Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 212558 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"[Relasi kekuasaan antara perempuan dan laki-laki seringkali ditemukan dalam
sebuah hubungan di antara keduanya. Penelitian ini bertujuan untuk melihat
fenomena relasi kekuasaan dalam kelompok kejahatan yang terorganisasi melalui
sebuah novel yang berjudul Metropolis. Pola penokohan tokoh perempuan dan
laki-laki di dalam novel yang berbeda dari konstruksi gender konvensional
memicu penulis untuk melihat relasi kekuasaan di antara keduanya. Selain itu,
penulis juga melihat keterlibatan perempuan dalam sindikat narkotika dan melihat
karakteristik kejahatan yang terorganisasi digambarkan dalam novel Metropolis.
Pada akhirnya, meskipun tokoh perempuan dalam novel ini sudah menampilkan
usaha untuk mendobrak stereotip yang berkembang di masyarakat, namun
kenyataannya perempuan masih berada dalam posisi minoritas jika dibanding
laki-laki., Power relations between women and men are often found in a relationship
between them. This research aims to look at the phenomenon of power relation in
an organized crime group through a novel titled Metropolis. The characterizations
of the character, women and men, which is different from the conventional gender
constructions, leads the writer to see power relations between them. In addition,
the writers also saw women's involvement in narcotics syndicates and see the
characteristics of organized crime depicted in Metropolis. Although women
characters in this novel are already showing an attempt to break down the
stereotypes in society, in the end women are still in the minority position when
compared to men.]"
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S58090
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rani Safitri
"ABSTRAK
Profesi seorang perempuan sebagai pelacur selama ini mendapatkan citra yang kurang baik di lingkungan masyarakat, maupun dari golongan perempuan itu sendiri. Oleh sebab itu, pada penelitian ini peneliti akan menunjukkan citra yang berbeda dari seorang pelacur. Melalui novel Supernova:Ksatria, Putri, dan Bintang Jatuh karya Dewi Lestari dan Cantik itu Luka karya Eka Kurniawan, peneliti akan melihat perbedaan citra pelacur dari perempuan penulis dan laki-laki penulis. Rumusan masalah dalam penelitian kali ini adalah perbedaan dari perempuan penulis dan laki-laki penulis menggambarkan citra pelacur dengan teori ecriture feminine atau feminine writing dari perspektif Helene Cixous. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitis. Penelitian ini bertujuan untuk menunjukkan citra pelacur di dalam novel yang ditulis perempuan penulis dan laki-laki penulis. Jika ditinjau dari teori feminine writing, citra pelacur yang digambarkan dari perempuan penulis dan laki-laki penulis menunjukkan sosok pelacur yang mempunyai kekuasaan lebih dari laki-laki dengan memanfaatkan kebutuhan laki-laki sehingga menjadi daya tawar untuk mengekploitasi.

ABSTRACT
The profession of a woman as a prostitute always connotates a bad image in the community, also from the female society it self. Therefore, in this study, researchers will show a different side of a prostitute. Through the novel Supernova: Knight, Princess, and a Shooting Stars by Dewi Lestari and Beuty Is Pain by Eka Kurniawan, researchers will compare the differences in prostitutes from the perspective of female writers, and male writers. The formulation of the problem in this study is the difference between female writers and male authors assessing the image of prostitutes with ecriture feminine theory or feminine writing from Helena Cixous`s perspective. This study uses descriptive analytical methods. This research is intended to show a picture of prostitutes in novels written by women and men. If viewed from the feminine theory, the picture of prostitutes displayed by female writers and male writers shows a picture of prostitutes who have more power than men by using men`s needs so that it becomes a bargaining power to exploit."
2019
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Qurrotul Ainiyah, 1968-
"Skripsi ini membahas novel Demi Allah, Aku Jadi Teroris karya Damien Dematra yang mengisahkan kehidupan seorang perempuan teroris yang bernama Kemala. Kemala merupakan seorang perempuan lemah lembut yang berubah menjadi seorang teroris yang berbahaya karena adanya sebuah pemicu. Pemicu yang berperan dalam perubahan sifat dan sikap Kemala dalam hidupnya sebagian besar dilakukan oleh laki-laki. Penulis ingin mengungkap ketidakadilan gender yang terjadi pada tokoh Kemala serta gambaran terorisme yang terdapat dalam novel dan hubungannya dengan kasus terorisme yang terjadi di Indonesia, khususnya di Jakarta. Penelitian ini dilakukan dengan metode deskriptif analitis serta pendekatan gender dan sosiologi sastra. Pendekatan gender digunakan untuk mengetahui ketidakadilan gender yang dialami Kemala. Pendekatan sosiologi sastra digunakan untuk mengetahui hubungan konteks dunia nyata dengan novel Demi Allah, Aku Jadi Teroris. Hasil penelitian membuktikan bahwa Kemala mengalami ketidakadilan gender. Selain itu, adanya kemiripan antara peristiwa teror yang terjadi di Jakarta dengan yang ada dalam novel Demi Allah, Aku Jadi Teroris.

