Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 13229 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Summary:
This second edition of the Handbook of Research on Family Business presents important research and conceptual developments across a broad range of topics."
Cheltenham: Edward Elgar, 2013
650 HAN
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ario Dwi Wicaksono
"Penelitian ini bertujuan untuk memberikan bukti empiris bahwa komposisi dewan direksi, dan kepemilikan keluarga berpengaruh terhadap pengungkaan tanggung jawab sosial. Ruang lingkup pada penelitian ini mengambil Indonesia sebagai regional dan industri non keuangan sebagai sampel pada periode 2014. Untuk mengukur tanggung jawab sosial menggunakan standar Global Reporting Initiative. Hasil regresi menunjukkan bahwa pada kepemilikan keluarga memberikan pengaruh signifikan pada pengungkapan tanggung jawab sosial. Sedangkan dewan direksi independen terbukti tidak dapat memengaruhi pengungkapan tanggung jawab sosia.

This research aims to provide empirical evidence of the effect of independent director in the board of directors and family ownership on social responsibility disclosure. This research analyze Indonesia as a region and non financial companies as a samples for the reporting period 2014. The social responsibility indicator was measured using the Global Reporting Initiative standards. The regression results show that the family ownership have a significant impact on the social responsibility disclosure. While the presence of independent director was proven to have no influence on social responsibility disclosure.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S65939
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Poza, Ernesto J.
Singapore: South- Western Cengage Learning, 2014
658.045 POZ f
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Shabrina
"Skripsi ini membahas bisnis keluarga dalam industri kerajinan songket Palembang yang berhasil bertahan secara turun-temurun sampai empat generasi. Tidak seperti pandangan Hefner dkk bahwa bisnis keluarga dapat bertahan apabila generasi di atasnya merasa ada kewajiban untuk mewariskannya ke generasi selanjutnya. Kemudian Hefner mengacu pada bisnis orang-orang pribumi Asia Tenggara yang keberlangsungan bisnisnya cenderung tidak bisa bertahan dari generasi ke generasi karena ciri-ciri tersebut. Skripsi ini berusaha menjelaskan keberlangsungan bisnis keluarga kerajinan songket tersebut dengan beberapa konsep, yaitu resiprositas dan axiom of amity sebagai pisau analisis. Skripsi ini membuktikan bahwa nilai-nilai kekerabatan memiliki keteraturan moral untuk menaklukkan kebuasan logika amoral nilai-nilai bisnis, dalam konteks bisnis keluarga.

This undergraduate thesis examines the family business in Palembang songket craft industry that has successfully sustained to four generations. Unlike Hefner et al’s view, that family business can survive if the previous generation have an obligation to bequeath it to the next generations. Then, Hefner refers to the business of indigenous people of Southeast Asia tend not to survive from generation to generation because of those charactersitics. This undergraduate thesis attempts to explain the sustainability of the family business in Palembang songket industry, with the concepts of reciprocity and axiom of amity. It proves that kinship values has moral order to conquer the amoral logic of business values, in the context of family business."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S53052
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Suryoko
"Penelitian tentang Budaya Organisasi Perusahaan Keluarga dan Implikasinya Terhadap Pengembangan Sumberdaya Manusia dilatarbelakangi oleh kondisi cukup banyaknya kegagalan perusahaan-perusahaan keluarga di Indonesia, khususnya di Jawa Tengah. Kegagalan tersebut merupakan salah satu cerminan buruknya kinerja perusahaan keluarga. Menurut Schein kinerja individu dalam organisasi tidak dapat dipahami tanpa memperhitungkan budaya organisasi, karena budaya organisasi menuntukan derajat efektivitas organisasi. Disinilah pentingnya pemahaman terhadap budaya organisasi perusahaan keluarga, karena banyak bukti yang menunjukkan betapa sulit bagi suatu perusahaan keluarga di Indonesia untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya setelah melalui beberapa generasi. Selain itu, sumberdaya manusia merupakan salah satu sumber yang sangat penting bagi suatu perusahaan, padahal budaya organisasi suatu perusahaan keluarga tidak selalu dapat memberikan suasana yang kondusif bagi pengembangan sumberdaya manusia.
Penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran tentang budaya organisasi PT Air Mancur sebagai suatu perusahaan keluarga dan melihat lebih jauh bagaimana pengembangan sumber daya manusia di dalamnya. Studi ini merupakan penelitian deskriptif, dengan unit analisis PT Air Mancur. Untuk menggambarkan budaya organisasi perusahaan, sebagian besar data berujud data kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam, pengamatan tidak terlibat dan studi pustaka. Untuk dapat memperoleh data yang lebih baik, karena tidak diijinkannya terlibat langsung dalam kehidupan sehari-hari di perusahaan, maka juga digunakan cara-cara informal dengan para nara sumber baik dari dalam. perusahaan maupun dari luar perusahaan. Sedangkan untuk menggambarkan pengembangan sumberdaya manusia juga digunakan kuesioner. Data yang telah diperoleh diolah secara kualitatif dengan cara semua data liputan direduksi dan diabstraksikan untuk dapat menggambarkan budaya organisasi dan pengembangan sumber daya manusianya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa PT Air Mancur yang telah berusia hampir tiga puluh tahun berbudaya Paternalistik. Perusahaan yang dikelola oleh generasi kedua tersebut, di dalamnya hidup nilai-nilai yang mendukung kepentingan keluarga. Nilai-nilai yang mendukung kepentingan keluarga cenderung melahirkan para pimpinan perusahaan yang sangat dominan dalam berbagai aspek kehidupan perusahaan.
Nilai-nilai yang hidup dalam budaya Paternalistik teryata kurang memberi suasana kondusif bagi pengembangan sumberdaya manusia, terutama bagi karyawan manajerial non-keluarga. Di PT Air Mancur para pemimpin kurang mempercayai para bawahan non-keluarga dan mereka kurang bersedia mendelegasikan sebagian otoritasnya. Oleh karena itu sebagian besar karyawan manajerial merasa bahwa tugas pekerjaannya lebih banyak bersifat rutin dan teknis dari pada tugas-tugas yang membutuhkan kemampuan manajerial. Terlihat bahwa keahiian para staf yang bersifat manajerial di perusahaan ini dapat dikatakan kurang. Sedangkan pengembangan karyawan melalui pendidikan juga lebih banyak bersifat teknis. Dalam kondisi budaya seperti di atas, pengembangan sumberdaya manusia di PT Air Mancur belum dikelola dengan baik. Untuk terciptanya suasana kondusif bagi pengembangan sumber daya manusia maka pimpinan puncak harus memiliki keyakinan bahwa sumber daya manusia perusahaan merupakan penentu keberhasilan perusahaan yang akan dicerminkan dalam strategi perusahaan, pimpinan haul komunikatif dengan bawahan.
Dalam penelitian ini ditemukan pula bahwa dalam budaya Paternalistik pada perusahaan keluarga, faktor-faktor like and dislike serta kesetiaan terhadap keluarga (pemilik) merupakan faktor panting yang mempengaruhi penilaian terhadap karyawan dan seringkali menentukan karier mereka di dalam perusahaan. Sosok karyawan yang baik dalam sebuah perusahaan yang berbudaya Paternalistik adalah sosok penurut yang melaksanakan tugas-tugasnya dengan tekun dan setia tanpa membantah. oleh karena peinimpin puncak sangat dominan dalam segala aspek kehidupan perusahaan, maka gaya kepemimpinan yang paling sesuai untuk memperkuat budaya yang mendapat dukungan karyawan adalah gaya kepemimpinan yang memiliki sifat merakyat,dekat dengan karyawan di semua level, sehingga mampu menyatu dengan karyawan yang pada gilirannya akan mendapat dukungan semua karyawan di semua level."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Evie Hikmahwati
"Suksesi dalam perusahaan keluarga adalah unik karena di dalamnya terjadi interaksi saling mempengaruhi antara tiga elemen: ownership, family, dan business. Oleh karena itu suksesi dalam perusahan keluarga memiliki perbedaan yang mendasar bila dibandingkan dengan non-perusahaan keluarga. Pada non-perusahaan keluarga, misalnya pada perusahaan publik yang dikelola oleh sekelompok profesional, suksesi semata-mata hanya berkaitan dengan pergantian CEO alau pergantian board of directors saja. Ownership dalam perusahaan umumnya tidak berubah secara dramatis. Demikian pula mekanisme pengelolaan perusahaan dan struktur organisasi di dalamnya, cenderung tidak berubah. Waktu terjadinya suksesi pun dapat kapan saja, lebih banyak dipicu oleh kebutuhan business dan suara mayoritas pemegang saham.
