Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 118428 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Metode pengobatan herbal saat ini diyakini sebagai metode pola hidup sehat. Meningkatnya kecenderungan ini karena masyarakat berkeyakinan obat alami lebih aman dibandingkan dengan obat sinetik. Hal ini yang menjadi latar belakang dilakukan penelitian mengenai sikap konsumen mengenai produk obat herbal merek tolak angin sido muncul di kota Bandung. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode multi atribut fishbein..."
JSIO 13:1 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
S9542
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agnes Meiriana
"Tesis ini menganalisis pengaruh loyalitas terhadap hubungan antara kepuasan konsumen dan perilaku pembelian berulang. Loyalitas konsumen dijelaskan melalui variabel sikap dan perilaku loyalitas. Riset ini merupakan riset kuantitatif yang menggunakan data primer yang disebarkan pada 150 konsumen Tolak Angin Sido Muncul di Jakarta. Penelitian ini menggunakan metode analisis Strnctural Equation Model. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku loyalitas dapat memediasi hubungan secara positif antara kepuasan dan intensi pembelian berulang. Namun, sikap loyalitas tidak dapat memediasi langsung hubungan secara positif antara kepuasan dan intensi pembelian berulang.

This thesis analyzed the loyalty's influence on the consumer satisfaction and repurchase behavior relationship. Consumer's loyalty is explained with attitude and behavioral loyalty variable. This research is a quantitative research which uses primary data from I 50 Tolak Angin Sido Muncul consumer's in Jakarta. This research using Strnctural Equation Modelling. The results of this research show that behavioral loyalty positively mediated the relationship between satisfaction and repurchase intention Meanwhile, attitude loyalty couldn't positively mediated the direct relationship between satisfaction and repurchase intention."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2010
T29161\
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
S4583
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
S9647
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 2002
S27370
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Retno Widiyastuti
"Preferensi konsumen terhadap suatu merek timbul akibat dari berbagai rangsangan (stimuli) baik yang berupa stimuli pemasaran yang dibuat oleh produsen maupun stimuli lainnya yang berupa stimuli ekonomi, budaya, sosial dan politik. Banyak literatur yang mendukung bahwa stimuli pemasaran atau disebut juga dengan bauran pemasaran secara umum, dapat membentuk preferensi konsumen. Selain itu effek dari ciri-ciri pcmbelian yang berupa latar belakang sosial, ekonomi dan pengalaman pribadi dari masing-masing konsumen juga menimbulkan preferensi yang berbeda, meskipun stimuli pemasaran yang dilakukan oleh produsen sama untuk semua konsumen.
Penelitian ini mcncoba untuk mengaplikasikan teori preferensi konsumen pada industri susu balita,dimana respondennya adalah ibu rumah tangga yang memiliki anak balita. Model preferensi konsumen ini melihat stimuli pemasaran sebagai faktor utama yang memberi rangsangan terhadap responden dengan latar belakang yang berbeda. Industri susu balita dipilih karena adanya peraturan pemerintah yang membatasi kegiatan pemasarannya para produsen. Selain itu juga adanya hasil riset AC-Nielsen Retail Audit Milk Powder pada tahun 2003, yang menunjukkan adanya kesenjangan pertumbuhan pasar yang cukup besar antara volume konsumsi dan nilai konsumsi (value). Pembatasan kegiatan pemasaran tidak menurunkan pertumbuhan pasar, bahkan pertumbuhan nilai konsumsi (value) pasar meningkat tajam.
Keadaan pasar tersebut memaksa para produsen susu untuk lebih jeli dan pandai dalam membuat strategi pemasarannya scbagai salah satu stimuli yang dapat mempengaruhi perilaku konsumen. Oleh karena itu dilakukan penelitian pada 120 orang ibu rumah tangga yang memiliki anak balita dari 4 kelompok status sosial ekonomi yang berbeda, dimana setiap kelompok terdiri dari 30 responden. Kombinasi stimuli pemasaran diujikan kepada masing-masing kelompok agar dapat dilihat perbedaan preferensi responden dalam memilih susu balita.
