Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 18067 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Urfan Fifaldi
"Sosok pembaruan dalam agama Islam seperti Nurcholis Madjid yang menuangkan pemikirannya tentang pluralisme agama mendapat berbagai tanggapan dari berbagai kalangan, karena dari pemikirannya ini banyak gagasan tentang pluralisme agama dan dikembangkan menjadi banyak pemahaman kepada masyarakat tentang pluralism agama. Salah satu gagasannya yang terkenal bahwa tidak ada sekularisme dinegara ini, sanpai Nurcholis Madjid membuat sebuah selogan yang menyatakan “Islam Yes! Negara Islam No. hasil pemikiran ini yang mengakibatkan banyak pihak yang tidak sependapat dengan gagasannya. Orang yang tidak sependapat dengan gagasannya seperti M.Rasjidi yang mengkritik pemikiran Nurcholis Madjid dalam sebuah buku yang beliau karang dengan judul Koreksi terhadap Nurcholis Madjid tentang sekularisasi(1977), dan pemikiran yang Nurcholis Madjid kembangkan cenderung pengaruh dari pendidikan dan akademinya dan beliau beranggapan bahwa pandangan masyarakat tetang agama pada saat itu masih juhud.maka dari itu masyarakat butuh informasi untuk lebih jelas dan mengetahui pemikiran Nurcholis Madjid, terutama tentang pluralisme agama. Penulisan ini menggunakan metode deskriptif dan analisis yang diambil dari berbagai sumber seperti buku, karya ilmiyah dan sumber yang lain.

The figure roforms in islam as well Nurcholis Madjid that translates thought on teligious pluralism have various responses fromdifferent circies because of this thought are many ideas about pluralism religion and developed to many understanding to the community about religious pluralism on of the ideas that well-known that there is no sekuralisme in this. To thought is that can lead to many parties that do not agreewith his ideas. Those who do not agreewith his ideas such as M Rasjidi who crosize academy Nurcholis Madjid in a book that he coral reefs with the title of correction against Nurcholis Madjid about Hangover (1977) and ideas that Nurcholis Madjid developtend to be the influence of education and academyand he thought that the views of the peoples of the religion at that time were juhud. Because of that people need moreinformation is clear and know thought Nurcholis Madjid. Especially about religious pluralism. The writing is using this method descriptive and analysts are taken from a variety of cources such as books published scientific papers and other sources.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Embun Bening Diniari
"Skripsi ini mengangkat tema wacana pluralisme dalam pemberitaan mengenai die Mannschaft pada media massa. Die Mannschaft adalah sebutan untuk kesebelasan nasional sepak bola Jerman. Die Mannschaft dewasa ini memiliki banyak pemain berlatar belakang diaspora, seperti Mesut Ӧzil dan Jerome Boateng. Pemain-pemain berlatar belakang diaspora tersebut memiliki kontribusi yang cukup besar dalam perjalanan die Mannschaft pada kurun waktu tahun 2006-2010 dan dianggap dapat merepresentasikan pluralisme Jerman. Dengan menggunakan analisis deskriptif dan metode studi pustaka terhadap 6 artikel yang menjadi korpus data, ditemukan bahwa pluralisme yang terjadi pada die Mannschaft merupakan pluralisme yang telah mengalami konstruksi karena memiliki kepentingan tertentu dibaliknya. Pluralisme tersebut bertentangan dengan pluralisme yang seharusnya terjadi pada masyarakat.

