Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 143299 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Kezia Saraswati
"Dalam rangka mencapai kesuksesan diversifikasi energi Indonesia, Pemerintah mengeluarkan sejumlah kebijakan yang mendorong intensifikasi program konversi masyarakat dari bahan bakar minyak ke bahan bakar gas. Ketidaksiapan dan resistansi masyarakat Indonesia untuk melakukan konversi dari bahan bakar minyak ke bahan bakar gas menjadi isu utama yang dicoba dijawab dalam penelitian ini, sebuah area penelitian yang belum pernah diteliti sebelumnya di Indonesia. Penelitian ini memodelkan perilaku pengambilan keputusan masyarakat untuk melakukan konversi energi dengan berdasar pada atribut sosioekonomis dan demografis serta pertimbangan-pertimbangan lain yang mempengaruhi keputusan masyarakat di DKI Jakarta, menggunakan konsep Theory of Planned Behavior yang dikemukakan Ajzen (1991) sebagai elemen pendorong pembentukan perilaku masyarakat. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini adalah sebuah model, yang dapat digunakan untuk merancang kebijakan diversifikasi energi yang ideal dalam mendorong terjadinya konversi dan penggunaan bahan bakar gas. Model ini menemukan bahwa rekomendasi dari lingkungan adalah faktor kunci dalam pengambilan keputusan sesuai dengan Bass Diffusion Model (Bass, 1969), dimana semakin banyaknya rekomendasi maka akan semakin cepat proses konversi bahan bakar yang terjadi dalam masyarakat.

In order to achieve successful energy diversification, Indonesian Government has instituted several policies to enhance consumer conversion from oil-based fuel to gas-based fuel. Market resistance to perform the conversion is the main issue this research attempt to unravel, an area of study no one has ever tapped before. This research aim to develop a model for consumer in DKI Jakarta decision making behavior related to energy conversion, based on their socio-economic and demographic attributes as well as specific influencing considerations, using the Theory of Planned Behavior explained by Ajzen (1991) as the driver of consumer behavior formation. The result of this study is a model which can be further utilised to design an ideal energy diversification related policy and enhance consumer conversion from oil to gas based fuel. The model reveals that word of mouth recommendation plays a significant role in decision making behaviour, as previously explained in Bass Diffusion Model (Bass, 1969), where the conversion process for oil to gas based fuel will increase faster with higher degree of word of mouth recommendation found in the market.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S57212
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bramka Arga Jafino
"Meskipun Indonesia memiliki cadangan gas alam yang melimpah, hanya sebagian kecil gas alam Indonesia digunakan untuk bahan bakar transportasi darat. Transisi dari kendaraan berbahan bakar minyak menuju kendaraan berbahan bakar gas di Indonesia menghadapi permasalahan yang kompleks, karena ada empat aktor yang terinterkoneksi - pemilik mobil, pemerintah, stasiun pengisian bahan bakar dan industri otomotif. Setiap aktor memiliki tujuan, keputusan dan pertimbangannya masing - masing. Pemerintah harus membuat kebijakan terintegrasi untuk mengintervensi transisi kendaraan bahan bakar gas dengan mempertimbangkan aktor - aktor tersebut. Untuk mengevaluasi kebijakan - kebijakan pemerintah, simulasi permodelan berbasis agen dapat digunakan untuk memprediksi dampak kebijakan dan untuk mendapatkan pengertian yang mendalam terkait kompleksitas transisi tersebut. Penelitian ini mengevaluasi tiga opsi kebijakan transisi kendaraan berbahan bakar gas dengan mengembangkan model berbasis agen. Hasil simulasi menunjukkan bahwa kebijakan meningkatkan jumlah infrastruktur stasiun pengisian bahan bakar memberikan hasil transisi terbaik. Namun pemerintah harus mempertimbangkan profitabilitas setiap SPBG agar transisi kendaraan bahan bakar gas dapat berkelanjutan.