Analisis prefcrensi ini menggunakan teknik analisis multivariat konjoin (conjoint analysis), untuk membuktikan adanya perbedaan preferensi responden dalam mernilih susu balita. Hasil penelitian menunjukkan bahwa stimuli ?komunikasi? dan stimuli ?kenyamanan? saluran pemasaran, menjadi prioritas utama ibu rumah tangga dalam memilih susu balita. Selain itu, stimuli ?merek? menjadi stimuli yang paling berpengaruh terhadap preferensi ibu rumah tangga. Hasil analisis ini menunjukkan ?merek? yang paling berpengaruh adalah kelompok merek susu balita yang premium (harga perkemasan lebih dari Rp. 50.000), serta merek susu balita yang gencar melakukan ?komunikasi? dengan konsumen serta memberikan ?kenyaman? saluran pemasaran (mudah didapat). Secara tidak langsung hasil penelitian juga mengindikasikan bahwa kelompok merek susu balita premium menjadi pilihan ibu rumah tangga dalam memilih susu balita."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2005
T17010
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rumantir, Victoria Felisia
"ABSTRAK
Perkembangan kompetisi menunjukkan beberapa produsen kopi mulai melakukan inovasi produk dan kampanye iklan yang cukup gencar. Program promosi kopi yang sangat intensif oleh produsen diharapkan dapat mempengaruhi minat dan motivasi konsumen. Namun yang harus diperhatikan oleh para produsen adalah bahwa keputusan pembelian suatu barang atau jasa berada di tangan konsumen. Pengambilan keputusan konsumen tidak hanya dipengaruhi oleh produsen atau pemasar, tetapi juga dipengaruhi oleh lingkungan konsumen, perbedaan individu konsumen itu sendiri, dan proses psikologis yang terjadi di dalam pikiran konsumen.
Penelitian ini memiliki 3 tujuan utama yaitu untuk mengidentifikasi atribut-atribut yang mempengaruhi konsumen dalam pemilihan merek kopi, mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi konsumen dalam memilih merek kopi yang paling sering dikonsumsi, dan mengetahui perceptual map kopi yang ada di pasaran saat ini. Daia untuk penelitian ini diperoleh melalui kuesioner terstruktur terhadap 150 responden di Jabodetabek yang berusia 20- 55 tahun. Responden dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok pertama terdiri dari 75 orang yang minum kopi bubuk setiap hari dan kelompok kedua juga terdiri dari 75 orang yang minum kopi instan setiap hari. Analisis statistik yang digunakan dalam penelitian ini meliputi analisis deskriptif, analisis korelasi, dan analisis correspondence.
Beberapa atribut yang mempengaruhi konsumen dalam memilih merek kopi bubuk yang akan dikonsumsi berdasarkan tingkat kepentingannya dari yang paling penting adalah rasa yang enak/mantap/nikmat, aroma harum, mudah didapat, bubuk kopi halus, tersedia dalam kemasan sachet, terbuat dari biji kopi pilihan, harga terjangkau, efektif menghilangkan ngantuk, merek terkenal, dan iklan menarik.
Sedangkan atribut yang mempengaruhi konsumen dalam memilih merek kopi instan berdasarkan tingkat kepentingannya dari yang paling penting adalah rasa yang enak/mantap/nikmat, aroma harum, praktis penggunaanya, mudah didapat, harga terjangkau, terbuat dari biji kopi pilihan, tersedia dalam kemasan sachet, merek terkenal, efektif menghilangkan ngantuk, dan iklan menarik.
Pada kopi bubuk maupun instan, merek yang paling sering digunakan dipengaruhi secara signifikan oleh top of mind, merek yang paling sering digunakan sebelumnya, dan merek yang terakhir digunakan. Oleh karena itu produsen kopi harus dapat meningkatkan brand awareness konsumen terhadap merek mereka agar dapat mendorong konsumen untuk mencoba merek tersebut.
Pada pasar kopi bubuk, setiap merek sudah memiliki persepsi masing-masing di benak konsumen kecuali Singa dan Ayam Merak tidak memperoleh penciri apapun yang menyebabkan konsumen ingat kepada kedua merek tersebut. Sedangkan pada pasar kopi instan, terdapat beberapa merek yang memiliki persepsi yang berdekatan di benak konsumen yaitu Nescafe dengan Torabika dan Indocafe dengan Good Day. Namun Singa dan Coffee Break tidak memperoleh penciri apapun yang menyebabkan konsumen ingat kepada kedua merek tersebut.
