Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 138401 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Janissa Ekapratiwi
"[ABSTRAK
Penelitian ini adalah penelitian kualitatif, mendeskripsikan peran masyarakat terhadap partisipasi anak dan gambaran partisipasi anak dalam organisasi yang mengambil tempat pada forum anak cilincing, Cilincing, Jakarta Utara. Penelitian ini memperlihatkan peran-peran masyarakat yang diberikan kepada forum anak cilincing sebagai komunitas sasaran. Dari penelitian ini dapat terlihat bahwa masyarakat telah mampu menjalankan peran sebagai pelaku perubahan, walaupun
banyak kekurangan yang dirasakan forum anak. Masyarakat telah mampu mendampingi dan membawa dampak yang baik bagi forum anak. Dalam penelitian ini diperlihatkan juga bagaimana indikator kesejahteraan anak dalam UUD yaitu menyediakan wadah partisipasi dan berpendapat telah dipenuhi masyarakat untuk forum anak.

ABSTRACT
This study is a qualitative research, describe the role of society towards child participation and how child participating in organizations that take place on the Cilincing Child Forum, Cilincing, North Jakarta. This study shows that community roles given to Cilincing Child Forum as a target community. From this study it can be seen that the community has been able to perform the role as agents of change, although many perceived flaws child forums. Society has been able to assist and bring a good impact for children forum. In this study also demonstrated how the welfare indicator which is provide a space for child participation and opinion has met the public for children forum.;This study is a qualitative research, describe the role of society towards child participation and how child participating in organizations that take place on the Cilincing Child Forum, Cilincing, North Jakarta. This study shows that community roles given to Cilincing Child Forum as a target community. From this study it can be seen that the community has been able to perform the role as agents of change, although many perceived flaws child forums. Society has been able to assist and
bring a good impact for children forum. In this study also demonstrated how the welfare indicator which is provide a space for child participation and opinion has met the public for children forum.;This study is a qualitative research, describe the role of society towards child participation and how child participating in organizations that take place on the Cilincing Child Forum, Cilincing, North Jakarta. This study shows that community roles given to Cilincing Child Forum as a target community. From this study it can be seen that the community has been able to perform the role as agents of change, although many perceived flaws child forums. Society has been able to assist and
bring a good impact for children forum. In this study also demonstrated how the welfare indicator which is provide a space for child participation and opinion has met the public for children forum., This study is a qualitative research, describe the role of society towards child participation and how child participating in organizations that take place on the Cilincing Child Forum, Cilincing, North Jakarta. This study shows that community roles given to Cilincing Child Forum as a target community. From this study it can be seen that the community has been able to perform the role as agents of change, although many perceived flaws child forums. Society has been able to assist and
bring a good impact for children forum. In this study also demonstrated how the welfare indicator which is provide a space for child participation and opinion has met the public for children forum.]"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sendy Puspaatmaja
"ABSTRAK
Penelitian bertujuan meneliti peran dukungan organisasi sebagai mediator pada partisipasi karyawan terhadap kepuasan kerja dan komitmen pada karyawan non manajerial. Penelitian dilakukan pada 211 karyawan non manajerial yang berlokasi di Pabrik PT Unilever Indonesia Tbk, Kawasan Industri Jababeka, Cikarang, dengan menggunakan metode Structural Equation Modeling SEM. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi adanya dukungan organisasi mampu memediasi secara penuh dan positif pengaruh partisipasi karyawan dalam pengambilan keputusan terhadap kepuasan kerja dan komitmen afektif karyawan. Dengan demikian, partisipasi karyawan dalam pengambilan keputusan akan efektif dalam meningkatkan kepuasan kerja dan komitmen afektif karyawan jika adanya dukungan dari organisasi terhadap karyawannya.

