Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 38602 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Syahidah Tanzi Kamila
"Saat ini kosmetik sudah bukan merupakan barang yang mewah, kosmetik saat ini sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Hal ini membuat industri kosmetik berkembang dengan pesat dan persaingan antar merek semakin ketat. Persaingan tersebut tidak hanya antara produk lokal namun juga dengan produk import. Konsumen sendiri lebih memilih produk impor dibandingkan produk lokal, hal ini membuat munculnya kosmetik lokal dengan menggunakan pendekatan seperti kosmetik impor salah satunya MAKE OVER. Produk kosmetik MAKE OVER pertama kali diluncurkan pada tahun 2010, memiliki berbagai varian produk dan sudah memiliki 120 toko di Indonesia. Value akan produk ini adalah luxurious product with affordable price.
Konsumen sendiri cukup mengenal produk MAKE OVER ini, menurut survey yang dilakukan 60% pengguna mengetahui produk ini. Namun prefrensi akan merek ini rendah, sehingga konsumen lebih memilih merek lain ketimbang MAKE OVER. Solusi yang ditawarkan akan masalah tersebut adalah dengan menambahkan nilai lebih kepada merek yang berbeda dari kompetitornya dan membuat kampanye yang sesuai dengan permasalahan target audience dimana solusinya hanya didapatkan di MAKE OVER. Kampanye komunikasi pemasaran terpadu ini akan dilakukan selama sembilan bulan dengan biaya sebesar Rp 1,021,845,000-,. Evaluasi dan pengawasan akan dilaksanakan untuk melihat dampak dan keefektifan kampanye ini.

Nowadays cosmetics are no longer viewed as luxury products. Cosmetics are now a part of everyday life. This makes cosmetics as a fast growing industry which leads to high rivalry between brands. The competition isn’t just between local products but also with imported products. The consumer themselves prefer imported products rather than locals. This has led to the emergence of local cosmetics adapting the approach of imported cosmetics. One of them is MAKE OVER. MAKE OVER cosmetics product was first launched in 2010. Now, MAKE OVER has 120 stores in Indonesia and various kinds of products. The value brought by MAKE OVER's products is luxurious product with affordable price.
Consumers know well about MAKE OVER's products, based on a survey done, 60% of them know about it. However the preference towards this brand is low. The solution offered for this problem is to increase the value of the brand and to create a campaign that is suitable with the target audience's problem, where MAKE OVER will come as the solution. The integrated marketing campaign will be held for nine months with a total budget of Rp 1,021,845,000-,. Evaluation and monitoring will be done to see the impact and effectiveness of the campaign.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Yulianti Keke
"Perguruan Tinggi memiliki peran penting dalam kemajuan suatu negara. Maraknya jasa pendidikan yang menawarkan begitu banyak program studi dengan keunggulan masing-masing membuat para konsumen harus lebih selektif dalam memilih perguruan tinggi lanjutan bagi mereka. Hal tersebut terlihat dengan semakin tingginya tingkat kesadaran masyarakat terhadap pendidikan, akan tetapi pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan saat ini masih kurang dikenal oleh konsumen. Tingginya permintaan akan tenaga kerja dibidang transportasi dan logistik, membuat peneliti ingin mengetahui sejauh mana konsumen mengenal program studi transportasi dan logistik, dan sejauh mana pengaruh komunikasi pemasaran terpadu yang telah dilakukan terhadap kesadartahuan konsumen akan brand ini.
Penelitian ini bertujuan untuk menguji bagaimanakah pengaruh Komunikasi Pemasran Terpadu yang terdiri dari advertising, personal selling, sales promotion, public relations & publicity serta direct marketing, terhadap Brand Awareness konsumen pada Program Studi Manajemen Transportasi dan Logistik. Adapun objek penelitian ini adalah mahasiswa STMT Trisakti dan metode penelitian kuantitatif dengan tipe penelitian eksplanatif. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data primer yang didapat dari kuesioner, sedangkan data sekunder diperoleh dari buku teks, internet dan jurnal.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah nonprobability sampling yaitu dengan teknik judgment sampling atau juga disebut purposive sampling selanjutnya dengan multi stage cluster sampling dengan populasi mahasiwa STMT Trisakti kurang lebih 3000 mahasiswa dan sampel total sebayak 169 orang adalah mahasiswa STMT Trisakti Semester 6 dengan asal SMA wilayah Jakarta Timur. Kemudian untuk mengukur besarnya pengaruh komunikasi pemasaran terpadu terhadap brand awareness perguruan tinggi, digunakan teknik analisis data regresi dengan menggunakan software SPSS versi 19.
