Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 140703 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
cover
Muhamad Heychael
"Tesis ini membahas mengenai kuasa/pengetahuan yang bekerja dalam membentuk identitas nasional dalam buku sejarah untuk kelas dua Sekolah Menengah Pertama (SMP). Penelitian merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan analisis wacana kritis. Hasil penelitian ini menemukan bahwa identitas nasional yang diekspresikan dalam buku sejarah mengoperasikan bentuk kuasa/pengetahuan kolonial. Tesis ini menyarankan adanya suatu peninjauan kembali terhadap perumusan identitas nasional dalam buku sejarah, demi memungkinkannya nilai identitas yang lebih mewadahi semua elemen bangsa dan jauh dari gejala inferioritas.

This thesis discusses the power / knowledge works in shaping national identity in the history books for two classes of secondary school (SMP). The study is a qualitative research approach to critical discourse analysis. The results of this study found that national identity is expressed in the form of power to operate the history books come from colonial knowledge. This thesis suggests the existence of a judicial review against the formulation of national identity in the history books, in order to allow the identity of a nation embodies all the elements and away from the symptoms of inferiority.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
T30605
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
S. Wojowasito
Malang: Biro I IKIP, 1973
499.221 WOJ p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Bengkulu: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1992
499.207 PEN
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Purwanto
Jakarta: Mizan Pustaka, 2017
492.7 AGU p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Debdikbud, 1975
499.221 IND p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Balai Pustaka, 2005
499.211 IND p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Dhyah Utami
"Gue dan lu ialah dua pronomina persona dialek Melayu Betawi yang secara etimologis berasal dari bahasa lisan Tionghoa dialek Hokkian, yaitu goa dan lu yang masing-masing bermakna `aku' dan `engkau'. Karena pada kedua kata tersebut terkandung makna dan sifat persaudaraan atau persahabatan, kedua pronomina persona tersebut dapat digunakan secara resiprokal oleh penutur dan petutur untuk menunjukkan keakraban di antara mereka.
Setakat ini, banyak pengguna pronomina gue dan lu yang tidak mengetahui asal-muasal kedua pronomina tersebut. Bagi sebagian orang, gue dan lu bukan merupakan bentuk pronomina yang santun sehingga tidak patut digunakan. Namun, kedua pronomina tersebut kerap digunakan pada media massa, terutama televisi.
Penelitian ini ditujukan untuk melihat ada atau tidaknya penggunaan pronomina gue dan lu pada kelompok responden dosen dan responden kelompok mahasiswa. Di samping itu, penelitian ini juga dilakukan untuk melihat bagaimana penilaian kepatutan penggunaan pronomina gue dan lu pada dua kelompok responden, yaitu responden kelompok dosen dan responden kelompok mahasiswa S1 program regular Universitas Indonesia, Depok. Dengan menggunakan parameter kekuasaan (K) dan solidaritas (S), para responden, yang bertindak sebagai penutur dan petutur, diminta menilai kepatutan penggunaan pronomina gue dan lu yang digunakan pada lingkungan keluarga dan lingkungan kampus, baik saat responden sebagai penutur maupun petutur. Di samping menggunakan parameter K dan S, pada penelitian ini juga digunakan beberapa variabel penyela yang berupa usia responden, bahasa pertama responden, dan lama tinggal responden di wilayah Jakarta dan sekitarnya.
Pada lingkungan keluarga, diketahui bagaimana penilaian kepatutan kedua kelompok responden tersebut saat berperan sebagai anak yang menilai kepatutan penggunaan pronomina gue dan lu saat berbicara dengan anggota keluarga batih yang lain. Sementara itu, di lingkungan kampus diketahui bagaimana penilaian kepatutan kedua kelompok responden tersebut saat mereka berperan sesuai dengan status mereka di kampus, yaitu sebagai dosen dan mahasiswa, yang menilai kepatutan penggunaan kedua pronomina tersebut saat berbicara dengan anggota kampus yang sestatus. Pada penelitian ini ditemukan bahwa ketidakresiprokan penggunaan pronomina gue dan lu oleh para peserta tutur tidak harus diartikan sebagai wujud dari kurangnya keakraban (-S) di antara mereka."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2002
T11696
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tokyo: Research Institute for Language and cultures of Asia and Africa (ILCAA) , 2010
499.22 GEL
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>