Although Indonesia has abundant reserves of natural gas, only small portion of the gas is used as fuel for land transportation. Transition from oil-based land vehicles to natural gas vehicles (NGV) in Indonesia faces a complex problem, because there are four interconnected actors - car owners, government, refueling stations and automotive industries. Each actors has their own objectives, decisions and considerations. The government needs to put an integrated policy intervention into the market to optimize the adoption of NGV by considering the different actors. In order to evaluate these policies, an agent-based simulation can be developed to predict the outcome of the policies and to gain insight on the complexities of the problem. This research conducts experiments on three different policies regarding the transition by testing in on the developed model. The simulation shows that enhancing refueling stations infrastructure policy help fasten the transition to NGV best. However, government has to ensure the profitability of each refueling stations in order to maintain the sustainability of the transition."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S59622
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sinuraya, Aprian Bramta
"Biaya bahan bakar adalah hal yang tidak dapat kita pisahkan dari biaya perjalanan, khususnya pada Negara Indonesia yang menduduki peringkat pertama dalam penjualan kendaraan roda empat di asean selama berturut turut pada periode 2014-2017. Oleh karena itu biaya pada kendaraan roda empat membutuhkan perhatian khusus dalam mengetahui hal- hal yang mempengaruhi biaya bahan bakar dan pemantauannya. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat penggunaan bahan bakar minyak beberapa diantaranya adalah nilai RPM dan Throttle Position selama berkendara yang pada penelitian ini di paparkan terhadap curve fitting untuk mendapatkan fungsi regresi yang menggambarkan hubungannya.
Perancangan aplikasi berbasis cloud ini bertujuan untuk mengetahui biaya perjalanan yang kita keluarkan selama berkendara menggunakan data yang diambil dari raspberry Pi 3B+ via OBD II port. Hasil dari penelitian ini kita dapatkan hubungan antara RPM vs Tps vs fuel cost direpresentasikan dalam Fuel Cost(poly3) =-2.54 + 0.7574*x + 0.001014*y dengan koefisien determinasi R2 sebesar 0,9882 dan RSME 0,3731, error dari hasil analisa fuel cost sebesar 85 %. Analisis dari aplikasi menampilkan analisa data dalam bentuk grafis antara fuel cost terhadap waktu.

Fuel cost an integral part of travel cost , especially in Indonesia where road transport is the main way of transportation.This is supported by reaching the highest number of four wheeled vehicle in asean during 2014-2017. This condition led to the need of the ability to monitor gas expenses using four wheeled vehicle. In this research some variable is used to determine the rate of fuel cost during travel such as: RPM and Throttle Position. Using mathlab RPM and Throttle position will be curv fitted against fuel cost we get from calculating fuel cost.
The development purpose of this application is to do calculation of fuel cost using MAF, throttle position and RPM from raspberry Pi 3B+ via OBD II port. This research found that the relation of fuel cost to RPM and throttle position is represented by Fuel Cost(poly3) =-2.54 + 0.7574*x + 0.001014*y with the coefficient of detemination R2 = 0,9882 and RSME 0,3731. The analysis in this research is represented in graphs of fuel cost to time and trip number.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eka Nugraha Putra
"Sebagai salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi yang cepat, Indonesia memerlukan pasokan energi untuk mendukung kegiatan ekonominya. Dalam kurun waktu 2000 hingga 2011, sektor transportasi mengalami laju peningkatan penggunaan energu terbesar yakni sebesar 6.47% per tahun, diikuti dengan sector komersil (4.32%) dan sektor industri (3.05%). Hal tersebut menyebabkan kenaikan permintaan untuk bidang transportasi, terutama bahan bakar minyak. Ketika permintaan terhadap bahan bakar minyak terus naik, harga minyak dunia pun ikut melonjak. Sebagai dampaknya, pemerintah harus menggunakan sebagian besar dana APBN untuk mensubsidi bahan bakar mintak.
Untuk mengatasi hal ini, pemerintah pusat dan daerah telah mendorong diversifikasi energi dalam sector transportasi, salah satunya dengan menggunakan bahan bakar gas bagi kendaraan umum. Pembagian converter kit bagi transportasi umum telah menjadi salah satu langkah strategis yang dilakukan oleh pemerintah dengan harapan banyak kendaraan umum yang akan beralih menggunakan bahan bakar gas. Namun kenyataannya hanya beberapa dari angkutan umum yang masih menggunakan bahan bakar gas karena kurangfnya infrastruktur (seperti SPBG). Saat ini, pemerintah kembali dengan rencana untuk mendorong kendaraan pribadi menggunakan bahan bakar gas.

