Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 85779 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Zulfikri
[Place of publication not identified]: Warta Penelitian Perhubungan, 2010
WPP 22(1-5)2010
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Fajar Agung Prasetyo
"Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang masih menerapkan subsidi untuk Bahan Bakar Minyak (BBM). Pemerintah Indonesia sesuai dengan amanah undang-undang harus menjamin penyediaan dan pendistribusian BBM bagi seluruh rakyat Indonesia. Untuk menerapkan kebijakan ini dengan tepat maka pemahaman akan pola konsumsi BBM menjadi hal yang sangat fundamental karena setiap daerah memiliki hak yang sama dalam memperoleh sumber energi termasuk BBM. Penelitian ini menggunakan metode clustering untuk mengetahui kategori kabupaten/kota berdasarkan pola konsumsi BBM subsidi. Data yang digunakan adalah data konsumsi BBM subsidi sejak Januari tahun 2016 hingga Juni tahun 2021 dalam bentuk time series. Penelitian ini membandingkan beberapa metode clustering yaitu k-means, Partitioning Around Medoid (PAM) dan Clustering Large Applications (CLARA). Hasil yang diperoleh adalah k-means menjadi metode clustering yang paling optimal untuk analisis konsumsi BBM subsidi setelah dilakukan evaluasi terhadap nilai rata-rata Silhouette, Dunn Index dan Connectivity. Hasil clustering dengan metode k-means mengindikasikan adanya dua cluster kabupaten/kota yang memiliki tingkat kerentanan terhadap konsumsi BBM yang tinggi dan rendah. Pemerintah perlu menetapkan daerah prioritas dalam pengawasan penggunaan BBM subsidi terutama daerah dengan tingkat kerentanan penggunaan BBM subsidi yang tinggi serta untuk daerah yang memiliki tingkat kerentanan rendah pemerintah perlu meninjau kembali kuota BBM subsidi yang ditetapkan

Indonesia is one of the countries in the world that still applies subsidies for fuel oil (BBM). The Indonesian government following the mandate of the law must ensure the supply and distribution of fuel for all Indonesian people. Understanding the pattern of fuel consumption is very fundamental because every region has the same rights in obtaining energy sources, including fuel. This study uses the clustering method to determine the category of districts/cities based on the pattern of consumption of subsidized fuel. The data used is data on subsidized fuel consumption from January 2016 to June 2021 in the form of a time series. This study compares several clustering methods, namely k-means, Partitioning Around Medoid (PAM), and Clustering Large Applications (CLARA). The results found that k-means becomes the most optimal clustering method for the analysis of subsidized fuel consumption after evaluating the values of Silhouette, Dunn Index, and Connectivity. The results indicate that two district/city clusters have high and low levels of vulnerability to fuel consumption. The government needs to determine priority areas in supervising the use of subsidized fuel, and for areas that have a low level of vulnerability, the government needs to review the quota for subsidized fuel that has been set."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lukiana S.
[Place of publication not identified]: Warta Penelitian Perhubungan, 2012
WPP 24:1(2012)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Rioko Aji
"Air dengan melalui proses elektrolisa dapat memecah struktur molekulnya H2O -> 2H + 1/2 O2, dan proses pembakaran gas hidrogen menghasilkan produk berupa air (H2O), sehingga hidrogen merupakan bahan bakar yang ramah lingkungan dan dapat diperbaharui. Dengan menambahkan gas hasil elektrolisa air ke motor bakar 4 langkah, gas ini dapat menggantikan sebagian peran bahan bakar minyak sebagai sumber energinya.
Permasalahan gas hasil elektrolisa air untuk digunakan sebagai bahan bakar tunggal bagi motor bakar adalah supply gas elektrolisa yang tidak sanggup memenuhi jumlah yang dibutuhkan motor bakar, karena laju produksi gas elektrolisa masih relatif kecil. Menjadikan gas elektrolisa air sebagai bahan bakar tambahan merupakan langkah yang cukup tepat bagi pengurangan pemakaian BBM. Penambahan gas elektrolisa air bagi motor bakar ini dengan melakukan injeksi pada bagian intake manifold (setelah karburator).