ABSTRACT
The research aimed to examine the role of organization support as mediator between employee participation towards job satisfaction and commitment to non managerial employees. The study was conducted on 211 non managerial employees who is located at PT Unilever Indonesia Tbk factory, Jababeka Industri Area, Cikarang, using Structural Equation Modeling SEM method. The results showed that perceived organizational support is capable of full and positive mediation for the effect of employee participation in decision making towards job satisfaction and affective commitment to employees. Thus, participation in decision making will be effective in improving job satisfaction and affective commitment of employees if there is a form of support from the organization to its employees. "
Depok: Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T50326
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zulfan
"Stunting adalah kegagalan pertumbuhan dan perkembangan yang dialami anak akibat asupan gizi kurang, penyakit infeksi dalam kurung waktu  lama yang ditandai dengan panjang atau tinggi badan tidak sesuai dengan usinya. Stunting masih menjadi masalah kesehatan utama di Provinsi Aceh karena prevalensinya masih tinggi dan menduduki peringkat 3 secara nasional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui determinan stunting pada anak usia 12 59 bulan di Provinsi Aceh. Desain penelitian ini adalah cross sectional dengan jumlah sampel 1736 balita yang didapat dari total sampling berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. Data yang digunakan merupakan data SSGI 2021 milik BKPK. Variabel independen pada penelitian meliputi faktor anak (jenis kelamin, usia, berat badan lahir, panjang badan lahir, keragaman makanan, kelengkapan imunisasi, suplementasi vitamin A, ISPA, diare, jaminan kesehatan), faktor ibu (pendidikan ibu, kepesertaan KB, kepemilikan buku KIA, suplementasi TTD), faktor keluarga (jumlah anggota keluarga, kepemilikan aset, kerawanan pangan) dan faktor lingkungan (sanitasi layak, sumber air minum layak, kepemilikan jamban). Analisis data meliputi univariat dan bivariat menggunakan chii square serta multivariat menggunakan regresi logistic ganda. Hasil penelitian menunjukkan proporsi stunting pada anak usia 12 – 59 bulan sebesar 35,1%. Hasil bivariate faktor anak: jenis kelami (p= 0,202), usia balita (p=0,580), berat lahir (p=0,001), panjang badan lahir (p=0,001), keragaman makanan (p=0,001), kelengkapan imunisasi (p=0,314), suplementasi vitamin A (p=0,459), ISPA (p=0,276), diare (p=0,040), JKN balita (p=0,064). Faktor keluarga: jumlah keluarga (p=0,092), kepemilikan aset (p=0,001), kerawanan pangan (p=0,001). Faktor lingkungan: sanitasi layak (p=0,001), sumber air minum layak (p=0,185), kepemilikan jamban (p=0,001). Hasil analisis multivariat diperoleh panjang badan lahir merupakan faktor dominan kejadian stunting di Provinsi Aceh dengan OR=2,37. Perlu pencegahan terhadap kejadian panjang badan bayi pendek dengan cara ibu hamil melakukan pemeriksaan rutin  selama kehamilan serta mengkonsumsi makanan beragama. Bayi panjang badan lahir pendek perlu mendapatkan pemantauan pertumbuhan dan perkembangan, makanan tambahan serta intervensi Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) gizi dan kesehatan pada ibu balita. 

Stunting is a failure growth and development experienced by children due to malnutrition, infectious diseases in a long period with characterized length or height not match their age. Stunting is still a major public health problem in Aceh Province because the prevalences is still high and ranks 3rd. This study aims to determine the determinants of stunting in children 12 59 Months in Aceh Province. The research design used was cross sectional with a total sample of 1736 children obtained from total sampling based on inclusion and exclusion criteria. The data used the SSGI 2021 data belonging to the Indonesian Ministry of Health BKPK.The independent variables included child factors (gender, age, birth weight, birth length,food diversity,vitamin A suplemtastation, ARI, diarrhea, health insurance), maternal factors (mother education, family planning membership,book ownership MCH, iron supplentation), family factors (number of family members, asset ownership, food insecurity) and environmental factors (proper sanitation, proper drinking water sources, toilet ownership). Data analysis includes univariate and bivariate using the chi square test and multivariate (logistic regression).The result showed that the proportion of stunting among children aged  12 59 Months was 35.1%. Bivariate result of children factors: sex (p=0.202), age (p=0.580), birth