Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 99856 dokumen yang sesuai dengan query
cover
WPP 22(1-5)2010
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Salah satu strategi pemberdayaan untuk menningkatkan kesejahteraan sosial masyarakat di pedalaman peisisir pantai adalah melalui integrasi pelayanan sosial yang berbasis pada budaya, sumber daya manusia (SDM) dan potensi kesejahteraan sosial lokal...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Rachma Wahyu Ningrum
"Jak Lingko merupakan transformasi dari OK-Otrip, dimana sistem ini terintegrasi dari aspek rute, manajemen, dan pembayaran antara bus kecil, bus medium, bus besar, dan dengan tambahan transportasi berbasis rel seperti MRT dan LRT. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis dan mengevaluasi keefektivitasan pengoperasian program Jak Lingko terhadap Mikrotrans terintegrasi Transjakarta pada rute Lebak Bulus. Analisa integrasi Jak Lingko di Lebak Bulus, frekuensi layanan, headway, dan load factor dilakukan dengan survei lapangan. Analisa jarak perjalanan, waktu perjalanan, kecepatan perjalanan, dan jumlah armada dilakukan dengan data sekunder dari PT Transjakarta. Penelitian ini dilakukan saat terjadi pandemi COVID-19, dengan dilakukannya PSBB. Metode analisis yang digunakan adalah menganalisis secara kualitatif dengan bantuan data kuantitatif untuk integrasi, dan menganalisis secara deskriptif kuantitatif dan komparatif untuk parameter efektivitas. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa integrasi di Lebak Bulus sudah baik namun kinerja dari Jak Lingko Mikrotrans belum efektif pada JAK-45. Pemberhentian Mikrotrans dan Halte Transjakarta terkoneksi langsung dengan jarak berjalan kaki ±50 m. Rute dan jadwal dapat dilihat di Moovit dan Trafi. Sistem pembayaran menggunakan kartu Jak Lingko yang dapat digunakan pada Mikrotrans dan Transjakarta, dengan tarif maksimal Rp5.000 selama 3 jam pemakaian. Frekuensi layanan rata-rata diperoleh sebesar 13 kendaraan/jam. Jarak perjalanan rata-rata diperoleh sebesar 176 km. Waktu perjalanan rata-rata diperoleh sebesar 1.96. Headway rata-rata diperoleh sebesar 4.71 menit. Kecepatan perjalanan rata-rata diperoleh sebesar 12.55 km/jam. Jumlah armada per waktu sirkulasi rata-rata tersedia sebanyak 17 kendaraan. Load Factor rata-rata diperoleh sebesar 40.15%.

Jak Lingko is a transformation of OK-Otrip, where this system is integrated from the aspect of routes, management, and payments between small buses, medium buses, large buses, and with additional rail-based transportation such as MRT and LRT. The purpose of this study is to analyze and evaluate the effectiveness of the operation of the Jak Lingko program on the Transjakarta integrated Mikrotrans on the Lebak Bulus route. Analysis of Jak Lingko's integration in Lebak Bulus, frequency, headway, and load factor are carried out by field survey. Analysis of travel distance, travel time, travel speed, and number of vehicles are carried out with secondary data from PT Transjakarta. This research was carried out during the COVID-19 pandemic, with the PSBB being carried out. The analytical method used is to analyze qualitatively with the help of quantitative data for integration, and to analyze quantitatively and comparatively descriptively for effectiveness parameters. The results of this study indicate that integration in Lebak Bulus is good but the performance of Jak Lingko Mikrotrans has not been effective on JAK-45. Mikrotrans and Transjakarta stops are directly connected with a walking distance of ±50 m. Routes and schedules can be seen in Trafi and Moovit websites or apps. The payment system uses the Jak Lingko card which can be used on Mikrotrans and Transjakarta, with a maximum tariff of IDR 5,000 for 3 hours of use. The average service frequency is 13 vehicles/hour, which meets World Bank standards with a value of 6 vehicles/hour. The average travel distance obtained is 176 km. The average travel time is 1.96 hours. The average headway obtained is 4.71 minutes. The average travel speed obtained is 12,55 km/hour. The number of vehicles per circulation time is an average of 17 vehicles. The average load factor is 40.15%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hodges, David A.
Jakarta: Erlangga, 1987
621.381 HOD at (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Gayatri Meilinawati
"Layanan sosial terpadu dalam bentuk single window services (SWS) merupakan salah satu inisiatif kebijakan yang dikembangkan oleh Kementerian Sosial. Intervensi pemerintah dalam bentuk layanan sosial terpadu ini adalah upaya mengatasi dugaan fragmentasi pada pelayanan sosial dan penyaluran bantuan sosial. Hasil penelitian sebelumnya memperlihatkan model kebijakan layanan terpadu diklaim dapat menghasilkan tiga keunggulan komparatif: integrasi multi layanan, efisien dalam implementasi dan kepuasan pelayanan masyarakat. Namun dalam implementasinya masih ditemui banyak kendala pada aspek input sampai dengan aspek proses/kegiatan pada pelaksanaan program. Penelitian ini merupakan penelitian evaluasi yang berusaha melihat efektivitas dan relevansi sistem layanan dan rujukan terpadu (SLRT). Dalam mengevaluasi program SLRT digunakan pendekatan kualitatif melalui teknik pengumpulan data wawancara, observasi, dan penelusuran dokumen, dengan kerangka pemikiran penelitian yang diadaptasi dari model evaluasi Dale. Untuk mendukung model evaluasi Dale penulis melakukan analisis SWOT. Hasil penelitian ini menunjukkan, pertama dominan ego sektoral antarlembaga dan mis-persepsi dan komunikasi antara keduanya, sehingga mengurangi mutu efektivitas program. Kedua, belum optimalnya akses penerima manfaat (masyarakat miskin dan rentan miskin, serta penyandang masalah sosial lainnya) dengan layanan-layanan sosial yang ada di pusat dan daerah, sehingga mengurangi mutu relevansi program. Ketiga, masih minimnya supplementary services (layanan tambahan) program. Keempat, minimnya instrumen di tingkat implementasi program.

