Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 15771 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Krisis kredit macet sektor perumahan di Amerika Serikat (AS) atau dikenal sebagai subprime mortgage crisis terjadi pada tahun 2006. Krisis keuangan yang berkaitan dengan industri subprime mortgage ditandai dengan tingginya penyitaan jaminan pinjaman dan menyebabkan puluhan perusahaan pemberi pinjaman bangkrut...."
JHB 30 : 4 (2011)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Subprime mortgage crisis happened in the United states had affected many parties. Index of shares traded in the U.S stock exchanges dropped significantly, followed by default in credit granted in the housing sector and de creased in value of Aset Back securities in the financial market...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Nasution, Ahsan S.
"Krisis kredit perumahan subprima yang dia1ami oleh Amerika Serikat menghasilkan kerugian besar pada ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Amerika Serikat. Fondasi dari krisis adalah kepemilikan rumah, yang merupakan salah satu upaya mewujudkan American Dream bagi masyarakat Amerika Serikat, khususnya masyerakat dibawab kelas menengah. Tujuan penelitian adalah untuk mengetabui alasan terjadinya krisis kredit perumaban subprima di Amerika Serikat dan mengetabui letak kesalaban yang paling kritis sehingga krisis kredit perumaban subprima tidak dapat dihinderi. Analasis yang dilakukan adalab mempalajari makna kepemilikan rumab di Amerika Serikat dan mengidentifikasi peran dari setiap institusi dan konsumen keuangan perumaban Amerika Serikat kemudian mengidentifikasi kesalaban deri setiap sektor
The subprime mortgage crisis in the United States of America has yielded big losses in America's economy and prosperity of its itizens. Homeovvnership is the foundation of the crisis, where homeownership is one of the means for Americans to realize their American Dreamt especially for citizens below the middle class. The purpose of this research is to find the reasoqsJwhind the subprime mortgage crisis in the United States of America and to determine the critical factors involved in making the crisis Wlavoidable. The analysis consists of studying the meaning of homeQwnecship in America and identifying the institutions dan consumers of homes in America followed by identifying ¢e faults of every sector in the crisis."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2010
T-pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Puah, Chin-Hong
"This study revisits the long-run relationships and short-run dynamic causal linkages among BRIC stock market, with the particular attention to the 2008 subprime mortgage crisis. Extending related empirical studies, comparative analyses of pre-crisis, and post-crisis periods were conducted to comprehensively evaluate how stock market integration was affected by financial crises. In general, after employing cointegration test and VAR test, the results reveal the increase of stock market integration in BRICs after the subprime crisis. The evidence also found that China stock market is the most influential among the BRICs, in which China stock market has the ability to Granger cause the other three BRICs member countries. An important implication of our findings is that the degree of integration among countries tends to change over time, especially around periods marked by financial crises.
Abstrak
Penelitian ini mengkaji ulang hubungan jangka panjang dan hubungan kausal dinamis jangka pendek antara pasar modal negara-negara BRIC, terutama pada saat krisis subprime mortgage 2008. Pengayaan studi empiris yang terkait dan analisa perbandingan sebelum-sesudah krisis dilakukan untuk mengevaluasi secara komprehensif tentang bagaimana krisis keuangan memengaruhi integrasi pasar modal. Secara umum, setelah menggunakan uji kointegrasi dan uji VAR, hasil penelitian ini memperlihatkan peningkatan integrasi pasar modal di negara-negara BRIC setelah terjadinya krisis subprime. Penelitian ini juga membuktikan bahwa pasar modal Cina adalah pasar yang paling berpengaruh di antara negara BRIC, di mana pasar modal Cina memiliki kemampuan untuk memengaruhi secara Granger Causality tiga negara anggota BRIC lainnya. Implikasi penting dari temuan kami adalah bahwa tingkat integrasi antara negara-negara cenderung berubah dari waktu ke waktu, terutama sekitar periode yang ditandai oleh krisis keuangan."
2015
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Meliala, Adrianus Eliasta, 1966-
Jakarta: UI-Press, 2006
PGB 0485
UI - Pidato  Universitas Indonesia Library
cover
"Sebagai titik acuan dalam penelitian ini adalah pengumuman pada tanggal 8 agustus 2007 oleh BNP Paribas yang terkena dampak subprime mortage dan hal ini pun secara langsung berpengaruh terhadap pasar uang dunia."
