Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 162639 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"[Melihat masalah kegagalan pemekaran daerah di Indonesia, maka penting untuk
meneliti persyaratan – persyaratan pemekaran daerah dan pengaruhnya terhadap
kinerja ekonomi daerah. Kinerja ekonomi dinilai dari pertumbuhan ekonomi, dan
tingkat kemiskinan daerah setelah dimekarkan. Studi ini dilakukan dengan metode
regresi OLS cross section, untuk mengetahui apakah persyaratan – persyaratan
pemekaran daerah dapat membantu kinerja perekonomian daerah. Hasil yang
diperoleh menunjukan bahwa PDRB non migas perkapita, kontribusi PDRB non
migas, PAD perkapita, dan luas wilayah secara signifikan mempengaruhi kinerja
perekonomian daerah. Selain itu, ditemukan juga bahwa untuk beberapa daerah,
faktor lokasi menentukan keberhasilan dari pemekaran daerah., Taking account of regional division failure in Indonesia, it is important to analyze the
requirement of regional division and its influence on regional economic performance.
Economic performance is assessed by two indicator i.e economic growth and poverty.
This study uses descriptive analysis and OLS regression method, to find out whether
the requirments of regional division can positively influence to the performance of
the regional economic. The result of this study, showed that GDP per capita and
contribution GDP exculde oil and gas, total own resource revenue and total area are
significantly affect the regional economic performance. In addition, region factor also
affect regional economic performance.]"
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S57768
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adityo Nugroho
"Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk menginvestagasi pengaruh peraturan daerah terhadap kinerja perekonomian di Indonesia. Studi ini menggunakan set data panel dari 31 Provinsi di Indonesia dalam kurun waktu tahun 2002 sampai 2009 serta mengaplikasikan metode efek tetap dalam pengestimasiannya. Dalam rangka menyediakan penjelasannyang lebih komprehensif, studi ini menggunakan tiga proxi variabel peraturan daerah yaitu jumlah peraturan daerah yang dikeluarkan, jumlah peraturan daerah yang dibatalkan, dan perbandingan (persentase/rasio) dari jumlah peraturan daerah yang dibatalkan terhadap jumlah peraturan daerah yang dikeluarkan.
Hasil studi ini menunjukan bahwa peraturan daerah berpengaruh negative terhadap kinerja perekonomian. Namun demikian, koefisien dari variabel peraturan daerah tersebut tidak signifikan. Secara umum dapat disimpulkan bahwatidak terdapat bukti yang cukup bukti bahwa peraturan daerah dapat mempengaruhi kinerja perekonomian. Selain itu, studi ini juga mengklasifikasikan daerah/provinsi menjadi dua bagian. Bagian pertama adalah daerah yang memiliki GRDP di atas rata-rata diklasifikasikan menjadi daerah yang kaya, dan begitupula sebaliknya daerah yang memiliki GRDP di bawah rata-rata diklasifikasikan menjadi daerah yang miskin. Berdasakan pengklasifikasian ini, diperoleh hasil bahwa pengaruh peraturan daerah di kedua bagian daerah tersebut bervariasi.

The aim of this study is to investigate the impact of regional regulation on economic performance in Indonesia. This study uses a panel data set of 31 Provinces in Indonesia during the period of 2002 to 2009 and applies fixed effect method for its estimation. In order to provide better explanation, this study also use three proxies of regional regulation variables which are the number of regional regulation, the number of revoked regional regulation, and ratio of the revoked regional regulation to the existing regional regulation.
