Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 51058 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
cover
Maria Immaculatus Djoko Marihandono
Bangka Belitung: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Bangka Belitung, 2019
959.85 DJO s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
M. Dien Madjid
Bangka Belitung: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Bangka Belitung, 2018
959.85 MUH s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Radhita Mufida
"ABSTRAK
Salah satu penyakit tidak menular yang memiliki persentase tertinggi sebagai penyebab kematian adalah penyakit kardiovaskuler yang erat kaitannya dengan hipertensi. Provinsi Bangka Belitung merupakan provinsi dengan prevalensi hipertensi tertinggi berdasarkan data Riskesdas 2013. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara obesitas dengan hipertensi. Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional dengan menggunakan data Riskesdas tahun 2013. Sampel penelitian yang diteliti adalah anggota rumah tangga usia ≥ 18 tahun yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prevalensi hipertensi di Provinsi Bangka Belitung tahun 2013 adalah sebesar 28,4% (26,8%-30,1%) dan prevalensi obesitas di Provinsi Bangka Belitung tahun 2013 adalah sebesar 17,3% (15,9%-18,8%). Penduduk yang obesitas berisiko 2,9 kali lebih tinggi untuk hipertensi dibandingkan dengan penduduk yang tidak obesitas setelah dikontrol variabel konfounding. Faktor yang menjadi konfounding dalam hubungan antara obesitas dengan hipertensi dalam penelitian ini adalah usia (OR=3,4), pendidikan (OR=1,4), wilayah tempat tinggal (OR=1,3) dan status sosial-ekonomi (OR=1,3 (rendah); 1,3 (menengah)). Dibutuhkan penelitian lebih lanjut dengan metode kualitatif untuk mengetahui gambaran pola makan penduduk di Provinsi Bangka Belitung dan faktor yang mempengaruhinya.

ABSTRACT
One of non-communicable diseases that has highest percentage as causal of death is cardiovascular disease which associated with high blood pressure (hypertension). Bangka Belitung is a province which had the highest prevalence of hypertension based on Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013. This study conducted to determine the association between obesity and hypertension. This study used cross sectional study design and used data of Riskesdas 2013. Sample of this study is 18 years old or above household member in Bangka Belitung Province who meet inclusion and exclusion criteria. Result showed that prevalence of hypertension in Bangka Belitung Province 2013 is 28,4% (26,8%-30,1%) and prevalence of obesity in Bangka Belitung Province is 17,3% (15,9%-18,8%). Citizen who suffered obesity can increase risk 2,9 times higher than citizen who didn?t suffer obesity after other variables was controlled. Confounding variables in association between obesity and hypertension are age (OR=3,4), education level (OR=1,4), residence (OR=1,3), and sosial-economy status (OR=1,3 (low); 1,3 (middle)). Further qualitative study is needed to know about citizen?s eating behavior and factors that associate with it.
"
2015
S60363
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Syadiah
"ABSTRAK
Mitos; sebuah bentuk ide yang telah ada dan mengatur pola pikir masyarakat sejak zaman dahulu hingga saat ini. Mitos dimaknai oleh setiap individu berdasarkan pengalaman yang dialaminya masing-masing. Pemaknaan mitos ini bukan dilihat dari suatu hal yang benar atau salah, melainkan dilihat dari konteks yang sedang diperlukan. Oleh karena itu, pemaknaan di dalam mitos tersebut bersifat plural dan berkembang. Sehingga, pemaknaan di dalam mitos tidak ada yang bersifat tunggal. Selain itu, pemaknaan dalam mitos juga memiliki nilai pragmatis karena pemaknaan mitos yang bersifat plural ini harus dihasilkan dari proses logic yang memiliki konsekuensi praktis dan tidak bisa begitu saja untuk dimaknai. Proses pemaknaan dalam mitos secara logic ini dapat dilihat dari pemikiran semiotik Charles Sanders Peirce melalui proses triadyc yang diciptakannya. Proses triadyc tersebut memiliki tiga unsur, seperti representament, object, dan interpretant. Ketiga unsur ini sangat berkaitan untuk melihat proses pemaknaan pada sebuah mitos. Dengan demikian, di dalam tulisan ini berupaya untuk melihat proses dan juga bentuk mitos yang kini dijadikan sebagai tanda dan sekaligus dijadikan sebagai bahasa sosial di dalam kehidupan masyarakat.Mitos; sebuah bentuk ide yang telah ada dan mengatur pola pikir masyarakat sejak zaman dahulu hingga saat ini. Mitos dimaknai oleh setiap individu berdasarkan pengalaman yang dialaminya masing-masing. Pemaknaan mitos ini bukan dilihat dari suatu hal yang benar atau salah, melainkan dilihat dari konteks yang sedang diperlukan. Oleh karena itu, pemaknaan di dalam mitos tersebut bersifat plural dan berkembang. Sehingga, pemaknaan di dalam mitos tidak ada yang bersifat tunggal. Selain itu, pemaknaan dalam mitos juga memiliki nilai pragmatis karena pemaknaan mitos yang bersifat plural ini harus dihasilkan dari proses logic yang memiliki konsekuensi praktis dan tidak bisa begitu saja untuk dimaknai. Proses pemaknaan dalam mitos secara logic ini dapat dilihat dari pemikiran semiotik Charles Sanders Peirce melalui proses triadyc yang diciptakannya. Proses triadyc tersebut memiliki tiga unsur, seperti representament, object, dan interpretant. Ketiga unsur ini sangat berkaitan untuk melihat proses pemaknaan pada sebuah mitos. Dengan demikian, di dalam tulisan ini berupaya untuk melihat proses dan juga bentuk mitos yang kini dijadikan sebagai tanda dan sekaligus dijadikan sebagai bahasa sosial di dalam kehidupan masyarakat.

