Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 127765 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"[Rumah sakit perlu melakukan pengembangan karyawan salah satunya melalui pelatihan yang dikembangkan secara teratur. Penelitian ini bertujuan menganalisis pelaksanan program pelatihan di RSIJPK tahun 2014 berdasarkan pendekatan sistem. Metode yang digunakan adalah kualitatif serta mengumpulkan data sekunder berupa data pelatihan tahun 2013 dan 2014. Hasil penelitian menemukan bahwa terdapat kesenjangan kuantitas pelatihan antar unit dan ketidaksesuaiaaan dengan kebutuhan pelatihan unit tersebut. Penyebab masalah antara lain beban kerja di Bagian Diklat, uraian tugas yang belum spesifik, keterbatasan dana untuk kebutuhan unit, sarana-prasana yang belum menunjang, serta belum adanya kebijakan yang mengatur pembagian porsi pelatihan. Implemetasi belum berjalan sesuai harapan karena kurangnya pemahaman akan analisis kebutuhan pelatihan baik di Bagian Diklat maupun unit selain itu metode pelatihan yang diusulkan dan selain tahapan evaluasi yang belum mencakup keseluruhan komponen, bukan hanya saat pelatihan berlangusung. Disarankan agar mengembangkan analisis kebutuhan pelatihan dan merencanakan pelatihan yang lebih sistematis., Hospital needs to do develop capacity of their employees by providing good training programs. This research aims to analyze the implementation of training program at RSIJPK 2014 based on system approach. A qualitative method and also collected RSIJPK data on training held in year 2013 and 2014. The research found that there were some challenges in providing a proposed number of training. The reason were the unclear job descriptions, lack of fund to support traing for units, lack of infrastructures, and no clear policy that regulates ideal number of training . Lack of understanding for training needs assessment was also a challange, at both training department and the units. Training methods have not been fully met due to lack of coordination while evaluation was only executed during the training process. The study suggest to develop a more systematic training need assessment and planning for immplementation.]"
Universitas Indonesia, 2014
S57995
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Saljan
"Rumah Sakit Islam Jakarta (RSIJ) Pondok Kopi Jakarta Timur sebagai suatu institusi pelayanan kesehatan masyarakat, dalam era globalisasi berusaha meningkatkan kualitas mutu pelayanan kesehatan termasuk pelayanan keperawatan. Salah satu indikator untuk menjaga kualitas pelayanan adalah peningkatan kinerja perawat pelaksana. Agar kinerja perawat pelaksana meningkat dilakukan kegiatan supervisi secara kontinyu. Supervisi adalah suatu usaha untuk meningkatkan kinerja dengan cara merencanakan, mengarahkan, menilai, dan melatih dalam setiap kegiatan supervisi, terhadap perawat pelaksana dalam memberikan Asuhan Keperawatan. Pelatihan supervisi tentang peran supervisor sebagai perencana, pengarah, penilai dan pelatih telah pernah dilakukan kepada para supervisor di RSIJ Pondok Kopi, untuk mengetahui pelaksanaan kegiatan supervisi oleh supervisor, dimaukan penelitian dengan tujuan memperoleh informasi tentang pengaruh pelatihan supervisi terhadap peningkatan kinerja perawat pelaksana di ruang rawat Map RSIJ Pondok Kopi Jakarta Timur. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelational yang dilakukan untuk melihat ada tidaknya pengaruh pelatihan supervisi terhadap peningkatan kinerja perawat pelaksana di ruang rawat map RSIJ Pondok Kopi Jakarta Timur. Sampel penelitian dengan menggunakan purposive sampling adalah 55 perawat pelaksana yang bekerja di ruang rawat inap perawatan umum RSIJ Pondok Kopi Jakrta Timur. Hasil penelitian dari analisis multivariat dengan regresi logistik menunjukan bahwa adanya pengaruh yang signifikan peran supervisor sebagai penilai dalam supervisi terhadap peningkatan kinerja perawat pelaksana setelah dimasukan faktor counfonding umur, jenis kelamin dan lama kerja dengan nilai OR=22,16 dan nilai p=0,003 (p<0,05). Berdasar hasil penelitian dapat disarankan agar bidang perawatan dapat membuat job description dari para supervisor, menetukan kriterianya, memelihara dan meningkatkan peran supervisor dalam melaksanakan perannya dalam upaya meningkatkan kinerja perawat pelaksana.