This thesis focuses on a discourse analysis of pluralism about die Mannschaft in the mass media. Die Mannschaft is a term for Germany?s football national team. Today, Die Mannschaft has several players with diaspora-background, e.g Mesut Ӧzil and Jerome Boateng. These players have a quite huge contribution in the journey of die Mannschaft in year 2006 to 2010 and to be considered as representation of Germany's pluralism. Using analytical descriptive and literature study methodology, this thesis shows that the representation of pluralism in Die Mannschaft has been constructed due to a certain interest behind it. That kind of pluralism is contradicted to the pluralism that commonly happen in the society.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2015
S59054
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Agus Mahfudin
"ABSTRAK
Esensi kebenaran sebuah agama sejatinya teletak pada jawabannya atas problem kemanusiaan. Sebab, sesungguhnya agama sejak awal mempunyai nisi suci untuk menyelamatkan dan menuntun manusia menuju jalan kehidupan yang baik dan benar. PIuralisme adalah realitas yang betul-betel terjadi di sekitar kehidupan kita sehari-hari. Hal itu nampak pada Pluralisme Agama, Budaya, Pendidikan, Ras dan Suku. Pluralisme berbagai hal itu sebetulnya memang sebuah hal yang alami tanpa melalui rekayasa atau kehendak manusia. Maksudnya, itu adalah kehendak Tuhan sebagai pencipta manusia dan seluruh kehidupan yang ada di muka bumf. Tentunya, dengan tujuan agar peruedaan itu diambil aspek positifnya sebagai jalan pemandu untuk bekerja sama, introspeksi diri, dan tolong menolong. Matra, sejatihnya nilai-nilai Pluralisme terutama Pluralisme Agama itu memiliki akar yang eukup kuat dalam ajaran agama, terutama Islam. Pluralisme adalah bagian intrinsik dari ajaran Islam yang dalam realitas dan sejarahnya menyatu dengan ajaran monoteisme sebagai ajaran pokok dalam Islam. Untuk itu apabila Allah menghendaki niscanya menjadi urnat yang tunggal, satu suku, satu bangsa, satu agama, tetapi Allah tidak menghendaki itu. Allah memang sengaja menjadikan kita bermacam-macam untuk menguji berkenaan dengan apa yang dianugerahkan dan mempersilahkan hamba-Nya berlomba-berlomba dalam kebaikan. Matra dalam kehidupan yang heterogen seperti di Indonesia, Pluralisme Agama merupakan sesuatu yang harus dipahami untuk menjunjung tunggi terhadap komunitas lain.
Pada dasarnya Fatwa Majelis Ulama Indonesia tentang Pluralisme Agama tidaklah salah, karena dimaksudkan untuk menghindari pemikiran yang dianggap sekuler di Indonesia. Tetapi fatwa adalah bagian dari ijtihad manusia, ketika suatu persoalan tidak ditemukan jawabannya dalam Al-Qur'an dan Al-Hadist. Matra bisa dipastikan, kebenaran fatwa tentunya bersifat relatif sehingga selalu dimungkinkan untuk diubah seiring perubahan ruang, waktu, dan tradisi. Dan fatwa perlu ditinjau kembali, waktu demi waktu, untuk dilihat apakah fatwa tersebut memberikan efek maslahat terhadap umat atau justru menimbulkan huruhara di tengah masyarakat. Fatwa harus didahalui oleh deskripsi yang memadai tentang satu pokok soal, termasuk dengan cara mengajak berdiskusi seseorang atau sekelompok yang akan terkena sasaran dari fatwa. Dengan mengajak diskusi atau dialog akan bisa menghasilkan sebuah solusi yang dapat diterima semua masyarakat. Untuk itu, mengubah teks fatwa bukanlah perkara tabu."
2007
T 20725
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arya Rema Mubarak
"Pembahasan akan pluralisme hukum di Indonesia tidak akan terlepas dari diskursus mengenai Hukum Antar Tata Hukum Intern (HATAH). Dalam era Indonesia modern, salah satu kasus yang berkaitan dengan HATAH ialah pembahasan mengenai Instruski Wakil Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta No. K.898/I/A/1975. Setidaknya ada pembahasan yang berkaitan dengan HATAH. Satu, bercampurnya hukum adat dan hukum negara dalam kapasitas seorang Sultan Hamengkubuwono yang merangkap sebagai Gubernur Provisni Daerah Istimewa Yogyakarta dan pemimpinKasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat. Dua, substansi dari instruksi tersebut yang menggunakan istilah Warganegara Indonesia Pribumi dan Non-Pribumi, sebuah pembedaan yang erat kaitannya dengan penggolongan penduduk era kolonial. Tulisan ini akan membahas permasalahan pertama yang berujung pada pengkualifikasian apakah instruksi tersebut merupakan sebuah hukum dalam sistem hukum nasional maupun adat. Kemudian, penulis juga menelusuri kaitan dari pendikotomian tersebut dengan konsep penggolongan penduduk zaman Hindia Belanda. Dalam menganalisis permasalahan tersebut, penulis menggunakan metode penelitian normatif dengan studi kepustakaan dalam pencarian data yang hasilnya ditampilkan secara deskriptif. Tulisan ini berkesimpulan bahwa instruksi tersebut tidak dapat dianggap sebagai sebuah hukum dalam sistem hukum nasional namun ia merupakan bagian dari hukum adat. Selain itu, penggunaan istilah Warganegara Indonesia Pribumi dan Non-Pribumi memiliki kaitan yang erat dengan sejarah penggolongan penduduk masa Hindia Belanda.

