Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 187951 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rinezia Rahmatunisa Naro
"ABSTRAK
Latar Belakang: Saat ini, masih banyak ibu yang belum melakukan
perawatan pada gigi anaknya yang mengalami trauma gigi. Penelitian
sebelumnya menyatakan bahwa kondisi sosiodemografi ibu (pendapatan,
jarak tempat tinggal-fasilitas kesehatan, orang yang berpengaruh)
mempengaruhi keputusan ibu dalam perawatan kesehatan anak. Tujuan:
Untuk mengetahui hubungan antara status sosiodemografi ibu dan keputusan
perawatan pada kasus trauma gigi anterior anak. Metode: Studi analitik
potong lintang. Subjek penelitian sebanyak 50 ibu dari anak yang mengalami
trauma gigi permanen anterior usia 8-12 tahun di sekolah dasar negeri di
Johar Baru, Jakarta Pusat. Hasil: Terdapat hubungan antara aspek
sosiodemografi pendapatan, jarak rumah dan orang yang mempengaruhi ibu
dengan keputusan perawatan trauma pada gigi permanen anterior anak
(p<0,05).

ABSTRACT
Background: Nowadays, most mothers have not seek the treatment on
children’s traumatized permanent anterior teeth. Previous research stated that
mothers’ sociodemographic conditions (income, home-health facility
distance, influencing person) affect mothers’ decision of children health care.
Aim: Determine the relationship between mothers’ sociodemographic status
and treatment decisions on children’s traumatized permanent anterior teeth.
Method: Cross-sectional analytic study. Research subjects were 50 mothers
of children aged 8-12 years old with traumatized permanent anterior teeth in
public elementary school at Johar Baru, Central Jakarta. Result: There is a
relationship between sociodemographic aspects of income, home-health
facility distance, and influencing person with trauma care decisions on
permanent anterior teeth of children (p<0.05)."
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bella Fiana Putri
"ABSTRAK
Latar Belakang : Trauma gigi yaitu kerusakan pada jaringan keras gigi atau
periodontal karena sebab mekanis. Prevalensi tertinggi terjadi pada anak usia 8-12
tahun. Tingginya prevalensi trauma gigi merupakan hal yang harus dicermati oleh
ibu. Tujuan: Menganalisis hubungan tentang pengetahuan trauma gigi permanen
anterior anak usia 8-12 tahun dengan tingkat pendidikan dan status kerja ibu.
Metode : Analitik dengan desain potong lintang. Subjek penelitian sebanyak 50
ibu dari siswa/i usia 8-12 tahun yang mengalami trauma gigi anterior. Hasil:
Terdapat hubungan antara pengetahuan tentang trauma gigi permanen anterior
anak usia 8-12 tahun dengan tingkat pendidikan dan status kerja ibu.

ABSTRACT
Background : Dental trauma is destruction of dental hard and periodontal tissue
caused by mechanical factor. Highest prevalence of dental trauma happened in 8-
12 years old children. This prevalence should be awared by mother. Aim: To
analyze relationship between knowledge of anterior permanent dental trauma in 8-
12 years old children with mother’s educational background and working status.
Method: Analytic with cross-sectional design. Subject consisted of 50 mothers of
8-12 years old students who have anterior permanent dental trauma. Result: There
is relationship among knowledge of anterior permanent dental trauma in 8-12
years old children with mother’s educational background and working."
