Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 22701 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
cover
cover
cover
cover
Raden Madenda Ruhan Ismullah Irawan
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara evaluasi diri dan keputusan moral (keputusan altruistis vs. keputusan egoistis).Evaluasi diri adalah penilaian individu terhadap diri serta kemampuan yang dirinya miliki serta bagaimana individu melihat dirinya secara keseluruhan (Packer, 1985). Keputusan moral adalah pengambilan keputusan ketika terdapat situasi konflik moral yang menuntut individu untuk memilih salah satu dari alternatif pilihan penyelesaian konflik (Thornberg, 2007). Penelitian dilakukan pada 155 partisipan (90 perempuan, 65 laki-laki; M=23,76 tahun, SD=3,79 tahun). Evaluasi diri diukur menggunakan Core Self Evaluation Scale (Judge dkk., 2003). Sementara keputusan moral diukur menggunakan Everyday Moral Conflict Situation Scale (Singer, 2019). Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat hubungan negatif yang signifikan antara evaluasi diri dengan keputusan moral (r=-0,149, p<0,05).

This study aims to examine the relationship between self evaluation and moral decision (altruistic vs. egoistic) in Indonesia. Self Evaluation is how an individual evaluate themself and his own abilities and how they see themself as a whole (Packer, 1985). Moral decision is a form of decision made by someone when they faced a moral conflict situation and forced to choose one out of other alternatives in order to solve the conflict (Thornberg, 2007). This study was conducted on 155 adult participants (90 females, 65 males; M=23,76 years old SD=3,79 years old). Self evaluation is measured with Core Self Evaluation Scale (Judge dkk., 2003) while moral decision is measured with Everyday Moral Conflict Situation Scale (Singer, 2019). The result of this research shown that there is a significant negative correlation between self evaluation and moral decision (r=-0,149, p<0,05.)."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amanda Legyana
"Penelitian ini membahas interaksi kelas berdasarkan pertanyaan pengajar dalam kelas tata bahasa Jepang dasar menggunakan ancangan Self Evaluation of Teacher Talk (SETT). Pertanyaan yang diajukan oleh pengajar adalah bagian dari tuturan pengajar di dalam kelas yang memicu interaksi. Pada penelitian ini pertanyaan mengacu pada hasil penelitian Long dan Sato (1983) mengenai tipe pertanyaan berdasarkan tujuan (display question dan referential question) dan tipe pertanyaan berdasarkan fungsi (negosiasi makna). Sementara itu, untuk mengetahui interaksi yang terbangun dari pertanyaan yang diajukan oleh pengajar digunakan ancangan SETT yang dapat mengetahui lebih dalam akan modus kelas (Walsh, 2006). Data diperoleh dengan melakukan observasi kelas melalui perekaman dan pencatatan. Kemudian dilakukan transkripsi untuk mengetahui lebih dalam kualitas pertanyaan dan fitur-fitur interaksi lain yang terbangun.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengajar bertanya dengan pertanyaan display questions, referential questions, dan melakukan negosiasi makna kepada pemelajar. Pengajar sering kali melakukan pengecekan pemahaman yang merupakan bagian dari negosiasi makna, namun tidak tertera dalam ancangan SETT. Adapun hasil penelitian tentang modus kelas adalah pengajar berada pada empat modus kelas, yaitu modus kelas manajerial, modus kelas material, modus kelas keterampilan dan sistem, dan modus konteks kelas.

This research discusses class inter modus konteks kelasaction based on teacher's questions in basiclevel Japanese class using Self Evaluation of Teacher Talk (SETT) framework. The questions are parts of teacher's talk in the class triggering the interaction. In this research, the questions refer to Long and Sato's research findings (1983) about kinds of the questions based on purposes (display question and referential question) and based on functions (negotiation of meaning). Meanwhile, to analyze the interaction built up by the teacher's questions is used SETT framework (Walsh, 2006). The data were gained by classroom observation through recording and taking notes. Then, transcription was done in order to know more deeply about the quality of the questions and other interaction features.
The result of this research shows that the teacher uses display questions, referential questions, and does negotiation of meaning. In addition, the teacher often does comprehension checks which are parts of negotiation of meaning, but those are not stated on the SETT framework. However, the teacher is in four classroom modes: managerial mode, materials mode, skills and systems mode, and classroom context mode.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
T42293
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Affan Maulana Ghiffari
"Dalam lingkungan pekerjaan yang sangat dinamis dan penuh ketidakpastian, organisasi atau perusahaan membutuhkan sumber daya yang dapat diandalkan untuk dapat bertahan, bersaing dan berkembang. Salah satu bentuk sumber daya yang dapat digunakan adalah kreativitas karyawan. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti hubungan tidak langsung antara core self-evaluation (CSE) dengan kreativitas karyawan melalui peran mediasi motivasi intrinsik, serta melihat peran budaya organisasi pembelajaran dalam memoderasi hubungan antara motivasi intrinsik dengan kreativitas karyawan. Penelitian ini juga melihat hubungan tidak langsung antara CSE dengan kreativitas melalui motivasi intrinsik, yang dimoderasi oleh budaya organisasi pembelajaran pada hubungan antara motivasi intrinsik dengan kreativitas karyawan. Penelitian dilakukan terhadap 144 karyawan BUMD. Uji hipotesis menggunakan Hayes’ PROCESS Macro model 14 menunjukkan bahwa motivasi intrinsik memediasi hubungan antara CSE dengan kreativitas karyawan. Namun demikian, budaya organisasi pembelajaran tidak memoderasi hubungan antara motivasi intrinsik dengan kreativitas karyawan. Hasil juga menunjukkan bahwa hubungan tidak langsung antara CSE dengan kreativitas karyawan yang dimediasi oleh motivasi intrinsik, tidak dimoderasi oleh budaya organisasi pembelajaran pada hubungan antara motivasi intrinsik dan kreativitas karyawan.

