Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 69458 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Alfino Rinaldi Arief
"Kawasan Industri Maloy telah ditetapkan sebagai pusat industri berbasis pertanian kelapa sawit di Kalimantan Timur. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak ekonomi yang ditimbulkan dari pembangunan kawasan industri tersebut terhadap perekonomian wilayah, serta menganalisis pola investasi terbaik berdasarkan pilihan alternatif skenario. Perkiraan jumlah nilai investasi dalam kurun waktu tahun 2012-2025 adalah sebesar Rp.21.534.028.560.000,- yang terdiri dari : pembangunan infrastruktur, pengembangan industri hulu dan hilir kelapa sawit, serta pengembangan komoditas kelapa sawit. Melalui metode analisis Input-Output, diperoleh hasil bahwa dampak total yang ditimbulkan dari investasi tahun 2012-2015 terhadap perekonomian Kalimantan Timur adalah peningkatan output sebesar 5,18%, peningkatan nilai tambah bruto sebesar 4,16%, peningkatan pendapatan masyarakat sebesar 4,42%, dan peningkatan tenaga kerja sebesar 17,34%. Terhadap 3 (tiga) skenario pola investasi, juga diketahui bahwa strategi dengan terus berfokus pada pengembangan sektor (21) industri makanan dan minuman serta sektor (25) industri pupuk, kimia, dan karet merupakan strategi yang paling menguntungkan bagi perekonomian Kalimantan Timur.

Maloy Industrial Area has been designated as a center of palm oil agriculture-based industry in East Kalimantan. The aim of this study is to analyze the economic impacts from Maloy industrial area development, and to analyze the best investment pattern based on alternative scenario choices. Estimated total value of investment within 2012-2015 is Rp.21.534.028.560.000,- consist of : infrastructure development, upstream and downstream palm oil industrial development, and palm oil commodity development. Through Input-Output analysis methods, result that the total impact from investments within 2012-2015 to East Kalimantan economy are 5.18% growth in output, 4.16% growth in gross value added, 4.42% growth in household incomes, and 17.34% growth in labor. There are three scenarios in investment pattern, where to continue focusing on food and beverage industry sector and fertilizers, chemicals, and rubber industry sector development are most beneficial strategies to East Kalimantan economy.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T43160
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Adi Putra Sudiman
"Tesis ini membahas dampak ekonomi dan fiskal Pembangunan Pelabuhan Khusus Ekspor Batubara di Provinsi Kalimantan Timur. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif menggunakan Data Tabel Input-Output Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2011 untuk menghitung dampak ekonomi serta proyeksi sederhana untuk menghitung dampak fiskal berupa potensi peningkatan royalti. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembangunan Pelabuhan Khusus Ekspor Batubara ini memberikan dampak positif terhadap perekonomian Provinsi Kalimantan Timur, karena mampu menciptakan peningkatan output, nilai tambah bruto, pendapatan masyarakat, dan lapangan kerja yang cukup signifikan. Dampak ekonomi terhadap penciptaan output selama kurun waktu 2015-2027 sebesar Rp. 168.247,87 miliar, peningkatan pendapatan masyarakat sebesar Rp. 29.148,08 miliar, penciptaan nilai tambah bruto sebesar Rp. 119.161,15 miliar, dan penciptaan lapangan kerja sebanyak 148,77 ribu orang. Terkait dampak fiskal, keberadaan Pelabuhan Khusus Ekspor Batubara akan meningkatkan pengawasan yang berdampak pada pengurangan opportunity losses dan berdasarkan hasil simulasi, semakin besar pengurangan ekspor batubara ilegal maka akan meningkatkan potensi penerimaan PNBP dalam bentuk royalti.

