Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 114616 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Amalia Fathiningrum
"Penelitian mengenai perubahan penggunaan tanah di unit geomorfologi DA Ci Mandiri ini membahas pengelompokkan bentuk permukaan bumi berdasarkan ketinggian, lereng, pola aliran sungai dan aspek geologi yang kemudian dikaitkan dengan aspek penggunaan tanah tahun 1989-2014. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui unit-unit geomorfologi yang berada di DA Ci Mandiri dan perubahan penggunaan tanah serta faktor penyebab perubahan penggunaan tanah tersebut. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan menggunakan metode ideografik yaitu mendeskripsikan dan menganalisis hasil interpretasi berdasarkan peta hasil olah dan data survey lapang, sehingga dapat diketahui bahwa sebagian besar penggunaan tanah di setiap unit geomorfologi berupa kebun campuran dan mengalami perubahan penggunaan tanah yang terus meningkat dari tahun 1989-2014 menjadi pemukiman dan sawah.

This research of land use changes in Ci Mandiri Watershed’s geomorphological units discuss about the classification of earth surface forms based on elevation, slope, river flow pattern, and geological aspect that later are ossociated with land use aspect from 1989 to 2014. The objective of this research is to identify geomorphological units that construct Ci Mandiri watershed as well as its land use changes and contributing factor. This research is descriptive using ideographic method to describe and analyse the interpretation results from processed maps and field survey’s data. It can be concluded from the research that the major land use changes in every unit of geomorphology is the form of mixed farms where its land use changes keep increasing in to settlement and field within 1989 to 2014.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2015
S57815
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agustiar Hamdani O`bany
"ABSTRAK
Kiasifikasi ataupun penggolongan bentuk muka burnt merupakan salah satu cara untuk
mernpermudah dalarn memberikan gambaran muka buini dan sebenarnya merupakan sebuah
proses yang berlangsung secara terus menerus. Terlepas dart kiasifikasi mana yang balk, mudah
diterapkan dan dimengerti, semuanya itu mempunyai tujuan yang sarna, yaitw bermaksud
menyederhanakan bentuk perrnukaan burnt yang sangat kompleks menjadi unit-unit yang
memiliki kesarnaan dalam sifat dan perwatakannya. Berbagai tulisan balk menurut Pannekoek,
Beinmelen maupun Sandy rnenyebutkan bahwa daerah panelitian secara fisiografi umurn berada
pada wilayah depresi berupa cekungan, barisan pegunungan vulkartik serta wilayah lipatan
selatan dan lipatan utara,
Dengan latar belakang dan tujuan yang telah diuraikan, permasalahan yang dibahas pada
penelitian mi adalah:
Unit - Unit Geomorfologi apa saja yang terdapat pada Daerah Tasikmalaya dan Sekitarnya?
Untuk menjawab permasalahan di atas, digunakan berbagai pendekatan dan sistem kiasifikasi
yang telah ada dengan mellhat berbagai aspek geornorfologi, terutama sangat ditekankan
kepada aspek morfologi dan aspek morfogenesis, sehingga dthasilkan wilayah bentukan asal dan
unit-unit geornorfologi daerah penelitian yang disertai uraian deskriptif setiap unit
geomorfologi.
Dengan melihat serta membandmgkan adanya keterkaitan dan berbagai aspek geomorfologi
daerah penelitian, terdapat 5 (lima) bentukan asal yang mempengaruhi adanya perbedaan
bentuk muka burnt. Ke-5 bentukan asal tersebut adalah:
1. Wilayah Bentukan Asal Fluvial
2. Wilayah Bentukan Asal Denudasi - Degradasi
3. Wilayah Bentukan Asal Struktural
4. Wilayah Bentukan Asal Vulkanik
5. Wilayah Bentukan Asal Karstik - Eksokarst dan Endokarst
Pada daerah penelitian, proses denudasi hanya dipengaruhi oleh proses degradasi yang terdapat
di sebelah selatan dan barat taut Tasikmalaya dan di beberapa tempat di sebelah timur taut
Ciaxnis, dirnana pengikisan dan pengangkutan sangat dorninan pada masa sekarang. Untuk
wilayah bentukan asal Karstik, pada penelitian ku dikelompokkan kedalam dua bagian, yaltu;
bentukan karstik-eksokarst berupa bentukan karstik permukaan di sebelah selatan dan barat
daya Tasikxnalaya dan bentukan karstik-endokarst, yaitu; bentukan karstik bawah permukaan
berupa Gua batugamping yang berada di sebelah selatan Tasikrnalaya dalarn lingkungan Unit
Lereng dan Perbukitan Karstik Terkikis.
