Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 91051 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Anggi Setiawan
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas tentang makna yang terkandung dalam kostum seragam
(jersey) Tim Nasional Sepak Bola Rusia dari masa Uni Soviet hingga Federasi
Rusia. Makna-makna tersebut meliputi sistem tanda yang terdapat dalam jersey,
yaitu tanda verbal (angka dan tulisan) dan tanda nonverbal (warna, simbol, dan
desain). Dalam penulisan skripsi ini, penulis menggunakan metode deskriptifanalitis
yang akan memaparkan fakta-fakta atau kejadian-kejadian secara sistematis
dan akurat mengenai objek yang diteliti dengan menggunakan kajian studi pustaka
yang kemudian akan dianalisis menggunakan teori semiotik Roland Barthez. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa bagi Rusia, jersey tidak hanya berfungsi sebagai
salah satu cara untuk memperkenalkan identitas dirinya sebagai bangsa yang besar
di dunia, tetapi juga terdapat makna-makna lain yang ingin disampaikan dalam
jersey tersebut.

ABSTRACT
This thesis discusses the symbolic meanings which are contained in Russian
national football team shirts from the Soviet period to the time of the Russian
Federation. Those meanings include a system of signs that are contained within the
shirts, which are both verbal signs (numeral and words) and nonverbal signs (colors,
symbols and design). The author used descriptive-analytic methods in this thesis
that will explain the facts or incidents systematically and accurately on the object
under study by using the study of literature which will then be analyzed using
semiotic theory Roland Barthez. The results showed that for Russia, the football
shirt not only has a function as a way to introduce their identity as a great nation in
the world, but that there are also other meanings to be conveyed within those shirts."
2015
S57926
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Skripsi ini membahas tentang lambang 21 republik di Federasi Rusia, yang
merupakan identitas dari negara-negara tersebut. Tujuan dari penelitian ini untuk
mengetahui makna dari 21 lambang tersebut. Metode yang digunakan adalah
metode semiotik dari Roland Barthes, dan diperoleh hasil bahwa lambanglambang
subyek federal di tingkat republik memiliki makna yang menunjukkan:
(1) kondisi masyarakat, seperti kemakmuran, dan kebiasaan masyarakat, (2)
kondisi geografis seperti gunung, sungai, dan danau, serta (3) jati diri atau
identitas dari negara seperti totem, agama, dan kepercayaan masyarakat.
Kesimpulannya adalah lambang negara memiliki makna yang relevan dengan
seluruh aspek kehidupan bangsa dan negara tersebut

