Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 70921 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Saepul Romdon
"Dengan mengambil diskursus media massa, studi ini bertujuan untuk melihat proses pengambilan keputusan dalam newsroom Koran Tempo pada pemberitaan kasus korupsi Wisma Atlet Palembang. Melalui pendekatan kualitatif, penelitian ini menemukan berbagai interaksi agen baik yang bersifat allocative resources maupun yang bersifat authoritative resources, hal tersebut sekaligus memperlihatkan kemampuan agen menciptakan struktur baru dalam praktik sosial pemberitaan. Sementara di sisi lain, struktur juga memperlihatkan kemampuannya dalam newsroom, di mana keputusan berita tidak mengabaikan aturan-aturan jurnalistik yang sudah ditetapkan. Kendati demikian, pada prosesnya newsroom tidak dapat melepaskan diri dari kekuasaan ekonomi dan politik. Adapun faktorfaktor yang berperan di dalamnya yaitu pemahaman sebagai profesi wartawan, kode etik jurnalistik, koran tempo dalam era konvergensi media, kebebasan jurnalistik dalam undang-undang pers.

By taking a mass media discourse, this study aims to find out a decision-taking process in a newsroom of Koran Tempo on the press of a corruption case of Wisma Atlet Palembang. Employing a qualitative approach, this study found a numerous press agents? interactions, both in terms of allocative resources and authoritative resources. These indicate the press agents? competences to create a novel structure in a social press practice. On the other hand, that structure also shows their capability in the newsroom, in which a press decision may not disregard the journalism regulations having been defined. Despite those facts, in terms of the process, the newsroom may not secede from the economy and politic powers leading to a market interest which derive from the four factors playing a part in the process, namely the understanding of journalism profession, code ethics system of the journalism, media convergence and freedom of the journalism in Pers Regulations."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
T43367
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arif Perkasa
"[Tesis ini membahas tentang budaya produksi dalam newsroom TVONE pada pilpres 2014. Budaya produksi media, berkaitan dengan komposisi dan struktur sosial internal dari para pekerja media dan hubungan yang dipelihara. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan studi kasus di dalam program “Presiden Pilihan Rakyat”. Untuk mengetahui budaya produksi dalam newsroom TVONE pada pilpres 2014, peneliti menggunakan observasi dan wawancara mendalam terhadap jurnalis TVONE. Hasil penelitian menunjukan
bahwa individual level, level rutinitas media, level organisasi, level ekstra media serta level ideologi berperan dalam budaya produksi pada newsroom TVONE di pilpres 2014.;This research focused on the cultural production in newsroom TVONE at the 2014 presidential election. Media production culture, with regard to the composition and internal social structure of the media workers and relationships are maintained. This is a qualitative research that using case study on Presiden Pilihan Rakyat programme. To find out cultural production in newsroom TVONE
at the 2014 presidential election, therefore the author use case study on Presiden Pilihan Rakyat TV programme. In order to find out the cultural production in newsroom TVONE at the 2014 presidential election, the author observed and interview the TVONE journalist. The results showed that individual level, routines media level, organization level, extra media level and ideology play a role in the cultural level of production in the newsroom of TVONE at the 2014 presidential election, This research focused on the cultural production in newsroom TVONE at the
2014 presidential election. Media production culture, with regard to the
composition and internal social structure of the media workers and relationships
are maintained. This is a qualitative research that using case study on Presiden
Pilihan Rakyat programme. To find out cultural production in newsroom TVONE
at the 2014 presidential election, therefore the author use case study on Presiden
Pilihan Rakyat TV programme. In order to find out the cultural production in
newsroom TVONE at the 2014 presidential election, the author observed and
interview the TVONE journalist. The results showed that individual level,
routines media level, organization level, extra media level and ideology play a
role in the cultural level of production in the newsroom of TVONE at the 2014
presidential election]"
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
T44177
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Haryani Dannisa
"ABSTRAK
Penelitian ini ingin melihat bagaimana salah satu media independen di Indonesia,
yaitu Tempo, melakukan perubahan konvergensi pada ruang berita mereka.
