Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 93227 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"[Fe3O4 is a half-metallic ferrimagnet material with TC = ~860 K. In bulk form the saturated magnetization is about 0.6 Tesla. Recent studies of Fe3O4 thin films show that the saturated magnetization of such thin films turns to be much higher than 0.6 Tesla. The origin of the giant magnetization is still under debate. Some experimental data show that the giant enhancement is due to spin-flipping of Fe3+ in tetrahedral sites assisted by oxygen vacancies at grain boundary. To understand the spin-flipping mechanism, and then, the enhancement of the saturated magnetization of Fe3O4, we construct a tight-binding based model Hamiltonian and calculate the electronic structure of Fe3O4 within the dynamical mean-field theory for both ferrimagnetic (down-up-up) and ferromagnetic (up-up-up) spin orderings in the system without and with oxygen vacancies. Our results show that for the system without oxygen vacancies, the ferrimagnetic configuration is energetically favorable. Remarkably, by including the effect of oxygen vacancies into our calculations, especially for the on-site Coulomb repulsion, U, around 4 eV, the ground-state configuration switches into ferromagnetic. Our calculation results support that this spin-flipping phenomenon is due to the suppression of superexchange interactions between Fe3+ in octahedral sites and Fe3+ in tetrahedral sites, which are replaced by RKKY interactions that tend to couple the ions ferromagnetically., Fe3O4 adalah material ferrimagnet half-metallic dengan TC = ~860 K. Dalam sampel bulk, material ini memiliki magnetisasi saturasi sebesar 0,6 Tesla. Penelitian terbaru terhadap lapisan tipis Fe3O4 menunjukkan bahwa magnetisasi saturasi dari lapisan tipis tersebut jauh lebih besar daripada 0,6 Tesla. Penyebab dari magnetisasi yang cukup besar tersebut masih dalam perdebatan. Beberapa data eksperimen menunjukkan bahwa magnetisasi yang besar tersebut adalah akibat dari pembalikan spin Fe3+ pada site tetrahedral yang dibantu oleh vakansi oksigen pada grain boundary. Untuk memahami mekanisme pembalikan spin dan peningkatan magnetisasi saturasi dari Fe3O4, kami mengonstruksi Hamiltonian model berbasis tight-binding dan menghitung struktur elektronik Fe3O4 dalam kerangka dynamical mean-field theory untuk konfigurasi spin ferrimagnetik (down-up-up) dan ferromagnetik (up-up-up) pada sistem tanpa dan dengan vakansi oksigen. Hasil perhitungan kami menunjukkan bahwa untuk sistem tanpa vakansi oksigen, konfigurasi ferrimagnetik lebih stabil secara energetik. Dengan memasukkan efek vakansi oksigen ke dalam perhitungan, khususnya untuk nilai parameter on-site Coulomb repulsion, U, sekitar 4 eV, konfigurasi keadaan dasar berubah menjadi ferromagnetik. Hasil perhitungan kami mendukung hipotesis bahwa fenomena pembalikan spin merupakan akibat dari pelemahan interaksi superexchange antara Fe3+ pada site oktahedral dan Fe3+ pada site tetrahedral yang tergantikan oleh interaksi RKKY yang memiliki kecenderungan mengkopel ion tersebut secara ferromagnetik.]"