weight (p=0.001), birth length (p=0.001), food diversity (p=0.001), complete immunization (p=0.314), vitamin A supplementation (p=0.459), ARI (p=0.276), diarrhea (p=.,040),health insurance (p=.,064). Family factors: number of families (p=0.092), asset ownership (p=0.001), food insecurity (p=0.001). Environmental factors: proper sanitation (p=0.001), proper drinking water sources (p=0.185), ownership of toilet (p=0.001). Result of multivariate analysis obtained birth length was dominant factor in the incidence stunting in Aceh Province with OR = 2.37. Shortborn need to receive growth and development monitoring, supplementary food for children and interventions for mother children with health and nutrition communication."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Heidy Diandra Ciptaninggita
"Latar Belakang: Stunting merupakan salah satu bentuk dari malnutrisi dengan prevalensi paling tinggi. Kondisi ini terjadi di berbagai negara salah satunya di Indonesia dengan prevalensi terbesar berada di NTT. Dampak dari stunting bermacam-macam seperti meningkatkan resiko penyakit non-communicable pada saat dewasa, serta meningkatkan resiko obesitas pada saat dewasa. Pertumbuhan dipengaruhi oleh berbagai hormon, salah satunya adalah leptin. Leptin dapat diproduksi dalam jumlah sedikit pada kelenjar saliva mayor. Namun, penelitian yang menunjukan hubungan stunting dengan kadar leptin masih terbatas khususnya dalam penelitian yang menggunakan saliva sebagai sampel. Tujuan: Menganalisis perbedaan kadar leptin pada saliva anak usia 6-8 tahun pada anak-anak berkategori stunting dan non-stunting serta menganalisis korelasinya. Metode: Penelitian ini menggunakan 84 sampel saliva anak usia 6-8 tahun di NTT yang dikategorikan menjadi stunting dan non-stunting. Saliva diteliti menggunakan BioEnzy© ELISA kit untuk melihat kadar leptin lalu dilakukan kuantifikasi menggunakan ELISA reader dengan panjang gelombang 450 nm. Dari pembacaan tersebut didapatkan nilai absorbance dan konsenterasi sampel saliva. Selanjutnya konsenterasi leptin sampel saliva dianalisis secara statistik menggunakan SPSS untuk mengetahui nilai komparasi dan korelasi dengan status stunting dan non-stunting. Hasil: Rata-rata kadar leptin saliva anak-anak 6-8 tahun stunting ditemukan lebih tinggi daripada anak-anak non-stunting. Terdapat hubungan linear negatif sedang yang bermakna antara kadar leptin saliva anak 6-8 tahun dengan status stunting (r = -0,287, p < 0,05). Kesimpulan: Terdapat perbedaan dan hubungan antara kadar leptin pada saliva anak usia 6-8 tahun dengan status stunting dan non-stunting. Hal ini dapat terlihat dari rata-rata kadar leptin pada saliva yang lebih tinggi pada anak-anak berstatus stunting daripada non-stunting.

Background: Stunting is a form of malnutrition with the highest prevalence. This condition occurs in various countries, one of which is Indonesia, with the greatest prevalence in NTT. The impact of stunting varies, such as increasing the risk of non-communicable diseases as adults and increasing the risk of obesity as adults. Growth is influenced by various hormones, one of which is leptin. Leptin can be produced in small amounts in the major salivary glands. However, research showing the relationship between stunting and leptin levels is still limited, especially in studies using saliva as a sample. Objectives: Analyzing the differences between salivary leptin levels in children aged 6-8 years in the stunting and non-stunting groups and analyzing the correlation between salivary leptin levels in children aged 6-8 years with stunting. Method: This study used 84 saliva samples of children aged 6-8 years in NTT who were categorized as stunting and non-stunting. Saliva was examined using the BioEnzy© ELISA kit to see leptin levels and then quantified using an ELISA reader with a wavelength of 450 nm. From the readings, the absorbance and concentration values of the saliva samples were obtained. Furthermore, the leptin concentration of saliva samples was analyzed statistically using SPSS. Results: The average salivary leptin level of stunted children aged 6-8 years was found to be higher than the non-stunted children. There was a significant negative linear correlation between salivary leptin levels in children aged 6-8 years and stunting status (r = -0.287, p <0.05). Conclusion: There is a significant difference between leptin levels in the saliva of children aged 6-8 years with stunting and non-stunting status. There is also a significant correlation between leptin levels in the saliva of children aged 6-8 years with stunting and non-stunting status. This can be seen from the average leptin level in saliva which is higher in stunted children than non-stunted children."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ghina Rania