Dari hasil analisis yang diuji didapat public relations berpengaruh positif dan paling mempengaruhi terhadap peningkatan Brand Awareness konsumen pada Program Studi Manajemen Transportasi dan Logistik. Sedangkan advertising, personal selling, sales promotion serta direct marketing juga berpengaruh positif terhadap Brand Awareness konsumen pada Program Studi Manajemen Transportasi dan Logistik tetapi tidak setinggi pengaruh public relations. Hal iniberarti peningkatan Brand Awareness konsumen pada Program Studi Manajemen Transportasi dan Logistik lebih dipengaruhi oleh public relations.

University has an important role in the progress of a country. The rise of educational services offering so many courses with their respective advantages make the consumers should be more selective in choosing College advanced to them. It looks with the increasing level of public awareness of education, but education that is appropriate to the needs of the moment still less known by consumers. The high demand for labor in the field of transport and logistics, making researchers want to find out the extent to which consumers know the course of transport and logistics, and the extent of the influence of integrated marketing communications that have been made against consumer brand awareness about this brand.
The aims of this study is to examine how the effect of Integrated Marketing Communication (IMC) which consisting of advertising, personal selling, sales promotion, public relations and publicity, and also direct marketing, can increase brand awareness of consumer on transportation and logistics management programs. The object of this research are students of STMT Trisakti and using quantitative research methods with eksplanatif research. The Data used in this research is the primary data obtained from questionnaires, while secondary data obtained from textbooks, journals and the internet.
Sampling technique used is the nonprobability sampling technique that judgment sampling or purposive sampling is also called next with multi stage cluster sampling with a population of STMT Trisakti students approximately 3000 students and a total sample about 169 people are students of Trisakti STMT Semester 6 with high school’s origin area, East Jakarta. Then to measure the magnitude of the effect of the integrated marketing communications to brand awareness to College, used techniques of data analysis regression using SPSS software version 19.
From the results of analysis which has been tested in the end, we obtained findings public relations, have most positive influence increasing brand aweareness of transportation and logistics management programs. While advertising, personal selling, sales promotion and direct marketing are also a positive influence on increasing brand awareness of transportation and logistics management programs but not as high as public relations. This means that the increasing of brand awareness on transportation and logistics management programs is more influenced by public relations.
"
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
T42096
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Monica Renata Goldi
"Perkembangan suatu bisnis berkaitan erat dengan kegiatan pemasaran yang dilakukannya. Malva Dress sebagai bisnis brand lokal yang menjual produk berupa gaun custom memiliki kebutuhan untuk meningkatkan brand awareness. Berdasarkan potensi dan pesatnya perkembangan teknologi digital, Malva Dress akan menggunakan perencanaan komunikasi pemasaran digital yang menyasar khalayaknya, yaitu perempuan, 22-34 tahun, di tiga kota besar, social media savvy serta memiliki karakteristik psikografis dan behavioural lainnya yang sesuai dengan hasil analisa. Program ini disusun untuk lima bulan dan melibatkan anggaran dana sebesar 17,8 juta rupiah. Bahan analisis diambil langsung oleh penulis melalui wawancara dengan pemilik Malva Dress dan survei kepada khalayak sasarannya. Perencanaan pemasaran digital Malva Dress disusun dari latar belakang, analisa terkait Malva Dress, penetapan masalah komunikasi, strategi komunikasi, implementasi sampai pada rencana evaluasi untuk mengukur keberhasilan program pemasaran digitalnya. Rancangan pemasaran digital ini mengacu pada teori dan konsep-konsep ilmiah yang digunakan dalam bidang periklanan tujuannya agar dapat diterapkan secara nyata dan berhasil mendukung perkembangan bisnis Malva Dress dari segi pemasaran.

