Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 177673 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Waruwu, Desiyana Christyn Natalia
"Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji karakteristik fisik dan mekanik batu bata tanpa dibakar dengan campuran tanah lempung, pasir, semen, air dan serabut kelapa yang disimpan di ruangan penyimpanan bata yang berbeda. Penelitian ini berbasis teknologi tepat guna dan semua bahan dan peralatan yang digunakan adalah yang mudah didapat, serta siapa saja dengan bantuan pemandu (guide) bisa mengerjakannya. Sebelum mempersiapkan campuran pembuatan bata, serabut kelapa yang digunakan pada penelitian ini melewati proses treatment terlebih dahulu. Rata-rata, serabut kelapa dipotong menjadi 2,5 cm dan digunakan sebanyak 2%, 4% dan 6% dari massa semen (massa pengikatnya).
Bata tanpa dibakar pada penelitian ini dibagi menjadi dua jenis bata, yaitu bata BM (bata yang disimpan di ruangan terbuka, tanpa adanya dinding penyekat dan hanya dilindungi dengan atap) dan bata BP (bata yang disimpan di ruangan tertutup dengan sedikit jendela terbuka). Penentuan formula campuran yang berbasis tanah kering dalam penelitian ini telah melewati proses trial and error terlebih dahulu dan komposisi campuran 30% tanah, 55% pasir, 15% semen dan 12,5% air dipilih menjadi formula acuan untuk pembuatan batu bata tanpa dibakar. Karakteristik fisik yang diselidiki pada penelitian ini meliputi; pengujian daya serap (absorption), kadar air (water content), massa jenis (density) dan susut (shrinkage) bata, sedangkan untuk pengujian karakteristik mekanik bata meliputi; kuat tekan (compressive strength) bata dan kuat lentur (modulus of rupture) bata.
Hasil penelitian yang dilakukan selama 90 hari menunjukkan bahwa nilai absorpsi pada bata BP dan bata BM mengalami peningkatan seiring dengan bertambahnya umur bata, sedangkan nilai kadar air menunjukkan penurunan seiring dengan bertambahnya umur bata. Pada umur 90 hari, bata BP menunjukkan performa kuat tekan dan kuat lentur yang lebih baik dibandingkan dengan bata BM. Anomali yang terdapat di dalam penelitian ini disarankan menjadi bahan pertimbangan untuk perbaikan pada penelitian selanjutnya. Secara umum, hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa moisture dan cara pencetakan bata mempengaruhi respon yang diberikan oleh masing-masing bata.

This study was conducted to assess the physical and mechanical characteristics of unfired bricks were made with a mixture of clay, sand, cement, water and coconut fibers, and were stored in a different storage room. The study was based on low technology approach where all of the materials and equipments used in this research are easily procured as well as anyone can make those bricks only with little help from someone who has many experiences on bricks. Before preparing the mixture, coconut fibers which are used in this study went through a treatment process. In average, the fibers were cut into 2,5 cm length and propotional 2%, 4% and 6% from the mass of cement (binder).
Unfired bricks in this study were grouped into two types of brick, namely BM bricks (stored in opened room without any wall or just covered with roof) and BP bricks (stored in a close room with little window opening). Based on dry soil mass formulation and through a trial and error process, a composition of 30% soil, 55% sand, 15% cement and 12.5% water has been chosen as the reference formula for making unfired bricks. Physical characteristics of the bricks were obtained by means of; absorption, water content, density and shrinkage testing, while, mechanical characteristics were covered through its compressive and flexural strength (modulus of rupture).
