Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 10433 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Rahmawan
"Tulisan ini membahas bagaimana awal mula pemukiman di Situs Kutai Lama, Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur. Penelusuran Ppemukiman tersebut dilihat dari tinggalan arkeologis yang diperoleh dari hasil penggalian yang dilakukan oleh Tim Pusat Penelitian Arkeologi Nasional pada tahun 2007 dan 2009. Setiap situs pemukiman yang ada pada Situs Kutai Lama kemudian dilihat karakteristik temuan dan karakteristik keletakannya.
Tujuan umum dari penelitian ini adalah merekonstruksi kebudayaan masa lalu pada Situs Kutai Lama. Penelitian ini membahas pemukiman tingkat makro dan dari hasil penelitian ini menunjukan bahwa sisa-sisa pemukiman yang ada menunjukan perbedaan sosial dan menunjukan situs mana yang ramai didatangi oleh para pedagang dan kemudian tinggal untuk bermukim.

This article discuss about the beginning of the settlement in the Kutai Lama Site in which the settlement can be seen and observed by the artifacts, obtained from an excavation by the team of National Archaeological Research Center in 2007 and continued in 2009. Each settlement is characterized by its artifacts and locations.
The purpose of this research is to reconstruct the ancient culture in Kutai Lama Site. This settlement, in which from the excavation processes shows the difference of social or state of well-being in each site, is a macro settlement where it shows which part of it was often visited by merchants and then became a settlement.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S58371
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R. Cecep Eka Permana, 1965-
"ABSTRAK
Hakekat data arkeologi yang terbatas baik kualitas maupun kuantitasnya memacu kita berupaya keras untuk memperoleh, merekam, dan terutama menafsirkan data-data tersebut. Rentang waktu yang sangat panjang sejak data tersebut berada dalam konteks sistem tingkah laku manusia hingga sekarang, menuntut kita untuk mencari kiat penjelasannya. Salah satu kiat yang diperqunakan adalah dengan menggunakan kajian etnoarkeologi. Dengan meiihat praktik yang barlalu pada masyarakat sekarang yang relatif sederhana dan masih menjalankan tradisi yang hampir sama,
diharapkan dapat membantu menjelaskan arti. fungsi, dan sebagainya dari data-data arkeologi tersehut.
Tulisan ini berusaha mengkaji mengenai tata ruang masyarakat megalitik dengan menganalogikannya dengan masyarakat Baduy yang sekarang ini masih hidup bersahaja. Di samping itu, masyarakat Baduy masih menjalankan 'tradisi mega1itik'.
Dari hasil kajian ini diketahui bahwa konsep tata ruang suatu masyarakat pada dasarnya ditentukan oleh sustem religi atau kepercayaannya. Masyarakat Baduy percaya bahwa arah
ruang yang baik adalah selatan di mana terdapat Sasaka Pusaka Buana atau dalam dunia arkeologi disebut Area Domas yang merupakan kompleks peninggalan megalitik. Sasaka Pusaka Buana ini dianggap sebagai pusat bumi, awal penciptaan dunia. asal-usul kehidupan, dan tempat berkumpulnya roh leluhur nenek moyang. Arah selatan yang magis dan suci itu kemudian berpengaruh dan menjadi landasan dalam penataan ruang kehidupan lainnya, seperti penataan wilayah, pemukiman, rumah, dan lingkungan binaan lainnya."
Depok: Fakultas Ilmu Pengatahuan Budaya Universitas Indonesia, 1995
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Sulistiono
"Pendahuluan
Da'wah dan penyebaran doktrin Islam di Pulau Jawa telah berlangsung untuk masa yang lama. Proses tersebut antara lain merupakan hasil usaha perorangan maupun kelompok para pedagang. Di Pulau Jawa tidak ada kekuatan Islam yang terpusat untuk melancarkan pengaruhnya atau memaksakan perkembangannya dengan jalan perang (Arnold, 1985:326).
