Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 51342 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
cover
Warwick, E.J.
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 1983
636.082 WAR p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"Tembakau memiliki nilai ekonomi tinggi sebagai sumber penda-patan petani, bahan baku industri rokok, dan devisa negara. Nilai ekspor tembakau pada tahun 2011 mencapai USD 595,61 juta. Namun, sejak beberapa tahun terakhir, tembakau dan rokok sering diperdebatkan karena adanya kandungan nikotin yang dikaitkan dengan kesehatan. Industri rokok telah mencoba meningkatkan produksi rokok ringan sampai 40% pada tahun 2013, tetapi biayanya mahal sehingga dibutuhkan bahan baku tembakau dengan nikotin rendah. Penurunan kadar nikotin tembakau madura dilakukan melalui pemuliaan secara konven-sional. Seleksi individu dilakukan pada 137 galur. Setelah diskrining, diperoleh 44 galur dan akhirnya tinggal sembilan galur yang memiliki indeks tanaman tinggi dan kadar nikotin rendah. Uji multilokasi menghasilkan dua galur yang kemudian dilepas pada tahun 2004 dengan nama Prancak N-1 dan Prancak N-2. Melalui sosialisasi, pada tahun 2012 kedua varietas telah dikembangkan pada area 3.000 ha di Kabupaten Sumenep dengan produktivitas masing-masing 700 dan 900 kg/ha. Kebijakan yang diusulkan agar petani tetap dapat membudidayakan tembakau ialah (1) peningkatan produktivitas tembakau berkadar nikotin rendah dengan memanfaatkan teknologi maju seperti genetika molekuler; (2) perimbangan alokasi dana pusat dan daerah, dan (3) penelitian pemanfaatan tembakau untuk produk lain."
PIP 7:3 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Antonius Anggito Arissaputro
"Bikunku merupakan suatu aplikasi penunjang informasi bis kuning (bikun); sarana transportasi di lingkungan Universitas Indonesia; yang dibuat oleh Alamsyah et al. melalui penelitiannya pada tahun 2022. Salah satu fitur penting yang ditawarkan dalam aplikasi ini adalah tracking lokasi bikun yang sedang beroperasi secara real-time. Meskipun secara keseluruhan sistem ini dapat menjalankan tugas- nya melakukan tracking lokasi bikun, sistem yang menggunakan frontend React, komunikasi WebSocket, dan database PostgreSQL ini kurang optimal untuk menangani data lokasi yang dikirim oleh driver bikun dan dibaca oleh ribuan sivitas akademik Universitas Indonesia.
Penelitian ini bertujuan melakukan improvement berupa peningkatan performa pada sistem tracking bikun pada aplikasi Bikunku yang meliputi pengukuran end-to-end response time, throughput, CPU usage, memory usage, FPS dan rendering speed. Penelitian terdiri dari pengembangan dari sisi backend protokol komunikasi menggunakan gRPC dengan Kafka, sisi database menggunakan Firebase Cloud Firestore sebagai Realtime Database pada backend, dan sisi frontend menggunakan Flutter sebagai aplikasi mobile. Implementasi frontend Flutter pada akhirnya diinkorporasikan dengan pilihan implementasi backend dengan hasil performa yang terbaik.
Dengan pengembangan menggunakan teknologi tersebut, improvement yang dilakukan pada penelitian ini meliputi pengubahan cara penyaluran data lokasi tracking dan database dari sistem polling menjadi sistem pushing, pengubahan arsitektur sistem yang lebih performant, digunakannya protokol komunikasi yang lebih unggul, perbaikan implementasi pada autentikasi driver sebagai salah satu penyebab bottleneck, pengubahan aplikasi menjadi mobile app, dan digunakannya implementasi maps yang lebih siap untuk production.
Pengetesan dilakukan dengan load testing membandingkan performa masing-masing sistem implementasi baru terhadap sistem terdahulu Alamsyah. Skenario pengetesan sistem backend dan database meliputi request pengiriman lokasi oleh 11 driver bikun, disertai 1800 concurrent user di sisi client untuk membaca simulasi data lokasi terbaru bikun yang beroperasi. Sementara pada sisi frontend dilakukan pengetesan dengan resource profiling dan observasi terhadap simulasi bikun yang berjalan di frontend.
