Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 146946 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Grand hotel Cirebon adalah salah satu hotel yang tergolong megah di seputar tahun depan puluhan. sekarang, hotel itu telah tiada, hanya tinggal puing-puing Grand Hotel berserakan di jln. Siliwangi 98 Cirebon..."
JHB 22 (2003)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Freriks, Kester
Amsterdam: Meulenhoff, 1992
BLD 839.36 FRE g
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Devoldere, Luc
Kapellen: Uitgeverij Pelckmans, 1994
BLD 839.314 DEV g
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 2002
S23857
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shafira Aurellia
"Skripsi ini membahas mengenai adanya perbedaan ketentuan mengenai kedewasaan yang diatur oleh Undang-Undang. Perbedaan ini kemudian menimbulkan adanya perbedaan persepsi dalam menerapkan ketentuan mengenai batas usia dewasa yang mana yang harus dipakai oleh BPN dengan Pengadilan. Kedua instansi ini memiliki persepsi yang berbeda sehingga menimbulkan ketidakpastian hukum ketika terjadi suatu permasalahan yang harus melibatkan keduanya seperti dalam pengajuan permohonan perwalian bagi anak yang belum dewasa dalam proses balik nama akta tanah. Metode penelitian yang digunakan adalah yuridis normatif. Hasil penelitian adalah di Indonesia belum ada ketentuan yang pasti mengenai kedewasaan seorang subjek hukum dalam melakukan perbuatan hukum dan hal ini sangat diperlukan mengingat di antara kedua instansi baik BPN maupun pengadilan tidak mau merubah pendirian mengenai batas usia mana yang menurut keduanya harus digunakan ketika seorang anak akan melakukan balik nama akta tanah.

This thesis discusses about the difference in terms of the maturity that is governed by the Act. The difference is then raises the differences on ways to applying the provisions regarding adult age limit which should be worn by BPN with the Court. Both of these institutions have different perceptions that create legal uncertainty when there is a problem that must involve both like the guardianship petition for a minor child in the process of land deeds under the name. The research method used is normative. The results are in Indonesia there is no provision regarding the maturity of a certain law subject to legal actions and it is most needed because of the two agencies both BPN and the courts are not willing to change his stance on the age limit which should be used when a child will do the reverse land deed name."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2013
S44601
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aditya Rahadian
"Orientasi pelayanan (Service Orientation) memiliki peranan penting pada kelangsungan operasional perusahaan, peranannya dapat dirasakan baik di tingkat karyawan maupun tingkat organisasi. Hogan et al,. (2004) dalam Saura et al,. (2005) menjelaskan bahwa orientasi pelayanan pada tingkat individu dapat didefinisikan sebagai sekumpulan sikap dan perilaku yang mempengaruhi kualitas interaksi antara karyawan organisasi dengan pelangan mereka. Sementara itu pada level organisasi, orientasi pelayanan merupakan suatu karakteristik desain internal seperti struktur organisasi, suasana, dan budaya pada level organisasi (Lytle et al,. 1998, dalam Kim et al,. 2004).
Studi ini mengambil penelitian dari Chen (2007) yang membuktikan bahwa orientasi pelayanan berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan dan komitmen karyawan terhadap organisasi. Hasil studi ini juga diperkuat oleh teori Lee et al,. (1999) dan Yoo et al,.(1999) yang mengungkapkan bahwa orientasi pelayanan pada organisasi akan mempengaruhi tingkatan kepuasan kerja karyawan, sementara itu Lee et al,. (1999) menjelaskan bahwa orientasi pelayanan akan mempengaruhi tingkatan komitmen organisasi karyawan.
Penelitian ini juga memberikan bukti bahwa kepuasan kerja berpengaruh positif terhadap komitmen organisasi. Fletcher dan Williams (1996) dan Yavas dan Bidur (1999) dalam Chen (2007) mengatakan bahwa kepuasan kerja memiliki korelasi positif dengan komitmen organisasi, dimana karyawan yang merasa puas dengan pekerjaannya memiliki komitmen organisasi yang lebih besar dibanding mereka yang tidak. Dukungan terhadap hubungan antara orientasi pelayanan dengan kepuasan kerja dan komitmen organisasi juga dikemukakan oleh Kotler et al,. (1999) dalam Kim et al,. (2004) yang mengemukakan bahwa implementasi standar internal yang baik membutuhkan komitmen yang tinggi dari manajemen. Hal ini mengharuskan manajer secara reguler memonitor kepuasan kerja karyawan dan mengevaluasi progress dari tiap karyawan.