Islamic Hospital Pondok Kopi east Jakarta as the public health care service institution is taking part in globalization development in improving health care service as well as nursing care. One of the indicator in maintaining the quality of nursing care is improvement of the clinical performance of the nursing staff In order to improve the clinical performance, it is implemented the supervision course program on the nursing staff regularly. Supervision course is preparing the supervisor to plan, supervise, evaluate and couch the nursing staff in implementing the nursing care. After intervention is given, the study examines the clinical performance of the nursing staff in the in-patient unit in Islamic Hospital Pondok Kopi east Jakarta. This study was descriptive correlation in order to see the influence of supervising course program to the improvement of clinical performance of nursing staff in patient unit in Islamic Hospital Pondok Kopi east Jakarta. The sample of this study was purposive sampling of 55 clinical nurses who were working in general ward in Islamic Hospital Pondok Kopi east Jakarta. The result of the study which was analyze using multivariate & logistic regression, showed the- high significance of supervisor role in supervising the nursing staff in order to improve the clinical performance. The result was using the confounding factor such as age, sex, and working experience with the result of OR = 22,16 and the p = 0,003 (p < 0,05). Some recommendation are suggested that the nursing officer should have the job description for supervisor, deciding the criteria to be a supervisor, maintaining and improving the role of supervisor in order to improve the clinical performance of the staff nurse."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2005
T18686
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Melisa Dewintasari
"Studi ini bertujuan untuk mengetahui daftar obat generik berdasarkan analisis ABC. Penelitian ini dilakukan di RSIJ Pondok Kopi dengan metode kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan pada analisis ABC pemakaian terdiri dari 57 item obat kelompok A dengan pemakaian tertinggi sebesar 1.636.016, kelompok B terdiri dari 71 item obat dengan pemakaian sedang sebesar 474.444, dan kelompok C terdiri dari 259 item obat dengan pemakaian terendah sebesar 235.745. Untuk analisis ABC investasi, kelompok A terdiri dari 39 obat dengan nilai investasi sebesar Rp. 3.004. 053.435, kelompok B terdiri dari 70 obat dengan nilai investasi sebesar Rp. 875.283.696 dan kelompok C terdiri dari 279 obat dengan nilai investasi sebesar Rp 431.405.277. Terdapat 13 obat generik yang termasuk kedalam kelompok A analisis ABC investasi ? pemakaian. Perhitungan EOQ untuk kelompok A didapatkan hasil yang bervariasi antara 80- 2018 item persediaan , sementara ROP bervariasi antara 36 - 385 item persediaan. Studi ini menyarankan agar rumah sakit menerapkan metode analisis ABC untuk pengendalian persediaan obat generik.
This study aimed to find generic drug list based on ABC analysis. This research was conducted in RSIJ Pondok Kopi with quantitative methods. The result indicate generic drugs group A of ABC analysis quantity consist of 57 drugs with 1.636.016 quantity value, group B consist of 71 drugs with 474.444 quantity value, and group C consist of 259 drugs with 235.745 quantity value. Generic drugs group A of ABC analysis investment consists of 39 drugs with investment value Rp.3.004.053.435, group B consists of 70 drugs with investment value Rp. 875.83.696 and group C consists of 279 drugs with investment value Rp.431.405.277. There are 13 generic drugs which include into group A of ABC analysis quantity ? invesment. EOQ calculations for group A showed that variety of the result around 80-2018 inventory item, while ROP around 36 to 385 inventory item. This study suggests the hospital for using ABC analysis to inventory control of generic drug."
