Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 14859 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Akhiruddin Maddu
"Telah dikaji pengaruh kelembaban terhadap sifat optik film gelatin yang dibuat dengan teknik casting melalui proses sol-gel. Film gelatin dikaji sifat optiknya terhadap perlakuan variasi kondisi kelembaban. Respon optik yang diamati berupa transmisi dan absorpsi optik pada spektrum cahaya tampak yang diperoleh dari spektrofotometer UV-Vis (Ultraviolet ? Visible). Hasil pengukuran transmisi dan perhitungan absorpsi optik memperlihatkan bahwa respon optik film gelatin berada pada pita cahaya tampak yang lebar dalam rentang 530 ? 680 nm, dengan respon cukup nyata pada pita spektrum 580 ? 650 nm. Perlakuan kelembaban berbeda memberikan perubahan karakteristik optik yang signifikan, yaitu spektrum transmitansi dan absorbansi optik film gelatin berubah terhadap perubahan kelembaban. Intensitas transmitansi optik film gelatin naik terhadap kenaikan kelembaban pada selang 580 ? 650 nm, sebaliknya spektrum absorbansi optiknya turun terhadap kenaikan kelembaban pada selang tersebut. Kurva intensitas transmisi dan absorpsi optik terhadap variasi kelembaban dari 37%RH hingga 99%RH pada 610 nm memperlihatkan lineritas yang cukup baik. Dua sampel film gelatin yang diuji memperlihatkan karakteristik yang sama.

Humidity Dependence of Optical Properties of Gelatin Films. Humidity dependence of optical properties of gelatin films prepared by casting technique has been investigated. Gelatin films was investigated its optical properties to varied humidity condition. Optical responses investigated are optical transmission and absorption at visible light spectrum measured utilizing a UV-Vis (Ultraviolet ? Visible) spectrophotometer. The results of optical transmittance and absorbance obtained shows an optical response of gelatin films in widely visible light spectrum within range 530 ? 680 nm, with most clearly response in a spectrum band in 580 ? 650 nm. Different humidity treatment cause a significantly change of optical characteristics, that is the transmittance and absorbance change in to humidity. Transmittance of gelatin films increase with increasing humidity in a range 580 ? 650 nm, in contrast with absorbance that is decrease with increasing humidity. Plot of transmission and absorption intensity with varied humidity from 37%RH to 99%RH at 610 nm exhibited a good linearity. Two samples showed same characteristics."
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 2006
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Akyunul Jannah
Malang: Sukses Offset, 2008
664.26 AKY g
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
"Daging ikan tenggiri pada umumnya digunakan untuk produksi empek-empek, kerupuk dan bakso ikan, sedangkan sirip dan tulangnya belum dimanfaatkan secara optimal. Tulang ikan tenggiri dapat dimanfaatkan untuk pembuatan gelatin. Gelatin adalah protein dari hidrolis kolagen tulang dan kulit hewan yang banyak digunakan untuk keperluan industri pangan dan non-pangan."
541 JSTK 5:1 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
M. Akif Tholibul Huda
"Tubuh manusia memiliki mekanisme hemostatik intrinsik tubuh dengan kapasitas yang terbatas sehingga pada kondisi tertentu hemostatic material sangat diperlukan untuk membantu dalam mempercepat proses pembekuan darah. Gelatin merupakan salah satu hemostatic material yang cocok digunakan sebagai wound dressing karena memiliki sifat antigenitas rendah, biodegradibilitas yang baik, dan biokompatibilitas di lingkungan fisiologis. Gelatin dapat dikombinasikan dengan monetite yang memiliki peran penting untuk membantu memusatkan komponen seluler dan protein darah sehingga dapat mendorong pembentukan gumpalan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh penambahan variasi konsentrasi monetite 0%, 3%, 5%, 7%, dan 10% terhadap karakteristik sifat porositas, sifat mekanik, perilaku degadrasi, dan sifat toksisitas pada wound dressing dengan bahan dasar gelatin. Sampel disintesis dengan metode freeze drying yaitu metode pengeringan bahan dalam keadaan beku dengan menghilangkan kandungan air secara langsung dari keadaan padat menjadi uap tanpa melalui fase cair. Setelah dilakukan freeze drying, sampel akan dipanaskan menggunakan vacuum drying oven untuk membentuk cross-linking dan dilanjutkan dengan proses karakterisasi. Hasil karakterisasi porositas menunjukkan bahwa monetite memiliki peran dalam mengurangi volume pori yang tersedia sehingga dapat menurunkan sifat porositas spons gelatin 4% hingga 7%. Adapun dari perilaku degradasinya, monetite dapat menjaga integritas jaringan gelatin sehingga meningkatkan kemampuan sampel dalam menahan degradasi. Dan melalui karakterisasi sitotoksisitas, dapat diketahui bahwa penambahan variasi persentase monetite tidak berdampak signifikan terhadap viabilitas pada sampel.

