Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 108748 dokumen yang sesuai dengan query
cover
R Maulana Nuradhi Wicaksana
"Industri pengolahan hasil perikanan merupakan industri yang sangat potensial dan strategis untuk terus dikembangkan. Sektor ini sangat didukung dengan ketersediaan sumber daya alam perikanan, sumber daya manusia di bidang perikanan serta peluang pasar domestik dan internasional yang sangat besar. Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji peranan industri pengolahan hasil perikanan dalam perekonomian Indonesia pada pembentukan output, nilai tambah (NTB), pendapatan masyarakat dan penyerapan tenaga kerja serta keterkaitannya dengan sektor-sektor lain dalam perekonomian Indonesia.
Penelitian ini menggunakan metode analisis input-output dengan melakukan disagregasi dan agregasi secara khusus di sektor industri pengolahan hasil perikanan pada Tabel input-output Indonesia tahun 2010. Dilakukan 3 (tiga) simulasi berdasarkan asumsi hipotetik untuk melihat dampak terhadap perekonomian, yaitu: (1) peningkatan investasi; (2) larangan ekspor dan (3) industri berhenti beroperasi seluruhnya (kehilangan sektor) dengan metode ekstraksi.
Hasil penelitian menunjukkan, struktur permintaan pada sektor ini didominasi oleh struktur prmintaan akhir (52,32%), artinya sektor ini relatif lebih merupakan produk akhir. Permintaan akhir sektor ini lebih berorientasi pada konsumsi domestik daripada ekspor. Dalam proses produksinya, sektor ini memiliki ketergantungan impor yang kecil. Peranan sektor ini terhadap kontribusi pembentukan struktur perekonomian Indonesia relatif kecil. Sektor ini bukan merupakan sektor kunci, namun sangat potensial untuk dikembangkan menjadi sektor kunci di masa depan.
Hasil analisis dampak simulasi peningkatan investasi terhadap perekonomian meningkatkan output (0,66%); NTB (0,38%); pendapatan (0,007%) dan tenaga kerja (0,03%). Dampak simulasi larangan ekspor terhadap perekonomian menurunkan output (0,26%); NTB (0,15%); pendapatan (0,15%) dan tenaga kerja (0,001%). Sedangkan dampak simulasi kehilangan sektor dengan metode ektraksi berdampak pada penurunan nilai keterkaitan ke belakang total dan nilai keterkaitan ke depan total, angka pengganda dan kontribusi ekonomi di seluruh sektor lainnya. Dampak terbesar dari simulasi terjadi pada sektor perikanan tangkap dan budidaya.

Fish processing industry is one of the most strategic and potential industry to be developed, since it is heavily backed up by an abundance of both fisheries and human resources, as well as huge demands in both domestic and international markets. This research is aimed at analyzing the role of fish processing industry towards the Indonesian economy in the formation of output, value added (VA), income, labour absorption and its linkages with the other sectors within the Indonesian Economy, using the Input-Output (I-O) Analysis.
The analysis has been conducted using the 2010 I-O Table of Indonesia, which had previously been customized to meet the analysis requirement through both a disaggregation as well as an aggregation process. The 3 (three) simulations, conducted based on hypothetical assumptions, are: (1) an increasing investment value; (2) the banning of fisheries exports; and (3) a complete industrial shutdown of the fish processing industry.
The results of the analysis show that the demand structure of fish processing industry product is dominated by final demand (52,32%), which indicates that the products are mainly final products. Further analysis also shows that fish processing sectors are mostly domestic oriented, have low dependency on imports, and have a relatively small contributions towards the Indonesian economic structure. Although not a key sectors, but still they are potential to be developed into key sectors in the future.
The Investment simulation shows that a moderate (80%) increase in investment may cause a small (0,66%) growth in the total national output produced; a small (0,38%) growth in the Total National VA formation; a very small (0,007%) growth in income; and a very small (0,03%) growth in labor usage. The total export banning for all fish processing product simulation shows that it may contribute to a small decrease (0,26%) in total national output; a small decrease (0,15%) decrease in total national VA formation; a small decrease (0,15%) in national income; and a very small (0,001%) decrease in national labor. As for the industrial shutdown simulation, the result show that it may cause decreases in both forward and backward linkages, multipliers and economic contribution of all other sectors, especially the aquaculture and capture fisheries sectors which receive the hardest impact of all other sectors."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T43365
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harry Prastianto Hartoto
"ABSTRAK
Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia dengan Iebih dari 17.000
pulau. Kekayaan alam Indonesia sangat melimpah terutama kekayaan laut. Namun
kekayaan alam ini belum dimanfaatkan secara maksimal. Dari 5,8 juta kilometer
persegi wilayah laut Indonesia, diperkirakan hanya kurang dari 35% yang telah
dimanfaatkan.