Hasil pengetesan menunjukkan sistem gRPC-Kafka lebih cepat sebesar 96% dengan throughput yang dihasilkan lebih baik 216% dibandingkan dengan sistem Alamsyah, sistem Firebase lebih cepat sebesar 91% dengan throughput yang dihasilkan lebih baik 127% dibandingkan sistem Alamsyah. Dari hasil yang didapat, sistem gRPC-Kafka kemudian dipilih sebagai sistem backend yang diinkorporasikan dengan implementasi Flutter.
Hasil pengetesan sistem Flutter dengan gRPC-Kafka mendapatkan hasil yang lebih baik pada OS Android di semua skenario dengan peningkatan performa metrik CPU usage, max CPU usage, memory usage, dan rendering speed sebesar 27%, 18%, 42%, dan 33%. Sistem Flutter dengan gRPC-Kafka mayoritas lebih baik pada OS iOS di semua skenario, yakni pada metrik memory usage, FPS, dan rendering speed dengan peningkatan performa sebesar 40%, 28%, dan 16%. Sementara dari segi CPU usage dan max CPU usage, sistem Alamsyah lebih baik sebesar 9% dan 0,3% dari sistem Flutter dengan gRPC- Kafka.

Bikunku is an information system application for bikun, a bus transportation facility within the University of Indonesia environment, developed by Alamsyah et al. through their research in 2022. One of the important features offered in this application is real-time tracking of the bikuns' location. Although the overall system is capable of tracking the bikun's location, the system, which utilizes React for the frontend, WebSocket for communication, and PostgreSQL for the database, it is not optimized to handle the location data sent by bikun drivers and accessed by thousands of University of Indonesia stakeholders.
This research aims to improve the performance of the bikun tracking system in the Bikunku application, including measuring end-to-end response time, throughput, CPU usage, memory usage, FPS, and rendering speed. The research consists of the development of backend communication protocol using gRPC with Kafka, development of backend using Firebase Cloud Firestore as Realtime Database, and development of the frontend mobile application using Flutter. The implementation of Flutter frontend is then integrated with the best performing backend implementation.
With the development using technologies listed, improvements made in this research include changing the method of location tracking data delivery and database from a polling system to a pushing system, modifying the system architecture for better performance, utilizing superior communication protocol, improving the implementation of driver authentication as one of the bottleneck causes, transforming the application into a mobile app, and utilizing a more production-ready maps implementation. Load testing is conducted to compare the performance of each new implementation with Alamsyah's previous system.
The testing scenarios for the backend and database systems involve location request submissions by 11 bikun drivers, along with 1800 concurrent users on the client side to simulate reading the latest location data of operating bikuns. On the frontend side, testing is performed using resource profiling and observation of the running bikun simulations.
The test results show that the gRPC-Kafka system is 96% faster with a 216% better throughput compared to Alamsyah's system, while the Firebase system is 91% faster with a 127% better throughput compared to Alamsyah's system. Based on these findings, the gRPC-Kafka system is then chosen as the backend system to be integrated with the Flutter implementation.
The testing results of Flutter with gRPC-Kafka demonstrate better performance on Android OS in all scenarios, with improvements in CPU usage, max CPU usage, memory usage, and rendering speed by 27%, 18%, 42%, and 33%, respectively. The Flutter with gRPC-Kafka system performs better on iOS OS in all scenarios for the majority, which are in terms of memory usage, FPS, and rendering speed, with performance improvements of 40%, 28%, and 16%, respectively. However, in terms of CPU usage and max CPU usage, the Alamsyah system performs better by 9% and 0.3% to the Flutter with gRPC-Kafka system.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mario Serano
