Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3958 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Matrix metalloproteinases (MMPs) are proteolytic enzymes that are involved in many physiological and pathological processes. The field of MMP research is very important due to the implications of the distinct paralogs in both human physiology and pathology. Over-activation of these enzymes results in tissue degradation, producing a wide array of disease processes such as rheumatoid arthritis, osteoarthritis, tumor growth and metastasis, multiple sclerosis, congestive heart failure, and others. Thus MMP inhibitors are candidates for therapeutic agents to combat a number of diseases.
The present book discusses the design and development of different classes of inhibitors of important classes of MMPs, such as gelatinases and collagenases. The articles focus specifically on structure-activity relationships of all classes of compounds and on their modes of action and specificity of binding with the receptors based on experimental and theoretical studies. These studies constitute a valuable asset for all those involved in drug development."
Heidelberg : Springer, 2012
e20401577
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Arif Wicaksono
"Latar Belakang. Data mengenai segmen plantar pada populasi belum banyak diteliti. Data ini penting sebagai penunjang epidemiologi dan dapat digunakan sebagai dasar penelitian lebih lanjut atau terapi jika terdapat kelainan segmen plantar.Tujuan. Tesis ini bertujuan untuk mengetahui profil plantar berupa lengkung kaki, perbedaan tekanan plantar kanan dan kiri dan tempat tekanan tertinggi di kaki.
Metode. Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan instrumen penelitian berupa alat pemindai plantar yaitu MatScan.
Hasil. Sebanyak 100 subjek sehat(50 laki-laki, 50 perempuan)ikut serta dalam penelitian ini dan didapatkan hasil: (1) proporsi lengkung kaki normal 89%, lengkung tinggi 7% dan lengkung rendah 4%;(2) uji Mann-Whitney dengan asumsi adanya perbedaan tekanan plantar kanan dan kiri memperlihatkan hasil p=0,954 (3) terdapat 5 tempat tekanan tertinggi pada plantar yang berpotensi menjadi ulkus.
Kesimpulan. (1) proporsi lengkung kaki normal 89%, lengkung tinggi 7% dan lengkung rendah 4%;(2) tidak terdapat perbedaan tekanan yang bermakna pada kaki kanan da kaki kiri; dan (3) tempat titik tekanan tertinggi pada plantar terdapat di tumit, metatarsal II, metatarsal I, hallux dan basis os metatarsal V.

Background. There was not many research concerning plantar segment in the population an. This data is important to be epidemiological and data base for further reserach and therapy.
Aims. This thesis was aimed to describe plantar profile : the foot arch, plantar difference of right and left foot and the peak of plantar ressure.
Method. This research was used observational analytic method and Matscan plantar scanner as main instrument.
Results. A hundred healthy subjects (50 males, 50 females) were participated in this study and the results were as follows: (1) the proportion of normal foot arch is 89% followed by high arch 7% and low arch 4%; (2) Mann-Whitney test was used in assumption that there is a difference between right and left plantar pressure shows p=0.954; (3) there is five peak area of plantar pressure that can lead to ulceration.
Conclusion.(1) the proportion of normal foot arch in this research is 89% followed by high arch 7% and low arch 4%; (2) there is no plantar pressure difference between right and left foot; (3)the peak pressure area can be found in heel, bone of metatarsal II, bone of metatarsal I, thumb dan the base of metatarsal V."
Depok: Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nawangsari
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan data pengaruh penghentian pajanan
monosodium glutamat terhadap gambaran histologis tubuli seminiferi testis pada
tikus putih (Rattus norvegicus) dewasa. Penelitian ini adalah penelitian
eksperimental in vivo prospektif, menggunakan tikus putih (Rattus norvegicus)
dewasa strain Sprague Dawley yang diberi msg dosis 4 g/kgBB dan 6 g/kgBB tiap
hari selama 30 hari. Msg diberikan dengan dosis 4 g/kgBB dan 6 g/kgBB yang
dilarutkan dalam aquades, masing-masing pada satu kelompok besar. Selain itu
digunakan sekelompok besar tikus sebagai kelompok perlakuan yang hanya
diberikan aquades. Perlakuan dilakukan dengan pemberian menggunakan sonde
1,5 ml aquades atau aquades 1,5 ml yang merupakan larutan msg sesuai dosis.
