Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 96968 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"[Sejak biaya energi meningkat di tahun 1970, pembangunan banyak mengalami
modifikasi dengan menurunkan komposisi pertukaran udara luar ke dalam ruangan
sehingga meningkatkan ketergantungan pada ventilasi mekanis. Hal ini dapat
membawa dampak buruk terhadap kualitas udara dalam ruangan dengan
menyebabkan beberapa efek kesehatan, salah satunya sick building syndrome (SBS).
Pusat perbelanjaan adalah salah satu tempat umum yang menggunakan ventilasi
mekanis untuk sirkulasi udaranya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
gambaran konsentrasi kontaminan kimia (CO, CO2, HCHO, NH3, NO2, PM 2,5,
PM10, dan SO2) dan tingkat pajanan parameter fisik (cahaya, suhu, dan kelembaban)
kualitas udara dalam ruangan di Pusat Perbelanjaan X Kota Depok, Jawa Barat tahun
2014. Penelitian kuantitaitf dan kualitatif ini bersifat deskriptif observasional dengan
pendekatan cross-sectional. Berdasarkan penelitian didapatkan beberapa parameter
kualitas udara seperti CO, SO2, PM2,5, PM10, suhu, dan kelemba, Since costs of energy increased from the 1970s, the building ventilation systems has
been many modified by lowering the composition of the exchange of outdoor air into
the room thus increasing the dependence on mechanical ventilation. This could have
an adverse impact on indoor air quality by causing some health effects, one of them
is sick building syndrome (SBS). Mall is one of the indoor public places which uses
mechanical ventilation for its air circulation. This study aims to obtain an overview
the concentration of chemical contaminants (CO, CO2, HCHO, NH3, NO2, PM2.5,
PM10, and SO2) and the exposure level of physical parameters (illumination,
temperature, and humidity) indoor air quality in Mall X Depok, West Java in 2014.
This quantitative and qualitative research is descriptive, observational cross-sectional
approach. This research resulted in a finding that some of the indoor air quality
parameters such as CO, SO2, PM2,5, PM10, temperature, and humidity do not comply
with the standard. Thus, some controls need to be implemented.]"
Universitas Indonesia, 2014
S58348
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Stevan Deby Anbiya Muhammad Sunarno
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Gambaran Kualitas Udara di Dalam Ruangan Pusat Perbelanjaan Y, Kota Depok, Tahun 2014 dengan melakukan pengukuran tingkat pajanan parameter fisik dan konsentrasi kontaminan kimia. Desain penelitian bersifat deskriptif analisis dengan pendekatan cross-sectional. Penelitian kuantitatif dilakukan melalui pengukuran tingkat pajanan parameter fisik dan konsentrasi kontaminan kimia udara dengan cara grab sampling menggunakan direct reading intrument. Penelitian kualitatif dilakukan melalui wawancara terstruktur kepada pekerja dengan keluhan subjektif sick building syndrome. Hasil dan kesimpulan dari penelitian ini adalah, parameter kualitas udara di dalam ruangan yang melewati nilai ambang batas adalah lain suhu, kelembaban, CO, SO2, PM2.5, dan PM10.

This study aims to overview the Indoor Air Quality in Shopping Center Y, Depok, 2014 by measuring the physical exposure level and chemical contaminants concentration. The design study is descriptive analysis with cross-sectional approach. Quantitative research conducted by measuring the physical exposure level and chemical contaminant concentrations by grab sampling using direct reading instruments. Qualitative research conducted through structured interviews to workers with sick building syndrome subjective complaints. The results and conclusions of this research is, the indoor air quality parameters that pass the threshold value is temperature, humidity, CO, SO2, PM2.5, and PM10."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
S58473
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"[Manusia hampir 90% menghabiskan waktunya atau berada dalam ruangan, dan polusi dalam ruang secara konsisten 2 sampai 5 kali lebih besar daripada polusi luar ruangan (EPA, 1989). Efek kesehatan dari kualitas udara dalam ruang yang buruk dapat berupa allergen, karsinogenik, iritan, dan mengganggu sistem respon imun (Hess-Kosa, 2002). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran konsentrasi kontaminan kimia (CO, CO2, HCHO, NH3, NO2, PM 2,5, PM10, dan SO2) dan tingkat pajanan parameter fisik (cahaya, suhu, dan kelembaban) kualitas udara dalam ruangan di Pusat Perbelanjaan X Kota Depok, Jawa Barat tahun 2014. Penelitian kuantitatif dan kualitatif ini bersifat deskriptif observasional dengan pendekatan cross-sectional. Penelitian kuantitatif dilakukan melalui pengkajian konsentrasi kontaminan kimia dan tingkat pajanan parameter fisik kualitas udara dalam ruangan serta penelitian kualitatif dilakukan melalui data pendukung keluhan subjektif sick building syndrome dalam wawancara terstruktur. Hasil pengukuran terburuk dari semua parameter yaitu, suhu (29,4oC), kelembaban (69%), cahaya (240 lux), CO (32,5 ppm), CO2 (2345,7 ppm), HCHO (0,05 ppm), NH3 (0,3 ppm), NO2 (2,5 ppm), SO2 (2,4 ppm), PM2,5 (0,646 mg/m3), PM10 (0,654 mg/m3). Kesimpulan dari penelitian ini, beberapa parameter kualitas udara dalam ruangan melampaui Nilai Ambang Batas yang ditetapkan yakni CO, SO2, PM2,5, PM10, suhu, dan kelembaban., Humans almost 90% spend time in their room, and indoor pollution is consistently 2 to 5 times greater than outdoor pollution (EPA, 1989). The health effects of indoor air quality can be poor allergens, carcinogens, irritants, and interfere with the immune response system (Hess-Kosa, 2002). This study aims to describe the concentration of chemical contaminants (CO, CO2, HCHO, NH3, NO2, PM 2.5, PM10, and SO2) and level of exposure to physical parameters (light, temperature, and humidity) indoor air quality in Mall X Depok, West Java in 2014. The quantitative and qualitative research is descriptive, observational cross-sectional approach. Quantitative research conducted by reviewing the concentration of chemical contaminants and exposure levels of physical parameters of indoor air quality as well as qualitative research carried out by the data supporting the subjective complaints of sick building syndrome in a structured interview. Results worst measurement of all parameters, namely, temperature (29,4oC), humidity (69%), light (240 lux), CO (32.5 ppm), CO2 (2345.7 ppm), HCHO (0.05 ppm) , NH 3 (0.3 ppm), NO2 (2.5 ppm), SO2 (2.4 ppm), PM2,5 (0.646 mg / m3), PM10 (0.654 mg / m3). The conclusion of this study, several indoor air quality parameters exceed the Threshold Limit Values set the CO, SO2, PM2,5, PM10, temperature, and humidity]"
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S58345
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arma Adi Prasetya
"ABSTRAK
Aktivitas pekerja atau penyewa kios pada pusat perbelanjaan Y yang selalu di dalam ruangan dengan beban kerja 8 jam sampai dengan 10 jam. Oleh karena itu, salah satu penentu kesehatan mereka adalah kualitas udara di dalam ruangan. penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat pajanan fisik dan konsentrasi kontaminan kimia lantai mezzanine, lantai 1, dan lantai 3 pada pusat perbelanjaan Y kota Depok, Jawa Barat tahun 2014. Terdapat tingkat pajanan parameter fisik yang melewati nilai ambang batas yaitu suhu, dan kelembaban. Terdapat juga beberapa konsentrasi kontaminan kimia yang melewati nilai ambang batas, yaitu CO, SO2, PM2,5, dan PM10.

ABSTRACT
Activity workers or tenants at a Y shopping center are always in the room with the workload of 8 hours up to 10 hours every day. Therefore, one of the determinants of their health is indoor air quality. This study aims to describe the level of exposure to physical and chemical contaminant concentrations mezzanine floor, first floor, and third floor of the Y shopping center at Depok, West Java in 2014. There is a level of exposure to physical parameters that passed throught the threshold limit value is the temperature, and humidity. There are also several concentrations of chemical contaminants that passed throught the threshold limit value, like CO, SO2, PM2,5, and PM10."
2015
S58062
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Davin Syauqi Adli Perdana Susanto
"Skripsi ini membahas tentang Kualitas Udara dalam Ruangan (KUDR) di area kerja kantor pusat PT. X, yang ditinjau berdasarkan hasil pengukuran parameter KUDR yang meliputi parameter kimia (NO2, CO, CO2, PM10, TVOC, formaldehida), fisika (suhu, kelembaban, laju pergerakan udara, pencahayaan), dan mikrobiologi (total bakteri dan total kapang), serta dengan mendeskripsikan faktor KUDR yang ada di area kerja (sumber kontaminan, jalur kontaminan, ventilasi dan distribusi udara, pengguna ruangan). Penelitian menggunakan metode mixed-method dengan pendekatan deskriptif observasional. Analisis data dilakukan dengan membandingkan hasil pengukuran dengan syarat KUDR menurut Permenaker 5/2018 dan Permenkes 48/2016, dan dengan menganalisis faktor KUDR yang berperan. Didapatkan rata-rata konsentrasi CO2, TVOC, dan laju pergerakan udara tidak sesuai dengan setidaknya salah satu syarat KUDR. Faktor KUDR yang teridentifikasi dan berpotensi menjadi penyebab kondisi tersebut adalah kondisi ventilasi dan aktivitas pengguna ruangan. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengukur kondisi polusi di luar gedung, performa ventilasi, dan keluhan serta gejala Sick Building Syndrome pada pekerja.