Atribut yang harus dimiliki oleh kopi bubuk maupun instan adalah rasa yang enak dan aroma yang harum karena dua atribut ini yang dianggap paling penting oleh konsumen dan dijadikan dasar penilaian utama terhadap suatu merek. Meskipun demikian, atribut ini hanya merupakan syarat minimal bagi pemain yang ingin masuk ke pasar kopi. Untuk memenangkan persaingan, produsen kopi harus beriklan secara intensif di televisi untuk meningkatkan awareness konsumen agar termotivasi untuk membeli. Selain itu jaringan distribusi yang luas juga diperlukan untuk mendukung keberhasilan pemasaran.
Meskipun atribut yang dianggap paling penting oleh konsumen bubuk maupun instan adalah rasa yang enak dan aroma yang harum namun dapat menekankan atribut lain yang dapat dijadikan penciri merek mereka di benak konsumen. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk memberikan ciri khas pada merek adalah melalui iklan karena meskipun tidak terdapat perbedaan yang mendasar antara merek-merek kopi yang ada namun konsumen tetap dapat membedakan merek yang satu dengan yang lain berdasarkan metode komunikasi yang digunakan oleh produsen.
Dari perceptual map dapat dilihat bahwa belum ada satupun merek kopi yang dipersepsikan sebagai kopi yang memiliki aroma harum sedangkan berdasarkan penelitian atribut aroma harum merupakan atribut kedua yang dianggap paling penting oleh konsumen kopi. Pemain baru yang ingin masuk ke pasar kopi bubuk maupun instan dapat memanfaatkan celah ini untuk merancang metode komunikasi yang dapat membuat merek yang ingin dipasarkan dipersepsikan sebagai kopi yang memiliki aroma yang harum. Namun sebelumnya, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai aroma harum seperti apa yang paling sesuai dengan selera konsumen agar merek yang akan dipasarkan dapat diterima oleh konsumen.
Keterbatasan penelitian ini adalah jumlah sample yang diambil relatif sedikit jika dibandingkan dengan jumlah konsumen kopi yang sebenarnya dan metode sampling yang digunakan adalah nonprobability sampling sehingga dapat mengakibatkan terjadinya kesalahan pengambilan sample karena sample dapat mengarah pada segmen tertentu."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2005
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Nuryanto
"ABSTRAK
Salah satu produk pakaian jadi yang cukup populer hingga kini adalah celana
jins yang beredar luas di pasar Indonesia. Market size celana panjang jins di wilayah
Jabotabek diperkirakan mencapai 304,8 juta lusin, sedangkan di Jakarta jumlahnya
mendekati 156,8 juta lusin (Corinthian Infopharma Corpora, 1999) dan saat ini disi
oleh berbagai merek baik dari dalam negeri maupun merek luar negeri yang masuk
melalui kontrak lisensi.
Lois jins sebagai salah satu pemain dengan merek lisensi dari luar negeri
termasuk perusahaan yang berusaha untuk menghadapi tingkat persaingan cukup
ketat karena semakin gencarnya strategi masing-masing produsen dalam memasarkan
produk jins. Masalah yang dihadapi adalah belum teridentifìkasinya pandangan
konsumen, terutama sehubungan dengan keinginan mengembangkan target pasar yang
dibidik Lois. Oleh karena itu tujuan penelitian ini adalah untuk mengumpulkan
informasi mengenai persepsi konsumen terhadap Lois jins dan mengetahul nilai yang
terbentuk dalam benak konsumen mengenai atribut-atribut Lois jins. Dengan
demikian diharapkan hasil analisis persepsi konsumen dapat memberikan masukan
untuk kebijakan perusahaan, khususnya dalam penetapan strategi pemasaran
perusahaan.
Penelitian dilakukan dengan menggunakan desain riset eksploratori dan
deskriptif. Riset eksploratori terdiri atas kegiatan focus group discussion dan
penelusuran kepada pihak manajemen perusahaan, sedangkan survey berdasarkan
riset deskriptif cross-sectional siudy dengan metode pengumpulan data self-
administered survey. Data dikumpul kan dari survey kuesioner kepada 100 orang
responden yang merupakan konsumen jins dan tiriggal di Jakarta. Analisis yang
digunakan adalah analisis deskriptif, asosiatif dan tingkat kepentingan atribut.
