Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 93099 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ginanda Andria
"Suatu material mempunyai sifat penyalaan yang berbeda beda. Berbagai teknik uji penyalaan material dirancang untuk mengetahui sifat dari penyalaan material. Suatu pemodelan alat uji untuk mengetahui sifat penyalaan suatu material dan penyebaran fluks kalor pada arah lateral dengan menggunakan standar pengujian yang diadopsi dari ASTM E1321 -97a menjadi bahasan utama pada penulisan penelitian ini. Sampel material yang digunakan pada percobaan ini adalah kayu lapis jenis triplek dengan ketebalan 3 mm, radiate piñata dengan ketebalan 10 mm, dan medium density fiberboard dengan ketebalan 3mm. Sifat penyalaan material seperti fluks kalor minimum penyalaan, fluks kalor kritikal penyalaan, waktu kesetimbangan termal, parameter penyalaan material, dan termal inersia dari suatu material serta penyebaran nilai fluks kalor dari pemanas spiral pada arah lateral didapat dari ekperimen dengan menggunakan alat uji ini.

Materials have different ignition properties. A variety of testing methods for igniting materials are designed to know the ignition properties of materials. The main objective of this research is to determine the ignition properties of a material and the spread of the heat flux on a lateral plane by using a test modeling apparatus, based on a standardized test method adopted from ASTM E1321 -97a. The samples material used in this research is plywood with a 3 mm thickness, radiate pine with a 10 mm thickness and medium density fiberboard with a 3 mm thickness. Ignition properties such as: minimum heat flux for ignition, critical heat flux, full pre-heated time, ignition parameters, and thermal inertia of a material as well as the spread of heat flux from a spiral heater on a lateral plane, is obtained from this experiment by using this type of test method.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S58254
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Ardy Rizki Ananda
"Dalam suatu peristiwa kebakaran, perambatan api pada arah lateral dapat meningkatkan laju pelepasan kalor yang terjadi. Untuk mempelajari sifat penyebaran api pada arah lateral, melalui Skripsi ini dilakukan pengembangan desain alat pengujian perambatan api arah lateral untuk material padat mampu bakar. Acuan yang digunakan dalam pengembangan alat adalah standar ASTM E1321-97 a 2002 mengenai pengujian penyalaan dan permbatan api pada arah lateral. Beberapa penyesuaian dalam proses pengembangan desain dilakukan untuk menyesuaikan terhadap kondisi lingkungan tempat pengujian dilaksanakan. Material uji yang dipilih adalah plywood 3 mm, radiate pine 10 mm, dan medium density fibreboard 3 mm. Penelitian diawali dengan pengujian karakteristik pemanas yang digunakan. Dalam suatu kegiatan pengujian, dapat dilakukan dua jenis pengujian secara berurutan, yaitu pengujian sifat penyalaan dan sifat perambatan api. Nilai parameter penyalaan yang diperoleh melalui pengujian penyalaan digunakan sebagai acuan pengujian penyalaan perambatan api untuk setiap material. Hasil pengujian perambatan api menunjukkan bahwa parameter perambatan api berkaitan erat dengan sifat material. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa sifat perambatan api pada arah lateral dipengaruhi oleh nilai termal inersia sampel dan arah serat sampel kayu.