Dalam perusahaan keluarga, suksesi tidak hanya sekedar mengganti CEO, tetapi lebih jauh dari itu adanya suksesi berarti terjadi penghibahan bentuk ownership perusahaan, misalnya dari controlling owner ke sibling partnership atau dari sibling partnership ke cousin consortium. Perubahan ownership yang dipicu oleh proses suksesi akan mengubah mekanisme pengelolaan perusahaan, struktur organisasi, rules dan policies di dalamnya. Hubungan antar anggota keluarga pun mengalami perubahan, Misalnya pada suksesi dari generasi pertama (controlling ownership) ke generasi kedua (siblings partnership), hubungan antar kakak adik (siblings) yang sebelumnya mcrupakan hubungan kakak adik biasa berubah menjadi hubungan partnership usaha pada saat mereka menjadi owner manager perusahaan keluarga. Terjadinya suksesi dalam perusahaan keluarga tidak dipicu oleh kebutuhan business, tetapi lebih karena kebutuhan pemindahan lampuk kepemimpinan karena adanya alih generasi. Oleh karena itu suksesi dalam perusahaan keluarga seringkali disebut juga sebagai suksesi dan regenerasi. Waktunya tidak dapat ditentukan kapan. Hanya dapat diprediksi dari tahapan-tahapan perkembangan perusahaan keluarga bersangkutan.
Karya akhir ini menganalisa perumusan suksesi dan regenerasi pada perusahaan keluarga Al-Fajar. Al-Fajar merupakan produsen sarung tenun ATBM tipe craftmanship skala kecil dengan pasar utama memasok sarung tenun ATBM untuk kebutuhan ekspor dan rnemenuhi pennintaan domestik. Dalam tiga tahun ke depan, managemen perusahaan akan melakukan suksesi ke tangan generasi ketiga. Generasi ketiga keluarga ini diharapkan dapat membawa angin segar dalam perusahaan dan dapat melakukan pembenahan-pembenahan untuk kemajuan perusahaan.
Perumusan suksesi dan regenerasi pada perusahaan keluarga Al-Fajar dalam karya akhir ini dilakukan dengan menganalisa hubungan antarelemen ownership, family, dan business yang ada dalam perusahaan tersebut menggunakan family business developmental model yang dikembangkan oleh Gersick, Davis, dan Lansberg. Melalui pemahaman hubungan yang tcrjadi di dalam elemen-clemen ownership, family, dan business, permasalahan utama yang berpotensi menjadi kendala dalam proses suksesi dan regenerasi dapat diketahui, dan tahap perkembangan yang dialami oleh masing-masing elemen dapat dipetakan.
Berfokus pada keunikan perusahaan keluarga yang eksistensinya tidak dapat terlepas dari interaksi antar-elemen ownership, family, dan business di dalamnya, karya akhir ini memberikan alternatif mekanisme suksesi dan regenerasi untuk perusahaan keluarga Al-Fajar dengan alternatif-altematif transisi ownership yang dirumuskan sesuai dengan perkembangan dimensi family, struktur keluarga yang ada, serta persepsi dan kepentingan masing-masing individu anggota keluarga terhadap perusahaan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T18194
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fransiscus Nicholas
"Melalui penelitian sebelumnya, diketahui bahwa kepemilikan terkonsentrasi dapat memotivasi controlling shareholder dengan insentif yang memadai untuk mengawasi manajer. Di sisi lain, kepemilikan terkonsentrasi dalam perusahaan keluarga dapat berfungsi secara berbeda, terutama ketika mereka memiliki kontrol atas perusahaan melalui struktur kepemilikan piramida. Keberadaan struktur kepemilikan piramida dalam perusahan keluarga menciptakan alignment effect dan entrenchment effect yang diukur oleh cash flow rights dan control rights dari ultimate shareholder.