"Prevalensi penyakit ginjal kronik pada anak selalu meningkat dan dapat menyebabkan malnutrisi hingga gagal tumbuh. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi gambaran status gizi dan mencari hubungan status gizi dengan faktor yang berhubungan pada anak dengan PGK fase pradialisis dengan desain cross-sectional. Data diambil di Poliklinik Nefrologi RSCM Jakarta. Analisis data menggunakan metode ANOVA, independent sample t-test, spearman, dan mann-whitney dengan SPSS Versi 25. Rerata status gizi berdasarkan IMT/U didapatkan bergizi baik, yakni -1,02. Rerata perawakan berdasarkan TB/U didapatkan perawakan pendek dengan z-score -2,71. Terdapat 8 subjek berusia di bawah 10 tahun dengan median z-score BB/U di rentang berat badan kurang, yakni -2,77. Analisis bivariat antara BB/U, IMT/U, dan TB/U dengan stadium penyakit ginjal kronik, jenis kelamin, faktor etiologi primer, hipertensi, anemia, usia, status ekonomi keluarga, durasi penyakit, dan tingkat pendidikan orangtua tidak menunjukkan hubungan signifikan (p>0,05). Analisis bivariat antara BB/U dan IMT/U dengan gangguan mineral tulang tidak berhubungan signifikan (p>0,05). Namun, analisis bivariat TB/U dengan gangguan mineral tulang (p=0,005) memiliki hubungan signifikan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa rerata status gizi anak PGK stadium 3—5 fase pradialisis memiliki berat badan kurang, perawakan pendek, tetapi bergizi baik. Terdapat hubungan antara status gizi anak dengan gangguan mineral tulang tetapi tidak berhubungan dengan faktor lainnya.

The prevalence of pediatric chronic kidney disease is increasing annually and can lead to malnutrition to failure to thrive. This study aims to identify the nutritional status of children with chronic kidney disease and its related factors using cross-sectional design held at Pediatric Nephrology Clinic RSCM Jakarta. Data were analyzed using ANOVA, independent sample t-test, spearman, and mann-whitney with SPSS Version 25. Nutritional status based on BMI-for-age showed the subjects had good nutrition with a mean z-score of -1.02. Stature based on height-for-age showed a mean z-score of -2,71, classified as stunted. There were 8 subjects under the age of 10 with a median z-score -2,77, classified as underweight based on the weight-for-age. Bivariate analysis between weight-for-age, height-for-age, and BMI-for-age with CKD stage, gender, primary etiological factor, hypertension, anaemia, age, family economic status, duration of illness, and parental education level did not show a significant association (p>0.05). Bivariate analysis between weight-for-age and BMI-for-age with mineral and bone disorder was also not significantly related (p>0.05). However, bivariate analysis of height-for-age with CKD-MBD (p=0.005) had a significant association. This study concluded that children with CKD stage 3-5 in the predialysis phase were underweight, stunted, but well-nourished. There was a significant association between nutritional status and CKD-MBD but no association with other factors."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dona Sartika
"Anak usia di bawah lima tahun (balita) termasuk dalam populasi berisiko untuk mengalami malnutrisi. Dalam masa tumbuh kembang, anak membutuhkan nutrisi yang tinggi. Orang tua mempunyai peran penting dalam hal pemenuhan nutrisi anak. Praktik pemberian makan yang baik disertai efikasi diri yang tinggi dari orang tua dapat mencegah terjadinya stunting. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara praktik pemberian makan dan efikasi diri orang tua dengan kejadian stunting pada anak balita Kecamatan Sukamulya Kabupaten Tangerang. Metode penelitian menggunakan desain crossectional. Pengambilan sampel metode cluster sampling. Jumlah responden dalam penelitian ini adalah 166 anak usia 24-59 bulan beserta ibunya. Instrumen praktik pemberian makan dan efikasi diri orang tua yang berisi pertanyaan-pertanyaan digunakan untuk mengumpulkan data. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara praktik pemberian MP-ASI (p=0,000) dan efikasi diri orang tua (p=0,009) dengan kejadian stunting, sementara praktik pemberian ASI menunjukkan tidak ada hubungan dengan kejadian stunting pada anak balita di Kecamatan Sukamulya Kabupaten Tangerang (p=0,812). Variabel independen yang paling berhubungan dengan kejadian stunting pada penelitian ini adalah praktik pemberian MP-ASI dengan nilai Exp (B) = 4,557. Rekomendasi pengembangan intervensi keperawatan dengan pendekatan keluarga untuk mencegah atau merawat anak stunting.

