Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 64338 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Tommy Nugroho Utomo R.
"Adanya fenomena alterasi dan karakteristik porphyry dimana kristal-kristal mineral suifida tembaga terhambur dalam matrik mineral pengotor berbutir halus, menyebahkan sifat dan respau ore di satu lokasi terhadap proses flotasi aka!z herheda denga11 sifat dan respa11 ore di Jokavi yang lain. Penelitian ini berupaya mengungkapkan perbedaan respon ore-ore pada lokasi yang berbeda, yaitu antara are penambangan terbuka dan ore penambangan bawah tanah (imdergrorm.d}. dan tipe yang berbeda, yaitu untuk tipe A,B dan C dari ore penambangan terbuka, terhadap suatu proses jlotasi kasar. Peninjauan respon dilakukan melalui pengujian kinetik flotasi ore. secara independen alas masing-ma.ving ore, dan juga atas variasi campuran JO%A-40%Ii-SO%C. 70%1i-30'Y.C, 30%R-70%C, dan SO%Ii-30%C- 20% underground, guna melihat huhungan perolehan tembaganya dari kadar Cu dalam konsentrat. Pengujian cacah titik dilalcukan untuk meninjau lebih dalam kw1dtmgan dan derajat libera.'ii dari mineral sulftda temhaga yang ada dalam tiap ore. Secara unmm, ore underground memiliki perolehan tembaga dan radar Cu dalam konsmtrat yang paling ting;gi. Kehadirannya ,rebm!yak 20% dalam campuratl ore dapat me1#ngkatkan kadar Cu konsentrat sebesar 1. I 1% dan perolehau tembaganya sebesar 4.93%.. Kemampua11 ore underground ini hanya bisa diimbangi oleh ore tipe A dari penambangan terbuka."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S47810
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadhila Adani
"ABSTRAK
Seng dan tembaga sebagai mineral esensial yang dibutuhkan oleh tubuh akan sulit terabsorbsi ketika berada dalam bentuk logam bebasnya, sehingga dilakukan sintesis untuk mendapatkan bentuk organik dari mineral tersebut agar dapat meningkatkan bioavailabilitas dengan cara pembuatan senyawa kompleks atau terikat secara kovalen koordinat terhadap asam amino. Pada percobaan ini dilakukan sintesis kompleks Zn Met 2, ZnTrp, Cu Lys 2 dan Cu Ile 2 berdasarkan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kadar logam dalam bentuk bebas maupun yang terikat asam amino pada kompleks. Verifikasi terbentuknya kompleks dilakukan dengan FTIR, yang ditandai dengan terjadinya pergeseran spektrum serapan pada kompleks. Penetapan kadar logam dalam kompleks ditentukan menggunakan AAS. Rendemen yang diperoleh untuk kompleks Zn Met 2, ZnTrp, Cu Lys 2, dan Cu Ile 2 berturut-turut adalah 95,99 , 94,18 , 91,89 , dan 95,73 dengan kadar logam total kompleks berturut-turut sebesar 199,51 mg/g, 246,98 mg/g, 176,99 mg/g, dan 189,75 mg/g. Dapat disimpulkan bahwa kadar mineral terikat maupun bebas pada tiap kompleks hasil sintesis berbeda, tergantung jenis mineral dan ligannya.

ABSTRACT
Zinc and copper are trace minerals that is essential for the body but is difficult to be absorbed while being in a free metal state, thus a method of synthesis was done to obtain an organic form from these minerals in order to increase their bioavailability by producing metal complexes where the metal ion forms a coordinate covalent bond with amino acids. In this experiment, the method of synthesis used for Zn Met 2, ZnTrp, Cu Lys 2 and Cu Ile 2 complexes were taken from previous studies. Verification of the samples were done with FTIR, which can be determined by stretched spectrums produced by the complexes. Analysis of metal content in complexes was done by using AAS. Results of yield gained from the synthesis of complexes for Zn Met 2, ZnTrp, Cu Lys 2, and Cu Ile 2 respectively are 95.99 , 94.18 , 91.89 , dan 95.73 with metal content as much as 199.51 mg g, 246.98 mg g, 176.99 mg g, dan 189.75 mg g for each complex respectively. In conclusion, mineral concentrations found in each complexes were different, depending on the type of minerals and ligands."