The result of this study shows that regional regulation negatively affects economic performance. However, the coefficient of regional regulation is insignificant. In general, it can be concluded that there is not enough evidence to claim that regional regulation affect economic performance. In addition to that, by classifying region into two groups, which are rich and poor region, the effect of regional regulation may vary.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T42295
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Atik Yulianti
"Penelitian ini menganalisa faktor-faktor yang berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi dan kecenderungan tingkat disparitas antar Kabupaten/Kota di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada periode 2005-2012. Penelitian ini menggunakan model regresi data panel fixed effect dan menggunakan indeks Williamson serta indeks Theil untuk mengukur disparitas. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada periode 2005-2012, (1) investasi pemerintah, pendapatan asli daerah (PAD), tenaga kerja serta aglomerasi industri signifikan berpengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi kabupaten/kota di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. (2) Terjadi disparitas yang fluktuatif dengan kecenderungan menurun dan tergolong rendah. (3) Tingkat disparitas antar daerah di pulau Bangka lebih lebar dibandingkan dengan tingkat disparitas antar daerah di pulau Belitung dan disparitas antar pulau Bangka dan pulau Belitung.

The objective of this study is to analyze the factors that affecting economic growth and disparities trend between Province of Kepulauan Bangka Belitung districts on the period of 2005-2012. To measure the disparities, this study uses panel data regression with fixed effects model, Williamson index and Theil index. The results of this study indicate that on 2005-2012, (1) government investment, regional income, labor and industrial agglomeration have significant and positive effect on economic growth in the Province of Kepulauan Bangka Belitung districts. (2) There are disparities fluctuation with a declining trend and relatively low. (3) The level of disparity between districts in Bangka Island is wider than the disparity between districts in the Belitung Island and Bangka Belitung Island."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T38934
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aprilya Mega Sietyayon
"Urusan administrasi kepegawaian yang ada di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Depok memiliki tugas dalam rangka memenuhi hak para pegawai negeri sipil untuk segala kebutuhan administratifnya. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kuantitatif cross sectional. Seluruh data dalam penelitian ini diperoleh dari pengolahan data kuantitatif berupa kuesioner dan observasi peneliti. Nilai kepuasan itu sendiri didapatkan dengan menjumlahkan bobot masingmasing indeks kepuasan yang terdiri dari tangibles, reliability, responsiveness, assurance, dan emphaty.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 48.7% responden menyatakan tidak puas dengan pelayanan unit administrasi kepegawaian. Dari 5 variabel yaitu umur, pendidikan, jenis pekerjaan, lama bekerja dan jenis jabatan, terdapat 3 variabel yang memiliki hubungan signifikan dengan kepuasan, yaitu jenis pekerjaan, lama bekerja, dan jenis pekerjaan.
Kesimpulan dalam penelitian ini adalah unit administrasi kepegawaian belum optimal dalam menjalankan tugasnya, terbukti hampir separuh responden menyatakan tidak puas, hal tersebut dapat disebabkan berbagai faktor. Saran yang ditujukan untuk rumah sakit adalah dengan cara membuat program kerja jangka pendek maupun panjang, peningkatan kompetensi pegawai, dan melakukan pengawasan secara berkesinambungan.

Administration of personnel affairs at General Hospital in Depok has a task in order to fulfill the rights of civil servants for all administrative needs. The method used is a cross sectional quantitative study. All data in this study were obtained from the processing of quantitative data in the form of questionnaires and observation research. Satisfaction scores were obtained by summing the weight of their own individual satisfaction index consisting of tangibles, reliability, responsiveness, assurance, and empathy.
The result showed that 48.7% of the respondents are not satisfied with the service of personnel administration. From 5 variables such as age, education, occupation, length of work and type of occupation, there are three variables that had significant correlation with satisfaction, that is the kind of work, length of work, and the type of occupation.