Children under five years of age are one of population that is at risk for malnutrition. During growth and development, children need sufficient nutrition. Parents have an important role in fulfilling children’s nutrition. Good feeding practices along with high self-efficacy from parents can prevent stunting. This study aims to identify the relationships between feeding practices and parental self-efficacy and the incidence of stunting in children under five years of age in Sukamulya District, Tangerang Regency. A Crossectional design was used. Sampling using cluster sampling method. The number of respondents in this study were 166 children aged 24-59 months and their mothers. The parental feeding practice and self-efficacy containing questions was used to collect data. The results showed a significant relationship between complementary feeding practices (p=0,000) and self-efficacy of parents (p=0,009) and the incidence of stunting, while breastfeeding practices showed no relationship with the incidence of stunting in children under five in Sukamulya District, Tangerang Regency (p=0,812). The independent variable that is most associated with the incidence of stunting in this study is complementary feeding practices with Exp (B) = 4,557. Recommendations for develop nursing interventions with a family approach to prevent or take care of stunting children."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hasibuan, Amalul Fadly
"Seribu hari pertama kehidupan (1000 HPK) merupakan periode fundamental dalam kehidupan manusia karena pada masa ini anak berkembang dengan sangat pesat dan tidak bisa diulang lagi. Kekurangan nutrisi pada 1000 HPK dapat menyebabkan stunting. Stunting memiliki dampak pada mutu sumberdaya manusia. Di masa depan anak yang stunting akan kesusahan dalam belajar, kualitas kerja rendah dan rentan terhadap penyakiit tidak menular. Untuk mengatasi masalah stunting pemerintah Indonesia meluncurkan strategi nasional penurunan stunting terintegrasi. Salah satu intervensi yang dilakukan adalah intervensi gizi spesifik. Intervensi ini dilakukan untuk mengatasi penyebab langsung stunting berupa kekurangan gizi dan masalah kesehatan lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis pada implementasi kebijakan intervensi gizi spesifik di Kabupaten Padang Lawas dengan menggunakan teori Van Meter dan Van Horn 1975 dengan variabel ukuran dan tujuan, sumber daya, karakteristik badan pelaksana, komunikasi antar organisasi, disposisi pelaksana, serta lingkungan ekonomi, sosial, dan politik. Penelitian dilakukan secara kualitatif, melalui wawancara mendalam, dan telaah dokumen. Lokasi penelitian di Kabupaten Padang Lawas. Hasil penelitian adalah pada variabel ukuran dan tujuan kebijakan sudah ditemukan ada ada perbup dan indikator gizi sebagai dasar dan ukuran kebijakan. variabel kinerja implementasi kebijakan ditemukan prevalensi stunting masih diatas target indikator dan sebagian besar capaian kinerja gizi sudah tercapai. Variabel sumber daya masih terkendala dengan fasilitas yang masih kurang lengkap dan insentif khusus yang belum ada. Variabel karakteristik lembaga belum ada SOP khusus namun sudah ada SOP pelayan terkait intervensi gizi di puskesmas, fragmentasi yang baik namun SDM masih kurang. Variabel komunikasi, sosialisasi kebijakan sudah dilakukan dengan jelas dan konsisten disampaikan. Variabel disposisi pelaksana kebijakan sudah baik. Dan variabel lingkungan ekonomi, sosial dan politik cukup baik. Hal yang menghambat kebijakan adalah variabel sumberdaya; kinerja kebijakan; sumber daya manusia; dan lingkungan ekonomi sedangkan yang mendukung kebijakan ini adalah variabel disposisi pelaksana; komunikasi organisasi dan dukungan ekonomi, sosial dan politik.