Depok: Universitas Indonesia, 2014
S57997
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hany Dwi Putri Handayani
"ABSTRAK

Penelitian ini membahas tentang kegiatan rekrutmen dan seleksi pegawai di Rumah Sakit Islam Jakarta Pondok Kopi yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan tenaga di Rumah Sakit tersebut. Desain penelitian dimulai dengan kuantitatif berupa kuesioner kepada pegawai SDI dan dilanjutkan dengan wawancara mendalam kepada pimpinan. Temuannya adalah: pelaksanaan rekrutmen dan seleksi sudah sesuai dengan kebijakan RS Nomor: 037/KEP/1.6.AU/D/2014 mengenai penerimaan dan pengangkatan pegawai. Sumber rekrutmen adalah internal dan eksternal. Pengumuman rekrutmen dilakukan secara terbuka dengan menginformasikan lowongan pekerjaan melalui web, koran dan memasang di papan pengumuman Rumah Sakit. Proses seleksi yang dilakukan yaitu seleksi administrasi, tes Al Islam, tes profesi, psikotes dan tes kesehatan. Sumber Daya Insani RS Jakarta Pondok Kopi sejauh ini belum dapat mencukupi semua kebutuhan tenaga melalui rekrutmen dan seleksi disebabkan karena kendala data pelamar yang tidak lengkap, sedikitnya pelamar, tidak adanya tempat yang cukup besar dan waktu yang terlalu pendek dari pengumuman tes ke tes berikutnya. Sarannya adalah pelamar mempelajari persyaratan, memberikan pengumuman lowongan melalui media social dan memperpanjang waktu pengumuman


ABSTRACT

This study analyzed the implementation of the recruitment and selection of employees in Jakarta Islamic Hospital Pondok Kopi to fulfill the employees needs at the hospital. The quantitative design study began with a questionnaire to employees in Human Resources unit and followed by in-depth interviews to the management. The findings were: The implementation of the recruitment and selection has been based on policy No. 037/KEP/1.6.AU/D/2014 on the acceptance and appointment of employees. The sources used for recruitment are internal and external sources. Announcement of recruitment is carried out openly by informing jobs via the web, newspapers and on the hospital bulletin board. The process of selection is by administration selection, Al Islam test, proper test, psycho test and health test. Human Resources unit in Jakarta Islamic Pondok Kopi Hospital so far not been able to meet all the workers needs through recruitment and selection due to incomplete data of the applicants, less applicants than expected, the place is not enough and time too short from the announcement of the test to the next test. Applicants should study the requirements thoroughly and vacancy announcement through social media and lastly to extend the time of announcemen

"
Universitas Indonesia, 2015
S60336
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Faradina Anastasia
"[Skripsi ini membahas mekanisme pendaftaran pasien dengan Jaminan
Kesehatan Nasional di instalasi rawat jalan Rumah Sakit Islam Jakarta Pondok Kopi 2014. Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif yang dilakukan dengan cara observasi, telaah dokumen, dan wawanncara mendalam. Hasil penelitian menunjukan bahwa pelayananan JKN masih belum optimal yang disebabkan oleh beberapa faktor input,diantaranya yaitu ketersediaan sumber daya manusia, penerapan kuota, dan
pelaksanaan sistem perjanjian yang masih perlu diperbaiki serta terdapat faktor-faktor lain yang penulis temukan pada saat penelitian. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, peneliti menyarankan rumah sakit untuk meningkatkan jumlah tenaga dokter dan kuota serta menyempurnakan sistem perjanjian sehingga seluruh pasien JKN dapat dilayani dengan baik.;This thesis discusses the mechanisms of patient registration with Jaminan Kesehatan Nasionnal (JKN) in the outpatient installation Rumah Sakit Islam Jakarta Pondok Kopi 2014. This is a descriptive qualitative study conducted by observation, document review, and deep interview. The results showed that pelayananan JKN still not optimal due to several input factors, among which the availability of human resources, the implementation of quotas, and the implementation of the appointment system that still need to be improved and there are other factors that I have found at the time of the study. Based on these results, the researchers suggest hospitals to increase the number of doctors and quotas as well as perfecting the system so that all
patients with JKN can be served well., This thesis discusses the mechanisms of patient registration with Jaminan Kesehatan Nasionnal (JKN) in the outpatient installation Rumah Sakit Islam Jakarta Pondok Kopi 2014. This is a descriptive qualitative study conducted by observation, document review, and deep interview. The results showed that pelayananan JKN still not optimal due to several input factors, among which the availability of human resources, the implementation of quotas, and the implementation of the appointment system that still need to be improved and there are other factors that I have found at the time of the study. Based on these results, the researchers suggest hospitals to increase the number of doctors and quotas as well as perfecting the system so that all
patients with JKN can be served well.]"