The human body has an intrinsic hemostatic mechanism with a limited capacity so under certain conditions hemostatic material very necessary to help in accelerating the process of blood clotting. Gelatin is one hemostatic material suitable for use as wound dressing because it has the properties of low antigenicity, good biodegradability, and biocompatibility in physiological environments. Gelatin can be combined with monetite which has an important role to help concentrate cellular components and blood proteins so as to promote clot formation. This study was conducted to determine the effect of adding variations in monetite concentrations of 0%, 3%, 5%, 7%, and 10% on the characteristics of porosity, mechanical properties, degradation behavior, and toxicity properties of wound dressing with a gelatin base. Samples were synthesized by the method freeze drying namely the method of drying materials in a frozen state by removing the water content directly from the solid state to vapor without going through the liquid phase. Once done freeze drying, the sample will be heated using vacuum drying oven to form cross-linking and proceed with the characterization process. The results of the porosity characterization show that monetite has a role in reducing the available pore volume so that it can reduce the porosity of the gelatin sponge by 4% to 7%. As for its degradation behavior, monetite can maintain the integrity of the gelatin network thereby increasing the ability of the sample to resist degradation. And through the characterization of cytotoxicity, it can be seen that the addition of variations in the percentage of monetite does not have a significant impact on the viability of the samples."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sylvia Lioner
"Hidrogel adalah pembalut luka modern yang dapat menangani eksudat luka sekaligus mempertahankan kelembaban yang optimal. Hidrogel yang hanya mengandung satu polimer memiliki kekuatan mekanik, elastisitas, dan stabilitas yang rendah. Oleh sebab itu, penggabungan dua jenis polimer dalam pembuatan hidrogel banyak diterapkan dalam aplikasi biomedik saat ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengarakterisasi dan membandingkan hidrogel yang dibentuk dari polimer kitosan dan gelatin yang ditaut silang menggunakan glutaraldehid dan genipin untuk pembalut luka. Kedua hidrogel dibuat menggunakan metode yang sama yaitu menggunakan agen penaut silang kimia. Morfologi, identifikasi gugus fungsi, pola difraksi sinar-X, stabilitas termal, sifat mekanik, kemampuan mengembang, dan evaporasi air dari hidrogel diuji. Hasil karakterisasi dari kedua hidrogel serupa karena glutaraldehid dan genipin memiliki mekanisme taut silang yang serupa terhadap polimer kitosan dan gelatin. Kemampuan mengembang metode taut silang glutaraldehid (63,07%) lebih tinggi daripada genipin (58,25%). Hasil uji sifat mekanik metode taut silang glutaraldehid lebih rendah yaitu 0,0061 MPa (mengembang) dan 0,0517 MPa (kering) dibandingkan genipin yaitu 0,0087 MPa (mengembang) dan 0,1187 MPa (kering). Laju evaporasi air metode taut silang glutaraldehid lebih tinggi (27,21%) daripada genipin (24,85%). Berdasarkan hasil karakterisasi dan evaluasi, hidrogel yang ditaut silang dengan genipin dapat menggantikan hidrogel ditaut silang glutaraldehid sebagai pembalut luka.