Sehari, 14 hari dan 28 hari pasca penghentian pajanan, tikus disakrifikasi dan
dilakukan pengamatan. Pengamatan dilakukan pada tubuli seminiferi testis, yaitu
pada diameter tubuli seminiferi, jumlah spermatogonia, jumlah spermatosit dan
jumlah spermatid. Penelitian ini menyimpulkan adanya perubahan (regenerasi)
pada tubuli seminiferi, meskipun belum sampai pada keadaan seperti kontrol
perlakuan. Data ini diharapkan dapat memberi informasi dan membuka
kesempatan penelitian lanjut yang terkait dengan mekanisme regenerasi pasca
kerusakan oleh monosodium glutamat

ABSTRACT
The aim of this study was to analize histological appearance of testis after
termination of msg exposure. Msg was given 4 g/kg BW and 6 g/kg BW soved ini
aquadest. Each those treatment was given in two group of rats. This study also
used a group of treatment control rat. The treatment was done by giving with
sonde 1,5 ml aquadest or 1,5 ml aquadest with msg according the doses. The testis
were isolated one day, 14 days and 28 days after termination of msg exposure; the
rat were sacrificed and were examined the histological appearances of the testis.
Spesificaly, the examination was done to tubuli seminiferi diameter, the amount
of the spermatogonia, spermatocyts and spermatids. This study concluded that
there was changed (regeneration) of the tubuli seminiferi, although not yet reach
the situation in the control groups."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Gramedia, 1988
613.2 PRE t (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Dewy Haryanti Parman
"Gagal Ginjal Terminal dengan adekuasi nutrisi sangat penting bagi kualitas hidup pasien hemodialisis, namun sering tidak dapat terpenuhi akibat beberapa faktor seperti ketidakpatuhan pasien terhadap diet, atau efek dari uremia yang menyebabkan penurunan nafsu makan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan adekuasi nutrisi terhadap kualitas hidup pasien yang menjalani hemodialisis di RSUD Dr.Achmad Mochtar Bukittinggi.
Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif korelasi dengan menggunakan metode pendekatan cross sectional dengan total sampling, dengan perhitungan rumus jumlah sampel di dapatkan minimal 53 sampel namun untuk lebih meningkatkan tingkat kepercayaan pada penelitian ini maka digunakan total sampling sebanyak 65 responden.
Analisis hasil penelitian yang menggunakan Chi-Square (bivariat) dengan α=0,05, didapatkan hubungan yang bermakna antara Indeks Massa Tubuh, Albumin, Feritin, TIBC, HDL, trigliserida, LDL, kalori, protein, lemak, adekuasi nutrisi dengan kualitas hidup dengan nilai p berkisar antara p=0,0005 ? 0,33, Pada penelitian ini disimpulkan bahwa adekuasi nutrisi dapat memberikan manfaat terhadap kualitas hidup pasien hemodialisis."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
T35765
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gulshan Fahmi El Bayani
"Penelitian ini merupakan sebuah studi cross sectional yang bertujuan melihat hubungan pendidikan orang tua, pola konsumsi susu saat balita, dan faktor-faktor lain dengan status gizi (TB/U) serta dampak TB/U terhadap prestasi belajar. Penelitian melibatkan 96 anak kelas satu di SDN Kedung Waringin 02 dan 03, data-data diperoleh dari pengukuran tinggi badan secara langsung, pengisian kuesioner oleh ibu, dan nilai rapor dari sekolah.
Hasil penelitian menunjukkan rata-rata tinggi badan anak laki-laki (115.85cm ± 5.14) lebih rendah dibandingkan anak perempuan (117.45cm ± 5.75). Terdapat hubungan yang bermakna secara statistik antara pendidikan ibu, pendidikan ayah, dan pola konsumsi susu saat balita dengan TB/U pada anak kelas satu. Tidak ditemukan hubungan yang bermakna secara statistik antara TB/U dengan prestasi belajar, akan tetapi anak dengan tubuh yang pendek (Z-score TB/U < -2SD) cenderung memiliki rata-rata prestasi belajar yang lebih rendah (71.94) daripada anak dengan tubuh yang tidak pendek (Z-score TB/U ≥ -2SD) (76.40). Pendidikan ibu dan ayah, dan pola konsumsi susu saat balita yang baik merupakan faktor-faktor yang dapat mendukung tercapainya status gizi (TB/U) yang baik.

This study was a cross sectional study that examines the relationships of parental education, the pattern of consumption of milk in toddler, and other factors with nutritional status (H/A) and the impact of H/A on learning achievement. The study involved 96 children in first class at SDN Kedung Waringin 02 and 03, the data obtained from direct measurements of height, filling out maternal questionnaires, and school report scores.