Universitas Indonesia, 2015
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putra Ristu Aci
"Penelitian ini membahas Program Rumah Sakit Siaga Bencana di Rumah Sakit Islam Jakarta Pondok Kopi. Pendekatan yang digunakan ialah kualitatif. Rumah sakit dituntut untuk selalu dapat memberikan pelayanan kesehatan yang maksimal kepada masyarakat. Hal tersebut juga berlaku ketika kondisi bencana, oleh karena itu rumah sakit dituntut memiliki sistem kesiapsiagaan bencana. Rumah Sakit Siaga Bencana adalah rumah sakit dengan pelayanan kesehatan yang dapat diakses dan berfungsi pada kapasitas maksimum, segera setelah bencana atau keadaan darurat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penting bagi rumah sakit untuk memiliki sistem kesiapsiagaan bencana dalam rangka menjamin fungsi rumah sakit dapat berjalan dengan baik walaupun terjadi bencana.

The research discusses about Disaster Preparedness Hospital Program in Pondok Kopi Jakarta Islamic Hospital. The approach which is used is qualitative. Hospital is always hoped to give maximum health services to people. Maximum health services are also hoped in disaster condition, so that hospital must have disaster preparedness system. Disaster Preparedness Hospital is hospital when health services are accessible and functioning, at maximum capacity, immediately after a disaster or an emergency. The research result shows that disaster preparedness system is very important to be owned by hospital in order to ensure hospital functions will run well although disaster is happening."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S45173
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anggita Swastiara
"ABSTRAK
Gangguan tidur khususnya insomnia banyak terjadi pada pasien hemodialisis. Berbagai faktor diduga menjadi penyebab insomnia pada pasien hemodialisis, diantaranya faktor biologis, psikologis, dan dialisis. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi faktor yang berhubungan dengan insomnia pada pasien hemodialisis. Penelitian menggunakan rancangan studi potong lintang, dengan sampel 50 responden di Rumah Sakit Islam Jakarta Pondok Kopi. Hasil penelitian menunjukan bahwa insomnia dialami oleh 54% responden dan ditemukan hubungan insomnia dengan umur (p=0,012), sesak napas (p=0,035), pruritus (p=0,002), sakit kepala (p=0,015), stress (p=0,000), jadwal hemodialisis (p=0,042), lama hemodialisis (p=0,012), dan quick of blood (p=0,011). Penelitian ini menyimpulkan bahwa insomnia berhubungan dengan faktor biologis, psikologis, dan dialisis. Pengkajian masalah insomnia pada pasien hemodialisis harus dilakukan secara akurat agar dapat menjadi dasar untuk menyusun rencana asuhan keperawatan yang efektif bagi pasien
hemodialisis yang mengalami gangguan tidur.

ABSTRACT
Insomnia is the most common sleep disorder in hemodialysis patients. Various factors are predicted to be the cause of insomnia, which are biological, psychological, and dialysis factors. The purpose of this study was to identify factors associated with insomnia on hemodialysis patients. This study used cross-sectional study design, with 50 respondents in Jakarta Islamic Hospital Pondok Kopi. The result showed that insomnia was experienced by 54% respondents and there were relationship between insomnia and age (p=0.012), physical complaints [(included dyspnea (p=0.035), pruritus (p=0.002), and headache (p=0.015)], stress (p=0.000), hemodialysis schedule
(p=0.042), dialysis vintage (p=0.012), and quick of blood (p=0.011). The study concluded that insomnia associated with biological, psychological, and dialysis factors. The assessment of insomnia should be done accurately in order to make an effective nursing care plan in hemodialysis patients who experience sleep disorder."
2016
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ilyas Rian Permana
"ABSTRAK
Unit Penunjang di Rumah Sakit Islam Jakarta Pondok Kopi yang berperan dalam pemeliharaan sarana dan prasarana non-medis rumah sakit, masih kurang efektif dalam memberikan pelayanannya. Sehingga ditemukan beberapa keluhan dari pengguna. Sepertimatinya pendingin ruangan, rusaknya toilet, matinya lampu,dan beberapa keluhan lainnya. Penelitian ini membahas tentang gambaran waktu tunggu pelayanan di unit penunjang, dalam memelihara sarana dan prasarana non-medis di rumah sakit islam jakarta pondok kopi. Jenis penelitian ini yaitu deskriptif kualitatif dengan menggunakan metode observasi, wawancara mendalam, dan telaah dokumen, serta pendekatan sistemyang meliputi input, proses, dan output. Pengambilan data primer dan sekunder dilakukan selama 7 hari di rumah sakit islam jakarta pondok kopi. Hasil penelitian menunjukan kinerja staff unit penunjang sudah cukup baik. SOP sudah ada, dan diterapkan. Hanya saja terdapat kekurangan dalam hal kuantitas sumberdaya alat, dan manusianya. Seringkali terjadi kekosongan petugas pada saat ada laporan kerusakan sarana dan prasarana, dikarenakan petugas sedang atau belum selesai pelayanandi unit lain yang terkait. Belum lagi alat penunjang operasional yang pendek usia kegunaannya, atau tidak ada di tempatnya pada saat akan dipakai, semakin menambah kendala dalam waktu tunggu pelayanan di unit penunjang. Saran dari penulis, manajemen rumah sakit islam jakarta pondok kopi harus menerapkan penjadwalan untuk stand-by di ruangan terhadap petugas unit penunjang, menambah tenaga kerja, dan mengadakan pelatihan bagi petugas agar meningkatkan kualitas pelayanan di unit penunjang rumah sakit islam jakarta pondok kopi.

