Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 28402 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
cover
Adesha Novrima
"DKI Jakarta adalah ibu kota Indonesia yang dikenal sebagai kota dengan perkembangan dan pertumbuhan paling pesat di tanah air. Hal ini menunjukkan bahwa dengan bertambahnya jumlah penduduk Jakarta, kebutuhan akan perubahan tata guna lahan yang cukup besar tidak dapat dipungkiri. Masalah lingkungan akan semakin parah dari waktu ke waktu dan mengakibatkan banjir di Jakarta yang telah menjadi perhatian pemerintah daerah setiap tahun. Sistem polder dikatakan efektif dalam mengatasi masalah banjir terutama di Jakarta yang tidak dapat mengalirkan air secara gravitasi. Tujuan dari tugas akhir ini adalah untuk memberikan rekomendasi berdasarkan peta genangan eksisting sistem polder Sunter II Petukangan Timur menggunakan HEC-RAS-Ras Mapper dengan menambahkan sistem pompa dan tempat penyimpanan (waduk) serta menganalisis polder Sunter II Petukangan Timur. efektivitas rekomendasi sistem terhadap pengendalian banjir menggunakan HEC-RAS.

DKI Jakarta is the capital city of Indonesia well known as a city with the most rapid development and growth in the country . This indicate that with the increase in the population of Jakarta, the need for a considerable change of landuse cannot be denied. Environmental problems will get worse over time and have resulted in flooding in Jakarta which has been the concern of the local government every year. A polder system is stated to be effective in resolving flood problems especially in Jakarta that cannot drain water by gravity. The goal of this thesis is to give out recommendation that is based on the existing inundation map of East Sunter II Petukangan polder system using HEC-RAS-Ras Mapper by adding pump system and storage area as well as to analyze the East Sunter II Petukangan polder system’s recommendation effectiveness to the flood control management using HEC-RAS.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Samuels, Paul
"Floods cause distress and damage wherever and whenever they happen. Flooding from rivers, estuaries and the sea threatens many millions of people worldwide and economic and insurance losses from flooding have increased significantly since 1990. Across the European Union, flood management policy is changing in response to the EU Directive on the assessment and management of flood risks, which requires a move from flood protection and defence to comprehensive flood risk management. Flood Risk Management: Research and Practice includes about 200 contributions from the international conference FLO."
Hoboken, N.J.: CRC Press, 2009
627SAMF001
Multimedia  Universitas Indonesia Library
cover
Pratomo Cahyo Nugroho
"ABSTRAK
Permasalahan bencana banjir tidak hanya dipengaruhui oleh fenomena alam yang ekstrim saja, tetapi juga dipengaruhi oleh kondisi kerusakan lingkungan, fenomena sosial mayarakat serta kebijakan pemerintah dalam upaya mengurangi risiko banjir. Strategi upaya mengurangi risiko banjir dapat dilakukan secara tepat dengan melakukan penilaian risiko banjir meliputi penilaian bahaya, kerentanan dan kapasitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model penilaian bahaya banjir berdasarkan data kejadian bencana banjir di DAS Kemuning Sampang Madura. Metode penilaian bahaya banjir terdiri dari 2 (dua) antara lain metode indeks topographi modifikasi dan metode kombinasi Geomorphic Flood Index(GFI) dan metode Height Above the Nearest Drainage (HAND). Indeks bahaya banjir dibagi menjadi 3 kelas yaitu rendah (indeks bahaya < 0,333), sedang (indeks bahaya: 0.333 - 0.666), tinggi (indeks bahaya > 0,666). Hasil Indeks Bahaya Banjir model indeks topographi modifikasi diperoleh luas bahaya banjir sebesar 6459 hektar (24%) indeks bahaya tinggi, 8329 hektar (31%) indeks bahaya sedang, dan 11882 hektar (45%) indeks bahaya rendah. Sedangkan hasil Indeks Bahaya Banjir model kombinasi GFI dan HAND luas bahayanya sebesar 1402 hektar (44%) indeks bahaya tinggi, 1271 hektar (40%) indeks bahaya sedang, 504 hektar (16%) indeks bahaya rendah. Model penilaian bahaya banjir metode kombinasi GFI dan HAND disimpulkan memiliki hasil yang sebagian besar mewakili kejadian sebenarnya di Kabupaten Sampang serta mampu mengakomodir model penilaian bahaya banjir sesuai ketentuan pada Perka BNPB No. 2 Tahun 2012 yaitu menggunakan parameter potensi ketinggian genangan, sehingga direkomendasikan sebagai model penilaian bahaya banjir tingkat Kab/Kota berdasarkan data kejadian (histori) banjir.

