Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 137669 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
cover
Fitria Oktaviani
"Latar belakang: Penyakit ginjal kronik sendiri dapat menjadi faktor risiko penyakit serebrovaskular karena ginjal dan parenkim otak memiliki kemiripan pembuluh distal (pada nefron dan arteriole di otak). Pembuktian korelasi antara penyakit ginjal kronik terhadap CSVD dapat dilakukan melalui evaluasi penurunan nilai laju filtrasi glomerulus (LFG) dan evaluasi temuan MRI kepala.
Metode: Studi ini merupakan studi korelasi potong lintang dengan evaluasi MRI kepala dan penilaian sesuai acuan STRIVE, kemudian ditentukan korelasi terhadap rerata nilai estimasi laju filtrasi glomerulus penderita.
Hasil: Terdapat korelasi negatif antara penyakit ginjal kronik terhadap CSVD (r = - 0,39 dan p = 0,029). Nilai median total skor CSVD adalah 2,5 dengan rerata nilai estimasi LFG pada penelitian ini 40 ml/menit per 1,73 m2.
Kesimpulan: Terdapat korelasi negatif antara penyakit ginjal kronik terhadap CSVD. Diperlukan penelitian lanjutan dengan jumlah sampel lebih besar untuk menentukan nilai estimasi LFG yang menjadi cut-off point bagi pasien untuk menjalani MRI kepala, serta untuk mengetahui kaitan total skor CSVD dengan faktor risiko lainnya.

Background: Cerebral Small Vessel Disease (CSVD) and chronic kidney disease (CKD) have similar and overlapping risk factors. CKD itself can be a risk factor for cerebrovascular diseases because of the similarities between small vessels in the brain and kidneys (nephrons). Correlation between CKD and CSVD can be proven by evaluating estimated GFR values and head MRI quantitatively.
Method: This study was a cross sectional study to determine the correlation between mean estimated GFR values in CKD and quantitative head MRI evaluation of CSVD. Result: There was a weak negative correlation between mean estimated GFR values with CSVD. Median of total score CSVD from all subjects were 2,5 with mean estimated GFR values was 40 ml/minutes per 1,73 m2 (range 4,6 – 59 ml/minutes per 1,73 m2). Conclusion: There was negative correlation between CKD and CSVD. Further studies are needed with larger sample to determine cut off point for estimated GFR values to perform head MRI in CSVD, also to determine relationship of CSVD total score with other risk factors.
"
2023
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nadya Shinta Nandra
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat risiko penyakit jantung dan pembuluh darah pada pekerja PT.X Tahun 2014. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain penelitian cross sectional yang dilakukan untuk mengetahui besaran kontribusi variabel independen (jenis kelamin, umur, tekanan darah, IMT, perilaku merokok, DM, aktivitas fisik, dislipidemia, riwayat penyakit dalam keluarga dan shift kerja) terhadap variabel dependen tingkat risiko penyakit jantung dan pembuluh darah. Penelitian menggunakan total sampling dengan jumlah sampel sebanyak 373 orang. Pengumpulan data dilakukan melalui telaah dokumen Medical Check Up (MCU). Proses input data menggunakan software EpiData dan Excel dan proses analisis dengan menggunakan SPSS.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara risiko penyakit jantung dan pembuluh darah dengan jenis kelamin (p value = 0,00), umur (p value = 0,00), tekanan darah (p value = 0,00) , IMT (p value = 0,00) , merokok (p value = 0,00), DM (p value = 0,00), dan dislipidemia (p value = 0,00). Dapat disimpulkan bahwa risiko penyakit jantung dan pembuluh darah pada pekerja termasuk risiko tinggi. Disarankan untuk mengoptimalkan program manajemen kesehatan kerja dan promosi kesehatan di tempat kerja.

This study aims to analyze the level of risk of cardiovascular disease in workers of Factory X on year 2014. These study uses a quantitative approach with a cross sectional study design was conducted to determine the contribution of independent variables (gender, age, blood pressure, BMI, smoking, diabetes, physical activity, dyslipidemia, family history of cardiovascular disease and shift work) on the dependent variable risk of cardiovascular disease. The study uses total sampling with a sample size of 373 people. Data collected through document review Medical Check Up (MCU). The process of data input using Excel software and processes EpiData and analysis using SPSS.
