Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 145478 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
cover
cover
"Tujuan penelitian ini di maksudkan untuk mengetahui pengaruh: 1) Kepemimpinan kepala sekolah terhadap lingkungan kerja 2) Kepemimpinan kepala sekolah terhadap motivasi kerja guru, 3) lingkungan kerja terhadap motivasi kerja guru dan 4) motivasi kerja guru terhadap kepuasan kerja guru....."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Reinhat
"Skripsi ini membahas pengaruh antara gaya kepemimpinan transformasional dan gaya kepemimpinan transaksional terhadap kepuasan kerja karyawan. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang menggunakan kuesioner untuk mengukur gaya kepemimpinan transformasional dan gaya kepemimpinan transaksional terhadap kepuasan kerja karyawan. Penelitian dilakukan kepada karyawan PT PJB UP Muara Karang. Setelah dilakukan uji regresi berganda, diketahui bahwa gaya kepemimpinan transformasional dan gaya kepemimpinan transaksional memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan. Untuk dapat terus maju dan berkembang, pemimpin PT PJB UP Muara Karang perlu terus menerapkan gaya kepemimpinan transformasional dan transaksional, sehingga kepuasan kerja karyawan PT PJB Muara Karang dapat terus ditingkatkan.

This study discusses the influence between transformational leadership style and transactional leadership style about employee job satisfaction. This study is a quantitative study that used questionnaires to measure the transformational leadership style, transactional leadership style on employee job satisfaction. This study was conducted to employee of PT. PJB UP Muara Karang. After regression measurement, it is known that the transformational leadership and transactional leadership style has a significant impact on job satisfaction. The Management of PT. PJB UP Muara Karang must apply the transformational and transactional leadership style so the satisfaction of employee of Pt. PJB UP Muara Karang can be improved."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S43963
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Edy Wibawa
"Sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) bidang keimigrasian dalam lingkungan Departemen Hukum dan HAM yang berada di bawah dan bertangung jawab langsung kepada Kepala Kantor Wilayah Departemen Hukum dan HAM DKI Jakarta, Kantor Imigrasi Jakarta Selatan dituntut untuk lebih meningkatkan kemampuannya, terutama dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat yang berhubungan dengan keimigrasian dalam wilayah kerjanya secara tanggap dan akurat tanpa mengabaikan prinsip kehati-hatian sehubungan dengan maraknya kejahatan TOC dan terorisme. Sebab salah satu upaya untuk mengatasi hal ini adalah melalui pencatatan yang cermat pemberian paspor kepada penduduk dan dokumen izin tinggal bagi bukan penduduk. Dalam konteks tersebut dituntut kinerja pegawai Kantor Imigrasi yang tinggi, untuk melakukan pengawasan tanpa mengabaikan pelayanan. Sistem dan prosedur sudah dapat berjalan sebagaimana yang diharapkan. Namun jika kinerja pegawai cenderung lemah dan pengawasan yang dijalankan relatif "longgar", maka sisdur cenderung kurang berjalan sebagaimana yang diharapkan. Menghadapi tuntutan pelayanan yang berhubungan dengan keimigrasian diperlukan penanganan oleh seorang pemimpin yang prima, mempunyai kemampuan dan keterampilan teknis dalam memimpin organisasi. Kondisi ini tidak terlepas dari definisi kepemimpinan itu sendiri yang tidak selalu pararel dengan kedudukan dalam struktur organisasi.
Selain model kepemimpinan, faktor lain yang diduga berpengaruh adalah kepuasan kerja pegawai. Kepuasan kerja seorang pegawai yang melaksanakan pekerjaan sesuai dengan jenis pekerjaan yang menjadi tugasnya akan tampak dari hasil kerjanya. Apakah pegawai sudah merasa puas atas hasil pekerjaan maupun imbalan serta kondisi di tempat kerja. Ketika seorang pegawai merasa tidak puas dengan apa yang diberikan oleh organisasi kepadanya, maka umumnya pegawai tidak akan menunjukkan kinerja yang tinggi.
Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, maka pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimanakah gambaran kinerja pegawai dalam memberikan pelayanan di Kantor Imigrasi Jakarta Selatan?
