Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 26112 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
I Wayan Srijaya
"ABSTRAK
Kegiatan inventarisasi peninggalan purbakala yang ditemukan di pulau Bali telah dimulai sejak masa penjajahan Belanda. Kegiatan inventarisasi itu masih terbatas pada situs-situs yang terdapat di sekitar Pejeng dan Bedulu, sehingga tidak mengherankan apabila jumlah situs dan artefak yang terdaftar waktu itu berbeda jauh dengan apa yang didaftarkan kemudian. Di samping itu dilakukan pula kegiatan penelitian terhadap kepurbakalaan di Bali akan tetapi frekuensinya masih sangat terbatas dan baru beberapa dekade terakhir ini jumlahnya meningkat. Meskipun kegiatan penelitian itu intensitasnya meningkat, namun apa yang dilakukan masa itu belum mencakup seluruh aspek. misalnya aspek lingkungan fisik. Hal ini perlu mendapat perhatian, oleh karena lingkungan fisik khususnya, merupakan salah satu unsur yang membentuk budaya masyarakat (Fagan 1991: 417---21). Oleh karena itu untuk memperoleh gambaran mengenai lingkungan kuno, maka diperlukan pengintegrasian tinggalan arkeologi di satu pihak dan lingkungan fisik di pihak lain.
"
1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Herwandi
"Situs Mejan Tinggi terletak di desa Talago Gunung, Kecamatan Tanjung Emas, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, Situs Mejan Tinggi mempunyai keanehan jika dibandingkan dengan situs makam kuno Islam lainnya di Kabupaten Tanah Datar. Nisan-nisan di situs ini didirikan satu buah saja setiap kubur, berbeda dengan situs-situs lain di Kabupaten Tanah Datar yang mempunyai dua nisan dibagian kepala dan kaki pada setiap kubur.
Penelitian ini berhasil mengungkapkan bahwa nisan-nisan di situs Mejan Tinggi jauh Iebih sederhana dari nisan-nisan di situs-situs makam kuiro Islam lainnya di Kabupaten Tanah Datar. Penelitian ini jnga mengungkapkan bahwa telah terjadinya proses kelanjutan budaya tradisi megalitik ke Islam yang ditandai dengan adanya kelanjutan fungsi dan bentuk-bentuk menhir ke nisan di situs-titus makam kuno Islam dan situs Mejan Tinggi di Kabupaten Tanah Datar. Selanjutnya penelitian ini juga mengiidentifikasi bahwa sesungguhnya telah terjadi proses a less extreme a culturation di Pedalaman Sumatera Barat ketika Islam memasuki daerah ini dengan damai.
Situs ini diperkirakan telah muncul pada kitaran masa kitaran akhir abad ke-14 dan awal abad ke-15, pada masa-masa transisi, ketika budaya tradisi megalitik masih berpengaruh kuat di daerah setempat dan Islam telah memasyarakat di dalam kalangan pehduduk desa Talago Gunung."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simanjuntak, Ricky Meinson Binsar
"Minanga Sipakko merupakan salah satu situs prasejarah terpenting di Indonesia. Di situs ini ditemukan berbagai alat-alat litik, alat tulang, sisa fauna, sisa pembakaran, dan pecahan tembikar. Penelitian oleh Puslitbang Arkenas tahun 2004, 2005, dan 2007 di Minanga Sipakko menemukan sejumlah pecahan tembikar polos dan berhias. Tembikar berhias yang ditemukan berjumlah 326 pecahan. Metode penelitian yang dipakai adalah analisis khusus (specific analysis), yang mencakup aspek motif hias dan teknik hias. Berdasarkan analisis, motif hias tembikar Minanga Sipakko terdiri dari motif-motif geometris seperti garis, segitiga, setengah lingkaran, lingkaran, empat persegi panjang, belah ketupat, dan titik; sedangkan teknik hias yang digunakan adalah teknik gores, gabungan gores tekan, tekan, cukil, dan tusuk. Dalam kaitannya dengan tembikar tradisi Sa Huynh-Kalanay, tembikar Minanga Sipakko menunjukkan kemiripan motif hiasnya dengan berbagai bentuk penggambaran. Kemiripan tersebut tidak terlepas dari persebaran tradisi Sa Huynh-Kalanay di Asia Tenggara yang dibawa oleh petutur Austronesia ke Indonesia dan Minanga Sipakko khususnya.

Minanga Sipakko is one of the most important prehistoric site in Indonesia. Various of lithic tools, bone tools, faunal remains, firing remains, and potsherds are found in this site. Research conducted by the Research and Development Center of National Archaeology in years 2004, 2005, and 2007 yielded many fragments of decorated and undecorated potsherds. This undergraduate thesis is about identifying various motives of the decorated potsherds mentioned above, which all are of 326 pieces. Specific analysis is used to identify the decoration motives and the techniques applied, and the result shows that the Minanga Sipakko potteries are decorated with various motives which are geometricals, such as lines, triangle, semi circle, circle, rectangular, diamond, and dots; and the techniques used are incised, excised, and combination of incised and impressed, and puncture techniques. In relation with the Sa Huynh-Kalanay pottery tradition, the Minanga Sipakko potteries shows similarity the Sa Huynh-Kalanay pottery either in the motives or the design. This similarity is very possible as the result of the spreading of the Sa Huynh-Kalanay tradition in Southeast Asia brought by the Austronesian speaking-people to Indonesia in general, and Minanga Sipakko particularly."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2009
S12058
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Judi Wahjudin
"Tesis ini membahas tentang konsep new museum, teori pendidikan, dan model eksibisi di museum. Penelitian dilakukan di Museum Situs Kepurbakalaan Banten Lama (MSKBL) yang terletak di Kawasan Cagar Budaya Banten Lama, Serang. Mengacu kepada konsep dan teori tersebut, maka untuk meningkatkan peran MSKBL dalam pendidikan sejarah dan kebudayaan Kesultanan Banten Lama sebagai identitas masyarakat Banten, museum ini secara kelembagaan harus mengubah tujuan, visi, misi, dan struktur organisasinya. Adapun teori pendidikan yang tepat adalah kontruktivisme, dengan pendekatan eksibisi tematis. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Data dikumpulkan dengan melakukan studi literatur dan observasi di lapangan. Hasil penelitian berupa penerapan konsep new museum di MSKBL.