Pertumbuhan masyarakat Islam di Pulau Jawa dapat dibuktikan antara lain melalui kehadiran peninggalan tua di Leran, (Gresik). Di tempat itu ditemukan batu nisan yang bertulis Arab Kufi, yang memiliki angka tahun tertua di Indonesia. Nama yang terbaca pada batu nisan tersebut adalah Fatimah binti Maimun bin Hibat Allah, yang wafat pada tahun 495 H/1102 Masehi (Moquette, 1921:391-399 ; Tjandrasasmita, 1977: 111). Di Gresik terdapat pula kuburan tua, di Gapura yang terletak bersebelahan dengan Taman Makam Pahlawan Gresik. Pada batu nisannya tertulis nama asSyahid Burhanuddin wa Quwwatuddin alMalik Ibrahim alMa'ruf, wafat pada Rabi'ul Awwal 1419 M (Juynboll, 1911: 605), sedangkan J.P.Moquette tidak menyebut Rabi'ul Awwal, melainkan Rabi'ul Akhir (1912 :208-210). Satin nisan itu penuh dengan ukiran huruf Arab, di antaranya berupa ayat-ayat alaur'an. Batu nisan itu didatangkan dari Cambay, dan tampak mempunyai persamaan dengan yang terdapat di Pasai dan India (Moquette, 1912 : 536-548). Bukti-bukti arkeologi yang menunjukkan adanya perkembangan masyarakat muslim di Jawa Timur juga dijumpai pada pemakaman muslim daerah Troloyo yang berangka tahun 1203-1533 Saka atau tahun 1281-1611 M (Damais, 1957:353 ; Ambary, 1984:353-354). Dengan demikian, maka dapat diidentifikasi adanya kantung pemukiman komunitas muslim di Trowulan, setidaknya pada jangka waktu tersebut (Ambary, 1991b:10).
Pada zaman Majapahit, perdagangan di sekitar perairan Nusantara telah dikuasai oleh saudagar-saudagar dari Jawa. Pada waktu itu mereka telah menjadi saudagar yang kaya raya, bahkan sekitar tahun 1416 Masehi sudah banyak Adipati Majapahit yang memeluk agama Islam (Sehrieke, 1916:30). Posisi tersebut semakin mantap ketika di pusat kerajaan terjadi perebutan 'mahkota' antara Keluarga raja, terkenal dengan Peristiwa Paregreg (1401-1406 M), yang menyebutkan para adipati di pesisir utara Jawa semakin memegang kekuatan ekonomi dan maritime? "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Loly Azyenela
"Tesis ini membahas kegagalan konstruksi Sheet-pile sebagai dinding penahan tanah fleksibel di Pelabuhan Kota Bangun Kabupaten Kutai Kartanegara Propinsi Kalimantan Timur. Pelaksanaan pembangunan dimulai pada bulan Desember tahun 2009. Pada bulan Februari tahun 2010 selang masa konstruksi, sheet-pile tersebut mengalami keruntuhan dengan deformasi yang terjadi pada dinding sangat besar, serta tiang spun pile sebagai support lateral mengalami patah. Dengan memperhatikan mode keruntuhan sheet-pile berdasarkan Eurocode 7 “Geotechnical Design” dan analisa menggunakan program Plaxis 2D, kasus kegagalan sheet-pile di pelabuhan Kota Bangun ini dianalisis lebih dalam.
Hasil penelitian menyatakan bahwa faktor-faktor yang menyebabkan kegagalan dinding sheet-pile pelabuhan Kota Bangun adalah terbentuknya sendi plastis antara balok penghubung dengan tiang spun pile, dikarenakan kurangnya ketahanan lateral dari tiang spun pile. Metode pelaksanaan konstruksi dan kelalaian dalam pemodelan juga merupakan faktor penyebab kegagalan dinding sheet-pile pelabuhan Kota Bangun.

Failure of sheet-pile as a flexible retaining wall at Port of Kota Bangun, Kutai Kartanegara East Kalimantan is presented in this thesis. The port project started on December 2009. A large scale collapse on wall and fracture on spun pile occurred on February,2010. Failure modes of sheet pile will be considered from Eurocode 7 “Geotechnical Design” and detailed design will be using program Plaxis 2D.
The results of detailed studies disclosed that the plastic hinge is formed between the beam with spun pile could be one factored of the cause of the incident. Lack of support lateral caused the failure. Method of construction and carelessness in planning also caused the failure at port of Kota Bangun.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
T44443
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Model-model antropogenik mencari makan secara optimal telah menyediakan sebuah landasan teori untuk mengevaluasi gejolak penggunaan sumber daya manusia. Model tersebut diharapkan akan melengkapi teori arkeologi melalui sebuah bagan yang menampilkan berbagai teori tentang sumber daya pulau masa prasejarah dan perubahan habitat. Makalah ini membahas tiga hal utama pada temuan tinggalan-� tinggalan di berbagai pulau, yaitu temuan avifauna (unggas), fauna laut, dan tinggalan-tinggalan paleobotani (dari Pulau Handerson, Samoa Amerika dan Hawaii, dan Indonesia bagian Timur). Dalam kajiannya, urutan penurunan sumber daya prasejarah atau kepunahan seharusnya diidentifikasi dengan mudah melalui perilaku antropogenik ini. Akan tetapi, kumpulan fauna Polynesia menunjukkan dampak antropogenik lebih jelas dari pada catatan paleobotani dari Indonesia. Walaupun demikian, sebagai sebuah studi komparatif, informasi ini menyediakan kerangka kerja bagi manajemen masa kini dan pemulihan potensi ekosistem pulau ini."