2. Apakah kepuasan kerja pegawai mempengaruhi kinerja pegawai dalam memberikan pelayanan tersebut?
3. Apakah model kepemimpinan turut mempengaruhi kinerja pegawai?
Dengan menggunakan metode penelitian survey, yaitu metode penelitian yang menggunakan instrumen kuesioner sebagai komponen utama pengumpulan data, maka diharapkan pengaruh Model Kepemimpinan dan Kepuasan Kerja terhadap kinerja pegawai Kanim Jakarta Selatan dapat terungkap. Sebab metode ini diharapkan dapat menggambarkan, menuturkan dan menafsirkan keadaan subyek atau obyek penelitian sebagaimana adanya berdasarkan data dan fakta yang ditemukan. Hasil pengukuran kinerja pegawai yang dilakukan secara self assessment, pada umumnya adalah baik. Namun demikian perlu disadari bahwa pengukuran kinerja pegawai ini relatif sederhana dibanding dengan model pengukuran yang lainnya, sehingga harus dipahami secara proporsional. Model kepemimpinan yang ada di Kantor Imigrasi Jakarta Selatan sudah mengarah kepada model yang efektif, walaupun nilai rata-rata ini masih merupakan batas bawah, namun dapat menjadi modal yang cukup untuk mengembangkan model ini lebih lanjut. Model ini merujuk kepada tingkat pelaksanaan tugas praktis dan berorientasi kepada pencapaian hasil pelayanan yang berarti sesuai dengan kebutuhan unit pelaksana teknis (UPT). Sedangkan untuk kepuasan kerja pegawai di Kanim Jakarta Selatan pada dasarnya menunjukkan tingkat kepuasan pegawai relatif kurang puas.
Untuk pengujian hipotesa, hasil penelitian menunjukkan bahwa:
1. Tidak ada hubungan antara mode! kepemimpinan sebagai variabel (Xi) dan Kinerja Pegawai (Y).
2. Ada hubungan antara Kepuasan Kerja sebagai variabel (X2) dengan Kinerja Pegawai (Y). Kuat hubungan antara kedua variabel ini cenderung "sedang".
3. Hubungan Model Kepemimpinan sebagai variabel (X,) dan Kepuasan Pegawai (X2) terhadap Kinerja Pegawai (Y) menunjukkan tidak ada hubungan antara ketiga variabel ini.
Pentingnya pengukuran kinerja pegawai terkait denyan perannya yang sentral dalam mendukung kinerja manajemen secara keseluruhan, sehingga kinerja pegawai perlu dievaluasi secara akurat dan adil sebagai basis untuk berbagai strategi dalam menghargai pegawai, dan pengembangan kinerja mereka. Organisasi seharusnya merancang evaluasi kinerja pegawai dalam jangka periode tertentu bagi pegawai untuk kepentingan peningkatan kerjasama dan memecahkan masalah secara kreatif dan inovatif. Pada dasarnya setiap organisasi harus selalu meningkatkan kualitas kepemimpinan yang ada guna meningkatkan pula kinerja manajemen dan kinerja pegawai. Dalam konteks inilah pengembangan model kepemimpinan yang efektif menjadi penting bagi kepentingan peningkatan kinerja. Kepemimpinan bukan sekedar atasan yang menduduki jabatan struktural semata, melainkan bagaimana cara menggerakkan sumber daya manusia yang ada untuk secara bersama-sama mencapai tujuan organisasi secara efektif, efisien dan legal.

As one of the Technical Implementing Unit (UPT) on immigration in the Department of Law and Human Rights and responsible directly to the Head of District Office of Department of Law and Human Rights DKI Jakarta, the Office of Immigration South Jakarta is demanded to increase its performance, especially in giving immigration service to the public, they must respond and act accurately without loosing the standard of cautious because of the case of TOC and terrorism. One of the solutions is through good recording when they give passport to people and residential document for expatriate.
In that context, employee's good performance is needed to do monitoring without loosing good services. Hence, even the monitoring procedure from their supervisor is weak, the system and procedure can effectively continue as expected. In other side, if the employee's performance tends to decline and the monitoring procedure is also not tied up, thus the system and procedure tend to be unsuccessful. Facing the demand of good services relate to the immigration a good leadership is needed, who has ability and skill to manage the organization. This condition also depends on the definition of the leadership itself which does not always parallel with position in the structure of the organization.