Abstract
This thesis discusses about the symbols of 21 republics in the Russian Federation,
which are the identity of those countries. The purpose of this research is to
determine the meaning of those symbols. The used method is the method of
semiotics by Roland Barthes and obtained results that the symbols of federal
subjects in the republic have the meanings shown: (1) the condition of society,
such as prosperity and the habits of society, (2) geography, such as mountains,
rivers, and lakes, and (3) identity or the identity of countries like totem, religion,
and public confidence. The conclusion is that a symbol of the country has a
meaning that is relevant to all aspects of national life and the country itself.
"
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S43655
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Irsyad
"[ABSTRAK
Artikel ini membahas tentang upaya penanggulangan tindak rasisme yang terjadi dalam sepak bola Rusia tahun 2011-2014. Setelah FIFA secara resmi menunjuk Rusia sebagai tuan rumah piala dunia 2018, Rusia segera mempersiapkan segala hal yang bertujuan untuk kesuksesan acara piala dunia, salah satunya adalah pemberantasan rasisme. Artikel ini juga akan memaparkan kasus-kasus rasisme dalam sepak bola Rusia dan upaya-upaya penanggulangan atas tindak rasisme. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitattif dengan menggunakan pendekatan analisa deskriptif-analisis. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa telah ada upaya untuk pemberantasan kasus rasisme dalam sepak bola Rusia di antaranya adalah dengan pembaharuan sanksi, pemanfaatan media masa, dan partisipasi masyarakat.ABSTRACT This article aims to discuss preventive efforts toward racism Russian football from 2011-2014. Shortly after FIFA, officially, appointed Russia to host the 2018 World Cup, Russia has been trying to eliminate racism cases, which is aimed to the success of the World Cup. This article also discusses about the racism cases and alson the efforts toward the elimination of racism in Russian football. This article is written based on qualitative method by using descriptive-analysis approach. The result of this research shows that there have been some efforts to eliminator the racism cases in Russian football, by renewing the sanctions, using of mass media and also through public participation;This article aims to discuss preventive efforts toward racism Russian football from 2011-2014. Shortly after FIFA, officially, appointed Russia to host the 2018 World Cup, Russia has been trying to eliminate racism cases, which is aimed to the success of the World Cup. This article also discusses about the racism cases and alson the efforts toward the elimination of racism in Russian football. This article is written based on qualitative method by using descriptive-analysis approach. The result of this research shows that there have been some efforts to eliminator the racism cases in Russian football, by renewing the sanctions, using of mass media and also through public participation, This article aims to discuss preventive efforts toward racism Russian football from 2011-2014. Shortly after FIFA, officially, appointed Russia to host the 2018 World Cup, Russia has been trying to eliminate racism cases, which is aimed to the success of the World Cup. This article also discusses about the racism cases and alson the efforts toward the elimination of racism in Russian football. This article is written based on qualitative method by using descriptive-analysis approach. The result of this research shows that there have been some efforts to eliminator the racism cases in Russian football, by renewing the sanctions, using of mass media and also through public participation]"
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2015
MK-PDF
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Kurnia Irawan
"Skripsi ini membahas metafora dalam perpindahan pemain sepak bola yang terdapat di dalam berita olahraga. Data yang digunakan dalam skripsi ini diambil dari tabloid BOLA edisi Agustus 2010. Tujuan penelitian ini adalah mencari metafora dalam prosedur perpindahan pemain sepak bola kemudian mengklasifikasinya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kata yang digunakan dalam perpindahan pemain sepak bola tidak seluruhnya mengandung makna metafora. Beberapa kata dalam perpindahan pemain sepak bola mengandung makna konotatif.

This study discuss about metaphor in football player transfer issue in sport news. This study used data from tabloid BOLA August 2010 edition. Purposes of this study were to find metaphor in procedure of football player transfer issue and then classified them. The result of this study showed that not all words used in football player transfer issue contain metaphor. Some words in football player transfer issue were containing connotative meaning."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2011
S10964
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyu Putra Ramadhan
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas julukan dan lambang bagi tim nasional sepak bola Arab Saudi, Tunisia, dan Irak. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh oleh adanya perbedaan antara julukan dan lambang tim nasional dengan lambang negara pada ketiga negara tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor pemilihan julukan dan lambang pada ketiga tim nasional tersebut. Data-data dalam skripsi ini didapatkan melalui koran Al Jazeera dari Qatar, koran Al Ahram dari Mesir, dan koran Al Aawsat dari Arab Saudi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan studi pustaka dan wawancara. Tim nasional sepak bola Arab Saudi, Tunisia, dan Irak memiliki prestasi yang membanggakan di turnamen regional. Faktor sejarah dan budaya yang ada di masing-masing negara menjadi penyebab adanya perbedaan antara lambang resmi negara dengan julukan dan lambang tim nasional sepak bola.

ABSTRACT
This research explains the nickname of Saudi Arabia, Tunisia, and Iraq national football teams. This research is based upon the differences between nicknames of national football teams and their official state symbols. The objective of this research is to explain the origin of nicknames in Saudi Arabia, Tunisia, and Iraq national football teams. The data in this research is obtained from Qatari newspaper Al Jazeera, Egyptian newspaper Al Ahram, and Saudi Arabia newspaper As Sharq Al Aawsat. This research uses qualitative method with literature study and interview. National football teams of Saudi Arabia, Tunisia, and Iraq have some satisfying achievements in regional football tournaments. Historical and cultural factors in each country become the motive of the difference between the nicknames of Saudi Arabia, Tunisia, and Iraq national fooball teams and their official state symbols. "
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Emiral Ghifari Risnadi
"Artikel ini membahas terkait pembinaan pemain muda sepak bola nasional dalam program binatama pada tahun 1979-1981. Terdapat permasalahan dalam sepak bola Indonesia tahun 1970-an, seperti pemain tim nasional yang sudah memasuki era pensiun dan kebutuhan pelatih yang berkualitas. DR. B. Edward Rahantoknam menyampaikan bahwa kualitas, kuantitas dan akreditasi pelatih nasional belum memadai sedangkan kebutuhan pemain berkualitas terus dibutuhkan. Permasalahan tersebut mengakibatkan prestasi sepak bola nasional terus menurun. Maka dari itu, PSSI melakukan terobosan dalam program pembinaan binatama dengan mengirimkan 24 pemain ke Brazil untuk mengadaptasi sistem sepak bola modern ala Amerika Latin. Melalui binatama, diharapkan kebutuhan pemain dan pelatih berkualitas yang diiringi dengan konsep pelatihan modern dapat terpenuhi dan diimplementasikan dalam pembinaan sepak bola Indonesia. Metode yang digunakan dalam penelitian yaitu metode sejarah dengan tahapan heuristik, kritik, intepretasi, dan historiografi dengan pendekatan deskriptif analitis. Binatama berdampak pada pengembangan individu pemain meskipun dalam pelaksanaannya diwarnai dengan serangkaian permasalahan internal dan eksternal.