930 ARKEO 31:1 (2011)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1979
899.221 IND s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Semiarto Aji Purwanto
Pusat Kajian Antropologi UI, 2016
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Wildan Setyaji
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat kelelahan (fatigue) dan faktor-faktor yang mempengaruhinya pada pengemudi pengangkutan batubara di jalur hauling pertambangan batubara. Pertambangan batubara yang menerapkan sistem kerja shift dan sistem kerja lebih dari 8 jam perhari memiliki tingkat risiko yang tinggi untuk terjadinya keluhan kelelahan. Penelitian ini dilaksnakan
menggunakan metode kuantitatif observasional dengan mengambil populasi pada pengemudi dump truck PT. Karya Mandiri Mining Project site PT. Tanito Harum dan PT. Karya Putra Borneo Kabupaten Kutai Kartanegara Kalimantan Timur
tahun 2013. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa faktor shift kerja dan kondisi jalur hauling berhubungan dengan kejadian kelelahan pada pengemudi dump truck PT. Karya Mandiri Mining yaitu sebesar 90,9% pada pekerja yang
memiliki shift malam dan 76,5% pada pengemudi yang bekerja di jalur hauling dengan geometri jalan yang buruk. Dari hasil penelitian juga diketahui bahwa terdapat lima gejala kelelahan yang paling sering dialami pengemudi dump truck
yaitu merasa haus (33,2%), sering menguap (13,3%), merasa lelah di seluruh badan (6,6%), merasa nyeri di bagian pinggang (6,6%), dan kaki terasa berat (6,6%).

This study aim to determine the distribution of fatigue’s level and factors which contributes to fatigue’s level among drivers in coal mining. Many of Coal mining
industry have implementing shift work and duration of work duration longer than 8 hours per day. That condition will lead risk of fatigue is rising. This study has conducted quantitative method with observational approach. The population on this study is all of dump truck drivers in PT. Karya Mandiri Mining Project site PT. Tanito Harum and PT. Karya Putra Borneo, Kutai Kartanegara, East Kalimantan at 2013. The result of this study said that work shift factor and hauling road condition have a relation with fatigue risk for the dump truck driver in PT. Karya Mandiri Mining aproximetely 90.9% for the late night shift driver and 76,5% for the driver who work on the hauling road with a bad contour. In addition, refers to the same research there are five symptoms that often happen to the dump truck drivers : feel thirsty (33,2%), yawning (13,3%), whole body feel tired (6,6%), feel pain in the waist (6,6%) and leg feel tired (6,6%).
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Widyan Nur Adly
"Eksplorasi merupakan kegiatan awal yang dilakukan dalam proses pencarian sumber daya batubara. Salah satu hal yang perlu dianalisis pada eksplorasi merupakan kualitas dari batubara tersebut yang akan berpengaruh kepada nilai jual batubara dan kelayakan batubara tersebut untuk ditambang. Terdapat banyak hal yang umumnya akan memengaruhi kualitas dari batubara, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh yang diberikan oleh lingkungan pengendapan batubara terhadap kualitas batubara tersebut. Penelitian dilakukan pada area konsensi PT. Insani Baraperkasa yang berada di Kecamatan Loa Janan, Kalimantan Timur. Metode yang digunakan pada penelitian ini berupa analisis petrografi maseral, elektrofasies, dan geokimia. Hasil yang diperoleh dari metode yang dilakukan berupa interpretasi lingkungan pengendapan batubara dan kualitas batubara pada daerah penelitian. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, diketahui kondisi geologi pada daerah penelitian umumnya didominasi oleh satuan batupasir dan satuan batulempung dengan umur Miosen Akhir dan memiliki arah orientasi perlapisan timur laut-barat daya. Batubara pada daerah penelitian sendiri terendapkan pada lingkungan delta bagian atas dengan tipe rawa marsh klastik hingga hutan rawa basah. Terdapat empat seam batubara yang terendapkan pada daerah penelitian yang tergolong batubara tingkat rendah dengan jenis lignit. Kandungan nilai kalori batubara pada daerah berbanding terbalik dengan kandungan kelembapan, debu, zat terbang, dan sulfur menandakan kualitas batubara yang semakin meningkat seiring kenaikan kalori dan penurunan pada kandungan kelembapan, debu, zat terbang, dan sulfur. Terlihat arah persebaran kualitas batubara yang semakin meningkat ke arah barat daya daerah penelitian, hal tersebut dipengaruhi oleh lingkungan pengendapan batubara yang semakin menjauh dari laut.