This thesis discusses the impact of Coal Export Port Development to East Kalimantan Province economy. This research is quantitative descriptive design using Data Input-Output East Kalimantan Province in 2011 to measuring economic impact, and simple projection method to measuring fiscal impact. The results showed that the development of Coal Exports Port have a positive impact on the East Kalimantan Province economy, because it can create an increase in output, gross value added, public revenue, and employment significantly. The economic impact of the creation of the output amounting to Rp. 168,247.87 billion, increased public revenue amounting to Rp. 29148.08 billion, the creation of gross value added amounted to Rp. 119,161.15 billion, and job creation amounted to 148.77 thousand. Related fiscal impact, the existence of Coal Exports Port will increase supervision to reduction of opportunity losses, and based on simulation results, the greater the reduction in illegal coal exports will increase non-tax revenue potential in the form of royalties."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
T46038
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Agustin
"Dalam rangka meningkatkan daya saing industri nasional, Pemerintah menetapkan kebijakan untuk mengembangkan industri hilir kelapa sawit yang salah satu klaster prioritasnya berlokasi di Provinsi Kalimantan Timur. Terkait hal tersebut diperlukan penelitian mengenai dampak pengembangan industri pengolahan kelapa sawit terhadap perekonomian Provinsi Kalimantan Timur. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metodologi Input - Output dengan simulasi investasi pada industri pengolahan kelapa sawit. Sektor kelapa sawit merupakan salah satu sektor kunci pada Provinsi Kalimantan Timur dan memiliki angka pengganda output sebesar 1,324568, angka pengganda pendapatan biasa sebesar 0,283317 dan pengganda pendapatan Tipe I sebesar 1,262833. Sedangkan angka pengganda lapangan kerja biasa dari sektor tersebut adalah 0,0000510 dan angka pengganda lapangan kerja Tipe I sebesar 1.1629549. Dengan suntikan investasi pada industri pengolahan kelapa sawit sebesar Rp2,3 trilyun berdampak pada peningkatan output sebesar 0,89%, pada peningkatan pendapatan sebesar 0,72% dan pada peningkatan lapangan kerja sebesar 4,63%. Dampak peningkatan output, pendapatan dan lapangan kerja tersebut tidak terlalu besar diperkirakan karena masih lemahnya kaitan antar industri pengolahan tersebut dan dikarenakan sebagian besar produk CPO langsung diekspor ke luar wilayah dan belum diolah lebih lanjut pada industri lainnya.

In order to improve national industries competitiveness, Government has establishes a policy to develop palm oil industries with its prioritized cluster in East Kalimantan Province. This policy equals to East Kalimantan vision to be the leading centre of agro industry supported by the availability of palm oil. Therefore, research about impact analysis of palm oil industries towards East Kalimantan?s economy is needed. Research is done by using Input ? Output Analysis, by identifying key sectors, calculating multiplier impact, and exercising the simulation of investment on palm oil industries.The palm plantation sector is one of the key sectors and it has output multiplier in amount of 1,324568, its regular income multiplier is 0,283317and its Type I income multiplier is 1,262833. Meanwhile, its regular employment opportunity multiplier is 0,0000510and its Type I employment opportunity multiplier is 1,1629549. With 2,3trillion rupiahs investment, the output multiplier increases by 0,89%, the income multiplier increases by 0,72%, and employment opportunity increases by 4,63%. This insignificant impact is happened presumably because the weak linkage between palm oil industries and because the majority of CPO production are going straight to be exported without being processed further in domestic industries."