The conclusions in this study was personnel administration division not optimal yet in carrying out their duties, it’s proved that almost half of respondents said it was not satisfied, it can be caused by various factors. The advice is intended for hospitals is to make the program short and long term employment, increased employee competence, and provide monitoring continuously.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ari Wibowo
"ABSTRAK
Kinerja pembangunan ekonomi daerah memiliki peran penting dalam permbangunan ekonomi nasional. Masih banyaknya isu-isu pembangunan ekonomi di daerah seperti pertumbuhan yang lambat, tingginya jumlah pengangguran, dan tingginya tingkat kemiskinan, menjadi alasan penting mengapa kajian terhadap kinerja pembangunan ekonomi daerah perlu dilakukan. Penelitian ini menganalisis faktor-faktor utama yang dapat mendorong perbaikan pembangunan ekonomi di daerah. Faktor-faktor tersebut dapat dianalisis dari sisi sekor publik dan sektor swasta. Sektor publik diwakili oleh belanja publik pemerintah daerah dan sektor swasta diwakili oleh investasi baik investasi asing maupun investasi domestik.Menggunakan data 34 provinsi di Indonesia dengan periode observasi selama 7 tahun dari 2010-2016, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara umum peningkatan pada proporsi belanja publik, khususnya belanja barang dan jasa, dan belanja modal, memiliki pengaruh positif dan secara statistik signifikan terhadap kinerja pembangunan ekonomi di daerah terutama terhadap pertumbuhan. Sementara belanja pegawai memiliki pengaruh negatif terhadap pertumbuhan dan secara statistik signifikan. Begitu juga dengan investasi swasta, efek atau pengaruh investasi domestik dan invetsasi asing terhadap pertumbuhan ekonomi di daerah adalah positif dan secara statisitk signifikan. Di sisi lain, pertumbuhan juga memiliki pengaruh positif dalam mengurangi pengangguran dan kemiskinan.

ABSTRACT
Regional economic development as known has an important role to drive the national economic development. Since there are still a few existing issues of economic development in regional such as slow growth, high unemployment, and high poverty rate, so it is substantially crucial to conduct study of that topic. Thus, this study aims to analyze the main factors that can lead economic development to improve. Fortunately, these factors can be analyzed from public and private sectors. The public sector is represented by public expenditures of local government meanwhile the private sector is represented by both foreign and domestic investment.Using data from 34 provinces in Indonesia over 7 years observation period from 2010 2016, the results of this study indicated that in general an increase on the share of public expenditures, particularly goods and services expenditure, and capital expenditure, have positive effect on performance of economic development and statistically significant, especially on growth. In contrast, salary expenditure has negative effect on growth and statistically significant. Similarly, effects of domestic and foreign investment on economic growth are positive and statistically significant. Further, growth also has positive effect to alleviate unemployment and poverty."
2018
T50452
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cut Safira Zulva
"ABSTRAK
Rumah Sakit Koja sudah melaksanakan Jaminan Kesehatan Nasional dengan BPJS dan menjadi rumah sakit rujukan di Wilayah Jakarta Utara sehingga menuntut rumah sakit untuk terus mengembangkan kualitas dari pelayanannya. Stres pada tenaga kerja dapat menghambat suatu institusi mencapai targetnya dan ketidakpuasan dalam pekerjaannya menyebabkan pekerja dapat menurunkan kualitas kinerjanya. Masalah ini menjadi penting bagi manajemen rumah sakit untuk memberikan lingkungan kerja yang mendukung pekerja untuk merasa puas akan hasil dari pekerjaannya dan tidak mengalami stres kerja yang berlebihan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan stres kerja dan kepuasan kerja terhadap kinerja pada perawat rawat inap RSUD Koja. Desain penelitian menggunakan metode cross-sectional dengan uji chi square dan regresi logistik. Pengambilan data melalui penyebaran kuesioner skala likert kepada 134 responden. Perhitungan sampel menggunakan rumus perhitungan jumlah sampel simple random sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara stress kerja (p=0,006) dan kepuasan kerja (p=0,001) terhadap kinerja. Hasil multivariat menunjukkan bahwa komponen dari variabel stres kerja dan kepuasan kerja yang paling besar pengaruhnya terhadap kinerja pada perawat. Peneliti menyarankan untuk melakukan maintenance sarana dan prasarana secara rutin, mengadakan pelatihan/acara yang bersifat meningkatkan rasa kebersamaan dan penguatan psikologi, melakukan Employee Opinion Survey (EOS), dan menghitung kembali kebutuhan tenaga keperawatan.

