Ditemukan 14424 dokumen yang sesuai dengan query
Oki, Satoko
Tokyo: Japan Japan Publishing Industry Foundation for Culture, 2015
551.22 OKI ct
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Mas Natawisastra
Jakarta: Landsdrukkerij, 1910
899.2232 MAS b II
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Murakami, Haruki, 1949-
Jakarta: KPG (Kepustakaan Populer Gramedia), 2018
895.6 MUR d
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Murakami, Haruki, 1949-
Jakarta: KPG (Kepustakaan Populer Gramedia), 2019
895.6 MUR d
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Peking: Foreign Language Press, 1961
895.1 STO
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, 1980
899.22 IND g
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Dimas Bayu Radityo
"Penelitian ini berfokus pada representasi konsep kidult dalam empat karakter utama dari manga Wotaku ni Koi wa Muzukashii (2014) karya Fujita. Penelitian sebelumnya menyimpulkan bahwa kidult adalah orang dewasa yang memiliki perilaku dan perasaan yang menyerupai anak kecil dan anak muda Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori representasi (2013) dari Stuart Hall, terkhusus teori constructive representation yang menyatakan bahwa representasi dibentuk melalui pemaknaan konsep dan bahasa dalam media untuk mendapatkan makna. Lalu, metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitis melalui pendekatan kualitatif melalui penelaahan terhadap dialog dan panel-panel manga. Penelitian berargumen bahwa perilaku kidult diekspresikan dan disikapi oleh karakter-karakter di dalam manga dengan cara yang beragam. Hal ini dicurahkan melalui perbedaan penggambaran produk budaya populer yang dikonsumsi oleh para karakter, serta penyembunyian atau pengungkapan perilaku kidult terhadap mereka yang tidak memiliki identitas tersebut. Kemudian, manga ini menggambarkan penerimaan positif dari lingkungan sekitarnya, terutama dari rekan kerja keempat karakter ini yang tidak memiliki identitas kidult. Secara keseluruhan, manga ini merepresentasikan perubahan cara pandang dari negatif menjadi lebih positif dan penerimaan lebih baik masyarakat Jepang setelah dekade 2010an terhadap perilaku kidult sebagai salah satu dampak dari produk budaya populer.
This research focuses on the representation of the kidult concept in the four main characters of the manga Wotaku ni Koi wa Muzukashii (2014) by Fujita. Previous studies have concluded that kidult behavior refers to adults who have behaviors and feelings that resemble those of children and young people. The theoretical framework used in this study is Stuart Hall's theory of representation (2013), particularly the theory of constructive representation which argues that representation is discovered via the meaning of concepts and language in media to get meaning. The research method employed is descriptive-analytical through a qualitative approach by examining the dialogues and panels of the Wotakoi manga. The research argues that kidult behavior is expressed and addressed by the characters in the manga. This expression and attitude are conveyed through the depiction of the different popular cultural products consumed by the characters, as well as the concealment or revelation of kidult behavior to those who do not share this identity. Furthermore, the manga illustrates a positive acceptance from the surrounding environment, particularly from the coworkers of these four characters, who do not exhibit kidult behavior. This can be seen as a representation of the changing perspectives from negative to positive and general better acceptance of kidult behavior in Japanese society in 2010’s, influenced by popular cultural products. "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Suci Riyanti Lisnawati
"Wanita di dalam kebudayaan Cina, digambarkan sebagai wanita yang harus taat, patuh, sopan, mempunyai tata-krama, setia kepada suami, dan lain-lain, dan harus sesuai dengan konsep san cong si de 三从四德. Dalam suatu karya sastra, gambaran wanita ini tak luput diangkat dalam gambaran tokoh wanita. Bumi yang Subur merupakan salah satu karya sastra yang menampilkan O-lan, sebagai tokoh wanita yang memiliki peranan penting. Makalah ini berusaha memaparkan gambaran tokoh O-lan dan kesesuaiannya dengan konsep san cong si de 三从四德. Pada akhir pembahasan, terlihat bahwa tokoh ini memiliki gambaran sebagai wanita yang sesuai dengan konsep tersebut.
