Ditemukan 52828 dokumen yang sesuai dengan query
Nadia Dwi Putranti
"Arsitektur merupakan sebuah karya, yang tidak jarang dalam eksistensinya dimaknai bukan hanya dari fungsi yang dimilikinya, namun juga dari keindahan yang dimilikinya. Makna keindahan pada sebuah karya arsitektur dapat dikorelasikan dan seringnya hanya dilihat dari kualitas visual yang dimiliki karya tersebut. Menilik erat dan kentalnya elemen keindahan dalam sebuah karya arsitektur, dimana arsitektur bukan sekedar karya yang dicerap melalui indera pengelihatan, dibutuhkan lebih dari sekedar kualitas visual untuk memaknai keindahan dalam arsitektur. Skripsi ini berisi pembahasan mengenai apa sebenarnya keindahan yang dimaksud dalam arsitektur dan melalui studi kasus berusaha menggambarkan bagaimana keindahan tercipta dalam ruang arsitektur.
Architecture is a work, that in its existence often valued not only by its function but also by its beauty. The meaning of beauty can be correlated with a visual quality and often seen only as a visual quality. Looking back about how important beauty as the fundamental element in architecture, which architecture is not a work that perceived only by visual sensory, I believe that there is more than just a visual quality to define beauty in architecture. This under-graduate thesis will discuss about the essence of beauty in architectural field and through a study will be shown how beauty exist within the architectural space."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S57847
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Adinda Alissa Sastranegara
"Dalam merancang sebuah karya arsitektur, seorang perancang harus pintar-pintar mengolah rancangannya tersebut menjadi sesuatu yang - tidak harus indah- tetapi menarik untuk dilihat, tidak membosankan dan mempunyai kelebihan agar karya tersebut berumur panjang. Penampilan luar suatu bangunan memang bukan yang terpenting, tetapi cukup penting supaya keberadaan bangunan tersebut disadari masyarakat. Agar sebuah bangunan menarik untuk dilihat, bangunan tersebut harus rnempunyai sesuatu yang dapat membuat orang ingin melihatnya. Entah karena bangunan tersebut besar sekali, aneh sekali, keren sekali, rame sekali atau norak sekali, yang penting bangunan itu telah berhasil memancing orang untuk melihatnya, bahkan lebih hebat lagi jika orang tidak hanya melihatnya namun mengomentarinya. Untuk mencapai itu, suatu bangunan harus berbeda. Mempunyai perbedaan yang membuatnya stand out dari yang lain, lepas dari positif atau tidaknya perbedaan itu. Kontras adalah satu cara untuk mencapai kualitas-kualitas tersebut. Karena kontras adalah suatu keadaan dimana perbedaan-perbedaan dipertemukan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S48521
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Kurniawan Adi Chandra
"Musik dan arsitektur merupakan dua bidang seni yang memiliki kaitan satu sama lain dalam aspek tertentu. Salah satunya pada prinsip dalam mendesain yaitu komposisi. Komposisi pada musik dibentuk dari elemen dasarnya yaitu melodi, harmoni dan ritme. Jazz sebagai salah satu jenis musik memiliki keunikan pada komposisinya yaitu improvisasi dimana melodi yang dimainkan merupakan ekspresi kebebasan dari sang pemain. Skripsi ini akan menganalisa komposisi pada arsitektur untuk mencari tahu apakah komposisi pada musik Jazz dapat ditemui dalam arsitektur.
Music and architecture are two different disciplines of art that related each other in some ways. Musical composition is formed by its elements; melody, harmony and rhythm. Jazz as one of musical style has a distinctive sound of its composition which is formed by improvisation, an expressive form of freedom from players. This thesis will analyze composition in architecture to find out whether jazz composition can be found in architecture."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S53272
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Siegel, Curt
Bandung: Universitas Parahyangan, [date of publication not identified]
724.91 SIE st
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Jessica Octaviani Gunawan
"Skripsi ini membahas peran elemen aural dalam persepsi manusia yang selama ini didominasi oleh visual. Pembahasan dilakukan dengan mengkaji sistem visual dan auditori milik Gibson serta mengkaji kemampuan tuna netra yang mampu mengandalkan pantulan suara untuk mempersepsikan objek serta ruang di sekitarnya (echolocation) tanpa melibatkan kemampuan visual. Penelitian dilakukan melalui eksperimen pribadi dan pengamatan langsung tanpa menggunakan pengukuran teknis.Hasil penelitian berupa persepsi yang bersifat subjektif dan menunjukkan potensi elemen aural dalam membantu manusia mempersepsikan sekitarnya hingga mampu berorientasi dan bernavigasi di dalam ruang tanpa menggunakan bantuan pengelihatan.
This study focuses on the role of aural element in human perception, which has been dominated by visual. The study is based on Gibson’s visual and auditory system and also based on blind’s ability to use echo in perceiving object and space (echolocation) without using visual ability. This research is done through personal experience and observation without using any technical measurement. The result of this study is a subjective perception that shows the potential of aural element to help human perceives his surrounding so they can orient and navigate in space without any visual help."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S46375
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Snyder, James C.
Jakarta: Erlangga, 1989
720 SNY i
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Didha Igasi Marindra
"Definisi permukaan adalah sebagai lapisan teratas ataupun terluar dari sesuatu. Dalam dunia arsitektur, permukaan berkaitan dengan bangunan sebagai produk utamanya. Oleh karena itu permukaan dalam arsitektur didefinisikan sebagai lapisan terluar dari bangunan, dengan muka/kulit/fasad/cover sebagai wujudnya. Permukaan memberikan tampilan pada bangunan dengan fungsi utama sebagai media representasi. Melalui permukaan, sebuah bangunan berkespresi baik secara arsitektural maupun fungsional. Wujud permukaan bangunan melalui suatu tahapan pembentukan sehingga mencapai hasil representasi yang diinginkan. Dalam usaha mewujudkan hal tersebut, permukaan berhubungan dengan penilaian visual akan kualitas yang dimilikinya. Penelitian ini mencoba mengidentifikasi sifat maupun karakter yang ada pada permukaan bangunan dalam usaha merepresentasikan dirinya.
