Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 99995 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Try Rachmaputra
"ABSTRAK
Model kecepatan adalah parameter yang paling penting untuk Pre-Stack Depth Migration (PSDM). Pemodelan kecepatan menggunakan inversi tomografi refleksi adalah metode untuk mendapatkan kecepatan interval. Proses ini menggunakan atribut kinematik wavefield yang diperoleh dari CRS. Dengan metode ini, kualitas gambar penampang bawah permukaan yang diperoleh dari proses PSDM akan meningkat.
Dalam studi ini, Data sesimik laut 2D diterapkan menggunakan metode ini. Input utama untuk inversi ini adalah atribut RNIP, atribut emergence angel, dan hasil picking yang diperoleh dari proses ZO CRS stack. Dari proses tersebut, kita dapat mengetahui waktu tempuh sinar normal, turunan spasial kedua waktu tempuh, turunan spasial pertama waktu tempuh, dan koordinat spasial kemunculan sinar.
Keempat paarameter tersebut menjadi data observasi untuk proses inversi tomografi. Di dalam proses inversi ini, kita dapat menghitung data forward model dan model kecepatan akhir yang didapatkan setelah nilai misfit mencapai minimum. Metode ini memiliki keluaran berupa informasi model kecepatan makro dalam satuan kedalaman. Menggunakan metode CRS stack memperlihatkan informasi lebih rinci
tentang struktur geologi bawah permukaan dibandingkan penampang hasil proses konvensional. Secara mudah menyederhanakan dan mempercepat proses picking dan memungkinkan untuk mendapatkan model kecepatan dalam situasi S/N rasio rendah atau struktur yang kompleks, untuk mengidentifikasi event refleksi yang menerus pada seismik.
_hr>
ABSTRACT
Velocity model is the most important parameter for Pre Stack Depth Migration (PSDM). Velocity modeling using reflection tomography inversion is one of the methods to get interval velocity . This process uses kinematic wavefield attributes obtained from CRS stack method. By applying this method, the quality of subsurface image obtained from PSDM will be increased.
In this study, marine data 2D is applied using this methods. The main input for this inversion is RNIP attribute, emerge angle attribute, and picking of ZO samples that obtained from ZO CRS-stack method. From that process, we can find normal ray traveltime, second spatial traveltime derivatives, first spatial traveltime derivatives, and spatial coordinate. Those all parameter become observed data for tomography
inversion process. During the process we have calculate the forward modeling data, final velocity model is resulted after misfit calculated reach minimum value. Output from this methods is the macro velocity model information defined in depth unit. Using this method CRS stack shows more detailed information on subsurface geological structure than old section stack. besides that, significantly simplifies and
speeds up the picking process and allows to obtain a velocity model even in situations in low S/N ratio or complex reflector structure, to identify reflection event continuously across the seismic section."
Universitas Indonesia, 2011
S1460
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Praptini Rahayu
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1993
S38261
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sinaga, Bastian Vieri
"Fotoproduksi meson η′ pada nukleon dipelajari dengan menggunakan model interaksi Lagrangian efektif. Model interaksi Lagrangian efektif digunakan untuk menghitung amplitudo transisi dengan memperhitungkan kontribusi dari kanal-s non-resonan, kanal-u non-resonan, kanal-t, serta resonan nukleon spin 1/2 N*(1895) dan N*(1895), dan spin 3/2. Faktor bentuk digunakan hanya pada kanal-t agar amplitudo transisi yang didapatkan tetap Gauge Invarian. Amplitudo transisi invarian yang telah didapatkan kemudian didekomposisi menjadi matriks-matriks dalam bentuk yang mempermudah dalam melakukan perhitungan numerik. Nilai yang dicari adalah penampang lintang differensial dengan dengan menggunakan energi sistem dari 1.925 MeV sampai 2.795 MeV dalam beberapa variasi sudut θ. Fitting grafik hubungan penampang lintang differensial dengan energi sistem dalam beberapa variasi sudut menunjukkan terjadinya divergensi penampang lintang sebagian seiring dengan meningkatnya energi sistem.