ABSTRACT
The problem of floods event is not only affected by extreme natural phenomena, but also influenced by conditions of environmental damage, social phenomena and government policies in efforts to reduce floods risk.The strategy to reduce flood risk can be done appropriately with conducting flood risk assessments including hazard assessment, vulnerability and capacity. This study aims to develop a flood hazard assessment model based on historical data on flood event in Kemuning watershed, Sampang-Madura. The flood hazard assessment method consists of 2, including the modified topographic index (MTI) method and the combination of the geomorphic flood index (GFI) method and the height above the nearest drainage (HAND) method. The disaster hazard level is divided into 3 classes, namely low (hazard index <0.333), medium (hazard index: 0.333 - 0.666), high (hazard index> 0.666). The result is a flood hazard index using modified topographic index models that with details of 1182 hectare (24%) high level, 8329 hectare (31 %) medium level, 11882 hectare (45%) low level. While the result is a flood hazard index using GFI and HAND Combination models that with details of 1402 hectare (44%) high level, 1271 hectare (40 %) medium level, 504 hectare (16 %) low level.The flood hazard assessment model of the GFI and HAND combination method is concluded to have results that largely represent the actual events in Sampang Regency and are able to accommodate the flood hazard assessment model according to the provisions of Perka BNPB No. 2 of 2012, namely using parameters of potential inundation height, so it is recommended as a flood hazard assessment model at the district /city level based on the event data (history) of floods."
2019
T51902
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agis Setiyowati
"Kawasan hilir Jakarta terdiri dari 43 sistem polder, salah satunya adalah Polder Sunter Timur II. Banjir di Jakarta menyebabkan kerusakan dan kerugian, yang menjadi latar belakang analisis banjir di Polder Sunter Timur II yang dibahas dalam makalah ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas polder serta memberikan rekomendasi optimal untuk pencegahan banjir pada sistem Polder Sunter Timur II. Analisis hidrologi dilakukan menggunakan software HEC-HMS, sedangkan analisis banjir menggunakan HEC-RAS (Ras Mapper). Data input yang digunakan dalam pemodelan mencakup Digital Elevation Model (DEM), hidrograf, dan peta penggunaan lahan. Daerah tangkapan air polder Sunter Timur II sebesar 1700 hektar. Analisis curah hujan rencana periode ulang 5 tahun, 10 tahun dan 25 tahun yaitu sebesar 171.18 mm/hari, 190.38 mm/hari, 210.85 mm/hari. Hasil simulasi HEC-HMS didapat debit banjir rencana periode ulang 5 tahun, 10 tahun dan 25 tahun yaitu sebesar 182.3 m3/dt, 208.7 m3/dt, 234.3 m3/dt. Hasil evaluasi efektivitas saluran pada polder Sunter Timur II bervariasi mulai dari 71% hingga 100%. Hasil simulasi HEC-RAS untuk kondisi eksisting menunjukkan luas daerah banjir dengan debit banjir periode ulang 5 tahun, 10 tahun dan 25 tahun adalah 716.98 Ha, 751.38 Ha, 771.90 Ha. Hasil HEC-RAS untuk skenario 1 sampai dengan skenario 4 menunjukkan bahwa skenario 4 terbukti paling efektif dalam mengurangi luas genangan banjir. Perhitungan kerugian ekonomi menunjukkan bahwa skenario 4 bisa menurunkan nilai kerugian paling besar, untuk periode ulang 25 tahun menurunkan kerugian sebesar 12.98% terhadap kerugian eksisting. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, maka direkomendasikan untuk melakukan peningkatan kapasitas pompa total 18 m3/det, pembangunan waduk dengan luas 26300 m2.