ABSTRACT
Koja Hospital has implemented a National Health Insurance with BPJS and has become referral hospitals in the North Jakarta Region hence it demands that the hospital continue to develop the quality of its services. Stress on labour can prevent an institution from reaching goals and dissatisfaction on workers causes reduction of the quality of their performance. The purpose of this study was to determine the relationship of work stress and job satisfaction to the performance of inpatient nurses at Koja Hospital. The study design used a cross-sectional method with chi square test and logistic regression. Retrieval of data through distributing Likert scale questionnaire to 134 respondents. The sample calculation uses a simple random sampling calculation formula. The results of this study indicate that there is a relationship between work stress (p = 0.006) and job satisfaction (p = 0.001) on performance. Multivariate results show that the components of the variable work stress and job satisfaction have the greatest influence on the performance of nurses. The researcher recommends that maintenance of facilities and infrastructure routinely, conduct training / events that enhance the sense of community and strengthening psychology, conduct an Employee Opinion Survey (EOS), and recalculate the needs of nursing staff.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Imam Supardi
"Salah satu upaya untuk meningkatkan investasi daerah pada tiap provinsi berupa peningkatan kenerja investasi daerah. Hal ini dapat di lakukan diantaranya melalui peningkatan tingkat keterbukaan perdagangan serta peningkatan kualitas maupun kapasitas infrastruktur. Oleh karena itu penelitian ini dirancang untuk : (1) menganalisa besarnya pengaruh faktor penentu kencrja investasi daerah; (2) menentukan jenis-jenis faktor penentu kenerja investasi da rah yang memberikan kontribusi paling besar terhadap pemben tu kan investasi daerah; (3) memberikan masukan kepada pemerintah daerah dalam rangka menangkap peluang masuknya investasi, mengopti malkan faktor-faktor penentu daya tarik yang dimiliki serta melakukan evaluasi kebijakan terhadap peningkatan kinerja investasi secara keseluruhan. Metode estimasi yang digunakan adalah analisis regresi data panel. Metode dan analisis dalam penelitian ini didasarkan pada hastl­ hasil penelitian sebelumnya.
Penelitian ini menggunakan data 26' Propinsi di seluruh Indonesia (diasumsikan bahwa Propinsi Timor-Ti mur telah memisahkan diri dari Indonesia (NK.RI) dan beberapa propinsi belum melakukan pemekaran untuk memudahkan pengolahan data) periode tahun 2001-2006 yang berasal dari Badan Pusat statistik (BPS) Pusat. Hasil analisis menunjukkan model yang paling sesuai untuk estimasi ini adalah Fixed Effect Models dengan struktur varian covarian dari residual heterokedastik. Nilai koefisien regresi merupakan elastisitas masing-masing input yaitu keterbukaan perdagangan (0.060), panjang jalan (0.245), listrik (0.052), telepon (0.126) serta air bersih (0.014). Total dari elastisitas merupakan skala ekonomi. Tingkat keterbukaan perdagangan serta ketersediaan infrastruktur.

A Regional investment performance improvement has become an effort to increasing regional investment on each province. It Shall be conducted through trade exposure level enhancement and infrastructure capacity or quality improvement. Therefore this research is designed to : (1) analyzi ng determinant factor influence of regional investment performance(2) defining varies determinant factor of regional investment performance that provide major contri bution to regional investment plan;(3) providing any input to regional government regarding to drag any investment en try, by optimizing determinant factors of attraction and conducti ng a policy evaluation towards investment performance improvement thoroughly. Data panel regression analysis are used with estimation method. Analysis and Method on this research is based on prior observation results.
Research is applying 26 province data th roughout Indonesia territory ( it is assumed that East Timor province has separated themselves from Indonesia (NKRI) and several province that has not performing an expansion to enable data process) year period 2001 2006 analysis demonstrate that most congruous model for estimation is Fixed Effect Models with covariant variant structure of beterochedastic resid ual. Regression co efficient value of an elasticity on each input is trade exposure (0.060), length of road (0,245), electricity (0.052), telephone (0.126) and mineral water (0.014)."