Beside style of leadership, other influential factor is employee's job satisfaction. Their satisfaction in doing their duty is reflected from their work. Even it is a must that they do their official duty, but the supervisor in the organization must perceive any situation that can influence their staffs? performance. Do they satisfy with their work, its compensation and also the environment of their work place? When an employee feels unsatisfied with the compensation from the organization, normally they will work inadequately.
Base on those assumptions, the main problem in the research are:
1. How is the description of the employee's performance in the District Office of Immigration in South Jakarta?
2. Do job satisfaction influence employee's performance in giving services in the office?
3. Is style of leadership also influence employee's performance?
Using survey, a research with questionnaire as its instrument to collect data and other variables and correlation analyses, it is expected that the influence of style of leadership and job satisfaction on employee's performance will be identified. This method is expected to describe, recognize and interpret the condition of the subject or object of the research based on founded data and facts.
The result of the self assessment analyzes is generally good. However, it must be considered that the measurement of the employee's performance is relatively simple compare to other measurement methods, thus it must be considered proportionally. Style of leadership in the office is performance-enhancing skill, and even the average value is at the minimum value, it can be a raw model for further development. This model relates to the practical job and outcome oriented suitable with the organization's objective. For job satisfaction in the office, generally the result shows that it is relatively unsatisfied.
The result also shows the hypotheses analysis that:
1. There is no relation between style of leadership as variable (X1) and employee's performance (Y).
2. There is a relation between job satisfaction (X2) and employee's performance (Y). the strenght of relation between those two variables is moderate.
3. There is no relation between style of leadership as variable (X1) and job satisfaction (X2) with employee's performance (Y).
The importance of employee's performance measurement relates to its significant role in supporting the performance of the management as a whole, thus the performance of the employee must be evaluated accurately as a basis of compensation strategy. The organization should develop an evaluation on employee's performance in a certain period in order to increase the team work and solving problem capacity creatively and innovative.
Basically, every organization must always develop the quality of leadership in order to advance its management's and employee's performance. In this context, the development of a leadership model which is effective is important. Leadership is not only a problem of structural supervisor or functionary, but also a mechanism of how to exaggerate the human resource to obtain the organization's objective effectively, efficiently and legally.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
T21616
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gede Putra Suastika
"Berdasarkan Keputusan Presiden No. 95 tahun 1999 Badan Administrasi Kepegawaian Negara (BAKN) berubah menjadi Badan Kepegawaian Negara (BKN). BKN dipimpin oleh seorang Kepala yang bertugas memimpin BKN, berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden. Direktorat Kepangkatan dan Mutasi merupakan salah satu direktorat yang ada di BKN. Direktorat ini bertugas menyiapkan pertimbangan teknis kenaikanpangkat PNS, pertimbangan status dan kedudukan hukum kepegawaian, pemberian persetujuan kenaikan pangkat, peninjauan masa kerja, pengangkatan Asisten Peneliti sampai dengan Peneliti Madya, dan mutasi lain-lain, pengalihan / penyaluran PNS, serta penetapan kenaikan pangkat PNS. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh Kepemimpinan dan Motivasi Kerja terhadap Kepuasan Kerja para pegawai di Direktorat tersebut di atas.Metodologi yang digunakan adalah observasi, dengan instrumen penelitian berupa kuesioner, wawancara dan dari data-data sekunder.
Dari penelitian ini diketahui: 1. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara Kepemimpinan dengan Kepuasan Kerja, derajat hubungan sebesar 0,735 ( r ). Dimana kontribusi Kepemimpinan dalam meningkatkan Kepuasan Kerja sebesar 0,540 (r2). Sedangkan berubahnya satu skala pengukuran tingkat Kepemimpinan akan meningkatkan Kepuasan Keja sebesar 143,4% (koefisien regresi b ). 2. Terdapat hubungan positif dan signifikan antara Motivasi Kerja dengan Kepuasan Kerja, derajat hubungan sebesar 0,946 (r}. Kontribusi Motivasi Kerja akan menaikkan Kepuasan Kerja 89,5% ( r2}. Sedangkan berubahnya satu skala pengukuran Motivasi Kerja akan meningkatkan Kepuasan Kerja sebesar 77,5%. 3. Secara bersama-sama terdapat hubungan positif dan signifikan antara Kepemimpinan dan Motivasi Kerja dengan Kepuasan Kerja. Derajat hubungan sebesar 0,947. ( R ), dan determinasinya (R2 ) = 0,897 Artinya kontribusi secara bersama-sama Kepemimpinan dan Motivasi Kerja terhadap Kepuasan Kerja sebesar 89,7%.