The development of a business is closely related to marketing activities. Malva Dress as a local brand business that sells custom dress needs to increase its brand awareness. Based on the potential and rapid development of digital technology, Malva Dress will use digital marketing communication planning targeting its audience, specifically women, 22-34 years old, live in three big cities, social media savvy as well as having other psychographic and behavioral characteristics in accordance with brand analysis. The program is set for five months and involves a budget of 17.8 million rupiah. Materials analysis was taken directly by the author through interviews with Malva Dress owners and surveys to his target audience. Malva Dress's digital marketing planning is structured from backgrounds, Malva Dress related analyzes, communication issues, communication strategies, implementation to evaluation plans to measure the success of its digital marketing program. This digital marketing design refers to the theoretical and scientific concepts used in the field of advertising for the purpose of being real-time and successfully supporting Malva Dress's business development, especially from marketing point-of-view."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Pundarika Lestari
"CloseUp merupakan pasta gigi yang dikhususkan bagi kaum muda dan telah hadir selama bertahun-tahun di Indonesia. Namun demikian, selama beberapa tahun terakhir CloseUp mengalami stagnansi dan tidak lagi menjadi merek yang dipreferensikan oleh khalayak sasarannya. Adanya kebiasaan berbagi pasta gigi dalam satu keluarga membuat khalayak sasaran CloseUp, kaum muda usia 18-25 tahun, terbiasa menggunakan pasta gigi yang sama dengan keluarganya. Hal ini disebabkan oleh adanya persepsi bahwa semua pasta gigi pada dasarnya sama dan hanya berguna untuk membersihkan gigi. Padahal, kaum muda usia 18 hingga 25 tahun telah memiliki daya beli dan preferensi tertentu terhadap suatu merek yang dianggap relevan dengan dirinya. Kini, CloseUp ingin memperkuat image­­­-nya di benak khalayak sasaran melalui suatu kampanye komunikasi yang relevan dengan nilai dan karakteristik kaum muda masa kini. Melalui hal ini, diharapkan tingkat brand preference CloseUp di kalangan khalayak sasaran bisa meningkat, sehingga CloseUp bisa muncul sebagai merek pasta gigi yang selalu dipilih dan digunakan oleh khalayak sasaran.
Untuk mencapai tujuan ini, sebuah kampanye komunikasi pemasaran berjudul ?Make Real Move? akan hadir dengan tema yang paling relevan bagi khalayak sasaran masa kini, yakni pendekatan dengan lawan jenis. Kampanye yang berjalan selama empat bulan ini akan hadir untuk mengajak khalayak sasaran berani melakukan tindakan nyata di masa-masa pendekatan, bukan hanya sebatas pendekatan melalui gadget seperti yang marak terjadi saat ini. Kampanye ini menggunakan microsite sebagai pusat aktivitas utama, didukung dengan berbagai promosi yang efektif di media above the line, below the line, dan digital. Biaya yang dibutuhkan dalam kampanye ini adalah Rp 12.948.535.000,00. Evaluasi dan monitoring juga akan dilakukan untuk menilai efektivitas dari kampanye ini.

For years, CloseUp has been widely known in Indonesia as a toothpaste brand that is specialized for young people. However, in the last few years, CloseUp's growth is stagnant and no longer preferred by its target audience, young people aged 18 - 25 years old. Sharing toothpaste in a family has become a habit in Indonesia, establishing target audience to use the same toothpaste brand as their family?s brand. They believe that all kind of toothpaste is basically same, only to clean their teeth and mouth. In fact, 18 ? 25 years young adults normally have buying power and preference to a brand that considered bringing the same value with the value they loved and believed. Now, CloseUp wants to strengthen its brand image through an integrated communication campaign that brings relevant values and characteristic to target audience. By this relevancy, CloseUp wants to transform into a brand that is preferred by the target audience, a toothpaste brand that fully understand its audience and most suitable for them.