Dalam suatu peristiwa kebakaran, perambatan api pada arah lateral dapat meningkatkan laju pelepasan kalor yang terjadi. Untuk mempelajari sifat penyebaran api pada arah lateral, melalui Skripsi ini dilakukan pengembangan desain alat pengujian perambatan api arah lateral untuk material padat mampu bakar. Acuan yang digunakan dalam pengembangan alat adalah standar ASTM E1321-97 a 2002 mengenai pengujian penyalaan dan permbatan api pada arah lateral. Beberapa penyesuaian dalam proses pengembangan desain dilakukan untuk menyesuaikan terhadap kondisi lingkungan tempat pengujian dilaksanakan. Material uji yang dipilih adalah plywood 3 mm, radiate pine 10 mm, dan medium density fibreboard 3 mm. Penelitian diawali dengan pengujian karakteristik pemanas yang digunakan. Dalam suatu kegiatan pengujian, dapat dilakukan dua jenis pengujian secara berurutan, yaitu pengujian sifat penyalaan dan sifat perambatan api. Nilai parameter penyalaan yang diperoleh melalui pengujian penyalaan digunakan sebagai acuan pengujian penyalaan perambatan api untuk setiap material. Hasil pengujian perambatan api menunjukkan bahwa parameter perambatan api berkaitan erat dengan sifat material. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa sifat perambatan api pada arah lateral dipengaruhi oleh nilai termal inersia sampel dan arah serat sampel kayu."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S54387
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reza Adyanto Nugroho
"Untuk meningkatkan pemahaman tentang perilaku kebakaran selubung bangunan, sebuah alat uji berskala laboratorium yang terintegrasi telah dikembangkan khusus untuk pengujian kebakaran selubung bangunan. Rig eksperimen ini mengintegrasikan dua neraca massa, sistem kamera termal, kamera penampang, dan sistem cone calorimeter, semuanya ditopang oleh rangka utama profil aluminium. Alat ini memungkinkan pengukuran komprehensif terhadap parameter-parameter kritis, termasuk laju pengurangan massa, profil temperatur, fenomena impingement, dekomposisi material, dan laju pelepasan Panas. Sistem timbangan menangkap laju pengurangan massa pada material yang mengalami dekomposisi, dalam bentuk fenomena dripping, sementara sistem cone calorimeter menggunakan prinsip konsumsi oksigen untuk melihat laju pelepasan Panas. Pada eksperimen ini ditemukan bila laju pelepasan Panas, pengurangan massa, dan pengukuran massa tetesan dapat dipengaruhi oleh posisi dan besaran sumber nyala api difusi yang bervariasi.

To enhance the understanding of building facade fire behavior, an integrated laboratory-scale apparatus has been specifically developed for facade fire testing. This experimental rig incorporates two mass balances, a thermal camera system, a cross-sectional camera, and a cone calorimeter system, all supported by an aluminum profile mainframe. The apparatus enables comprehensive measurement of critical parameters, including mass loss rate, temperature profiles, impingement phenomena, material decomposition, and heat release rate. The mass balance system captures the mass loss rate of decomposing materials, including dripping phenomena, while the cone calorimeter system employs the oxygen consumption principle to determine the heat release rate. This experiment has found that heat release rate, mass reduction, and dripping mass measurements can be influenced by varying the position and intensity of the diffusion flame source."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dijan Supramono
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Soesanto
"Pada penelitian ini dilakukan pengujian sifat penyalaan kayu jati belanda dan MDF [medium density fibreboard] dengan ukuran panjang dan lebar 10x10cm, pada berbagai variasi ketebalan dan arah serat dengan menggunakan kalorimeter Api. Temperatur permukaan sampel secara terus-menerus dimonitor dengan menggunakan termokopel tipe, laju penurunan massa dimonitor melelui load cell serta nilai kosentrasi oksigen diukur dengan menggunakan Quintox-KM9106. Dua jenis sampel kayu diberikan fluks kalor dari 27kW/m2 dengan parallel [across grain orientation] dan tegak lurus [along grain orientatioan] terhadap fluks kalor.
Pada penelitian ini dijelaskan 7 buah metode yang secara umum digunakan dalam mendefinisikan sifat nyala pada suatu material. Adapun ketujuh metode tersebut, antara lain: 1. Mikkola and whichman. 2. Tewarson 3. Quintierre and Harkleroad 4. Janssens 5. oal, Silcock and shields 6. Delichatsios, Panagiotou and Kiley 7. Spearpoint and Quintierre Ketujuh metode yang telah banyak dikembangkan tersebut, dianalisa secara lebih dalam terkait dengan kelebihan dan kekurangannya, dengan tujuan untuk mendapatkan metode yang sesuai untuk dapat diterapkan pada penelitian ini.
Sebagai hasilnya, metode yang dikembangkan oleh Spearpoint dan Quintierre dipilih untuk dipakai dalam menganalisa karakteristik sifat nyala material sampel pada penelitian ini. Spearpoint dan Quintierre mengembangkan metode one-dimensional integral model yang menggambarkan pirolisis infinite charring material pada fluks kalor yang konstan.
Tujuan utama dari penelitian ini adalah mendapatkan hubungan antara nilai karakteristik penyalaan piloted ignition, baik aktual maupun teoritis. Beberapa parameter utama yangdigunakan antara lain, waktu penyalaan [time toignition], temperatur nyala [ignition temperature], laju penurunan massa [mass loss rate], fluks kalor kitis dan nilai dari fluks kalor kritis dibahas secara detail.