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
S57966
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Angga Dito Fauzi
"ABSTRAK
Fe3O4 merupakan material ferrimagnetik paruh logam dengan TC 860 K yang menunjukkan transisi logam-isolator MIT pada 120 K. Dalam bentuk bulk, magnetisasi saturasi material tersebut adalah 0.6 Tesla 471 emu/cm3 . Penelitian eksperimental terbaru telah menunjukkan bahwa magnetisasi saturasi dari lapisan tipis nano-Fe3O4 dapat mencapai 760 emu/cm3 yang diakibatkan oleh pembalikan spin ion Fe pada situs tetrahedral yang dibantu oleh vakansi oksigen VO . Sistem tersebut telah menunjukkan suhu MIT yang lebih tinggi 150 K . Pembalikan spin merupakan fenomena baru pada Fe3O4, sedangkan MIT merupakan fenomena yang sudah ada sejak lama. Kami menggagas sebuah model dan perhitungan untuk menginvestigasi mekanisme dari kedua fenomena tersebut. Hasil perhitungan kami menunjukkan bahwa konfigurasi ferrimagnetik untuk sistem tanpa VO secara energetik lebih disukai. Namun, dengan keberadaan VO, konfigurasi keadaan dasar dari sistem berubah menjadi ferromagnetik. Terkait MIT, dengan menggagas ketergantungan beberapa hopping integral terhadap suhu dalam model, kami mendemonstrasikan bahwa sistem tanpa dan dengan VO mengalami MIT dengan cara yang berbeda, menyebabkan sistem dengan VO memiliki suhu MIT yang lebih tinggi sesuai dengan data eksperimen. Hasil perhitungan kami juga menunjukkan bahwa MIT pada kedua sistem terjadi bersamaan dengan redistribusi elektron pada tiga ion Fe di setiap satuan formula Fe3O4. Dengan menganggap bahwa ketergantungan hopping integral terhadap suhu diduga timbul akibat efek Jahn-Teller dinamis, teori fenomenologis kami mampu menjembatani teori yang telah ada terkait MIT akibat transisi struktur dan keteraturan muatan.

ABSTRACT
Fe3O4 is a half metallic ferrimagnet with TC 860 K exhibiting metal insulator transition MIT at 120 K. In bulk form, the saturation magnetization is 0.6 Tesla 471 emu cm3 . A recent experimental study has shown that the saturation magnetization of nano Fe3O4 thin films can achieve up to 760 emu cm3, attributed to spin flipping of Fe ions at tetrahedral sites assisted by oxygen vacancies VO . Such a system has shown to have higher MIT temperature 150 K . The spin flipping is a new phenomenon in Fe3O4, while the MIT is a long standing one. Here, we propose a model and calculations to investigate the mechanisms of both phenomena. Our results show that, for the system without VO, the ferrimagnetic configuration is energetically favorable. Remarkably, upon inclusion of VO, the ground state configuration switches into ferromagnetic. As for the MIT, by proposing temperature dependences of some hopping integrals in the model, we demonstrate that the system without and with VO undergo the MIT in slightly different ways, leading to higher MIT temperature for system withVO, in agreement with the experimental data. Our results also show that the MIT in both systems occur concomitantly with the redistribution of electrons among the three Fe ions in each Fe3O4 formula unit. As such temperature dependences of hopping integrals may arise due to dynamic Jahn Teller effects, our phenomenological theory may provide a way to reconcile existing theories relating the MIT to the structural transition and the charge ordering."
2017
T48202
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Moch Prastawa Assalim Tetra Putra
"Pulsa oksimeter Non Kontak dengan sensor berupa kamera CMOS dikembangkan oleh Humpfrey, 2005. Memodifikasi metode Humpfrey, dibangun sistem pengukuran Non Kontak memanfaatkan webcam sebagai sensornya. Pengambilan video dilakukan saat cahaya merah dan inframerah dihidupkan secara manual selama 5 detik. Sumber cahaya 660 nm dan 940 nm. Kotak area pengukuran 50 x 50 pixel. Menghitung nilai rerata pixel per kotak, mengeplot per frame, dihasilkan sinyal yang familier dengan pulsa oksimeter. Menghitung nilai SPO2 dari rumus rasio dan empiris kalibrasi. Dengan sampel 30 orang dewasa, dihasilkan nilai SPO2, dibandingkan peralatan standar, terjadi kesalahan terbesar 4%.

Non Contact Pulse oximeter with a CMOS camera as a sensor developed by Humpfrey, 2005. Modifying Humpfrey method, built system utilizing a webcam as a sensor non contact measurement. Video capture is done when the red and infrared light manually turned on for 5 seconds. Light source 660 nm and 940 nm. Box area measuring 50 x 50 pixels. Calculate the average value of pixels per box, plotting per frame, the resulting signal is familiar with the pulse oximeter. Calculate the SpO2 value of the ratio and empirical calibration formula. With a sample of 30 adults, resulting SpO2 value ,compared with standard equipment, the largest error occurs 4%."