To achieve these objectives, there will be an integrated marketing communication campaign named ?Make Real Move? that use the most suitable topic for target audience nowadays: getting closer to their significant other. This four-month campaign will invite target audience to be brave in doing real moves to get closer with their significant other, not just a movement via gadget or mobile phone as happened nowadays. This campaign use microsite as the main landing page, supported by various promotional message in above the line, below the line, and digital media. The budget needed for this campaign is Rp 12.948.535.000,00. To ensure the effectiveness of each media and the whole campaign, evaluation and monitoring will also conducted during the campaign.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Hartika Syifa Khaerani
"Riset ini bertujuan menganalisis penerapan strategi branding dan bauran komunikasi pemasaran yang digunakan oleh Mie Instan Lemonilo dalam membangun awareness. Dalam melihat penerapan tersebut, analisis ini menggunakan 5 (lima) jenis strategi branding dari Mann & Kaur (2013) dan 9 (sembilan) model bauran komunikasi pemasaran dari Kotler & Keller (2008) dan Mukherjee & Das (2016). Metode yang digunakan dalam riset ini adalah observasi konten periode September 2021-September 2022 dari media sosial, website, dan portal pemberitaan Lemonilo. Berdasarkan hasil temuan dalam riset ini, dapat disimpulkan bahwa mie instan Lemonilo menggunakan strategi company branding dengan menekankan pada penguatan identitas dan diferensiasi produk. Lemonilo juga secara aktif menggunakan sembilan model bauran komunikasi media untuk memperluas jangkauan publikasinya dengan tiga model utama yaitu hubungan masyarakat dan publisitas, acara dan pengalaman, serta pemasaran interaktif.

This research aims to analyze the implementation of the branding strategy and marketing communication mix used by Lemonilo Instant Noodles in building awareness. In looking at the application, this analysis uses 5 (five) types of branding strategies from Mann & Kaur (2013) and 9 (nine) marketing communication mix models from Kotler & Keller (2008) and Mukherjee & Das (2016). The method used in this research is observing content for the period September 2021-September 2022 from social media, websites, and the news portal Lemonilo. Based on the findings in this research, it can be concluded that Lemonilo Instant Noodles uses a company branding strategy by emphasizing strengthening identity and product differentiation. Lemonilo also actively uses the communication mix model to expand its publications with three main models: public relations and publicity, events and experiences, and interactive marketing."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Rizka Aulia
"Profil Perusahaan
Warung Wan adalah tempat makan serta hangout yang memiliki konsep vintage dan artistik, berlokasi di Jalan Lafran Pane, Tugu, Depok. Warung Wan menyasar khalayak generasi muda. Warung Wan berdiri sejak tahun 2016, menjual berbagai makanan ringan seperti roti bakar, sampai makanan berat seperti nasi goreng dengan kisaran harga Rp 5.000 - Rp 40.000. Warung Wan didukung perusahaan induk PT Boloo-Boloo Resto untuk biaya tambahan yang dibutuhkan pada bidang promosi. Warung Wan hanya memiliki media promosi Instagram yang belum ditangani secara maksimal. Warung Wan melakukan sebuah upaya promosi di awal pembukaan usaha berupa photo challenge untuk para pengunjung, kemudian mendapatkan diskon harga makanan. Upaya pemasaran lain yang dilakukan Warung Wan berupa penerapan diskon makanan menggunakan kartu pelajar. Warung Wan memiliki keuntungan Rp 15.000.000,00 per-bulan.
Analisis Situasi
Kekuatan
Memiliki USP pengembangan ruang dengan store atmosphere vintage yang unik. PT. Boloo-Boloo Resto mendukung Warung Wan dari segi penambahan biaya yang dibutuhkan untuk usaha promosi.
Warung Wan memanfaatkan media Instagram yang banyak digunakan khalayak.
Kelemahan
Pengembangan media serta strategi promosi yang kurang komprehensif.
Lokasi tidak strategis, sehingga terdapat khalayak yang tidak menyadari adanya Warung Wan.