Penelitian kualitatif dengan pendekatan etnografi ini mengeksplorasi bagaimana
budaya ruang berita Tempo berperan dalam perubahan tersebut. Peneliti
mengumpulkan data melalui wawancara mendalam pada delapan informan dan
observasi selama 4 minggu. Penelitian ini menemukan bahwa nilai-nilai budaya
yang melandasi Newsroom Culture di Tempo tertanam pada asas jurnalisme
Tempo. Nilai-nilai budaya tersebutlah yang membentuk Constructive Newsroom
Culture di Tempo dan membuat Tempo bertahan dari perubahan ke perubahan

ABSTRACT
This research seeks to find out how one of Indonesia?s independent media,
Tempo, performs changes in order to establish a convergence newsroom. Using
an ethnographic method, this study explores how Tempo?s newsroom culture is
taking part during the changes through a four week observation and eight in-depth
interviews with the newsroom personnels. This research has found that Tempo?s
newsroom culture has its values rooted on its journalism principles which was
written on the magazine?s first edition in 1971. These values?namely,
egalitarianism and pluralism?have been the epitome of Tempo?s everyday
practices for more than 40 years. These values also shaped Tempo?s culture into a
Constructive one, which is?and has always been?the key to Tempo?s survival
in facing many changes."
2015
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Esytih Yuniarti
"ABSTRAK
Penelitian ini bermaksud lmtuk melihat perbandingan manajemen
redaksiona] antara sims sims berita Detilccom dan Kompas.com. Bcrdasarkan
pcnclitian., masing-masing news media online ini memiliki karakteristik sebagai
situs media online dan mempunyai konsep manajemen redaksional. Ada
perbedaan-perbedaan yang mendasar di antara kedua sims berita online ini yajtu
konsep kecepatan dan updating. target pembaca, proscs rekruitmen, jumiah
Sumber Daya Manusia.
I-Iasil temuan peneliiian, dapat dilihat bahwa Dezikcom mengutamakan
kecepatan dan bersifat ?Breaking News?, semeniara Kompascom mengutamakan
keakuratau dan kelengkapan dalam pcnyampaian beritanya.
Ada pcrbedaan target pcmbaca ke dua sims lersehut dimana target
pembaca Delilacom hampir seimbang antara laki-Iaki & perempuan, bommur 18
tahun kcatas, tingkat pendidikan SMA ke atas, dan dibaca semua golongan
pendapatan. Sementara Kompaacom dibaca olch dominan laki-laki, beiumur 20-
35 tahun, dengan tingkal pendidikan sazjana.
Proscs rekruitmen di kedua sims berita tersebut juga bcrbedzn Deiilccom
mem?-erikan pelatihan terlcbih dahulu sebelum reporternya turun ke Iapangan,
sementara Kompasxom langslmg menunmkan rcporternya ke lapangan sebagai
saiah sam bentuk ujian bagi meneka
Jumlah staf mdaksi di Kompas.com lebih sediicit dibandingkan dengan
Detiic com karena rnemiliki integrated newsroom dengan koran-koran lain dalam
satu grup di Keompok Kompas Gmmedia, sementara Delikcom mempunyai
jumlah stef rodaizsi yang lebih banyak karena berdiri sendiri.
Kata Kunci : keuapatan, target pembacm proses rekruitmen, Staf redaicsi,
integrated newsroom.

ABSTRACT
The objective of this research is to End out the comparisons of pertaining
to editing management between news media online Detilccom and news media
online Kompascom. This research shows how the methods are and what a
mechanism of working is, and also shows the other variables that are related with
pertaining to editing management by Detikcam and Kornpaszcom. Basically the
differentiation are speed/updating, target audience, recruitment process, Human
Resources.
Based on this research, the results shows Kompasncom has prioritized to be
accurate and complete news, on the other side, Detikcom has more prioritized to
bc fast through ?breaking news?_ The target audience of Dctik.com is Male (55%)
& Female (45%) by age I8 above, with education level is Senior High School and
read in all SES. While readers of Kompas.com are dominant Male (71%), by age
20-35 yrs old (60%), with education level is Bachelor (54%).