Kegiatan focus group discussion (FGD) memberikan masukan mengenai
atribut-atribut yang berpengaruh dalarn pengambilan keputusan oleh konsumen ketika
akan membeli celana jins. Selanjutnya materi FOD dijadikan masukan untuk
menyusun format pertanyaan pada kuesioner yang akan disebarkan. Dari 132
responden yang berpartisipasi dalam penelitian ini, terdapat 89 orang yang mampu
memberikan penilaian terbadap atribut Lois karena memiliki atau pernah memakai
celana jins dengan merek tersebut. Merujuk kepada jawaban pada kuesioner ternyata
merek pakaian jins Lois berada pada peringkat yang lebib rendah top of mind
awareness setelah merek Levi?s dan Lea. Bagi mereka yang memilikinya, merek Lois
dipandang scbagai merek yang terkenal, namun perusahaan sebaiknya tetap
melakukan strategi pemasaran yang lebih balk karena berdasarkan temuan penelitian
masih ada konsumen yang memiliki produk Lois tetapi menyatakan bahwa mereknya
?agak terkenal?. Hasil penelitian perlu dicermati karena walaupun posisi Lois
dibawah Levis dan Lea, persentasenya awarenessnya jauh lebih kecil dibandingkan
dengan kedua merek tersebut.
Hasil analisis terhadap data kuesioner yang telah diolah menunjukkan temuan
bahwa atribut-atribut utama Lois jins dipersepsikan positif oleh konsumen. Kualitas
produk Lois dikategorikan ?baik?, nyaman dipakai dan jenis bahan yang digunakan
?bagus?. Atribut-atribut Lois secara Iengkap menurut penilaian konsumen (top of two
boxes) setelah konsumsi adalah sebagai berikut : kualitas balk, nyaman dipakai, jenis
bahan bagus, warna menarik, desain/model trendi, ukuran pas, merek terkenal, iklan
di majalah menarik, penataan counter menarik dan harga mahal.
Mengingat Lois memiliki produk yang telah dinilai positif oleh konsumennya,
maka sebaiknya perusahaan berusaha untuk senantiasa melakukan komunikasi dan
pengembangan produk secara berkelanjutan.. Hal ini diperkuat oleh temuan bahwa
bagi mereka yang memilikinya, merek Lois dipandang sebagai merek yang terkenal
sehingga merupakan potensi yang cukup baik untuk mendapatkan loyalitas konsumen.
Segmentasi yang dituju Lois jins tidak jauh berbeda dengan komposisi
mayoritas konsumen pembeli produk Lois dalam penelitian, yaitu kelompok strata
ekonomi sosial menengah. Fakta ini dapat dijadikan acuan bagi perusahaan dalam
penentuan kebijakan produknya. Lois jins dapat melakukan event marketing dan Iebih
menekankan pada program positioning secara konsisten dan aktif sehingga dapat
membangun image merck yang kuat di mata konsumennya."
2001
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aisha Rachmani
"Skripsi ini membahas hubungan antara atribut produk terhadap sikap konsumen produk sereal sarapan Nestle Fitnesse. Permasalahan penelitian ini diteliti dengan menggunakan konsep atribut produk, perilaku konsumen, Hierarchy of Effetcs dan sikap konsumen. Hipotesis penelitian adalah terdapat perbedaan hubungan yang positif dan signifikan antara atribut produk terhadap sikap konsumen. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan bersifat eksplanatif.
Teknik penelitian menggunakan pre-experimental research Static Group Comparison. Sampel akan dipilih dengan purposive sampling. Subjek penelitian terdiri dari 40 orang dan terbagi menjadi dua kelompok eksperimen. Kelompok 1 yaitu wanita yang tergabung ke dalam pusat kebugaran, dan kelompok eksperimen 2 yaitu wanita yang tidak bergabung ke dalam pusat kebugaran. Hipotesis penelitian terbukti dan sesuai.

This thesis examined the relationship between product attributes and consumer attitudes towards breakfast cereal product, Nestle Finesse. The key problems of this thesis are examined using product attribute, consumer behavior, Hierarchy of Effects, and consumer attitudes concepts. The researcher's hypothesized that there is a positive and significant relation between product attributes and consumer attitudes towards the brand. This research is using quantitative approach and a part of explanative research.
The researcher was using pre-experimental research Static Group Comparison technique to gather data for this research. A total of 40 women were used as samples which were selected using purposive sampling method, consisted of two kinds of women, 20 women who were registered as fitness center's member (experimental group 1), and 20 women who were not (experimental group 2). The result of this research confirmed and proved the early hypothesis.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>