Surface defined as the outside/uppermost layer of something. In architecture, surface related to the building as its main product. Hence the surface in architecture is the outermost layer of the building and has face/skin/facade/cover as its form. As the outermost layer, the surface gives the appearance of the building with the main function as a medium of representation. Building express both architecturally and functionally through the surface. The form of surface pass through a stage formation to achieve the desired outcome of representation. Aiming this goal, surface deal with visual assessment of the quality it has. This study tried to identify the nature and character of the building surface in an attempt to represent itself."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S47775
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Tri Octiviani
"Fotografi adalah sebuah alat komunikasi yang dapat menangkap gambar secara objektif, fotografi merepresentasikan sesuatu yang nyata secara cepat. Arsitek kemudian memanfaatkan fotografi untuk merekam karya mereka yang nantinya dapat digunakan untuk beberapa tujuan, seperti dokumentasi, materi pameran, dan juga sebagai pengganti interaksi langsung dengan bangunan. Arsitektur mempunyai kemampuan untuk berkomunikasi melalui wujud dan ruang bangunannya, dimana manusia dapat mengalami dan berinteraksi dengan ruang arsitektur melalui raga dan indra mereka. Sejak ditemukannya fotografi, arsitek telah memanfaatkan fotografi untuk mengkomunikasikan ide, konsep dan tujuan dari karya sang arsitek. Fotografer diharapkan dapat membantu arsitek untuk menciptakan sebuah ilusi pada fotografi, ilusi yang kemudian dapat membantu manusia dalam memvisualisasikan bangunan arsitektur melalui media dua dimensi atau bahkan merasakan pengalaman ruang tiga dimensi. Keberhasilan ilusi ini bergantung kepada bagaimana manusia mempersepsikan informasi yang telah diberikan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplor konsep fotografi arsitektur dan bagaimana persepsi manusia dapat mempengaruhi cara manusia mencerna informasi. Dengan memahami cara kerja persepsi manusia, diyakini bahwa manusia dapat berinteraksi dengan ruang arsitektur melalui foto sebagaimana manusia berinteraksi dengan ruang arsitektur secara langsung. Untuk mendukung dan menanggapi isu yang muncul, beberapa responden telah diwawancari dengan beberapa pertanyaan. Dengan menganalisa hasil dari wawancara dari responden dan teori-teori yang ada, penelitian ini akan menuntun kepada sebuah kesimpulan tentang bagaimana manusia mempersepsikan informasi yang didapat dari sebuah fotografi arsitektur.
Photography is a communication tool that can capture an image objectively, it represents what exists with its brief moment. Afterwards Architects utilize it to record their works that can later be used for other purposes such as documentation, exhibition material, and also as a substitute of direct interaction with the building. Architecture has the ability to communicate through its form and space where people can experience and interact in it with their body and senses. Since the discovery of photography, architects have been taking advantage of the device with the intention of communicating their ideas, concepts, and purposes of their works. Photographers can hopefully aid the architects by using their skill to create an illusion in photography, which can helps people visualize the building in two-dimensional form or even offering the experience in three dimensional form. Such illusion can work depending on how the human percepts the information given. This study will explore the concept of photography in architecture and how human perception can affect the way people perceived information. With understanding of the human’s working method in perception, it is believed that humans can interact with an architectural space through a photograph similar to the experience they would get in threedimensional form. Several people are interviewed to support and validate the issue that has been raised. Analyzing the informant’s point of view and several theories, this study will lead to a conclusion on how human percepts information from an architectural photography."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S59948
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
F. Christian J. Sinar Tanudjaja
Yogyakarta: Penerbit Universitas Atmajaya, 1991
720 CHI k
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Arif Rahman Wahid
"Skripsi ini membahas kemampuan Augmented Reality sebagai visualisasi ruang virtual dalam memperpanjang ruang fisik penggunanya. Saya melihat Augmented Reality memiliki potensi lebih dalam mempengaruhi ruang, tetapi saat ini hanya umum digunakan untuk hiburan. Untuk itu dilakukan studi terhadap penggunaan aplikasi Augmented Reality dalam kehidupan sehari-hari.
Dapat disimpulkan, interaksi dan pelapisan pada Augmented Reality membuat penggunanya melihat ruang melebihi batas fisik yang ada. Kemudian Augmented Reality memang dapat memudahkan kehidupan dengan mempercepat penerimaan informasi yang dibutuhkan manusia. Walaupun saat ini masih banyak kekurangan, tetapi seiring berkembangnya teknologi bukan tidak mungkin Augmented Reality akan benarbenar menjadi bagian dari keseharian manusia.
This paper presents the potential of Augmented Reality as the cyberspace visualization to have the physical space of the user virtually extended. I see that the Augmented Reality has more chance to influence space, yet it is merely applied for entertainment purposes. A study about applications of Augmented Reality is therefore conducted. We may conclude, the so-called "interaction and layering" on Augmented Reality enable the user to broaden his view on space beyond the physical boundaries. In addition, Augmented Reality can simplify the life through a quick information acquiry. By the advancement of technology, Augmented Reality will be indeed part of human's life, despite its weakness."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S43254
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library