Hydrogels are modern wound dressings which have the ability to absorb wound exudates while providing an optimum moist environment for the wound. Hydrogels made up of just one polymer have poor mechanical properties, low elasticity, and thermal instability. Therefore, two or more different types of polymers were usually used in the fabrication of hydrogels for applications in biomedical areas. The purpose of this study is to prepare chitosan/gelatin hydrogels crosslinked with glutaraldehyde and genipin as well as to characterize and study their properties as a wound dressing. Both hydrogels were fabricated by chemical crosslinking using a crosslinker. Morphology, FT-IR analysis, X-ray diffraction, thermal stability, mechanical properties, swelling capability, and water evaporation were tested. Characterization of both hydrogels showed similar results because they have similar crosslinking mechanisms when added to chitosan and gelatin. Glutaraldehyde-crosslinked hydrogel has higher swelling capability (63.07%) than genipin (58.25%). Glutaraldehyde-crosslinked hydrogel has lower tensile strength which are 0.0061 MPa (swelling) and 0.0517 MPa (dried) than genipin which are 0.0087 MPa (swelling) and 0.1187 MPa (dried). Glutaraldehyde- crosslinked hydrogel has higher water evaporation rate (27.21%) than genipin (24.85%). Based on overall characteristics and evaluation, genipin-crosslinked hydrogel can be used to replace glutaraldehyde-crosslinked hydrogel as a wound dressing."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fauzana Fauzi
"Ekstrak buah pare memiliki berbagai macam khasiat, namun hampir semua kandungannya memiliki rasa yang sangat pahit. Penelitian sebelumnya membuktikan bahwa beads alginat dapat menutupi rasa pahit ekstrak sambiloto (Andrographis paniculata). Pada penelitian ini beads ekstrak buah pare (Momordica charantia Linn) dibuat dengan menggunakan metode gelasi ion dengan terjadinya taut silang antara natrium alginat dengan kalsium klorida yang dimanfaatkan untuk menutupi rasa pahit. Beads dibuat menggunakan natrium alginat (1,5% b/v) dengan berbagai perbandingan ekstrak buah pare (0,5:1; 1:1; dan 2:1), gelatin (2% b/v) dan CaCl2 3%. Formula beads dievaluasi fisik dan fungsional meliputi morfologi, efisiensi proses, ditribusi ukuran partikel, daya mengembang, kadar air, dan uji rasa pahit. Formula 1 dengan perbandingan ekstrak:alginat (0,5:1) yang memiliki bentuk hampir bulat dengan ukuran diameter 600-1200 µm, daya mengembang 113,21% dan kadar air 15,34% menunjukkan formula yang paling optimal menutupi rasa pahit karena memiliki nilai yang berbeda bermakna secara statistik dengan nilai p<0,05 jika dibandingkan dengan standar.

The bitter gourd fruit has many pharmaceutical effect, but almost all the substances was bitter. The previous study has shown that alginate beads can mask the bitter flavour of sambiloto (Andrographis paniculata). In this study beads of bitter gourd fruit extract (Momordica charantia Linn) was prepared by using ionic gelation method that cross linking occured between sodium alginate and calcium chloride that used to covering the bitter flavour. Beads were prepared using sodium alginate (1.5% w/v) with various comparisons bitter gourd fruit extract (0,5:1, 1:1, and 2:1), gelatin (2% w/v), and CaCl2 3%. The obtain beads were characterized physically and functionally include morphology, process efficiency, particle distribution, swelling index, and water content. Formula one with comparison extract:alginate (0,5:1) which has almost spherical shape with diameter 600-1200 µm, swelling index 113,21% and water content 15,34% has shown the best formula could cover the bitter taste that has the value statisticly different with p value >0,05 if compared with standard."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2017
S69352
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diah Ayu Susilowati