Salah satu perusahaan yang bergerak di dalam industri perikanan adalah
PT. Daya Guna Samudera. Perusahaan ini merupakan bagian dari kelompok usaha
Djajanti dan bergerak dalam bidang industri perikanan terpadu yang meliputi
aktivitas penangkapan ikan, pengolahan hasil tangkapan serta penjualannya.
Didirikan tahun 1978 dan merupakan salah satu perusahaan perikanan terbesar yang
terletak di kawasan timur Indonesia. Perusahaan ini memasarkan berbagai jenis
udang dan ikan beku. Khusus ikan Kerapu juga diekspor dalam keadaan hidup.
Selain ¡tu perusahaan ini juga memproduksi filet ikan, Surimi dan tepung ikan.
Seiring dengan peijalanan waktu, telah tumbuh beberapa usaha perikanan
yang cukup besar di kawasan timur Indonesia. Munculnya berbagai perusahaan itu
membuat tlngkat persaingan yang dihadapi PT. Daya Guna Samudera menjadi lebih
tinggi. Peraturan pemerintah tentang ijin penangkapan ikan dan tingkat
ketergantungan terhadap alam yang tinggi, merupakan kendala lain yang harus
diatasi perusahaan.
Selain kendala, perusahaan juga memiliki peluang yaitu meningkatnya pola
konsumsi, serti tumbuhnya industri baru yang membutuhkan ikan sebagai bahan
baku. Peluang lain adalah rendahnya tingkat pemanfaatan potensi perikanan
Indonesia khususnya pada ZEE dan bagian timur Indonesia dimana sebenarnya
dengan kemajuan teknologi, kapal penangkap ikan mampu menjangkau daerah
tersebut. Adanya permintaan akan produk baru seperti surimi dan filet ikan
merupakan peluang baru tersendiri.
Peluang dan ancaman tersebut diatas harus dapat diatasi oleh PT. Daya Guna
Samudera dengan kekuatan dan kelernahan yang dimilikinya. Kekuatan yang
dimiliki perusahaan adalah pangkalan opersi di Benjina yang mempunyai fasilitas
lengkap, kinerja keuangan yang baik, dan dukungan penuh dan kelompok usaha
Djajanti. Disamping itu kapal penangkap ikan yang relatif baru dan besar, serta
adanya pusat pendidikan untuk anak buah kapal adalah kekuatan lain yang dimiliki
perusahaan. Pengalaman serta reputasi yang baik selama lebih dari 16 tahun adalah
nilai trsendiri bagi perusahaan ini.
Namun dengan sederetan kekuatan bukan berarti PT. Daya Guna Samudera
tidak memiliki kelemahan yang banus segera diperbaiki yaitu produk yang
dihasilkan genenik, dimana merek produk kurang menjadi perhatian konsumen.
Perusahaan harus meningkatkan promosi agar merek perusahaan mendapat
perhatian konsumen. Disamping ¡tu, terpencilnya pusat operasi perusahaan di
Benjina menimbulkan masalah yaitu kejenuhan karyawan dan rindu kampung
halaman. SuIitnya mencari kredit perbankan karena tinggrnya resiko usaha adalah
kelemahan lain perusahaan ini.
Dengan melakukan analisa kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman atau
yang lebih dikenal dengan analisa SWOT, dirumuskan suatu strategi bersaing yang
dapat dipergunakan perusahaan untuk menghadapi tingginya persaingan.
Perusahaan juga harus segera merumuskan misi, vlsi dan tujuan serta target
perusahaan secara jelas dan tertulis. Karena dengan merumuskan semua hal
tersebut, perusahaan dapat mengarahlan dan mengembangkan perusahaan ke arah
yang tepat.
