Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 67879 dokumen yang sesuai dengan query
cover
JMIPA3-4(1-2)1998/1999
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Nicho Novarisandi
"Kalimantan Tengah merupakan salah satu daerah dengan potensi cadangan pasir silika terbesar di Indonesia. Pasir silika merupakan mineral bukan logam yang dimanfaatkan sebagai material bangunan. Oleh karena itu, potensi persebaran pasir silika di bawah permukaan diidentifikasi menggunakan survei geofisika. Dalam penelitian ini, metode Resistivitas dengan konfigurasi Wenner Alpha dan Ground Penetrating Radar dengan konfigurasi radar reflection profiling merupakan salah dua metode geofisika yang digunakan untuk mengetahui keadaan bawah permukaan. Metode Ground Penetrating Radar digunakan untuk mengkonfirmasi hasil pengolahan data metode resistivitas karena metode resistivitas dilakukan pengukuran di area dengan permukaan pasir silika sehingga menyulitkan injeksi arus ke bawah permukaan. Selain itu, data bor digunakan sebagai data sekunder untuk membantu dalam interpretasi hasil pengolahan data. Hasil pengolahan data adalah penampang 2D metode Resisitivitas yang berisi nilai resistivitas sebenarnya bawah permukaan dan penampang 2D radargram GPR, serta penampang 2D nilai permitivitas relatif GPR. Berdasarkan hasil tersebut, nilai resistivitas pasir silika sebesar > 136 Ωm dan nilai permivitas relatif sebesar 16 - 26. Dari hasil pengolahan dan interpretasi kedua metode, ditemukan persebaran pasir silika pada kedalaman kurang dari 10 m dan lebih dari 30 m.

Central Kalimantan is one of the areas with the largest potential reserves of silica sand in Indonesia. Silica sand is a non-metallic mineral that is used as a building material. Therefore, the potential distribution of silica sand below the surface can be identified using geophysical surveys. In this research, the Resistivity method with a Wenner Alpha configuration and Ground Penetrating Radar with a reflection profiling radar configuration are two geophysical methods used to determine the condition of the subsurface. The Ground Penetrating Radar method was used to confirm the results of the resistivity method data processing because the resistivity method was measured in an area with a silica sand surface, making it difficult to inject current into the subsurface. In addition, drill data is used as secondary data to assist in the interpretation of data processing results. The result of data processing is a 2D cross section of the Resisitivity method which contains the actual resistivity value of the subsurface, 2D cross section of the GPR radargram, and 2D cross section of the GPR relative permittivity value. Based on these results, the resistivity value of silica sand is > 136 Ωm and the relative permittivity value is 16 - 26. From the results of processing and interpretation of the two methods, it was found that the distribution of silica sand was at depths of less than 10 m and more than 30 m."
Depok: Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yudi Susanto
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
S41029
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abrar Ridwan
"Dengan semakin menipisnya cadangan energi dunia, dan rusaknya lingkungan hidup yang mengakibatkan pemanasan global, sudah semestinya untuk mencari alternatif pembuatan alat mesin pendingin yang hemat energi dan ramah lingkungan. Alat tersebut adalah mesin pendingin adsorpsi. Mesin pendingin adsorpsi memerlukan pasangan adsorbat dengan adsorben yang ideal. Proses adsorpsi dan desorpsi adalah salah satu cara atau metode yang efektif untuk membuat siklus pendingin. Adsorpsi adalah fenomena fisik yang terjadi antara molekul-molekul gas atau cair dikontakkan dengan suatu permukaan padatan, untuk itu perlu penelitian karakteristik lebih lanjut adsorbat uap-air dengan silika gel sebagai adsorben pasangannya. Karakteristik adsorpsi merupakan salah satu parameter yang menentukan kemampuan adsorben menyerap adsorbat.
Di dalam penelitian ini silika gel merek Merck KGaA digunakan sebagai adsorben dan uap-air menjadi adsorbatnya. Pengujian kapasitas penyerapan uap-air terhadap silika gel sebagai adsorben pasangannya dilakukan dengan alat uji adsorpsi kinetik untuk mengetahui karakteristik adsorpsi. Alat uji adsorpsi kinetik dirancang dan dibuat dengan metode volumetrik dapat digunakan mengukur tekanan dan temperatur per detik. Perhitungan data unjuk kerja alat uji adsorpsi kinetik mengunakan persamaan gas ideal untuk menghitung kapasitas dan laju penyerapan. Dari hasil uji dengan alat adsorpsi kinetik, kapasitas penyerapan uap-air terhadap silika gel (SiO2) 0,197 mg/gadsorben pada tekanan 39,083 mbar dengan temperatur 30°C dan 0,296 mg/gadsorben pada tekanan 38,925 mbar dengan temperatur 32°C sedangkan pada kondisi isotermal temperatur 35°C memiliki kapasitas penyerapan 0,9 mg/gadsorben.

