Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 148109 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"[Kelelawar pemakan buah memiliki peran penting dalam ekosistem sebagai
penyerbuk dan penyebar biji tumbuhan. Beberapa jenis kelelawar pemakan buah
diketahui merupakan hewan inang bagi sejumlah ektoparasit. Ektoparasit
diketahui dapat menurunkan kesintasan inangnya, sehingga hubungan inangektoparasit
merupakan salah satu komponen ekologi yang penting diketahui.
Penelitian mengenai hubungan inang-ektoparasit pada kelelawar pemakan buah
masih sangat terbatas di kampus Universitas Indonesia, Depok, sehingga terdapat
kebutuhan penelitian mengenai subjek tersebut. Penelitian dilakukan pada bulan
Maret-April 2014 pada 15 titik sampel untuk mengetahui hubungan inangektoparasit
pada kelelawar pemakan buah di kampus UI. Sebanyak 42 dari 70
individu kelelawar yang ditemukan dalam penelitian ini terinfeksi ektoparasit.
Hasil penelitian menunjukkan kelelawar dari marga Cynopterus memiliki nilai
prevalensi yang lebih tinggi daripada marga Macroglossus, dengan Cynopterus
brachyotis sebagai jenis dengan nilai prevalensi tertinggi. Kelelawar betina remaja
memiliki jumlah terinfeksi terbanyak dibandingkan dengan kelelawar betina
dewasa, jantan dewasa, dan jantan remaja. Hasil tersebut berkaitan dengan
perbedaan struktur dalam kelompok, serta perilaku roosting dan grooming.
Kekhususan hubungan inang-ektoparasit teramati pada tingkatan marga inang,
dimana Cyclopodia horsfieldii hanya ditemukan pada kelelawar dari marga
Cynopterus, dan Leptocyclopodia ferrarii hanya ditemukan pada kelelawar dari
marga Macroglossus., Fruit bats have significant roles in the ecosystems as pollinators and seed
dispersers. Some fruit bats are known as hosts for several ectoparasites.
Ectoparasites can decrease the host’s fitness, which make host-ectoparasite
relationship one of ecology components need to be known. The study about hostectoparasite
relationship on fruit bats in Universitas Indonesia Depok is still
limited, that there is a need to do the research. This study aimed to examine
relationship of species of bats and their ectoparasites found in habitats around
Universitas Indonesia. The study was conducted in March-April 2014 at 15
observation sites. Of 70 individuals captured, 42 individuals were infested by
ectoparasites. The results showed Cynopterus bats had a higher prevalence than
Macroglossus bats, and Cynopterus brachyotis was found as the highest
prevalence species. Adult female bats were the most infested groups. These
results might due to the differences in group structure, roosting, and grooming
behaviour. Host-parasite specificity observed at the genus level. Cyclopodia
horsfieldii was only found on Cynopterus bats, while Leptocyclopodia ferrarii
was found only on Macroglossus bats.]"
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
S58030
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sheherazade
"Penelitian mengenai distribusi kelelawar pemakan buah dilakukan di Kampus UI Depok pada Desember 2013-Maret 2014 di 26 jenis pohon pakan. Terdapat delapan jenis kelelawar, Cynopterus brachyotis, C. horsfieldi, C. minutus, C. sphinx, C. titthaecheilus, Macroglossus sobrinus, M. minimus, dan Rousettus leschenaulti. Distribusi kedelapan jenis kelelawar pemakan buah berbeda satu sama lain (Uji Chi-squared CSR, p<0,05). Cynopterus brachyotis dan C. sphinx terdistribusi hampir merata, sedangkan C. horsfieldi dan C. minutus terdistribusi pada setengah jumlah pohon pakan. Jenis-jenis lainnya terdistribusi pada beberapa jenis pohon pakan. Perbedaan distribusi setiap jenis kelelawar disebabkan oleh perbedaan asosiasi kelelawar terhadap pohon pakan tertentu (Cramer's V=0.51, p<0,05).