"Bikunku merupakan suatu aplikasi penunjang informasi bis kuning (bikun); sarana transportasi di lingkungan Universitas Indonesia; yang dibuat oleh Alamsyah et al. melalui penelitiannya pada tahun 2022. Salah satu fitur penting yang ditawarkan dalam aplikasi ini adalah tracking lokasi bikun yang sedang beroperasi secara real-time. Meskipun secara keseluruhan sistem ini dapat menjalankan tugas- nya melakukan tracking lokasi bikun, sistem yang menggunakan frontend React, komunikasi WebSocket, dan database PostgreSQL ini kurang optimal untuk menangani data lokasi yang dikirim oleh driver bikun dan dibaca oleh ribuan sivitas akademik Universitas Indonesia. Penelitian ini bertujuan melakukan improvement berupa peningkatan performa pada sistem tracking bikun pada aplikasi Bikunku yang meliputi pengukuran end-to-end response time, throughput, CPU usage, memory usage, FPS dan rendering speed. Penelitian terdiri dari pengembangan dari sisi backend protokol komunikasi menggunakan gRPC dengan Kafka, sisi database menggunakan Firebase Cloud Firestore sebagai Realtime Database pada backend, dan sisi frontend menggunakan Flutter sebagai aplikasi mobile. Implementasi frontend Flutter pada akhirnya diinkorporasikan dengan pilihan implementasi backend dengan hasil performa yang terbaik. Dengan pengembangan menggunakan teknologi tersebut, improvement yang dilakukan pada penelitian ini meliputi pengubahan cara penyaluran data lokasi tracking dan database dari sistem polling menjadi sistem pushing, pengubahan arsitektur sistem yang lebih performant, digunakannya protokol komunikasi yang lebih unggul, perbaikan implementasi pada autentikasi driver sebagai salah satu penyebab bottleneck, pengubahan aplikasi menjadi mobile app, dan digunakannya implementasi maps yang lebih siap untuk production. Pengetesan dilakukan dengan load testing membandingkan performa masing-masing sistem implementasi baru terhadap sistem terdahulu Alamsyah. Skenario pengetesan sistem backend dan database meliputi request pengiriman lokasi oleh 11 driver bikun, disertai 1800 concurrent user di sisi client untuk membaca simulasi data lokasi terbaru bikun yang beroperasi. Sementara pada sisi frontend dilakukan pengetesan dengan resource profiling dan observasi terhadap simulasi bikun yang berjalan di frontend. Hasil pengetesan menunjukkan sistem gRPC-Kafka lebih cepat sebesar 96% dengan throughput yang dihasilkan lebih baik 216% dibandingkan dengan sistem Alamsyah, sistem Firebase lebih cepat sebesar 91% dengan throughput yang dihasilkan lebih baik 127% dibandingkan sistem Alamsyah. Dari hasil yang didapat, sistem gRPC-Kafka kemudian dipilih sebagai sistem backend yang diinkorporasikan dengan implementasi Flutter. Hasil pengetesan sistem Flutter dengan gRPC-Kafka mendapatkan hasil yang lebih baik pada OS Android di semua skenario dengan peningkatan performa metrik CPU usage, max CPU usage, memory usage, dan rendering speed sebesar 27%, 18%, 42%, dan 33%. Sistem Flutter dengan gRPC-Kafka mayoritas lebih baik pada OS iOS di semua skenario, yakni pada metrik memory usage, FPS, dan rendering speed dengan peningkatan performa sebesar 40%, 28%, dan 16%. Sementara dari segi CPU usage dan max CPU usage, sistem Alamsyah lebih baik sebesar 9% dan 0,3% dari sistem Flutter dengan gRPC- Kafka.

Bikunku is an information system application for bikun, a bus transportation facility within the University of Indonesia environment, developed by Alamsyah et al. through their research in 2022. One of the important features offered in this application is real-time tracking of the bikuns’ location. Although the overall system is capable of tracking the bikun’s location, the system, which utilizes React for the frontend, WebSocket for communication, and PostgreSQL for the database, it is not optimized to handle the location data sent by bikun drivers and accessed by thousands of University of Indonesia stakeholders. This research aims to improve the performance of the bikun tracking system in the Bikunku application, including measuring end-to-end response time, throughput, CPU usage, memory usage, FPS, and rendering speed. The research consists of the development of backend communication protocol using gRPC with Kafka, development of backend using Firebase Cloud Firestore as Realtime Database, and development of the frontend mobile application using Flutter. The implementation of Flutter frontend is then integrated with the best performing backend implementation. With the development using technologies listed, improvements made in this research include changing the method of location tracking data delivery and database from a polling system to a pushing system, modifying the system architecture for better performance, utilizing superior communication protocol, improving the implementation of driver authentication as one of the bottleneck causes, transforming the application into a mobile app, and utilizing a more production-ready maps implementation. Load testing is conducted to compare the performance of each new implementation with Alamsyah’s previous system. The testing scenarios for the backend and database systems involve location request submissions by 11 bikun drivers, along with 1800 concurrent users on the client side to simulate reading the latest location data of operating bikuns. On the frontend