Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 51328 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Tulisan ini memaparkan teks tragedi sebagai peristiwa atau keadaan yang dialami tokoh cerita dengan menggunakan pendekatan semiotik guna menjelaskan peristiwa tanda, simbol, serta interpretasi yang menjadi acuhan peristiwa kemanusiaan..."
META 7:1 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Silviani Sari
"Skripsi ini menganalisis tokoh eks-tapol G30S dalam dua cerpen karangan Martin Aleida dari sudut pandang psikologi sosial. Tujuannya adalah menganalisis proses pembentukan sikap dan perilaku tokoh eks-tapol G30S dengan menggunakan teori psikologi sosial, serta faktor pemicu atas perilaku tertentu. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sikap dan perilaku tokoh eks-tapol dipengaruhi oleh persepsi tokoh terhadap diri mereka sendiri. Persepsi diri tokoh terbentuk oleh kognisi tokoh terhadap identitasnya, serta pelabelan yang menyertainya. Hasil dari persepsi diri tersebut menimbulkan prasangka, yang kemudian membatasi gerak tokoh. Tokoh Abdullah menyembunyikan jati dirinya, sedangkan tokoh Iramani membersihkan keterangan ET dari KTP-nya.

This undergraduate thesis analyzes the figures of G30S ex-political prisoners in two short stories written by Martin Aleida from social psychological perspective. The purposes are to analyze the forming process of G30S ex-political prisoners attitude and behaviour based on social psychological theory, and the factors of certain attitude. The used method is descriptive-qualitative method. The result of this research shows that attitude and behaviour of G30S ex-political prisoners are influenced by the perception of those figures on themselves. Their self-perception is formed by the cognition of figures on their identity along with the judgement. The result of that perception results in the prejudice that restricts the movement of those figures. A figure named Abdullah hides his identity, while Iramani removes the information on ET from her identity card."
Depok: Universitas Indonesia, 2014
S57590
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muh Irfan
"Karya sastra, masyarakat, dan pengarang memiliki hubungan yang saling terkait dan tidak dapat dipisahkan. Ketiga hal tersebut terlihat pula dalam novel Jamangilak tak Pernah Menangis karya Martin Aleida. Tema cerita yang membahas perselisihan antara masyarakat Porsea dan PT Rayon i Toba tersebut ternyata terkait dengan permasalahan yang ada di dalam kehidupan nyata yaitu masalah PT Toba Pulp Lestari yang ada di Sumatra Utara. Pengangkatan cerita terebut juga tidak lepas dari ideologi serta riwayat Martin Aleida yang sangat sosialis dan pernah terlibat dalam gerakan yang berafiliasi sosialis seperti PKI (Partai Komunis Indonesia). Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan bahwa banyak sekali kesamaan unsur instrinsik novel baik dalam hal alur, tokoh, konflik, serta latar dalam novel Jamangilak tak Pernah Menangis dengan data dan fakta yang ditemukan dari berita dan dokumen-dokumen lembaga yang terlibat dalam kasus industri tersebut.

Literature, society, and writer are three ponit that can not be separated in sociological literature research. Those relation between that point also looked in Jamangilak tak Pernah Menangis novel. The theme of the novel that mention about the conflict between Porsean society and Rayon i Toba Company is similar with real conflict that had happen in PT Toba Pulp Lestari which located in North Sumatra. The idea in mentioning that conflict also have strong relation with Martin Aleida ideology and biography whom has experienced and afiliated with socialis partied like Partai Komunis Indonesia (PKI). Based on the research shows that there are a lot similarities between plot, figure, conflict and setting with data and fact which found in the mass media and nonprofit oganization document.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2015
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Syafarina
"Penelitian ini membahas tema kemanusiaan yang terdapat dalam kelima cerpen pada Lelaki Kabut dan Boneka. Tema kemanusiaan didapat melalui analisis terhadap empat aspek intrinsik karya sastra, yakni tokoh dan penokohan, alur, latar, dan sudut pandang. Skripsi ini juga menjelaskan bagaimana isu-isu kemanusiaan dipersoalkan oleh Helvy Tiana Rosa dalam karyanya. Penelitian ini menggunakan metode penelitian formal dengan analisis struktural yang deskriptif. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa persoalan kemanusiaan merupakan topik utama yang dibicarakan oleh penulis dalam kelima cerpennya.