ABSTRACT
Supporting Unit at Rumah Sakit Islam Jakarta Pondok Kopi which plays a role in the maintenance of non medical facilities and infrastructure unit of the hospital, is still less effective in providing its services. So that be discovered some complaints from users.Like the demise of air conditioning, toilet damage, blackout, and several other complaints. This study discusses about the description of service waiting time in thesupporting unit, in maintaining non medical facilities and infrastructure in Jakarta Pondok Kopi Islamic Hospital. The type of this research is descriptive qualitative by using the method of observation, in depth interview, and document review, as well as system approach that includes input, process, and output. Primary and secondary data were collected for 7 days in Jakarta Pondok Kopi Islamic Hospital. The result of the research shows the performance of supporting unit staff is good enough. SOP is already exists, and its applied. It 39s just that, there are deficiencies interms of quantity of tool and human resources. Often, there is a vacuum of officers when there is a report form of facilities and infrastructure damage, due they were unfinishe services in other related units. Moreover, the operational support tools that are short ofu seful life, or are not in place at the time, it increasing the obstacle in the service time of supporting unit. Authors advice is that management of Jakarta Pondok Kopi Islamic Hospital should apply the office schedul to officers to stand by in the room against report form offacilities and infrastructure damage, increase human resources, and conduct training forofficers so that improve service quality in supporting unit of Jakarta Pondok Kopi Islamic Hospital."
2017
S70185
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khatibur Rasyadi
"Pembangunan sosial adalah upaya membangun masyarakat agar secara social atau kolektif mampu-berdaya baik secara sosial, ekonomi maupun dari aspek kesehatannya. Dalam kerangka itu, Muhammadiyah sebagai bagian dari masyarakat madani (civil society), telah lama menegaskan dirinya untuk terlibat aktif dalam rangka pembangunan sosial. Salah satunya pembangunan sosial dalam aspek kesehatan, dimana pembangunan kesehatan yang dilakukan Muhammadiyah telah didikasikan sejak awal berdirinya organisasi ini, tahun 1912 M. kebijakan dan sikap ini diwujudkan dengan membangun amal-usaha di bidang kesehatan, seperti Rumah Sakit-Rumah Sakit di bawah kepemilikan Muhammadiyah. Rumah Sakit-Rumah Sakit milik Muhammadiyah, termasuk Rumah Sakit Islam Jakarta Pondok Kopi (RSIJ-PK), selalu ada pada dua sisi yang seimbang antara kepentingan profit untuk kesinambungan institusi dan dengan kepentingan sosial yang menjadi misi bagi Muhammadiyah untuk selalu peduli kepada sosial, terutama pada kaum dhuafah. Kebijakan dan misi ini merupakan falsafah awal berdirinya amal-usaha Muhammadiyah di bidang kesehatan. Kebijakan yang seimbang ini ditunjukkan dengan memberikan pelayanan yang gratis pada keluarga/orang miskin yang berobat dan dirawat di Rumah Sakit. Dalam kaitan pembangunan sosial-kesehatan, pada saat yang sama telah berlangsung sebuah kebijakan program dari Pemerintah Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta, tentang Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Bagi