side, testing is performed using resource profiling and observation of the running bikun simulations. The test results show that the gRPC-Kafka system is 96% faster with a 216% better throughput compared to Alamsyah’s system, while the Firebase system is 91% faster with a 127% better throughput compared to Alamsyah’s system. Based on these findings, the gRPC-Kafka system is then chosen as the backend system to be integrated with the Flutter implementation. The testing results of Flutter with gRPC-Kafka demonstrate better performance on Android OS in all scenarios, with improvements in CPU usage, max CPU usage, memory usage, and rendering speed by 27%, 18%, 42%, and 33%, respectively. The Flutter with gRPC-Kafka system performs better on iOS OS in all scenarios for the majority, which are in terms of memory usage, FPS, and rendering speed, with performance improvements of 40%, 28%, and 16%, respectively. However, in terms of CPU usage and max CPU usage, the Alamsyah system performs better by 9% and 0.3% to the Flutter with gRPC-Kafka system."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wishnu Ajie Prayoga
"Saluran kabel tegangan tinggi banyak digunakan pada pengembangan sistem transmisi tenaga listrik di area perkotaan di Indonesia. Terdapat risiko-risiko yang dianalisis sebelum pelaksanaan konstruksi, umumnya dengan mempertimbangkan Rencana Usaha Pembangunan Tenaga Listrik (RUPTL), Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW), dan kemampuan kontraktor dalam menjalankan proyek. Dengan melakukan pengelolaan risiko tersebut, masih terjadi keterlambatan proyek akibat terjadinya kegagalan komisioning. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjawab risiko-risiko apa saja yang berpengaruh terhadap kegagalan komisioning dan bagaimana melakukan pengelolaan serta memberikan respons Ketika risiko-risiko tersebut terjadi. Penelitian ini menggunakan analisis kuantitatif untuk melakukan identifikasi probabilitas risiko yang dapat berdampak pada komisioning, dan tanggapan pakar dengan melakukan survei, focus group discussion, dan wawancara untuk mendapatkan hasil yang obyektif dan solusi yang efisien. Hasil akhir dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan pemetaan risiko untuk mengatasi terjadinya kegagalan dalam komisioning SKTT.

Underground cable is rapidly use in the development of electrical transmission system in urban area in Indonesia. There are risks that being analyzed before the construction begin, commonly involved Electric Power Development Business Plan (Rencana Usaha Pembangunan Tenaga Listrik /RUPTL), Spatial Plans (Rencana Tata Ruang Wilayah /RTRW), and the contractor’s capability to handle the project. However, there are still possibilities of delays that occur because of commissioning failure. The objective of this paper is to answer what are the risks that are influential to the commissioning failure and how to manage and respond when those risks come to occur. This paper uses quantitative analysis to identify the probability of risks that may impact the commissioning, and expert judgment by doing survey, focus group discussion, and interview to gain the most objective and efficient solution. The result of this analysis is to have the risk register to overcome commissioning failure."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jessica Edlyn
"Sintesis ZnO-NP, WO3-NP, dan nanomaterial ZnO-WO3 dilakukan menggunakan ekstrak daun tembakau sebagai sumber basa lemah dan capping agent. Nanopartikel dan nanomaterial hasil sintesis dikarakterisasi menggunakan FTIR, UV-Vis DRS, dan XRD. Hasil karakterisasi dengan FTIR menunjukkan adanya ikatan Zn-O dan W-O pada nanomaterial ZnO-WO3. Hasil karakterisasi UV-Vis DRS menunjukkan bahwa ZnO-NP memiliki band gap 3.21 eV, WO3-NP memiliki band gap 2.30 eV, dan nanomaterial ZnO-WO3 memiliki band gap 2.60 eV. Hasil karakterisasi XRD menunjukkan bahwa ZnO-NP memiliki struktur kristal heksagonal, WO3-NP memiliki struktur kristal triklinik, dan nanomaterial ZnO-WO3 memiliki peak gabungan ZnO-NP dan WO3-NP. Adanya peak baru mengindikasikan terbentuknya struktur baru jejaring ZnO dan WO3. ZnO-NP hasil sintesis memiliki ukuran kristalin sebesar 37.31 nm dan WO3-NP hasil sintesis memiliki ukuran kristalin sebesar 25.35 nm. Aktivitas fotokatalitik nanopartikel ZnO, WO3, dan nanomaterial ZnO-WO3 dilakukan pemodelan degradasi terhadap metilen biru. Aktivitas fotodegradasi metilen biru terjadi peningkatan dibawah sinar tampak dengan nanomaterial ZnO-WO3. Hasil menunjukan bahwa selama 90 menit, degradasi metilen biru menggunakan nanomaterial ZnO-WO3 sebesar 84.19 , sedangkan degradasi metilen biru menggunakan ZnO-NP sebesar 37.86 dan degradasi metilen biru menggunakan WO3-NP sebesar 40.65.