This study discusses the novel Demi Allah, Aku Jadi Teroris by Damien Dematra which tells the life of a female terrorist named Kemala. Kemala is a gentle woman who turns into a dangerous terrorist because of some triggers. The triggers that cause the changes in the nature and attitude of Kemala mostly done by men. The author would like to uncover the gender inequality that occur in Kemala figure as well as an overview of terrorism contained in the novel and its association with terrorism cases that occurred in Indonesia, especially in Jakarta. This study is conducted using descriptive analysis method and approach to gender and sociological literature. Gender approach uses to determine gender injustice that Kemala experienced. Sociological literature approach is used to determine the relationship of real-world context with the novel Demi Allah, Aku Jadi Teroris. The results prove that Kemala experienced gender inequality. Moreover, there is similarity between terror events that occurred in Jakarta as in the novel Demi Allah, Aku Jadi Teroris."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S47231
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Candra Bayu Salam
"Bahasa merupakan alat yang penting untuk berkomunikasi antara sesama manusia. Ragam bahasa pada setiap orang dapat berbeda karena banyak faktor. Ragam bahasa laki-laki dan perempuan memiliki karakteristik masing-masing menurut para ahli. Penelitian ini bertujuan untuk melihat perbedaan antara ragam bahasa remaja laki-laki dan perempuan melalui ujaran-ujaran tokoh didalam novel Ik ben jouw vriend niet meer karya Peter van Beek. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi pustaka. Setelah dianalisis, ditemukan bahwa terdapat beberapa ujaran yang tidak sesuai dengan ciri ragam bahasa laki-laki dan perempuan menurut para ahli linguistik didalam novel remaja ini.

Language plays an important role in communication among people. Variety of language on every person can vary due to many factors. Language varieties of men and women have their own characteristics, according to experts. This study aims to look at the differences between the various languages of teenage boys and girls through the utterances of the characters in the novel Ik ben jouw vriend niet meer by Peter van Beek. The method used in this study is a literature review. Once analyzed, it was found that there are several utterances that do not fit with the explanation of the notion based on the experts in the novel."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2016
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Dini Amanda Putri
"Makalah ini merupakan penelitian mengenai perbedaan penggunaan bahasa vernakular dan standar antara lakilaki dan perempuan dengan menggunakan metode kajian pustaka. Laki-laki dan perempuan memiliki perbedaan dalam berbicara, baik dalam aspek fonologi, tata bahasa, maupun kosa kata. Selain itu, menurut beberapa hasil penelitian yang telah dilakukan, terdapat kecenderungan penggunaan bentuk bahasa yang berbeda: laki-laki dianggap lebih sering menggunakan bahasa vernakular, sementara perempuan lebih cenderung memilih bentuk standar. Makalah ini juga akan membahas mengenai faktor-faktor yang mungkin menjadi dasar kecenderungan tersebut, di antaranya kesadaran akan status sosial, ekspektasi masyarakat terhadap kedua gender, dan maskulinitas. Tidak hanya alasan, makalah ini juga akan membahas konsekuensi yang mungkin terjadi karena penggunaan kedua bentuk bahasa yang berbeda tersebut. Penelitian ini menyimpulkan bahwa laki-laki lebih sering menggunakan bahasa vernakular dan perempuan lebih senang menggunakan bahasa standar karena beberapa faktor, yang kemudian akan memberikan beberapa konsekuensi.

This paper is a research focusing on the differences in using vernacular and standard language between men and women by using literature review. Men and women have some distinctions in speaking, not only in phonological aspect, but also in grammar and vocabulary. Furthermore, according to some research conducted, there are different tendencies in language forms use: men are considered to use vernacular forms more often, while women tend to choose standard forms. This paper will also discuss about some factors that might be the reasons behind those tendencies, which are the social status awareness, society?s expectation towards both gender, and masculinity. Not only the reasons, this paper will also discuss about the consequences that might happen because of the different use of language forms mentioned. This research concludes that men use vernacular forms more often indeed, and women prefer standard forms because of some factors, which will be followed by some consequences.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2015
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Vivin Sri Wahyuni
"