The first thousand days of life is a fundamental period in human life because during this period children develop very rapidly and it’s cannot be repeated. Nutritional deficiencies at 1000 days causes stunting. Stunting has an impact on human resources. In the future, children who are stunted will have difficulty in learning, have low work quality and are prone to non-communicable diseases. To solve the stunting problem, the Indonesian government launched an integrated national strategy for reducing stunting. One of the interventions that is carried out is nutrition-specific interventions. This intervention was carried out to address the direct causes of stunting in the form of malnutrition and other health problems. This study aims to analyze the implementation of specific nutrition intervention policies in Padang Lawas Regency using the theory of Van Meter and Van Horn 1975 with standards and objectives variabel, resources, characteristics of the implementing agencies, interorganizational communication, disposition of implementor, and the economic, social, and politics condition that affect the performance of policy implementation. The research was conducted qualitatively, through in-depth interviews and documents review. The result of this research is that the variable standar and objectives have found that there are regulations and indicators of nutrition-specific as standar and objectives. In the variable of policy performance, the
prevalence of stunting was still above the target indicator and most of the nutritionspecific performance had been achieved. Resource variables are still constrained by incomplete facilities and missing special incentives. The implementing agency variable. There is no specific SOP, but puskesmas is already has SOP’s health service, fragmentation is good but human resources are still lacking. Communication variables, policy socialization have been carried out clearly and consistently delivered. The disposition variable of the policy implementer is good. And the economic, social and political environment variables are quite good. The conclusion of this research is that the implementation of the policy is going quite well.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Joko Hantoro
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan dana desa di Kabupaten Sragen dan faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi masyarakat dalam penggunaan dana desa tahun 2016. Metode yang digunakan adalah analisa kuantitatif deskriptif dan estimasi ekonometrika dengan regresi logistik. Dari sembilan faktor yang dianalisa berpengaruh positif terhadap partisipasi masyarakat adalah jenis kelamin, usia, lama tinggal di desa, tingkat pendidikan, pekerjaan, tingkat penghasilan, tingkat kepemimpinan, tingkat komunikasi dan perilaku birokrasi. Dari kesembilan faktor tersebut, mayoritas faktor yang berpengaruh signifikan adalah jenis kelamin dan tingkat pekerjaan, masing-masing tiga desa, dimana nilai probability lebih kecil dari 0,05. Uji determinasi dilakukan dengan menggunakan McFadden R-Square sebesar 0,4675 di Desa Karangtalun, 0,5532 di Desa Padas, 0,1957 di Desa Duyungan dan 0,6376 di Desa Donoyudan, dimana prosentase dari nilai tersebut sebanyak 46,75 , 55,32 , 19,57 dan 63,76 probabilitas partisipasi masyarakat dapat dijelaskan oleh variabel X dalam model, sedangkan sisanya dijelaskan oleh variabel diluar model. Tingkatan partisipasi dalam penelitian ini menggunakan teori The Ladder of Participation, penelitian di keempat desa tersebut masuk dalam tahapan kelima yaitu penentraman, dimana perangkat desa akan menampung ide, saran dan masukan dari masyarakat untuk meredam keresahan masyarakat.

ABSTRACT
This study aims to determine the implementation of village grant in Sragen Regency and the factors that influence society participation in the use of village grant in 2016. The methods used to analysis are descriptive quantitative and econometric estimation with logistic regression. Among the nine factors which is analyzed have positive influence to society participation such as gender, age, duration of stay, village level, education level, occupation, income level, leadership level, communication level, and bureaucratic behavior. From the nine factors are obtained some have majority of significant effect that are gender and occupation where the probability value was less than 0.05. The determination test is done by using McFadden R Square of 0.4675 for Karangtalun Village, 0.5532 for Padas Village, 0.1957 for Duyungan Village and 0.6376 for Donoyudan Village, whereas 46,75 , 55,32 , 19,57 and 63,76 , were probability variation of society participation can be explained by variable X inside the model, while the rest is explained by variable outside the model. The level of participation in this study uses The Ladder of Participation theory, that is appeasement in fifth stage, where the village staff will accommodate ideas, suggestions and inputs from the society to reduce the public anxiety. "
Depok: Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
T50314
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Septia Andi Akbarsyah
"ABSTRAK
Penelitian ini menyajikan gambaran lengkap mengenai partisipasi masyarakat yang dilakukan dalam pengembangan pariwisata yang berlangsung di Pulau Pramuka. Keberadaan pariwisata di Pulau Pramuka saat ini tidak lepas dari keterlibatan secara aktif masyarakat setempat. Penelitian ini membahas mengenai proses partisipasi yang dilakukan oleh masyarakat setempat Pulau Pramuka untuk melihat sejauh mana masyarakat berperan penting dalam pengembangan pariwisata berbasis masyarakat di suatu kawasan. Penelitian ini juga berfokus pada pengetahuan dan perspektif yang dibentuk oleh masyarakat Pulau Pramuka (emic) dengan menggunakan metode etnografi dan teknik pengumpulan data dengan wawancara mendalam dan partisipasi observasi. Melalui data-data tersebut nantinya akan menjadi penting dalam penelitian ini. Pengumpulan data dilakukan selama ± 40 hari di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.