Results of the experiments which were conducted up to 90 days showed that the average absorption of BP bricks and BM bricks increased in accordance with ages, while the water content exhibited the decreasing rate. At the age of 90 days, BP bricks showed better results in strength and flexural performance than those of BM bricks. Anomalies which were appeared in this study are suggested to be considered for future studies. In general, the results of this study indicate that the moisture and the way the bricks were made will affect the physical and mechanical characteristics of each individual brick."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S58120
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratna Susilawati
"Dengan meningkatnya konstruksi dan pengembangan bangunan di dunia konstruksi, kita perlu mencari alternatif bahan dengan kualitas yang lebih baik. Harga bahan sangat dipengaruhi oleh peningkatan persyaratan dan keberadaannya di alam telah menurun. Banyak orang melakukan review untuk mencari bahan alternatif dengan kualitas baik dan harga lebih efisien. Buat komposisi yang ideal dan tambahkan bahan lain seperti serat yang dapat digunakan untuk mendapatkan kualitas bahan bangunan yang lebih baik. Dalam penelitian ini difokuskan pada batu bata dengan komposisi 15% semen, 55% pasir, 30% tanah liat, 12,5% air, 2,5 cm serat kelapa yang diperlakukan (luar penyimpanan) sebagai tanda banch dan dengan 2,5 cm serat kelapa yang tidak diolah (dalam ruangan) penyimpanan) sebagai bata pembanding. Persentase serat dari perangkat serat yang digunakan dalam penelitian ini adalah 0%, 2%, 4% dan 6% dari massa semen.
Hasil tes kompresi bata optimal setelah 28 hari disimpan, dengan persen serat kelapa: 4% untuk keduanya, tanda banch dan bata perbandingan. Dengan hasil tes untuk tanda banch adalah 3,78 MPa, nilai ini 23,93% lebih tinggi dari batu bata dengan serat 0% (3,305 MPa). Dan hasil uji perbandingan bata adalah 5,305 MPa, 37,7% lebih tinggi dari komposisi dengan 0% serat kelapa. Standar uji kompresi bata menurut ASTM C67-a adalah 10,4 MPa.
Dalam modulus uji pecah untuk tanda banch dari bata, nilai rata-rata hasil tertinggi adalah 0,459 MPa dalam komposisi dengan 6% serat kelapa dan 28 hari penyimpanan. Nilainya 13,31% lebih tinggi dari batu bata dengan serat 0% (0,423 MPa). Sementara nilai modulus pecah tertinggi untuk bata pembanding adalah 0,901 MPa pada batu bata dengan penambahan 2% serat kelapa dan 28 hari penyimpanan, nilai ini meningkat 53,05% dari batu bata dengan serat 0%. Nilai standar ruptur modulus menurut ASTM C67-a adalah 3,5 MPa.
Kelembaban dan suhu ruang penyimpanan batu bata memiliki pengaruh dalam kelembaban batu bata. Bata dengan kerendahan hati yang rendah memiliki lebih banyak pori di bagian dalam dan daripada memiliki kerapatan rendah. Dari hasil pengujian, serat kelapa dalam komposisi batu bata dapat meningkatkan kekuatan karakteristik batu bata.

With the increasing construction and development of buildings in the construction world, we need to find alternative materials with better quality. Material prices are greatly affected by increased requirements and its presence in nature has decreased. Many people do a review to find alternative materials with good quality and more efficient prices. Create an ideal composition and add other materials such as fiber that can be used to get better quality building materials. In this study focused on bricks with a composition of 15% cement, 55% sand, 30% clay, 12.5% ​​water, 2.5 cm coconut fiber which is treated (outside storage) as a sign of banch and with 2.5 cm fiber Unprocessed coconut (indoor) storage) as a comparison brick. The percentage of fiber from the fiber device used in this study is 0%, 2%, 4% and 6% of the mass of cement.
Optimal brick compression results are stored after 28 days, with percent coconut fiber: 4% for both, banch marks and brick comparison. With the test result for the banch mark being 3.78 MPa, this value is 23.93% higher than bricks with 0% fiber (3.305 MPa). And the brick comparison test results are 5,305 MPa, 37.7% higher than the composition with 0% coconut fiber. The brick compression test standard according to ASTM C67-a is 10.4 MPa.
In the broken test modulus for banch marks from bricks, the highest average yield was 0.459 MPa in composition with 6% coconut fiber and 28 days of storage. The value is 13.31% higher than bricks with 0% fiber (0.423 MPa). While the highest breaking modulus value for comparison bricks is 0.901 MPa in bricks with the addition of 2% coconut fiber and 28 days of storage, this value increases 53.05% from bricks with 0% fiber. The standard value of the modulus rupture according to ASTM C67-a is 3.5 MPa.