Penambahan gas elektrolisa air melalui intake manifold dapat mengurangi pemakaian BBM pada motor bakar. Penghematan BBM terjadi pada putaran motor diatas 2750 rpm dan beban minimal 100 watt. Nilai penghematan BBM tertinggi terjadi pada putaran motor 3500 rpm dengan beban 400 watt yaitu sebesar 7,5 %.

Water can be separated into oxygen and hydrogen gases by electrolyzing. The amount of generated hydrogen is twice the amount of oxygen. Hydrogen is most ideal fuel for 4 stroke engine and it is environmental friendly. Adding water electrolysed gases into 4 stroke engine, can substitute some portion of the used fosil fuel.
Gas of water electrolysis cannot be used as main fuel for engine because the rate of generated gases is too low and insufficient to fulfill the nedded fuel gas consumption. Therefore, adding water electrolysed gases as a supplementary fosif fuel will be very usefull to reduce the consumption of fosil fuel. This is done by injecting these gases at the intake manifold (after the carburetor).
Adding these gases trough intake manifold, reduces the fosil fuel nedded. Saving fosil fuel occurs at rpm above 2750 and minimum load of 100 watts. The best saving of fosil fuel (7.5 %) occurs at rpm 3500 and 400 watts loaded."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S50737
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ii Suhirta
"Air dengan melalui proses elektrolisa dapat dipecah struktur molekulnya menjadi gas hidrogen dan oksigen dimana jumlah hidrogen yang terbentuk dua kali lipat dari oksigen. Hidrogen merupakan bahan bakar yang ideal untuk motor bakar 4 langkah dan merupakan bahan bakar yang ramah lingkungan. Dengan menambahkan gas hasil elektrolisa air ke motor bakar 4 langkah, dapat menggantikan sebagian porsi bahan bakar minyak yang digunakan.
Permasalahan gas hasil elektrolisa air untuk digunakan sebagai bahan bakar tunggal bagi motor bakar adalah supply gas elektrolisa yang tidak mencukupi jumlah yang dibutuhkan motor bakar, disebabkan oleh laju produksi gas elektrolisa yang relatif kecil. Menjadikan gas elektrolisa air sebagai bahan bakar tambahan merupakan langkah yang cukup tepat bagi pengurangan pemakaian BBM. Penambahan gas elektrolisa air bagi motor bakar ini dengan melakukan injeksi pada bagian air box filter (sebelum karburator).
Penambahan gas elektrolisa air melalui air box filter dapat mengurangi pemakaian BBM pada motor bakar. Penghematan tertinggi terjadi pada putaran motor 3500 rpm kondisi tanpa beban, ada pada nilai 3,71%.

Water Electrolysis can be separate water to became oxygen gas and hydrogen gas. The generated amount of hydrogen is twice the amount of oxygen. Hydrogen is most ideal fuel for 4 stroke engine and it is environment friendly. By adding water electrolysis gas result to 4 stroke engine, can replace some portion of fuel was used.
Gas of water electrolysis is cannot use as prime fuel for engine because of generated of gas is slightly. Using gas of water electrolysis is the best way to reduced fuel consumption. Injection gas of water electrolysis is placed at air box filter (before the carburetor).
By adding water electrolysis gas result to air box filter can reduced fuel consumption needed. Maximum Economical fuel comsumption is 3,71% occur at 3500 rpm without load.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S50738
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ika Kaifiah
"Harga bahan bakar minyak (BBM) di Indonesia berbeda dengan harga di pasar Internasional. Hal ini dikarenakan adanya subsidi dari pemerintah untuk konsumsi dalam negeri. Ketika harga BBM di pasar Internasional mengalami kenaikan, mengakibatkan terus meningkatnya subsidi yang harus ditanggung oleh Pemerintah. Hal ini menjadi beban bagi APBN, sehingga subsidi BBM ini perlu dikurangi. Berkaitan hal tersebut di atas, maka dilakukan penelitian mengenai rencana evaluasi ekonomi pola substitusi sumber energi alternatif pengganti minyak tanah, yaitu gas bumi yang dikemas dalam tabung gas Senji.