Penelitian ini berusaha menelusuri bagaimana mekanisme control-enchancing melalui struktur kepemilikan piramida berdampak pada pay-performance relationship. Berdasarkan sampel penelitian perusahaan keluarga Indonesia pada tahun 2011-2017, ditemukan terdapat pengaruh positif dari alignment effect dari cash flow rights terhadap pay-performance relationship, sementara perbedaan dari control rights dan cash flow rights tidak memiliki pengaruh signifikan sehingga entrenchment effect tidak terbukti memberikan pengaruh terhadap pay-performance relationship. Hasil pengujian empiris ini membuktikan, struktur kepemilikan piramida memberikan pengaruh pada agency cost dalam pay-performance relationship.

Prior research documents that concentrated ownership could motivate controlling shareholder with enough incentive and power to monitor manager. On the other hand, concentrated ownership in family firms could behave differently, especially when they retain control of company through pyramidal ownership structure. The existence of pyramidal ownership structure in family firms create the alignment effect and entrenchment effect as proxied by cash flow rights and control rights of ultimate shareholder.
This paper investigates the impact of control-enhancing mechanism through pyramidal ownership structure on pay-performance relationship. Using a sample of Indonesian listed family firms during 2011-2017, we find a positive influence of alignment effect between cash flow rights on pay-performance relationship, while excess control rights over cash flow rights does not has any effect on pay-performance relationship, suggesting no entrenchment effect. Our result provide evidence that pyramidal ownership structure has an influence on agency cost in pay-performance relationship.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T54858
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wery Andriani
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah kepemilikan keluarga memiki dampak terhadap risiko perusahaan. Hal ini dikarenakan adanya keunikan tersendiri pada perusahaan keluarga dalam menjalakan bisnisnya, tidak hanya mengutamakan aspek keuangan akan tetapi juga aspek non keuangan seperti reputasi dan identitas keluarga itu sendiri. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk menguji pengaruh moderasi dari CEO Profesional terhadap hubungan kepemilikan keluarga dengan risiko perusahaan. Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2015-2019. Adapun total sampel sebanyak 146 perusahaan yang akan diuji dengan regresi Data Panel. Hasilnya ditemukan bahwa kepemilikan keluarga memiliki pengaruh negatif terhadap risiko perusahaan. ini mengindikasikan bahwa perusahaan berusaha menjaga wealth keluarga. Selain itu CEO profesional mampu bertindak lebih realistis dan independen, sehingga mampu memperlemah hubungan kepemilikan keluarga dan risiko perusahaan. Secara praktik, hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu berbagai pihak pemangku kepentingan dalam memahami bagaimana kepemilikan keluarga dapat mempengaruhi risiko perusahaan. Selain itu hasil penelitian ini juga dapat dapat menambah khasanah literatur terkait dengan hubungan kepemilikan keluarga dan risiko perusahaan.

This study aims to examine whether family ownership has an impact on firm risk. This is due to the uniqueness of the family company in running its business, which prioritizes not only financial aspects but also non-financial aspects such as the reputation and identity of the family. In addition, this study also aims to examine the moderating effect of the Professional CEO on the relationship between family ownership and company risk.

The samples used in this study were all family firm listed on the Indonesia Stock Exchange in 2015-2019. The total sample is 146 companies that will be tested with Panel Data regression. The results found that family ownership has a negative effect on firm risk. This indicates that the company is trying to maintain wealth family. In addition, professional CEO can act more realistic and independent to weaken the relationship between family ownership and company risk. In practice, the results of this study are expected to help various stakeholders in understanding how family ownership can affect the company's risk. In addition, the results of this study can also add to the literature related to the relationship of family ownership and firm risk."

Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Siti Rahma
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah kepemilikan keluarga memiki dampak terhadap agresivitas perpajakan. Hal ini dikarenakan adanya keunikan tersendiri pada perusahaan keluarga dalam menjalakan bisnisnya, tidak hanya mengutamakan aspek keuangan akan tetapi juga aspek non keuangan seperti reputasi dan identitas keluarga itu sendiri. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk menguji pengaruh moderasi dari koneksi politik terhadap hubungan kepemilikan keluarga dengan agresivitas perpajakan. Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2017-2019. Adapun total sampel sebanyak 484 perusahaan yang akan diuji dengan regresi Data Panel. Hasilnya ditemukan bahwa kepemilikan keluarga memiliki pengaruh negatif terhadap agresivitas perpajakan. Hasil ini mengindikasikan bahwa perusahaan berusaha menjaga wealth keluarga. Selain itu koneksi politik tidak memberikan pengaruh terhadap hubungan kepemilikan keluarga dan agresivitas perpajakan. Secara praktik, hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu berbagai pihak pemangku kepentingan dalam memahami bagaimana kepemilikan keluarga dapat mempengaruhi risiko perusahaan.

This study aims to examine whether family ownership has an impact on tax aggressiveness. This is due to the uniqueness of the family company in running its business, which prioritizes not only financial aspects but also non-financial aspects such as the reputation and identity of the family. In addition, this study also aims to examine the moderating effect of political connection on the relationship between family ownership and tax aggressiveness. The samples used in this study were all firm listed on the Indonesia Stock Exchange in 2017-2019. The total sample is 484 companies that will be tested with Panel Data regression. The results found that family ownership has a negative effect on tax aggressiveness. This indicates that the company is trying to maintain wealth family. In addition, political connection can not effect the relationship between family ownership and tax aggressiveness. In practice, the results of this study are expected to help various stakeholders in understanding how family ownership can affect tax aggressiveness."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gabriella Estherita
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh kecenderungan perusahaan keluarga di Indonesia dalam pengungkapan informasi tanggung jawab sosial dan untuk menguji komposisi Komisaris Independen terhadap pengungkapan informasi Corporate Social Responsibility (CSR) di perusahaan keluarga di Indonesia. Sampel penelitian ini terdiri dari 148 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2014. Pengujian dilakukan dengan data cross-section. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa perusahaan keluarga di Indonesia cenderung belum melakukan pengungkapan CSR dengan baik. Kepemilikan keluarga tidak berpengaruh terhadap pengungkapan CSR dan komposisi komisaris independen tidak mampu menurunkan efek negatif dari kepemilikan keluarga dalam pengungkapan CSR. Namun, pada saat diberikan uji tambahan dengan membagi kepemilikan keluarga menjadi tinggi dan rendah, terlihat bahwa kepemilikan keluarga yang tinggi berpengaruh negatif terhadap CSR, komisaris independen tidak berpengaruh positif terhadap CSR, namun moderasi dari komisaris independen terhadap kepemilikan keluarga mampu menurunkan efek negatif dari kepemilikan keluarga dalam pengungkapan CSR.

The purpose of this study are to examine the trend of CSR disclosure in family firm in Indonesia and the effect of Independent Commissioner on the Corporate Social Responsibility (CSR) disclosure.The sample of this study consists of 148 companies using cross-section data. The empirical results of this study show that most of family firms in Indonesia are still not able to perform a good CSR disclosure. Family ownership has no effect on the CSR disclosure, and the composition of independent commissioner is not able to decrease the negative effect of family ownership in CSR disclosure. However, when the additional test is taken in which the ownership is divided into high and low, the family firm with high level of ownership has negative effect on CSR, independent commissioner has no effect to CSR, but the moderation of independent commissioner to family ownership can decrease the negative effect of the family ownership in CSR disclosure.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S64362
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>