The focus of this study is to give an overview of Indoor Air Quality (IAQ) at PT. X office area. This study were conducted by analyzing the IAQ parameters measurement results which consist of chemical parameters (NO2, CO, CO2, PM10, TVOC, formaldehyde), physical parameters (temperature, humidity, ambient air velocity; illumination), and microbiological parameters (total bacteria and total mold), also by describing IAQ factors present in the work area (contaminant source, pathway, ventilation and air distribution, and occupant). The research used mixed-method with a descriptive and observational approach. Data analysis was carried out by comparing the IAQ measurement results with IAQ requirements according to Permenaker 5/2018 and Permenkes 48/2016, and by analyzing the IAQ factors that potentially play a role. This study revealed that the average CO2, TVOC, and ambient air velocity do not meet IAQ requirements which were potentially caused by poor ventilation and occupant activities. Further study is needed by measuring outdoor pollution, investigating ventilation performance, and collecting occupants’ complaints and Sick Building Syndrome symptoms"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat, 2022
MK-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asduki D. Athari
"Pemukiman karyawan Perusahaan X yang sejak awal digunakan pada tahun 2009 telahmemunculkan banyak keluhan dari penghuni tentang buruknya kualitas udara di dalamruangan Keluhan tersebut berupa udara kamar yang lembab bau apek dan munculnyakapang pada mebel dan barang barang pribadi penghuni Tujuan utama penelitian iniadalah untuk menganalisa masalah utama buruknya kualitas udara dalam pemukimankaryawan Perusahaan X yang berhubungan dengan kontaminasi kapang danmengevaluasi metoda pengendalian yang digunakan Tujuan khususnya adalahmenganalisis hubungan antara kontaminasi kapang dengan parameter IAQ lainnyaseperti kelembaban relatif suhu pencahayaan laju ventilasi kadar debu kadar gaskarbon dioksida dan termasuk karakteristik ruangan atau lokasi pengambilan sampel Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei Juni 2014 Desain studi yang digunakan adalahcross sectional dengan total sample 48 sample kamar dengan 10 parameter IAQterukur dan analisis menggunakan model bivariat hingga multivariat.
Hasil penelitianmenunjukan bahwa rata rata jumlah koloni kapang pada kamar di pemukiman karyawandalam kategori kontaminasi tinggi 731 CFU m3 Kelembaban relative terukur cukup tinggi rata rata 84 4 RH dimana variabel ini memeiliki hubungan yang signifikandengan jumlah koloni kapang dengan nilai p 0 0001 Variabel lain yang memilikihubungan bermakna dengan jumlah koloni kapang adalah suhu basah wet bulbtemperature dengan nilai p 0 041 dan kadar gas karbon dioksida dengan nilai p 0 002 Permasalahan IAQ diatasi dengan kombinasi beberapa tindakan sepertimembatasi kontaminasi kapang dari udara luar kamar mengendalikan tingkatkelembaban relatif hingga level yang direkomendasikan Penggunaan outdoordehumidifier penggunaan filter memperbaiki sistem ventilasi merupakan beberapadiantara solusi enjinering bisa diterapkan untuk menurunkan tingkat kelembaban relatifdan membatasi kontaminasi kapang.

Dormitory building was built to accommodate Company rsquo s employees during theironduty schedule Since the first time building was occupied numbers of complaintswere raised by the occupants The complaints related to poor indoor air quality such ashumid air musty odor visible mold on furnitures and other personal properties Theobjective of this research was to analyse main problem of poor indoor air quality in thedormitory in particular mold contamination and to evaluate control methods that wereused by Company to overcome the issue The specific objectives were to analysecorrelation between mold contamination number of mold colony and other IAQparameters such as relative humidity temperature illumination air velocity dustconcentration carbon dioxide level and room charactristics The research wasperformed in May to June 2014 Cross sectional is the study design that was used for theresearch with 48 room samples and 10 parameters of IAQ were measured and bivariateand multivariate model were used to analyse the data gathered.