Salemba: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Doniaji Riandito
"Penelitian ini menggunakan air sebagai senyawa untuk menyerap Terlarut melalui Super Hidrofobik membran kontaktor. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan Super Hyfrophobic membran dalam menyerap Terlarut menggunakan AIR melalui evaluasi perpindahan massa dan hidronamik. Pada penelitian ini, aliran Terlarut mengalir di tube dan air dengan laju alir yang bervariasi mengalir secara berlawanan di shell. Jumlah serat yang digunakan dalam percobaan ini adalah 3000. Hasil penelitian ini menunujukkan bahwa kenaikan koefisien perpindahan massa, flux dan absorpsi terjadi seiring kenaikan laju alir pelarut air.

This study is using water as a compound to absorb the dissolved through Super Hydrophobic membrane contactor. The purpose of this study was to determine the ability of Super Hydrophobic membrane to absorb the dissolved using water through the evaluation of mass transfer and hydrodynamic study. In this study, the flow of dissolved flowing in the tube and water with varying flow rate flowing in the opposite shell. The number of fiber used in this experiment was 3000. The results of this study indicate that the increase in the mass transfer coefficient, flux and absorption occurs as the increase in the flow rate of the solvent water."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S64504
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rita Arbianti
"Reduksi CO2 menjadi CO adalah alternatif pemenuhan akan kebutuhan gas sintesis dengan rasio H2/CO yang rendah. Proses reduksi ini berlangsung baik dengan menggunakan reduktor oksida logam yang kekurangan oksigen. Oksida logam yang tepat akan memberikan hasil yang optimal terhadap proses reduksi ini. Penelitian tentang kemampuan reduktor oksida logam yang kekurangan oksigen akan memberikan informasi yang sangat berguna untuk pengembangan proses reduksi ini.
Penelitian ini diawali dengan pembuatan oksida logam CeO2 dengan metode presipitasi menggunakan bahan baku Ce(SO4)2.4H20 sebagai sumber logam Ce. Oxygen Untuk mengetahui adanya jenis ikatan CeO2 dilakukan karakterisasi FTIR dan luas permukaan diukur dengan metode BET. Oksida logam yang dihasilkan kemudian diuji keaktifannya dengan cara mereduksinya terlebih dahulu dengan gas H2 (suhu 700°C, laju alir 100 ml/menit) dan kemudian mereaksikannya dengan reaktan CO2 dengan beberapa variasi kondisi operasi. Variasi suhu yang dilakukan pada penelitian ini berkisar antara 650°C sampai dengan 800°C dengan interval kenaikan 50°C.
Hasil pengujian menunjukkan bahwa laju pembentukan CO yang tertinggi terjadi pada suhu reaksi 800°C dan laju alir 80 ml/menit sebesar 0,000135 mol/menit. Pengujian tersebut juga menunjukkan kenaikan kapasitas adsopsi seiring dengan kenaikan suhu sampai 750°C dan kemudian kenaikan suhu menyebabkan penurunan kapasitas adsorpsi. Fenomena lain yang terjadi adalah bahwa tidak semua CO2 teradsorp oleh reduktor menjadi produk gas CO, sebagian menempel pada permukaan reduktor."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Akhadiana
"Lapisan indium timah oksida (ITO, 90wt% In203 - lOwt% SnO2) dengan ketebalan 349 - 1081 nm dan variasi tekanan parsial oksigen 2,2% - 10,5% selama deposisi telah berhasil dibuat dengan do magnetron sputering. Dilakukan studi mengenai pengaruh tekanan parsial oksigen dan anil udara pasca deposisi pada sifat optis lapisan tipis ITO. Tekanan parsial oksigen tidak berpengaruh pada derajat kristalinitas dan preferred orientation lapisan tipis. Parameter-parameter optis ditentukan dengan metoda Hishikawa yang mengabaikan interferensi. Anil udara pasca deposisi dilakukan berturut-turut pada suhu 250°C, 300°C, 350°C dan 400°C selama 1 jam di udara. Meskipun kekasaran permukaan meningkat selama anil, baik kenaikan tekanan parsial oksigen maupun anil udara pasca deposisi secara kumulatif umumnya menaikkan transmitansi dan celah pita energi disertai dengan penurunan indeks bias nyata dan pergeseran koefisien absorpsi menuju energi yang lebih tinggi. Pergeseran celah pita energi ITO hanya dapat dimengerti sebagai dua mekanisme yang saling berlawanan yaitu mekanisme pelebaran oleh efek Burstein-Moss dan mekanisme penyempitan oleh efek hamburan elektron. Atom-atom Sn yang mengalami aktivasi setelah anil udara berlaku sebagai donor-donor aktif pada pergeseran Burstein-Moss. Efek hamburan elektron disebabkan oleh kelebihan oksigen, derajat kristalinitas yang rendah dan kompleks-kompleks Sn yang tidak aktif.