Dalarn pengelompokkan unit-unit geomorfologi, dikelornpokkan kedalarn dua bagian, yakni:
unit-unit geomorfologi dan detil unit geomorfologi, dengan dasar pertimbangan bahwa detil unit
geomorfologi sangat ditekankan pada keberadaan satu unit geornorfologi sebagal sebuah proses
dalant rnenghasilkan tipe-tipe betuk muka bumi yang tidak tertampung pada sekala peta yang
digunakan.

"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1997
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Wahyudi
"Penelitian mengenai unit geomorfologi membahas pengelompokkan bentuk permukaan bumi Pegunungan Sudirman di Papua berdasarkan persamaan dan perbedaan variabel pembentuk muka bumi, struktur, dan proses yang mengakibatkan pembentukannya yang berlangsung secara terus menerus. Hasil analisis dilakukan secara deskriptif menggunakan metode ideografik, ditinjau dari aspek fisiografis dan geologis dengan mengaitkan antarvariabelnya. Unit geomorfologi di Pegunungan Sudirman secara umum terdiri atas unit dataran tinggi, unit pegunungan struktural, dan unit pegunungan terdenudasi.

The geomorphological units research is study about earth surface classification of Sudirman Mountain Range in Papua, based on the similarity and the difference of variables forming the earth, structure, and process which causes the formation proceed continuously. Descriptive analysis results is done using ideographic method, reviewed from physiographic and geological aspects by analizing between the variables. Geomorphological units in the Sudirman Mountain range generally consisted of plateau units, structural mountain units and denudation mountain units."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
S1884
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Andri Gribaldi
"Geoinorfologi adalah ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan bentuk inedan sebagai bentuk muka bumi, baik di atas maupun di bawah muka air laut. Lingkup studi geoinorfologi meneakup beberapa aspek yaitu bentuk medan, material penyusun dan proses geomorfologi. Gunung Ciremai merupakan gunung yang endapan vulkaniknya mengalir dan menutupi lapisan lipatan di bawahnya hingga meneapai Laut Jawa. Dan dari batuan lipatan tadi di beberapa teinpat menonjol. Pada lreng Baratdaya dan Utaranya terdapat suatu reruntuhan dari pegunungan tua. Penanikan wilayah penelitiari herdasarkan peta sketsa geologi Yang dibuat Van Beminelen' tahun 1941 dan secara asrononhis dibatasi pada 108°10' - 108°40'Bujur Timur dan 6°40 - 7°05 Lintang Selatan. Masalah yang akan dihahas adalah : Unit-unit geomorfologi apa saja yang terdapat di komplek Cirëmai ? Desknipsi wilayah dibahas menurut satuan unit geomorfologi berdasarkan analisis medan dan melalui pendekatari bentang alam. Analisis inedan yang digunakan adalah ketinggian, ketniringan lereng, jenis batuan, strdktur geologi dan pola aliran sungai.
Dari hasil analisis peta dan fakta yang ada, maka di wilayah penelitian dapat dibuat ringkasan unit geomorfologi yaitu Di wilayah kikisan terdapat (1) Unit Gunungapi yang terdiri dari gunung api, bukit intrusif, undak lava, dataran fluvial vulkanik dan gunungapi tendenudasi. (2) Unit Lipatan yang terdiri dari pegunungan lipatan, perbukitan upstart dan dataran lipatan. (3) Unit Patahan yang terdini dari pegunungan patahan, perbukitan patahan dan gawir sesar. (4) Unit Perbukitan Tenkikis. Di wilayah endapan terdapat : (1) Unit Dataran Aluvial yang teriri dari dataran aluvial Cirebon, dataran aluvial Ci Senggarung, dataran aluvial Cikijing, dataran aluvial Kadipaten, danau, beting, tanggul sungal dart dataran banjir. (2) Unit Dataran Aluvial Mann yang terdiri dari dataran aluvial mann Cirebon, rataan pasang surut, tanggui pantai dan delta."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1995
S33501
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Djamang Ludiro
Jakarta: Jurusan Geografi FMIPA Universitas Indonesia, 1993
551.4 DJA g
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
A. Husni
"
ABSTRAK
Geomorfologi mempelajari tentang bentuk muka bumi, proses terjadinya dan perkembangannya. Proses yang dimaksud merupakan tahapan perubahan bentuk muka bumi, faktor penyebab dan cara keijanya. Perubahan bentuk muka bumi disebabkan oleh tenaga endogen (dalam) dan eksogen (luar). Proses eksogen disebabkan oleh aktivitas air, angin dan ombak serta es, memperlihatkan adanya kenampakan pelapukan, pengikisan, pengangkutan dan pengendapan.