In highly dynamic and uncertain work environment, organizations or companies need reliable resources to survive, compete and develop. One form of resource that can be used is employee creativity. This study aimed at investigating the relationship between core self-evaluation (CSE) and employee creativity mediated by intrinsic motivation, and to see the role of organizational learning culture in moderating the relationship between intrinsic motivation and employee creativity. This study also looked at the indirect relationship between CSE and employee creativity through intrinsic motivation, which is moderated by organizational learning culture on the relationship between intrinsic motivation and employee creativity. The study was conducted on 144 BUMD employees. Hypothesis testing using the moderated-mediation Hayes' PROCESS Macro model 14 shows that intrinsic motivation mediates the relationship between CSE and employee creativity. However, organizational learning culture does not moderate the relationship between intrinsic motivation and employee creativity. The results also show that the indirect relationship between CSE and employee creativity mediated by intrinsic motivation, not moderated by organizational learning culture on the relationship between intrinsic motivation and employee creativity.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aviva Lutfiana
"Program Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) menjadi salah satu program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) yang paling diminati mahasiswa karena dapat membekali keterampilan nyata dunia kerja dengan konversi maksimal 20 SKS. Selain memberikan manfaat bagi mahasiswa, program tersebut juga memberikan tantangan baru bagi mereka. Mahasiswa dinilai membutuhkan kemampuan adaptabilitas karier agar dapat mengoptimalkan performanya dalam program tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran core self-evaluation dan kepribadian proaktif dalam memediasi hubungan dukungan sosial dengan adaptabilitas karier pada mahasiswa yang sedang menjalani program MSIB. Partisipan penelitian ini terdiri atas 175 orang mahasiswa Indonesia yang sedang menjalani program MSIB. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah Career Adapt-Abilities Sca le International Form (CAAS-IF), Child and Adolescent Social Support Scale (CASSS), Core Self-Evaluation Scale (CSES), dan Proactive Personality Scale (PPS), yang sudah diadaptasi dan diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia serta dimodifikasi sesuai dengan konteks penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa core self-evaluation dan kepribadian proaktif memediasi secara parsial hubungan antara dukungan sosial dan adaptabilitas karier mahasiswa yang sedang menjalani program MSIB. Semakin tinggi dukungan sosial yang diperoleh mahasiswa, maka akan semakin meningkatkan core self-evaluation dan kepribadian proaktifnya, yang pada akhirnya akan meningkatkan kemampuan adaptabilitas kariernya. Di sisi lain, dukungan sosial sendiri dapat memengaruhi adaptabilitas karier secara langsung, yaitu semakin tinggi dukungan sosial yang diperoleh mahasiswa, maka akan semakin meningkatkan kemampuan adaptabilitas kariernya.

Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) program is one of the Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) programs that most in demand by undergraduate students, because it can equip students with real skills needed by the world of work with maximum 20 credits conversion. Despite of the benefits, this program provides new challenges for them. Students are considered need career adaptability to optimize their performance in the program. In order to develop these abilities, social support, core self-evaluation, and proactive personality are factors that play an important role for students. This study aims to determine the role of core self-evaluation and proactive personality in establishing the relationship between social support and career adaptability in students who are undergoing the MSIB program. The participants of this study consisted of 175 Indonesian students who were undergoing the MSIB program. The instrument used in this study are the Career Adapt-Abilities Scale International Form (CAAS-IF), Child and Adolescent Social Support Scale (CASSS), Core Self-Evaluation Scale (CSES), and Proactive Personality Scale (PPS), which have been adapted and translated into Indonesian and modified according to the research context. The results showed that core self-evaluation and proactive personality partially mediated the relationship between social support and career adaptability of students undergoing the MSIB program. The higher the social support obtained by students, the more they will increase their core self-evaluation and proactive personality, which in turn will increase their career adaptability."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ellen
"Penelitian ini merupakan penelitian korelasional yang bertujuan untuk meneliti peran evaluasi diri inti sebagai mediator dalam hubungan antara kesadaran penuh dan keseimbangan pekerjaan-keluarga. Tingkat kebutuhan dan biaya hidup yang tinggi di kota-kota besar menuntut istri untuk bekerja guna membantu suami dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Namun, ibu yang bekerja seringkali merasa sulit untuk menyeimbangkan antara perannya sebagai ibu di keluarga dan perannya di dalam pekerjaan. Responden dalam penelitian ini adalah 305 ibu bekerja waktu penuh 40 jam/minggu yang minimal memiliki 1 anak berusia di bawah atau sampai dengan enam tahun le; 6 tahun di Jabodetabek. Hasil perhitungan analisis korelasi dan uji mediasi model sederhana Hayes 2013 menunjukkan bahwa 1 terdapat hubungan antara kesadaran penuh dan keseimbangan pekerjaan-keluarga r = 0.33, p = 0.000, p.

This research is a correlational research which aim to investigate the role of core self evaluation as a mediator in the relationship between trait mindfulness and working family balance. High need and cost of living in urban areas demanding wife to participate in working to help her husbands to meet their needs. However, a working mother often find it difficult to balance between her role as a mother in the family and her role in the job. Respondents in this study were 305 full time working mothers 40 hours week who had at least 1 child and aged under or up to six years old le 6 years old in Jabodetabek. The results of the calculation of correlational analysis and simple mediation model show that 1 there is the effect of trait mindfulness on work family balance r 0.33, p 0.000, p "
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>