Dari penelitian ini diketahui bahwa parameter-parameter penting diatas, sangat dipengaruhi oleh faktor ketebalan dan arah serat kayu. Arah serat kayu sangat mempengaruhi nilai dari konduktivitas termal dari sampel, dalam penelitian ini didapatkan nilai konduktivitas termal dengan arah serat acrros grain, memiliki nilai yang relatif lebih besar jika dibandingkan dengan arah serat along grain. Pengaruh variasi ketebalan terhadap sifat nyala [ignition], ternyata tidak memberikan pengaruh yang besar terhadap hasil perhitungan.

A theoretical and experimental study of the piloted ignition of wood is performed, a wood sample jati belanda ( guazoma ulmifolia) of 10 by 10 mm with 10, 15, 20, 25 and 30 mm thickness is exposed vertically to a healer panel in a cone calorimeter. The surface temperature of sample is continuously measured by thermocouple type k , mass loss is monitored by a load cell and oxygen consumption rate are measured using gas analyzer Quintox - KM9106. The wood samples were given the incident heat flux of 27 kW/m_ with their grain oriented either parallel (across grain orientation) and perpendicullar (along grain orientation).
This paper also explained seven methods that used to characterize the time to ignition of wood. Those seven correlations are : 1. Mikkola and Wichman. 2. Tewarson 3. Quintierre and Harkleroad 4. Janssens 5. Toal, Silcock and Shields 6. Delichatsios, Panagiotou and Kiley 7. Spearpoint and Quintierre Those seven correlation are analyzed to find which is the best methods for the sample that used in this experiment.
As a result the method of Spearpoint and Quinterre are being chosen for this experiment. The method of Spearpoint and. Quintierre are used the theory of one dimensional integral model to describe the transient pyrolysis of a semi infinite charring solid subject to a constant radiant heat flux.
The purpose of this study is to examine experimentally and theoretically the piloted ignition of wood. The important parameters for ignition, such as ignition time, ignition temperature, mass loss rate, critical heat flux, and thermal inertia, are examined.
It was found that all of the important parameters above were influenced by thickness and grain orientation of wood. The wood's thickness variable determine the time of combustion process, and characterize the peak of heat release rate that occurred. The grain orientation affected the thermal conductivity of wood, as a result that shown in this experiment the wood sample with along grain direction have bigger critical heal flux, time to ignition and specific heat than across grain direction.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S37880
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Muhammad Andira Mulia
"Skripsi ini meneliti tentang sifat nyala dari minyak pelumas secara eksperimental menggunakan kalorimeter kerucut yang dibandingkan dengan hasil simulasi menggunakan perangkat lunak Fire Dynamic Simulator V05. Sampel minyak pelumas yang digunakan merupakan suatu campuran dengan berbagai macam komponen yang tersedia di pasaran dan memiliki temperatur nyala peralihan pada 228oC berdasarkan Material Safety Data Sheet (MSDS). Rentang temperatur tinjaun dari sifat penyalaan mandiri adalah 350oC sampai 550oC pada tekanan atmosfer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sifat penyalaan mandiri dari minyak pelumas sangat bergantung pada kondisi dari campuran uap hasil vaporisasi, nitrogen dan oksigen. Selain itu, data waktu penyalaan, laju pelepasan kalor dan densitas optik dari asap hasil pembakaran sampel minyak pelumas juga di observasi untuk masing- masing tingkat pancaran fluks kalor.

Auto-ignition behavior of lubricating oil is studied experimentally using cone calorimeter. A comparison with the simulation result performed using software Fire Dynamic Simulator (FDS) V05. The adopted lubricating oil is an unknown mixture that available in the market and known to have flash point temperature of 228oC based on Material Safety Data Sheet (MSDS). The measured temperatures of auto- ignition behavior range from 350 ◦C to 550 ◦C at atmospheric pressure. The result of this research shows that the auto-ignition behavior of lubricating oil is strongly depend on condition of gas mixture consisting of oil vapor, nitrogen, and oxygen. Moreover, time to ignition, heat release rate and optical density of smoke from combustion product are observed for each irradiance level."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S44544
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yulianto Sulistyo Nugroho
"Kebakaran hutan merupakan salah satu masalah lingkungan terbesar yang dihadapi oleh Indonesia. Kebakaran tersebut telah merusak jutaan hektar hutan dan lahan sehingga menyebabkan kerugian ekonomi, masalah sosial seperti penyakit akibat asap dan kerusakan lingkungan dengan akibat jangka panjang. Kebakaran hutan umumnya diawali oleh api kecil dan mekanisme oksidasi temperatur rendah. Makalah ini menyajikan hasil penelitian oksidasi temperatur rendah dengan menggunakan sampel sabut kelapa sawit, gambut, serpihan kayu dan batubara muda. Sifat pembakaran spontan dari sampel yang diuji ditentukan dari hasil pengukuran temperatur oven kritis dan parameter kinetika oksidasi.