By distinction of the world resource energi, and environmentally break down could be impact to global warming and. It need to look for the alternative one to make the environmentally ? friendly of refrigeration machine and power saver, that called adsorption refrigeration. The adsorption refrigeration need the ideal adsorbent and adsorbate pair. The adsorption and de-sorption process is one of the effective method to generate the refrigeration cycle. The adsorption is physical phenomena that occurs between gas molecules or liquid that contact over the surface, hence it is important to study the characteristic of water vapor towards silika gel and its adsorbate. The adsorption characteristic is the parameter to determine the capable of adsorbent to adsorb adsorbate.
In this study the silika gel Merck KGaA type used as adsorbent and water vapor as its adsorbate. The experimental of water vapor capacity adsorption over the silika gel carried out by adsorption kinetic apparatus. The adsorption kinetic apparatus designed by volumetrik method, that could be used to measure pressure and temperatur persecond. The calculation data performance of this adsorption kinetic using the gas ideal equation. From the experimental data found the capacity of adsorption is 0,197 mg/gradsorben for 30°C and 0,296 mg/gradsorben for isotermal of 32°C and the biggest capacity is 0,9 mg/gradsorben at isotermal 35°C.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
T41229
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Mulato
"ABSTRAK
Abu sekam padi ternyata menandung senyawa silika cukup
tinggi. Hasil analisa rnenunjukkan kandun?an SiO2 93%, PH=8,
kadar air 2,70%, luas permukaan butiran 68 m2/gr pada ukuran
butir - 325 Mesh. Abu dengan sifat demikian terbukti dapat
dipakai Sebagai bahan penguat komposit karet alam.
Campuran abu - karet dapat dikerjakan dengan mudah di
dalam gilingan ?open mill?. Pada penambahan abu sebanyak 40-
60 phr kedalam karet dapat rnenghasilkan viskositas kompon
antara 40 sampai 60 satuan 1ooney, suatu harga yang umum di
pakai di dalam pengolahan komposit.
Campuran abu - karet (kompon) ternyata jugs mudah dima
sak (vulkanisasi), terbukti dan waktu pematangan optimurnnya
(optimum cure) yang pendek yaitu 21 menit. Padahal untukme
masak campuran silika sintesis - karet cnernbutuhkan waktu 74
menit. Dalam hal waktu pernatangan awal (scorch time) campur
an abu - karet adalah 8 menit.
Bila nilai tegangan putus dan modulus 300% dipakai in
dikator untuk menilai kekuatan dan komposit karet, maka se-
cara umum kekuatan kornposit abu - karet rnasih lebih rendah
daripada kekuatan komposit silika sintesis-karet. Komposit
abu - karet hanya marnpu mencapai nilai tegangan putus dan mo
dulus 300% masing-masing 157 kg/cm2 dan 57 kg/rn2 sedangkan
komposit silika sintesis karet mencapai 210 kg/cm2 dan 77 kg/
cm2. Dan ui dengan SEM (Scanning Electron Microscope) di
ketahuf bahwa interaksi abu-karet masih be].um efektif ter
bukti adanya gejala ?dewetting? pada bidang antar mukanya.
"
1988
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Andhika
"kerak silika merupakan masalah utama yang dominan terjadi pada lapangan panasbumi yang didominasi oleh brine (liquid dominated). Kerak silika tidak dapat dihilangkan baik dengan cara kimia, fisika maupun mekanik sehingga biasanya yang dilakukan adalah upaya menghambat. Untuk itulah maka dilakukan pengujian inhibitor antiscale menggunakan campuran polimer asam poliakrilat (PAA) dan asam borat (BA).
Pengujian dilakukan menggunakan pipa uji dan pipa blank. Pipa uji menmpunyai dua tempat pengambilan sampel (port) yaitu port untuk injeksi di hulu dan port sampling di hilir Sedangkan untuk pipa blank hanya terdapat pipa port sampling di hilir. Pengambilan sampel dilakukan 1 hari setelah injeksi untuk memastikan terjadi homogenisasi antara inhibitor dan brine di pipa uji. Pengambilan sampel dilakukan setiap hari dan dianalisa di lab PT Geodipa Energi Unit Dieng. Campuran inhibitor di variasikan perbandingan konsentrasi 10 ppm:8 ppm, 15 ppm:5 ppm, dan 20 ppm:3 ppm hingga didapat kondisi optimum yang mampu menghambat pencegahan pembentukan kerak silika. Setiap variasi perbandingan konsentrasi dilakukan selama 7 hari dengan pengambilan sampel sebanyak 5 kali selama 5 hari.