Depok: Universitas Indonesia, 2013
T36857
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agung Septa Wiratama
"Peningkatan pertumbuhan ekonomi merupakan cita-cita dan tujuan yang ingin dicapai oleh suatu negara. Pemerintah Indonesia terus melakukan berbagai upaya dan kebijakan untuk dapat meningkatkan tingkat pertumbuhan ekonomi baik secara nasional maupun daerah. Peningkatan pertumbuhan ekonomi tentunya perlu dibarengi dengan peningkatan investasi pada berbagai sektor di perekonomian. Indonesia merupakan negara agraris yang bertumpu pada sektor pertanian perlu meningkatkan pengembangan sektor pertanian agar sektor pertanian dapat memenuhi kebutuhan dasar masyarakat serta dapat menjadi pendorong peningkatan perekonomian di Indonesia baik secara nasional maupun daerah. Dengan hal tersebut, pemerintah berencana melakukan pembangunan investasi Kawasan Sentra Produksi Pangan (KSPP) atau Food Estate diberbagai wilayah di Indonesia. Salah satu pembangunan investasi pemerintah pada Kawasan Sentra Produksi Pangan (KSPP) atau Food Estate berada di Provinsi Kalimantan Tengah yang digunakan sebagai proyek percontohan bagi investasi Food Estate lainnya di Indonesia. Penelitian ini akan menganalisis dampak yang diberikan oleh investasi Kawasan Sentra Produksi Pangan (KSPP) atau Food Estate terhadap perekonomian makro dan industri halal yaitu sektor makanan dan minuman halal di Kalimantan Tengah. Penelitian ini menggunakan analisis tabel Input-Output Kalimantan Tengah 2016 untuk dapat memberikan gambaran dampak yang dihasilkan oleh investasi Food Estate tersebut. Dalam penelitian ini menemukan bahwa investasi Food Estate di Kalimantan Tengah secara positif berpengaruh terhadap peningkatan Output, Nilai Tambah Bruto dan Pendapatan rumah tangga diperekonomian makro serta peningkatan pada sektor makanan dan minuman halal di Kalimantan Tengah. Penelitian ini diharapkan dapat berkontribusi meningkatkan literature ekonomi regional di Indonesia, pengembangan industri halal secara regional dan rekomendias kebijakan praktis di Kalimantan Tengah.

Increasing economic growth is the ideals and goals to be achieved by a country. The Indonesian government continues to make various efforts and policies to increase the level of economic growth both nationally and regionally. Increasing economic growth certainly needs to be accompanied by increased investment in various sectors of the economy. Indonesia is an agricultural country that relies on the agricultural sector. With this, the government plans to invest in Food Production Center Areas (KSPP) or Food Estates in various regions in Indonesia. One of the government investment developments in the Food Production Center Area (KSPP) or Food Estate is in Central Kalimantan Province which is used as a pilot project for other Food Estate investments in Indonesia. This study will analyze the impact given by the investment in the Food Production Center (KSPP) or Food Estate on the macro economy and the halal industry, namely the halal food and beverage sector in Central Kalimantan. This study uses an analysis of the 2016 Central Kalimantan Input-Output table to be able to provide an overview of the impact generated by the Food Estate investment. In this study, it was found that Food Estate investment in Central Kalimantan had a positive effect on increasing output, gross added value and household income in the macro economy as well as increasing the halal food and beverage sector in Central Kalimantan. This research is expected to contribute to improving regional economic literature in Indonesia, regional development of the halal industry and practical policy recommendations in Central Kalimantan.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nazla Iasha Fitri
"Pertumbuhan penduduk mengarah pada ketersediaan lahan permukiman. Tekanan populasi ini menyebabkan ketidakseimbangan dengan kemampuan lahan permukiman di Kota Samarinda. Prediksi pemodelan spasial diperlukan sebagai langkah untuk mencegah perubahan tutupan lahan yang berlebihan di masa depan. Penelitian ini bertujuan untuk memprediksi daya dukung permukiman dan pemodelan spasial tutupan lahan yang terjadi di Kota Samarinda pada tahun 2006, 2014, dan 2020. Metode Pengolahan data menggunakan Cellular Automata Markov Chain (CAMC) dan Indeks Daya Dukung Lahan Permukiman. Selanjutnya Indeks Daya Dukung Lahan Permukiman digunakan untuk memprediksi kemampuan lahan permukiman. Hasil CAMC menunjukkan adanya ekspansi tutupan lahan permukiman yang dipengaruhi oleh driving factor diantaranya jarak dari jalan, jarak dari sungai, jarak dari point of Interest (fasilitas kesehatan dan fasilitas pendidikan), lereng, dan wilayah ketinggian. Hasil daya dukung lahan permukiman dipengaruhi oleh jumlah penduduk, standar luas kebutuhan ruang, dan luas lahan permukiman di Kota Samarinda. Perhitungan daya dukung lahan permukiman tahun 2034 di Kota Samarinda mendapatkan hasil nilai indeks daya dukung lahan permukiman sebesar 4,6 m²/kapita. Arti dari 4,6 m²/kapita bahwa daya dukung lahan permukiman masih mampu menampung penduduk untuk bermukim 4 kali dari jumlah penduduk yang ada pada tahun 2034 karena memiliki luas yang lebih untuk menampung penduduk yang ada.