The focus of this study is new museum concept, education theory, and exhibition model in museum. This study conducted in Old Banten Archaeological Site Museum's, Serang. Based on new museum concept, education theory, and exhibition model in museum, to enchane Old Banten Archaeological Site Museum's role in The Historical and Cultural Education of Old Banten Empire as Identity of Banten People, these institution must change vision, mission organizational structure. As for the theory that proper education is constructivism , with a thematic approach to exhibition. This research is qualitative descriptive interpretative. The data were collected by means of literature study and observation. Conclusion of research are application of new museum concept in Old Banten Archaeological Site Museum's."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2011
T29221
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
"Dalam pemilihan tapak PLTN, IAEA  telah mengeluarkan pedoman (IAEA Safety Guide NS-R-3) dan peraturan BAPETEN (Perka BAPETEN No. 5 tahun 2007) tentang evaluasi tapak untuk mendapatkan tapak PLTN yang aman dan menjamin keselamatan. Untuk mempersiapkan program PLTN di Kalimantan Barat, BATAN telah melakukan penelitian di sepanjang pesisir Kabupaten Ketapang dan Kayong Utara, Kalimantan Barat. Tujuan penelitian adalah untuk mendapatkan tapak potensial PLTN di wilayah pesisir Kabupaten Ketapang dan Kayong Utara berdasarkankriteria pembobotan dan pemodelan spasial dan SIG. Penentuan tapak potensial didasarkan pada beberapa kriteria, yaitu: kemiringan lereng, litologi, geologi, topografi, curah hujan, kerawanan bencana, jarak ke badan air, posisi daerah pemukiman, tataguna lahan, lahan gambut, hidrogeologi, dll. Berdasar hasil pembobotan dan pemeringkatan diperoleh 4 lokasi yang sesuai untuk dijadikan sebagai tapak potensial PLTN, di antaranya berada di wilayah pesisir yang terdapat di Kecamatan Kendawangan, Sukadana Matan Hilir Utara dan Matan Hilir Selatan."
JPEN 16:2 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ratu Raja Arimbi Nurtina
"ABSTRACT
Tesis ini membahas tentang konsep museum situs yang sesuai dengan kondisi sejarah, sosial, budaya, dan kondisi geografis Indonesia.
Rumusan konsep mengacu pada konsep museum situs di Indonesia, serta perkembangan museum, dan museum situs sejak awal pembentukannya sampai saat ini.
Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan studi literatur, observasi di lapangan, dan wawancara. Hasil penelitian berupa rumusan konsep museum situs di Kesultanan Keraton Kanoman Cirebon.

ABSTRACT
This thesis discusses the concept of the museum site in accordance with the conditions of historical, social, cultural, and geographical condition of Indonesia.
Formulation of the concept refers to the concept of the museum site in Indonesia, as well as the development of the museum, and the museum site since the beginning of creation until this time.
Methods This study uses descriptive qualitative research methods. Data was collected through literature studies, field observations, and interviews. The results of a study on the formulation of the concept of the museum site Kanoman Cirebon sultanate palace."
2013
T39246
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irman Siswadi
"Komunikasi ilmiah (scholarly communication) dapat berjalan lancar apabila kelompok kepentingan sebagai satu mata rantai berfungsi dengan baik. Seluruh komponen memiliki peran penting untuk menciptakan suatu komunikasi ilmiah yang sehat. Perpustakaan sebagai salah satu kelompok kepentingan memiliki posisi strategis di dalamnya.Tulisan ini menekankan pada peran perpustakaan sebagai salah satu kelompok kepentingan dalam mata rantai komunikasi ilmiah.
Berbagai kelompok kepentingan mewarnai proses komunikasi ilmiah. Fungsi perpustakaan sebagai pusat informasi yang mengumpulkan dan menyebarkan berbagai jenis karya baik dalam yang dikategorikan ilmiah maupun yang tidak.Agar supaya seluruh karya tersebut dapat dikomunikasikan kembali kepada pemustaka diperlukan beberapa langkah dalam bentuk kebijakan lanjutan. Perpustakaan perlu membuat kebijakan dalam hal jenis koleksi yang akan didigitalisasikan, hal akses, infrastruktur jaringan dan internet sampai dengan SDM yang dalam hal ini pustakawan. Apabila seluruh unsur di atas diperhatikan dengan baik maka perpustakaan secara langsung sudah dapat menjalankan perannya dengan baik sebagaimana yang diharapkan satu sistem komunikasi ilmiah."
Jakarta: Pusat jasa Perpustakaan dan Informasi ( Perpustakaan Nasional RI), 2009
020 VIS 11:1 (2009)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Hasan Djafar
Jakarta: Kiblat Buku Utama, 2010
930.1 HAS k (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>