Indium tin oxide (ITO, 90wt% In203 - 10wt% Sn02) films of 349 - 1081 nm thick have been deposited by dc-magnetron sputtering at varying oxygen partial pressure of 2.2% - 10.5% during deposition. The effects of oxygen partial pressure and post-deposition air annealing on the optical properties of ITO films are studied. The degree of crystallinity and preferred orientation of the films is found not to be sensitive to oxygen content. Optical parameters are determined by Hishikawa interference free method. Post-deposition annealing of ITO-coated glass substrates is performed at temperature of 250°C, 300°C, 350°C and 400°C respectively for 1 h in air. Despite the roughness developed on surface during annealing, both increase in oxygen partial pressure and cumulative post-deposition air annealing enhances transmittance and energy gap accompanied by a decrease of the real part of refractive index and a shift of absorption coefficient to higher energies. Band gap shifts can be understood as the net result of two competing mechanisms : a widening due to Burstein-Moss effect and a narrowing due to electron scattering. Sn atoms, which are activated after annealing, behave as effective donors and contribute to Burstein-Moss shift. Electron scattering is attributed to excess of oxygen content, low degree of crystallinity and inactive Sn complexes."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aria Novita Sari
"Latar belakang: Nilai volume oksigen maksimal (vo2max) merupakan penilaian yang digunakan untuk melihat asupan oksigen maksimal selama berolahraga. Atlet yang memiliki nilai vo2max rendah akan sulit bersaing dengan atlet yang memiliki nilai vo2max tinggi karena semakin rendah nilai vo2max akan semakin mudah lelah. Banyak faktor yang berhubungan dengan nilai vo2max, seperti usia, jenis kelamin, status gizi, asupan gizi, frekuensi makan, hingga gaya hidup seperti kebiasaan merokok. Penelitian ini bertujuan melihat faktor-faktor yang berhubungan dengan nilai prediksi vo2max pada atlet remaja di Sekolah Khusus Olahraga (SKO) Ragunan di Jakarta.
Metode: Penelitian ini menggunakan design cross sectional. Sampel yang digunakan adalah atlet remaja di bawah bimbingan Kementerian Pemuda dan Olahraga RI, yang juga merupakan siswa SKO Ragunan. Responden berasal dari olahraga bulutangkis, sepakbola, voli, basket, tenis meja, taekwondo, pencak silat, gulat, panahan, atletik, loncat indah, dan angkat besi. Bleep test digunakan untuk mendapatkan prediksi nilai vo2max. Nilai persen lemak tubuh didapatkan melalui alat bio implemendarce analysis (BIA).
Hasil: Rata-rata nilai vo2max atlet remaja di SKO Ragunan 45,12±8,19 ml/kg/menit. Diketahui variabel yang berhubungan dengan nilai vo2max adalah persen lemak tubuh (p 0,0005, r -0,71), asupan energi harian (p 0,04, r 0,21), dan jenis kelamin (p 0,0005). Setelah mengoreksi variabel usia, jenis kelamin, persen lemak tubuh, dan frekuensi makan, hasilnya variabel jenis aktivitas fisik dinilai memiliki pengaruh paling besar terhadap nilai vo2max (p 0,0005).
Kesimpulan: Mengombinasikan aktivitas fisik aerobik dan anaerobik untuk latihan harian dapat meningkatkan nilai vo2max pada atlet remaja.

Background: Maximum oxygen volume (vo2max) is the measurement of the maximum amount of oxygen a person can utilized during exercise. It is a common meansurement used to establish the aerobic endurance of an athletes. Athletes who have low value of vo2max will face difficulty when competing with athletes that have high value of vo2max, because they will exhausted easily. There are many factors associated with vo2max, such as age, gender, nutritional status, nutrition intake, and smoking. The aim of this study is to investigate the factors associated with prediction of vo2max value of young athletes in Sekolah Khusus Olahraga (SKO) Ragunan Jakarta 2019.