This research is discuss about the theme of humanity which existed in five short stories of Lelaki Kabut dan Boneka. There are four intrinsic aspects in work of literature which can be used to find the theme of humanity. These four aspects are characters, plot, setting, and point of view. This research is also define how the author make and create the issues of humanity in her works. This tesis uses formal method with descriptive structural analysis. This result is explain that the issues of humanity is the main topic in five short stories of Lelaki Kabut dan Boneka."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
S10915
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sitti Amalina Ummi
"Cerpen merupakan salah satu bentuk karya sastra yang dapat menggambarkan peristiwa kehidupan. Dengan membaca cerpen-cerpen Arab, maka dapat terlihat kondisi masyarakat, lingkungan, serta karakter bangsa Arab pada umumnya. Pada cerpen-cerpen Arab, masalah mengenai perempuan banyak terdapat dalam cerita. Namun karakter perempuan banyak digambarkan sebagai sosok yang lemah dibandingkan dengan laki-laki. Perempuan sering diceritakan berada di bawah kekuasaan kaum laki-laki. Pada skripsi ini akan dibahas lima cerpen karya sastrawan Arab periode modern yang berasal dari Mesir, yaitu Najib Kailani. Kelima cerpen tersebut bertemakan tentang perempuan yang tertindas serta sering direndahkan oleh laki-laki. Empat tokoh perempuan diceritakan sebagai seorang istri yang direndahkan oleh suaminya, dan satu tokoh diceritakan sebagai seorang anak perempuan yang berada di bawah kekuasaan ayahnya. Metode yang digunakan pada skripsi ini adalah metode struktural atau pendekatan analisis, yaitu pendekatan yang memusatkan perhatian kepada analisis dari segi intrinsik karya sastra. Untuk menganalisis sebuah karya sastra yang menggunakan pendekatan ini, maka yang harus dikaji dan diteliti adalah aspek yang membangun karya sastra itu sendiri. Pada skripsi ini, unsur-unsur intrinsik yang dianalisis yaitu unsur yang berkaitan dengan citra perempuan, seperti penokohan, latar, dan amanat cerpen. Pada kelima cerpen tersebut, sangat terlihat jelas bahwa tokoh perempuan mempunyai pengaruh yang besar terhadap jalan ceritanya. Terdapat kesamaan dari beberapa karakter tokoh perempuannya, yaitu digambarkan sebagai tokoh yang berwatak lemah, selalu tertindas atau berada di bawah kekuasaan laki-laki, serta direndahkan atau dilecehkan. Citra yang terbentuk pada tokoh perempuan dalam kelima cerpen yang dibahas adalah perempuan yang bodoh dan mudah ditindas, bersifat sabar dalam menghadapi segala cobaan, pasrah
menerima apapun yang terjadi, dan ada juga yang memberontak melawan laki-laki."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2008
S13418
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Lutfiana Abdullah
"Skripsi ini membahas kepengarangan dan tema tragedi dalam cerpen-cerpen Korrie Layun Rampan. Sebagai pengarang yang produktif, Korrie begitu sering menampilkan tragedi dalam cerpen-cerpennya. Tragedi tersebut muncul dengan cara yang berbeda. Penelitian ini berfokus pada kelima antologi cerpennya: Perhiasan Bulan, Ratapan, Hitam, Tak Alang Kepalang, dan Kayu Naga, kemudian diambil sepuluh cerpen yang dapat merepresentasikan cerpen-cerpen Korrie. Penelitian ini menggunakan pendekatan struktural dan metode deskriptif-analitis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Korrie memiliki suatu pola dalam menampilkan tragedi. Selain itu, terbukti bahwa Korrie berusaha menyampaikan pesan moral di balik tragedi dalam cerpennya.

This undergraduate thesis explained the authorship and themes of tragedy in Korrie Layun Rampan’s short stories. As a prolific author, Korrie often showed tragedies in his stories. Those tragedies were shown in different ways. This research focused on five of his short stories anthology: Perhiasan Bulan, Ratapan, Hitam, Tak Alang Kepalang, and Kayu Naga, and other ten stories which represent Korrie’s works. This research applied structural approach and descriptive-analytic method. The result of the research showed that Korrie have certain pattern in representing the tragedy. Besides, it was proved that Korrie tried to deliver meaningful messages through tragedies in the stories."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S54262
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Veronica Vonny
"
ABSTRAK
Banyak cerpenis tahun 1950-an yang kini terlupakan. Mereka adalah para penulis yang pada waktu itu menyemarakkan periode Sastra Majalah. Salah satu di antaranya adalah Basuki Gunawan. Nama Basuki Gunawan memang tidak begitu dikenal di kalangan pemerhati sastra Indonesia karena ia hanya pernah menerbitkan karya-karyanya sekitar tahun 1950-an dan setelah itu ia menetap di Iuar negeri. Karya-_karyanya itu pun hampir tidak pernah diberikan tanggapan oleh kritikus sastra Indonesia.