Mengingat Iebih dan 95 % produk perusahaan dibeli oleh para importir dari
Cina, Jepang, Hong Kong, Muangthai dan Singapura, sudah saatnya perusahaan
mengembangkan usahanya dengan melakukan ekspor langsung ke negara-negara
tersebut. Sebagai langkah awal dapat dimulai dengan melakukan ekspor langsung ke
Jepang. Hal tersebut karena Jepang merupakan pengimpor ikan terbesar dan tujuan
utama ekspor ikan Indonesia, tingginya peningkatan permintaan ikan Jepang serta
harga jual ¡kan dan produk ikan yang tinggi di Jepang.
PT. Daya Guna Samudera hendaknya segera mengembangkan armada
penangkapan ikan, mengurangi ketergantungan kapal penangkap ikan asing dan
peningkatan kapasitas dan efisiensi pengotahan. Dengan penjualan produk olahan
dengan harga relatif Iebih reridah,, maka keuntungan perusahaan lebih besar, tenaga
keija yang diserap jauh lebih banyak serta akiin nwningkatkan devisa negara.
"
1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Janice Zerlinda August Thertyani
"Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki potensi penerimaan negara dari sektor perikanan yang terbesar di dunia. Namun, sektor perikanan khususnya industri pengolahan ikan masih mengalami berbagai permasalahan dlam perkembangannya. Perkembangan sektor perikanan Indonesia dipengaruhi salah satunya oleh kebijakan fiskal diantaranya kebijakan pajak. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa implementasi pemungutan PPh Pasal 22 atas pembelian hasil perikanan oleh industri pengolahan ikan dan implikasinya terhadap industri pengolahan ikan sesuai dengan PMK 16/PMK.010/2016 Pasal 1 ayat 1 huruf i. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang menggunakan teknik wawancara mendalam dengan tujuan deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukan terdapat permasalahan implementasi terkait pembebanan PPh Pasal 22 atas pembelian hasil perikanan. Implikasi yang timbul atas kebijakan ini adalah tidak tercapainya tujuan pemungutan PPh Pasal 22 aas pembelian hasil perikanan dan menambah biaya industri pengolahan ikan.

Indonesia is one of the countries with the great potential revenue from fisheries sector in the world. However, the fishery sector, especially the fish processing industry is still experiencing various problems in its development. The development of Indonesia 39 s fishery sector is influenced by fiscal policy, among others tax policy. This study aims to analyze the implementation of the collection of Article 22 Income Tax on the purchase of fishery products by the fish processing industry and its implications on the fish processing industry in accordance with the PMK 16 PMK.010 2016 Article 1 paragraph 1 letter i. This research is a qualitative research using in depth interview technique with descriptive purpose. The results of this study show that there are implementation issues related to the imposition of Article 22 Income Tax on the purchase of fishery products. The implications of this policy are not achieving the purpose of collection of Income Tax Article 22 on the purchase of fishery products and increase the cost of taxation of the fish processing industry.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
S67858
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fildzah Maulidya
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis capaian tujuan kebijakan fasilitas Pajak Penghasilan berupa tax allowance dilihat dari segi efektivitas, kesamaan, dan ketepatannya pada industri pengolahan ikan di Indonesia. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data kualitatif melalui studi pustaka dan studi lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun prosedur fasilitas tax allowance sudah memenuhi prinsip kesederhanaan, akan tetapi fasilitas tersebut belum efektif untuk meningkatkan investasi karena masih sangat minim industri yang memanfaatkannya serta besarnya biaya fiskal yang harus ditanggung. Fasilitas ini juga belum tepat sasaran bagi industri pengolahan ikan karena yang bisa memanfaatkan hanya industri berskala besar, sedangkan industri pengolahan ikan masih banyak yang berskala kecil.