The humidity and temperature of the brick storage room has an influence on the brick humidity. Bricks with low humility have more pores on the inside and than have low density. From the test results, coconut fiber in brick composition can increase the strength of brick characteristics.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia , 2013
S70468
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khasri Thamrin Priatama
"Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan sifat fisik dan mekanik bata tanpa pembakaran dengan campuran bahan tanah dan kapur yang diperkuat serat Agave sisalana. Bata tanpa pembakaran dengan campuran bahan tanah, kapur dengan diperkuat serat Agave sisalana yang mendapatkan perlakuan khusus dan Serat Agave sisalana tanpa perlakuan khusus. Panjang potongan Serat Agave sisalana yaitu, 4 cm dengan variasi 0%, 2%, 4%, dan 6% dari massa kapur. Dalam penelitian ini akan membahas hubungan kekuatan bata terhadap waktu atau umur bata tanpa pembakaran tanpa bahan tambah Serat Agave sisalana dan bata tanpa pembakaran dengan bahan tambah serat Agave sisalana.
Metode penelitian ini dilakukan berdasarkan beberapa tahap antara lain, persiapan bahan, pengujian sifat fisik bahan, rancang campuran, pembuatan benda uji (bata), pengujian sifat mekanik benda uji, analisis data, dan membuat kesimpulan.
Hasil menunjukkan bahwa batu bata tidak dibakar yang ditambah dengan serat Agave sisalana dengan atau tanpa perlakuan khusus menghasilkan nilai kekuatan yang lebih
baik dibandingkan dengan batu bata tanpa tambahan serat Agave sisalana.

This study aims to obtain the physical and mechanical properties of unfired brick with a mixture of soil and lime reinforced with Agave sisalana fiber. Unfired brick with a mixture of soil, lime reinforced with Agave sisalana fiber Untreated and Agave sisalana fiber treated. The length of the pieces of Agave sisalana Fiber is 4 cm with a variation of 0%, 2%, 4%, and 6% of the lime mass. In this research, we will discuss the relationship
between brick strength and time or age of bricks without additional Agave sisalana fiber and brick without burning with added by Agave sisalana fiber.
This research method is carried out based on several stages, including material preparation, testing of physical properties of materials, mix design, making sample (unfired bricks), testing of mechanical properties of specimens, analyzing data, and making conclusions.
The results show that unfired bricks added with uniform untreated and treated Agave sisalana fiber resulted in better strength performances compared to those without Agave sisalana fibers.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arfi Andika Putra
"ABSTRAK
Tersedianya serabut kelapa di Indonesia dalam jumlah yang besar dapat
dimanfaatkan pada dunia konstruksi, salah satunya adalah batu bata sebagai material bangunan yang dapat di fungsikan secara struktur maupun non struktur. Berdasarkan hal tersebut, dilakukan penelitian mengkaji sifat fisik dan mekanik batu bata tidak dibakar yang dicampur serabut kelapa. Sifat mekanik yang diuji antara lain adalah kuat tekan dan kuat lentur, kemudian sifat fisik yang diuji antara lain adalah susut, absorbsi, densitas, dan kadar air. Campuran bata adalah tanah lempung, pasir, semen, air, dan serabut kelapa. Serabut kelapa yang digunakan berukuran panjang 4 cm dan 2,5 cm, masing-masing panjang memiliki persentase serabut 2%, 4%, dan 6% dari massa semen. Kondisi penyimpanan bata
dengan panjang serabut 4 cm adalah di dalam ruang, sementara bata dengan panjang serabut 2,5 cm adalah di ruang terbuka. Pengunaan serabut kelapa, menunjukan bahwa bata dengan serabut kelapa lebih baik dibandingkan dengan bata tanpa serabut kelapa. Hasil pengujian menunjukan bahwa bata dengan panjang serabut 4 cm secara keseluruhan lebih baik dibandingkan bata dengan panjang serabut 2,5 cm. Persentase serabut kelapa paling optimal adalah 2%, baik pada bata dengan panjang serabut 4 cm maupun 2,5 cm.