Setelah dilakukan pengujian maka untuk campuran asam poliakrilat dan asam borat dengan perbandingan 10 ppm dan 8 ppm memiliki efektifitas sebesar 67,22%. Sedangkan untuk perbandingan 15 ppm dan 5 ppm memiliki efektifitas 44,54%. Untuk perbandingan konsentrasi 20 ppm dan 3 ppm memiliki efektifitas 54,94%."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2008
T21380
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mohamad Churiyanto
"Cetakan pasir basah merupakan salah satu metode cetakan yang masih banyak digunakan di industri pengecoran di Indonesia. Pasir cetak yang biasa digunakan untuk membuat cetakan basah (Green Sand Moulding) ini adalah jenis pasir silika. Alasan utama pasir jenis ini banyak digunakan disebabkan karena memiliki kandungan SFO; yang besar (>95%) dan mengandung sedikit pengolor. Pasir gunung merupakan jenis pasir alam lainnya dan mempunyai bagian utama StO2 lebih kecil. Serta memiliki kandungan kotoran seperti mika dan sfeldspar jenis pasir ini dapat dipakai untuk cetakan bila mempunyai kadar lempung yang sesuai dan memillki sifat adhesi yang mencukupi. Demikian pula pasir gunung memiliki beberapa keungggulan dibanding dengan pasir silika yang antara lain adalah mual panas yang lebih rendah harga lebih murah dan mudah didapat Alas dasar kenyataan ini maka perlu diteliti sejauh mana pasir gunung dapar dipakai sebagai cetakan pasir basah. Penelitian dilakukan terhadap bahan pasir gunung dan pasir silika pada range GFN yang sama (yaitu antara 60-70) dan dicampur dengan variasi penambahan kadar besaran sebesar 4%, 6% 8% 10%, 12% pada kadar air tetap serta penambahan kadar air sebesar 2% 3% 4% 5% 6% pada kadar benioni tetap Kemudian dilihat pengaruhnya terhadap kekuatan tekan kekuatan tarik kekuatan geser permeabilitas diperbandingkan dengan pasir silika."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S41246
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yanuar
"Silica sand slurry is a multiphase flow that consists of liquid and particle solids. Slurry flow characteristics are affected by particle size, particle distribution, particle concentrate, pipe geometry, flow regime, and viscosity factors. Spiral pipe is one of the solutions to increase drag reduction at a certain velocity and Reynolds number (Re). The aim of this experiment is to figure out the influence of using spiral pipe in increasing drag reduction of silica sand slurry flow. The pipeline used is spiral pipe with a helicial tape with two ratios of pitch per diameter (p/D), i.e. = 4 and 7. The test loop is set up as 3,500 mm (3.5 meters) in length. The size of the particle is 1 mm in diameter. The mean density of the silica sand particles is 2,300 kg/m3. The velocities are set between 1m/second and 5m/second. The percentage of volumetric concentration of solids in slurry (Cw) varies between 20%, 30%, and 50% in weight. Particle concentration, the Reynolds number and ratio of pitch and diameter give significant impact to the drag reduction. At a ratio of pitch/diameter (p/Di) = 7, at a Reynolds number (Re) of 30,000 and at Cw 50% can increase drag reduction to about 33%."