The results showed the average height of boys (115.85cm ± 5.14) lower than girls (117.45cm ± 5.75). There are statistically significant relationships between mother's education, father's education, and the toddler pattern of milk consumption with H/A on first-grade children. Found no statistically significant association between H/A with school learning achievement, but children with short stature (Z-score H/A <-2SD) tend to have average lower learning achievement (71.94) than children without short stature (Z-score H/A ≥-2SD) (76.40). Maternal and paternal educations, and patterns of milk consumption in toddler that good are all factors that can support the achievement of good nutritional status (H/A).
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S46646
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Prasiswantoro Saksono
"Objektif: Pengurangan pada jumlah gigi posterior dapat dihubungkan dengan asupan nutrisi, status nutrisi, dan kemampuan mastikasi pada lansia. Penelitian sebelumnya mengenai hubungan antara kehilangan gigi, asupan nutrisi, status nutrisi, dan kemampuan mastikasi. Metode: Total 158 subjek berusia diatas 60 tahun di kota Depok, Jawa Barat, Indonesia. Gigi posterior dibagi menjadi 2 grup berdasarkan Index Eichner; grup A2-B3 dan grup B4-C3. Untuk pengukuran asupan nutrisi dilakukan menggunakan semi-quantitative food-frequency questionnaire dengan mengukur jumlah kalori, dan untuk mengukur status nutrisi menggunakan Mini-Nutritional Assessment-Short Form. Hasil: 74% subjek perempuan, 26% laki-laki. Terdapat perbedaan signifikan pada nilai rata-rata kemampuan mastikasi (p = 0.000), Eichner grup A2-B3 (5.66 ± 1.80) dan B4-3 (3.20 ± 1.25). Namun, tidak ada perbedaan signifikan antara status nutrisi dan asupan nutrisi pada kedua grup Eichner. Kesimpulan: Hasil penelitian ini menyatakan bahwa kehilangan gigi berhubungan dengan kemampuan mastikasi, namun tidak pada status nutrisi ataupun asupan nutrisi pada lansia.

Objective: A reduction in the number of posterior teeth is associated with diminished nutrition intake, nutritional status, and masticatory performance in the elderly. Previous studies on the relationships between tooth loss, nutrition intake, nutritional status, and masticatory performance have yield varying results. Methods: A total of 158 subjects aged 60 years and older from Depok, West Java, Indonesia were enrolled in the study. Posterior tooth contacts were assessed based, and the subjects were accordingly divided into two groups based on the Eichner Index; group A2-B3 and group B4-C3. A semi-quantitative food-frequency questionnaire was used to measure nutritional intake in the form of total calories, and the Mini-Nutritional Assessment-Short Form was used to measure nutritional status. Results: Seventy-four percent of participants were females, and the remaining (26%) were males. A significant difference in the mean masticatory performance score (p = 0.000) was noted between Eichner group A2-B3 (5.66 ± 1.80) and B4-C3 (3.20 ± 1.25). However, no statistically significant differences in nutritional status and calorie intake were noted between the two groups. Conclusion: These findings indicate that the number of teeth lost is related to mastication, but not to nutritional status or calorie intake in the elderly.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2019
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Hongkong: Duzhe Wenzhai Yuandong, 1998
R SIN 403.641 DUZ
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Uswatul Khasanah
"Kelompok anak usia sekolah beresiko dalam siklus pertumbuhan dan perkembangan, memerlukan unsur gizi dengan jumlah yang lebih besar dari kelompok umur yang lain. salah satu masalah kesehatan pada anak usia sekolah adalah masalah gizi. Adanya pengaruh pola asuh dan karakteristik keluarga meliputi pendidikan orang tua, status pekerjaan orang tua, pendapatan keluarga, tipe keluarga, dan pengasuh anak dapat meningkatkan risiko status gizi.
Tujuan penelitian ini mengidentifikasikasi hubungan pola asuh dan karakteristik keluarga terhadap status gizi anak usia sekolah di SD Negeri Kelurahan Tugu Kota Depok. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional, dan jumlah sampel 157 responden sesuai kriteria inklusi.
Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan bermakna antara: Pendidikan ibu; status pekerjaan ibu; pendapatan keluarga; tipe keluarga; pengasuh anak, dan pola asuh terhadap status gizi anak usia sekolah (p<0.05). Faktor dominan yang mempengaruhi status gizi adalah pola asuh, tingkat pendapatan keluarga, pendidikan ibu, tipe keluarga, status pekerjaan ibu, dan pengasuh anak. Pola asuh merupakan variabel paling dominan yang berhubungan dengan status gizi anak usia sekolah.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa pola asuh dan beberapa dari karakteristik keluarga mempengaruhi status gizi pada anak usia sekolah. Hal ini diperlukan intervensi pemerintah melalui Departemen Kesehatan, Departemen Pendidikan untuk pemberdayaan masyarakat terutama orang tua anak usia sekolah untuk meningkatkan status gizi yang baik bagi anggota keluarganya.