A study about fruit bat distribution was conducted in Campus UI Depok in December 2013-March 2014 on 26 feeding trees. There are eight species, Cynopterus brachyotis, C. horsfieldi, C. minutus, C. sphinx, C. titthaecheilus, Macroglossus sobrinus, M. minimus, and Rousettus leschenaulti. Each fruit bat has significant different distribution (Chi-squared CSR Test, p<0,05). Cynopterus brachyotis and C. sphinx are distributed uniformly, whereas C. horsfieldi and C. minutus are distributed in half of feeding trees. Others are distributed in few feeding trees. The differences among fruit bat distribution is caused by specific association among bat toward certain feeding tree (Cramer's V=0.51, p<0,05)."
2014
S55721
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Patricius Jason Sumargo
"Salah satu tempat di Depok yang memiliki area vegetasi yang rapat adalah Universitas Indonesia. Area vegetasi yang rapat mempengaruhi jumlah dan aktivitas kelelawar dalam mencari makan (foraging). Penelitian dilakukan di dua lokasi, yaitu Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dan Fakultas Kesehatan Masyarakat. Penelitian dilakukan untuk mengetahui dan membandingkan keanekaragaman jenis pakan kelelawar berdasarkan jenis pohonnya, serta mengetahui jenis-jenis kelelawar yang berasosiasi dengan pohon yang menjadi potensi sebagai sumber pakan kelelawar. Pengamatan dilakukan pada lima jenis pohon berbeda pada setiap lokasi. Pohon yang diamati adalah Mangifera indica, Syzygium sp., Chrysophyllum cainito, Musa paradisiaca, dan Citrus sinensis. Hasil dari uji statistik menggunakan ANOVA Satu Arah dan Multiple Comparisons (Bonferronis) menujukkan bahwa terdapat perbedaan rata-rata jumlah individu kelelawar yang signifikan antara Mangifera indica dan Citrus sinensis. Perbedaan rata-rata jumlah individu kelelawar disebabkan karena beberapa faktor seperti tutupan kanopi, faktor abiotik, dan keberadaan serta kematangan buah. Jenis kelelawar yang ditemukan di FMIPA adalah Cynopterus brachyotis dan Macroglossus minimus, jenis kelelawar yang ditemukan di FKM adalah Cynopterus brachyotis.

One of the places in Depok that has a dense vegetation area is Universitas Indonesia. Density of vegetation areas can affect the number and foraging activity of bats. This research was conducted in two locations, Faculty of Matemathics and Natural Sciences and Faculty of Public Health. This research aims to identify and compare the dietary variety of fruit bats based on tree species, as well as to find out the bats’ types of association with trees that are potential as feed sources for bats. Observations were made on five different tree species at each location. The observed trees were Mangifera indica, Syzygium sp., Chrysophyllum cainito, Musa paradisiaca, and Citrus sinensis. The result of statistical test using One-Way ANOVA and Multiple Comparisons (Bonferonnis) showed that there was a significant difference in the mean number of bat individuals between Mangifera indica and Citrus sinensis. The significant difference in the mean number of bats individuals was caused by several factors such as canopy cover, abiotic factors, also the presence and maturity of fruit. The types of bats that found in FMIPA was Cynopterus brachyotis and Macroglossus minimus, the type of bats that found in FKM was Cynopterus brachyotis."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alma Arief
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1999
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Jaka Ramadhan
"Kelelawar buah famili Pteropodidae telah dikenal sebagai agen penyerbuk bunga dan penyebar biji berbagai spesies tumbuhan di kawasan tropis. Peran kelelawar buah sebagai penyerbuk bunga dan penyebar biji termasuk sebagai jasa layanan ekosistem yang berfungsi menjaga keseimbangan dan kelestarian ekosistem. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui asosiasi antara kehadiran kelelawar buah dengan tumbuhan di tepi kawasan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan, Lampung selama bulan Juni--September 2012. Lokasi penelitian terdiri atas lahan perkebunan warga dan hutan. Kelelawar buah diperangkap menggunakan jala kabut (mist-net) pada pukul 18.00--22.00 WIB. Analisis vegetasi dilaksanakan menggunakan metode Point-centered Quarter (PCQ). Asosiasi kehadiran kelelawar buah dengan tumbuhan diuji dengan chi-square (2). Berdasarkan hasil penelitian telah didapat total 11 spesies kelelawar buah selama 195 jam pemerangkapan dan 79 spesies tumbuhan di hutan dan kebun. Hasil uji 2 menunjukkan adanya asosiasi antara spesies kelelawar buah dengan tumbuhan di hutan maupun kebun. Hasil tersebut dapat menunjukkan bahwa jasa layanan ekosistem oleh kelelawar buah terhadap tumbuhan tetap berlangsung baik di hutan maupun kebun.