The integrated social services in the form of Single Window Services (SWS) is one of the policy initiatives that developed by the Ministry of Social Affairs. The government intervention in the form of integrated social services was an effort to overcome the alleged fragmentation of social services and the distribution of social assistance. The result of previous researches showed that the integrated service policy model was claimed to produce three comparative advantages: multi-service integration, efficient implementation and satisfaction of community services. However, in its implementation, there were still many obstacles encountered in the aspects of input to the process/activity aspects of the program implementation. This research was evaluation research which tried to see the effectiveness and relevance of the integrated referral services and systems (SLRT). In evaluating the SLRT program, a qualitative approach was used by using the technique of data collection, namely interview, observation and document search, with a research framework which adapted from the Dale evaluation model. To support Dale's evaluation model, the researchers conducted SWOT analysis. The results of this research indicated that the first was sectoral ego was dominant between institutions and misperception and communication between them; therefore it reduced the quality of program effectiveness. Second, the access of beneficiaries (poor and vulnerable poor, as well as people with other social problems) has not been optimal with social services available at the central and regional levels, therefore it reduced the quality of program relevance. Third, the lack of supplementary services (additional services) programs. Fourth, it was about the lack of instruments at the level of program implementation."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marthin Hadi Juliansah
"Tesis ini membahas mengenai keberadaan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang Bekasi yang memiliki pengaruh terhadap keadaan penduduk wilayah setempat. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis dampak dengan metode kualitatif serta analisis biaya - manfaat dengan menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP). Terjadinya Eksternalitas di lingkungan masyarakat Bekasi terutama eksternalitas negatif yang merupakan bagian dari dampak akibat keberadaan TPST ini tidak bisa diselesaikan oleh satu pihak/pemerintahan saja, kerjasama antar pemerintah daerah dan pihak-pihak yang terkait dinilai dapat mengurangi permasalahan yang terjadi. Selain itu dampak sosial merupakan dampak yang paling dirasakan akibat keberadaan TPST Bantar Gebang baik dari sisi biaya maupun sisi manfaat dan kerjasama antara Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan pihak swasta merupakan strategi kebijakan yang dinilai sebagai yang terbaik.

This Thesis study about the impact of existence of Waste Integrated Process Bantar Gebang Bekasi for local environment. The analysis used in this research Impact Analysis by using qualitative method and Cost & Benefit Analysis by using Analysis Hierarchy Process (AHP) method. Externalities rise in Bekasi, especially negative externalities, because side effects of the existence of Waste Integrated Process Bantar Gebang cannot be finished by one party - governance only - partnership between government and other stakeholder expected to less the problems. Social impact represent the most effect of the existence of Waste Integrated Process Bantar Gebang either from cost or benefit side and partnership between Government of DKI Jakarta and private sector represent the best policy strategy."
Depok: Universitas Indonesia, 2010
T27842
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Millman, Jacob
Jakarta: Erlangga, 1993
621.381 MIL e
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Millman, Jacob
Jakarta: Erlangga, 1984
621.381 MIL e
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>