2017
S69063
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
URANIA 15 (1-4) 2009
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Nurbaihaqi Hamman Jatim
"Informasi magang yang tersedia di berbagai media sosial, termasuk TikTok, sangat penting untuk Generasi Z. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami bagaimana pengguna TikTok yang mengikuti “@Baihaqi Hamman | Info Magang” mencari informasi tentang magang. Penelitian ini juga bertujuan untuk menjelajahi korelasi antara Teori Penentuan Diri (Self-Determination Theory) dan perilaku Gen-Z dalam proses pencarian informasi magang. Melalui metode kuantitatif dan penyebaran kuesioner kepada 422 pengikut TikTok “@Baihaqi Hamman | Info Magang,” penelitian ini menemukan bahwa pengikut menilai dan menghargai informasi magang yang disajikan oleh pembuat konten, terutama karena elemen hiburan yang ditambahkan oleh pembuat konten.

Information about internships accessible across various social platforms, including TikTok, holds significant importance for Generation Z. This study is designed to comprehend the approach of TikTok followers of “@Baihaqi Hamman | Internship Info” in their search for internship details. Furthermore, this research seeks to delve into the relationship between Self-Determination Theory and the behavior of Gen-Z during their quest for internship information. Employing a quantitative method and disseminating a survey to 422 followers of “@Baihaqi Hamman | Internship Info” on TikTok, the research discovered that followers highly regard and appreciate the internship content provided by the creators, particularly due to the appealing aspect of entertainment incorporated by the content creators."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Iwan Setiawan
"Kebutuhan asam dari suatu pelarutan bijih tembaga teroksidasi merupakan salah satu faktor penting secara ekonomi dan kuantitasnya harus dapat ditentukan secara optimal untuk mendapatkan proses pelarutan yang efisien. Suatu studi kinetik oleh asam sulfat dari bijih tembaga teroksidasi khususnya Malachite telah diteliti. Pengaruh dari waktu leaching, kecepatan pengadukan, konsentrasi asam dan perbandingan solid liquid, temperature dan ukuran dari bijih telah diteliti. Menggunakan kondisi terbaik diperoleh recovery 90% pada 250C dan 98% pada 800C setelah 150 menit waktu leaching dan pada konsentarsi asam 1 mol/L dengan perbandingan liquid/solid 6:1. Pelarutan dari Malachite selama leaching dapat digambarkan sebagai fungsi logaritma, y=a ln(x) + B. Berdasarkan data dari pelarutan awal menggunakan asam sulfat diketahui bahwa kinetika pelarutan batuan tembaga jenis malachite dikontrol oleh suatu reaksi diffusi.

The relationship of percent copper extraction to acid consumption must be refined to optimized the economic value and the consumption quantity must be known to get the efficiency of extraction. A study kinetics of the sulfuric acid leaching of oxidized copper ore malachite from North Sumatera was carried out. The effect of leaching time, stirring, sulfuric acid concentration, ratio solid liquid, temperature, particle size were analyzed. The optimum condition, copper recovery about 90% at 250C and 98% at 800C after 30 minute leaching time in 1.0 M sulfuric acid concentration with liquid/solid ratio 6:1 at 150 rpm. Malachite dissolution during leaching can be described by logaritmic function. Basic on data obtained for the leaching kinetics indicated that the initial dissolution of malachite is a diffusion controlled reaction."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2007
T21341
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Salah satu efek yang terjadi pada termoelektrik adalah efek Peltier, yang menyatakan bahwa dari dua kawat material berbeda-dalam hal ini adalah kawat temnokopel- di mana masing-masing ujung kawat material tersebut membentuk sambungan satu sama lainnya yang apabila diberi perbedaan tegangan, maka akan menghasilkan perbedaan temperatur di kedua titik persambimgan tersebut. Perbedaan temperatur yang dihasilkan ini sebanding dengan jumlah arus searah yang dialirkan sehingga nantinya akan ada sambungan yang menyerap kalor (sambungan panas) dan ada sambungan yang melepaskan kalor (sambungan dingln). Dengan efek Peltier yang dapat menghasilkan efek pemanasan dan pendinginan pada sambungan kawat inilah kita dapat membuat sebuah pemanas ataupun pendingin.
