Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 124778 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lubis, Akhyar Yusuf
Jakarta: Rajawali, 2014
001.01 LUB t
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Lubis, Akhyar Yusuf
Depok: Departemen Filsafat FIB UI, 2012
001.01 LUB t
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Keraf, Alexander Sonny
Yogyakarta: Kanisius, 2001
121 SON i
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Franciscus Van Ylst
"Perkembangan Ilmu Pemerintahan di Indonesia sejak jaman kemerdekaan hingga saat sekarang ini mengalami proses anomaly yang ditandai oleh pemikiran tentang Ilmu Pemerintahan oleh para Sarjana dari berbagai bidang kompetensi, seperti: hukum, sosiologi, administrasi, dan bahkan ilmu teknik. Semua berkontribusi dan memberi karakter terhadap llmu Pemerintahan yang berakibat timbulnya polemik dan kontroversi.
Disertasi ini merupakan suatu upaya penelitian dari penulis untuk memahami Ilmu Pemerintahan Secara epistemologs, dengan menggunakan metodologi hermeneutika yaitu untuk memahami (verstehen) dan menjelaskan (erldciren) tentang paradigma, metodologi, ruang lingkup dan batas-batas pengetahuan tentang ilmu itu sendiri.
Thesis Sratement, penulis dalam disertasi ini adalah: Ilmu Pemerintahan bukanlah ilmu epistemologi positivistik, dan bukan juga ilmu dengan epistemologi pragmatis instrumental, melainkan ilmu dengan epistemologi kritis yang berkarakter interdisipliner dan multidisipliner. Bertolak dari Thesis Statement tersebut, penulis menjelaskan tahapan perkembangan epistemologi berdasarkan teori-teori dari: Moritz Schlick, dkk., Karl R. Popper, dkk., Thomas Kuhn dan Habermas, sebagai kerangka pemikiran.
Pengaruh positivisme logis dalam Ilmu Pemerintahan terlihat dengan sangat nyata pada proses kegiatau ilmu pengetahuan, seperti: paradigma, prinsip, metodologi dan analisa yang digunakan untuk melakukan problem solving. Tinjauan kritis tentang karakteristik dan identitas keilmuan yang dilakukan oleh penulis dengan melihat secara kronologis perkembangan epistemologi dari abad pertengahan sampai sekarang ini, dimulai dari: epistemologi positivistik, epistemologi pragmatis dan epistemologi kritis.
Schlick, dkk. melalui Lingkaran Wina mengemukakan konsep demarkasi ilmu pengetahuan. Artinya, garis batas antara wilayah ilmu pengetahuan dan bukan wilayah ilmu pengetahuan. Lingkaran Wina, membagi antara pernyataan yang bermakna (meaningful dan pernyataan yang tidak bermakna (meaningless) dengan menggunakan metode verifikasi. Suatu pernyataan yang dapat diveriikasi dan terbukti kebenarannya, maka pernyataan tersebut adalah ilmiah dan sekaligus menunjukkan kebenaran korespoudensi. Untuk ha]-hal yang tidak bermakna, seperti: Tuhan, jiwa, abadi, dan norma dengan menggunakan metode verifikasi menghasilkan kebenaran yang tidak dapat dibuktikan, karenanya dimasukan ke dalam wilayah bukan ilmu pengetahuan.
Popper, dalam bukunya The Logic of Scientdic Discovery lebih menitikberatkan kepada cara kerja ilmu-ilmu pengetahuan alam dan kemudian dikembangkan lebih jauh mengenai ilmu pengetahuan yang objektif dalam bukunya Objective Knowledge atau dikenal dengan konsep ?tiga dunia?. Pemikiran Popper mengenai demarkasi ilmu pengetahuan, adalah: suatu pernyataan dapat diuji, apakah ada dalam wilayah ilmu pengetahuan atau bukan? Tidak melalui metode verifikasi melainkan menggunakan metode falsifikasi. Artinya, suatu teori yang dapat disangkal dengan pengalaman.
Thomas S. Kuhn, dalam bukunya the Structure of Scientific Revolutions menolak pandangan Popper yang dianggapnya tidak sesui dengan fakta. Menurut Kuhn tidak pernah terjadi upaya empiris melalui proses falsiflkasi suatu teori, melainkan terjadi melalui satu perubahan yang sangat mendasar atau Inelalui suatu revolusi ilmiah. Paradigma ilmiah adalah sebuah model untuk pengembangan ilmu pengetahuan normal dan dirasakan memuaskan dalam menjelaskan fenomena yang terjadi. Paradigma Kuhn, memiliki kepentingan pragmalis dan bersifat instrumental, dalam pengertian memberi tuntunan model untuk mengembangkan ilmu pengetahuannya.
Jurgen Habermas, berpendapat kebenaran pernyataan dengan mencari kesesuaian dengan realitas the correspondence theory of truth) dan kebenaran yang diperoleh dengan melihat hubungan (correspondence), keteguhan (coherence) dan konsistensi antara pemyataan yang satu dengan pemyataan yang lain, semuanya amat ditentukan oleh paradigma berpikir tunggal subjek rasio. Inilah yang oleh Habermas, dalam bukunya The Theory of Communicative Action, dikatakan ada kekuasaan lain yang disembunyikan, dan kekuasaan itu adalah bentuk dari paradigma ganda sebagai pemahaman timbal balik melalui kebenaran intersubjektivitas.
