Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 77035 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Birren, Bruce
San Diego: Academic Press, 1993
574.88 BIR p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jatnita Parama Tjita
"Ruang lingkup dan Cara Penelitian : Adanya penyebaran, perpindahan galur S. typhi terutama galur S. typhi yang resisten terhadap satu atau beberapa antibiotika lini pertama dan plastisitas genom S. typhi, maka ingin diketahui bagaimana keragaman genetik S. typhi di Indonesia. Untuk itu dilakukan analisis genom S. typhi resisten antibiotika lini pertama menggunakan teknik PFGE. S.typhi resisten diperoleh melalui uji sensitivitas menggunakan metode difusi cakram Kirby Bauer. PFGE merupakan salah satu metode karakterisasi genotipe yang mempunyai kemampuan diskriminasi yang tinggi untuk memisahkan galur dalam satu spesies bakteri. Tahapan PFGE yang dilakukan adalah preparasi plug DNA, pemotongan DNA dengan enzim restriksi secara in situ, elektroforesis dan visualisasi. Analisis data dilakukan dengan menggunakan program NTSYS (Numerical Taxonomy System) versi 1,6.
Hasil dan Kesimpulan : Dari 100 isolat S. typhi, ditemukan 16(16%) isolat yang resisten terhadap antibiotika lini pertama. Monoresisten yaitu terhadap ampisilin sebanyak 1(1%) isolat, terhadap kloramfenikol sebanyak 1(1%) isolat dan terhadap tetrasiklin sebanyak 8(8%) isolat. Multiresisten terhadap ampisilin-tetrasiklin sebanyak 2 (2%) isolat, terhadap kloramfenikol-tetrasiklin sebanyak 1(1%) isolat, terhadap ampisilin-kloramfenikol-tetrasiklin sebanyak 2(2%) isolat dan terhadap kloramfenikol-trimetoprim sulfametoksazol-tetrasiklin sebanyak 1(1%) isolat. Dari 16 isolat S. typhi resisten tersebut ditemukan 13 pola PFGE yang berbeda dan diversitas genom yang besar antar isolat ditunjukkan dengan nilai F yaitu antara 0,080-1,000. Kelompok tetrasiklin resisten memiliki nilai F 0,085-1,000, kelompok kloramfenikol resisten memiliki nilai F 0,238-1,000 dan kelompok ampisilin resisten memiliki nilai F 0,128-0,873."
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lucky Hartati Moehario
"ABSTRAK
Salmonella typhi (S typhi) adalah kuman penyebab demam tifoid. Penyakit ini sampai saat ini masih merupakan masalah kesehatan global, termasuk Indonesia dan negara-negara Asia Tenggara seperti Malaysia dan Thailand. Angka kesakitan pertahun mencapai 157/100.000 populasi pada daerah semi rural dan 810/100.000 populasi di daerah urban di Indonesia, dan dilaporkan adanya kecenderungan untuk meningkat setiap tahun.
Dari studi epidemiologi molekuler ditemukan divesitas genetik yang bermakna diantara strain-strain S. typhi. Strain S. typhi yang menyebabkan demam tifoid di Indonesia diduga memiliki keunikan dibandingkan dengan strain-strain yang ditemukan di negara-negara Asia Tenggara Hal ini dihubungkan dengan manifestasi klinis demam tifoid di Indonesia yang pada umumnya lebih berat, seperti antara lain terjadinya komplikasi hepatitis tifoid, pankreatitis tifoid, dan gangguan neuropsikiatrik. Penelitian ini adalah studi awal epiderniologi molekuler menggunakan Pulsed-Field Gel Electrophoresis (PFGE) atau elektroforesis medan listrik berpulsasi, suatu metode typing yang mempunyai kemampuan diskriminasi yang tinggi, untuk melihat diversitas genetik isolat lokal S. typhi dan menilai spesifisitas tipe PFGE tertentu isolat S. typhi dengan gejala klinik demam tifoid yang ditimbulkannya.
Penelitian ini dimulai dengan melakukan persiapan bahan-bahan yang diperlukan, baik pemesanan, pembuatan regensia dan koleksi isolat S. typhi beserta data klinis pasien. Optimasi teknik isolasi DNA genom, digesti menggunakan ensim restriksi dan teknik elektroforasis medan listrik berpulsasi.