"Biomaterial pada rekayasa jaringan tulang harus memenuhi karakteristik yaitu biokompatibilitas, efektivitas, dan non-toksisitas. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari karakteristik komposit hidroksiapatit dan fibroin sutra dengan dan tanpa gelatin yang disiapkan dengan ex-situ berbantukan iradiasi gelombang mikro. Pengujian karakterisasi yang dilakukan pada penelitian ini adalah X-Ray Diffraction, Fourier Transform Infared, dan Scanning Electron Microscopy. Pengujian mekanik yang dilakukan pada penelitian ini adalah micro-Vickers. Hasil XRD menyatakan ukuran kristalin pada sampel HA80/SF20/Gel5% bernilai 166 Å sedangkan pada sampel HA70/SF30/Gel5% bernilai 134 Å. Hal ini menunjukkan bahwa pelebaran puncak dipengaruhi oleh ukuran kristalin. Karakteristik FTIR untuk gugus fungsi pada sampel HA70/SF30/Gel5% lebih lemah dibandingkan dengan HA70/SF30, artinya kandungan H2O HA70/SF30/Gel5% lebih rendah daripada HA70/SF30. Selanjutnya hasil analisis morfologi permukaan didapatkan partikel aglomerat dengan pori-pori yang saling berhubungan serta penambahan gelatin dapat menyebabkan aglomerasi partikel berbentuk serpihan. Pada hasil uji micro-Vickers menunjukkan dugaan sementara bahwa gelatin dalam komposit HA/SF/Gel mengakibatkan nilai kekerasan semakin tinggi, yaitu pada HA70/SF30/Gel5% dengan nilai 0,049 Hv.

Biomaterials in bone tissue engineering must meet the characteristics, namely biocompatibility, effectiveness, and non-toxicity. This research aims to study the characteristics of hydroxyapatite and silk fibroin composites with and without gelatin prepared by ex-situ assisted by microwave irradiation. The characterization tests carried out in this research were X-Ray Diffraction, Fourier Transform Infrared, dan Scanning Electron Microscopy. The mechanical tests carried out in this research were micro-Vickers. The XRD results show that the crystalline size in the HA80/SF20/Gel5% sample is 166 Å, while in the HA70/SF30/Gel5% sample it is 134 Å. This shows that peak broadening is influenced by crystalline size. The FTIR characteristics for functional groups in the HA70/SF30/Gel5% sample are weaker than those of HA70/SF30, meaning that the H2O HA70/SF30/Gel5% lower than HA70/SF30. Furthermore, the results of surface morphology analysis showed agglomerate particles with interconnected pores and the addition of gelatin could cause agglomeration of flake-shaped particles. On test results micro-Vickers shows a temporary assumption that gelatin in the HA/SF/Gel composite results in a higher hardness value, namely at HA70/SF30/Gel5% with a value of 0,049 Hv."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadya Alifia Fadhilah
"Pesatnya perkembangan industrialisasi dan pertambahan penduduk secara besar-besaran telah menyebabkan pencemaran air yang serius. Timbal (Pb) dan tembaga (Cu) merupakan logam berat beracun yang menjadi penyebab utama pencemaran lingkungan karena pengaplikasiannya dalam berbagai industri. Adsorpsi dianggap sebagai salah satu cara efektif yang digunakan dalam mengolah air terkontaminasi logam berat karena pengoperasiannya sederhana, konsumsi energi rendah, sesuai dengan ekonomi sirkular dan pembangunan berkelanjutan. Pada studi ini telah berhasil disintesis hidrogel komposit alginat/gelatin/bentonit (ALG/GEL/BT) yang digunakan sebagai adsorben logam berat Pb2+ dan Cu2+. Hidrogel komposit ALG/GEL/BT dikarakterisasi menggunakan FTIR, SEM-EDX, AAS, dan XRD. Efisiensi adsorpsi ALG/GEL/BT untuk Cu2+ mencapai 79,24% dan kapasitas adsorpsi sebesar 33,97 mg/g. Pada adsorpsi Pb2+, efisiensi yang diperoleh mencapai 98,98% dan kapasitas adsorpsi hingga 43,64 mg/g. Hidrogel komposit ALG/GEL/BT mampu mengadsorpsi secara optimum dengan dosis adsorben 0,07 g, komposisi bentonit 42,9 wt%, temperatur 55 ºC, pH 7, selama 100 menit. Studi kinetika adsorpsi Pb2+ dan Cu2+ menggunakan hidrogel komposit ALG/GEL/BT mengikuti pseudo orde kedua dan model isoterm adsorpsi sesuai dengan Freundlich untuk Pb2+ dan Cu2+.