Keluarga Miskin (JPK-Gakin) di Jakarta. Program ini di dasarkan pada amanah UUD 1945 pasal 34, tentang jaminan pemeliharaan kesehatan bagi seluruh rakyat Indonesia; Undang-Undang No.32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah; Undang-Undang No.34 tentang Pemerintah Daerah Khusus Ibu Kota Negara Republik Indonesia, Jakarta; Undang-Undang No.23 Tahun 1992 tentang Kesehatan.Berangkat dari uraian dan permasalahan di atas, penelitian ini bertujuan mendapatkan gambaran pelaksanaannya di RSIJ pondok Kopi. Terkait dengan pelaksanaanya di RSIJ PK, juga ingin melihat gambaran kebijakan Muhammadiyah terkait dengan program JPK-Gakin di RSIJ-PK serta kebijakan Dinkes DKI Jakarta terkait dengan program di RSIJ-PK. Di dalam gambaran pelaksanaannya, ingin dilihat bagaimana perencanaannya, pengoraginisasiannya, prosedur, dan hasil pelayanannya terhadap peserta JPK-Gakin dan pola koordinasinya dengan Dinkes sebagai pemberi kebijakan dan pemegang dana untuk mencairkan dana hasil pelayanan JPK-Gakin. Yang selanjutnya dianalisa tentang kekuatan dan kelemahan dalam pelaksanaan program JPK-Gakin selama ini di internal RSIJ-PK, dari situ kemudian diharapakan menghasilkan langkah-langkah perbaikan dalam pelaksanaan di masa yang akan datang. Dalam rangka menjawab pertanyaan dan tujuan penelitian ini, agar menghasilkan jawaban dan gambaran yang utuh, valid dan realibelity, maka untuk menjawab hal-hal tersebut, digunakan metode penelitian dengan pendekatan kualitatif-deskriptif, dengan mencoba melakukan wawancara mendalam kepada semua informan yang relevan terhadap penelitian ini, diantaranya, Pengurus PP. Muhammadiyah, pejabat dan petugas Dinkes DKI Jakarta, dan Pihak RSIJ Pondok Kopi; studi dukumen/literarur sekunder; dan observasi lapangan. Selanjutnya akan diverifikasi dan di koding akan relevansi data dan sumber data sesuai dengan kebutuhan penelitian. Sehingga mengahsilkan penyajian laporan penelitian yang valid dan realibel. Selanjutnya, PP.Muhammadiyah sebagai induk dari RSIJ Pondok Kopi, dalam kaitannya dengan program JPK-Gakin di RSIJ Pondok Kopi, memberikan support dalam rangka keikutsertaanya sebagai penyelenggara JPK-Gakin di internal RS. Meskipun tidak ada instruksi secara khusus yang mewajibkan seluruh RS-RS milik Muhammadiyah yang di DKI Jakarta untuk ikut menyelenggarkan program tersebut. Paling tidak yang menjadi poin penting adalah bersinerginya antara program pemberian pelayanan gratis pada kaum dhuafah yang selama ini dilakukan oleh semua RS-RS milik Muhammadiyah, termasuk RSIJ pondok Kopi, dengan program JPK-Gakin yang datangnya dari Pemerintah Daerah DKI Jakarta. Pada tingkat Pemda DKI Jakarta (dalam hal ini Dinas Kesehatan), dalam rangka mensukseskan program ini di tingkat lapangan, mengajak seluruh RS-RS swasta untuk menjadi penyelenggara, termasuk RSIJ Pondok Kopi, yang diawali dengan membuat nota kontrak kerja sama antara pihak Dinkes dengan pihak RSIJ Pondok Kopi.Pelaksanaan Program JPK-Gakin di RSIJ pondok Kopi, sebagai berikut: Pertama, pada level pernecanaan, dimana antara perencanan menyediaan fasilitas bagi pasien peserta JPK-Gakin dengan realisasi datangnya pasien masih jauh dari maksimal, yakni dengan menyediaan fasilitas 32% atau 