Pada saat ini telah diperoleh hasil PFGE dari 25 isolat S. typhi yang di digesti dengan ensim restriksi XbaI. Hasil analisis menggunakan NTSYS-pc versi 1.80 menunjukan hubungan kekerabatan diantara 25 isolat S. typhi yang relatif tinggi, namun demikian, tampaknya tidak ditemukan korelasi antara tipe PFGE tertentu isolat S. typhi dengan manifestasi klinik pasien, dalam hal ini perubahan biokimiawi fungsi hati. Penelitian ini masih berjalan, digesti DNA genom S. typhi dengan ensim restriksi kedua yaitu AvrII sedang dalam proses pelaksanaan. Diharapkan hasil yang diperoleh dapat digunakan untuk konfirmasi hasil analisis saat ini. "
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2001
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Tasia Larosa
"Elektroforesis merupakan peristiwa pergerakan molekul-molekul kecil yang dibawa oleh muatan listrik akibat adanya pengaruh medan listrik. Peristiwa ini diaplikasikan dalam bidang kedokteran untuk mengidentifikasi DNA, dengan alat yang disebut Agarose Gel Electrophoresis. Ketika alat ini diberi arus listrik DNA yang bermuatan negatif akan bermigrasi ke kutub positif, dimana fragmen DNA yang lebih kecil akan bermigrasi lebih jauh dibanding fragmen yang lebih besar. Jauh migrasi DNA ini dapat diukur dan dianalisa sehingga didapatkan massa moelekul dan jenis DNA. Akan tetapi arus listrik yang digunakan untuk membuat fragmen DNA bermigrasi dapat menimbulkan panas. Panas yang berlebih harus dihindari karena dapat menyebabkan Agarose Gel electrophoresis tidak dapat beroperasi sebagaimana mestinya, oleh karena itu pada alat ini digunakan sistem pendingin. Pengujian ini bertujuan untuk melihat pengaruh penggunaan heat pipe terhadap sistem pendingin termoelektrik yang digunakan Agarose Gel Electrophoresis. Pengaruh dilihat dari hasil visualisasi migrasi DNA yang dihasilkan oleh alat ini.

Electrophoresis is a phenomenon which related to the movement of small particles which is carried by the electrons due to the electric field. This phenomenon is used in medical science as one of the DNA identification methods, with the instrument named Agarose Gel Electrophoresis. When the electric current is passed through the medium containing the DNA, the DNA that carry a negative charge will migrate towards the positive pole. The smaller DNA fragments is migrating further than the bigger ones. Then, distance of the migration can be measured and analyzed to get the DNA's molecul mass and its specification. When electric current is flowing, there comes heat. Overheating should be avoided to make sure the Agarose Gel Electrophoresis operates well. That's why this instrument is equipped with a cooling system. This research was conducted to find the effect of heat pipe using as a thermoelectric cooling system on Agarose Gel Electrophoresis. The effect can be analyzed by seeing the visualisation of DNA migration."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S1162
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
"Aragose Gel Electrophoresis (AGE) merupakansuatu teknikanalisisyang digunakan dalam bidang biologi molekuler untuk memisahkan suatu molekul asam nukleat (DNA) maupun protein atas ukurannya serta membandingkannya dari beberapa sampel untaianterpisah terhadap ukuran sampel yang telah diketahui untaiannya. Analisis ini menggunakan muatan listrik pada matrik jel agarose (Agarose Gel)
untuk memberikan efek angkat dari muatan negatif arus listrik searah.