ABSTRACT
Myth A form of ideas that has existed and set the mindset of people since ancient times until today. Myth is interpreted by each individual based on the experience experienced by each. The meaning of this myth is not seen from something right or wrong, but viewed from the context that is needed. Therefore, the meaning in the myth is plural and evolving. Thus, the meaning in myth doesn rsquo t exist singularly. In addition, the meaning of the myth also has a pragmatic value because the meaning of this myth that is plural must be generated from the logic process that has practical consequences and can rsquo t simply to be interpreted. This logical meaning in mythology can be seen from Charles Sanders Peirce 39 s semiotic thought through the triadyc process he created. The triadyc process has three elements, such as representament, object, and interpretant. These three elements are closely related to seeing the process of meaning in a myth. Thus, in this paper seeks to see the process and also the form of myth that is now used as a sign and simultaneously serve as a social language in the life of society."
2017
S69890
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Onek Gunawan
"Meningkatnya aktivitas eksploitasi dan kegiatan indutri pengolahan bijih Timah (SnO2) di pulau Bangka berpotensi menyebabkan kenaikan konsentrasi dan aktivitas TENOR (Technologically Enchanced Naturally Occurring Radioaktive Materials) di permukaan. Peningkatan konsentrasi dan aktivitas TENORM akan memberikan dampak bagi keselamatan dan kesehatan pekerja serta lingkungan. Pada penelitian ini diperoleh konsentrasi aktivitas TENORM pada Tin Slag yang cukup tinggi yaitu di atas 1 Bq/g untuk Th-232, Th-228, U-238 dan Ra-226. Sedangkan untuk radionuklida K-40 masih berada pada level alam yaitu maksimum 2,16 Bq/g dari batas maksimal yang ditentukan 10 Bq/g. Sebagai konsekuensi tingginya aktivitas deret Th-232 dan U-238 adalah Tin Slag pada penelitian ini memiliki karakteristik nilai rata-rata Radium Equivalent Activity (Raeq) dan External Hazard Index (Hi) masing-masing sebesar 27,08 Bq/g dan 73,14 sedangkan batasan maksimum yang ditentukan oleh United Nations Scientific Committee on the Effects of Atomic Radiation (UNSCEAR) 2000 masing-masing sebesar 0,37 Bq/g untuk Raeq dan 1 untuk Hi. Konsekuensi lain yang diperoleh adalah tingginya dosis absorbsi dan dosis efektif yang mungkin diterima pekerja dimana dalam penelitian ini diperoleh masing-masing untuk dosis absorbsi sebesar 12104 nGy/jam dan dosis efektif 23,04 mSv/tahun. Dari simulasi menggunakan perangkat RESRAD ONSITE diketahui terdapat kenaikan dosis efektif sampai batas maksimum pada tahun ke-20 sebesar 27,17 mSv/tahun jauh di atas ambang 20 mSv/tahun untuk pekerja radiasi. Selain itu diperoleh pola kontribusi dosis untuk tiap radionuklida sampai tahun ke-60 dimana dari total keseluruhan kontribusi hampir semuanya didominasi oleh deret Th-232 yaitu lebih dari 50 % dari total dosis. Estimasi peluang terjadinya kanker menunjukan nilai maksimum 63 x 10-3 hal ini berarti terdapat 63 dari 1000 kejadian, nilai ini juga berada di atas nilai ambang yang ditetapkan United States Evironmental Protection Agency (EPA) yaitu pada skala 10-4.