This research rsquo s purpose is to analyze the achievement of the goals of the income tax incentive, which is tax allowance in terms of its effectiveness, equity, and appropriateness in the fish processing industry in Indonesia. This research was conducted with qualitative approach and qualitative data collection technique through literature study and field study. The results showed that although the procedure of tax allowance has fulfilled the principle of simplicity, but the facility has not been effective to increase investment because it is still very minimal industry that utilize it and the amount of fiscal cost that must be borne. This facility is also not appropriate for the fish processing industry because it can utilize only for large scale industry, while fish processing industry is still a lot of small scale.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
S68587
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Setia Devi Kurniasih
"ABSTRAK
Sebagai upaya pemenuhan industri perikanan berkelanjutan, industri dituntut
untuk mengurangi pencemaran limbah dan penghematan sumber daya melalui
penerapan minimisasi limbah. Permasalahan utama yang dihadapi PT. XYZ saat
ini adalah penurunan kualitas lingkungan akibat pembuangan limbah secara
langsung ke selokan berpotensi menyebabkan pencemaran pada lingkungan
perairan di sekitar Pelabuhan Perikanan Samudera Nizam Zachman Jakarta.
Tujuan dari penelitian ini adalah (a) analisis pengelolaan limbah, (b) analisis
potensi minimisasi limbah, (c) analisis kontribusi pekerja, dan (d) strategi
penerapan minimisasi limbah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dan kualitatif. Metode analisis dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengelolaan limbah di PT. XYZ belum dilakukan secara optimal. Hal ini ditunjukkan oleh kadar BOD5(20) dan COD yang melebihi baku pada proses pelelehan, pemasakan, dan pencucian, dan beban limbah BOD5(20) dan COD yang telah melebihi baku mutu pada proses pemasakan dan pencucian. Potensi penerapan minimisasi limbah PT. XYZ dapat dilakukan melalui penghematan air, pemanfaatan limbah padat dan limbah cair dengan potensi nilai ekonomi penghematan sebesar Rp11.237.203,- per hari. Kontribusi pekerja PT. XYZ memperlihatkan bahwa pekerja memiliki pengetahuan tinggi, sikap dan perilaku yang sangat baik. Strategi penerapan minimisasi limbah yang dapat dilakukan PT. XYZ adalah pemasangan meteran pada proses produksi yang menggunakan air dan pemilahan air limbah berdasarkan beban pencemaran. Kesimpulannya adalah pengelolaan limbah PT. XYZ yang belum optimal dapat ditingkatkan melalui penerapan minimisasi.

ABSTRACT
As an effort to fulfill the sustainable fisheries industry, the industry is required to reduce waste pollution and save resources through the application of waste
minimization. The main problem PT. XYZ is currently decrease in environmental
quality due to direct waste disposal to gutters potentially causing pollution to the aquatic environment around the Fishing Port of Nizam Zachman Jakarta. The objectives of the study are (a) waste management analysis, (b) waste minimization potential analysis, (c) analysis of workers contributions, and (d) waste minimization implementation strategies. The method is quantitative and
qualitative. The method of analysis in this research is descriptive analysis method. The results showed that waste management at PT. XYZ has not been done optimally. This is demonstrated by BOD5(20) and COD levels that exceed the standard in melting, cooking and washing processes, and BOD5(20) and COD waste loads that have exceeded the quality standard in the cooking and washing process. Potential application of waste minimization PT. XYZ can be done through water savings, utilization of solid waste and liquid waste with potential economic value savings of Rp11.237.203, - per day. Contributed by PT. XYZ workers, have excellent knowledge, attitudes and behaviors. Strategy of waste minimization implementation that can be done by PT. XYZ is a meter installation in a production process that uses water and wastewater sorting based on pollution load. The conclusion is the waste management of PT. XYZ that has not been optimized can be improved through minimization implementation."
2018
T51260
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuni Iswardi
"ABSTRAK
Pendanaan dengan sekuritisasi aset future flow bagi pelaku bisnis. secara agregat
mengalami perkembangan yang cukup pesat sejak terjadinya krisis yang melanda negara
negara berkembang di Amerika Latin, Asia Selatan, Afrika, dan Asia Tenggara hingga saat
sekarang. Keuntungan paling optimal bagi pelaku future flow securitization memang paling
dirasakan oleh perusahaan-perusahaan yang memiliki peringkat hutang (rating) yang tinggi
namun berada pada batasan sovereign rating yang buruk, yang biasa dialami oleh negara
yang sedang mengalami krisis.