Kesimpulan: 1. lmplikasi dari besarnya pengaruh Kepemimpinan dana Motivasi Kerja baik sendiri-sendiri maupun secara bersama-sama terhadap Kepuasan Kerja memberikan arti panting bagi para pemimpin untuk menetukan kepemimpinannya agar tercipta kepuasan kerja para pegawai yang dipimpinnya. 2. Koefisien determinasi yang dapat diketahul dari penelitian ini sebesar 89% dalam menerangkan variabel Kepuasan Kerja. Berarti masih ada 11% koefisien alienasi variabel Kepuasan Kerja yang belum terungkap.
Saran: 1.Perlu dikaji lebih lanjut gaya kepemimpinan manakah yang paling mampu memberikan kepuasan kerja pegawai yang paling besar. 2. Perlu diteliti lebih lanjut faktor-faktor lain yang kemungkinan juga mempengaruhi Kepuasan Kerja 3. Perlu dikaji secara cermat tentang motivasi kerja, karena motivasi kerja ini memiliki skor yang cukup tinggi juga di dalam andil untuk meningkatkan kepuasan kerja."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T14165
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raissa Disa
"Skripsi ini membahas mengenai pengaruh antara variabel kepemimpinan (X1) dan motivasi (X2) sebagai variabel bebas terhadap kinerja karyawan (Y) sebagai variabel terikat di Chevron IndoAsia Business Unit di Jakarta. Populasi penelitian ini adalah karyawan Chevron IndoAsia Business Unit di Jakarta yang berjumlah 1,103 orang, dimana teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling dan jumlah sampelnya adalah 155 responden. Metode pengumpulan data untuk penelitian ini adalah kuesioner dan wawancara. Skala pengukuran penelitian ini menggunakan skala likert. Analisa pengaruh antara variabel bebas dan variabel terikat dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linear sederhana.
Dari hasil penelitian diperoleh bahwa variabel bebas kepemimpinan dan motivasi memiliki pengaruh yang sifatnya positif terhadap kinerja karyawan Chevron IndoAsia Business Unit di Jakarta, dengan signifikansi 0.000 baik untuk variabel kepemimpinan maupun variabel motivasi. Dari hasil ini didapat kesimpulan bahwa di Chevron IndoAsia Business Unit di Jakarta terdapat pengaruh yang signifikan antara kepemimpinan dan motivasi terhadap kinerja.

This research discuss about the influence between leadership variable (X1) and motivation variable (X2) as the independent variables on the employee performance as the dependent variable (Y) in Chevron IndoAsia Business Unit in Jakarta. The population is employees of Chevron IndoAsia Business Unit in Jakarta, in the amount of 1,103 people, where the sampling technique being used in this research is purposive sampling and the total sample is 155 respondents. Data collecting methods used in this research is through questioners and interview. Research measurement scale is using likert scale. Influence analysis between independent and dependent variables in this research is using regression analysis.
This research concludes that leadership and motivation independent variable had given positive influences to employee performances of Chevron IndoAsia Business Unit in Jakarta, with significances of 0.000 for leadership and motivation variables. This resulting in conclusion that in Chevron IndoAsia Business Unit in Jakarta, there is significance influence between leadership and motivation with performance.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S44001
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jajang Setiawan
"ABSTRAK
Pada era globalisasi atau era pasar bebas organisasi dinmtut umuk bisa berkompefisi
dan mempunyai daya saing Puskesmas merupakan organisasi yang memberikan
pelayanan kesehatan terdepan kepada masyarakat tidak terlepas dari timtutan
tersebut.
Pimpinan puskesmas sangat berperan dalam kemajuan organisasi, karena pelayanan
kesehatan yang dibelikan oleh puskesmas mcrupakan hasil keljasama antara staf
beserta pimpinan. Pimpinan puskesmas harus mampu memberikan kepuasan kepada
setiap individu dalam organisasi dan dapat menggabungkan tujuan-tujuan individu
menjadi bagian dari tujuan organisasi. Pegawai atau staf yang tidak puas tidak akan
mau dan mampu untuk menghasilkan suatu pekeijaan yang bcrmutu, juga tidak akan
pemah mendapatkan pelanggan yang terpuaskan, sehingga pimpinan puskesmas
harus bisa memberilcan dukungan fungsi~fungsi utama manajemen kepada pelanggnn
intemal atau staf dan pelanggn ekstemai atau konsumen. Salah satu fungsi
manajemen dalam organisasi adalah gaya Icepemimpinan dari pimpinan puskesmas.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mempcroleh gambaran pengaruh gaya
kepemimpinan terhadap kepuasan kcnja staf puskesmas di Kabupaten Majalengka.