Peluang
Mayoritas khalayak sasaran melakukan kegiatan mengunggah foto pada saat hangout, sehingga memberikan peluang bagi Warung Wan yang memiliki suasana tempat yang unik untuk dijadikan sebagai background foto.
Mayoritas khalayak sasaran menyukai konsep store atmosphere vintage.
Khalayak sasaran menyukai tempat hangout yang menyediakan ragam menu makanan lengkap baik ringan maupun berat.
Mayoritas khalayak sasaran menyukai tempat hangout yang menjual makanan dengan kisaran harga Rp 50.000,00.
Media yang paling sering digunakan khalayak untuk mencari informasi adalah Instagram.
Khalayak sasaran lebih suka mengikuti kegiatan di media sosial berupa kuis berhadiah dah kegiatan offline berupa live music.
Ancaman
Mayoritas khalayak sasaran tidak mengetahui brand Warung Wan.
Memiliki dua kompetitor yang memiliki keunggulan letak lokasi strategis dan upaya promosi yang komprehensif.
Rumusan Masalah
Rendahnya awareness khalayak sasaran terhadap brand Warung Wan beserta USP yang dimiliki.
Usulan Program
Program marketing public relations yang dirancang bernama "Go Number 1, Warung Wan". Pesan kunci yang dimiliki program yaitu "Warung Wan adalah tempat hangout yang nyaman dan keren". Program ini memiliki beberapa kegiatan, yaitu:
Program pembuatan website.
Program pemanfaatan non-media connector, memanfaatkan influencer Ria SW, Ojmo, dan @jktgo.
Program optimalisasi media sosial berupa kuis interaktif dan kompetisi foto.
Pengadaan instalasi offline berupa permainan bersama yang mengangkat isu personal dan tantangan unggah foto ke Instagram.
Program penutup "Fun Day with Warung Wan" Mengadakan kompetisi makan bersama Ria SW dan menghadirkan band Fourtwnty.
Tujuan Program
Untuk meningkatkan awareness khalayak sasaran terhadap brand Warung Wan dengan mengenalkan USP store atmosphere dan produk makanan melalui berbagai program.
Target Khalayak
Laki-laki dan perempuan. Usia 18-35 tahun. Pekerjaan mahasiswa dan karyawan. Domisili di sekitar kawasan Akses UI, Kelapa Dua, Depok. Pengguna sosial media.
Jadwal Bulan Maret - Agustus 2019.
Anggaran Rp 51.630.000.
Evaluasi
1. Input - Evaluasi terhadap perencanaan rangkaian program.
2. Ouput - Evaluasi terhadap hasil setelah berlangsungnya rangkaian program.
3. Outcome - Evaluasi terhadap dampak jangka panjang rangkaian program berupa peningkatan awareness.

Company Profile
Warung Wan is a restaurant and place for hangout with vintage and artistic concept, it is located in Jalan Lafran Pane, Tugu, Depok. The young generations are the main target of Warung Wan. Warung Wan built in 2016 and it sells some snack such as toast bread and main course such as fried rice with a price range Rp 5.000 - Rp 40.000. Warung Wan is a subsidiary of a big company, which is PT Boloo-Boloo Resto for additional fees needed in terms of promotions. Warung Wan has an Instagram account as their way to promoting their brand and it has not well handled yet. Warung Wan has tried to make promotion strategy which is photo challenge at the beginning that gave a special discount for customer. Warung Wan has another strategy promotion which is special discount for a student card. Warung Wan has a profit of Rp 15.000.000 per month.
Situation Analysis
Strength
The vintage concept gave a strong and comfortable atmosphere there.
Warung Wan is backed up by PT. Boloo-Boloo Resto, which help additional fees needed in terms of promotions. Warung Wan use a social media Instagram which is used massively by the target audience.
Weakness
Media and promotion strategies that are less comprehensive.
Location that is not really strategic, so some target audience do not know about the existence of Warung Wan.
Opportunity
The majority of target audiences upload photos during a hangout, thus providing an opportunity for Warung Wan who has an unique atmosphere to be used as a photo's background.