Dengan sekuritisasi future flow, Perusahaan yang memiliki peringkat investasi (di
atas BBB) akan mendapatkan keuntungan dalam hal perolehan immediate cash dengan cara
menjaminkan aset yang dimilikinya. Immediate cash tersebut tentu saja sangat berguna
untuk dikelola sedemikian rupa dan dimanfaatkan sebagai revenue generator di masa yang
akan datang. Tingginya aspek keamanan dan struktur Asset-Backed Securities.
menguntungkan penerbit efek hutang tersebut dalam hal rendahnya beban hutang yang
akan ditanggung relatif jika dibandingkan terhadap tingkat bunga yang berlaku di pasar.
Dengan alasan potensi keuntungan tersebut, maka perusahaan-perusahaan dengan
peringkat hutang yang baik yang berada di negara berkembang yang memiliki sovereign
rating kurang baik termasuk Indonesia, selayaknya mempertimbangkan alternatif
pendanaan dengan masuk ke dalam struktur ABS sebagai originator yang menjaminkan
asetnya.
Di Indonesia sendiri, sub-sektor industri perikanan termasuk salah satu industri
yang memiliki potensi sangat besar untuk dikembangkan menjadi penjaring devisa bagi
negara. Sebagian besar pelaku bisnis tidak dilengkapi dengan fasilitas processor yang dapat
memproduksi produk-produk bernilai jual tinggi. Kinerja ekspor hanya didominasi oleh
sebagian kecil pelaku dalam industri ini, termasuk PT DSFI, Tbk yang bergerak di bidang
pengolahan. Laut Indonesia yang sangat luas dengan potensi kekayaan yang bahkan
menyimpan hingga 10% persediaan ikan dunia, belum dapat dimanfaatkan secara optimal.
Utilisasi terhadap sumber daya laut kita masìh sekitar 50% saja. Untuk meningkatkan
kinerja industri perikanan dibutuhkan investasi dana yang tidak sedikit.
Dengan latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk mensimulasikan strategi
pendanaan Asset-backed Securities kepada salah satu pemain pada industri perikanan
nasional, yaitu PT DSFI, Tbk. DSFI disimulasikan sebagai originator yang menjaminkan
asetnya dengan cara menjual future receivables kepada entitas khusus yang akan
menerbitkan ABS kepada investor. Future receivables yang dimaksud adalah piutang
dagang ekspor yang akan dihasilkan akibat adanya penjualan kepada pelanggan di masa
yang akan datang.
Faktor penting yang menjadi ukuran kemampuan struktur ABS dalam melunasi
kewajiban sehubungan dengan efek hutang yang dikeluarkannya adalah kualitas kredit
(credit quality) dari ABS itu sendiri. Peniiaian tentang kualitas kredit dan ABS tidak hanya
dilakukan dengan cara menguji kinerja aset jaminan selama beberapa tahun terakhir. Sebab,
khusus untuk kelompok aset berupa future flow, dimana aset yang dijaminkan belum ada
saat ABS diterbitkan, maka penilaian kualitas kredit ABS tidak dapat dipisahkan dari
penilaian terhadap kinerja originator yang menjaminkan aset tadi. Perlu diuji terlebih
dahulu apakah ada kemampuan yang cukup baik dari originator tadi untuk menghasilkan
aset tersebut di masa yang akan datang. Kemudian harus dilihat juga apakah perusahaan
tersebut memiliki kemampuan yang cukup dalam melunasi seluruh kewajibannya
sehubungan dengan hutang yang dimilikinya. Sebab hal tersebut sangat berpengaruh dalam
hal probabilitas default stare dan perusahaan tersebut di masa yang akan datang.
Posisi bersaing originator dalain industri baik pada skala lokal maupun global,
kemudian tíngkat permintaan dan penawaran pada pasar internasional yang berpengaruh
terhadap commodity pricing akan menjadi faktor penting untuk dipertimbangkan dalam
membuat proyeksi keuangan, sebab sangat erat berhubungan dengan ketahanan bersaing
dan daya serap pasar intemasional terhadap produk yang dihasilkan oleh originator. Faktor
penting lain adalah strategi ekspansi berupa investasi fisik yang berpengaruh terhadap
kapasitas produksí perusahaan. Hal ini akan menjadi pegangan yang mendasari asumsi
untuk membuat proyeksi di masa mendatang. Pembahasan mengenai faktor-faktor penting
tersebut dirangkum dalam dua kelompok besar analisa, yakni corporate finance analysis
dan structured finance analysis.