Fruit bats of the Pteropodidae family were known as pollinator and seed disperser to some plant species in tropical region. The roles of fruit bats in the ecosystem service are as pollinator and seed disperser that preserve ecosystem balance and conservation. This research was carried out to determine the association between the presence of fruit bats and plants on edge of Bukit Barisan Selatan National Park, Lampung during June to September 2012. Study sites consisted of cultivated area and forest site. Fruit bats were caught using mist net from 18.00 to 22.00 WIB. Vegetation analysis was done using Point-centered Quarter (PCQ) method. Association between the fruit bats presence and plants was tested using the chisquare (2) method. The results showed that there were 11 species of fruit bats recorded during 195 hours of capture and 79 plant species recorded from cultivated area and forest. The 2 test show an existing association between the presence of fruit bats and the plants form the forest and cultivated area. The result showed that the ecosystem service provided by the fruit bats for the plants suggested a positive influence for the forest and the cultivated area."
Depok: fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
S52557
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Jane Cornelia
"[ABSTRAK
Konsumsi buah dan sayur di Indonesia sangat memprihatinkan, dimana angka nasional berada pada 93,6% dan 93,5% pada tahun 2007 dan 2013 yang menandakan bahwa seluruh provinsi di Indonesia sebagian besar masyarakatnya masih kurang dalam memenuhi kebutuhan buah dan sayur yang direkomendasikan oleh Pedoman Gizi Seimbang, yaitu 400 gram per hari. Salah satu yang paling rendah adalah provinsi Riau. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi konsumsi buah dan sayur pada penduduk Riau. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dan dilakukan pada bulan April hingga Mei 2015 di Universitas Indonesia dengan 87 mahasiswa. Sampel dikumpulkan dengan menggunakan teknik systematic random sampling. Data didapatkan dengan menggunakan kuisioner yang diisi oleh responden dan wawancara SFFQ. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 85,1% responden yang tidak dapat memenuhi kebutuhan buah dan sayur per harinya. Analisis bivariat menggunakan uji chi-square menunjukkan bahwa adanya hubungan yang bermakna antara preferensi sayur (nilai-p = 0,034, OR = 0,806), tingkat pendidikan ibu (nilai p = 0,097, OR = 6,122), dan suku ibu (nilai p = 0,006, OR = 6,028) dengan konsumsi buah dan sayur.

ABSTRACT
;It is saddening to face the fact of fruit and vegetable consumption in Indonesia,
whereas 93,6% and 93,5% on national scale in 2007 and 2013 respectively,
indicating that most of Indonesia?s population has failed to fulfill their needs of fruit
and vegetable which has been recommended by Balanced Diet Guidance, 400 grams
per day. One of the least amongst all is Riau Province. This study aims to identify
factors affected with fruit and vegetable consumption among Riau residents. Using
cross sectional design, this study was held in April to May 2015, conducted by 87
college students in University of Indonesia, and chosen with systematic random
sampling technique. Data was compiled using self-registered questionnaire and semiquantitative
food frequency questionnaire. The result has shown that 85,1%
respondents are unable to achieve the minimum requirement for fruit and vegetable
consumption. Through chi-square test, there are a significant relation between
vegetable preference (p-value = 0,034, OR = 0,806), mother?s education level (pvalue
= 0,097, OR = 6,122), and mother?s ethnicity (p-value = 0,006, OR = 6,028)
with fruit and vegetable consumption., It is saddening to face the fact of fruit and vegetable consumption in Indonesia,
whereas 93,6% and 93,5% on national scale in 2007 and 2013 respectively,
indicating that most of Indonesia’s population has failed to fulfill their needs of fruit
and vegetable which has been recommended by Balanced Diet Guidance, 400 grams
per day. One of the least amongst all is Riau Province. This study aims to identify
factors affected with fruit and vegetable consumption among Riau residents. Using
cross sectional design, this study was held in April to May 2015, conducted by 87
college students in University of Indonesia, and chosen with systematic random
sampling technique. Data was compiled using self-registered questionnaire and semiquantitative
food frequency questionnaire. The result has shown that 85,1%
respondents are unable to achieve the minimum requirement for fruit and vegetable
consumption. Through chi-square test, there are a significant relation between
vegetable preference (p-value = 0,034, OR = 0,806), mother’s education level (pvalue
= 0,097, OR = 6,122), and mother’s ethnicity (p-value = 0,006, OR = 6,028)
with fruit and vegetable consumption.]