Depok: Faculty of Engineering, Universitas Indonesia, 2015
UI-IJTECH 6:6 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Zafella Kathya Galstaun
"Asam HCl pekat teknis mengandung sejumlah Fe sebagai anion [FeCl4]- yang seringkali tidak dikehendaki untuk aplikasi di industri. Pada penelitian ini, kadar Fe yang sangat tinggi dalam limbah asam HCl pekat teknis akan dikurangi dengan metode adsorpsi dan penukaran ion menggunakan silika gel macro-sphere. Silika gel macro-sphere berpori disintesis dengan metode sol-gel dengan katalis asam dimana dilakukan variasi waktu perendaman etanol (8, 12, dan 18 jam), variasi lama kalsinasi (4, 5, 6, 7, dan 8 jam), juga impregnasi dengan Na2S. Water-glass Na2SiO3 digunakan sebagai prekusor silika, surfaktan Alkil Poliglikosida (APG) digunakan sebagai template pori, dan HCl digunakan sebagai katalis asam. Silika gel macro-sphere berpori dikalsinasi pada suhu 350oC. Analisis TGA dilakukan untuk menentukan temperatur kalsinasi, sedangkan karakterisasi dengan FT-IR untuk mengetahui gugus-gugus yang terdapat pada silika gel macro-sphere berpori, dan BET untuk menentukan luas permukaan, diamter pori, dan volume porinya. Analisis XRF untuk mengetahui kandungan unsur-unsur dalam silika gel macro-sphere berpori, dan analisis AAS untuk menentukan kadar besi dalam limbah HCl pekat teknis sebelum dan sesudah proses adsorpsi dan penukaran ion. Pada penelitian ini, dengan metode perendaman dalam limbah HCl pekat teknis, kemampuan penukar anion besi dari silika terimpregnasi Na2S adalah 21,1548 mg/g, dan kemampuan adsorpsi besi dari silika tanpa impregnasi ialah 19,4389 mg/g. Dengan metode kolom, kapasitas penukaran ion dari silika terimregnasi Na2S adalah 16,865 mg/g, dan kapasitas adsorpsi silika tanpa impregnasi ialah 6,32 mg/g.

Used concentrated HCl of techinical grade contains iron as anion [FeCl4]- which is not desired for industrial applications. In this research, high concentration of iron in used concentrated HCl of techinical grade is reduced by adsorption and ion exchange methods using macro-sphere silica gel. Porous macro-sphere silica gel was synthesized by sol-gel method with acid catalyst modified by varying the period of immersion time in ethanol (8, 12, and 18 hours), varying the duration of calcination time (4, 5, 6, 7, and 8 hours). Furthermore, the silica gel was impregnated with Na2S for ion exchange application. Water-glass, Na2SiO3, was used as the precursor of silica, Alkyl Polyglucoside (APG) non-ionic surfactant serves as porous template, and HCl was used as acid catalyst. The synthesis of porous macro-sphere silica gel involves calcination at temperature of 350oC. TGA analysis was used to determine calcination temperature, while FT-IR analysis was used to identify the chemical bond functional groups of porous macro-sphere silica gel. BET analysis was used to determine the surface area, pore size, and pore volume of the silica gel, and XRF analysis was used to obtain the elements contained in it. AAS analysis was used to identify the content concentration of iron in the synthesized macro-sphere silica gel, and in the used concentrated HCl of technical grade, before and after the adsorption and ion exchange processes. In this research, with immersion method in used concentrated HCl of techinical grade, the capacity of silica macro-sphere as an ion exchanger is 21,1548 mg/g, and the capacity of silica macro-sphere as an adsorbent is 19,4389 mg/g. With column method, the capacity of silica macro-sphere as an ion exchanger is 16,865 mg/g, and the capacity of silica macro-sphere as an adsorbent is 6,32 mg/g."
2015
S61476
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sahlan
"Telah dilakukan pengamatan pada distribusi pasir, permeabilitas, kekuatan tekan, kekuatan tarik, kekuatan geser dan ketahanan terhadap temperatur tinggi (sintering) dari pasir hitam. Yang mana sifat-sifat ini merupakan persyataan pemakaian suatu pasir cetak. Hasil pengamatan yang sudah dilakukan tersebut diatas kemudian dianalisa untuk dibandingkan dengan studi literatur dan pengalaman praktis di industri pengecoran logam (foundry). Dari hasil analisa pada sifat fisis (distribusi butiran pasir, permeabilitas, mampu panas), sifat mekanis (kekuatan tekan, geser dan tarik) dan sifat kimis ternyata pasir hitam-semen Portland sesuai dengan persyaratan pemakaian untuk bahan cetakan logam tuang.
Dari analisa tersebut dapat dilihat bahwa dari studi literatur dan pengalaman praktis, permeabilitas untuk suatu cetakan yang disyaratkan sekitar 50 Cm³/mnt sedangkan permeabilitas pasir hitam-semen hasil pengamatan sebesar 115 - 141 Cm³/mnt. Dan pada kekuatan tekan disyaratkan > 1200 Gram/Cm² (klafikasi pasir yang baik sekali), sedangkan hasil pengamatan 4500?22000 Gram/Cm², serta untuk kekuatan geser yang disyaratkan > 350 Gram/Cm dari hasil pengamatan 1500-7500 Gram/Cm². Demikian pula kekuatan tekan setelah proses sinter masih menuniukkan angka kekuatan 600 Gram/Cm² yang berarti masih diatas ambang klasifikasi kekuatan sedang."
Depok: Universitas Indonesia, 1990
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>