This article discuss about developing young players of national football team in Binatama program in 1979-1981. There were in Indonesian football in the 1970s, such as national team players entered in retirement times and needed for quality coaches. DR. B. Edward Rahantokam said that quality, quantity, and accreditation of national football team coach is insufficient, however needs of quality player keeps required. These problems have impact on declined in Indonesian football performance. So therefore, PSSI is doing breakthrough by sending 24 players to Brazil for adapting Latin American modern football. Through Binatama, It is hoped that the needs of quality players and coaches accompanied by modern training concepts can be fulfilled and implemented in the development of Indonesian football. The method used in this research is historical method which is Heuristik, critics, interpretation, and historiography with analytics descriptive approach. Binatama development is impacting individual development despite being filled with many internal and external problems."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Anisia Putri Habrianti
"ABSTRAK
Film merupakan salah satu sarana komunikasi massa untuk menyampaikan pesan melalui simbol-simbol yang muncul di dalam adegan dan dialognya. Film juga sering dijadikan sebagai sarana untuk menyampaikan pandangan atau gagasan tentang kebudayaan, pemikiran serta pola pikir yang dimiliki dan dipercayai oleh masyarakat tertentu. Film Kungfu Panda 3 adalah salah satu film yang menggambarkan bagaimana Panda yang merupakan hewan khas Cina, memiliki makna yang mendalam bukan hanya dari sisi kebudayaa, tapi juga filosofi nya. Melalui pendekatan semiotik, penulisan jurnal ini bermaksud untuk menjelaskan dan menganalisis makna tokoh panda dalam film ini dan kaitannya dengan kebudayaan dan pemikiran Cina.
ABSTRACT
Film is one of the mediums of mass communication to deliver messages through symbols that appear in movie scene and dialogue. Film is also often made as mediums to deliver point of view or concept about culture, ideology and mindset that certain society believed. Kungfu Panda 3 is one of film that depicting how the giant panda who being China typical animal, has a deep meaning not only in terms of culture, but also in philosophy. Through a semiotic approach, this journal aims to explain and analyze the meaning of panda character in this film and its relevancy to Chinese culture and thought."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2017
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Retina Regitasari
"Dalam kehidupan berkomunikasi tidak hanya dalam bentuk bahasa namun juga visual. Poster adalah gambar yang merupakan bagian dari komunikasi visual. Penelitian ini membahas tentang makna poster dalam kategori film Avant-garde Uni Soviet yang dikaji secara semiotika oleh Charles Sanders Peirce. Semua Poster yang digunakan sebagai data memperlihatkan objek yang terfragmentasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui makna poster film Avant-garde dengan menguraikan tanda-tanda yang terdapat dalam poster film avant-garde. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analitis dengan semiotik Peirce yang meliputi ikon, indeks dan simbol. Simpulan menunjukan bahwa kesinambungan antara tanda-tanda ikon, indeks dan simbol yang menunjukan keterkaitan satu sama lain dan terdapat ikon manusia sebagai pusat yang ditampilkan sebagai alat propaganda.