62 dari 192 kamar/tempat tidur yang disediakan, akan tetapi yang datang perbulannya rata-rata 14 orang. Atau hanya 0,0079 dari total peserta JPK-gakin yang tersebar di Jakarta Timur,yaitu 175.454 Jiwa. Kedua, pengorganisasian program, unit sosial Medis yang diberikan tanggung jawab melaksanakan dilapangan program ini, hanya bertugas dan bertanggung jawab terhadap paserta JPK-Gakin yang rawat inap, sedangkan bagi peserta yang rawat jalan diberikan tanggung jawab langsung pada bagaian adminstrasi pasien secar umum. Hal ini membuat tidak integratifnya pengelolaan program. Ketiga, prosedur yang dijalankan di RS, dalam rangka pelayanan pasien, sangat fleksibel, msekipun tetap mengacu pada petunjuk pelaksanaan program Keempat, hasil pelayanan, dimana selama bulan Mei-Agustus tahun 2006, jumlah pasien di RS dengan kategori antara lain; (1) pasien menggunakan SKTM 50 orang atau 75% dari total pasien JPK-gakin (2) Pasien mengunakan kartu gakin, 14 orang atau 21% dari total pasien JPK-Gakin (3) terlantar, 2 orang atau 3% dari total pasien JPK-Gakin. Kelima, jumlah biaya pelayanan atas pengobatan dan perawatan per pasien peserta JPK-Gakin, tidak diketahui satu persatu, karena susah di kases, sehingga tidak bisa menganalisa tentang ifisiensi pembiayaan tarhadap pelayanan pasien. Keenam, potensi untuk melayani pasien peserta JPK-Gakin di jakarta Timur masih tinggi, karena jummlah penyebaran peserta JPK-Gakin di Jakarta Timur, terbesar, yakni 31 % dari total JPK-Gakin yang terdaftar di Dinkes tahun 2006. Ketujuh, opini peserta JPK-Gakin, rawat inap, Gakin merasa senang berobat dan dirawat di RS ini, dikarenakan untuk mengurus sebagai peserta JPK-Gakin tidak susah dan diperlakuakn ramah serta merasa tidak dibeda-bedakan dengen pasien pribadi. Kedelapan, perlu pola koordiansi yang fleksibel antara pihak RS dengan pihak Dinkes, terkait dengan kasus pasien yang membutuhkan perwatan lebih lama, yang selama ini harus datang dulu ke kantor Dinkes, hal ini menyebabkan pelayanan yang kurang lancar di RS. Ke depan, bagi Muhammadiyah, pentingnya mendorong seluruh unit kesehatan yang ada di bawah naungan Muhammadiyah untuk diinstruksikan untuk menjadi penyelenggara JPK-gakin di DKI, yang sementara ini diserahkan ke internal masing-masing RS milik Muhammadiyah, karena program ini sejalan dengan misi kemanusiaan Muhammmadiyah dan pembangunan Sosial. Bagi Dinkes, perlunya menginisiasi perubahan kontark kerja sama terkait dengan perkembangan kebijakan diinternal Dinkes sendiri, sehingga kerja sama bisa saling menguntungkan. Bagi RSIJ Pondok Kopi, untuk mengefektifkan pelayanan program JPK-Gakin di RSIJ Pondok Kopi, sebagai berikut: Pertama, perlu pengeloaan dengan membentuk unit khusus JPK-Gakin, dan tanggung jawabnya menyeluruh antara pasien Gakin yang rawat inap dan rawat jalan tingkat lanjut, yang dikiuti dengan penambahan SDM yang memadai dan fasilitas yang menunjang, sehingga secara administrasi bisa lebih profesional. Kedua, perlunya transparansi pembiayaan dana terhadap pelayanan setiap pasien JPK-Gakin, sehingga bisa dilihat tentang ifisiensi dan tidaknya pembiayaan hasil pelayanan. Apalagi pelayanan JPK-gakin adalah pelayanan terhadap publik sehingga transparansi menjadi penting untuk akuntabilitas pelayanan di RSIJ pondok Kopi.