Jika kepuasan kerja karyawan meningkat, mereka akan memperlihatkan komitmen terhadap organisasi yang tinggi pula. Oleh karena itu pada penelitian ini hipotesis yang diajukan antara lain, H1: orientasi pelayanan berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja; H2: orientasi pelayanan berpengaruh positif terhadap komitmen organisasi H3: Kepuasan kerja berpengaruh positif terhadap komitmen organisasi.
Penelitian ini dilakukan hanya dalam satu periode (cross sectional) dengan mengambil populasi karyawan hotel bintang tiga di kota Cirebon dengan jumlah sampel sebanyak 120 responden. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner. Data yang dikumpulkan kemudian di input menggunakan program SPSS 11.5 for Window lalu di import ke program Lisrel 8.7 for Student dan diproses menggunakan metode Structural Equation Modeling (SEM) untuk pengujian model lebih lanjut.
Pengujian validitas dan reliabilitas dilakukan dengan menggunakan program Lisrel dengan teknik Confirmatory Factor Analysis (CFA) yang hasilnya terlihat pada path diagram. T-value menunjukkan validitas, standardized solution menggambarkan loading factor, serta measurement error menggambarkan error variance. Pengujian reliabilitas menggunakan konsep Construk Realibility (CR) dimana suatu konstruk dikatakan reliabel bila nilai CR-nya > 0,70. sementara itu suatu konstruk dikatakan valid bila nilai t-value lebih > 1,96 pada tingkat kepercayaan 95% dan loading factor > 0.50.
Hasil pengujian validitas dan reliabilitas tiap dimensi memberikan hasil bahwa dimensi service vision, employee empowerment, dan service rewards tidak disertakan dalam pengujian model struktural karena terbukti tidak valid dan tidak reliabel untuk disertakan lebih lanjut dalam pengujian model struktural.
Hasil path diagram memberikan hasil H1 diterima yang menunjukkan bahwa orientasi pelayanan berpengaruh positif sebesar 0,68 (68%) terhadap kepuasan kerja dengan nilai t-value 5,77 (tingkat kepercayaan 95%) dan memiliki hubungan yang signifikan. Pengaruh yang cukup besar ini dapat terjadi karena karyawan merasa lebih yakin dalam melakukan tugasnya karena adanya kejelasan tugas untuk masing-masing karyawan, maka hal tersebut dapat menciptakan kepuasan kerja pada karyawan. Hal ini dapat terjadi dikarenakan adanya suatu orientasi pelayanan (standar internal) yang dapat menjadi panduan karyawan dalam melaksanakan tugas. Sementara itu orientasi pelayanan memberi pengaruh positif sebesar 0,42 (42%) terhadap komitmen organisasi dan memiliki hubungan signifikan dengan t-value 2,13 (tingkat kepercayaan 95%) maka H2 diterima. Pengaruh orientasi pelayanan pada komitmen organisasi dapat timbul karena karyawan merasa orientasi pelayanan sebagai alat yang dapat menjadi pedoman dan membantu karyawan, serta membangun budaya dan suasana yang kondusif di perusahaan.
Karyawan menganggap budaya yang tercipta diperusahaan sesuai dengan tujuan, visi, dan nilai-nilai yang dimiliki karyawan, sehingga karyawan merasakan adanya keterikatan dengan perusahaan dan menjadi bagian keluarga dari perusahaan. Dari hal tersebut timbul rasa memiliki terhadap organisasi dan karyawan memahami arti penting perusahaan bagi mereka. Kepuasan kerja terbukti memiliki pengaruh sebesar 0,26 (26%) terhadap komitmen organisasi sebesar 0,26 (26%) dan signifikan dengan t-value 2,23 (tingkat kepercayaan 95%) maka H3 diterima. Hal yang dapat menciptakan komitmen karyawan terhadap organisasi antara lain adanya perhatian dari perusahaan dengan memberikan penghargaan yang adil, mendapat jaminan sebagai pegawai tetap, serta kesempatan untuk promosi. Hal-hal tersebut memberikan pertimbangan bagi karyawan untuk tetap tinggal."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Kamil
"Penelitian ini membahas tentang pola kehidupan masyarakat santri Tegalgubug Arjawinangun Cirebon. Secara spesifik penelitian ini melihat lebih dekat terhadap aktivitas ekonomi masyarakatnya terutama pada kegiatan usaha konveksi dan pendistribusiannya. Beberapa kasus pengusaha yang penulis paparkan dalam tesis ini, merupakan salah satu bagian dan mewakili dari aktivitas masyarakat tersebut.
