independent variables include dosage variation, contact time, and sample conditions. The research results under rainy conditions showed that the optimum time was 20 minutes and the optimum dosage was 250 mg/L, resulting in an organic removal efficiency of 80.7%. These optimum time and dosage were applied in the adsorption process for the rainy condition sample collection, resulting in an organic removal of 82.7%. The highest adsorption isotherm result under normal conditions was 1,981.33 mg/g, and under rainy conditions, it was 2,068.67 mg/g. Therefore, PAC is capable of removing organic matter from seawater under both normal and rainy conditions."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdillah Winata
"Penurunan kualitas air laut menjadi masalah SWRO Ancol sehingga menyebabkan terjadinya penurunan performa instalasi dalam menghasilkan air yang memenuhi baku mutu Permenkes No 2 Tahun 2023. penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kualitas air baku dan air produksi melalui evaluasi performa unit di SWRO Ancol serta menganalisis terhadap peraturan yang berlaku, dan memberikan rekomendasi sesuai dengan hasil evaluasi. Penelitian dilakukan dengan menguji parameter pH, kekeruhan, ammonia, COD, TDS, konduktivitas lalu membandingkan dan menganalisisnya berdasarkan persentase penyisihan. Pengambilan sampel di intake dan outlet proses flokulator-dissolve air flotation (DAF), automatic filter screen (AFS) – Ultrafiltrasi (UF), dan reverse osmosis (RO) pada pagi, siang, dan sore di tiap titik kemudian dicampurkan untuk mengetahui rata-rata kualitas air dalam satu hari. Hasil menunjukkan flokulator-DAF dan AFS – UF tidak ditujukan dalam menyisihkan TDS berturut-turut 6% dan 5% tetapi optimal menyisihkan amonia berurutan 25% dan 45% sedangkan dalam menyisihkan kekeruhan dan COD kurang optimal dengan penyisihan kekeruhan berurutan 44% dan 29%, COD berturut-turut 6% dan 7%, RO bekerja optimal dalam menyisihkan kekeruhan, dan konduktivitas dengan 100% dan 94% sedangkan TDS hanya 95%. Rekomendasi yang diberikan adalah modifikasi unit flokulator dan memindahkan lokasi intake sebagai upaya mengembalikan kinerja instalasi dalam memproduksi air yang sesuai dengan baku mutu Permenkes No 02/2023

The decline in seawater quality has become a problem for SWRO Ancol, causing a decrease in installation performance in producing water that meets the quality standards of Permenkes No. 2 of 2023. This study aims to analyze the quality of raw water and production water through unit performance evaluation at SWRO Ancol and analyze against applicable regulations, and provide recommendations according to the evaluation results. The research was conducted testing the parameters of pH, turbidity, ammonia, COD, TDS, conductivity and then comparing and analyzing them based on percentage removal. Sampling in intake and outlet of the flocculatordissolve air flotation (DAF), automatic filter screen (AFS) - Ultrafiltration (UF), and reverse osmosis (RO) processes in the morning, afternoon, and evening at each point was then mixed to determine the average water quality in a day. The results showed that the flocculator-DAF and AFS-UF were not aimed removing TDS with 6% and 5% respectively but optimally removed ammonia with 25% and 45% respectively while in removing turbidity and COD less optimal with removal of turbidity with 44% and 29% respectively, COD with 6% and 7% respectively, RO worked optimally in removing turbidity, and conductivity with 100% and 94% while TDS was only 95%. Recommendation is modify flocculator unit and move intake location as effort to restore performance of installation in producing water that is in accordance with quality standards of Permenkes No. 02/2023."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Safarudin Gazali
"ABSTRAK
Kebutuhan akan air bersih atau air minum semakin hari semakin tinggi sejalan dengan perkembangan penduduk dan kota. Tetapi kebutuhan ini tidak seimbang dengan penyediaan air tersebut, karena pengadaan kebutuihan air bersih membutuhkan waktu yang lama dan investasi yang besar akibat tingkat pencemaran sudah tinggi. Keadaan ini menyebabkan penyediaan air bersih sudah sulit.
Untuk menjawab kondisi tersebut, maka perlu menemukan suatu metoda yang sederhana dan memanfaalkan air yang tidak layak untuk air bersih atau air minum yaitu air tanah yang mengandung garam akibat resapan air iaut. Nletoda atau sistem yang dipilih adalah sistem reverse osmosis. Sistem reverse osmosis dipilih karena instalasi oukup sederhana, investasi yang tidak terlalu mahal, dan dan mudah dirancang dan dirakit.
Keunggulan lain dari sistem reverse osmosis yaitu dapat menurunkan kadar garam sehingga air menjadi tawar, juga membuat air menjadi soft. Diharapkan juga membran yang terdapat pada sistem reverse osmosis dapat menahan mikroorganisme yang membahayakan manusia.
Alat pengolah yang menggunakan sistem reverse osmosis ini terdiri dari membran, pompa tekanan tinggi, dan peralatan pendukung Iainnya. Membran RO memiliki syarat tertentu untuk digunakan, maka air baku harus mengalami pengoiahan awal terlebih dahulu sebelum diianiutkan ke sistem reverse osmosis.
Alat pengolah ini dapat dijadikan saiah satu altematif pemecahan masalah Iingkungan terutama masaiah pengadaan air bersih atau air minum.

"
1996
S36685
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>