ABSTRACT
In Indonesia coconut fibers (coir) are available in large numbers. In the construction world, one kind of building materials that benefit of this situation is brick. The bricks can be used as structural and non structural members. This study was conducted in order to assess the physical and mechanical properties of unfired bricks added by coconut fibers (coir). Mechanical properties were obtained by compressive and flexural test, then their physical properties such are shrinkage, absorption, density, and water content were also observed. Tests performed on a mixture of clay bricks, sand, cement, water, and coconut fibers. Coconut fibers were cut and grouped to length of 4 cm and 2,5 cm. Respectively
those 2 fibers have a percentage of 2%, 4%, and 6% of the cement mass. Storage
conditions of the brick with 4 cm long fibers are in the room, while the brick with
fiber length of 2,5 cm is placed in open space with roof. The use of coconut fibers shows that mechanical behavior of the brick with coconut fibers was better than that of a brick without coconut fibers. The test results also showed that the bricks with 4 cm long fibers in general perform better than a brick reinforced with 2,5 cm fibers. Optimal percentage of coconut fibers addition is 4%, either in bricks reinforced with fibers with a length of 4 cm or 2.5 cm."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S57959
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mochamad Reza Syaifulloh
"Skripsi ini membahas hubungan antara kekuatan bata terhadap waktu dari bata yang menggunakan serabut kelapa dan tanpa serabut kelapa. Serabut kelapa yang tidak mendapat perlakuan khusus dan yang mendapat perlakuan khusus dengan panjang 2,5 cm yang dapat menguatkan bata campuran kapur dan tanah. Pengaruh dari perkuatan serabut 2,5 cm persentase 4% dengan perlakuan khusus dibandingkan pengaruh dari perkuatan serabut 4% tanpa perlakuan khusus, menjadi dasar acuan kadar 4% serabut untuk campuran bata dengan serabut kombinasi panjang 1 cm, 2.5 cm dan 4cm. Penyerapan air pada batu bata juga dievaluasi.
Penelitian eksperimental mengungkapkan bahwa untuk semua jenis batu bata, hingga pada umur 90 hari kuat tekan terjadi sedikit penurunan tetapi kuat lentur mengalami penurunan yang tinggi seiring bertambahnya umur. Hasil ini menunjukkan bahwa batu bata tidak dibakar yang ditambah dengan serabut kelapa perlakuan khusus menghasilkan nilai kekuatan yang lebih baik dibandingkan dengan batu bata yang ditambah dengan serabut kelapa tanpa perlakuan khusus dan batu bata tanpa serabut kelapa.

This undergraduate thesis discusses strength-time relation of unfired bricks reinforced with and without natural fibers. Untreated and treated coconut fibers with lengths 2.5 cm were prepared for soil lime bricks reinforcements. The effects of 4% uniform 2.5 cm fiber reinforcement was compared to the effects of 4% nonuniform fiber reinforcement, and its become the basic percentage 4 % fiber for brick mixed design with combination of fiber length 1 cm, 2,5 cm and 4 cm. Absorption of brick was also evaluated.
Experimental investigations reveal that for all type of bricks, up to 90 days compressive strengths decrease a little but bending strengths rapidly decrease with time. The results show that unfired bricks added with uniform treated fiber resulted in better strength performances compared to those added with untreated, and also to those without fibers.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S53829
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Aditha Nugraha
"ABSTRAK
Kontrak adalah hal yang sangat penting di dalam kehidupan sehari-hari. Kontrak adalah hal yang mendasari sebuah tindakan yang mewajibkan seseorang untuk memberikan sesuatu kepada orang lain dan orang lain dapat memaksakan untuk mendapatkan haknya sesuai dengan perjanjian yang mengikat kedua belah pihak tersebut. Kontrak juga dipergunakan sebagai bukti seseorang sudah mengambil alih/memiliki suatu barang. Dewasa ini, olahraga berkuda di Indonesia sedang berkembang dengan pesat karena Indonesia memiliki tim berkuda yang dapat diandalkan, sudah banyak Indonesia memenangkan pertandingan equestrian taraf internasional, dan masyarakat Indonesia sudah memulai mengenal olahraga ini banyak diantaranya memilih untuk mempunyai sendiri mamalia berkaki 4 itu. Maka dari itu, tesis ini bermaksud untuk memandu baik masyarakat yang baru saja ingin membeli kuda, maupun kepada masyarakat yang baru saja menjajaki dunia berkuda, dan menunjukan betapa pentingnya membuat perjanjian tertulis agar tidak terjadinya kerugian dan penipuan.