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Merry Elisa
"ABSTRACT
Latar Belakang: Kehilangan gigi masih menjadi masalah dalam kesehatan gigi dan mulut orang dewasa di Indonesia. Namun, karena kurangnya kesadaran dan faktor sodiodemografi lainnya, biasanya pasien tidak langsung mencari perawatan prostodontik setelah mengalami kehilangan gigi. Tujuan: Menganalisis hubungan antara status kehilangan gigi berdasarkan jumlah dan lokasinya dengan tingkat kesadaran mengenai perawatan prostodontik. Metode: Studi analitik observasional dengan desain penelitian cross sectional. Penelitian ini dilakukan dengan teknik consecutive sampling pada pasien usia 20 tahun ke atas dengan satu atau lebih gigi yang hilang. Subjek diperiksa untuk mengetahui jumlah dan lokasi gigi hilang dan menjawab kuesioner mengenai kesadaran akan perawatan prostodontik. Penelitian ini dianalisis dengan Kruskal-Wallis dan uji Mann Whitney ?=5 . Hasil: Jumlah dan posisi kehilangan gigi memiliki hubungan dengan tingkat kesadaran dengan perawatan prostodontik.

ABSTRACT
Background Edentulism still represents a significant oral health concern among Indonesian adults. Due to lack of awareness, and other sociodemographic factors, mostly patients do not seek prosthetic treatment immediately after tooth loss. Objective This study was analyzed the relationship between number and position of tooth loss with perception of patient rsquo s awareness about prosthodontic treatment. Methods Analytic observational study with cross sectional design. This study was done using a consecutive sampling on patient age of 20 years and above with one or more missing teeth. Patients were evaluated to determine the number and position of tooth loss and answered questionnaire about awareness of prosthodontic treatment. This research was analyzed with Kruskal Wallis and Mann Whitney test a 5 . Results The number and position of missing tooth had a relationship with patient rsquo s awareness of prosthodontic treatment."
2016
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Albert Sedjahteraa
"Kemunculan MDR-TB menghambat program pemberantasan TB dan berakibat pada meningkatnya angka kematian dan beban control TB. Tempat pengobatan TB, termasuk riwayat pengobatan, sangat mungkin merupakan predictor MDR-TB yang kuat. Tujuan dari studi ini ada untuk mengidentifikasi dan menganalisis tempat pengobatan TB primer sebagai salah satu factor yang mungkin berkontribusi dalam perkembangan TB menjadi MDR-TB. Pengumpulan data dilaksanakan pada bulan Desember 2009 hingga Agustus 2010. Mengguanakan metode cross-sectional, data didapatkan melaui wawancara mendalam dengan 50 pasien MDR-TB yang sedang mendapatkan pengobatan di klinik MDR-TB RS Persahabatan. Dalam jumlah besar pasien MDR-TB mendapatkan pengobatan di puskesmas (38%) dan dokter praktik pribadi (28%). Tidak ditemukan adanya assosiasi antara tempat pengobatan TB pertama dan kepatuhan pasien sedangkan assosiasi terlihat antara tempat pengobatan TB pertama dan peresepan obat gratis.

The emergence of MDR-TB hampers TB eradication program which resulted in high fatality rate and increase burden of TB control. TB treatment place, including history of treatment, might be a strong predictor of MDR-TB. The purpose of this study is to identify and analyze primary TB treatment place as the contributing factor that may lead to the development of TB towards MDR-TB. The data collection was done from December 2009 to August 2010 at Persahabatan Hospital. Using cross-sectional method, data is obtained through thorough interview of 50 MDR-TB patients undergoing treatment in MDR-TB Clinic in Persahabatan Hospital. Large proportion of MDR-TB patient received their primary TB treatment at puskesmas (38%) and private Practice (28%). It is found that there is no association between primary TB treatment place and patient compliance while association appears between primary TB treatment place and free drug prescription."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rifa Fauziah
"Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi tingkat pengetahuan orang tua tentang demam dan penanganannya. Disain penelitian ini adalah deskriptif kategorik dengan pendekatan cross-sectional . Sampel yang dgunakan dalam penelitian ini adalah orang tua yang memiliki anak usia 3 bulan sampai 5 tahun dengan keluhan demam yang berjumlah 110 responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik consecutive sampling.