Social development is efforts contract society by social or collective in order that can good useful in social economy and health. Muhammadiyah is part of civil society, a long time ago explain active involved on social development. The one is health which do Muhammadiyah is dedication since begin establish this organization, 1912 M. This policy and attitude is creations with construct on health, like building hospital by owner of Muhammadiyah, example Islam hospital, Pondok Kopi Jakarta (RSIJ-PK). It's balance for profit to institution and social as mission of Muhamamdiyah for care especially dhuafah. This policy like given free treatment to poor family. On same time a program policy from government of DKI Jakarta, about guarantee maintenance health poor family at Jakarta, go on too. It's base on UUD'45 section 34 about guarantee maintenance health to all Indonesia; UU No.32, 2004 about territory government of DKI; UU No. 32, 1992 about health. So from above the problem, this research aim to get realization illustration at RSIJ-PK and illustration the policy of Muhammadiyah which connected with JPK-Gakin program at RSIJ-PK and Dinkes DKI Jakarta. From this illustration, we can see how to plan, organizing, procedure and the cape result to member JPK-Gakin and pattern of coordination, which Dinkes as policy given and donator. Then analysis about strength and weakness of JPK-Gakin program at RSIJ-PK, hoping produce step of repair on the future. To answer this question and research which valid and reliability, so that using research method by kualitatif-descriptif, with interview to all relevant informant like centre management. Muhammadiyah functionary and official of Dinkes DKI Jakarta and RSIJ-PK, literature study and observation. Then verification and coding data which appropriate with this research. Muhammadiyah centre given support as operate JPK-Gakin at islam hospital Pondok Kopi even no especially instruction which compulsory hospital is Muhammadiyah at DKI Jakarta to do it. The point is the balance of that's program. The government of DKI Jakarta (Health official), to success this program, all non-government hospital invited to be operator which beginning made cooperation contract between Dinkes (Health Official) with RSIJ-PK. Realization of program JPK-Gakin at RSIJ Pondok Kopi: First, planning level to plan facilities to member JPK-Gakin like 32% or 62 from 192bedroom but which coming/month 14 people only. On 0, 0075 from total of member JPK-Gakin at east Jakarta only, it's about 175. 454 people. Second, The program organizing, unit of medic social which responsibility do this program, working and responsibility to member JPK-Gakin at hospital only, but the out patient treatment by administration this is doesn't program integrative. Third, the hospital to treatment very flexible, even follow on the guide of program realization. Fourth, the name result on May-August 2006, the patent total with category: (1) SKTM 50 people or 75% from patent total JPK-Gakin (2) Gakin card, 14 people or 21% from patent total JPK-Gakin. (3) Neglected, 2 people or 3% from patent total JPK-Gakin. Five, the total of treatment cost doesn't know because different. , in order that can not analysis about the cost efficient. Sixth, Potency to treatment members of JPK-Gakin at east Jakarta still high, because the distributing is 31% from member total JPK-Gakin which list at Dinkes 2006. Seventh, The opinion of members JPK-Gakin is feeling happy by the treatment this hospital, because friendly and justice. Eight, necessary a flexible coordination pattern between hospital and Dinkes patient which needed treatment more time, which during have to come Dinkes and the finally making serves hospital swift less To the future, important to push all health unit by Muhammadiyah for instruction to be operate JPK-Gakin at DKI Jakarta, which temporary do it by hospital internal Muhammadiyah, because this program parallel with humanity-Muhammadiyah mission and social development for Dinkes, needed change initiation of cooperation contract about the growth of internal policy Dinkes. For RSIJ-PK to effective of program treatment JPK-Gakin. First, A needed management with compose especially unit of JPK-Gaskin, and the all responsibility between members of Gakin which take care at hospital and advance outpatient treatment, following by add resources of people and facilities, so that can be professional administration. Second, transparency of using treatment cost can visible. Above all JPK-Gakin is public serving up to transparency being important to serving accountability at RSIJ Pondok Kopi."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2007
T19265
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yunita Safitri
"RSIJ Pondok Kopi menerapkan dokumentasi keperawatan berbasis komputer. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan karakteristik dengan persepsi perawat tentang keefektivan pendokumentasian keperawatan berbasis komputer di rumah sakit Pondok Kopi. Desain penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional dengan metode total sampling. Sampel terdiri dari 79 perawat di ruang rawat inap. Hasil menunjukkan bahwa usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, dan pelatihan tidak memiliki hubungan dengan persepsi terhadap keefektivan, namun terdapat hubungan yang bermakna antara masa kerja dan persepsi perawat terhadap keefektivan pendokumentasian keperawatan berbasis komputer.

RSIJ Pondok Kopi have applied computer-based nursing documentation. The aim of research determine relationship between the characteristics and nurse?s perception about effectiveness of computer-based nursing documentation at Pondok Kopi Islamic Hospital. This research used cross sectional design with total sampling method. The samples consisted of 79 nurses in care unit. The result of research showed that age, gender, level of education, and training were not significantly associated with nurses perception of the effectiveness, but there was significant relationship between years of work dan perceptions of the effectiveness of computer-based nursing documentation."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
S43822
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>