The majority of the target audience likes the vintage store atmosphere concept.
The target audience likes hangout to places that provides a variety of complete food menus both light and heavy.
The majority of the target audience likes hangout to places that sell food with a price range of Rp. 50,000.00.
The media that is most often used by audiences to find information is Instagram.
The target audience prefers to participate in activities on social media in the form of quiz with prizes and offline activities in the form of live music.
Threat
The majority of the target audience does not know the Warung Wan's brand.
Has two competitors who have the advantage of strategic location and comprehensive promotional strategy.
Problem Statement
Low awareness of the target audience towards the Warung Wan's brand and the USP owned.
Program
Program "Go Number 1, Warung Wan" has a key message "Warung Wan is the hangout place that comfortable and cool". This program has some activity such:
Website creation program.
The program utilizes non-media connectors, using influencers are Ria SW, Ojmo, and @ jktgo.
Social media optimization program in the form of interactive quizzes and photo competitions.
Procurement of offline installations in the form of join games that raise personal issues and challenges to upload photos to Instagram.
The closing program "Fun Day with Warung Wan". Hold an eating competition with Ria SW and present Fourtwnty band.
Goal
To increase the awareness of Warung Wan's brand to the target audience by introducing USP store atmosphere and food products through various programs.
Target Audience
Men and Women. Age of 18-35 years. Student and employees around Akses UI, Kelapa Dua, Depok. Social media user.
Timeline March - August 2019.
Budget Rp 51.630.000.
Evaluation
1. Input - program planning evaluation.
Output - result evaluation after the programs done.
Outcome - evaluation of the long-term impact of the program in the form of increased awareness. "
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Reza Putranta T.
"Sabun Imperial Leather telah hadir di Indonesia sejak dulu dan telah memiliki konsumen setianya di masa itu. Akan tetapi, pada beberapa tahun terakhir, Imperial Leather sangat minim melakukan komunikasi pemasaran sehingga membuat brand ini terpuruk dan jarang terdengar, sementara kompetitor seperti LUX, Lifebuoy, dan Dettol semakin bangkit dan menguras pangsa pasar beserta konsumen setia yang dimiliki yang dimiliki oleh Imperial Leather saat itu.
Kini, PZ Cussons ingin membangkitkan kembali Imperial Lether dengan me-relaunch produknya yang kini telah memiliki kandungan baru yang semakin melembutkan dan mengharumkan kulit dalam waktu yang lama. Akan tetapi, dengan kondisi brand yang memiliki brand recall yang sangat rendah serta positioning yang tidak jelas dan sudah banyak dilupakan oleh masyarakat Indonesia, Imperial Leather masih sangat jauh untuk bisa meraih puncak posisi sabun mandi yang kini tengah diduduki oleh LUX, Lifebuoy, dan Dettol yang ternyata memiliki positioning yang mirip dengan yang ingin diusung oleh Imperial Leather. Dengan membawa positioning “Mandi Mewah Dalam Kebersamaan Keluarga”, kini Imperial Leather yang mengusung kampanye “Snuggle in Everyday Togetherness” melihat adanya kesempatan besar untuk berinvestasi di dunia digital untuk mengalahkan lawan-lawannya.
Dengan tujuan untuk meningkatkan trial-use bagi yang belum pernah ataupun sudah pernah menggunakan Imperial Leather, meningkatkan brand recall, menciptakan interaksi, dan menanamkan positioning yang unik dalam waktu 1 tahun, Snuggle Residence akan hadir di tengah hasrat para ibu yang sangat ingin untuk berperan penting dalam keluarganya. Snuggle Residence merupakan platform digital yang berbasis pada Customer Relationship Management dan akan memfasilitasi para ibu untuk bisa mendapatkan informasi, rekomendasi, hingga sarana untuk memberikan kasih sayang maksimal pada keluarganya. Adapun biaya kampanye ini adalah Rp 1.970.940.629,00. Evaluasi dan monitoring juga akan dilakukan untuk melihat dampak dan efektivitas dari kampanye Snuggle Residence.