Hasil penelitian terhadap sabut kelapa sawit, gambut, serpihan kayu dan batubara muda memperlihatkan bahwa material ini memiliki kecenderungan untuk mengalami pembakaran spontan. Sifat pembakaran spontan dari sampel yang diteliti dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti temperatur ambien, kandungan air, sifat kimia dan fisika sampel, dan ukuran basket. Keinginan untuk memanfaatkan informasi yang diperoleh dari penelitian skala laboratorium ini untuk skala yang lebih besar masih memerlukan penelitian dan pengkajian lebih lanjut.

Self-ignition properties of peat, palm shell fibre and woods. Forest fire is one of the greatest environmental problems faced by Indonesia. Forest fires have destroyed million hectares of forest and land which cause economic loss, social problems including smoke related diseases and environmental disaster with long time consequences. The exothermic reactions of forest fuels that lead to fire can be initiated by a piloted flame and low-temperature oxidation mechanism.
This paper presents the results of low temperature oxidation studies using forests fuel samples i.e. palm shell fibre, peat, woods and low-rank coal. The measured values of the critical oven temperatures and the kinetic oxidation parameters are used to analyze the intrinsic properties of the samples to self-ignite. Thermal runaway reactions leading to ignition are indicated for all forest fuels tested. This reaction is affected by various factors including oven temperature, moisture content, chemical and physical properties as well as basket sizes. Attempt to extrapolate the results of these laboratoryscaled experiments for real fires still require further tests and assessments."
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 2002
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Hartanto
"Pada penelitian ini dilakukan pengujian sifat penyalaan pada kayu lapis ( plywood ) dengan ukuran panjang 10 cm x 10 cm, pada berbagai variasi jarak sampel terhadap heater, variasi fluks kalor ( temperature heater ), sera variasi arah orientasi sample terhadap heater dengan menggunakn Kalorimeter Api. Temperature permukaan sampel baik permukaan bagian atas maupun bawah dimonitor secara terus ? menerus dengan menggunakan termokopel tipe - K. Kemudian penurunan massa diukur dengan menggunkan timbangan digital, serta nilai konsentrasi oksigen dan gas buang lainnya diukur dengan menggunakan Quintox - KM 9106. Dalam penelitian ini variasi jarak yang dipakai adalah jarak 3 cm dan jarak 5 cm, sesangkan variasi fluks kalor yang digunakan adalah fluks kalor sebesar 27 kW/m2 dan fluks kalor sebesar 16,4 kW/m2.Variasi arah orientasi dibedakan menjadi tiga macam, yaitu : arah orientasi vertikal, arah orientasi miring ( 45° ) , dan arah orientasi horizontal dengan arah radiasi dari bawah.
Tujuan utama dari penelitian ini adalah mendapatkan hubungan antara arah orientasi sampel terhadap pola penyebaran api serta untuk mendapatkan hubungan antara variasi jarak sampel terhadap heater dan variasi fluks kalor terhadap penyalaan api pada sampel kayu lapis ( plywood ). Beberapa parameter utama yang digunakan adalah waktu penyalaan ( time to ignition ), temperature permukaan sampel, laju penurunan massa ( mass loss rate ), dan konsentrasi gas buang ( terutama oksigen ).

A theoretical and experimental study of the piloted ignition of wood is performed. A wood sample of 10 by 10 cm with: heat flux, orientation, and sample distance variations. This experiment measured by fire cone calorimeter. The surface temperature of sample is countinuously measured by type ? K thermocouple. Then mass loss rate is measured by digital scale. Meanwhile, oxygen consentration are measured by gas analyzer Quintox ? KM 9106. In this experiment, using two variation in sample distance, 3 cm and 5 cm. They are, using three orientation variations, which are horizontal, vertical, and tilt ( 45° ). The wood samples were given two variations heat flux, 27 kW/m2 ( 600° C ) and 16,4 kW/m2 ( 500° C ).
