Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 83327 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Prisi Khairani Arief
"Dalam skripsi ini dibahas tentang penerapan doktrin asuransi yaitu doktrin Insurable Risk dalam produk asuransi hole-in-one. Dengan berkembangnya teknologi dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia, terjadi peningkatan terhadap risiko-risiko yang sebelumnya tidak diasuransikan seperti halnya dalam asuransi hole-in-one yang sebelumnya hanya dikenal dalam kalangan pemain golf. Risiko dalam asuransi hole-in-one ini adalah risiko yang dianggap sebagai Speculative Risk berdasarkan hasil yang mungkin akan terjadi dimana terdapat keuntungan dan kerugian. Namun, dalam asuransi hole-in-one risiko ini dapat diasuransikan. Oleh Karena itu, risiko hole-in-one adalah risiko murni karena dapat diasuransikan yang mengarah terhadap risiko spekulatif di sisi lain.

With the economical growth and the technology development that has been happening in Indonesia, this will affect the Insurance world since there will be more risks to be insured. Hole-in-one Insurance is an insurance that covers risk that can be characterized as a speculative risk. The Risk that is covered by hole-inone insurance is an event of an accidental hole-in-one in a golf tournament. So this risk has an element of profit in it. But, since there are so many insurance company that cover this risk, hole-in-one is a type of pure risk that on the other hand is a speculative risk.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2014
S57305
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bursill-Hall, G.L.
Paris: Mouton, 1971
419 BUR s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Woro Nastiti
"Penutupan perjanjian asuransi oleh promotor untuk menanggung segala risiko yang mungkin terjadi dalam penyelenggaraan suatu konser musik perlu untuk menerapkan prinsip insurable interest. Memang tidak dapat dipungkiri dalam penyelenggaraan suatu konser musik, berbagai risiko mungkin terjadi terhadap berbagai hal sehingga membutuhkan asuransi untuk mengalihkan risiko. Risiko-risiko ini dapat terjadi terhadap penonton konser, peralatan-peralatan yang disewa dari vendor, serta keberlangsungan konser itu sendiri yang dapat memberikan dampak kerugian bagi promotor. Prinsip insurable interest memang perlu diterapkan dalam perjanjian asuransi yang dibuat oleh promotor dengan perusahaan asuransi untuk membuktikan bahwa promotor benar-benar mengalami kerugian ketika suatu peristiwa yang tidak pasti terjadi. Adanya insurable interest promotor, memberikan hak bagi promotor untuk menerima uang pertanggungan dari perusahaan asuransi ketika suatu risiko terjadi. Tulisan ini ditujukan untuk mengetahui bagaimana timbulnya insurable interest promotor terhadap penonton konser, peralatan-peralatan yang disewa, dan keberlangsungan konser itu sendiri. Metode penelitian yang digunakan dalam tulisan ini adalah metode penelitian yang bersifat yuridis normatif yang dilakukan melalui studi kepustakaan dan metode wawancara. Hasil dari penelitian ini menyimpulkan bahwa untuk mengetahui bagaimana timbulnya insurable interest promotor terhadap penonton konser, peralatan-peralatan yang disewa dari vendor, dan keberlangsungan konser itu sendiri harus dilihat terlebih dahulu bagaimana hubungan hukum promotor itu sendiri dengan masing-masing ketiga hal tadi.

The conclusion of insurance agreements by the promoter in insuring possible risks in a concert requires the implementation of the insurable interest principle. It is inevitable that any concerts arrangement faces a multitude of risks in various forms, thus thenecessity to divert such risks arises. Such risks may occur to the spectators, concert logistics and equipment from vendors, and the performance of the concert itself all of which are crucial to determine the promoters success in organizing the concert. The principle of insurable interest is a prerequisite element to the insurance agreements to ensure that the promoter indeed suffers loss when an uncertain event occurs. The existence of insurable interest gives the promoter right to receive compensation from the insurance company when a risk occurs. This research aims to find out how the a promoters insurable interest arises from the concert audience, the equipment rented, and the continuity of the concert itself. The research method used in this paper is a juridical-normative research method carried out through library research and interview methods. The results of this study concludes that in order to find out how the promoters insurable interest arises from the concert audience, equipment rented from the vendor, and the continuity of the concert itself requires an assessment towards the legal relationship between the promoter and each of the three things mentioned above."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ferren Alwie
"ABSTRACT
Memberikan proteksi terhadap kemungkinan terjadinya kerugian merupakan hal yang sangat penting dalam setiap perusahaan asuransi. Perusahaan asuransi dapat mengestimasi semua risiko yang mungkin dihadapi dengan alat ukur risiko. Value-at-Risk merupakan salah satu alat ukur risiko dalam industri asuransi, yang didefinisikan sebagai kuantil dari distribusi total kerugian. Sebagai kuantil, dapat menjadi kurang representatif apabila terdapat banyak nilai kerugian yang melebihi dikarenakan informasi kerugian pada ekor kanan distribusi tidak tergambarkan dengan baik. Untuk itu, diperkenalkan Tail Value-at-Risk yang merata-ratakan besarnya kerugian yang lebih besar daripada. Penggunaan membantu perusahaan untuk memperoleh gambaran mengenai modal yang harus disiapkan untuk mengatasi risiko yang dapat terjadi. Estimasi risiko yang lebih baik juga dapat dilakukan dengan memanfaatkan teori kredibilitas, yang mengombinasikan risiko individu dan risiko kelompok pemegang polis dengan bobot tertentu. Bobot yang tepat diperoleh melalui peminimuman antara parameter yang memprediksi kerugian di masa depan dan penaksirnya. Secara umum, penelitian ini membahas mengenai model berdasarkan teori kredibilitas Bühlmann beserta penaksir dari parameter-parameter model tersebut. Risiko individu direpresentasikan dengan individu, sementara risiko kelompok direpresentasikan dengan rata-rata individu dalam suatu kelompok. Penerapan model ini dilakukan dengan menggunakan data klaim dari salah satu perusahaan asuransi di Indonesia.