Imperial Leather soap has been present in Indonesia since a long time ago and has had its loyal consumers at that time. However, in the last few years, Imperial Leather hardly doing marketing communications. As a result, this brand was slumped and rarely heard in the conversation, while the big competitors like Lifebuoy, LUX, and Dettol rose significantly and drained the market share, as well as the loyal consumers of Imperial Leather.
Noadays, PZ Cussons wants to resurrect Imperial Lether with relaunched product which now has new formula which soften skins more and give more long-lasting fragrance. However, with the condition that the brand has a very low brand recall and the positioning is not clear and forgotten by the people of Indonesia, Imperial Leather is still far to be able to reach the top position of the bath soap which is now occupied by LUX, Lifebuoy, and Dettol who turns out to have a similar positioning which carried by Imperial Leather. By bringing In the positioning of Luxury Shower in Family Togetherness, now Imperial Leather which carrying campaign Snuggle in Everyday saw a great opportunity to invest in the digital world to defeat its opponents.
With the aim to improve the trial-use for those who have never or ever used Imperial Leather, increase brand recall, creating interaction, and imparts a unique positioning within 1 year, Snuggle Residence will be present in the middle of the desire of mothers who always desperately wanted to play a role in their family. Snuggle Residence is a digital platform based on Customer Relationship Management and will facilitate the mothers to be able to get the information, recommendations, and instruments to deliver maximum affection on her family. The cost of the campaign is Rp 1.970.940.629,00. Evaluation and monitoring will also be conducted to look at the impact and effectiveness of Snuggle Residence campaign.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S58598
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Valid Ganang Pradhitya
"Berrykitchen.com merupakan penyedia layanan pesan antar catering secara online. Walaupun perusahaan ini sudah berjalan selama 2 tahun ini, Berrykitchen.com masih memiliki masalah dalam hal awareness. Minimnya khalayak yang mengetahui keberadaan produk ini membuat angka penjualan hanya mencapai 205,835 box selama 2 tahun. Oleh karena itu, Agar target khalayak dapat mengingat serta mengenal Berrykitchen.com sebagai penyedia online catering masakan rumahan yang dapat dipesan secara mudah, dibuatlah program strategi komunikasi terpadu yang dapat membuat target khalayak berpartisipasi aktif bernama "Makanan Kenangan Kita." Kampanye ini akan mengajak target untuk berbagi cerita di sosial media mengenai kenangan pada makanan secara umum. Kampanye ini diharapkan dapat mampu memenuhi tujuan pemasaran yaitu meningkatkan sales sebesar 60%. Kampanye ini hanya fokus di media digital, seperti Google Display Network, Instagram, Twitter, dan Microsite, sehingga anggaran yang dialokasikan selama 4 bulan untuk kampanye ini adalah Rp67.371.292. Untuk kelancaran dan kesuksesan kampanye ini, maka akan dilakukan monitoring dan evaluasi. Sehingga kampanye ini dapat dilihat keefektivitas dan dampaknya.

Berrykitchen.com. provides online catering delivery service. Although this Company has been established since 2 years ago, Berrykitchen.com is still having an awareness problem. The lack of public who know this company makes the sales only goes 205.835 boxes in 2 years. Therefore, an integrated communications strategy that can make them to participate actively called "Makanan Kenangan Kita" will be made. This campaign will persuade the target audience to share about their memories of food in general. This campaign's objective is to make the target audience recognize and remember this brand as a homemade online catering service that they can order easily. Hopefully, this campaign can fulfill the marketing objective which is to raise the sales up to 60%. This campaign will be focusing on digital media, such as Google Display Network, Instagram, Twitter, and Microsite. Thus, the total budget for this campaign is Rp 67.371.292,-. To make sure this campaign works properly, a monitoring and evaluation program is necessary so the effectiveness of this campaign can be measured.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fikhi Nizar Friviandi
"ABSTRAK
Koneksi jaringan XL 4G LTE adalah produk baru telekomunikasi di Indonesia yang menyediakan koneksi jaringan internet lebih cepat dari koneksi internet yang ada saat ini. Masalah yang dihadapi produk adalah rendahnya tingkat pengetahuan dan kurangnya sosialisasi serta edukasi kepada target khalayak atau pengguna lama XL 3G mengenai XL 4G LTE. Sejauh ini, produk hanya digunakan sebanyak 55.000 pengguna dan mengalami penurunan tingkat pertumbuhan, padahal 3.000.000 pengguna ditargetkan pada akhir Desember 2015.