The results showed that there is a relationship between the risk of cardiovascular disease by gender (p value = 0.00), age (p value = 0.00), blood pressure (p value = 0.00), BMI (p value = 0.00), smoking (p value = 0.00), DM (p value = 0.00), and dyslipidemia (p value = 0.00). It can be concluded that the risk of cardiovascular disease , including high-risk workers. It is recommended to optimize the management of occupational health programs and health promotion in the workplace.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T42152
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pambayun Fitriawan Pideksa
"Pada kapal dengan jenis High Speed Craft yang mampu melaju sampai 25 knots, tingkat reliabilitas sangat diperhitungkan. Dengan tingkat kecepatan tinggi maka dibutuhkan pula tingkat reliabilitas dan unjuk kerja kapal yang prima. Pemeliharaan dan pengoperasian kapal dilakukan untuk menjaga reliabilitas kinerja kapal pada armada PT. PTK. Pemeliharaan kapal yang tidak optimal membuat kinerja kapal yang tidak sesuai sehingga sangat berpengaruh dalam pengoperasian kapal. Penelitian ini bertujuan mendapatkan risiko dalam proses pengoperasian dan pemeliharaan kapal PT. PTK di perairan Indonesia Timur. Pemeliharaan kapal yang baik dapat mempengaruhi pengoperasian kapal untuk menjalankan fungsi sebagaimana mestinya. Oleh karena itu analisa berbasis risiko akan dilakukan pada penelitian ini dan diharapkan mendapatkan cara penanganan pemeliharaan dan pengoperasian kapal yang efektif dan efisien.

On the ship type of High Speed Craft are being capable of driving up to 25 knots, the level of reliability must be very calculated. With that high rate of speed, it needs a high excellences level of reliability and performance vessel. Maintenance and operation of the ship is done to maintain the reliability of the performance of vessels in the PT. PTK?s fleet. Maintenance of the ship is not optimal to make the performance of the boat that did not fit so very influential in the operation of the vessel. This study aims to get the risks in the operation and maintenance of PT. PTK?s ships in the eastern Indonesias operating area. Good boat maintenance can affect the operation of the ship to function as it should. Therefore the risk-based analysis will be carried out in this study and is expected to get a way of handling the maintenance and operation of the vessel which is effective and efficiency."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
T45532
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Miftah Dhia Falah
"Kapal pelat datar merupakan salah satu bentuk pengembangan dari kapal konvensional dengan meniadakan proses pelengkungan pada pelat kapal, peniadaan proses pelengkungan ini membuat lambung kapal cenderung tidak streamline. Pada penerapannya kapal pelat datar jenis monohull dengan lambung yang tidak streamline juga memiliki performa stabilitas yang kurang, penambahan cadik dapat menjadi salah satu solusi dalam penggunaan kapal pelat datar jenis monohull ini. Cadik sendiri merupakan bentuk lambung kecil tambahan pada kedua sisi kapal dan sangat umum digunakan pada kapal nelayan tradisional Indonesia untuk meningkatkan performa stabilitas. Namun penambahan cadik tentunya mempunyai potensi untuk menambah nilai hambatan total, terlebih lagi bentuk kapal pelat datar yang tidak streamline ini memiliki karakter nilai hambatan yang lebih besar dari kapal konvensional. Dengan adanya penambahan cadik, interferensi gelombang sangat mungkin terjadi dengan nilai yang berbeda beda bergantung pada konfigurasi jarak clearance dan stagger cadik. Secara umum kapal pelat datar yang tidak streamline ditambah dengan adanya tambahan cadik pada kedua sisinya tentu sangat berpengaruh terhadap hambatan yang dihasilkan dan menjadi tujuan analisis penelitian ini. Pengujian ini dilakukan pada Froude number 0,3 – 0,6 dengan interval 0,1 dan konfigurasi jarak clearance 2, 2,5; 3 meter dari center line kapal dengan posisi cadik pada bagian tengah (S/L = 0,2) dan belakang (S/L = 0) kapal. Penelitian ini diharapkan dapat memperlihatkan pengaruh penambahan cadik pada kapal ikan pelat datar pada tiap konfigurasi clearance dan stagger terhadap nilai hambatan kapal. Hasil simulasi menemukan bahwa konfigurasi S/L = 0; C/L = 0,182 (2 meter dari center line pada bagian belakang kapal) memiliki nilai rata -rata penambahan hambatan total paling kecil dengan 45,92%.