Methode: This study used a cross sectional design. Young athletes of Ministry of Youth and Sport of The Republic of Indonesia in SKO Ragunan participated in the study. The subjects consisted of athletes in badminton, football, volleyball, basketball, table tennis, taekwondo, martial arts, wrestling, archery, athletics, high diving, and weightlifting. They are assessed of vo2max using bleep test. The percent value of body fat is obtained through bio implemendarce analysis (BIA).
Result: The study show, the mean of vo2max was 45,12±8,19 ml/kg/min. There were a significant relationship between percentage body fat (p 0,0005, r -0,71), daily energy intake (p 0,04, r 0,21), sex (p 0,0005) with vo2max. After correcting for variable of age, sex, percentage body fat, and meal frequency, the result show type of sports is the dominant factors associated with vo2max (p 0,0005).
Conclusion: Combining aerobics and anaerobics for daily exercise can increase vo2max of young athletes.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
T53507
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ricky Emarpasha
"Pada tahun 2019, RISPAM UI memaparkan wacana untuk menggunakan Danau Kenanga sebagai sumber air baku air minum di kawasan Kampus Universitas Indonesia, Depok. Oleh karenanya, Danau Kenanga perlu memenuhi syarat kualitas dari air baku mutu kelas I, sebagaimana tercantum pada PP No. 22 Tahun 2021. Guna memenuhi syarat kualitas tersebut, DO dan BOD, selaku parameter organik, perlu memenuhi standar baku mutu. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis konsentrasi, mengidentifikasi sumber pencemar, menganalisis beban pencemar, menyimulasi skenario, dan menyusun strategi untuk meningkatkan kualitas air pada Danau Kenanga. Simulasi dilakukan berbasis prinsip kesetimbangan massa Metode Runge-Kutta orde 4 dengan menggunakan Microsoft Excel. Model dibangun menggunakan kualitas eksisting danau yang diambil dari 4 titik pada Danau Kenanga. Sampel air diambil pada hari Minggu, Senin, dan Selasa, masing-masing pada waktu pagi, siang, dan sore hari. Berdasarkan temuan lapangan, terdapat 2 sumber pencemar pada Danau Kenanga, yaitu dari aliran Kali Baru dan dari bangunan sekitar danau. Hasil uji lapangan menunjukan konsentrasi DO pada Danau Kenanga sudah memenuhi baku mutu kelas I PP No. 22 Tahun 2021 dengan konsentrasi sebesar 4,63 – 6,8 mg/L, namun hasil uji laboratorium konsentrasi BOD tidak memenuhi baku mutu dengan nilai sebesar 5,9 – 10,8 mg/L. Hasil simulasi selama 10 hari menunjukan konsentrasi DO Danau Kenanga memenuhi baku mutu pada hari ke-9 dengan konsentrasi akhir hari ke-10 sebesar 6,05 mg/L. Sedangkan hasil simulasi BOD Danau Kenanga selama 10 hari memiliki tren turun dengan nilai akhir sebesar 3,65 mg/L pada hari ke-10, di mana angka tersebut tidak memenuhi baku mutu. Peneliti membuat 5 skenario yang merupakan kombinasi dari 3 strategi untuk meningkatkan kualitas air Danau Kenanga, khususnya BOD. Strategi 1 merupakan pengurangan debit inlet dan outlet Danau Kenanga sehingga beban pencemar yang masuk juga berkurang, strategi 2 melalui pembangunan constructed wetland pada inlet danau sehingga konsentrasi pencemar masuk danau akan berkurang, dan strategi 3 yaitu bioremediasi menggunakan tanaman teratai sehingga memperbesar tingkat degradasi BOD pada danau. Skenario 2 yang terdiri dari kombinasi strategi 1 dan strategi 2 dapat meningkatkan kualitas air Danau Kenanga dengan ekonomis, efektif, dan efisien serta dapat memenuhi baku mutu kelas I PP No. 22 Tahun 2021.