Pengendapan dapat berlangsung di sekitar perairan sungai, danau (tepi sungai dan danau), panti, laut atau samudera. Proses pengendapan (sedimentasi) di pantai (laut) menghasilkan bentuk-bentuk endapan (sedimen) dengan kenampakan (morfologi) yang bervariasi. Salah satu bentuk endapan (morfologi) tersebut adalah tombolo. Unit geomorfologi tombolo, dengan dicirikan pada bagian dalaninya terdapat laguna. Tombolo di Teluk Ujungpulau Baai terbentuk sejak tahun 1926 berdasarkan interpretasi peta topografi. Masalabnya, bagaimanapembentukan morfologi dan stratigrafi tombolo, berapa Was dan laju rata-rata pertambahan volume sedimen,
setiap tahun, mulai dari tahun 1926 sampai 1996.
Tombolo adalah, tumpukan endapan karena ombak, dibantu oleh arus laut dan angin. Gundukan (tumpukan) endapan morfologi tombolo, berkembang melalui proses tahapan (stadia) nya pada tahun tertentu beserta ukuran luas. Sedimentasi tombolo disebabkan gelombang (ombak), arus laut dan angin. Di lokasi penelitian, gelombang tinggi rata-rata 0,6 - 0,9 m dengan periode waktu rata-rata 6 detik, arahnya dari Barat. Arus laut, kecepatan rata-rata 0.50 knot, arahnya antara Barat dan Barat Daya. Dan angin. kecepatan rata-rata 10 knot, arahnya dari Barat.
Endapan (sedimen) morfologi tombolo berada di atas permukaan laut, dengan ketinggian antara 0-3 m. Morfologi tombolo (tahun 1926-1996) terbentuk dari arah Tenggara ke Barat Laut. Sifat utama sedimen berlapis, perlapisan sedimen dinamai Stratigrafi. Perlapisan sedimen tombolo dan ukuran butirannya adalah sedimen pasir ukuran butiran 2 - 0,02 mm, geluh 0.02-- 6.002 mm, dan lempung kuráng dari 0.002 mm. Dari pengeboran sampel sedimen berdasarkan ukuran butiran lapisannya bervaniasi.
Luas morfologi tombolo, dari tahun 1926 - 1996 (selama 70 tahun) adalah seluas : 204 Ha dengan rata-rata pertambahan luas setiap tahun: 2,9 Ha. Dan laju rata-rata pertambahan volume sedimentasi pembentukan sedimen tombolo dari tahun 1926 - 1996 adalah sebesar 22,63 m3 setiap tahunnya.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1997
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suwanda
"Geomorfologi mempelajari relief muka bumi melalui klasifikasi dan pemeriannya (Lobeck, 1939). R.A- van Zuidam melakukan analisis terrain secara geomorfologi ditinjau dari 3 aspek, yaitu jenis relief, genesis dan jenis batuan genesis, A.J. Pannekoek menggolongkan fisiografi pulau Jawa dalam 3 zona, yaitu zona Utara, Tengah dan Selatan- Wilayah kompleks gunung api Danau termasuk zona fisiografi Utara yang merupakan wilayah lipatan. Van Bemmelen menyatakan, bahwa wilayah kompleks gunung api Danau merupakan bagian sisi Barat zona Bogor yang telah memperlihatkan perbedaan dengan garis-garis fisiografi tipe Jawa. Kompleks gunung api ini pusatnya disebut kaldera Danau (kepundan atau gunting api Danau). Bagian puncak gunung api ini mula-mula tinggi, bukan ditenggelamkan melainkan tepinya sendiri yang rendah mempunyai lereng luar yang landai dengan bagian dalam tebing yang terjal serta mengelilingi danau yang hanya sebagian saja berisi air, terletak pada ketinggian hanya beberapa meter (90 m) di atas permukaan laut- Dalam pada itu beberapa sisa-sisa yang tidak teratur dari gunung-gunung api yang lebih tua ini muncullah dari lereng sebelah luar sejumlah gunung-gunung api, beberapa di antaranya menutup bagian selatan tepi kepundan. Yang terbesar adalah gunung Karang (1778 m) dengan kerucutnya yang teratur dan mudah dikenal. (Pannekoek, Outline of the Geomorphology of Java, p- 318-319)
Tujuan penelitian ini ingin melihat unit-unit kompleks gunung api Danau dan aspek aliran sungainya tiap unit geomorfologi. Adapun permasalahan yang hendak dibahas, terdiri dari