Penelitian ini dibangun dalam perspektif antropoligis, dengan menggunakan pendekatan khasnya, yaitu metodologi kualitatif. Melalui pengamatan terlibat dan wawancara mendalam -sebagai pengumpulan datanya- penelitian ini menggali inforrnasi mengenai keadaan obyektivitas masyarakat yang tradisional sebagai seorang santri; berpakaian sarung dan kopiah bagi laki-laki, mengenakan train dan berkerudung (jilbab) bagi perempuan serta dalam mengembangkan kegiatan usahanya melalui ketrampilan menjahit, mereka membuka konveksi dan menjadi pedagang kain (tekstil). Ketrampilan yang mereka miliki tidak didukung dan dibekali dengan pendidikan secara formal baik melalui lembaga ketrampilan (pelatihan) maupun sekolah umum. Pendidikan yang mereka capai secara umum hanya di pondok pesantren; yang intinya mempelajari ilmu-ilmu agama seperti Tauhid, Fiqh, Tasawuf dan Gramatika Bahasa Arab. Di samping itu, masyarakat santri Tegalgubug dalam menerapkan menajemen perusahaannya tidak didasarkan pada menejemen profesional dan tidak ada penghitungan akuntansi dan rekapitulasi keuangan, tetapi usaha yang mereka jalani tetap eksis dan terus berkembang.
Pada prinsipnya Masyarakat Santri Tegalgubug yang mayoritas mata pencahariannya sebagai penjahit (usaha konveksi) dan pedagang kain, telah mewarisi kegiatan tersebut dari orang tua dan nenek moyang mereka. Kebiasaan membuat kipas angin dari kain, tutup penimbal (tempat air) dari kain, suka menyulam dan membordir, telah menumbuhkan upaya untuk berusaha dan berwiraswasta. Usaha ini bersifat home industry dan memiliki kecenderungan bahwa dalam mengembangkan ketrampilannya baik yang terkait dengan jenis, mode dan bentuknya memiliki persamaan tersendiri serta telah diajarkan secara turun-temurun.
Perkembangan ekonomi Masyarakat Santri Tegalgubug-Arjawinangun Cirebon yang lekat dengan masyarakat pesantren dan kehidupan sebagai "Muslim Santri" telah merubah pandangan negatif terhadap kehidupan penganut agama terutama Muslim Santri yang ortodoks, yaitu dengan tetap mempertahankan nilai-nilai agama sebagai motivasi dalam usaha dan berkarya. Mereka dalam berusaha bekerjasama dengan pihak-pihak yang terkait seperti pabrik tekstil dan perbankan. Dengan ketrampilan yang dimilikinya dan berbekal pendidikan dari pesantren, Masyarakat Santri Tegalgubug-Arjawinangun Cirebon telah membuka peluang untuk mengangkat ekonomi kerakyatan dengan mencoba menerobos usaha pengolahan dan perdagangan tekstil yaitu dengan mendatangkan bahan baku dari Bandung, Jakarta dan Tangerang. Dengan usaha yang dijalaninya, para pengusaha Santri Tegalgubug telah menjalin hubungan dengan para pengusaha yang berasal dari kota-kota besar di Indonesia bahkan sampai mengekspor barang ke luar negeri terutama di Asia Tenggara."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T3490
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Namira Aisyha
"ABSTRAK
Mempertahankan karyawan yang berharga selalu menjadi hal yang penting untuk organisasi, bahkan saat ini dibutuhkan lebih penting dalam pasar dimana sumber daya manusia tetap menjadi salah satu dari beberapa sumber yang dapat memberikan keuntungan kompetitif yang berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan keterkaitan antara Employer Brand Perception EBP , Servant Leadership SL dan Perceived Retensi Karyawan PER menggunakan data yang dikumpulkan dari 133 karyawan yang bekerja di Hotel Grand Sahid Jaya DKI Jakarta. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perceived employee retention secara signifikan dipengaruhi oleh employer brand perception dan servant leadership. Sementara, servant leadership tidak memoderasi pengaruh antara perceived employee retention dan employer brand perception.

ABSTRACT
The retention of valuable employees has always been important to organizations, it takes on even more significance today in a marketplace where human capital remains one of the few resources that can provide a sustainable competitive advantage. This research study investigated the interrelationships among Employer Brand Perception EBP , Servant Leadership SL and Perceived Employee Retention PER using the data collected from 133 employees working in Hotel Grand Sahid Jaya DKI Jakarta. The results of this study showed that perceived employee retention is significantly affected by employer brand perception and servant leadership. Servant leadership does not moderate the effect of perceived employee retention and employer brand perception"
2017
S65885
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: HAKI, 2005
551.22 HIM p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>