ABSTRACT
Providing protection against losses is important issue in every insurance company. Insurance company could estimate all risks which must be faced by risk measures. Value-at-Risk as one of risk measures that is used in insurance industry, is defined as quantile of aggregate losses distribution. As a quantile, could be less representative if there are losses which far exceed because losses in the right tail distribution cannot be well-explained. For this reason, which averages losses that are greater than was introduced. Using, insurance company could obtain approximation of capital needed due to certain losses which possibly happen. Better risk estimation could also be obtained by credibility theory, which combines both individual and group risk information with certain weights. The proper weights are obtained by minimizing the expected squared error between parameter used to predict future losses and its estimator. In general, Credible model based on credibility theory and the parameters estimator will be derived in this research. Individual risk is represented by certain policyholders meanwhile, group risk is represented by average of every policyholders. Numerical simulation based on one of the insurance companys claim data in Indonesia will also be demonstrated."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harrington, Scott E.
Boston: McGraw-Hill, 2004
368 HAR r
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Harrington, Scott E.
Boston,: McGraw-Hill, 2003
368 HAR r
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Chin, Yee Wah
New York: Pearson Prentice Hall, 2004
368 CHI r (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Iskandar Dzulqarnain Affan
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa dan mengetahui apakah terdapat pengaruh dari tingkat suku bunga di Indonesia terhadap perilaku pengambilan risiko pada bank bank umum di Indonesia yang tercatat pada Bursa Efek Indonesia pada periode 2004 ? 2012 semiannual, sesuai dengan fenomena yang terjadi pada bank di negara negara Eropa. Pengukuran risiko akan dibagi menjadi tiga yaitu dari Risk Weighted Asset (Asset Tertimbang Menurut Risiko), Non Performing Loan (Kredit Macet), dan Z-Score . Sementara itu pengukuran tingkat suku bunga juga akan dibagi menjadi tiga yaitu Short-Term Rate (tingkat jangka pendek), Long-Term Rate (tingkat jangka panjang) dan Central Bank Rate (tingkat bank sentral). Tujuan pembagian kedalam ketiga ukuran tersebut adalah untuk melihat pengaruh tingkat suku bunga yang lebih konsistent, serta melihat pengaruhnya terhadap ketiga alat ukur risiko yang berbeda beda. Selain variabel variabel tersebut, model ini akan disertakan juga variabel variabel kontrol untuk mengetahui pengaruh variabel kontrol tersebut terhadap perilaku pengambilan risiko bank tersebut, serta untuk memperbaiki model penelitian. Dan pengolahan data dilakukan dengan menggunakan metode regresi data panel.
Hasil dari penelitian ini adalah bahwa benar terdapat pengaruh dari tingkat suku bunga terhadap perilaku pengambilan risiko pada bank bank Indonesia. Hal tersebut terlihat dari variabel short-term rate, long-term rate dan central bank rate yang memiliki pengaruh negatif signifikan terhadap risk weighted asset suatu bank. Namun sebaliknya, tiga suku bunga ini memiliki pengaruh positif signifikan terhadap non performing loan suatu bank. Dan juga masing-masing suku bunga memiliki pengaruh positif signifikan terhadap z- score suatu bank. Yang mengartikan bahwa ketiga alat ukur tingkat suku bunga memiliki arah pengaruh yang konsisten dalam mempengaruhi satu ukuran risikonya. Selain itu, variabel kontrol ROA memiliki pengaruh negatif signifikan terhadap risk weighted asset, namun memiliki pengaruh positif signifikan terhadap non performing loan, dan zscore bank tersebut. Sementara itu variabel capitalization (kapitalisasi pasar), dan loan deposit ratio (pertumbuhan pinjaman bank) memiliki pengaruh signifikan terhadap risk weighted asset, non performing loan serta z score. Disisi lain, variabel size (ukuran bank) tidak berpengaruh signifikan terhadap risk weighted asset dan non performing loan bank di Indonesia.