Women in the Chinese culture, described as a woman who must be obedient, submissive, polite, have manners, loyal to her husband, and others, and must be in accordance with the concept of san cong si de 三 从 四德. In a literary work, the picture of woman was appointed from female figures. Bumi yang Subur is one of the literary works that display the O-lan, a female figure who has an important role. This paper is trying to describe the picture of O-lan and its suitability with the concept of san cong si de 三 从 四德. At the end of the discussion, it appears that this figure has a picture of a woman in accordance with the concept."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Sucahyani Dwi Astuti
"Tesis ini membicarakan gambaran perjuangan seorang wanita imigran Swedia yang bernama Alexandra di wilayah frontir Divide, Nebraska, Amerika Serikat. Sebagai seorang imigran wanita yang hidup di wilayah yang dikenal sebagai ?the wild land? (wilayah yang liar) dan masih menganut budaya patriarki (budaya masyarakat yang masih meletakkan laki-laki pada posisi dan kekuasaan yang dominan dibandingkan wanita), dia harus berjuang keras untuk mencapai impiannya. Dengan kemampuannya dalam beradaptasi dengan lingkungan barunya, Alexandra berhasil menyerap nilai-nilai Amerika, seperti kerja keras, optimis, mandiri dan kapitalistik. Dengan nilai-nilai tersebut dan didukung semangat feminisme yang tinggi, akhirnya Alexandra mampu menunjukkan dirinya sebagai wanita frontir yang berhasil menggapai American Dream (impian Amerika) nya.
The Thesis describes the struggle of a Swedish immigrant woman, Alexandra, in frontier Divide region, Nebraska, United States of America. As a woman immigrant who is living in the region which is called as the wild land and is still believing in patriarchy system (a social system in which the male act as the primary authority figure central to social organization, and where fathers hold authority over women, children, and property), lead to hard working to reach her dream. Her ability to adapt with new environment, Alexandra succeeds to absorb American values such as hard working, optimism, self reliance and capitalism. The values, supported by her feminism motivation, at the end, Alexandra shows the capability as frontier woman who can reach her American Dream."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Anisa Mustikaning Tyas
"Guru merupakan profesi yang mulia. Profesi ini menarik perhatian beberapa musisi untuk mengangkat isu terkait profesi guru dengan segenap kelebihan dan kekurangannya. Akan tetapi, keluhan terkait profesi guru merupakan hal yang jarang terbahas di tengah masyarakat. Oleh sebab itu, penelitian ini bertujuan untuk memperlihatkan keluhan terkait profesi guru yang didapatkan dari makna leksikal pada lirik 3 lagu berbahasa Jawa yang menjadi sumber data. Pertama, lagu karya Jogja Hip Hop Foundation yang berjudul Jula Juli Guru, kedua, lagu karya Koes Plus yang berjudul Pak Guru, dan ketiga, aransemen ulang lagu Koes Plus yang berjudul Aja Gela yang diadaptasi menjadi lagu berjudul Aja Gela Dadi Guru. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dan teori semantik leksikal dari Cruse (1991). Hasil dari penelitian ini memperlihatkan adanya 15 keluhan terkait profesi guru dari 3 sumber data yang membentuk adanya 6 paramter keluhan guru yaitu. Kesimpulan penelitian memperlihatkan bawah profesi guru bukanlah profesi yang mudah karena mereka kerap dituntut untuk hidup sederhana dalam keterbatasan ekonomi, dengan tanggung jawab yang bukan hanya kepada proses mengajar, tetapi juga terkait keberlangsungan sekolah seperti menarik iuran sekolah (SPP).
Being a teacher is a noble profession. This profession attracted the attention of several musicians to raise issues related to the teaching profession with all its advantages and disadvantages. However, complaints related to the teaching profession are rarely discussed in the community. Therefore, this study aims to show complaints related to the teaching profession which are obtained from the lexical meaning of the lyrics of 3 Javanese songs as the data sources. First, a song by the Jogja Hip Hop Foundation entitled Jula Juli Guru, second, a song by Koes Plus entitled Pak Guru, and third, a re-arrangement of Koes Plus' song Aja Gela which was adapted into a song called Aja Gela Dadi Guru. This research uses descriptive qualitative method and lexical semantic theory from Cruse (1991). The results of this study showed that there were 15 complaints related to the teaching profession from 3 data sources. The conclusion of the study shows that the teaching profession is not an easy profession because they are often required to live a simple life within economic constraints, with responsibilities that are not only for the teaching process, but also related to school sustainability such as collecting school fees (SPP)."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library