Result shown that theaverage mold colony in the dormitory rooms was within high concentration range 731CFU m3 Relative humidity was very high 84 4 RH average and it was confirmedhas significant direct relation with amount of mold colony with p value 0 0001 Othervariables that have significant direct relation were wet bulb temperature with p value0 041 dan carbon monoxide with p value 0 002 IAQ problems can be fixed bycombining methods of limiting mold contamination from outside and controllingrelative humidity level into the recommended range The uses of outdoor dehumidifier air filter ventilation system improvement are several engineering solutions that can beapplied to reduce relative humidity level and limit mold contamination."
Depok: Universitas Indonesia, 2014
T41485
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Dhiwaurrais
"Peningkatan jumlah penduduk di Kota Depok, Jawa Barat menyebabkan tingginya aktivitas pembangunan untuk tempat tinggal. Keterbatasan lahan di Kota Depok menyebabkan aktivitas pembangunan dilakukan di daerah aliran sungai (DAS) Ciliwung. Namun kenyataannya terdapat banyak gua bawah permukaan di DAS Ciliwung yang menjadi ancaman jika dilakukan pembangunan diatasnya. Oleh sebab itu dilakukan penelitian dengan metode Ground Penetrating Radar (GPR) untuk mengetahui geometri serta memetakan kontinuitas dan persebaran dari gua bawah permukaan yang ada di DAS Ciliwung pada kawasan Perumahan Pesona Khayangan Juanda, Depok. Metode GPR dipilih karena memiliki resolusi tinggi dikedalaman dangkal yang dapat mendeteksi dengan baik keberadaan gua yang memiliki kontras permitivitas relatif dielektrik dengan lingkungan sekitar. Penelitian ini dilakukan menggunakan instrumen Phyton-3 Georadar dengan pemilihan frekuensi 100 MHz pada 7 lintasan yang berbeda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat gua bawah permukaan di kedalaman kurang dari 5 meter dari permukaan dengan ukuran lebar dan tinggi lebih kurang 1x1,5 meter serta orientasinya kearah tenggara-barat laut. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai acuan dalam rencana kegiatan pembangunan kedepannya di lokasi terkait.

The increase in population in Depok City, West Java has led to high development activities for housing. Limited lands in Depok City have caused development activities to be conducted in Ciliwung watershed. However, in reality, there are many subsurface caves in the Ciliwung watershed that pose a threat if development is executed on them. Therefore, the research is conducted using the Ground Penetrating Radar (GPR) method to determine the geometry and map of the continuity and distribution of subsurface caves in the Ciliwung watershed in the Pesona Khayangan Juanda, Depok. The GPR method was chosen due to the reason it has a high resolution in a shallow depth that can detect well the existence of a cave that has a relative dielectric permittivity contrast to the surrounding environment. This research was conducted using the Phyton-3 Georadar instrument with a frequency selection of 100 MHz on 7 different tracks. The results of this study indicate that there is a subsurface cave at a depth of fewer than 5 meters from the surface with a width and height of approximately 1x1.5 meters and its orientation towards the southeast-northwest. The results of this study are expected to be used as a reference in future development activities plans in related locations."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diinii Haniifah
"Kualitas udara dalam ruangan di rumah sakit harus menjadi perhatian khusus karena pasien salah satu sumber pencemar mikroorganisme patogen ke udara yang dapat memicu persebaran infeksi nosokomial, maka dilakukan penelitian terhadap kualitas udara di salah satu rumah sakit di Depok, yaitu Rumah Sakit Tugu Ibu, untuk mengetahui konsentrasi mikroorganisme di udara. Sampel udara diambil menggunakan EMS Bioaerosol Sampler Single Stage Sampler dengan debit aliran udara sebesar 28,3 L/menit. Bakteri di udara diambil selama dua menit pada media Tryptic Soy Agar dan diinkubasi pada temperatur 35-37oC selama 24 jam, sementara itu jamur pada media Malt Extract Agar selama dua menit dan diinkubasi pada temperatur 25-29oC selama 48-72 jam. Koloni yang tumbuh dihitung sebagai colony-forming Units CFU/m3 . Hasil penelitian menunjukkan hasil angka kuman, temperature dan kelembaban udara dalam ruangan pada rentang 1.385-2.930 CFU/m3, 25-28oC dan 72-91 yang mana melebihi batas baku mutu KepMenKes No. 1204/MENKES/SK/X/2004. Hasil pengukuran konsentrasi diuji secara statistik menggunakan uji non-parametrik untuk menunjukkan korelasi dengan jumlah orang dan hasil menunjukkan korelasi sig< 0,05 pada konsentrasi bakteri dengan jumlah orang dan tidak menunjukkan korelasi sig > 0,05 pada konsentrasi jamur dengan jumlah orang. Berdasarkan pengukuran dan perhitungan, sebagian besar Bilangan Reynold lebih besar dari 2.000 yang mengindikasikan bahwa jenis aliran udara didominasi oleh aliran turbulen. Jumlah pertukaran udara sebagian besar kurang dari 4 kali/jam sehingga tidak memenuhi standar yang ditetapkan oleh ASHRAE 1999 . Besarnya konsentrasi bakteri dan jamur dipengaruhi oleh temperature, kelembaban udara, kecepatan udara, jenis aliran udara, dan pertukaran udara per jam. Sementara itu, jumlah orang sangat berpengaruh terhadap konsentrasi bakteri namun tidak berpengaruh terhadap konsentrasi jamur.