1. Unit-unit geomorfologi apa yang dijumpai di kompleks gunung api Danau ?
2. Bagaimana bentuk-bentuknya yang masih nampak sekarang ?
3. Bagaimana pola aliran dan kerapatan aliran sungainya tiap unit geomorfologi "
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1990
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ika Kartini Aulia
"Dasar Pemikiran - Pantai merupakan kenampakan yang memiliki sifat dinamis karena memperlihatkan perubahan bentuk yang relatif cepat, baik itu secara meneqak maupun mendatar. Kecepatan perubahan pantai secara mendatar dinyatakan oleh perubahan bentuk garis pantai dan secara menegak oleh bentuk morfologi pantai. Segara Anakan yang terletak dibagian Selatan P. Jawa merupakan pantai yang berbentuk landai dan merupakari rataan lumpur yang luas, berbeda dengan pantai di Selatan P. Jawa lainnya yang berbentuk curam. PantEd ini dipengaruhi oleh pasang yahg kuat tetapi tidak sekuat bagian pantal lainnya, karena terlindung oleh P. Nusakambangan. Di dalam perkembangannya bentuk pantai dipengaruhi oleh sejumlah faktor lingkungan (Bird 1984) yaitu faktor alami dan -faktor manusiai (Ongkosongo, 1980).
Tujuan Penelitian ingin mengetahui bentuk pantai Segara Anakan serta untuk melihat kaitan antara -faktor lingkungan dengan perkembangan bentuk pantai Segara Anakan.
Masalah: Bagaimanakah perkembangan bentuk pantai Segara Anakan secara menegak dan mendatar ? Bagaimana kaitan antara faktor lingkungan dalam perkembangan bentuk Segara- Anakan ?
Batasan: Faktor alami meliputi faktor sedimentasi, biologi pantai berupa hutan mangrove, daerah aliran sungai , arus pasang-surut dan kiatan vulkanisme dalam bentuk letusan gunung Gal unggung. Faktor manusiawi berupà penggundulan hutan di hulu Ci Tandui."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1990
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maharani Aliya Ridha
"Cekungan Browse merupakan salah satu cekungan besar yang tergabung dalam Westralian Superbasin. Cekungan Browse tersusun atas beberapa formasi dengan lingkungan pengendapan berbeda. Penelitian ini akan berfokus pada lingkungan fluvial yang terdapat pada Formasi Plover, Formasi Jamieson, Formasi Woolaston, dan Formasi Johnson pada Cekungan Browse. Metode yang digunakan adalah seismik geomorfologi, yaitu menganalisis fitur geomorfologi pada data seismik yang sebelumnya diolah melalui spektral dekomposisi, sehingga terbentuk gambaran lingkungan pengendapan pada tiap formasi. Dilakukan pencarian endapan channel dan perhitungan geometri channel untuk mengetahui arsitektur serta evolusi yang terjadi pada channel daerah penelitian. Hasil dari penelitian memperlihatkan adanya deformasi pada Formasi Plover sehingga fitur seismik sulit dikenali. Ditemukan beberapa endapan channel pada Formasi Jamieson, Formasi Johnson, dan Formasi Woolaston dengan tipe sungai braided. Arsitektur channel terlihat jelas pada lapisan Formasi Woolaston.

Browse Basin is one of the large basins that are part of the Westralian Superbasin. Browse Basin is composed of several formations with different depositional environments. This research will focus on the fluvial environment in the Plover Formation, Jamieson Formation, Woollaston Formation, and Johnson Formation in  Browse Basin. The method used is seismic geomorphology, which analyzes geomorphological features in seismic data, processed through spectral decomposition which show a picture of the depositional environment that formed in each formation. Channel deposits analysis and calculation of channel geometry was done to determine the architecture and evolution that occurred in the channel in the study area. The results this study show that there is deformation in the Plover Formation that seismic features are difficult to identify. Several channel deposits were found in the Jamieson Formation, the Johnson Formation, and the Woolaston Formation with braided river types. The channel architecture is clearly visible in the Woolaston Formation layers."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adinda Cempaka
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2011
S762
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>