Hasil penelitian menunjukan responden yang terlibat dalam penelitian ini 90,9% adalah kelompok usia dewasa awal, 91% responden berpendidikan tinggi, 73,9% responden adalah ibu bekerja dan 84,7% responden memiliki tingkat peghasilan yang tinggi. Untuk tingkat pengetahuan responden hasil penelitian menggambarkan 107 orang (97,3 %) memiliki pengetahuan yang tinggi tentang demam, dan sebanyak 3 orang (2,7%) memiliki tingkat pengetahuan yang cukup tentang demam dan penanganannya.
Penelitian ini merekomendasikan agar rumah sakit setempat hendaknya menjadwalkan secara berkelanjutan pendidikan kesehatan bagi pasien di rumah sakit dan bagi pengunjung rumah sakit.

This study aimed to identify the level of knowledge of parents about fever and handling. The design of this study is descriptive categorical with cross-sectional. The sample used in this study were parents of children aged 3 months to 5 years with complaints of fever, amounting to 110 respondents. Sampling technique using consecutive sampling technique.
The results showed that the respondents involved in this study was 90.9% early adult age group, 91% of respondents are highly educated, 73.9% of respondents were working mothers and 84.7% of respondents had a high level of income. To level of knowledge respondents the results of research describe 107 person (97.3%) has a knowledge which is high about the fever, and as many as 3 people (2.7%) have a level of knowledge which enough about fever and its handling.
This study recommends For local hospital should schedule a sustainable health education for patients in hospitals and for hospital visitors.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S46385
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Isyti`aroh
"Bayi 0-6 bulan memerlukan ASI eksklusif untuk pertumbuhan dan perkembangannya. Akan tetapi berbagai kendala dirasakan ibu untuk menyusui eksklusif terutama pada ibu paska bedah sesar. Penelitian ini bertujuan mengetahui prediktor pengambilan keputusan untuk menyusui eksklusif pada ibu paska bedah sesar. Desain yang digunakan adalah potong lintang, dengan 97 responden, dan analisis data dengan regresi logistik berganda. Hasil penelitian menunjukkan 53.6% responden memutuskan untuk menyusui eksklusif. Prediktor pengambilan keputusan untuk menyusui eksklusif adalah paparan informasi, pengetahuan, sikap tentang menyusui eksklusif, dukungan keluarga, dan dukungan petugas kesehatan, sedangkan yang tidak berhubungan adalah umur, pendidikan, paritas, dan nyeri. Prediktor paling dominan yang mempengaruhi pengambilan keputusan untuk menyusui eksklusif adalah sikap yang baik tentang menyusui eksklusif. Penelitian ini merekomendasikan agar mempertimbangkan sikap tentang menyusui eksklusif, pengetahuan tentang menyusui eksklusif, dukungan keluarga, dukungan petugas kesehatan dan penyebaran informasi tentang menyusui untuk mensukseskan program menyusui eksklusif.
Predictors of Decision Making to Exclusive Breastfeeding of Post Cesarean Section Mother. The baby aged 0-6 month needs exclusive breastfeeding for growth and development. However, the constraints were found by the mother to exclusive breastfeeding, especially for mother after cesarean section. This study aimed to identify the predicting factors related to the exclusive breastfeeding decision-making of mothers post caesarean section. This study applied cross sectional design with 97 respondents. The data are analyzed using multiple logistic regressions. The result showed that 53.6% of respondents decided to provide exclusive breastfeeding. Factors related to exclusive breastfeeding decision-making were attitudes about exclusive breastfeeding, knowledge, family support, and health professionals? support, while unrelated factors were age, pain history, parity, and education. The most dominant factor associated with exclusive breastfeeding decision-making was attitude about exclusive breastfeeding. It is recommended to consider the attitudes, knowledge, family support, health professionals? support, and providing information about breastfeeding to succeess the exclusive breastfeeding programs."