As one of developing country with fastest growing economy, Indonesia requires sufficient supply of energi to support its economic activities. During the period 2000 to 2011, transportation sector experienced the largest annual growth rate of 6.47% per year, followed by commercial sector (4.32%) and industrial sector (3.05%)1. This resulted in high energi demand for transportation, especially fuel oil. While the demand of fuel oil keeps increasing each year, the world oil price does too. As a consequence, it forces the government to spend most of the state budget to subsidize the fuel oil price.
To overcome this problem, central and some regional governments had instructed public transport to use gas fuel instead of fuel oil. To support that, the government forced energi diversification in transportation sector, one of them is using gas for public transportation. Distributed converter kits for public transport for free has been one of strategic moves done by the government with expectation that many public transports will convert to gas fuel. But in the reality only few of them still using gas fuel because of unsufficient infrastructure (gas refueling station). Nowadays, the government back with a discourse to convert private vehicles to use gas fuel.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S57214
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irvan Ari Ganda
"Penelitian ini mengusulkan sebuah pendekatan terpadu untuk penentuan lokasi optimal stasiun pengisian daya fotovoltaik (PV) pada stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di wilayah DKI Jakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi 15 lokasi SPBU terbaik dari 63 kandidat, dengan menggunakan metodologi yang menggabungkan tinjauan literatur sistematis (SLR) untuk mencari kebaharuan penelitian dan analisis frekuensi sitasi terhadap 30 jurnal ilmiah untuk menetapkan kriteria-kriteria krusial dalam penentuan lokasi. Data dari 63 SPBU dianalisis dengan metode rubric scoring, di mana kriteria-kriteria tersebut dikelompokkan menjadi kategori "semakin besar semakin baik" dan "semakin kecil semakin baik". Hasil dari analisis ini menghasilkan 15 lokasi SPBU dengan skor kumulatif tertinggi yang kemudian diprioritaskan untuk implementasi bertahap. Tahapan selanjutnya adalah optimasi jumlah port pengisian daya di setiap lokasi terpilih, menggunakan metode Operation Research, dengan mempertimbangkan batasan-batasan operasional seperti waktu operasi panel PV, durasi pengisian, dan kapasitas daya per kendaraan. Penelitian ini berkontribusi pada pengembangan infrastruktur transportasi berkelanjutan dengan menawarkan model replikatif dan terukur untuk penempatan stasiun pengisian daya PV di lingkungan perkotaan.

This research proposes an integrated approach for determining the optimal location of photovoltaic (PV) charging stations at public gas stations (SPBU) in the DKI Jakarta area. The study aims to identify the 15 best SPBU locations out of 63 candidates, using a methodology that combines a systematic literature review (SLR) to seek the novelty of research and citation frequency analysis of 30 scientific journals to establish crucial criteria for location determination. Data from the 63 SPBUs were analyzed using the rubric scoring method, where the criteria were grouped into "the larger, the better" and "the smaller, the better" categories. The results of this analysis yielded 15 SPBU locations with the highest cumulative scores, which were then prioritized for phased implementation. The next stage involves optimizing the number of charging ports at each selected location using Operations Research methods, considering operational constraints such as PV panel operating time, charging duration, and power capacity per vehicle. This research contributes to the development of sustainable transportation infrastructure by offering a replicable and scalable model for the placement of PV charging stations in urban environments."
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2025
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R.Hari Prabowo
Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2009
T26976
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sirajuddin
"ABSTRAK
Pemanfaatan biodiesel sebagai bahan bakar alternatif untuk subtitusi bahan bakar diesel/solar pada sektor transportasi di DKI Jakarta merupakan salah satu alternatif solusi dalam memenuhi kebutuhan bahan bakar khususnya pada sektor transportasi yang berbahan bakar diesel. Dengan pemanfaatan biodiesel ini, diharapkan adanya kesinambungan persediaan BBM terhadap pemenuhan kebutuhan BBM di DKI Jakarta. Oleh karena itu, dalam menunjang kelancaran distribusi BBM dan Biodiesel sebagai subtitusi Solar, dibutuhkan sebuah sistem perencanaan yang secara integralistik dengan mengacu kepada program ketersediaan energi dan udara bersih secara berkelanjutan di DKI Jakarta.
Model perencanaan yang dibuat menggunakan alat bantu perangkat lunak Powersim 2005, yang merupakan tools pembuatan model pemanfaatan biodiesel di DKI Jakarta. Dengan model ini, kebutuhan BBM dan pemanfaatan biodiesel terhadap ketersediaan BBM dan CPO nasional di DKI Jakarta sampai tahun 2015 dapat diketahui. Peran transportasi dan energi sebagai motor penggerak aktivitas perekonomian di DKI Jakarta sangat signifikan. Pemakaian energi oleh transportasi selain memberikan dampak terhadap persediaan BBM juga berdampak terhadap lingkungan di DKI Jakarta yang semakin memperhatinkan.
Simulasi model menunjukkan pada tahun 2015 transportasi di DKI Jakarta mencapai 15.318.592 unit dengan jumlah transportasi yang berbahan bakar diesel sebesar 801.120 unit. Bahan Bakar Diesel yang dibutuhkan sebesar 25.763.860 barrel, sedangkan rasio kebutuhan BBM dengan kebutuhan BBM nasional -255%. Dengan pencampuran biodiesel sebesar 15%, pada tahun 2015 Biodiesel yang dibutuhkan sebesar 8.140.068 Barrel, CPO yang dibutuhkan mencapai 575.875 Ton sedangkan Rasio Kebutuhan CPO dengan Produksi CPO 3,21% dan Rasio dengan kebutuhan BBM nasional berkurang menjadi -221 %. Dengan adanya pemanfaatan biodiesel ini, diharapkan mampu menjadi alternatif solusi yang efektif dalam pemenuhan bahan bakar khususnya transportasi berbahan bakar diesel di DKI Jakarta.