Namun pemberian muatan arus listrik yang cukup tinggi akan menimbulkan kenaikan temperatur pada gel dan sering mengakibatkan
hasil fragmen pada jel jenis low melting tidak dapat diamati secara sek
sama. Penelitian ini memanfaatkan penggunaan modul Termoelektrik (TE) sebagai alat pemompa kalor dengan model desain bersifat isolator
yang dapat mencegah proses pelelehan jel pada suatu muatan tertentu. Penggunaan 3 modul TE tersusun seri pada model rancangan alat AGE mampu mencapai temperatur efektif sehingga dapat
diperoleh penghematan waktu proses pemisahan fragmen hingga sekitar 25% lebih cepat serta dapat menggunakan konsentrasi campuran jel hingga mencapai 0,5%

Abstract
Agarose Gel Electrophoresis (AGE) is a method used in molecular biology to separate a molecule mass of DNA or protein by size and to determine the size of the separate strands by comparison to strands known length using a DC electric field energy to drag negatively charge DNA. molecules through a low melting gel matrix, and the shorter molecules move faster than the longer ones since they are able
to slip through the gel more easily. The high electric current
leads unfortunately in high temperature of gel matrix and make
s the fragment could not be observed precisely. In order to reduce
high temperature, the Thermoelectric module (TE) was used as heat pump device, which also having surface characteristic as is
olator that prohibits current leak in AGE device. Using a series connection of 3 TE modules, the model was able to give an effective temperature with the result in time process reduction is about 25% more faster and capable in using of gel concentration until 0.5%. "
[Fakultas Teknik UI, Fakultas Teknik Universitas Indonesia], 2008
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Martin, Robin
Oxford: Bios Scientific, 1996
572.28 MAR g
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Melya Leonita Sutantyo
"ABSTRAK
Analisis berbasis protein kandungan gelatin dalam kapsul dilakukan dengan metode Sodium Dodecyl Sulphate-Polyacrilamide Gel Electrophoresis (SDS-PAGE), dan diikuti oleh analisis densitometri menggunakan software myImage Analysis v.2.0. Gelatin dari sampel diekstraksi dengan menggunakan aseton, kemudian diukur konsentrasinya secara spektrofotometri menggunakan BCA Assay Kit untuk menghitung konsentrasi untuk elektroforesis. Kondisi optimum untuk elektroforesis adalah gel 8% dengan buffer tris-glisin. Gelatin pembanding babi menunjukkan 12 pita dominan (239, 221, 200, 171, 158, 139, 122, 115, 108, 96, 90,dan 83 kDa), sedangkan pembanding gelatin sapi menunjukkan 4 pita dominan (236, 222, 120, dan 107 kDa). Sampel yang mengandung gelatin babi dan gelatin sapi menunjukkan pola yang sama dengan gelatin pembanding.

ABSTRACT
Protein-based analysis of gelatin in capsules was conducted by Sodium Dodecyl Sulphate-Polyacrilamide Gel Electrophoresis (SDS-PAGE) and followed by densitometry analysis using software myImage Analysis v.2.0. Gelatin from samples was extracted using acetone, then measured with spectrophotometry using BCA assay kit to calculate the concentration for electrophoresis. The optimum condition for electrophoresis gel was run on 8% gel with tris-glycine buffer. The results showed that gelatin reference of porcine has 12 major bands (239, 221, 200, 171, 158, 139, 122, 115, 108, 96, 90, and 83 kDa) while bovine gelatin has 4 major bands (236, 222, 120, and 107 kDa). Sample containing porcine and bovine gelatin gave the similar pattern to gelatin reference."
2015
S62188
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sinurat, Anna Veronika
"ABSTRAK
Analisis proteomik kandungan kolagen dan hidrolisat kolagen dalam kosmetik dilakukan dengan metode Sodium Dodecyl Sulphate-Polyacrilamide Gel Electrophoresis (SDS-PAGE), dan diikuti oleh analisis densitometri menggunakan software BioDocAnalyze. Ekstraksi sampel kosmetik menggunakan prinsip presipitasi oleh aseton. Dilakukan hidrolisis terhadap pembanding gelatin babi dan gelatin sapi menggunakan enzim tripsin. Hasil elektroforesis dan densitograf pembanding gelatin babi didapatkan 11 pita protein dengan ukuran molekul 289; 149; 131; 119; 111; 109; 86; 75; 69; 64; 62 kDa, pembanding gelatin sapi didapatkan 7 pita protein dengan ukuran molekul 293; 159; 135; 119; 74; 65; 63 kDa, hidrolisis pembanding gelatin babi didapatkan 9 pita protein dengan ukuran molekul 61;52;44; 37; 34; 28;19;17;15 kDa, hidrolisis pembanding gelatin sapi didapatkan 6 pita protein dengan ukuran molekul 42;28;25;19;17;14 kDa, sampel kosmetik mengandung kolagen didapatkan 7 pita protein dengan ukuran molekul 156; 77; 59; 49; 33; 30; 27 kDa dan sampel kosmetik mengandung hidrolisat kolagen menghasilkan 4 pita protein dengan ukuran molekul 36; 230; 24;16 kDa.