Dari hasil penilitian yang dilakukan, originator memiliki kemampuan yang cukup
baik untuk menghasilkan aset jaminan dalam jumlah yang cukup signifikan di masa depan.
Kemampuan untuk memenuhi kewajiban hutangnya juga cukup baik, seperti yang
tercermin dalam rating jd BBB+ yang diterbitkan oleh Petindo. Dapat disimpulkan bahwa
ada potensi yang cukup besar untuk meningkatkan kinerja ekspor perikanan baik oleh para
pelaku industri maupun bagi industri perikanan nasional secara keseluruhan mengingat
potensi sumber daya perikanan laut yang belum termanfaatkan masih sangat besar.
"
2001
T3085
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mikael Jordan
"Provinsi Sumatera Utara merupakan wilayah yang menjadi kekuatan perikanan nasional. Kota Sibolga merupakan salah satu pusat pendaratan ikan di wilayah pantai barat Sumatera Utara yang dikelilingi oleh Kabupaten Tapanuli Tengah, Kabupaten Tapanuli Utara dan Kabupaten Tapanuli Selatan, serta dengan Pulau Nias. Kota Sibolga merupakan pusat pertumbuhan dalam sektor industri pengolahan ikan bagi wilayah sekitarnya. Berdasarkan fungsi Sibolga, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Sibolga bagi wilayah sekitarnya dalam pengembangan jaringan distribusi industri perikanan Kabupaten Tapanuli Tengah. Pengumpulan data dilakukan secara langsung melalui wawancara di lapangan maupun dari lembaga. Analisis overlay digunakan untuk mendapatkan asal dan tujuan dari pergerakan ikan hingga berakhir sebagai produk yang siap untuk didistribusikan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa a Pola persebaran industri pengolahan ikan di Kota Sibolga terpusat pada 2 tempat yaitu pengolahan ikan asin di Kelurahan Sibolga Hilir dan pengolahan ikan rebus di Kelurahan Pasar Belakang. Kedua wilayah ini merupakan pusat pengolahan ikan, b Industri perikanan di Sibolga didukung dari berbagai lokasi hinterlandnya. Sumber ikan dan bahan baku pendukung pengolahan berasal dari lokasi yang berbeda. Kesimpulan dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Sibolga memberi pengaruh besar pada wilayah di sekitarnya, baik sebagai sumber bahan baku industri, tenaga kerja maupun sebagai wilayah pasarnya.

North Sumatra Province is a region that is becoming a national fisheries power. Sibolga is one fish landing centres in the region of North Sumatra 39s West Coast, surrounded by the Central Tapanuli Regency, Regency of Tapanuli North and South Tapanuli Regency, as well as with the Nias Island. Sibolga is a center of growth in the industrial sector fish processing for the surrounding area. Based on the function of Sibolga, this research aims to know the influence of Sibolga for the surrounding area in the development of the distribution network of fisheries industry in Central Tapanuli Regency. Data collection done directly through field interview as well as from institution. Overlay Analysis is used to get the origin and destination of the movement of fish up to end up as a product that is ready for distribution.
The results showed that a the pattern of the spread of the fish processing industry in Sibolga is centered on two places, namely the salted fish processing in Sibolga Hilir District and boiled fish processing in Pasar Belakang Village. Both of this region are the center of fish processing, b The Fisheries Industry in Sibolga supported from various location. Fish resources and raw processing material come from different location. The conclusion of this research showing that Sibolga has major Influence to surrounding region, both as industrial resources, work force and market Area.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Hikmahtullah
"Penelitian ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan tentang faktor-faktor yang dapat menghambat perkembangan industri pengolahan kakao Indonesia. Penelitian ini, khususnya, ditujukan untuk menganalisa perkembangan industri pengolahan kakao di Indonesia setelah penerapan bea keluar terhadap ekspor biji kakao (bahan baku bagi produk-produk olahan kakao); bagaimana respon dari industri tersebut dan bagaimana distribusi harga diantara para pelaku dalam rantai nilai kakao-coklat di Indonesia.