STIKES Muhammadiyah Pekalongan ; Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
610 JKI 16:1 (2013)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Chika Rimira Milen
"Latar belakang: Maloklusi merupakan bentuk penyimpangan oklusi ideal dan menjadi masalah gigi dan mulut dengan prevalensi tertinggi ketiga di dunia. Berdasarkan data Riskesdas 2018, proporsi penduduk Indonesia yang melakukan perawatan ortodonti untuk mengatasi maloklusi masih sangat rendah yaitu hanya 0,3%. Rendahnya proporsi tersebut kemungkinan disebabkan berbagai faktor seperti pengetahuan, motivasi, dan hambatan. Tujuan: Mengetahui hubungan pengetahuan, motivasi, dan hambatan terhadap perawatan ortodonti pada mahasiswa Universitas Indonesia Metode: Studi analitik observasional potong lintang pada 318 mahasiswa Universitas Indonesia Angkatan 2017. Instrumen yang digunakan yaitu tiga buah kuesioner tentang pengetahuan, motivasi dan hambatan melalui adaptasi lintas budaya. Hasil: Lebih dari 50% responden memiliki pengetahuan, hambatan, dan kemampuan terhadap perawatan ortodonti dengan kategori sedang. Terdapat 36,2% responden yang memiliki motivasi terhadap perawatan ortodonti tinggi. Uji korelasi Spearman menunjukan terdapat hubungan yang bermakna (p≤0,05) antara pengetahuan dan motivasi terhadap perawatan ortodonti; antara pengetahuan dan hambatan terhadap perawatan ortodonti; serta antara motivasi dan hambatan terhadap perawatan ortodonti. Motivasi merupakan faktor yang memiliki nilai korelasi terbesar (r=0,798, p≤0,05)terhadap perawatan ortodonti. Kesimpulan: Mahasiswa Universitas Indonesia angkatan 2017 memiliki tingkat motivasi tinggi untuk melakukan perawatan ortodonti, tetapi memiliki tingkat pengetahuan, hambatan, dan kemampuan terhadap perawatan ortodonti sedang. Terdapat hubungan antara pengetahuan, motivasi, dan hambatan terhadap perawatan ortodonti. Motivasi memiliki nilai korelasi paling besar terhadap perawatan ortodonti.

Background: Malocclusion is a deviation from ideal occlusion and becomes a dental and oral health problem globally with the third-highest prevalence. According to Riskesdas 2018, the proportion of the Indonesian population who had undergone orthodontic treatment to treat malocclusion is still very low, only 0,3%. The low proportion is probably due to various factors such as knowledge, motivation, and barriers. Objective: To assess the relationship between knowledge, motivation, and barriers to orthodontic treatment among University of Indonesia students. Methods: An analytical cross- sectional study was conducted among 318 University of Indonesia students class of 2017. The instrument used was three questionnaires about knowledge, motivation, and barriers through cross-cultural adaptation. Results: More than 50% of the respondents have a moderate level of knowledge, barriers, and orthodontic treatment ability. There are 36.2% of respondents who have high motivation towards orthodontic treatment. The Spearman correlation test shows a significant relationship (p≤0,05) between knowledge and motivation to orthodontic treatment; between knowledge and barriers to orthodontic treatment; and between motivation and barriers to orthodontic treatment. Motivation shows the highest correlation to orthodontic treatment (r=0,798, p≤0,05). Conclusion: University of Indonesia students class of 2017 have a high level of motivation to perform orthodontic treatment but have a moderate level of knowledge, barriers, and ability to orthodontic treatment. There is a relationship between knowledge, motivation, and barriers to orthodontic treatment. Motivation has the greatest correlation value to orthodontic treatment."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Indonesian Journal of Dentistry 2006; Edisi Khusus KPPIKG XIV: 189-192
Dental trauma in childhood and adorescence is a common accidents, with the most accident-prone time is between 9 and 10 years old. Boys affected are almost twice than girls and the maxillary central incisors are the most affected. This report describes an Ellis class II fracture in maxillary central incisors caused by trauma on a 9 years old boys. The case was treated by pulp capping and restored by composite material."
Journal of Dentistry Indonesia, 2006
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2003
S3273
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Boot, John C.G.
Tokyo: McGraw-Hill Kogakusha, 1974
658.403 3 BOO s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>