Pola distribusi yang dikembangkan berdasarkan pola distribusi minyak tanah. Langkah-langkah yang dilakukan meliputi menentukan clustering, menyusun sistem distribusi yag terdiri dari fasilitas pengisian, agen sampai sub-sub agen penjualan serta menentukan spesifikasi teknik peralatan. Sebagai lokasi penelitian adalah wilayah Kota Tangerang, Kecamatan Batu Ceper dan Kecamatan Tangerang berdasarkan pada lokasi yang dekat dengan sumber gas Senji, yaitu sumber gas bertekanan rendah. Perhitungan keekonomian dilakukan dengan menggunakan OGEM (Oil Gas Economic Model), hasil yang diperoleh adalah besaran biaya pembotolan dan transportasi pada tiap-tiap Cluster.
Berdasarkan perkiraan penggunaan 1 liter minyak tanah setara dengan 0.58 m3 gas, sehingga akan diketahui harga jual akhir ke konsumen rumah tangga. Dengan pendekatan harga jual minyak tanah bersubsidi pada rumah tangga di Kota Tangerang sebesar Rp. 2.700,-, maka harga jual rata-rata tabung gas Senji Skenario I sebesar Rp. 4.154,- dan pada Skenario II sebesar Rp. 4.463,-, dimana harganya masih lebih tinggi dengan selisih harga sebesar Rp. 1.667,-. Hal ini dikarenakan besarnya investasi awal pada fasilitas pengisian tabung gas Senji. Akan tetapi apabila dilihat dari harga jual keekonomian minyak tanah tanpa subsidi dari Pemerintah, yaitu sebesar Rp. 5.706-, maka harga jual rata-rata tabung gas Senji Skenario I sebesar Rp. 4.154,- dan Skenario II sebesar Rp. 4.463,- menjadi lebih murah. Hal ini menunjukkan bahwa rencana substitusi dalam rangka memanfaatkan gas bumi sebagai energi pengganti minyak tanah untuk rumah tangga memiliki nilai tambah untuk dikembangkan.

Crude based fuel price in Indonesia is difference to international market price. The different caused by government subsidy for domestic consumer. While the price in the international market is increasing, that make guaranteed subsidy by the government is getting increasingly. Therefore, subsidy has to be decreased to release government load in APBN (Annual National Monetery Allocation). Relating to the mentioned previously, hence in writing of this thesis is planned to evaluate economic indicator of substitution pattern in case of residential kerosene with natural gas as alternative energy source which is packaged in bottle that called senji.
The development is based on kerosene distribution pattern. The steps that is been done involve in determining cluster, arrange distribution system that consist of filling facilities, sell agent and sub sell agent, determining equipment specification as well. Kota Tangerang, Kecamatan Batu Ceper and Kecamatan Tangerang are decided to be as research location because these areas are nearest to gas resources, i.e. low pressure gas resources. The economic calculation is using OGEM (Oil Gas Economic Model) and the result is bottling and transportation cost each cluster.
Assume 1 liter kerosene is equivalent with 0.58 m3 gas, so we get the final price to sell to residence consumer. In scenario I shows, when the kerosene price in Kota Tangerang is Rp.2.700 then the average price gas senji is Rp. 4.154 per bottle, and Rp. 4.463 in scenario II. This price is higher Rp. 1.667 than kerosene, because of the high initial investment at gas senji filling facility. Without government subsidy, kerosene price could be Rp.5.706 so the senji price in scenario I and II is cheaper. It shows that the planning to utilize natural gas as substitute residential kerosene is potential in the economic point of view.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
T41221
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ario Wibawa Satria
"ABSTRAK
Kebutuhan akan kendaraan berbasis elektrik yang mampu menggantikan secara penuh peran kendaraan berbahan bakar fosil sebagai alat transportasi menuntut terciptanya kendaraan listrik dengan penggunaan energi minimum namun tetap memiliki kehandalan tinggi dalam hal kekuatan baterai, efisiensi energi, kecepatan, daya dan torsi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui performa kendaraan listrik secara real-time pada berbagai jenis lintasan jalan agar diketahui tingkat konsumsi energi serta keunggulan dan kekurangannya apabila digunakan pada kondisi jalan
raya yang sesungguhnya. Nilai parameter performa kendaraan listrik yang diwakili oleh tegangan dan temperatur baterai, daya output motor listrik, arus listrik, kecepatan dan akselerasi setiap waktu didata dan ditampilkan dalam bentuk profil kecepatan untuk dilakukan analisa terhadap konsumsi energi yang digunakan, kemiringan jalan, temperatur lintasan dan perilaku mengemudi pengendara. Rata-rata
konsumsi energi kendaraan sebesar 15,286 kWh per 100 kilometer jarak tempuh dengan tingkat konsumsi energi pada jalan menanjak adalah 4 kali lebih besar dari jalan mendatar. Dapat disimpulkan bahwa kendaraan listrik prototype dengan berat total 120 kilogram dan berdaya 350 Watt ini tidak mampu menghasilkan tingkat
efisiensi konsumsi energi yang baik menghadapi medan jalan dengan kisaran kemiringan 0-20 % pada suhu maksimum lintasan 41derajat Celcius.