Habermas mengatakan untuk mencapai masyarakat komunikatif yaitu masyarakat yang komunikasinya terbuka dan berkedudukan sejajar, dapat mempertahankan dan memiliki sebuah ruang bebas dari diktatur dan pemaksaan, anggota-anggota masyarakatnya toleran serta menghormati martabat semua anggotanya sebagai manusia bersama-sama mewujudkan kemampuan berkomunikasi dengan sejajar disertai bebas dari tekanan-tekanan.
Habermas, berpandangan bahwa tindakan komunikasi (communicative action) adalah jalan yang diterima sebagai sarana untuk menciptakan masyarakat yang komunikatif. Paradigma timbal balik atau masyarakat komunikasi, dapat terwujud jika semua agen yaitu: ilmu pengetahuan, pemerintah, ilmuwan, dan tokoh-tokoh masyarakat seoara sadar menjadi peserta dalam melakukan tindakan komunikasi untuk tidak mengejar kepentingan-kepentingan individual (seperti dalam masyarakat kapitalis) tetapi berupaya untuk mencapai keberhasilan dalam menyeimbangkan semua kepentingan untuk mencapai tujuan bersama."
Depok: Fakultas Ilmu Pengatahuan Budaya Universitas Indonesia, 2008
D901
UI - Disertasi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 1995
121 ILM
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 1988
121 ILM
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Prapto Yuwono
Salatiga: Satya Wacana University Press, 2013
507.2 MEN
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Hatta, 1902-1980
Djakarta: Pembangunan Djakarta, 1954
168.I5 MOH p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Hatta, 1902-1980
Djakarta: Pembangunan, 1964
168.I5 MOH p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Sarmuji
"Analyzing Knowledge Creation and Knowledge Management in Bio Farma, LtdKnowledge is very significant for a success of company. Through the creation of knowledge in either internal process or external process of the company will create value, which raise the grade of company out of basis of assets. Knowledge superiority as intangible has been proved in many cases of prominent company in the world recently.
The success of prominent company is enabled and master in organizing knowledge creation continuously. Creating knowledge of company means the ability of it as a whole. To create a new knowledge, spreading it in the company, and appearing in production, service and system.
It, however, has to be admitted that knowledge creation is not easy in practice. Basically it needs process management which is continuously and dynamically, commonly known as knowledge management. Through implementation in many factors backing up knowledge creation in individual level, community and organization wholly, will create synergic relation between knowledge modal as a foundation and innovation as the result.
Because of the important of knowledge, it has pushed the writer to research how knowledge creation practice, especially in a company characterized by knowledge intensive, the process and the decline of which will be very determined by how good knowledge developed in a company. Moreover, a strong control from the customer to the quality of Biofarma, Ltd. products make the company always to control the quality of product.
The strong control is caused that the product of Biofarma, Ltd. is a company that produces serum and vaccine, production that has big risk to the customers. The success of Biofarma in producing knowledge not only will determine the existence of the company but also will save human s from danger diseases.
This research finds how knowledge management and the activity of knowledge creation well done in the company. Knowledge management, according to Nonaka (2000) is enabling condition or requirement that is provided by knowledge creation. According to .Tarn Hidayat Tjakraatmaja (2002), knowledge management is identically to create learning environment. For the company wanting to increase the quality of knowledge creation, creating learning environment is a must.
This research uses knowledge management approach by Nonaka at. Al (2000) who asks requirement; instill knowledge vision manage a conversation mobilize knowledge activist, crate the right connect, and globalize local knowledge. Whereas for the activity of knowledge creation, this work uses model developed by Tuomi (1999) who divides knowledge into five groups of activities; articulation, accumulation, anticipation, apprehension, and action.
This research finds how knowledge management in Biofarma, Ltd., generally, has been running well. Based on, however, the basis of activity that is researched, the intensity of attention is not equal to the domination or the important of activities in knowledge management.
In knowledge creation, however, is found the weak in the basis that the activity of knowledge creation created more in this internal activity or daily activities. According to the result of the research that external activities must be more dominant in knowledge creation then that of internal.
Research can prove that knowledge creation is very involving with how knowledge managed. Like land for the potential of growing plant, knowledge management is life concession for knowledge creation.
Knowing how knowledge management and knowledge creation in the company will be able to identify the weakness that is still there. And knowing what activities or aspect which is very dominant relating to them will be known in which side knowledge management and knowledge creation must be strengthened. Like in Biofarma, Ltd. the activity that must be strengthened is external activities. Knowledge creation should be many More in community of interaction which pass through the restrictions of into and inter organization.
Xiii + 131 pages + 19 table - 18 pictures + 6 appendixes
Bibliography: 42 books, 13-science research journal (1991-2003), and 6 homepages
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
T13714
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>