The discussion of legal pluralism in Indonesia is inseparable from Internal Conflict of Law (HATAH) studies. In modern Indonesia, one of the cases related to HATAH is the discussion on Vice Governor of the Special Region of Yogyakarta Instruction No. K.898/I/A/1975. There are two aspects that correlate with HATAH. First, the Sultan Hamengkubuwono's capacity which embodies national legal system and adat law as the leader of both Yogyakarta Province and Yogyakarta Sultanate. Second, the use of Native and Non-Native Indonesian terms within the Instruction, a distinction related with population group system of the colonial. This thesis will qualify whether the instruction can be constituted as law from national and/or adat legal system perspectives, alongside with elaboration on correlation of such dichotomy with population group system. In analyzing these problems, the author used normative research methods with literature studies for data gathering technique which then presented descriptively. This thesis finds the instruction cannot be considered as a law within national legal system but a law in Yogyakarta Sultanate's adat law. In addition, this paper also reaches the conclusion that the use of the terms Natives and Non-Natives Indonesian is related to the history of population grouping during the Dutch East Indies.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Goodman, Lenn E.
"How can we, as people and communities with different religions and cultures, live together with integrity? Does tolerance require us to deny our deep differences or give up all claims to truth, to trade our received traditions for skepticism or relativism? Cultural philosopher Lenn E. Goodman argues that we can respect one another and learn from one another's ways without either sharing them or relinquishing our own. He argues that our commitments to our own ideals and norms need not mean dogmatism or intolerance. In this study, Goodman offers a trenchant critique of John Rawls's pervasive claim that religious and metaphysical voices must be silenced in the core political deliberations of a democracy. Inquiry, dialogue, and open debate remain the safeguards of public and personal sanity, and any of us, Goodman illustrates, can learn from one another's traditions and explorations without abandoning our own"
New York: Cambridge University Press, 2014
201.723 GOO r
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Galston, William A.
New York: Cambridge University Press, 2005
320.513 GAL p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Maskurotul Ainia
"ABSTRAK
Keunikan dari manusia adalah alteritas, dan hanya dengan memahaminya kita
dapat memahami konsep tentang keadilan dan kemanusiaan. Pada tesis ini, saya
berpendapat bahwa pluralisme radikal tidak hanya kritisisme terhadap pluralitas
dan melampaui pluralisasi, tetapi juga mempunyai kecenderungan untuk
membangun ketidakmungkinan untuk landasan bagi keduanya. Jadi, saya sepakat
dengan Jaques Derrida ketika dia menulis, keadilan adalah dekontruksi, yang
mana ditujukan untuk kemajuan kemanusiaan itu sendiri.

ABSTRACT
The uniqueness of human is alterity, and only through such understanding we can
grasp the concept of justice and humanity. In this thesis, I argue that radical
pluralism is not only a criticism towards plurality and beyond plularization, but
also have the tendencies to build the impossibility of the ground for them. So, I
agree with Jaques Derrida when he wrote justice is deconstruction, which is for
the betterment of humanity.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S1802
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Vonni
"Film remaja merepresentasikan masa transisi remaja beranjak dewasa yang penuh keraguan dan kegelisahan. Film Goodbye Berlin merupakan film remaja yang menampilkan pertemanan antara dua remaja yang memiliki latar belakang budaya yang berbeda. Film ini juga menampilkan proses pendewasaan diri keduanya melalui perjalanan yang mereka lakukan. Penelitian ini bertujuan untuk menunjukkan paham pluralisme yang terkandung dalam film
Goodbye Berlin serta menunjukkan bagaimana strategi film menampilkan proses pendewasaan diri tokoh Maik dan Tschick melalui perjalanan yang mereka lakukan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan teori semiotika Ferdinand de Saussure untuk menganalisis perbedaan antara kedua tokoh. Paham pluralisme yang ada dalam film dikemas melalui lima cara, yaitu melalui latar belakang ekonomi, latar belakang budaya, kepribadian, pandangan
hidup serta orientasi seksual kedua tokoh. Pendewasaan diri tokoh Maik dan Tschick dapat dilihat melalui perkembangan kepribadian dan perubahan pandangan hidup.
.....Teen films represent the transitional period of adolescents into adulthood which are full of doubts and anxiety. Goodbye Berlin is a teen film that shows the friendship between two teenagers with different cultural backgrounds. This film also shows their process of maturity
through the journey they took. This study aims to show the pluralism elements contained in the film and the film's strategy in showing Maik and Tschick's process of maturity. This study uses qualitative research methods and Ferdinand de Saussure's semiotic theory to analyze the differences between the two characters. The pluralism elements in the film is shown through five ways, namely through economic background, cultural background, personality, outlook on life and sexual orientation of the two characters. Maik and Tschick's process of maturity can be seen through their development of personalities and changes in life views."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>