The purpose of this experiment are to examine and to get correlation between sample orientation with fire spread pattern. This experiment also examine the effect of the sample distance and heat flux variations to fire spread pattern in plywood sample. In this experiment using some main parameters, they are time to ignition, surface temperature, mass loss rate, and exhaust gas concentration ( especially oxygen ).
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S37378
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Afiri Dianti
"ABSTRAK
Tingkat kerawanan terjadinya kebakaran lahan dan hutan di Indonesia cukup tinggi. Tanah gambut merupakan salah satu kontribusi tertinggi pada kebakaran tersebut. Indonesia merupakan negara yang memiliki lahan gambut tertinggi se-Asia Tenggara, dengan lebih dari 50 jenis gambut tropis dimiliki. Hasil pembakaran pada gambut menghasilkan emisi karbon yang tinggi dan berdampak pada global warming. Sifat bara pada pembakaran gambut membuat deteksi dan pemadaman menjadi sulit. Tidak hanya itu, adapun dampak kerusakan hutan, seperti rawan longsor, penurunan lapisan tanah dan kerusakan lapisan meningkat. Tajuk api yang tidak terlihat mendorong badan restorasi gambut membuat metode pencegahan kebakaran. Penataan air yang dilakukan dengan metode pembasahan ulang bertujuan untuk menjaga dan mengembalikan kelembaban tanah gambut. Penelitian dilakukan guna menganalisis sifat pembakaran pada gambut kering dan pengaruh gambut hasil pembasahan ulang pada laju permbaraan. Sampel gambut yang digunakan adalah gambut yang berasal dari Desa Tumbang Nusa, Pulang Pisau, Provinsi Kalimantan Tengah S: -3 47 rsquo;34 rdquo; , E: 113 55 rsquo;15 rdquo; dan Kampung Bagaiserwar, Kabupaten Sarmi, Provinsi Papua S: 01 55 rsquo;14, 11 rdquo;, E: 138 6 rsquo;17, 35 rdquo;. Laju perambatan pembakaran diukur dengan menggunakan termokopel dengan jarak 80 mm diantaranya. Massa yang diukur menunjukkan penurunan yang signifikan akibat proses evaporasi yang dialami gambut basah. Penulis menemukan risiko bahaya kebakaran yang lebih tinggi pada gambut yang dikelilingi gambut hasil pembasahan ulang. Laju perambatan membara jauh lebih tinggi pada gambut hasil pembasahan ulang dengan kelembaban awal le; 10 pada gambut Bagaiserwar. Sifat hidrofobik yang dimiliki gambut membuat sifat penyimpanan air pada gambut berubah. Hal ini memicu terjadinya proses oksidasi pembakaran dan terdapat pembentukan char pada gambut hasil pembasahan ulang. Sifat penyalaan gambut juga menjadi isu utama agar metode pencegahan dapat lebih efektif. Lamanya waktu penyalaan gambut menjadi referensi bagi deteksi zona potensial kebakaran berdasarkan persentase kelembaban yang dimiliki.

ABSTRACT
Probability of land and forest fire in Indonesia is quite high. Peat land is one of the highest contribute of the fire disaster. Indonesia is the country with the highest peat land in Southeast Asia, with more than 50 of tropical peat species. Combustion of peat produce carbon emission with large quantities and affect to global warming. Characteristic of smoldering combustion of peat cause detection and extinction be difficult. Moreover, there are another impact such as high erosion potential, structural collapse and soil layer damage. Flameless on peat smoldering causes peat restoration institution build fire prevention method. Regulation of water table on peat land with rewetting method aims to maintain and restore the moisture of peat. The experiment aims to understand characteristic of smoldering combustion of rewetting peat. Sample used in the experiments was taken from Desa Tumbang Nusa, Pulang Pisau, Provinsi Kalimantan Tengah S 3 47 rsquo 34 rdquo , E 113 55 rsquo 15 rdquo dan Kampung Bagaiserwar, Kabupaten Sarmi, Provinsi Papua S 01 55 rsquo 14, 11 rdquo , E 138 6 rsquo 17, 35 rdquo . Fire spread rate is measured with thermocouples at interval 80 mm. Mass loss rate indicates derivation caused by evaporation on wet peat. Author discovered a fire risk is higher than natural combustion in experiments with rewetting peat as barrier. Spread rate of smoldering is high on rewetting peat with initial MC before rewetting is le 10 as barrier. Hydrophobic of peat cause retention of water on peat changes. This phenomenon causes peat undergoes oxydation reaction and produce char on rewetted peat. The critical ignition time of peat is also the main issue of prevention method. Time of ignition of peat is being important for detection of fire potential based by moisture content."