Dengan penggunaan kawat konstantan yang dipasangkan dengan material tembaga yang terdapat pada Printed Circui! Board (PCB) menjadi pasangan kawat termokopel yang membentuk termopil, melalui pengujian akan dilihat beda temperatur maksimum antara kedua permukaan modul yang dapat dicapai. Di samping itu pula, akan diketahui arab aliran fluida dari fan yang dapat menghasilkan beda temperatur maksimum tersebut.
Hasil yang diperoleh dari pengujian modul adalah bahwa modul telah bekerja sesuai dengan prinsip efek Peltier, di mana beda ternperatur maksimum yaing terjadi antara kedua permukaan modul tanpa menggunakanfan adalah 1,40 C. Sedangkan dari beberapa variasi arah aliran fluida darifan didapat bahwa beda temperatur rnaksimum yang dapat dieapai adalah sebesar 4° C dan 4,5° C pada suplay tegangan 1 volt dan arus 2 ampere, yaitu pada kondisi perrnukaan modul cold side ditiup dan dihisap oleh fan sementarafan pada permukaan modul hot side dirnatikan."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S37055
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wawan Gunawan
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1992
S40875
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohamad Hairul Syahri
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S41412
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Teguh Rahardjo
"Kegagalan proses produksi batang kawat tembaga di P.T. "X" sering terjadi, hal ini menyebabkan penurunan produksi bampir 4.800 ton/tahun dari total produksi 60.000 ton/tahun. Untuk menganalisa sumber dari kegagalan produksi ini perlu ditelusuri mulai dari komposisi unsur kimia yang terdapat pada bahan baku sampai dengan proses pembuatan batang kawat tembaga. Bahan baku yang digunakan dalam pembuatan batang kawat tembaga terdiri dari tembaga mumi dan scrap tembaga hasil pemurnian.
Dari basil analisa komposisi dapat diketahui bahwa bahan baku yang digunakan pada proses pembuatan batang kawat tembaga sesuai standar kwalitas produksi ASTM. B. 49. Dan observasi dipabrik untuk proses pengecoran (casting) dan pengerolan, ternyata perubahan temperatur prosesnya masih sesuai standar operasi produksi di P.T. ?X?. Pada pengujian komposisi terhadap batang kawat tembaga yang mengalami cacat permukaan bentuk V dan bentuk lubang, prosentase unsur pengotor seperti Pb, Sn, Ag, As, Te, Fe, tidak terjadi penyimpangan terhadap standar kwalitas produksi ASTM B. 49. Dari hasil uji ini terbukti bahwa pengaruh unsur pengotor tidak memberikan kontribusi terhadap penyebab terjadinya kegagalan batang kawat tembaga.
Dari hasil pengujian struktur mikro dan pengamatan dengan (Scanning Electron Microscope) SEM terlihat bahwa kegagalan proses pembuatan batang kawat tembaga diakibatkan oleh peristiwa mekanis yaitu retaknya ml sewaktu batang tembaga direduksi dari stand OV ke stand 1 H. Dari analisa kegagalan rol didapat bahwa retak yang terjadi di permukaan rol berupa celah. Hal ini merusak permukaan batang tembaga berupa cacat bentuk V dan bentuk berlubang. Untuk menurunkan persentase kegagalan batang kawat tembaga, maka pendinginan proses pada rolling mill perlu dioptimasikan lagi."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>