Namun demikian, meskipun Basuki Gunawan pada saat itu tidak pula terlalu produktif dalam berkarya (ia hanya pernah menerbitkan 5 cerpen, 12 sajak, dan 1 esai), karya-karya tersebut--khususnya kelima cerpennya--memiliki beberapa kelebihan. Keistimewaan cerpen-cerpen Basuki Gunawan terlihat dari temanya yang bersifat filosofis. Di dalam cerpen-cerpen tersebut terdapat dialog-dialog atau kalimat-kalimat yang mengingatkan pada ucapan atau pandangan hidup beberapa filsuf dan pengarang eksistensialis, di antaranya Kafka, Dostoyevsky, dan Nietzsche. Penggambaran situasi jiwa tokoh-tokohnya juga memanfaatkan gaya penulisan surealisme, yang mempergunakan teori Psikoanalisis Freud sebagai dasarnya.
Kecenderungan di atas dapat dikatakan belum pernah dijumpai pada karya-karya para pengarang lain sebelumnya. Penulisan cerpen dengan ide-ide filosofis dan gaya penulisan nonkonvensional baru dimulai oleh Iwan Simatupang pada tahun 1960-an.
Oleh karena itu, berdasarkan kenyataan-kenyataan di atas, penulis memilih menganalisis lima buah cerpen karya Basuki Gunawan sebagai bahan skripsi-khususnya dari segi temanya-karena karya--karya Basuki Gunawan sepatutnyalah tercatat pula sebagai bagian dari dunia sastra Indonesia.
"
1997
S11071
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diah Safiati Amurwani
"Tujuan utama dari penelitian ini adalah menjelaskan tiga fase dialektika yang terkandung dalam lima sajak karya Bertolt Brecht, yaitu Lob der Dia1ektik, Das Lied vom Wasserrad, Der >Aus Nichts wird Nichts< Song, Ballade yon Tropfen auf den hei_en Stein dan Der Schneider von Ulm.Teori yang digunakan untuk mendukung analisis lima sajak diatas adalah teori dialektika Marx dan juga pendapat Brecht sendiri mengenai sastra dan dialektika. Dari hasil analisis yang dilakukan terhadap sajak-_sajak tersebut, dapat ditarik kesimpulan, bahwa ke lima sajak ini mengandung elemen-elemen dialektika, yaitu tesis, antitesis dan sintesis. Elemen-elemen dialektika yang dipergunakan Brecht ini berguna untuk mendukung tema Klassenkampf yang disampaikannya."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1994
S14625
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Furkanita
"Penulisan skripsi ini bertujuan untuk membuktikan kegagalan Martin Walser menampilkan beberapa aspek kehidupan nyata masyarakat Jerman melalui alur dan karakter para tokoh drama Eiche und Angora yang diramu dalam suatu bentuk drama yang tersendiri. Kehidupan masyarakat Jerman sering dijadikan sebagai latar belakang penulisan karya-karyanya, misalnya drama Eiche und Angora. Selain menghibur, melalui karya ini Walser berusaha menampilkan kekejaman dan kejahatan para pejabat pemerintah Nazi pada akhir Perang Dunia II serta sikap sikap mereka yang mementingkan diri sendiri, dengan harapan agar publik dapat belajar dari pengalaman-pengalaman pahit tersebut. Namun, bentuk dramanya yang mengandung perpaduan berbagai unsur drama yang tidak berpadu justru melemahkan penggambaran kehidupan nyata itu. Hal ini dapat diperkuat dengan telaah-telaah Rainer Taeeni dan AE. Waine serta pen_dapat Walser sendiri tentang Eiche und Angora. Ketidakpadu_an unsur-unsur itu mengakibatkan publik akhirnya menilai Eiche und Angora sebagai drama komedi untuk hiburan semata. Jadi, dapat dilihat bahwa Eiche und Angora tidak ber_hasil mengangkat kehidupan nyata masyarakat Jerman pada suatu masa sekaligus menghibur publik."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1987
S14636
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Panggabean, Maria R.
"Bahasa adalah suatu metode komunikasi yang manusiawi dan dipelajari untuk mengungkapkan ide, emosi, keinginan (desire) melalui sistem arbriter yang dihasilkan oleh simbol-simbol ( Sapir, 1979 :8 ). Karena bahasa merupakan metode komunikasi yang dipe_lajari, maka pemakai bahasa memiliki dua macam pengetahuan yaitu pengetahuan kaidah-kaidah Lode bahasa (kaidah tata bahasa) dan pengetahuan mengenai konvensi-konvensi yang mengontrol kaidah-kaidah bahasa tersebut dalam penyampai_an pesan. Pengetahuan yang disebut terakhir menyangkut ke cocokan, maksudnya komunikasi akan berjalan dengan baik jika pesan yang disampaikan penyapa sama penangkapannya dengan kawan sapa. Kedua jenis pengetahuan tersebut di atas memungkinkan timbulnya kreativitas dalam berbabasa. Dalam suatu karya sastra misalnya, seorang pengarang mungkin mengungkapkan ujaran-ujaran yang masih asing yang belum pernah dipakai."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1986
S14192
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>