abstract
The need of electric vehicle that is able to fully replace the role of fossil fuel vehicle for transportation mode requires electric vehicle with low energy consumption but still has a high reliability in terms of battery power, energy efficiency, speed, power and torque. This study aims to determine the performance of electric vehicles in realtime information on various types of track path in order to know the level of energy
consumption as well as the advantages and disadvantages when used on a real road conditions. The parameter of electric vehicle performance values which represented by voltage and battery temperature, power output of electric motors, electric current, velocity and acceleration at all times being recorded and displayed in the form of the velocity profile to do an analysis of energy consumption is used, the slope of the
road, temperature and feature of the track and driver behaviour. The average energy consumption of vehicles is 15.286 kWh per 100 kilometer distance to the level of energy consumption on the ramp is 4 times larger than the horizontal path. Can be concluded that the electric vehicle prototype with a total weight of 120 kilograms and
is powered by 350 Watt BLDC electric motor could not produce the level of energy consumption efficiency of a good deal with road terrain with slope range between 0- 20% at the track?s maximum temperature 41degree Celsius."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42780
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Pramudita Aulia
"Kajian yang kami lakukan adalah memprediksi kebutuhan BBG untuk beroperasinya Bus Transjakarta koridor II XV dan tingkat penurunan emisi kendaraan bermotor di Jakarta dengan beroperasinya Bus Transjakarta hingga tahun 2012. Kedepannya diharapkan dengan beroperasinya Bus Transjakarta ini, pemilik kendaraan pribadi akan beralih menggunakan Bus Transjakarta, sehingga dapat mengurangi beban pencemar dari kendaraan bermotor hingga kualitas udara Jakarta yang bersih dapat tercapai.
Dari hasil simulasi Powersim, kebutuhan BBG maksimum untuk beroperasinya Bus Transjakarta koridor II s.d XV hingga tahun 2012 adalah sebesar 123.639.902 LSP. Penghematan BBM bensin kendaraan bermotor di Jakarta dengan beroperasinya Bus Transjakarta hingga tahun 2012 adalah 1.269.425,35 701.495,33 = 567.930,02 (kLiter) atau setara dengan Rp 2,56 Triliun. Sedangkan prediksi tingkat penurunan emisi dengan beroperasinya Bus Transjakarta hingga tahun 2012 adalah sebesar 14,64%.

Our study is predicting Bus Transjakarta BBG need at II XV corridor and the reduction of vehicles exhaust emission in Jakarta after the implementation of Bus Transjakarta until the year of 2012. In the next time, after the implementation of Bus Transjakarta, the owner of personal vehicles will change to use Bus Transjakarta. It can reducting the vehicles exhaust emission until the quality of Jakarta air to be clean.