Penelitian ini mcnggunakan desain cross sectional dengan pendekatan lcuantitatif
dengan jumlah sampel 127 staf puskesmas. Pengumpulan data dengan menggunakan
kuesioner yang didistribusikan kepada 127 staf puskesmas.
Hasil peneiitian memperlihatkan bahwa kepuasan keija (total) staf puskesmas dengan
menggunakan cuz of point median dalam menilai kepuasan kemja tertinggi azhlah
50,4%. Kepuasan kelja tcrtinggi pada peniiaian kepedulian pimpinan (94,5%) dan
terendah pada penilaian motivasi pimpinan (S0,4%). Dari basil uji bivariat diperoleh
adanya hubungan yang bermakna antara gaya kepemimpinan tcrhadap kcpuasan
kerja staf puskesmas (p= 0,00l). Dimensi gaya kepemimpinan yang mempimyai
hubungan yang bermakna terhadap kepuasan kexja adaiah dimcnsi komunikasi (p=
0,00l), dimensi motivasi (p= 0,002) dan dimensi koordinasi (p= 0,002). Hanya
faktor confolmding lama keija saja yang bermakna (p=0,005) terhadap gaya
kepemimpinari Hasil uji statistik multivariat didapatkan faktor yang paling dominan
berhubungan dcngan kepuasan kerja staf puskesmas adalah dimensi koordinasi dan
pimpinan (p Wald = o,005) dan nnai OR (2,95). Persepsi gaya kepemimpinan mempunyai pengaruh terhadap kepuasan
kerja staf, perbaikan fungsi koordinasi dad pimpinan puskesmas bisa diadopsi untuk
memperbaiki gaya kepemimpinaxmya sekaligus memperbaiki organjsasi secam
keseluruhan sehingga akhirnya diperoleh kepuasan kelja staf puskesmas.

ABSTRACT
At globalization era or organizational free market era is claimed competition to be
able to and has competitiveness. Puskesmas is organization giving health service of
the iirst to public is not quit ofthe demand
Head of puskesmas so central in organization progress, because health service given
by puslcesmas is result of cooperation between staives along with learder. Head of
puskesmas must be able to give satisfaction to every individual in organization and
can merge purposeof individuals to become part of organization.Unsatis?ried officer
or staff will not will and eble to yeild a certiiiable work, nor would have ever got
cutomer client which left nothing to be desired. So leader puskesmas should be able
to give main functions support from of management to internal cutomer client or
staff and cutomer client of extemal or consumer. One of tixnction of management in
organization is leadership style from leads' puskesmas.
Purpose of this research is to obtain image of leadership style influence to job
satisfaction of staff puskesmas in Majalengka district. this research applies design
cross sectional with quantitative approach with number of sample 127 stafves
puskesmas.
Result of research shows that job satisfaction total staff puskesmas by using cut of
median point in assessing highest job satisfaction is 50,4%. Highest job satisfaction
at assessment of leader caring (94,5%) and low of motivation of leader (50,4%)
From bivariatc test result is obtained existence of relationship having a meaning of
between leadership styles toward job satisfaction of staff puskesmas
(p=0,00l). Dimension leadership style having relationship having a meaning to job
satisfaction is communications dimension (p=0,001), motivation dimension
( p=0,002) and coordination dimension ( p=0,002). Only factor counfonding having a
meaning just duration of action ( p=0,005) to leadership style. Statistic test result
multivariat yields factor that is most dominant related to job satisfaction Of staff
puskesmas is coordination dimension from leader ( p Wald = 0,005) and value OR
(2,95). Perception of leadership style has influence to job satisfaction of staff; repair
function of coordination from leader puskesmas can be adopted to improve;repair
its(the leadership style is at the same time improve;repair organization as whole so
that finally is obtained job satisfaction of staipuskesmas.

"
2007
T34510
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>