Increased activity of exploitation and industrial activities of Tin Ore processing (SnO2) in Bangka Island has the potential to increase the concentration and activity of TENORM (Technologically Enhanced Naturally Occurring Radioaktive Materials) on the surface. Increasing TENORM concentration and activities will have an impact on workers and environment. In this research, TENORM activity concentration in Tin Slag is higher than 1 Bq/g for Th-232, Th-228, U-238 and Ra-226. K-40 is still at a natural level that is a maximum of 2,16 Bq/g from the maximum limit specified 10 Bq/g. As a consequence of the high level of activity of Th-232 and U-238 series is Tin Slag in this research has characteristic of average value of Radium Equivalent Activity (Raeq) and External Hazard Index (Hi) respectively 27,08 Bq/g and 73, 14 while the maximum limit determined by the United Nations Scientific Committee on the Effects of Atomic Radiation (UNSCEAR) 2000 was 0.37 Bq/g for Raeq and 1 for Hi. Another consequence is the high absorption dose and high the effective dose will be received by the workers. In present research we found high value for absorption dose and effective dose are respectively 12104 nGy/hour and 23.04 mSv/year. From the simulation using the RESRAD ONSITE device is known that effective dose will increase up to the maximum limit (27.17 mSv/year ) in the 20th year. It is above the threshold 20 mSv/year for radiation workers. In addition, from dose contribution pattern ,we found from total contribution dose is more than 50 % dominated by Th-232 series. The probability of cancer indicate a maximum value of 63 x 10-3, this means there are 63 out of 1000 events, this value is also above the threshold value set by United States Evironmental Protection Agency (EPA) on scale 10-4."
Depok: Universitas Indonesia, 2018
T51282
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Husnial Husin Abdullah
Jakarta: Karya Unipress , 1983
959.85 HUS s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Herdiyanti
"Peran Modal Sosial Terhadap Perubahan Aktivitas Mata Pencaharian Sebagai Strategi Penghidupan (Livelihood) Pasca Timah (Studi Terhadap Masyarakat Desa Delas, Kecamatan Air Gegas, Kabupaten Bangka Selatan, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung)

Penelitian ini mendeskripsikan tentang peran modal sosial terhadap perubahan aktivitas mata pencaharian sebagai strategi penghidupan pasca timah. Teori yang digunakan dalam mengkaji fenomena sosial ini dengan menggunakan konsep modal sosial dari Michael Woolcock sehingga analisa kajian semakin tajam dan komprehensif untuk menjawab rumusan masalah yang dituangkan dalam tulisan ini. Jenis dan pendekatan penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang menggunakan pendekatan studi kasus serta menggunakan metode pengumpulan data berupa observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif.