In 2019, a plan to use Kenanga Lake as a source of raw water for drinking in the University of Indonesia Campus area, Depok, was presented in RISPAM UI. As such, Kenanga Lake needs to meet the quality requirements of class I standard water, as stated in PP No. 22 of 2021. In order to meet these quality requirements, DO and BOD need to meet the required standards as organic parameters. This study aims to analyze concentrations, identify pollutant sources, analyze pollutant loads, simulate scenarios, and develop strategies to improve Kenanga Lake’s water quality. The simulation was carried out based on the principle of mass balance of the Runge-Kutta 4th Order Method using Microsoft Excel. The model was built using Kenanga Lake's real-time quality taken from 4 locations within the lake. Water samples were taken on Sunday, Monday, and Tuesday in each morning, afternoon, and evening. Based on field findings, there are 2 sources of pollution in Kenanga Lake, namely from the Kali Baru stream and from buildings around the lake. Results show that the DO concentration in Kenanga Lake has met the class I standard as stated in PP No. 22 of 2021 with a concentration of 4.63 – 6.8 mg/L, although laboratory results show that the BOD concentration does not meet the quality standard with a value of 5.9 – 10.8 mg/L. The simulation results for 10 days showed that the DO concentration of Kenanga Lake met the quality standard on the 9th day with a final concentration of 6.05 mg/L at the end of the 10th day. Meanwhile, the results of the Kenanga Lake BOD simulation for 10 days showed a downward trend with a final value of 3.65 mg/L on the 10th day, in which this figure did not meet the quality standard. The researcher suggests 5 scenarios, which are a combination of 3 strategies, to improve the water quality of Kenanga Lake, namely its BOD. Strategy 1 is to reduce the inlet and outlet discharge of Kenanga Lake so that the incoming pollutant load is also reduced, strategy 2 is through the growth of constructed wetlands at the lake inlet so that the concentration of pollutants entering the lake will be reduced, and strategy 3 is through bioremediation using lotus plants so as to increase the BOD degradation in the lake. Scenario 2, which is a combination of strategy 1 and strategy 2, can improve the water quality of Kenanga Lake economically, effectively, and efficiently to meet the class I standard of PP No. 22 of 2021.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Fauzan Al Farisi
"Kebutuhan penggunaan konsentrator oksigen sebagai salah satu perangkat medis dalam terapi oksigen semakin meningkat di kala pandemi yang sedang dihadapi Indonesia. Penggunaan konsentrator oksigen yang memerlukan pengaturan laju aliran oksigen secara manual dianggap kurang praktis terutama bagi pasien berusia lanjut. Pada penelitian ini berhasil dirancang sebuah sistem automasi menggunakan metode algoritma closed-loop dan semi-closed-loop untuk mengontrol laju aliran oksigen yang dapat menyesuaikan kebutuhan pasien berdasarkan data saturasi oksigen darah dari pulse oximeter berbasis Bluetooth Low Energy (BLE) yang dipakai pada salah satu ujung jari pasien. Laju aliran oksigen yang dituju dapat dicapai dalam waktu 27±6,75 detik pada algoritma closed-loop dan 14±5,16 detik pada algoritma semi-closed-loop dengan persentase kesalahan pembacaan laju aliran oksigen yang terdeteksi oleh sensor OCS-3F sebesar 1,31%. Prototipe pulse oximeter berhasil dirancang menggunakan sensor MAX30102 dengan persentase kesalahan pembacaan saturasi oksigen pasien sebesar 0,36% dan denyut nadi pasien sebesar 2,18%. Prototipe konsentrator oksigen yang berhasil dirancang memiliki spesifikasi laju aliran oksigen keluaran hingga 5 liter per menit (LPM) dan dapat menghasilkan konsentrasi oksigen luaran 91±0,58% saat 1 LPM, 84±2,31% saat 2 LPM, 76±4,93% saat 3 LPM, 69±6,08% saat 4 LPM, dan 61±6,08% saat 5 LPM. Telah berhasil dirancang juga sistem pemantauan menggunakan layar dan web lokal yang menampilkan informasi konsentrasi oksigen yang dihasilkan, laju aliran oksigen yang dialirkan, data saturasi oksigen darah, dan denyut nadi pasien.