Population growth leads to the availability of residential areas, this population pressure causes an imbalance with the ability of residential areas in Samarinda City. Spatial modeling predictions are needed as a prevention step to prevent excessive land cover changes in the future. This research aims to predict residential area carrying capacity and spatial modeling of land cover that occurred in Samarinda City in 2006, 2014, and 2020. The data processing method uses the Cellular Automata Markov Chain (CAMC) and the Capability Index of the residential area. Then the residential area Capacity Index is used to predict the ability of a residential area. The Cellular Automata Markov Chain (CAMC)  results show that there is an expansion of residential area land cover which affected by driving factors that consist of distance from the nearby road, distance from the river, distance from the point of interest (health facility and education facility), slope, and elevation. The residential area land carrying capacity results affected by population density, standard needed land area, and residential area extent in Samarinda City. The calculation of residential area land carrying capacity in 2034 Samarinda City results in the index value of the carrying capacity residential area 4.6 m²/capita. The meaning of 4.6 m²/capita is that the carrying capacity of residential area is still able to accommodate residents to live 4 times the total population in 2034 because it has more area to accommodate the existing population."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arum Ira Nadhira
"Tujuan dari adanya pembangunan adalah membangun masyarakat untuk mencapai kesejahteraan. Adanya perbedaan potensi sumberdaya alam maupun manusia membuat adanya ketidakmerataan pembangunan ekonomi antar wilayah. Salah satu kasusnya adalah pada Kabupaten Pandeglang. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus KEK Tanjung Lesung terhadap perubahan penggunaan lahan dan pertumbuhan ekonomi maupun kualitas penduduk masyarakat Kabupaten Pandeglang. Penelitian ini menggunakan unit analisis administratif yang terdiri dari 18 Desa berdasarkan jarak ibukota kecamatan yang sejauh 15 km dari KEK Tanjung Lesung dengan analisis spasial Overlay dan Query, serta analisis statistik Chi Square. Data yang digunakan berupa data sekunder 1 Shapefile penggunaan lahan Kabupaten Pandeglang Periode I, II dan III da, 2 Rata-Rata Pendapatan Keluarga per-desa Kabupaten Pandeglang Periode II dan III, 3 Mata Pencaharian Masyarakat per-desa Kabupaten Pandeglang Tahun Periode II dan III, 4 Shapefile Jaringan Jalan Kabupaten Pandeglang, dan 5 Tingkat pendidikan per-desa Periode II dan III. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dampak adanya pembangunan KEK Tanjung Lesung baru dapat dirasakan pada wilayah yang memiliki jarak terdekat. Adanya perubahan lahan terbangun yang disebabkan karena adanya pembangunan KEK Tanjung Lesung memberikan dampak besar pula bagi aktivitas ekonomi dan kualitas penduduk di wilayah yang berjarak dekat dengan KEK Tanjung Lesung.

The purpose of the development is to build the community to achieve prosperity. Differences in the potential of natural and human resources make the inequality of economic development between regions. One case is in Pandeglang District. This study aims to analyze the impact of Tanjung Lesung Special Economic Zone KEK development on land use change and economic growth as well as the quality of Pandeglang Regency community. This study uses an administrative analysis unit consisting of 18 villages based on distance from the capital city of 15 km from KEK Tanjung Lesung with spatial analysis of Overlay and Query, and Chi Square statistical analysis. Data used in the form of secondary data 1 Shapefile land use Pandeglang District Period I, II and III da, 2 Average Revenue Family per village Pandeglang District Periods II and III, 3 Livelihoods Community per village District Pandeglang Period II and III, 4 Shapefile Road Network Pandeglang District, and 5 Level of education per village Period II and III. The results showed that the impact of the development of new Tanjung Lesung KEK can be felt in the region that has the closest distance. The existence of the change of land that was built due to the development of KEK Tanjung Lesung gave a big impact to the economic activity and the quality of the population in the area close to KEK Tanjung Lesung.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Jumbadi
"ABSTRAK
Adanya kebijakan peningkatan nilai tambah sektor pertambangan mineral memberikan konsekuensi kepada para pelaku usaha pertambangan mineral untuk membangun smelter di dalam negeri, sehingga sektor ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang lebih besar terhadap penerimaan negara dan perekonomian daerah maupun nasional.