Depok: Universitas Indonesia, 2008
T27345
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yumna Aqila Kaltsum
"Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) merupakan salah satu perusahaan yang berstatus Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). BUMD adalah perusahaan milik pemerintah daerah dengan status badan hukum organisasi yang independen, yang dipimpin oleh dewan direksi yang ditunjuk oleh pejabat pemerintah daerah dengan kepemilikan mayoritas publik. Modal dari perusahaan tersebut sebagian atau sepenuhnya berasal dari pemerintah. Selain menjadi penyelenggara layanan air bersih, PDAM juga berperan dalam menyokong Pendapatan Asli Daerah (PAD), maka dalam penilaiannya, PDAM sebagai suatu perusahaan, tidak hanya dinilai dari kualitas produksi air, namun juga bagaimana kualitas pelayanan serta keuntungan yang didapatkan dari kegiatannya. Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang memiliki keterkaitan dengan kinerja PDAM di Indonesia Tahun 2019, metode statistik yang dapat digunakan adalah Metode Classification and Regression Trees (CART). CART adalah suatu metode eksplorasi statistika nonparametrik untuk mengelompokkan pengamatan-pengamatan dalam data dengan kriteria yang sama berdasarkan urutan signifikansi terkait variabel prediktor dalam pembentukan kelompok kategori. Pada penilaian Status kinerja, variabel Return of Equity (ROE), Jam Oprasional Pelayanan, Tingkat Kehilangan Air, Efektivitas Penagihan, serta Tingkat Pelayanan merupakan variabel-variabel yang cukup signifikan. Selanjutnya dilakukan Analisis menggunakan Metode Regresi Logistik. Regresi Logistik digunakan untuk mengetahui seberapa besar keterkaitan variabel-variabel prediktor (X) terhadap variabel respon (Y) yang bersifat dikotomi. Analisis ini menghasilkan model Regresi Logistik.

Regional Water Use Company (Perusahaan Daerah Air Minum/PDAM) is one of the companies with the status of Regional Owned Enterprises (Badan Usaha Milik Daerah/ BUMD). BUMD is a local government-owned company with the status of an independent legal entity, led by a board of directors appointed by local government officials with majority public ownership. The capital of the company comes partly or wholly from the government. In addition to being a clean water service provider, PDAM also plays a role in supporting Regional Original Revenue (Pendapatan Asli Daerah/PAD), so in its assessment, PDAM as a company is not only judged by the quality of water production, but also how the quality of service and the benefits it gets from its activities. To find out what factors affect the performance of PDAMs in Indonesia in 2019, a statistical method that can be used is the Classification and Regression Trees (CART) Method. CART is a nonparametric statistical exploration method to classify observations in the data with the same criteria based on the order of significance of the influence of the predictor variables in the formation of category groups. In the assessment of performance status, the variable Return of Equity (ROE), Service Operational Hours, Water Loss Levels, Billing Effectiveness, and Service Level are quite significant variables. The analysis is carried out using the Logistic Regression Method. Logistic regression is used to determine how much influence the predictor variables (X) have on the dichotomous response variable (Y). This analysis produces a Logistic Regression model."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hesti Aruninggar
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh faktor spesifik bank dan kondisi perekonomian daerah di mana kantor pusat Bank Pembangunan Daerah BPD beroperasi terhadap kredit bermasalah yang terjadi pada BPD di seluruh Indonesia. Penelitian dilakukan terhadap 25 BPD yang tersebar di seluruh Indonesia dalam periode tahun 2012 sampai dengan tahun 2017. Data yang digunakan merupakan regresi data panel dengan metode Fixed Effects atas kemungkinan perbedaan daerah dan waktu. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa faktor spesifik bank dan kondisi perekonomian daerah berpengaruh terhadap terjadinya kredit bermasalah di BPD. Hal ini dapat dilihat dari semakin besar kapitalisasi bank dan biaya inefisiensi operasional yang berpengaruh signifikan terhadap meningkatnya kredit bermasalah, sedangkan semakin menurunnya profitabilitas bank akan berpengaruh signifikan terhadap menurunnya kredit bermasalah. Selanjutnya, Produk Domestik Regional Bruto dan inflasi di daerah berpengaruh signifikan terhadap menurunnya tingkat kredit bermasalah di BPD seluruh Indonesia.