η' meson photoproduction off nucleon is studied by using the effective Lagrangian approach. Effective Lagrangian approach were used to calculate the transition amplitude of the reaction by including the contribution of the non-resonant s- and u-channel, the vector meson exchange terms, and also the nucleon resonances of spin-1/2 N*(1895) and N*(2100), and spin-3/2. Form factor was used only on the t-channel so that the transition amplitude’s gauge invariance was conserved. The invariant transition amplitude then was decomposed into matrices which can help to simplify the numerical calculation. The observables that were investigated were the differential cross section with the energy of the system from 1.925 MeV up to 2.975 MeV in several angles θ variation. The fitting graph of the relation between differential cross section and energy of the system in several angles variation displays that the differential cross section was divergent as the energy of the system rises."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wangi Putri Mahendra
"Radiasi gelombang Amplitude Modulation (AM) berdaya rendah pada tubuh manusia dapat menghasilkan efek resonansi pada sel-sel tubuh apabila frekuensi modulasi yang diradiasikan memiliki frekuensi yang sama dengan frekuensi natural sel-sel tubuh. Efek resonansi ini yaitu getaran yang kuat pada sel hingga terjadi pelepasan molekul-molekul yang dapat menurunkan kestabilan sel. Mengingat penanganan terhadap kanker payudara menjadi salah satu prioritas di Indonesia, pada skripsi ini dilakukan rancang bangun sebuah generator RF yang khusus ditujukan untuk menghasilkan frekuensi yang beresonansi dengan sel kanker payudara, yaitu 1873,477 Hz. Generator RF ini tersusun atas osilator, modulator, dan amplifier yang disimulasikan menggunakan software Multisim dan dirancang dengan menggunakan komponen dengan harga terjangkau namun tetap memiliki kehandalan yang baik. Generator ini dapat menghasilkan gelombang AM yang memiliki frekuensi modulasi 1886,792 Hz dengan eror sebesar 0,71% terhadap frekuensi yang beresonansi dengan kanker payudara, dan menghasilkan daya keluaran 32 mW.

A low level radiation of amplitude modulated wave on human body is able to cause a resonant effect on cells if the modulating frequency matches the cells’ natural frequency. The effect is a great vibration on cell causing the loss of molecules that lowers the stability of cells. Knowing that breast cancer treatment is one of the main priority in Indonesia, this thesis presents the design and construction of an RF generator which produces a frequency of 1873,477 Hz that resonates with breast cancer cells. The generator is constructed by oscillators, a modulator, and an amplifier, which is simulated using Multisim software and designed using low cost components, yet has a good reliability. This generator produces 1886,792 Hz amplitude modulated wave with 0,71% error from the breast cancer resonant frequency, and produces 32 mW output power.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S57432
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Pada Penelitian ini, standar analisis permasalahan yang digunakan akan mengacu pada
Wireless Local Area Network
(WLAN) sesuai standar IEEE 802.11a. Standar ini merupakan standar untuk komunikasi
wireless
kecepatan tinggi yang memiliki variasi
data rate
yaitu 6 Mbps, 9 Mbps, 12 Mbps, 18 Mbps, 24 Mbps, 36 Mbps, 48 Mbps dan 54 Mbps. Pada Penelitian ini juga akan dirancang skema modulasi adaptif yang diintegrasikan dengan sistem
Orthogonal Frequency Division Mutiplexing
(OFDM) untuk mengakomodasi seluruh variasi
data rate
yang direkomendasikan oleh standar IEEE 802.11a. Skema modulasi adaptif digunakan untuk memilih skema modulasi yang paling optimal sesuai dengan perubahan kondisi kanal terhadap waktu dan untuk memilih
data rate
yang optimal dengan daya yang efisien. Dengan menggunakan skema modulasi adaptif akan memberikan kombinasi yang handal antara konsumsi daya dan efisiensi
bandwidth
. Efisiensi
bandwidth
akan meningkat tanpa mengorbankan performansi. Parameter penting yang memengaruhi performansi modulasi adaptif adalah
Signal to Noise Ratio
(SNR)
. Agar pemilihan skema modulasi efisien, menjadi hal yang penting untuk mengetahui SNR kanal. Performansi modulasi adaptif bergantung secara langsung pada bagaimana SNR kanal diprediksi. Semakin akurat estimasi dilakukan berarti semakin baik pemilihan skema modulasi dilakukan dan semakin baik pula kemampuan untuk memanfaatkan variasi dari kanal
rayleigh."
384 JURTEL 10:2 (2005)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Rachman Firdaus
"Pemakaian LCU dengan irradiansi tinggi secara medis berpotensi merusak jaringan pulpa gigi akibat kenaikan suhu yang ditimbulkan. Tujuan penelitian ini adalah memperoleh prototipe LCU menggunakan High Power LED dengan 3 mode Pulse Width Modulation (PWM) untuk mengontrol sinar irradiansi sinar output pada mode 1 dengan irradiansi 800 mW/Cm2, mode 2 dengan irradiansi 900 mW/Cm2, mode 3 dengan irradiansi 1.000 mW/Cm2 yang berdurasi 5 detik, 10 detik dan 20 detik dan suhu sinar output ≤ 37 °C. Lampu yang digunakan LED biru high power komersial Model LZ4-00DB10 sebagai sumber sinar.
Pengukuran irradiansi dan suhu dengan menggunakan LED Radiometer dan Thermocouple. Pada penelitian ini dihasilkan Prototipe LCU LED dengan metode kombinasi Pulse Width Modulation pada Mode 3 irradiansi 999 ± 3,16 mW/cm2 dan suhu sinar output 38,76 °C dengan durasi waktu penyinaran 20 detik. Pengaturan kombinasi PWM perlu disempurnakan lagi agar irradiansi diatas 1000 mW/cm2 dapat tercapai, sedangkan suhu sinar output LCU LED dapat terkendali tidak melebihi ≤ 37 °C.