330 JMM 6:2 (2013)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Yosia Setiadi
"Tiongkok dan India merupakan kedua negara dengan tingkat pertumbuhan PDB tertinggi di dunia. Kesuksesan kedua negara tersebut dimulai sejak kedua negara tersebut memutuskan untuk melakukan liberalisasi pasar. Namun, kedua negara tersebut memiliki perbedaan dalam kebijakan moneter dan rezim nilai tukarnya, seperti kebijakan moneter Tiongkok yang berbasis Monetary Aggregate Targeting dan rezim nilai tukar tetap, dengan India yang kebijakan moneternya berbasis Inflation Targeting Framework dan rezim nilai tukar mengambang. Untuk melihat komparasi peranan kebijakan moneter terhadap pertumbuhan ekonomi dari Tiongkok dan India, penelitian ini menggunakan analisis VAR dan OLS dari tahun 1978 hingga 2020 terhadap pertumbuhan PDB sebagai variabel dependen dan jumlah uang beredar, tingkat inflasi, current account balance, tingkat suku bunga riil, dan policy rate sebagai variabel independen. Hasil yang didapat adalah variabel-variabel kebijakan moneter Tiongkok seperti jumlah uang beredar dan tingkat suku bunga berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan PDB Tiongkok, sedangkan variabel-variabel kebijakan moneter India tidak ada yang signifikan mempengaruhi pertumbuhan PDB India. Hasil dari penelitian ini juga memberikan referensi dan saran bagi Bank Indonesia untuk lebih memperhatikan lagi kontribusi kebijakan moneternya terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia, lebih meningkatkan kinerja tingkat suku bunga dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia yang lebih stabil, dan menjadi referensi untuk penelitian selanjutnya.

China and India are two countries with the highest GDP growth rates in the world. The success of the two countries began when the two countries decided to carry out market liberalization. However, the two countries have differences in monetary policy and exchange rate regimes, such as China's monetary policy based on Monetary Aggregate Targeting and a fixed exchange rate regime, with India whose monetary policy is based on the Inflation Targeting Framework and floating exchange rate regime. To compare the role of monetary policy on economic growth from China and India, this study uses VAR and OLS analysis from 1978 to 2020 on GDP growth as the dependent variable and the money supply, inflation rate, current account balance, real interest rates, and policy rate as an independent variable. The results obtained that China's monetary policy variables such as the money supply and interest rates have a significant effect on China's GDP growth, while India's monetary policy variables do not significantly affect India's GDP growth. The results of this study also provide references and suggestions for Bank Indonesia to pay more attention to the contribution of monetary policy to Indonesia's economic growth, further improve the performance of interest rates in promoting more stable Indonesia's economic growth, and become a reference for further research.
"
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Subprime mortage crisis happened in the united states had effected many parties. Index of shares traded in the U.S Stock exchanges dropped significantly, followed by default in credit granted in the housing sector, and decreased in value of Aset Back Securities in the financial market...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Richi Anggraeni
"Penelitian ini membahas tentang analisis efek contagion pada negara-negara emerging market Kawasan Asia saat terjadi krisis finansial global yaitu subprime mortgage di Amerika Serikat dan eurodebt di Kawasan Euro. Periode penelitian berlangsung sejak 2007 hingga 2016, saat terjadi krisis dan sesudah krisis. Observasi mencakup sepuluh negara dengan menggunakan data closing price indeks. Hasil penelitian menunjukan bahwa pada saat terjadi krisis subprime mortgage, hampir seluruh negara berkembang di Kawasan Asia terkena guncangan dari krisis yaitu mengalami efek contagion. Sementara itu, pada krisis Eurozone, hanya sedikit negara yang terkena efek contagion. Mayoritas negara Emerging Market Asia tidak terpengaruh dari krisis Eurozone.

This research analyzes of contagion effects on emerging market countries in Asia when the global financial crisis is subprime mortgage in the United States and eurodebt in the Eurozone. The research period started from 2007 to 2016, during the crisis and after the crisis. Observations include the ten countries using data from the index closing price. The results showed that at the time of the subprime mortgage crisis, all developed countries in the Asian region affected by shocks from the crisis that is experiencing the effects of contagion. While the Eurozone crisis, only a few countries affected by the contagion effect. Majority countries in EM Asia are not affected from Eurozone crisis. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>