ABSTRACT
This research presents a comprehensive picture regarding community participation in the development of tourism that takes place on Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta. The existence of tourism on Pulau Pramuka is currently inseparable from the involvement of local community. This study discusses the participation process carried out by local community of Pulau Pramuka in which they play important role in the development of community-based tourism in stated area. This research also focuses on the knowledge and perspective created by the local community of Pulau Pramuka (emic) using ethnographic methods with in-depth interviews and participatory observation data colections techniques. Furthermore, these data will be important in this study. Data collection was carried out for ± 40 days on Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia , 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Citta Virya
"Latar belakang peneliti mengangkat penelitian ini adalah adanya catatan sejarah depolitisasi pada masyarakat Tionghoa dalam perjalanan demokrasi dan alur politik bangsa Indonesia. Diantaranya perlakuan diskriminasi terhadap masyarakat Tionghoa pada masa pemerintahan Orde Baru baik secara politik, sosial maupun kultural. Diskriminasi inilah yang pada akhirnya membuat sebagian besar masyarakat Tionghoa menarik diri dari percaturan politik nasional maupun lokal, fenomena dan streotif yang berkembang kemudian adalah masyarakat Tionghoa anti politik dan partisipasi politik mereka sangat rendah. Setelah reformasi digulirkan sebagian besar payung hukum serta bentuk-bentuk diskriminasi tersebut telah dihilangkan artinya masyarakat Tionghoa memiliki kesempatan dan ruang gerak yang lebih luas untuk berpartisipasi dalam kancah politik nasional maupun daerah. Untuk itu Penelitian ini bertujuan mengetahui bagaimanakah pengaruh budaya politik terhadap partisipasi politik etnis Tionghoa pada Pemilu di wilayah DKI Jakarta. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode wawancara mendalam, observasi, tinjauan pustaka dan dokumentasi. Informan dalam penelitian ini dipilih berdasarkan kriteria keterwakilan. Informan terdiri dari Menteri Perhubungan, Gubernur DKI Jakarta, anggota legislatif, ketua- ketua paguyuban, dan pengusaha dari etnis Tionghoa. Hasil penelitian menunjukan bahwa masyarakat etnis Tionghoa bukanlah masyarakat yang apolitis, mereka memiliki partisipasi politik yang cukup tinggi, dengan indikator mereka terlibat aktif dalam proses-proses politik, baik memberikan suara, kritik, saran/usulan terhadap kebijakan-kebijakan yang dibuat oleh pemerintah, melakukan lobying dan melakoni peran sebagai tim sukses pemenangan calon pemimpin.

Background researchers raised this study is the historical record depoliticization of the Chinese community in the course of democracy and political groove of Indonesia. Including discrimination against the Chinese community in the New Order government both politically, socially and culturally. Discrimination is what ultimately makes the most of Chinese people withdrawing from the national and local politics, and streotif growing phenomenon then is anti-politics of Chinese society and their political participation is very low. After the reforms initiated by the majority of legal protection as well as other forms of discrimination has been removed means that Chinese society has an opportunity and a wider space to participate in national and local politics. The aim of this study was to determine how the influence of the political culture of the political participation of Chinese community in the election in Jakarta. Data collected by using in-depth interviews, observation, literature review and documentation. Informants in this study were selected based on criteria of representativeness. Informants consisted of Minister of Transportation, The Governor of Jakarta, legislators, chairmen of associations, and entrepreneurs from Chinese community. The results showed that the Chinese community is not a community that is apolitical, they have a fairly high political participation, with indicators they are actively involved in political processes, both provide sound, criticism, suggestions / proposals to the policies made by the government, do lobying and plays a role as a successful winning team leaders.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>