ABSTRACT
Proteomic analysis of collagen and collagen hydrolyzed in cosmetics were using Sodium Dodecyl Sulphate-Polyacrilamide Gel Electrophoresis (SDS-PAGE), followed by densitometry analysis using BioDocAnalyze software. Cosmetics sample extraction is used precipitation by acetone principle. Hydrolysis gelatin reference of porcine and bovine were used trypsin enzyme. The results of electrophoresis and densitograph profi porcine gelatin reference obtained 11 protein bands with molecular size 289; 149; 131; 119; 111; 109; 86; 75; 69; 64; 62 kDa, bovine gelatin reference obtained 7 protein bands with molecular size 293; 159; 135; 119; 74; 65; 63 kDa, hydrolysis porcine gelatin reference obtained 9 protein bands with molecular size 61; 52; 44; 37; 34; 28; 19; 17; 15 kDa, hydrolysis bovine gelatin reference obtained 6 protein bands with molecular size 42; 28; 25; 19; 17; 14 kDa, while sampe cosmetic contain collagen obtained 7 protein bands with molecular size 156; 77; 59; 49; 33; 30; 27 kDa and cosmetic samples contain collagen hydrolyzate obtained 4 protein bands with molecular size 36; 230; 24; 16 kDa.
"
2014
S61498
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alviandana Nugraha
"Gel electrophoresis adalah sebuah metode yang digunakan di laboratorium untuk memisahkan molekul seperti sampel DNA, RNA atau protein menjadi fragmen - fragmen berdasarkan ukurannya. Teknik ini dapat dilakukan dengan meletakkan sampel dalam gel agarosa dan menerapkan arus listrik untuk memulai pemisahan. Kegunaan yang cukup banyak telah menjadikannya sebagai eksperimen umum untuk diberikan kepada pelajar untuk dipelajari di laboratorium. Dikarenakan proses ini memerlukan waktu yang cukup signifikan, dan faktor kesalahan manusia memungkinkan untuk menambah durasinya, proyek ini bertujuan untuk menciptakan sebuah aplikasi yang memanfaatkan teknologi Augmented Reality (AR) sebagai at pembelajaran bagi para pelajar untuk mempelajari proses gel electrophoresis. Aplikasi ini dikembangkan menggunakan perangkat lunak Unity 3D dengan tambahan Software Development Kit (SDK) Vuforia. Fitur utama aplikasi ini termasuk mekanisme pemipetan yang interaktif, antarmuka pengguna atau user interface (UI) dengan tombol yang dapat diklik untuk melakukan tugas tertentu, simulasi proses gel electrophoresis yang realistis, dan tampilan teks untuk memandu pengguna mengenai langkah - langkah yang harus diikuti. Aplikasi ini juga dilengkapi dengan tombol atur ulang atau reset untuk mengembalikan aplikasi ke kondisi awal semula baik di akhir proses atau jika proses perlu dihentikan karena alasan tertentu. Investigasi mengenai pengaruh sudut pandang terhadap distorsi gambar telah dilakukan. Secara keseluruhan, dapat ditemukan bahwa aplikasi ini mampu mereplikasi proses pembelajaran mengenai proses gel electrophoresis dengan cukup baik.

Gel electrophoresis is a method used in laboratories to separate molecules such as DNA, RNA or protein samples into fragments based on their size. This technique can be done by putting the samples in an agarose gel and applying an electrical current to initiate the separation. Its strong usefulness has resulted in it being a common experiment to be presented to students to learn in the laboratory. Since a single gel run can take a significant amount of time to complete, and human error may lengthen it, this project is aimed at creating an Augmented Reality (AR) application as a learning tool for students to study the gel electrophoresis process. It was developed using Unity 3D software with the Vuforia Software Development Kit (SDK). The main features of the application included an interactive pipetting mechanism, a user interface (UI) with clickable buttons to perform specific tasks, the realistic manner in which the gel electrophoresis process is simulated to occur, and a text display to guide the user on the steps to follow. It is also equipped with a reset button to restore the application to its original starting state either at the end of the process or if the process needed to be stopped for various reasons. Investigations on the effects of viewing angle on image distortion were made.  Overall, it has been found that the application is able to replicate the learning process of gel electrophoresis sufficiently well."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>