Recruitment process has also different. Detik.com give training betbre
candidate go to field, while Kompascom has to a new reporter go to iield first to
see the ability of those person as the one o"recruilment test.
Besides that, Kompaszcom owns a network system/group which is having
the total of human resources is less; it is because they have an integrated
newsroom with other newspapers in a group. In the other hand, Detikcom doesn?t
own a network system/ group so they are having a lot of human resources.
Keyword : speed/updating, target audience, recruitment process, Human
resources, integrated newsroom."
2009
T26918
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rina Firdausy
"ABSTRAK
Setelah era reformasi, berbagai media cetak baru menghadapi kenyataan bahwa
pasar tidak cukup untuk menampung produk sejenis yang sedemikian banyak. Pasar pun
mulai menyaring dengan melihat nilai suatu produk media cetak dibandingkan dengan
produk lainnya. Penelitian terhadap Koran Tempo maupun Kompas berdasarkan profil dan
perilakunya ini dilakukan dengan Jatar belakang keingintahuan terhadap peta persaingan
kedua koran yang memiliki kemiripan dalam hal isi surat kabar maupun target market.
Penelitian ini dilakukan secara kuantitatif maupun kualitatif. Penelitian kuantitatif
didasarkan kepada hasil Survei Media 2002 yang dilakukan oleh Biro Riset Pemasaran
Mars, suatu lembaga riset independen yang merupakan salah satu anggota dari CIC
Consulting Group. Adapun penelitian kualitatif dilakukan melalui wawancara dan
observasi, selain ditunjang melalui studi kepustakaan.
Hasil survei dan analisis memperlihatkan bahwa Koran Tempo yang sejak awal
memposisikan diri sebagai penantang Kompas. pada beberapa karakteristik berhasil
menempatkan diri pada segmen pembaca yang relatif sama dengan Kompas. Namun,
dilihat dari perbedaan jumlah pembaca Kompas yang lebih sekitar 43 kali dari
jumlah pembaca Koran Tempo, tampaknya Koran Tempo tidak cukup sukses dalam
menjalankan penetrasinya.
Persamaan profil dan perilaku di antara kedua pembaca koran tersebut terdapat
pada Jatar belakang pendidikan SMA, mayoritas pcmbaca berada di Jabotabek, komposisi
gender yang berimbang, jenis tiga pekerjaan mayoritas ibu rumah tangga-PNS-mahasiswa,
kepemilikan rumah mayoritas hak milik, pola pembelian koran eceran, dan perilaku ritual
membaca koran pada pagi dan siang hari mayoritas di rumah. Selain persamaan tersebut,
ditemukan juga beberapa perbedaan yang cukup signifikan di antara kedua profil pembaca
Kompas dan Koran Tempo yaitu status sosial-ekonomi, komposisi usia pembaca, profil
psikografis, jumlah pelanggan, loyalitas pembaca. rutin, dan penyediaan anggaran koran.
Koran Tempo memiliki jalur distribusi yang sama dengan Kompas.
Persamaan profil dan perilaku di antara kedua pembaca koran tersebut terdapat
pada Jatar belakang pendidikan SMA, mayoritas pcmbaca berada di Jabotabek, komposisi
gender yang berimbang, jenis tiga pekerjaan mayoritas ibu rumah tangga-PNS-mahasiswa,
kepemilikan rumah mayoritas hak milik, pola pembelian koran eceran, dan perilaku ritual
membaca koran pada pagi dan siang hari mayoritas di rumah. Selain persamaan tersebut,
ditemukan juga beberapa perbedaan yang cukup signifikan di antara kedua profil pembaca
Kompas dan Koran Tempo yaitu status sosial-ekonomi, komposisi usia pembaca, profil
psikografis, jumlah pelanggan, loyalitas pembaca. rutin, dan penyediaan anggaran koran.
Koran Tempo memiliki jalur distribusi yang sama dengan Kompas.