"
2015
S59137
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tate, Desmond
Singapore: Archipelago Press, 2000
R 634.092 TAT t
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Erlisa Candrawati
"ABSTRAK
Pembentukan perilaku diit dimulai pada masa prasekolah dan dipengaruhi oleh
faktor keluarga. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan karakteristik
individu dan praktik pemberian makan dalam keluarga dengan perilaku konsumsi
buah dan sayur pada anak usia prasekolah. Desain deskriptif korelasi dengan
pendekatan cross sectional dilakukan pada keluarga yang memiliki anak usia
prasekolah. Hasil menunjukkan terdapat hubungan bermakna antara pendidikan
ibu, kontrol makanan, model peran, pelibatan anak, edukasi nutrisi, serta
penyediaan buah dan sayur terhadap perilaku konsumsi buah dan sayur anak usia
prasekolah dengan p value < 0,05. Pendidikan kesehatan dan konseling praktik
pemberian makan sesuai tahapan usia anak perlu dilakukan sebagai upaya
promotif dan preventif

ABSTRACT
Dietary behavior and patterns are established during pre-school years and
influenced by parents. The study aim is to determine the association between
individual characteristics and parenting feeding practices to promote fruit and
vegetable and its consumption among pre-school children. A cross sectional
design with descriptive correlation was used to 89 family with pre-school aged
children. It showed statistically significant relationship of education level of
mother, food control, role model, the involvement of children, nutrition education,
fruit and vegetable provision (p value < 0,05) with a fruit and vegetable
consumption pre-school aged children. Health education and counseling about
parental feeding practices needs to be done as promotion and prevention
intervention."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
T42417
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Noval Irsyadillah
"ABSTRAK
Buah pisang adalah buah dengan tingkat produksi tertinggi di Indonesia dengan total produksi 7,01 juta ton / tahun (Badan Pusat Statistik, 2017). Namun, kehilangan buah dari rantai pasokan, terutama proses distribusi, masih belum mendapat perhatian sehingga dampak dan jumlahnya tidak pasti. Penelitian ini bertujuan untuk mencatat kehilangan buah dari proses distribusi buah pada tahap petani, pedagang grosir, dan pedagang eceran dan memberikan saran untuk mengatasi masalah ini. Pengumpulan data dilakukan melalui kegiatan pengambilan sampel langsung pada objek penelitian yang dipilih. Pengambilan sampel dilakukan di 3 lokasi berbeda untuk setiap tahap dan 10 sampel acak diambil di setiap lokasi. Data yang diperoleh kemudian akan diproses untuk menentukan kecenderungannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada tahap petani tidak ada produksi limbah karena tanaman langsung dijual tanpa proses penyimpanan dan eliminasi. Pada tahap grosir, produksi rata-rata limbah adalah 1,98% dari total produksi. Sedangkan pada tahap pedagang eceran ada 2 jenis sampah, yaitu limbah pengangkut dengan rata-rata produksi sampah 0,67% dari total produksi, dan limbah harian dengan rata-rata produksi limbah 2,53% dari total produksi. Berdasarkan data yang diperoleh pada objek penelitian dan kemudian dianalisis oleh peneliti, diketahui bahwa penyebab utama dalam produksi limbah buah pada setiap tahap adalah proses penanganan. Sehingga peneliti menyarankan bahwa perlu mengubah sistem penanganan secara keseluruhan dalam implementasi setiap proses distribusi untuk mencegah produksi limbah. Selain upaya pencegahan ini, pelaksanaan upaya mitigasi juga dapat dilakukan melalui penggunaan kembali dan daur ulang limbah. Memanfaatkan limbah juga merupakan penerapan metode ekonomi sirkular yang dapat memberikan manfaat ekonomi bagi pelaksana, upaya untuk menggunakan kembali dan mendaur ulangnya meliputi: menggunakannya untuk pakan ternak, menyuburkan lahan perkebunan, dan mengolahnya menjadi produk permen.

ABSTRACT
"
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>