Exploration is the initial activity carried out in the process of finding coal resources. One of the things that needs to be analyzed in exploration is the quality of the coal which will affect the selling price of the coal and the feasibility of the coal to be mined. There are many things that generally affect the quality of coal, this study aims to determine the influence exerted by the coal depositional environment on the quality of the coal. The research was conducted in the concession area of PT. Insani Baraperkasa who is in Loa Janan District, East Kalimantan. The method used in this research is maseral petrography, electrofacies, and geochemistry analysis. The results obtained from the method used are in the form of interpretation of the coal depositional environment and coal quality in the study area. Based on the research conducted, it is known that the geological conditions in the study area are generally dominated by sandstone units and claystone units with Late Miocene age and have a northeast-southwest orientation. Coal in the study area itself was deposited in the upper delta environment with clastic marsh swamp to wet swamp forest types. There are four coal seams deposited in the study area which are classified as low rank coal and the type is lignite. The content of the calorific value of coal in the region is inversely proportional to the content of moisture, dust, volatile matter, and sulfur indicating that the quality of coal increases with the increase in calories and decreases in the content of moisture, dust, volatile matter, and sulfur. It can be seen that the direction of the distribution of coal quality is increasing towards the southwest of the study area, this is influenced by the coal depositional environment which is increasingly away from the sea."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Nur Faishal Farid
"Batubara menjadi energi utama dalam kebutuhan pembangkit listrik. Oleh karena itu kegiatan eksplorasi dan produksi batubara masih perlu dilakukan. Penelitian ini dilakukan di wilayah pertambangan PT. Trisensa Mineral Utama, Kecamatan Loa Janan, Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur dengan keadaan geologi batubara yang terendapkan pada Formasi Balikpapan dan termasuk kategori kondisi geologi moderat, dengan keadaan lapisan batubara yang nyaris vertikal. Penelitian ini bertujuan untuk memodelkan dan menghitung sumber daya batubara di Lapangan WB. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif berupa studi literatur dan pengamatan lapangan serta metode kuantitatif berupa pemodelan dan persamaan matematis perhitungan volume batubara yang dibantu oleh perangkat lunak Minescape 5.7. Studi literatur dilakukan untuk memperoleh teori-teori yang mendukung dalam kegiatan penelitian dan untuk mengetahui kondisi geologi daerah penelitian. Pengamatan lapangan digunakan untuk mengukur geometri aktual batubara daerah penelitian dan sebagai gambaran awal dalam melakukan pemodelan. Data yang digunakan dalam pemodelan dan perhitungan sumber daya batubara berupa 16 titik bor yang mencakup informasi data survei, litologi, dan kualitas batubara yang kemudian diinterpretasikan untuk menghasilkan model bawah permukaan dan besaran tonase sumber daya batubara. Berdasarkan hasil pemodelan, secara umum rata-rata kemiringan lapisan batubara pada daerah penelitian adalah sebesar 75o dengan ketebalan mulai dari 1,19 m hingga 6,14 m. Setelah dilakukan perhitungan, diketahui bahwa sumber daya tereka sebesar 234.396 ton, sumber daya tertunjuk sebesar 2.008.651 ton, dan sumber daya terukur sebesar 835.764 ton, sehingga total keseluruhan sumber daya pada Lapangan WB adalah sebesar 3.078.811 ton. Dengan mengetahui geometri batubara di bawah permukaan serta mengetahui besaran nilai sumber daya batubara di daerah penelitian tersebut, diharapkan dapat membantu dalam rencana penambangan di Lapangan WB ke depan.

Coal is the main energy for power plants. Therefore, coal exploration and production activities still need to be carried out. This research was conducted in the mining area of ​​PT. Trisensa Mineral Utama, Loa Janan District, Kutai Kartanegara Regency, East Kalimantan Province with geological conditions of coal deposited in the Balikpapan Formation and included in the category of moderate geological conditions, with almost vertical dipping of coal seam. This study aims to model and calculate coal resources in WB Field. The method used in this study is a qualitative method in the form of literature studies and field observations and quantitative methods in the form of modeling and mathematical equations for calculating coal volume assisted by Minescape 5.7 software. Literature study was conducted to obtain supporting theories in research activities and to determine the geological conditions of the research area. Field observations are used to measure the actual geometry of the coal in the research area and as an initial description in modeling. The data used in the modeling and calculation of coal resources are 15 drill points which include survey data, lithology, and coal quality information which are then interpreted to produce the subsurface model and the tonnage of coal resources. Based on the modeling results, in general the average slope of the coal seam in the study area is 75o with thickness ranging from 1.19 m to 6.14 m. After calculating, it is known that the inferred resource is 234,396 tons, the indicated resource is 2,008,651 tons, and the measured resource is 835,764 tons, so that the total resource in WB Field is 3,078,811 tons. By knowing the geometry of the coal below the surface and knowing the value of the coal resources in the research area, it is hoped that it will help in future mining plans at WB Field."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>