ABSTRAK

Jurnal ini merupakan naskah ringkas dari tesis dengan pembahasan perbedaan kondisi kemiskinan antara laki-laki dan perempuan di Rumah Susun Marunda. Beberapa literatur kondisi kemiskinan antara laki-laki dan perempuan sangat berbeda dalam menjalani aktivitas sehari-hari. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kondisi kemiskinan dirasakan berbeda oleh laki-laki dan perempuandi Rumah Susun Marunda. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif melalui wawancara mendalam, observasi lapangan dan penulusuran literatur dengan jangka waktu penelitian bulan November 2018 sampai Februari 2019. Pengukuran indikator kemiskinan melalui observasi pendapatan keluarga. Hasil penelitian ini ditemukan perbedaan kondisi kemiskinan antara laki-laki dan perempuan akibat konstruksi sosial berbasis gender dan pembagian kerja yang berbeda karena budaya patriarki yang masih melekat di masyarakat miskin di Rumah Susun Marunda. 


ABSTRACT

This journal examines the conditions of poverty between men and women are very different in carrying out daily activities. This study aims to find out how the conditions of poverty are felt differently by men and women at the Flats of Marunda. This study uses qualitative methods through in-depth interviews, field observations and literature research with the period of research from November 2018 to February 2019. Measuring poverty indicator through observation of families’s income. The results of this study found differences in the conditions of poverty between men and women due to gender-based social construction and different division of task and role because of the patriarchal culture that is still inherent in the poor family at Marunda Flats.

 

 

 

 
"
2019
T53456
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rininta Gwendelynna Pandamningtyas
"Bahasa memegang peranan penting bagi komunikasi antar manusia. Perbedaan penggunaan bahasa seringkali terjadi di kehidupan sehari-hari. Hal ini terjadi akibat adanya ragam bahasa, salah satunya yaitu ragam bahasa berdasarkan jenis kelamin, yaitu bahasa laki-laki dan bahasa perempuan. Laki-laki dan perempuan seringkali mengalami perbedaan dalam pemilihan kosakata, khususnya dalam penelitian ini dibahas lebih lanjut mengenai perbedaan penggunaan kata sifat. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan mengamati dialog pada film Zot Van A. Berdasarkan penelitian ini dapat dibuktikan bahwa perempuan dan laki-laki memiliki perbedaan dalam penggunaan kosakata, terlebih kata sifat.

Language plays an important role for our communication. The difference in the use of language occurs often in life. This occurs due to the diversity of languages, one of which is a variety of language based on gender, which is the language of men's and women's. Men and women often have differences in the choice of vocabulary, this journal discussed further on the differences in the use of adjectives. This study used descriptive qualitative method to observe the dialogue in the film Zot Van A. This study can proved that women and men have differences in the use of vocabulary, especially adjectives.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2016
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Herlina Escana
"ABSTRAK
Infark Miokard merupakan kasus kegawatan kardiovaskular yang dapat memperburuk kualitas hidup dan meningkatkan mortalitas. Prevalensi infark miokard lebih tinggi pada pria dibanding perempuan seusianya. Namun VIRGO study 2008-2012 menyatakan prevalensi infark miokard pada perempuan muda le; 55 tahun terus meningkat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan kualitas hidup laki-laki dan perempuan pasca infark miokard yang menjalani intervensi koroner perkutan. Penelitian ini menggunakan desain potong lintang, dengan metode pengambilan sampel secara consecutive sampling sebanyak 126 responden. Penelitian ini menggunakan instrumen MacNew dengan hasil tidak ada perbedaan kualitas hidup antara laki-laki dan perempuan pada pasien pasca infark miokard yang menjalani intervensi koroner perkutan p = 0,246. Skor kualitas hidup laki-laki lebih tinggi pada domain sosial 5,41 0,81. Skor perempuan lebih tinggi pada domain emosional 5,53 1,01 dan domain fisik 5,58 0,78. Perawat disarankan memfasilitasi pasien degan memberikan asuhan perawatan yang komprehensif mencakup domain fisik, emosional dan sosial tanpa membedakan jenis kelamin pasien sehingga tercapai kualitas hidup yang optimal.

ABSTRACT
Myocardial infarction is an emergency case of cardiovascular which could decrease quality of life and increase mortality. Myocardial Infarction prevalence on men are higher than women at the same ages. But, the VIRGO 39 s study 2008 2012 stated that prevalence of myocardial infarction on younger women le 55 years old were increasing. This study aimed identify differences of quality of life between men and women post myocardial infarction undergoing percutaneous coronary intervention. This cross sectional study with consecutive sampling method involved 126 respondent. Using MacNew Instrument and showed no difference of quality of life p 0.246. The quality of life score of men are higher on the social domain 5,41 0,81. The quality of life score of women are higher on the emotional 5,53 1,01 and physical domain 5,58 0,78. Nurses are recommended to provide a comprehensive nursing care to obtain optimum quality of life without distinguishing between men and women. "
2018
spdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>