2018
T50957
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lusiani Dewi Assaat
"Akrilamida merupakan senyawa kimia yang bersifat karsinogenik, terdapat dalam sejumlah makanan yang melalui proses pemanasan tinggi. Pentingnya suatu alat deteksi yang dapat mendeteksi keberadaan akrilamida pada sampel makanan menjadi suatu hal yang sangat berguna pada kehidupan sehari-hari. Penelitian ini merupakan pengembangan alat deteksi untuk deteksi keberadaan Akrilamida (AA) di dalam sampel makanan. Oleh karena itu, penelitian ini dibagi menjadi 4 tahap, yaitu: sintesis antigen NAS-BSA, produksi, purifikasi dan karakterisasi antibodi, sintesis AuNP untuk label dalam perangkat sensor AA berbasis sandwich LFIA dan aplikasinya untuk pengujian sampel kopi. Sintesis antigen NAS-BSA yang berupa cairan tak berwarna berhasil diperoleh. Pemurnian antibodi dilakukan menggunakan ammonium sulfat dan protein A. Karakterisasi dilakukan menggunakan uji presipitasi (AGPT), elektroforesis (SDS-PAGE), tanpa elektroforesis (DBIA), dan Indirect ELISA. Konsentrasi antibodi crude (tanpa pemurnian), pemurnian ammonium sulfat dan protein A berturut turut sebesar1,812 mg/mL, 0,751 mg/mL, dan 0,932 mg/mL. Hasil SDS-PAGE antibodi menunjukkan bahwa pemurnian protein A lebih murni dibandingkan dengan ammonium sulfat dan crude antibodi, yang menunjukkan pita pada 50 kDa dan 25 kDa. Hasil karakterisasi DBIA menunjukan spesifitas yang baik terhadap akrilamida, dan Indirect ELISA menunjukkan titer antibodi yang semakin meningkat. Nanopartikel emas (AuNP) dan konjugat AuNP-anti-AA telah berhasil disintesis dan  dikarakkterisasi menggunakan spektrofotometer Visible, FTIR, dan TEM. Hasil karakterisasi menunjukkan tidak terjadi perbedaan ukuran nanopartikel yang signifikan. Hasil karakterisasi menunjukkan bahwa AuNP dan konjugat AuNP-anti AA telah berhasil disintesis dan dapat digunakan sebagai label. Strip test immunokromatografi untuk sensor akrilamida sudah berhasil difabrikasi dan bekerja dengan spesifik untuk mendeteksi larutan akrilamida standar. Strip test immunokromatografi berhasil mendeteksi akrilamida pada sampel kopi secara kualitatif.

Acrylamide (AA) is neurotoxin and carcinogenic which is found in food with high heating process.In this work, we developthe detection devices for presence of AA in food samples. We conducted 4 stages in this study, (i) NAS-BSA antigen synthesis, (ii) production, purification and characterization of antibodies, (iii)synthesis AuNP as labels in LFIA sandwich-based AA sensor devices and (iv) detection of AA in coffee sample. The synthesis of NAS-BSA antigen in the form of colorless liquid was successfully obtained and confirmed by Ultraviolet spectrophotometer. Antibody purification was carried out using ammonium sulfate and protein A. Characterization was carried out using precipitation tests (AGPT), electrophoresis (SDS-PAGE), without electrophoresis (DBIA), and Indirect ELISA. The crude antibody concentration (without purification), ammonium sulfate purification and protein A were 1,812 mg/mL, 0.751 mg/mL and 0.932 mg/mL, respectively. The SDS-PAGE antibody results showed that purification of protein A was purer compared to ammonium sulfate and crude antibodies, which showed bands at 50 kDa and 25 kDa. The results of DBIA characterization showed good specificity for acrylamide, and Indirect ELISA showed an increasing antibody titer. Gold nanoparticles (AuNP) and AuNP-anti-AA conjugates have been successfully synthesized and characterized using Visible, FTIR, and TEM spectrophotometers. The results show no significant difference in the size of the nanoparticles and can be used as labels. Immunochromatographic test strips for acrylamide sensors have been fabricated and detect specifically for standard acrylamide solution and coffee samples qualitatively."
Depok: Universitas Indonesia, 2019
D2693
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>