In this research, we synthesize ZnO NP, WO3 NP, and nanomaterial ZnO WO3 using tobacco leaves extract as a weak base source and capping agent. The synthesized nanoparticle and nanomaterial are characterized using FTIR, UV Vis DRS, and XRD. FTIR characterization shows that there are Zn O and W O bond for nanomaterial ZnO WO3. UV Vis DRS characterization shows that ZnO NP has a band gap of 3.21 eV, WO3 NP has a band gap of 2.30 eV, and nanomaterial ZnO WO3 has a band gap of 2.60 eV. XRD characterization shows that ZnO NP has a hexagonal crystal structure, WO3 NP has a triclinic crystal structure, and nanomaterial ZnO WO3 has some peaks combination of ZnO NP and WO3 NP, also there are some new peaks indicates there is a new structure which is ZnO NP and WO3 NP make a network. ZnO NP has a crystalline size of 37.31 nm and WO3 NP has a crystalline size of 25.35 nm. Photocatalytic activity of nanoparticles and nanomaterial is observed by degrading methylene blue as a model in this research. It shows an enhancement of fotodegradation activity of methylene blue under visible light using nanomaterial ZnO WO3 if it is compared with the ZnO NP and WO3 NP, which is under irradiation through 90 minutes, we obtain degradation of ZnO WO3 is 84.19 , whereas for ZnO NP is 37.86 and for WO3 NP is 40.65."
Depok: Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Situngkir, Anna Mariana
"Tumbuhan pulutan {Urena lobata Linn.) merupakan tumbuhan yang
hidup dari daerah beriklim tropis sampai daerah yang beriklim subtropis
termasuk Asia Tenggara. Tumbuhan ini termasuk ke dalam genus Urena darl
famili Malvaceae. Tumbuhan pulutan {Urena lobata Linn.) sering digunakan
oleh masyarakat Indonesia sebagai ramuan obat tradisional.
Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi dan menentukan struktur
senyawa kimia yang terdapat dalam daun pulutan {Urena lobata Linn.). ,
Isolasi senyawa kimia yang terdapat dalam daun pulutan dilakukan dengan
cara merendam daun tersebut dalam petroleum eter disertai pengadukan
agar senyawa yang terdapat dalam daun pulutan lebih larut. Filtrat petroleum eter yang diperoleh dipekatkan dan dilakukan uji bercak dengan '
menggunakan kromatografi lapis tipis (KIT) dengan peiarut pengembang
yaitu n-heksana dan etil asetat dengan perbandingan 8:1. Ekstrak petroleum
eter tersebut kemudlan disaring dengan karbon aktif untuk m'enarik pengotcr
yaitu klorofil. Pemisahan senyawa-senyawa kimia yang terdapat dalam
ekstrak petroleum eter dilakukan dengan kromatografi kolom lambat dengan
menggunakan silika gel sebagai fasa diam dan fasa geraknya berupa
campuran n-heksana dan etil asetat dengan kepolaran yang meningkat.
Senyawa yang diperoleh dari hasil pemisahan dianalisis dengan
menggunakan kromatografi lapis tipis (KIT) dan kromatografi gas (C5C).
Senyawa kimia yang berhasil dilsolasi: dari fraksi petroleum eter adalah
komponen A dan komponen B. Setelah direkristalisasi, keduanya berupa
kt istal putih berbentuk jarum. Kedua komponen tersebut ditentukan
strukturnya dengan spektrofofometer infra merah (IR) dan spektrometer
massa (MS). Komponen A merupakan suatu senyawa golongan triterpen
yaitu friedelin dengan rumus molekul CsoHgpO sedangkan komponen B
merupakan senyawa golongan steroid yaitu stigmasterol dengan rumus
molekul C29H48O dan (3-sitosterol dengan rumus molekul C29H50O."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2002
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Praew Thiengpimol; Supansa Tappreang; Phutlada Onarun
Thammasat Printing House, 2017
500 TIJST 22:1 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>