ABSTRACT
The contract is very important in daily basis. Contract is an action that requires a person to give something to others and then others can impose to be eligible in accordance with the agreement binding on both parties. Contract also used as a proof that a person has taken over the ownership of the goods/a person is already possessed the goods. Nowadays, equestrian sports in Indonesia is growing rapidly because Indonesia is known to have a reliable equestrian team, this country has won numerous equestrian competitions in international level, because of that, Indonesian society has started to notice this sport, many of Indonesian society prefer to have their own what so called four-legged mammals. Therefore, this thesis intends to guide people both for those who are just about to purchase their own horse as well as to those who are new to the equestrian world, and shows how important it is to make a written agreement beforehand in order to avoid the occurrence of loss and fraud.
"
2016
S64124
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iwan Sulistyawan
"ABSTRACT
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan sifat fisik dan mekanik bata tidak
dibakar dengan campuran bahan tanah dan kapur tanpa diperkuat serabut kelapa,
dan bata tidak dibakar dengan campuran bahan tanah, kapur dengan diperkuat
serabut kelapa yang mendapatkan perlakuan khusus dan serabut kelapa tanpa
perlakuan khusus. Panjang potongan untuk serabut kelapa yaitu, 1 cm dengan
variasi 0%, 2%, 4%, dan 6% dari massa kapur. Dalam penelitian ini akan
membahas hubungan kekuatan bata terhadap waktu atau umur bata tidak dibakar
tanpa bahan tambah serabut kelapa dan bata tidak dibakar dengan bahan tambah
serabut kelapa.
Metode penelitian ini dilakukan berdasarkan beberapa tahap antara lain, persiapan
bahan, pengujian sifat fisik bahan, rancang campuran, pembuatan benda uji (bata),
pengujian sifat mekanik benda uji, analisis data, dan membuat kesimpulan.
Hasil dari penelitian eksperimental dengan umur pengujian 14 hari, 28 hari, 56
hari dan 90 hari menunjukkan bahwa kuat tekan dan kuat lentur relatif menurun
dengan semakin bertambahnya umur. Bata tidak dibakar dengan bahan tambah
serabut kelapa lebih baik dibandingkan dengan bata tidak dibakar tanpa bahan
tambah serabut kelapa.

ABSTRACT
The study?s goals are gain physical and mechanical characteristic of unfired bricks
with mixture soil-lime without coconut fibers and unfired soil-lime bricks
reinforced with coconut fibers treated and untreated. The length of each pieces are
1 cm by variation 0%, 2%, 4%, and 6% of lime mass. It will examine the
corelation of bricks strength against period unfired soil-lime bricks without added
by coconut fiber and within added by coconut fiber.
The method of this research based on several stages; pre-materials, testing
physical materials, mix design, making sample (bricks), testing mechanical, data
analysis and make conclusions.
The results of study by period test 14 days, 28 days, 56 days and 90 days showed
that Compressive Strength and Modulus of Rupture relatively decreased parallel
the same as increasing it is period. Unfired soil-lime bricks added by coconut fiber
are better than it is without coconut fiber."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S65749
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raka Gumilang Raksamala Basmara Putra
"Sumber daya alam di Indonesia adalah potensi alam yang dapat dikembangkan untuk proses produksi. Di beberapa provinsi di Indonesia, seperti Jawa Barat, sampai saat ini industri kecil batu bata di daerah tersebut mutunya belum di uji dengan peraturan SNI bata yang berlaku. Makalah ini membahas hubungan kekuatan terhadap waktu dari batu bata tidak dibakar yang diperkuat dengan dan tanpa serat alami. Serabut kelapa yang tidak diperlakukan secara khusus dan diperlakukan secara khusus dengan panjang serabut 4 cm dipersiapkan untuk penguat batu bata. Menyelidiki efek dari 2%, 4% dan 6% penambahan serabut kelapa. Sifat fisik dan mekanik batu bata dievaluasi. Untuk semua jenis batu bata, hingga 90 hari kekuatan tekan hampir konstan tetapi menurun kekuatannya seiring waktu. Hasil menunjukkan bahwa batu bata tidak yang tidak dibakar dan ditambah dengan perlakuan serat menghasilkan kinerja yang lebih baik dibandingkan dengan mereka ditambah dengan serat yang tidak diperlakukan khusus dan tanpa serat.