The need for the use of oxygen concentrators as a medical device in oxygen therapy is increasing during the pandemic that Indonesia is currently facing. The use of oxygen concentrators that require manual oxygen flow rate regulation is considered impractical, especially for elderly patients. In this study, an automation system was successfully designed using a closed-loop and semi-closed-loop algorithm to control the oxygen flow rate that can adjust the patient's needs based on blood oxygen saturation data from a Bluetooth Low Energy (BLE)-based pulse oximeter used on one of the patient's fingertips. The target oxygen flow rate can be achieved in 27±6.75 seconds on the closed-loop algorithm and 14±5.16 seconds on the semi-closed-loop algorithm with the percentage error of oxygen flow rate reading detected by the OCS-3F sensor of 1.31%. The pulse oximeter prototype was successfully designed using the MAX30102 sensor with an error percentage of 0.36% of the patient's oxygen saturation reading and 2.18% of the patient's heart rate reading. The oxygen concentrator prototype that has been successfully designed has an output oxygen flow rate specification of up to 5 liters per minute (LPM) and can produce an output oxygen concentration of 91±0.58% at 1 LPM, 84±2.31% at 2 LPM, 76±4, 93% at 3 LPM, 69±6.08% at 4 LPM, and 61±6.08% at 5 LPM. A monitoring system has also been successfully designed using a LCD display screen and local web that displays information on the resulting oxygen concentration, the flow rate of oxygen delivered, data on blood oxygen saturation, and the patient's heart rate."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sherly A. Dien
"Pengukuran kadar oksigen terlarut (DO) dalam perairan merupakan salah satu parameter dalam monitoring kualitas air. Pengukuran kadar DO dengan basis elektrokimia telah banyak dikembangkan diantaranya dengan menggunakan elektroda GC termodifikasi nanopartikel Au. Namun, elektroda GC termodifikasi nanopartikel Au dapat mengalami penurunan respon pengukuran berulang oleh karena itu diperlukan elektroda yang permukaannya selalu terbarukan sehingga dapat dikembangkan sebagai elektroda disposable. Studi modifikasi permukaan plastik dengan nanopartikel Au telah dilakukan. Nanopartikel Au dengan zat penstabil sitrat dan dodekanatiol disintesis dengan menggunakan zat pereduksi NaBH4 digunakan untuk memodifikasi permukaan plastik dengan cara merendam plastik ke dalam campuran dodekanatiol, larutan nanopartikel Au dan air dengan pengadukan kuat selama 24 jam pada temperatur ruang. Karakterisasi dengan TEM menunjukan, ukuran nanopartikel Au diperoleh diameter 5-10 nm. Namun, hasil karakterisasi permukaan plastik termodifikasi dengan SEM menunjukan bahwa permukaan termodifikasi oleh nanopartikel Au berukuran lebih dari 100 nm. Pengukuran respon arus dilakukan dengan teknik siklik voltametri dengan daerah pemindaian -1000mV hingga 0 mV diperoleh penurunan arus reduksi seiring dengan meningkatnya kadar O2 mengindikasikan bahwa plastik mika termodifikasi dapat digunakan sebagai sensor oksigen.

Abstract
Measurement of dissolves oxygen (DO) in water is one of the parameters in water quality monitoring. Measurement of DO levels on the basis of electrochemistry has been develoved among others by using GC electrode modified with Au nanoparticles. However, Au nanoparticles modify on GC electrode decreased response to repeated measuremen. Therefore, electrode surface should be always renewable surface so that it can be developed as a disposable electrode. Study of plastic surface modification with Au nanoparticles have been performed. Au nanoparticles stabilized by citrate and dodecanathiol substance synthesized by using NaBH4 as reducing agent used to modify plastic surface of by soaking with strong stirring for 24 hous in room temperature. Characterization TEM shows, the size of Au nanoparticles obtained a diameters 5-10 nm. However, SEM characterization of plastic surface modified by instrument showed that particles on plastic surface modified is larger than 100 nm. Plastic modified nanoparticle Measurement of current response was done by using cyclic voltametry by scanning the range potential 1000mV to 0 mV. The reduction current was decreased with increasing O2 levels. It indicate that plastic can be used as oxygen sensor."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2011
S207
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>