Berdasarkan hasil penelitian di lapangan mengenai peran modal sosial terhadap perubahan aktivitas mata pencaharian sebagai strategi penghidupan pasca timah. Masyarakat mengalami perubahan aktivitas mata pencaharian dari sector tambang ke agraris (bertani dan berkebun). Beragam asset penghidupan dimiliki oleh masyarakat Desa Delas. Pemanfaatan modal sosial terhadap asset penghidupan yang dimiliki dimanfaatkan secara kolektif. Hubungan sosial yang terbangun antar warga Desa Delas menjadi semakin erat sehingga menumbuhkan rasa saling percaya, sistem norma sosial yang dilestarikan, hubungan timbale balik, tingkat partisipasi, proaktif, serta hubungan kerjasama semakin berkembang dengan adanya nasib dan tujuan yang sama. Berkembangnya kreatifitas warga menyebabkan kemunculan diversifikasi penghidupan seperti usaha tambak ikan.

Implikasi perubahan aktivitas mata pencaharian yang terjadi pastinya sangat berpengaruh terhadap sistem penghidupan sosial ekonomi masyarakat Desa Delas. Kini, sector pertanian dan perkebunan menjadi berkembang kembali karena strategi mensiasati hidup yang dilakukan masyarakat telah berhasil dilakukan melalui dorongan kekuatan modal sosial yang dibangun. Memanfaatkan asset penghidupan yang dimiliki, untuk melangsungkan penghidupan berkelanjutan. Peran modal sosial pada masyarakat Desa Delas menjadi analisa terhadap kondisi yang terjadi di Desa Delas. Menguatnya elemen modal sosial seperti bonding, bridging dan linking dalam kehidupan masyarakat membuat pola pikir masyarakat menjadi terbuka dan berkembang. Modal sosial menjadi factor pendukung terhadap perubahan aktivitas mata pencaharian dalam mensiasati strategi penghidupan pasca timah.

Keyword : Perubahan aktivitas mata pencaharian, modal sosial dan penghidupan (livelihood).


This study describes the role of social capital on changes in livelihood activities as livelihood strategy after mine process of Tin. The theory use in social phenomena preparation by using the concept of social capital from Michael Woolcock study analyzes the increasingly sharp and comprehensive to answer the problem formulation as outlined in this paper. The type and the research approach is qualitative research that uses a case study approach and using data collection methods such as observation, interview and documentation. Data analysis technique using is descriptive qualitative.

Based on survey on the role of social capital to changes in livelihood activities as livelihood strategy after mine working of Tin. Society undergoing significant changes related to the shift in livelihood activities of the mining sector to agriculture (farming and gardening). Utilization of social capital on livelihood assets owned collectively utilized. Social relations between residents of Delas Village woke to become stronger so that foster mutual trust, social norms are preserved system, reciprocity, participation rates, and proactive as well as the growing cooperation relationship with their fate and the same objectives to be achieved. Develoving the creativity of citizens led to the emergence of livelihood diversification such as fish farming.

Implications of changes in livelihood activities that occur certainly affects the livelihood systems socioeconomic Delas village. Now, the agricultural and plantation sectors into growing back because the strategy that made people anticipate living has been successfully carried out through a power boost social capital built. Utilizing livelihood assets owned, as well as developing back so that people are able to develop sustainable livelihoods. The role of the social capital of the communities in Delas be an analysis of what leads to a description of the changes in livelihood activities as a livelihood system of the community in Delas.  The strengthening of social capital elements such as bonding, bridging and linking in society make the public mindset to be open and growth.Social capital is the contributing factor to changes in livelihood activities in after mine working of Tin anticipate livelihood strategies.

Keyword: livelihood activity change, social capital and livelihood (livelihood)"

Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>