Natural resources in Indonesia is a potencial which can be developed in production process. In some provinces in Indonesia, like Jawa Barat, until now bricks made by home industry in that are still not examined to a valid Indonesia code. The paper discusses strength-time relation of unfired bricks reinforced with and without natural fibers. Untreated and treated coconut fibers with lengths 4 cm were prepared for bricks reinforcements. The effects of 2%, 4% and 6% nonuniform fiber addition were studied. Physical and Mechanical Characteristic of the bricks ware evaluated. For all type of bricks, up to 90 days compressive strengths are almost constant but bending strengths rapidly decrease with time. The results show that unfired bricks added with treated fiber resulted in better performances compared to those added with untreated fibers and without fibers.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S53821
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmat Nur Dian Syah
"ABSTRAK
Skripsi ini mengkaji pengaruh penambahan 4% Serabut kelapa yang telah
diolah sebagai potensi lokal dengan panjang tidak seragam yang telah diolah
terhadap sifat fisik dan mekanik bata tanpa pembakaran berbahan tanah dan kapur
dengan tiga cara metode curing. Masing-masing 1/3 bagian serabut kelapa
berukuran 1, 2,5 dan 4 cm dicuci, ditiriskan sehari dan dioven sehari pada suhu
50o C sebelum dicampurkan ke campuran tanah dan kapur. Berdasarkan hasil
pengujian mekanik bata didapatkan bahwa penambahan 4% serabut kelapa
campuran pada bata kapur dapat meningkatkan sifat mekanik bata. Namun untuk
sifat fisik didapati hasil yang bervariasi.
ABSTRACT
This study investigates the effect of adding 4% treated non-uniform coirs
as a local potential on the physical and mechanical properties of unfired bricks
made of soil and lime under three different curing methods. Length of treated
coirs are 1, 2.5 and 4 cm respectively which each has 1/3 proportion of the whole
coirs on bricks. They were washed, drained for 24 hours and heated at a
temperature of 50o C for another 24 hours before placing them into the soil and
lime mixture. Based on the mechanical test result on the bricks, it was found that
the addition of 4% treated non-uniform of coirs increase the mechanical properties
of unfired bricks in all curing conditions. On the other hand, there are variation in
physical test results."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S61228
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Srikandi Wahyu Arini
"ABSTRAK
Batu bata menggunakan tanah sebagai bahan baku utamanya, namun bata yang terbuat hanya dari tanah memiliki performa yang kurang baik. Dalam rangka membuat batu bata sebagai material yang lebih ramah lingkungan dan memiliki performa yang lebih baik maka dilakukan kajian karakteristik sifat fisik dan mekanik batu bata pembakaran dengan tambahan 4% sabut kelapa berukuran 2,5 cm yang telah di diolah dan di curing dalam tiga kondisi perawatan. Berdasarkan hasil pengujian sifat fisik dan mekanik bata, didapatkan bahwa penambahan 4% serabut kelapa berukuran 2,5 cm yang telah diolah meningkatkan sifat mekanik bata pada semua kondisi curing namun tidak semua sifat fisik meningkat.

ABSTRACT
Batu bata menggunakan tanah sebagai bahan baku utamanya, namun bata yang terbuat hanya dari tanah memiliki performa yang kurang baik. Dalam rangka membuat batu bata sebagai material yang lebih ramah lingkungan dan memiliki performa yang lebih baik maka dilakukan kajian karakteristik sifat fisik dan mekanik batu bata pembakaran dengan tambahan 4% sabut kelapa berukuran 2,5 cm yang telah di diolah dan di curing dalam tiga kondisi perawatan. Berdasarkan hasil pengujian sifat fisik dan mekanik bata, didapatkan bahwa penambahan 4% serabut kelapa berukuran 2,5 cm yang telah diolah meningkatkan sifat mekanik bata pada semua kondisi curing namun tidak semua sifat fisik meningkat."
2014
S61442
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>