ABSTRACT
This study aims to analyze the influence of bank specific factors and economic conditions of the regions, where the headquarters of the regional development bank RDB operates, on non performing loans recorded by RDBs throughout Indonesia. The research was conducted at 25 RDBs spread all over Indonesia from 2012 to 2017. The data used is panel data regression with the Fixed Effects method due to the possibility of region and time differences. The results of this study indicate that bank specific factors and local economic conditions affect non performing loans at RDBs. This can be seen from the higher bank capitalization and operational inefficiency costs which have stimulated a significant rise in non performing loans, while the decreasing bank profitability has driven non performing loans to drop significantly. Furthermore, the gross regional domestic product and inflation in the regions have a significant effect on the decreasing level of non performing loans at RDBs throughout Indonesia. "
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shanty Wisudarini
"Sejak otonomi daerah dilaksanakan tahun 2001, banyak terbentuk Daerah Otonom Baru (DOB) sebagai hasil dari pemekaran daerah. Salah satu alasan suatu daerah dimekarkan adalah DOB hasil pemekaran dapat mengelola Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD-nya) sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara pemekaran daerah, peningkatan APBD dan kesejahteraan masyarakat di daerah hasil pemekaran. Dengan menggunakan panel data regression model dan unit analisis DOB yang terbentuk tahun 2003 dan 2008, penelitian ini menunjukkan bahwa pemekaran memang membuat APBD per kapita DOB meningkat cukup besar, terutama setelah lima tahun pemekaran, baik pemekaran daerah yang terjadi pada tahun 2003 maupun tahun 2008. Namun, peningkatan APBD per kapita di DOB hasil pemekaran daerah tahun 2003 belum berhasil mengangkat kesejahteraan masyarakat di DOB. Sementara untuk pemekaran daerah tahun 2008, hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan APBD per kapita di DOB berasosisi positif dengan meningkatnya kesejahteraan masyarakat di DOB yang ada di daerah tertinggal, namun tidak demikian untuk daerah yang tidak tertinggal. Oleh karena itu, penelitian ini menyarankan bahwa jika persyaratan-persyaratannya dipenuhi, maka usulan pemekaran daerah untuk daerah tertinggal sebaiknya disetujui. Karena dengan dimekarkan, bukan hanya APBD per kapitanya yang meningkat, tetapi juga kesejahteraan masyarakatnya juga meningkat.

Since regional autonomy was implemented in 2001, many New Autonomous Regions (DOB) have been formed as a result of regional proliferation. One of the reasons for a region to be proliferated is that the new autonomous regions can manage its own Regional Income and Expenditure Budget (APBD). This study aims to analyze the relationship between regional proliferation, the increase in the Regional Income and Expenditure Budget (APBD) and the welfare of the community in the area resulting from the proliferation. By using panel data regression models and analysis units for new autonomous regions that were formed in 2003 and 2008, this study shows that proliferation has indeed made the APBD per capita of new autonomous regions increase considerably, especially after five years of proliferation, both regional proliferation that occurred in 2003 and 2008. However, the increase in the APBD per capita in the new autonomous regions from regional proliferation in 2003 has not succeeded in raising the welfare of the community in the new autonomous regions. Meanwhile, for regional proliferation in 2008, the results of the study show that the increase in APBD per capita in new autonomous regions has a positive assosiation with the increase in the welfare of the community new autonomous regions in underdeveloped regions, but not so for regions that are not underdeveloped. Therefore, this study suggests that if the requirements are met, then the proposed for regional proliferation in underdeveloped regions better be approved. Because with the regional proliferation, not only the APBD per capita increased, but also the welfare of the community also increased."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>