A flat plate vessel is a form of development from a conventional vessel by eliminating the bending process on the ship's plate; eliminating this bending process makes the ship's hull tend not to be streamlined. In its application, a monohull flat plate ship with a hull that is not streamlined also has poor stability performance; the addition of an outrigger can be one of the solutions for this monohull type flat plate vessel. The outrigger is an additional form of the small hull on both sides of the ship and is commonly used on Indonesian traditional fishing vessels to improve stability performance. However, the addition of outriggers certainly can increase the total resistance value. Moreover, the non-streamlined flat plate hull has a higher resistance value than the conventional streamline hull. With the addition of outriggers, wave interference is very likely to occur with different values depending on the configuration of the outrigger clearance and stagger distance. In general, flat plate ships with a non-streamlined hull and additional outriggers on both sides are certainly very influential on the resulting significant resistance. This research simulation was carried out on Froude numbers 0.3 – 0.6 by 0.1 intervals with clearance configuration distances of 2, 2.5, 3 meters from the centreline of the ship, the outrigger position in the middle of the ship (S/L = 0.2) and at rear (S/L = 0) of the ship. This study is expected to show the effect of adding outriggers on flat plate fishing vessels in each configuration of clearance and stagger to the value of ship resistance. The simulation results found that the configuration S/L = 0; C/L = 0.182 (2 meters from the centreline at the rear of the ship) has a minor average value addition of total resistance with 45.92%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Taufiq Muhibuddin Waly
"Kasus DBD dewasa terus meningkat pesat, di lain pihak penelitian-penelitian yang dilaporkan terutama dilakukan pada anak-anak
Trombositopenia merupakan unsur sentral dalam patogenesis penyakit DBD. Penyebab utama trombositopenia yang diakui saat ini pada demam/sakit <5 hari adalah sumsum tulang, oleh karena didapatkan gambaran hiposelularitas pada seluruh sampel dengan jumlah megakariosit menurun sampai dengan normal. Sedangkan setelah demam/sakit 5 hari penyebab trombositopenianya terutama oleh proses di peri£er yaitu konsumtif koagulopati, antigen antibodi kompleks yang merusak trombosit, peningkatan aktivitas RES jaringan untuk menghancurkan trombosit serta kemungkinan kemampuan virus itu sendiri untuk merusak trombosit.
Masalah lain lagi yaitu terus berkembangnya patofisiologi DBD mulai dari teori secondary heterologus infection, teori virulensi dan teori genetik dani Halstead. Dengan diketahuinya bahwa sel target dan virus dengue untuk dapat berkembang biak adalah sel monosit, makrofag dan sel kupffer kemudian diketahui pula adanya respons imunologis tubuh terhadap infeksi virus dengue dan tersebarnya kompleks virus antibodi (antigen antibodi kompleks) ke banyak jaringan tubuh (endotel pembuluh darah, ginjal, otak, trombosit, pankreas), maka reaksi hipersensitivitas tipe III dipertimbangkan sebagai dasar patofisiologi DBD.
Hal ini akan bertambah kuat bila pemberian steroid temyata mampu untuk mengurangi lama trombositopenia sehingga mempercepat lama perawatan dan mencegah komplikasi. Hal lain yang memperkuat teori hipersensitivitas tipe III selain penyebaran kompleks imun di jaringan-jaringan tubuh ialah apabila diternukan reaksi autoimun (reaksi imunologis tubuh untuk menghancurkan jaringannya sendiri).
Pada penelitian ini ternyata didapatkan reaksi autoimun berupa antibodi trombosit yang positif sampai dengan 62,5% sampel dan terbukti secara statistik sebagai penyebab utama trombositopenia serta penurunan-penurunan tajam dari jumlah trombosit. Steroid ternyata terbukti secara klinik dan statistik mengurangi lama trobositopenia dan mencegah penurunan tajam dari jumlah trombosit pada pasien-pasien dengan antibodi trombosit yang positif.
Selain itu pada penelitian ini juga dibuktikan bahwa tidak semua gambaran sumsum tulang menunjukkan hiposelularitas pada demam/sakit <5 hari (hanya 63,5% sampel).
Sedangkan secara analisis regresi multipel sumsum tulang ternyata hanya menempati urutan ketiga sebagai penyebab trombositopenia kelompok demam/sakit <5 hari setelah antibodi trombosit dan DIC talc terkompensasi (berarti proses diperiferlah yang lebih berpengaruh).
Selain hal-hal di atas pada penelitian ini didapatkan bahwa hemokoensentrasi yang.meningkat hanya terdapat pada 30% sampel, trauma sebagai penyebab utama terjadinya perdarahan nyata dan sensitivitas serta spesifisitas dari rapid imunokrornatografi yang cukup baik."
1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Buthod, Paul
Tulsa: Pressure Vessel Handbook, 1965:
R.623.802 Pre
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1992
S36006
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Palfas Mustari
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1993
S35958
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>