In life communicate not only in the form of language but also visually. Posters are images that are part of visual communication. This study discusses the meaning of posters in the category of Avant-garde films of the Soviet Union which was studied semiotically by Charles Sanders Peirce. All posters used as data show fragmented object. This study aims to determine the meaning of Avant-garde film posters by deciphering the signs contained in avant-garde film posters. The method used in this study is descriptive analytical semiotic Peirce which includes icons, indices and symbols. the conclusion shows that the continuity between the signs of icons, indices and symbols that show the relationship to each other and there is a human icon as the center that is displayed as a propaganda tool."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ananda Putri Aprillia
"Penelitian ini menganalisis representasi maskulinitas dalam iklan rekrutmen militer Rusia dengan slogan “Ты же мужик” (Kau kan pria) yang ditujukan kepada para pria di Rusia untuk mendaftar militer pada masa perang Rusia-Ukraina. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dan mise en scène untuk menguraikan representasi maskulinitas pada iklan pendaftaran rekrutmen militer Rusia dengan menggunakan teori semiotika Roland Barthes (1964) bersamaan dengan konsep maskulinitas hegemoni dari R. W. Connell dan James W. Messerschmidt (2005), dan konsep struktur patriarki dari Sylvia Walby (1990). Hasil penelitian ini mengungkap adanya penekanan pada re-tradisionalisasi maskulinitas yang dikonstruksi dan disampaikan melalui sinergi isyarat linguistik dan visual dalam iklan rekrutmen militer Rusia yang mencerminkan maskulinitas hegemoni dan patriarki di era Federasi Rusia.

This research analyzes the representation of masculinity in Russian military recruitment advertisement with the slogan “Ty zhe muzhik” (You are a man) aimed at men in Russia to enlist in the military during the Russia-Ukraine war. This research uses a qualitative research and mise en scene method to describe the representation of masculinity in Russian military recruitment enlistment advertisement using Roland Barthes' semiotic theory (1964) along with R. W. Connell and James W. Messerschmidt's concept of the hegemony of masculinity (2005), and Sylvia Walby's concept of patriarchal structure (1990). The results of this research reveal an emphasis on re-traditionalization masculinity which is constructed and conveyed through the synergy of linguistic and visual cues in Russian military recruitment advertisements which reflect the hegemonic masculinity and patriarchy in the era of the Russian Federation."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Taufik Akbar
"ABSTRAK<>br>
Perseteruan antar kelompok suporter sepak bola seringkali terjadi di dunia nyata bahkan dengan adanya kemajuan teknologi komunikasi sudah mulai merambah ke media sosial. Cara-cara kekerasan yang ditempuh dalam mengatasi perseteruan ini mengakibatkan bergesernya perseteruan dari kekerasan fisik yang terjadi di dunia nyata menjadi kekerasan verbal dan ujaran kebencian yang marak di media sosial. Namun, pemanfaatan media sosial dapat diibaratkan seperti dua buah mata pisau, yaitu dapat berbentuk positif maupun negatif. Dengan memanfaatkan media sosial secara positif, penulis beranggapan bahwa perdamaian antar kelompok suporter sepak bola dapat diciptakan. Karakteristik media sosial, yang mampu menyebarkan infomasi secara luas dan cepat, dapat menjadi alternatif untuk mengatasi terjadinya perseteruan antar kelompok suporter sepak bola. Penelitian-penelitian terdahulu menjelaskan bahwa penggunaan peacemaking criminology identik dengan sistem peradilan pidana. Selain itu, penggunaan peacemaking criminology dapat berpengaruh pada penyelesaian konflik. Lebih spesifik, penulis akan menggabungkan pemanfaatan media sosial secara positif dengan peacemaking pyramid paradigm yang dicetuskan oleh John Fuller.

ABSTRACT<>br>
The clash between football team supporters happens in the real situation. Moreover, with the development of communication technology, the clash starts to happen on the social media. Supporters often express their loyalty by doing violence to other team supporters, especially physical violence. Nowadays, the physical violence in the real situation has turned into verbal violence and hate speech through social media. Those are the negative side of using social media for football team supporters. On the other hand, social media could give positive benefit as well, by taking advantage of its role in facilitating peace. Disseminating informations quickly and broadly is the character of social media that could be an alternative option of solution to the clash between football team supporters. Former researchers have explained that benefiting peacemaking criminology could possibly affect the resolution of the conflict in the clash. More Specifically, author would combine the advantage of benefiting both social media positively and peacemaking pyramid paradigm which thought by John Fuller."
2017
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>