From the result of Powersim simulation, maximum BBG need after the implementation of Bus Transjakarta until the year of 2012 is 123.639.902 LSP. The reduction of vehicle gasoline consumption in Jakarta after the implementation of Bus Transjakarta until the year of 2012 is 567.930,02 (kLiter) or Rp 2,56 Triliun. And the reduction of vehicles exhaust emission in Jakarta after the implementation of Bus Transjakarta until the year of 2012 is 14,64%.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S50788
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Irwan Nurdin
"Struktur molekul air melalui proses elektrolisa dapat dipecah menjadi gas O2 dan H2. Dengan menambahkan gas hasil elektrolisa air ke motor bakar 4 langkah sebagai bahan bakar, gas ini dapat mengurangi peran bahan bakar minyak sebagai sumber energinya. Dengan menambahkan gas hasil elektrolisa air ke motor bakar 4 langkah sebagai bahan bakar, diyakini dapat mengurangi peran bahan bakar minyak sebagai sumber energinya. Agar dapat lebih mengurangi konsumsi bahan bakar, ukuran pilot jet pada karburator diperkecil beberapa tingkatan. Pengujian efisiensi ini dilakukan pada sepeda motor Honda Supra X 100 cc dalam dua ukuran pilot jet, yaitu pilot jet ukuran standar (38) dan ukuran yang telah diperkecil (35). Pengujian dilakukan dengan membandingkan fuel consumption (FC) melalui uji jalan kendaraan, emisi gas buang, daya dan torsi kendaraan dimana di tiap-tiap pengujian dilakukan 4 tahap yaitu pengujian dalam kondisi standar, pengujian dalam kondisi standar ditambah dengan gas hidrogen, pengujian dengan pilot jet diperkecil tanpa gas hidrogen dan pilot jet diperkecil dengan gas hidrogen. Pada pengujian ini menggunakan bahan bakar premium.

Water molecular structure can be separated into O2 and H2 gas. With the addition of water electrolysis gas to a 4-stroke internal combustion engine, the fuel consumption can be decreased. For more reduction of liquid fuel consumption, we can minimize the size of the pilot jet in the carburettor. The efficiency experiment was done using Honda Supra X 100cc motor cycle with two size of pilot jet that is 35 and 38 (standard). the experiment have done with comparation of fuel consumption with the road test, exhaust gas emission, power and Torque. In standard condition, standar with hydrogen gas, standar with reduction of pilot jet but without hydrogen gas and standard with reduction of pilot jet size and hydrogen gas. The fuel used is premium."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S50864
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dimas Randyta Iswara
"Struktur molekul air melalui proses elektrolisa dapat dipecah menjadi gas O2 dan H2. Dengan menambahkan gas hasil elektrolisa air ke motor bakar 4 langkah sebagai bahan bakar, gas ini dapat mengurangi peran bahan bakar minyak sebagai sumber energinya. Dengan menambahkan gas hasil elektrolisa air ke motor bakar 4 langkah sebagai bahan bakar, diyakini dapat mengurangi peran bahan bakar minyak sebagai sumber energinya. Agar dapat lebih mengurangi konsumsi bahan bakar, ukuran pilot jet pada karburator diperkecil beberapa tingkatan. Pengujian efisiensi ini dilakukan pada sepeda motor Honda Supra X 110cc dalam dua ukuran pilot jet, yaitu pilot jet ukuran standar (38) dan ukuran yang telah diperkecil (35). Pengujian dilakukan dengan membandingkan fuel consumption (FC) melalui uji jalan kendaraan, emisi gas buang, daya dan torsi kendaraan dimana di tiap-tiap pengujian dilakukan 4 tahap yaitu pengujian dalam kondisi standar, pengujian dalam kondisi standar ditambah dengan gas hidrogen, pengujian dengan pilot jet diperkecil tanpa gas hidrogen dan pilot jet diperkecil dengan gas hidrogen. Pada pengujian ini menggunakan bahan bakar pertamax.

Water molecular structure can be separated into O2 and H2 gas. With the addition of water electrolysis gas to a 4-stroke internal combustion engine, the fuel consumption can be decreased. For more reduction of liquid fuel consumption, we can minimize the size of the pilot jet in the carburettor. The efficiency experiment was done using Honda Supra X 110cc motor cycle with two size of pilot jet that is 35 and 38 (standard). The experiment have done with comparation of fuel consumption with the road test, exhaust gas emission, power and Torque. In standard condition, standar with hydrogen gas, standar with reduction of pilot jet but without hydrogen gas and standard with reduction of pilot jet size and hydrogen gas. The fuel used is pertamax."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S50897
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>