Indoor air quality in hospital has to be considered because patients could be a source of pollutant and lead a nosocomial infection. Therefore, bioaerosol was measured in selected hospitals at city of Depok, which is Tugu Ibu Hospital. Air sampling was conducted by using EMS Bioaerosol Single Stage Sampler and worked at a flowrate of 28.3 l min. Airborne bacteria were collected for two min on Tryptic Soy Agar and then incubated at 35 37oC for 24 h, while fungi on Malt Extract Agar for two min and then incubated at 25 29oC for 48 72 h. The colonies were counted as colony forming units CFU m3 . The result showed that indoor air bacteria and fungi concentrations, air temperature and humidity with the range approximately between 1,385 2,930 CFU m3, 25 28oC and 72 91 , respectively. All the numbers have exceeded the quality of standards by Ministry of Health Decree No. 1204 MENKES SK X 2004. Spearman rank correlation showed strong correlation sig 0.05 between indoor air bacteria concentrations and number of visitors and no correlation sig 0.05 between indoor air fungi concentrations and number of visitors. Based on measurements and calculations, Reynold numbers were mostly over 2,000, which indicated the indoor airflow dominated by turbulent flow. Air change rates were mostly less than 4 times hour and did not meet quality standards by ASHRAE 1999 . Indoor air bacteria and fungi concentrations were influenced by temperature, air humidity and velocity, type of airflow and air change rates. Meanwhile, number of visitors affected the concentration of bacteria but did not on fungi."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S67487
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hanny Putri
"Penelitian ini menggunakan pengukuran tidak langsung yaitu dengan mengukur denyut nadi pada arteri radial di pergelangan tangan Pekerja Rumah Tangga (PRT). Pengukuran denyut nadi menggunakan metode 10 denyut lalu dikonversikan menjadi satuan energi dan mengklasifikasikannya dalam beban kerja. Denyut nadi yang diukur adalah Denyut Nadi Kerja (DNK) dan Denyut Nadi Istirakat (DNI). Selain itu, Peneliti menggunakan analisis dari hasil Persentase Cardiovascular Strain yang dimiliki oleh PRT, serta melakukan wawancara dengan menggunakan kuesioner untuk mengetahui karakteristik dan aktivitas dari PRT.
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui seberapa besar energi yang dikeluarkan dan beban kerja yang dialami oleh PRT dalam melakukan aktivitas fisik dari tugas-tugas rumah tangga yang dikerjakannya sehari-hari.
Hasil dari penelitian ini menunjukan sebagian besar pengeluaran energi dan beban kerja yang dialami oleh PRT berada dalam klasifikasi "Sedang", akan tetapi ditemukan 2 dari 31 PRT yang memiliki beban kerja dalam klasifikasi "Berat". Diketahui bahwa selain memiliki tugas untuk mengerjakan pekerjaan rumah tangga, 2 pekerja tersebut juga memiliki tugas untuk mengasuh balita.

The research describes energy expenditure and workload of Domestic Workers in Depok Mulya Residence, Depok, West Java. This study uses indirect measurement which is to measure the heart rate on the radial artery in the wrist of Domestic Workers. Pulse measurement using ?10 pulse method? then converted into energy units and classifies into the workload category. In addition, researchers use the analysis of the results of the Cardiovascular Strain Percentage owned by Domestic Workers. Besides, researches interviews use a questionnaire to determine the characteristics and activities of the Domestic Workers.
This purpose of research is to find out how much energy is expended and the workload experienced by domestic workers in physical activity from household in everyday activity.
The results of this study are the energy expenditure levels and workload experienced by domestic workers is classified as "Moderate". However, it was found that 2 of 31 domestic workers have a ?Heavy workload? because of not only having a task to do household, the two workers also have a duty to care for a toddler.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S56424
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Linton, Ralph, 1893-1953
Chicago: Field Museum Press, 1926
572.796 LIN e
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>