Seluruh responden yang membaca Kompas dan/atau Koran Tempo dalam sebulan
terakhir dapat dibagi menjadi tiga kelompok (cluster), yaitu Self-Oriented, Konsumtif
Kekeluargaan, serta Pemburu Berita. Kompas m.emiliki kelompok pembaca terbanyak
bertipe Konsumtif Kekeluargaan (37,51%), diikmi oleh tipe Self-Oriented (32,77%), dan
Pemburu Berita (29,72%). Koran Tempo kelompok terbanyaknya bertipe Pemburu Berita
(55%), diikuti oleh Self-Oriented (25%), dan kemudian Konsumtif Kekeluargaan (20%).
Tipe Konsumtif Kekeluargaan juga mendominasi kelompok pembaca yang membaca baik
Kompas maupun Koran Tempo dengan porsi 46,34%, lalu diikuti oleh tipe Pemburu Berita
(31,71 %), dan tipe Self-Oriented (21,95%).
Kebanyakan pembaca Koran Tempo merupakan duplikasi pembaca Kompas.
Kelompok pembaca duplikasi ini memiliki status. ekonomi yang relatif lebih baik. Profil
psikografisnya lebih mirip profil pembaca Kompas yang banyak memiliki tipe pembaca
Konsumtif Kekeluargaan, berbeda dengan Koran Tempo yang pemhacanya didominasi
oleh tipe Pemburu Berita.
Perumusan strategi pemasaran bagi Koran Tempo perlu disesuaikan dengan tingkat
penetrasi Koran Tempo yang masih jauh di bawah Kompas. Koran Tempo perlu mengubah
orientasi sesuai kondisi pangsa pasamya, yaitu sebagai market follower yang tetap aktif
memperluas pangsa pasar secara tidak menyolok/frontal. Koran Tempo perlu untuk
memfokuskan diri kepada pembaca duplikasi dan tipe pembaca Pemburu Berita.
Secara umum Koran Tempo dianggap mcnawarkan hal yang sama dengan Kompas
bila dilihat dari alasan pembelian kedua koran yang sama-sama terbanyak dibaca untuk
"mengetahui berita terkini' dan 'menambah wawasan'. Ide Koran Tempo sebagai koran
alternatif yang menyajikan berita pembanding dapat dikembangkan untuk memperkuat
positioning Koran Tempo dan didukung oleh kekhasan gaya bahasa, rubrik maupun artikel,
serta gaya penyajiannya.
"
2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Subhan
"Perkembangan korporasi di Indonesia dalam waktu singkat menjadi sangat cepat dan pesat karena sifatnya yang sangat ekspansif menjangkau seluruh wilayah bisnis yang mempunyai kemampuan untuk tumbuh dengan subur dan mendatangkan keuntungan. Hal lain ditandai juga dengan peranan oleh pemerintah melalui peraturan-peraturan yang memberikan kemudahan berusaha dan fasilitas lainnya.
Korporasi sebagai pelaku kejahatan dan tindak pidana Korupsi sebagai sebuah delik harus dilihat dalam kerangka pembangunan berkesinambungan. Korupsi telah mempengaruhi kehidupan ketatanegaraan serta merusak sistem perekonomian dan masyarakat dalam skala besar sehingga tidak dapat lagi digolongkan sebagai kejahatan biasa, melainkan telah menjadi kejahatan luar biasa (extra ordinary crime).
Masalah pokok dalam tesis ini adalah masalah kebijakan hukum pidana dalam formulasi aturan pemidanaan (Pertanggungjawaban pidana) korporasi dalam tindak pidana korupsi yang dilakukan oleh PT. Duta Graha Indah, Tbk. dalam perkara Wisma Atlit yang perkaranya banyak menarik perhatian di Indonesia, maka penelitian yang dilakukan sifatnya yuridis normatif yaitu penelitian berdasarkan sumber data sekunder yang meliputi bahan hukum primer, sekunder, dan tersier, dengan pendekatan perundang-undangan dan pendekatan konseptual serta metode penelitian kepustakaan dan penelitian empiris.