Groups of school-age children at risk in a cycle of growth and development, require nutrients in greater numbers than other age groups.. The influence of parenting and family characteristics including parental education, parental employment status, family income, family type, and child caregivers can increase the risk of nutritional status.
The purpose of this study identificated parenting relationship and family characteristics on the nutritional status of school-age children in the Elementary School. This research is cross sectional, at the 157 respondents.
The results showed significant relationship between: mother education; mother employment status; family income; family type; caregivers of children, and parenting on the nutritional status of school age (p <0.05). Dominant factor affecting the nutritional status of parenting, family income, maternal education, family type, employment status of family.
Parenting is the most dominant variables associated with nutritional status of school-age children. This required the intervention of government through the Ministry of Health, Ministry of Education to empower people, especially parents of school-age children to improve nutritional status is good for family members.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
T30626
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Purba, Hanna Theresia Olivia
"Natural Deep Eutectic Solvents (NADES) semakin banyak menarik perhatian sebagai pelarut alternatif ramah lingkungan pengganti pelarut organik konvensional yang toksik dan berbahaya bagi lingkungan. NADES tidak volatil, memiliki solubilitas tinggi, toksisitas rendah, dan selektivitas yang dapat diatur. Pada penelitian ini, ekstraksi dilakukan dengan metode NADES-UAE dengan biomarker yaitu eurikumanon. Eurikumanon merupakan senyawa utama yang terdapat pada tanaman akar pasak bumi dan memiliki efek farmakologis. Sebagai metode pembanding dilakukan ekstraksi refluks dengan pelarut metanol. Adapun NADES yang dipakai merupakan campuran antara kolin klorida sebagai akseptor ikatan hidrogen dengan tiga gula poliol sebagai donor ikatan hidrogen yaitu gliserol, xilitol, dan sorbitol. Optimasi metode ekstraksi dilakukan menggunakan Response Surface Methodology (RSM). Faktor yang dioptimasi untuk kondisi ekstraksi meliputi waktu ekstraksi dan persen penambahan air. Kadar eurikumanon diukur menggunakan Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT) dengan fase gerak asam format 0,1% : asetonitril (90:10 v/v), laju alir 1,0 mL/menit, dan panjang gelombang 254 nm. Kolin Klorida-gliserol merupakan NADES terbaik untuk mengekstraksi eurikumanon dibandingkan kolin klorida-xilitol, dan kolin klorida-sorbitol. Kadar eurikumanon tertinggi diperoleh yaitu sebesar 16,90 mg/g pada waktu ekstraksi 50 menit dan penambahan air 50%. Hasil penetapan kadar eurikumanon dengan ekstraksi NADES-UAE yaitu sebesar 16,90 mg/g berbeda signifikan dengan hasil penetapan kadar dengan ekstraksi refluks sebesar 0,1002 mg/g. Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa NADES kolin klorida-gliserol dapat menarik senyawa eurikumanon dari akar pasak bumi.

Natural Deep Eutectic Solvents (NADES) are increasingly attracting attention as an environmentally friendly alternative to conventional organic solvents that are toxic and harmful to the environment. NADES is not volatile, has high solubility, low toxicity, and adjustable selectivity. In this study, extraction was carried out by the NADES-UAE method with a biomarker, namely eurycomanone. Eurycomanone is the main compound found in pasak Bumi roots and has many pharmacological effects. As a comparison method, reflux extraction uses metanol as a solvent. The NADES used is a mixture of choline chloride as a hydrogen bond acceptor with three polyols sugar as hydrogen bond donors, namely glycerol, xilitol, and sorbitol. The optimization of the extraction method uses the Response Surface Methodology (RSM). Optimized factors for extraction conditions include extraction time and percents water addition. Eurycomanone levels were measured using High Performances Liquid Chromatography (HPLC) with a 0.1% formic acid phase: acetonitrile (90:10 v / v), a flow rate of 1.0 mL/min, and a wavelength of 254 nm. Choline Chloride-glycerol is the best NADES for extracting eurycomanone. Optimal conditions for obtaining the highest eurycomanone levels are at 50 minutes extraction time and 50% water addition with levels of 16,90 mg/g. The results of the determination of eurycomanone levels by NADES-UAE extraction 16,90 mg/g were significantly different from reflux extraction 0.1002 mg/g. This research concludes that NADES choline chloride-glycerol can attract eurycomanone compounds from the pasak Bumi roots."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>