Pembangunan smelter PT. BSI di Provinsi Sulawesi Tenggara memberikan dampak yang sangat besar terhadap perekonomian dalam bentuk penambahan output, pendapatan, nilai tambah, dan lapangan kerja serta mendorong tumbuhnya sektor-sektor industri lainnya. Berdasarkan hasil analisis input-output, PT. BSI pada tahapan konstruksi mampu berkontribusi terhadap total nilai output sebesar 1,03%, penambahan total pendapatan sebesar 1,08%, penambahan total nilai tambah sebesar 0,83% dan kontribusi terhadap lapangan kerja sebesar 2,26%. Sedangkan pada tahap produksi, PT. BSI diperkirakan dapat berkontribusi terhadap total nilai output sebesar 10,31% per tahun, penambahan pendapatan 37% per tahun, penambahan total nilai tambah sebesar 24% per tahun dan dapat memberikan lapangan kerja sebesar 46% per tahun. Kehadiran PT. BSI diperkirakan akan berkontribusi terhadap penerimaan dana bagi hasil ke Provinsi Sulawesi Tenggara sekitar Rp. 38,350 miliar per tahun dan ke Kabupaten Konawe Selatan sekitar Rp. 76,701 miliar per tahun

ABSTRACT
Value added policy in mineral and coal mining sector has a consequence for business operators as they have an obligatory to build domestic smelting plants. This mining sector is expected to provide a greater contribution to state revenue also boost the local and national economy.
The smelter development of PT. BSI in the Province of Southeast Sulawesi gives a vast impact on the economic growth in the form of output addition, additional income, value added, job opportunity, also stimulates economic growth in other sectors. Based on the input-output analysis result, PT. BSI on the stage of construction contributes 1,03% of the total output value, 1,08% of additional total income, 0,83% of value added, and provide 2,26% job opportunities. Moreover, in the stage of production, PT. BSI is expected per year to contribute up to 10,31% of the total output value, 37% of additional total income, 24% of value added, and create 46% employment opportunities. PT. BSI estimated to contribute to the revenue sharing fund to Southeast Sulawesi Province Rp. 38,350 billion per year and to South Konawe Regency Rp. 76,701 billlion per year.
"
2016
T46163
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jumbadi
"ABSTRAK
NamaProgram StudiJudul: Jumbadi: Magister Perencanaan dan Kebijakan Publik: ldquo;Analisis Dampak Pembangunan Smelter Nikel Terhadap Perekonomian Provinsi Sulawesi Tenggara rdquo; Adanya kebijakan peningkatan nilai tambah sektor pertambangan mineral memberikan konsekuensi kepada para pelaku usaha pertambangan mineral untuk membangun smelter di dalam negeri, sehingga sektor ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang lebih besar terhadap penerimaan negara dan perekonomian daerah maupun nasional.Pembangunan smelter PT. BSI di Provinsi Sulawesi Tenggara memberikan dampak yang sangat besar terhadap perekonomian dalam bentuk penambahan output, pendapatan, nilai tambah, dan lapangan kerja serta mendorong tumbuhnya sektor-sektor industri lainnya. Berdasarkan hasil analisis input-output, PT. BSI pada tahapan konstruksi mampu berkontribusi terhadap total nilai output sebesar 1,03 , penambahan total pendapatan sebesar 1,08 , penambahan total nilai tambah sebesar 0,83 dan kontribusi terhadap lapangan kerja sebesar 2,26 . Sedangkan pada tahap produksi, PT. BSI diperkirakan dapat berkontribusi terhadap total nilai output sebesar 10,31 per tahun, penambahan pendapatan 37 per tahun, penambahan total nilai tambah sebesar 24 per tahun dan dapat memberikan lapangan kerja sebesar 46 per tahun. Kehadiran PT. BSI diperkirakan akan berkontribusi terhadap penerimaan dana bagi hasil ke Provinsi Sulawesi Tenggara sekitar Rp. 38,350 miliar per tahun dan ke Kabupaten Konawe Selatan sekitar Rp. 76,701 miliar per tahun. Kata Kunci : Dampak Pembangunan Smelter, Analisis Input-Output

ABSTRACT