Dari hasil penelitian ditemukan bahwa dalam formulasi aturan pemidanaan (pertanggungjawaban pidana) korporasi dalam tindak pidana korupsi terdapat kelemahan-kelemahan yang sebenarnya tetap bisa disiasati sehingga penegakkan hukum tidak seperti bersifat tebang pilih. Namun kedepan diharapkan banyak pembaruan dan penambahan atau penyempurnaan aturan sehingga tidak menimbulkan kesimpangsiuran penafsiran, yang akan berpengaruh pada aplikasinya oleh para penegak hukum.

Corporate developments in Indonesia in a short time became very quick and fast because it is very expansive reach all areas of the business that has the ability to thrive and be profitable. Another thing is also characterized by the role of government through regulations that provide ease of doing business and other facilities.
Corporations as criminals and corruption as a criminal offense must be viewed within the framework of sustainable development. Corruption influenced state life and destructed economic and society system in a large scale, hence, no longer it may be grouped as an ordinary crime but should be granted as an extraordinary crime.
Main problem of this theses are the problem of criminal law policy incriminal regulation formula (criminal responsibility) of corporation in corruption criminal action, committed by PT. Duta Graha Indah Tbk. in the case of "Wisma Atlit" that this case attracted much attention in Indonesia, so this thesis is conducted by normative juridis which based on secondary data source that is including primary legal materials, secondary, and tertiary, with the approach of legislation (statute approach) and the conceptual approach, as well as the method of literature research and empirical research.
Research resulted that there are some weaknesses on the formulation ofcriminal regulation (criminal responsibility) of corporation in corruption that are actually still be circumvented so that law enforcement is not as discriminately. In the future we expected a lot of updates and additions or improvements rules so as to avoid the confusion of interpretation, which will affect the application by law enforcement."
Depok: Universitas Indonesia, 2013
T35720
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rachma Tri Widuri
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas tentang komodifikasi pekerja media, yakni jurnalis surat kabar, dengan studi kasus liputan otomotif di Koran Tempo. Semenjak tren tiras media cetak terus menurun karena ketatnya persaingan dengan media digital, surat kabar gencar mengeskplorasi liputan yang memiliki pasar pengiklan potensial. Tak cukup dengan mentrasformasikan nilai guna konten media dengan nilai tukar komodifikasi isi , belakangan pengelola surat kabar sekaligus mengkomodifikasi jurnalisnya. Menggunakan pendekatan ekonomi politik Marxian, peneliti memfokuskan riset pada relasi sosial eksploitatif yang dialami jurnalis peliput otomotif di Koran Tempo. Dalam relasi sosial yang eksploitatif, jurnalis yang mengalami komodifikasi tidak menyadarinya karena dirinya telah melalui tahapan alienasi, reifikasi, mistifikasi, dan terakhir naturalisasi terhadap proses komodifikasi. Penelitian ini membuktikan terjadi komodifikasi jurnalis otomotif di Koran Tempo, meskipun tidak sepanjang waktu. Komodifikasi dapat berlangsung karena jurnalis dan lingkungan perusahaan media telah menaturalisasi praktik komodifikasi sebagai hal yang wajar.

ABSTRACT
This study concerns about the commodification of media labors, ie newspaper journalists, with case study of automotive coverage in Koran Tempo. Since the trends in print media continued to decline due to the tight competition with digital media, the newspaper management intensively explored the coverage of a potential advertiser market. It is not enough to transform the use values for media contents into exchange values commodification of contents , lately newspaper managers also commodify journalists as well. Using the Marxian political economy approach, researcher focused on the exploitative social relations experienced by automotive journalists in Koran Tempo. In exploitative social relations, commoditized journalists do not realize that they were commodified. These things happen because they have gone through the stages of alienation, reification, mystification, and the last naturalization during the commodification process. This study proves that there is a commodification of automotive journalists in Koran Tempo, although not all the time. Commodification can take place because journalists and environmental media companies have naturalized the practice of commodification as a natural thing."