ABSTRACT
The biodiesel utilization as alternative fuel to substitute for diesel in the transportation sector at DKI Jakarta is one of alternative solution to fulfill needs of fuel, especially for transportation which using diesel. With this utilization, we expected that there is continuity of BBM stock to fulfill needs of BBM in DKI Jakarta. Therefore, to support the fluency of BBM and biodiesel distribution as a diesel substitution, we need an intergalactic planning system that referred to sustainable energy and fresh air program in DKI Jakarta.
Planning model was making with Powersim Software 2005, which are tools for making biodiesel utilization model in DKI Jakarta. With this model, we able to know the needs of BBM and The biodiesel utilization on the BBM and CPO national stock in DKI Jakarta until 2015. The role of transportation and energy as a generator for economic activity in DKI Jakarta is so significant. Energy consumption for transportation sector had been impacted on the BBM stock and also to the environment in DKI Jakarta.
Simulation model showing that in 2015, transportation in DKI Jakarta will reach 15.318.592 unit with the amount of transportation using diesel is 801.120 units. The needs of diesel fuel are 25.763.860 barrel, while ratio need of BBM and national BBM is -255%. With mixing biodiesel 15%, in 2015, the needs of biodiesel is 575.875 ton while ratio of CPO need and CPO production is 3,21 % and ratio CPO with national BBM needs decrease to -221 %. So, the use of biodiesel is expected to be able to become an effective alternative solution in the fulfill of fuel, especially for transportation which using diesel in DKI Jakarta."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
T41038
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
01 Tja i-1
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Tjahjono
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Dede Prabowo Wiguna
"Pengembangan infrastruktur jaringan pipa gas dengan model spasial bertujuan untuk mengetahui pola pelayanan gas dan menemukan lokasi optimal potensi pengguna bahan bakar gas di Kabupaten Bekasi. Penelitian ini adalah penelitian kombinasi menggunakan metode kuantitatif seperti nearest neighbor analysis, matrik jarak, model Huff serta aplikasi Sistem Informasi Geografi (SIG) sebagai alat analisis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa potensi pengembangan pelayanan pengguna bahan bakar gas memiliki kecenderungan pola yang serupa dengan pelayanan jaringan pipa gas yang telah ada, karena posisi pengguna gas terletak di lingkungan Kawasan Industri sehingga polanya mengikuti tarikan pasar ke wilayah-wilayah pertumbuhan industri. Peluang pengembangan terkonsentrasi di kecamatan yang memiliki karakteristik (a) topografi wilayah datar, (b) jaringan jalan rapat, (c) jumlah potensi sektor pengguna tinggi, (d) memiliki demand volume gas yang tinggi, dan (e) hambatan relatif yang kecil. Secara spasial, pengembangan jaringan pipa gas diprediksi akan meluas ke wilayah pinggirannya, terutama ke arah selatan. Wilayah-wilayah tersebut antara lain kecamatan; Cikarang Selatan, Setu, Serang Baru dan Cibarusah. Hal ini disebabkan oleh, kondisi arah selatan Kabupaten Bekasi memiliki akses yang lebih potensial daripada wilayah lainnya dan merupakan wilayah pusat pertumbuhan permukiman yang secara geografis dekat dengan Kabupaten Bogor.

The development of gas pipelines infrastructure with spatial models aims to determine the distribution of pipeline pattern and find the optimal location of potential users of gas fuel in Districs Bekasi. This study is applies combination of quantitative methods such as nearest neighbor analysis, distance matrix, Huff models as well as the application of Geographical Information Systems (GIS) as an analytical tool. The results showed that the potential development of gas fuel service users have a tendency pattern in line with network services existing gas pipeline, because the position of the gas users located in the Industrial Area so that the pattern follows the pull of the market (market driven) into the areas of industrial growth. Development opportunities are concentrated in districts that have characteristics (a) the topography is flat, (b) road network meetings, (c) the number of potential high user sector, (d) have a high volume of gas demand, and (e) barriers are relatively small. Spatially, the development of gas pipeline is expected to extend into the rim area, particularly to the south. These regions include districts; South Cikarang, Setu, New Serang and Cibarusah. It is caused by conditions southward Bekasi District has access to more potential than other regions and the central region of the growth of the settlements that are geographically close to the Bogor Regency.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2015
T44333
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>