NamaProgram StudiJudul Jumbadi Master of Planning and Public Polcy ldquo Impact Analysis of nickel smelter development on the economy of Southeast Sulawesi Province rdquo Value added policy in mineral and coal mining sector has a consequence for business operators as they have an obligatory to build domestic smelting plants. This mining sector is expected to provide a greater contribution to state revenue also boost the local and national economy.The smelter development of PT. BSI in the Province of Southeast Sulawesi gives a vast impact on the economic growth in the form of output addition, additional income, value added, job opportunity, also stimulates economic growth in other sectors. Based on the input output analysis result, PT. BSI on the stage of construction contributes 1,03 of the total output value, 1,08 of additional total income, 0,83 of value added, and provide 2,26 job opportunities. Moreover, in the stage of production, PT. BSI is expected per year to contribute up to 10,31 of the total output value, 37 of additional total income, 24 of value added, and create 46 employment opportunities. PT. BSI estimated to contribute to the revenue sharing fund to Southeast Sulawesi Province Rp. 38,350 billion per year and to South Konawe Regency Rp. 76,701 billlion per year.. Keyword impact of smelter development, input output analysis"
2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
David Kurniawan
"Investasi di bidang ketenagalistrikan adalah salah satu faktor yang sangat penting untuk menjamin tersedianya tenaga listrik dalam jumlah yang cukup yang dapat memenuhi permintaan pasokan. Dengan Kebijakan pemerintah dalam program percepatan pembangunan pembangkit listrik 10.000 MW yang tidak hanya bertujuan untuk mengatasi krisis listrik tetapi juga untuk mendorong perekonomian di Indonesia. Sumber daya primer yang melimpah di Indonesia khususnya batubara mencapai sebesar 104.9 milyar ton menjadi sumber energi utama penggerak pembangkit listrik 10.000 MW (PLTU) sehingga dapat menghasilkan energi yang dapat dijual sesuai dengan kapasitas masing-masing pembangkit.
Dengan menggunakan analisa model Inter Regional Input Output (IRIO) dapat diketahui hubungan antar sektor dan antar wilayah akibat adanya permintaan akhir sektor tertentu pada suatu wilayah sehingga dapat meningkatkan output dan pendapatan masyarakat. Dampak akibat pembangunan pembangkit listrik 10.000 MW terhadap perekonomian Indonesia dari kurun waktu 2011 sampai tahun 2014 dilihat dari peningkatan output berturut-turut sebesar 0,51%, 1,31%, 1,97% dan 2,34% dari output awal sebesar Rp. 5.081,29 triliun, sedangkan peningkatan pendapatan berturut-turut sebesar 0.42%, 0,99%, 1,45% dan 1,72% dari pendapatan awal sebesar Rp. 825,92 triliun. Sekaligus memiliki disparitas yang cenderung mengecil pada tahun 2014.

Investment in the electricity sector is on every important factor to ensure the availability of electricity in sufficient quantities to meet rising demand. With Government policy in the acceleration of 10,000 MW power project, which not only aims to overcome the power crisis but also to stimulate the economy in Indonesia. Primary resources are abundant in Indonesia, especially for coal reached 104.9 billion tons to the main energy source driving the 10,000 MW power plant (power plant) so as to generate energy that can be sold in accordance with the capacity of each plant.
By using the analysis model of the Inter Regional Input Output (IRIO) can be determined the relationship between sectors and between regions due to there cent demand for a particular sector in a region so as to increase output and incomes. Impacts due to construction of 10,000 MW power plant on the economy of Indonesia from the period 2011 to 2014, seen from the increased output respectively by 0.51%, 1.31%, 1.97% and 2.34% of initial output of Rp. 5081.29 billion, while revenue increased respectively by 0:42%, 0.99%, 1.45% and 1.72% of the initial income of Rp. 825.92 trillion. Well have a disparity that tends to shrink in 2014.
"
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
T31827
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>