Solusi yang diajukan adalah strategi komunikasi pemasaran terpadu yang dikembangkan berdasarkan Teori Difusi Inovasi. Strategi menggunakan media above the line dan below the line, dengan nama strategi ?Make It Better?, selama 6 bulan untuk menyasar segmen perempuan dan laki-laki remaja urban berusia 16-25 tahun dari Socioeconomic Status (SES) A dan B.

ABSTRACT
XL 4G LTE web-connection is a new telecommunication product in Indonesia that currently provides a faster internet connection than others. The product is currently facing the lack of XL 3G users knowledge, socialization, and education about XL 4G LTE. In today?s society, XL 4G LTE is facing a declination of the user growth with the number of 55.000 users only, while their objective by December 2015 is the increase of users up to 3.000.000 users.
The proposed solution is an integrated marketing communication strategy that will be developed by using the Diffusion of Innovation Theory. The strategy of integrated communication, with the name of the campaign ?Make It Better?, will use above the line and below the line media within six months by targeting young adults, 16 to 25 years old with AB SES.
"
2016
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rifky Ramadhan Amin
"Meski tergolong sebagai market leader dan menjadi top of mind untuk sektor makanan kucing di Indonesia, Whiskas masih sering mengalami kegagalan dalam mempertahankan loyalitas pasarnya. Kualitas yang monoton serta kurangnya nilai lebih yang terkandung baik dalam produk maupun strategi komunikasi Whiskas membuat pasar cenderung mudah berpindah ke produk lain.
Dengan industri yang masih terbuka lebar bagi produk lama maupun baru dengan menyediakan kesempatan yang sama besar, Whiskas akan terus kehilangan pasarnya apabila tidak menawarkan sesuatu yang baru, yang dapat mempertahankan loyalitas pasar. Untuk itu, Whiskas harus membangun sebuah nilai baru bagi keseluruhan brandingnya, agar masyarakat secara luas dapat melihat Whiskas sebagai sebuah produk makanan kucing yang akan selalu dibutuhkan dan tak akan bisa dipisahkan dari kucing dan pemiliknya.
Tujuan pemasaran dari program ini adalah untuk memicu trial sehingga memperluas pasar (grow the market) sebesar 15% dalam masa campaign satu tahun, dengan terlebih dahulu mencapai tujuan komunikasi berupa peningkatan awareness sebesar 10%.
Biaya yang akan dikeluarkan untuk keseluruhan program pemasaran ini selama satu tahun adalah sebesar Rp 6.760.738.479. Kegiatan evaluasi dan monitoring juga akan dilakukan untuk mengukur efektifitas serta seberapa besar dampak diadakannya program pemasaran ini bagi Whiskas.

Although considered as the market leader and being on top of target‟s mind for cat food sector in Indonesia, Whiskas remained facing failure in maintaining the loyalty of their market. The monotone quality and the lack of added values on both their products and their communication strategies caused the tendency of their target to switching to other brands.
With the industry where chances open wide for everybody including the old and new players, Whiskas can possibly keep losing market if they don‟t offer something new, which can keep their market loyal. Therefore, Whiskas needs to develop a new value for their overall branding in order to make the general target see Whiskas as one cat food product that will always be needed and cannot be separated from cats and their owners.
The marketing objective for this marketing program is to induce trial and grow the market for at least 15% in one year campaign period, by at first achieving the communication objective of awareness increase by 10%.
The amount of budget spent for the whole marketing program for one year is Rp 6.760.738.479. Evaluation and monitoring activities will also be held to measure effectiveness as well as how impactful this marketing program is, to Whiskas.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S54194
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>