This study aims to analyze and determine whether there is influence of interest rates in Indonesia against the risk taking behavior of commercial banks in Indonesia that are listed on the Indonesia Stock Exchange in the period 2004 - 2012 taken semiannualy. This research shows more Indonesia?s market perpectives by comparison with the phenomena that occur on the banks in European countries. Risk measurement will be divided into Risk Weighted Assets, Non-Performing Loans, and Z-Score. Where the measurement of interest rate will be divided into Short-Term Rate, Long-Term Rate and the Central Bank Rate. Both independent variable and dependent variable are divided to three measurement analyze whether the three interest rate measurement have a consistent effect to each of the three different risk measurement. In addition, the model will also be included control variables to determine the effect of the control variables of the bank's risk-taking behavior, as well as to focus the research model enhancement. This research use Panel Data Regression.
The result of this study primarily examined the effect of the interest rate on risk-taking behavior in Indonesian banks. As a result, the short-term variable rate, long-term rate and the central bank rate has a significant negative effect on a bank's risk-weighted assets. Whereas, these 3 variables have a significant positive effect on a bank's nonperforming loans. And also these independent variable have a significant positive effect on the z-score of a bank. Which means that all the interest rate measurement have a consistent direction of effect in influencing the size of the risk. In addition, the control variable ROA has a significant negative effect on the risk-weighted assets, but has a significant positive effect on non-performing loans, and the bank's z-score. While the variable capitalization, and loan-deposit ratio has a significant influence on risk-weighted assets, non-performing loans and z score. On the other hand, the variable size did not significantly influence the riskweighted assets and non-performing loans of banks in Indonesia.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S56797
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Feni Andriani
"Market price of risk merupakan tambahan keuntungan yang diharapkan investor untuk menutupi satu unit risiko investasi. Market price of risk bernilai positif berarti investor bersifat greedy, yakni investor memiliki keberanian untuk mengambil risiko meskipun memiliki peluang untuk rugi. Begitu pula sebaliknya, jika market price of risk bernilai negatif berarti investor bersifat fear, yakni investor hanya berani mengambil risiko jika memiliki peluang memperoleh keuntungan. Pada tesis ini akan dibahas perilaku investor melalui analisis model market price of risk terkait model tingkat bunga satu faktor. Market price of risk diperoleh melalui analisis slope yield-curve pada short end. Model tingkat bunga satu faktor pada tesis ini adalah model yang lebih didasarkan pada analisis data empiris tingkat bunga obligasi. Implementasi tesis ini menggunakan data historis tingkat bunga obligasi pemerintah Jepang 1 September 1996 sampai dengan 31 Agustus 2011 yang dapat diunduh dari http://www.economagic.com/em-cgi/data.exe/bjap/dayintrate01. Secara teknis market price of risk bernilai negatif, namun berdasarkan data yang digunakan, diperoleh hasil bahwa sebagian besar market price of risk bernilai positif. Hal ini menunjukkan bahwa umumnya perilaku investor di negara Jepang sebagian besar bersifat greedy atau overconfident dalam arti memiliki keberanian yang tinggi dalam berinvestasi.

The market price of risk is the return in excess of the risk-free rate that the market wants as compensation for taking risk. The positive value of market price of risk means that investors are willing to pay to take risks. This is labeled as greed, while the negative values means that investors need extra return for taking risk. This is labeled as fear. This thesis will analyze investor behaviour through analyzing market price of risk model associated with one-factor interest rate models. Market price of risks are obtained from analyzing the slope of the yield curve at the short end. However in this thesis, a one-factor interest rate model is based on analyzing historical yield-curve data. Historical Japanese government bond rate data start from September 1st 1996 and ending on August 31st 2011 is used in the implementation. The data can be downloaded at http://www.economagic.com/emcgi/data.exe/ bjap/day-intrate01. Technically, the market price of risk is negative, but the result shows that market price of risk for the Japanese bond rate data is positive. This means that the general behavior of Japanese investors is greedy or overconfident."
Depok: Universitas Indonesia, 2012
T31276
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rizkiyani Istifada
"Remaja merupakan agregat berisiko yang rentan mengalami kecelakaan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dan perilaku keselamatan diri anak SMP dengan risiko kecelakaan di sekolah. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan melibatkan 219 siswa SMP Negeri 10 Bekasi. Hasil penelitian menunjukkan 56,7% responden dengan pengetahuan tinggi dan 56,5% responden dengan perilaku baik memiliki risiko rendah kecelakaan di sekolah. Hasil uji korelasi menyatakan tidak ada hubungan antara pengetahuan dan perilaku keselamatan diri dengan risiko terjadinya kecelakaan di sekolah (p= 0,240, p= 0,585, α= 0,05). Hasil penelitian ini dapat dijadikan evidence based pentingnya diterapkan pendidikan kesehatan mengenai keselamatan diri di sekolah.

Adolescents are the risk aggregate that often have accidents. The purpose of study to examine the relationship between knowledge and behaviour personal safety among student with the risk accidents in school. This study used cross sectional design involved 219 students in SMP Negeri 10 Bekasi. The result showed 56,7% adolescents who high knowledge and 56,5% adolescents who good behaviour have low risk accidents in school. Based on correlation test, there wasn’t relationship between knowledge and behaviour personal safety among student with the risk accidents in school (p= 0,240, p= 0,585, α= 0,05). This study can be used evidence based to apply personal safety education in school.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S52892
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>