The rapid development of industrialization and massive population growth have caused serious water pollution. Lead (Pb) and copper (Cu) are toxic heavy metals which causes environmental pollution due to their application in various industries. Adsorption is considered as one of the effective methods used in treating water contaminated by heavy metals due to its simple operation, low energy consumption, in line with circular economy and sustainable development. In this study, an alginate/gelatin/bentonite (ALG/GEL/BT) composite hydrogel was successfully synthesized which was used as an adsorbent for heavy metal Pb2+ dan Cu2+. ALG/GEL/BT composite hydrogel were characterized using FTIR, SEM-EDX, AAS, and XRD. The adsorption efficiency of ALG/GEL/BT for Cu2+ reached 79.24% and the adsorption capacity was 33.97 mg/g. In Pb2+ adsorption, the efficiency obtained reached 98.98% and the adsorption capacity was up to 43.64 mg/g. The ALG/GEL/BT composite hydrogel was able to adsorb optimally with a dose of 0.07 g adsorbent, 42,9 wt%bentonite composition, temperature 55 ºC, pH 7, for 100 minutes. The adsorption kinetics study of Pb2+ dan Cu2+ using the ALG/GEL/BT hydrogel composite followed the pseudo-second order and the adsorption isotherm model according to Freundlich for Pb2+ dan Cu2+."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marselinus Duapadang
"Latar Belakang: Trauma dentoalveolar merupakan kerusakan pada daerah gigi dan tulang alveolar serta jaringan pendukung gigi. Prosedur pemulihan dengan cara Bone grafting yang menggantikan tulang yang hilang. Bahan alami seperti Hidroksiapatit Gelatin dan propolis dilaporkan dapat meningkatkan proliferasi dan mineralisasi sel osteoblas.
Tujuan: Untuk menetapkan peningkatan proliferasi dan minrealisasi setelah pemajanan elusi hidroksiapatit, gelatin, dan propolis 6% pada hari ke-7, 14, dan 21 terhadap medium kultur sel osteoblast sebagai bone graft secara in vitro.
Metode: Melakukan uji pewarnaan Alizarin Red Staining (ARS) pada kelompok perlakuan dengan interval waktu hari ke-7, 14, dan 21. Analisis menggunakan ImageJ menentukan deposisi kalsium dan jumlah sel osteoblast.
Hasil: Pada tiap interval waktu hari ke-7, 14, dan 21 kelompok uji Hidroksiapatit-Gelatin-Propolis mengalami peningkatan deposisi kalsium dan jumlah sel. Namun, terdapat hasil fluktuatif pada beberapa kelompok uji pada hari ke-7, 14, dan 21.
Kesimpulan: Elusi Hidroksiapatit-Gelatin-Propolis dapat meningkatkan proliferasi dan mineralisasi pada sel osteoblast.

Background: Dentoalveolar trauma is damage to the area of ​​​​the tooth, the alveolar bone and the supporting tissues of the teeth. A recovery procedure by means of bone grafting which replaces the lost bone. Natural ingredients such as Hydroxyapatite Gelatin and propolis are reported to increase the proliferation and mineralization of osteoblast cells.
Aim: To determine the increase in proliferation and mineralization after exposure hydroxyapatite, gelatin, and propolis 6% elution on days 7, 14, and 21 to osteoblast cell culture medium as bone graft in vitro.
Method: Performed Alizarin Red Staining (ARS) staining test on the treatment group with time intervals of 7, 14, and 21 days. Analysis by using ImageJ to determined calcium deposition and the number of osteoblast cells. Result : At each time interval of 7, 14, and 21 days the Hydroxyapatite-Gelatin-Propolis test group experienced an increase in calcium deposition and cell number. However, there were fluctuating results in several test groups on the 7th, 14th, and 21st days.
Conclusion: Hydroxyapatite-Gelatin-Propolis elution can increase the proliferation and mineralization of osteoblast cells.
"
Depok: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>