Pendekatan kualitatif dan kuantitatif digunakan dalam analisa penelitian ini. Analisa kualitatif digunakan untuk melihat secara deskriptif pola ekspor kakao Indonesia, sebagai gambaran dari perkembangan industri pengolahan kakao Indonesia. Selain itu, metode kualitatif juga digunakan untuk menganalisa rantai nilai dari Kakao-Coklat di Indonesia. Analisa deskriptif juga dilakukan terhadap trend harga biji kakao untuk melihat pembagian harga dan resiko antar pelaku dalam rantai nilai kakao Indonesia akibat penerapan bea keluar ekspor biji kakao dan perubahan harga dunia biji kakao. Analisa kuantitatif dilakukan untuk melihat apakah penerapan bea keluar tersebut mempengaruhi perkembangan industri pengolahan kakao Indonesia, melalui penawaran ekspor dari produk-produk olahan kakao Indonesia.
Hasil analisa menunjukkan bahwa pasokan biji kakao yang tidak cukup untuk pasar domestik, hambatan berupa bea masuk oleh negara-negara EU, dan permasalahan transportasi adalah permasalahan utama yang dapat menghambat perkembangan industri pengolahan kakao Indonesia. Dapat disimpulkan juga bahwa penerapan bea keluar untuk ekspor biji kakao adalah regulasi yang sangat efektif untuk menurunkan ketergantungan terhadap ekspor bahan baku pada ekspor produk kakao Indonesia dan mendorong pengolahan domestik kakao dengan peningkatan ekspor produk-produk olahan kakao. Selain itu, penerapan bea keluar dan fluktuasi harga dunia untuk biji kakao dipandang menguntungkan pemerintah dan industri pengolahan kakao, tapi menyebabkan kerugian bagi eksporter biji kakao dan tidak berpengaruh terhadap petani. Namun, suatu mekanisme penetapan harga yang lebih baik antara petani dan industri serta efektifitas dari keberadaan asosiasi atau organisasi petani dapat menjadi solusi untuk membuat petani memperoleh keuntungan dari penerapan bea keluar tersebut.

This paper aims to answer a question regarding factors that can hinder the development of Indonesian cocoa processing industry. Specifically, the paper is intended to analyze the development of cocoa processing industries in Indonesia due to the imposition of export tax on cocoa beans (raw material for cocoa processing products); how they respond and how the price distribution among stakeholders.
Qualitative and quantitative methods are applied in the analysis of this paper. The qualitative analysis is used to see descriptively the pattern of the Indonesian cocoa exports, as the picture of the development of Indonesian cocoa processing industry, and analyze the Indonesian cocoa-chocolate value chain, specifically the processing of cocoa in domestic market. Descriptive analysis is also done for the trend of cocoa beans price to see the share of price and risk between stakeholders in Indonesian cocoa value chain due to the imposition of export tax on cocoa beans and the changes in the world price of cocoa beans. Quantitative analysis is done to see whether the imposition of export tax on cocoa beans affects the development of Indonesian cocoa processing industries, through export supply of the Indonesian cocoa products.
Result of the analysis shows that insufficient supply of cocoa beans for domestic market, barriers in the form of import duty by the EU countries, and transportation problems are the major problems that could hinder the development of Indonesian cocoa processing industry. The analysis also concludes that the introduction of export tax on cocoa beans is an effective regulation to decrease the dependence on the export of raw material of cocoa exports and encourage the domestic processing of cocoa beans by increase the export of cocoa processing products. In addition, the imposition of the tax and fluctuation on the world price of cocoa beans is evaluated to be benefited for the government and the processors, but causes loss on the exporters of cocoa beans and gives no effect to the farmers. However, a better price mechanism between the farmers and the processors and the presence of an effective farmer?s association or organization could be a solution to make the farmers gain benefit of the export tax imposition.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T43658
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Langkosono
"resulth of growth the barramundi cod (Cromilepstes altivelis) ,flowery cod (Epinephelus juscoguttatus) and estuary grouper (E., Tauvina) at the best in float net cages conducted at December month 2004 until June 2005 in the coastal waters Telok Kodek Malaka village,west Lombok...."
Jakarta: Neptunus: Majalah Ilmiah Kelautan, 2008
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Baldwin, J. N.
London: Butterworth Scientific, 1982
338.06 BAL m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>