LCU with high irradiance medically potentially damage the dental pulp tissue due to the temperature rise caused objective of this study is to obtain a prototype LCU using High Power LED with 3 modes Pulse Width Modulation (PWM) to control the output light beam irradiance in mode 1 with irradiance of 800 mW / cm2, mode 2 with irradiance of 900 mW / cm2, mode 3 with irradiance of 1,000 mW / cm2 which lasts 5 seconds, 10 seconds and 20 seconds and the temperature of the output beam ≤ 37°C. Commercial high power blue LED as a light source LZ4- 00DB10 model.
Irradiance and temperature measurement using the LED Radiometer and Thermocouple. In this study produced prototype LED LCU with a combination method Mode Pulse Width Modulation at 999 ± 3 irradiance of 3.16 mW / cm2 and a temperature of 38.76°C output beam with a duration of 20 seconds exposure time. PWM combination settings need to be revised so that the irradiance above 1000 mW / cm2 can be achieved, while the temperature of the output beam can be controlled LED LCU not ≤ 37°C.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hendry Subrata
"Skripsi ini membahas mengenai karakteristik dari motor arus searah eksitasi terpisah yang akan digunakan dalam pengendalian kecepatan dengan beban berubah. Untuk pengendalian kecepatan, digunakan sistem pengendalian PID. Input untuk pengendali berupa persen error antara setpoint dan process variable. Persen error ini digunakan sebagai input pengendali, yang nantinya keluaran pengendali akan berupa persen duty-cycle untuk PWM (Pulse Width Modulation). Ketika motor mengalami perubahan beban, akan ada perubahan pada kecepatan terbaca (process variable), pengendali akan mengatur sinyal tegangan motor agar kembali pada kecepatan yang diinginkan atau stabil pada setpoint.

This skripsi will discuss about characteristic of direct current motor with separated excitation that will be uses to speed control with changing load. For speed control, PID control will be used. The input for controller is a percent error between setpoint and process variable. This percent error be used as controller input, so the output of controller is percent duty-cycle for (Pulse Width Modulation). When motor having changing load, there will be a different desired speed (process variable), the controller have to set the signal voltage of motor in order to restore into stable setpoint."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S1830
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Denny Ariansyah
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S39088
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hatib Setiana
"Konfigurasi multi-motor terhubung paralel dengan inverter tunggal memiliki kelebihan dari segi efisiensi dan bentuk yang ringkas sehingga direkomendasikan untuk penggunaan pada kendaraan listrik. Kebutuhan performa sistem penggerak untuk kendaraan listrik mensyaratkan performa dinamik dengan respon torsi yang cepat, efisiensi tinggi pada keadaan transien maupun steady-state, dan dapat beroperasi pada berbagai kondisi medan kendaraan. Agar memenuhi persyaratan performa tersebut, penelitian ini mengkombinasikan Kendali Torsi Langsung Modulasi Vektor Ruang atau Direct Torque Control Space Vector Modulation DTCSVM dan Observer Kecepatan Adaptif untuk Kendali Motor Parallel dengan Inverter Tunggal. Implementasi DTC SVM diharapkan dapat memberikan respon torsi yang cepat dengan rugi rugi steady state akibat ripple torsi dan fluks yang minimum. Agar sistem dapat beroperasi pada berbagai medan kendaraan, eliminasi sensor kecepatan dapat menambah mechanical robustness dari sistem. Untuk memungkinkan hal tersebut, kendali speed sensorles dapat diimplementasikan menggunakan Observer Kecepatan Adaptif. Hasil uji simulasi dari sistem kendali yang dirancang menunjukan respon torsi dan fluks yang cukup cepat dengan ripple steady state yang rendah. Implementasi sistem kendali yang diusulkan dengan skema kendali paralel dasar yaitu kendali master slave dan kendali rata rata juga menunjukan respon yang stabil sesuai karakteristik dari masing masing skema pengendalian paralel motor

ABSTRACT
Single inverter multi-motor SIMM drive system has attractive advantages in terms of efficiency and compactness that makes it recommended for electric vehicle traction system. The electric vehicle drive system has dynamic performance requirements such as fast torque response, high efficiency over wide range of speed, and able to operate at hostile environtment. To fulfill these requirements, this research combines Direct Torque Control Space Vecor Modulation DTC SVM and Speed Adaptive Observer to be implemented in SIMM control system. DTC SVM is implemented to achieve fast torque response with minimum loses ripple at steady-state caused. The elimination of speed sensor can improve mechanical robustness of the system so that the system is more robust to operate at hostile environtment. To realize speed sensorless control, Speed Adaptive Observer is implemented. The simulation result shows sufficently fast flux and torque response with minimum steady state ripple. The Speed Adaptive Observer can estimate the speed of the motors satisfactorily at certain speed range. The results of the implementation of the proposed control method with basic SIMM control schemes these are master slave control and mean or average control shows good response behaviour and confirms the characteristics of each SIMM control schemes"
2019
T53092
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>