2017
T48887
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Muriani Wurastuti
"Perkembangan Pers yang semakin pesat, memudahkan masyarakat untuk mendapatkan berbagai informasi. Namun kebebasan Pers menimbulkan berbagai permasalahan antara lain perkara pencemaran nama baik, dimana seseorang merasa kehormatan atau harga dirinya dirusak dengan pemberitaan di media massa. Apabila hal tersebut dikaitkan dengan perkara Tomy Winata melawan Koran Tempo, maka timbul pertanyaan antara lain: Bagaimana pengaturan mengenai pencemaran nama baik yang termasuk Perbuatan Melawan Hukum menurut KUHPerdata dan UU Pers sehubungan dengan kasus pencemaran nama baik anatara Tomy Winata dengan Koran Tempo?, Bagaimana suatu perbuatan pencemaran nama baik dapat dikategorikan sebagai Perbuatan Melawan Hukum?, Apakah kasus Gugatan Tomy Winata terhadap Koran Tempo termasuk kasus pencemaran nama baik dan memenuhi unsur Perbuatan Melawan Hukum? Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan yuridis normatif, sedangkan metode analisa datanya adalah kualitatif.
Berdasarkan penelitian, pencemaran nama baik diatur dalam Pasal 1372 KUHPerdata, Pasal 310 KUHP, dan Kode Etik Jurnalistik, sedangkan mengenai perbuatan melawan hukum diatur dalam pasal 1365-1380 KUHPerdata. Mengingat kedua hal tersebut tidak diatur dalam UU Pers, maka UU Pers bukan merupakan Lex Spesialis derogate Lex Generali dari KUHPerdata. Pemberitaan Koran Tempo pada tanggal 6 Pebruari 2003, termasuk perbuatan pencemaran nama baik dan merupakan perbuatan melawan hukum karena dapat menggiring publik beropini negatif terhadap Tomy Winata. Padahal Koran Tempo tidak dapat membuktikannya secara hukum. Mengenai hak jawab, terdapat dualisme pendapat.
Penulis menyarankan agar UU Pers ini diperbaiki sehingga dapat mengakomodasi kepentingan berbagai pihak dan menyelesaikan masalah yang ada. Bagi wartawan diharapkan dalam menulis berita, kata-kata yang digunakan dapat lebih baik dan tidak menghakimi seseorang. Bagi masyarakat dan para penegak hukum diharapkan agar ..."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2005
S21108
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fanny Yulia
"Penelitian ini merupakan sebuah analisis terhadap teks berita politik seputar Pilkada Serentak 2015 yang membahas kandidat kepala daerah perempuan. Metode yang digunakan untuk menganalisis teks berita adalah semiotika, dan difokuskan pada bagaimana harian Kompas dan Koran Tempo merepresentasikan politisi perempuan dalam berita politik. Semiotika yang digunakan adalah metodologi semiotika Roland Barthes yakni lima kode pokok untuk menggali mitos dalam narasi literatur. Kerangka konseptual Cultural Studies dan Media Marxist digunakan untuk mengkritisi kultur patriarki yang tercermin dalam bahasa-bahasa yang digunakan media untuk membahas politisi perempuan. Kultur patriarki dianggap menghegemoni ruang redaksi baik pekerja media maupun komunikator massa, yang tercermin dari pemilihan kata-kata serta fakta yang dimunculkan. Masing-masing media memunculkan mitos tersendiri atas perempuan di ranah politik, khususnya yang maju sebagai kandidat kepala daerah. Mitos tersebut masih menerjemahkan hegemoni ideologi patriarki ke dalam bahasa pemberitaan, walaupun dengan derajat yang berbeda.

This research aims to provide analysis about women candidates on 2015 local elections in political news texts. Semiotics method is applied to analyse news, and I focused the research on how Kompas and Koran Tempo are representing women politicians in political news. On this research, I used Roland Barthes’s semiotic; five major codes to reveal myths on narrative literaturs. Cultural Studies and Media-Marxist as the conceptual framework to criticize patriarchy culture that implies on languages to represent women politician in media. Patriarchy culture is considered as hegemony in redactional spaces, either media workers or mass communicators. This hegemony is mirrored from words and facts that chosen into women politician’s narrative news. Each media brings out their own myths upon women on politics, especially whom run for office in 2015 local election. Both media have myths that translated patriarchy ideology hegemony, despite on different levels. The level can be interpretatively measured by different style of narrative  and language explication.

"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R. Bayu Pratomo Herjuno Satito
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
S5277
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>