Downstream area of Jakarta is divided into 43 polder systems and one of them is East Sunter II Polder . Flood in Jakarta cause damage and losses are the reason for flood analysis of the East Sunter II Polder presented in this paper. This study aims to obtain the flood area of Polder East Sunter II plan. Hydrological analysis using HEC-HMS software and flood analysis using HEC-RAS (Ras Mapper). Input data used in modeling are Digital Elevation Model (DEM), hydrograph, land use map. Catchment area of the East Sunter II polder is 1700 hectare. Analysis of planned rainfall for 5, 10 and 25 year return periods, namely 171.18 mm/day, 190.38 mm/day, 210.85 mm/day. The HEC-HMS simulation results indicate that the planned flood discharge for return periods of 5, 10, and 25 years is 182.3 m³/s, 208.7 m³/s, and 234.3 m³/s. The evaluation of the effectiveness of the channels in the Sunter Timur II polder varies from 71% to 100%. The HEC-RAS simulation results for existing conditions show the flood area for return periods of 5, 10, and 25 years is 716.98 hectares, 751.38 hectares, and 771.90 hectares. The HEC-RAS results for scenarios 1 through 4 indicate that scenario 4 is the most effective in reducing the flood inundation area. Economic loss calculations show that scenario 4 can reduce the loss value the most significantly, reducing the loss by 12.98% for the 25-year return period compared to the existing condition. Based on the analysis conducted, it is recommended to increase the pump capacity by a total of 18 m³/s and to construct a reservoir with an area of 26300 m²."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Purwanto
"ABSTRAK
Kelurahan Bidara Cina mempunyai beberapa titik banjir serta dekat dengan aliran
sungai Ciliwung. Maka dibentuklah SIBAT yang merupakan program dari
kesiapsiagaan bencana berbasis masyarakat. Melalui pendekatan kualitatif, tesis
ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana pelaksanaan model intervensi
komunitas pada penanggulangan bencana banjir oleh SIBAT sehingga tingkat
partisipasi masyarakat meningkat. Berdasarkan temuan di lapangan, pelaksanaan
model intervensi komunitas oleh SIBAT pada program kesiapsiagaan tersebut
berhasil disampaikan kepada warga Bidara Cina karena adanya beberapa faktor
pendukung seperti: (a) adanya kerja sama elemen masyarakat; (b) kemampuan
SDM; (c) kemampuan finansial; (d) keterlibatan masyarakat. Adapun kendala
dalam pelaksanaan program seperti: (a) tidak paham fungsi dan tugas (b)
ketidakpercayaan

ABSTRACT
Kelurahan Bidara Cina has some flooding point and close to the Ciliwung river
flow. Then formed SIBAT which is a program of community-based disaster
preparedness. Through a qualitative approach, this thesis aims to describe how the
implementation of community intervention models in flood disaster management
by SIBAT thus increasing the level of community participation. Based on the
findings in the field, the implementation of the intervention model by SIBAT
community preparedness program was successfully delivered to the citizens
Bidara Cina due to several contributing factors such as: (a) the cooperation of
society, (b) the ability of human resources, (c) the financial capability; (d)
community involvement. The constraints in the implementation of programs such
as: (a) do not understand the functions and duties (b) distrust"
2013
T38904
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adinda Gustrina Neonatasha
"Banjir merupakan bencana besar yang kerap kali melanda Indonesia. Jakarta sebagai Ibukota beberapa tahun sekali mengalami banjir besar ini. Salah satu wilayah yang mengalami dampak negatif bencana ini ialah Kampung Melayu, Jakarta Timur. Terletak dekat daerah aliran sungai Ciliwung, bencana banjir di Kampung Melayu tak terelakkan terjadi. Penelitian ini bertujuan untuk membuat sistem deteksi bencana banjir di Kampung Melayu dengan implementasi algoritma Random Forest. Temperatur, tekanan udara, intensitas curah hujan, intensitas radiasi sinar matahari dan kelembaban relatif dari Stasiun Cuaca Citeko digunakan sebagai dataset dengan data tambahan berupa tinggi muka air di Pos Air Bendung Katulampa, Pos Air Depok dan Pos Air Manggarai. Hasil prediksi berupa empat kelas klasifikasi status siaga banjir dari tiap pos. Selain menggunakan algoritma Random Forest, penelitian ini juga menggunakan algoritma Decision Tree sebagai pembanding untuk melihat kinerja terbaik dari keduanya. Kedua algoritma ini merupakan metode yang kerap kali digunakan untuk pemodelan data time -series. Random Forest mencapai akurasi sebesar 99,17% dan Decision Tree mencapai 98,90%. Hasil ini menunjukkan bahwa sistem deteksi bencana banjir di Kampung Melayu, Jakarta dapat bekerja lebih baik dengan pengimplementasian Random Forest.

Flooding is a severe disaster that happens frequently in Indonesia. Jakarta, as the capital city of Indonesia, experiences this big flood every few years. One of the areas which experienced the negative impact of this disaster was Kampung Melayu, East Jakarta. Located near the Ciliwung river basin, flooding in Kampung Melayu is inevitable. The research aims to create a flood detection system in Kampung Melayu with the implementation of the Random Forest algorithm. Temperature, air pressure, rainfall, solar radiation, and relative humidity from the Citeko Weather Station were used as datasets with the addition of water level at the Katulampa Dam Water Post, Depok Water Post, and Manggarai Water Post. Prediction results in the form of four classes of flood alert status classification from each water post. In addition to using the Random Forest algorithm, this research also uses the Decision Tree algorithm as a comparison to see the best performance of the two algorithms. Both algorithms are methods which often used for time – series data modelling. Random Forest achieved 99,17% accuracy and Decision Tree achieved 98,90%. These results show that the flood detection system in Kampung Melayu, Jakarta can work better with the implementation of Random Forest. "
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indah Salsabiela
"Hujan ekstrem melanda Kota Jakarta Timur pada tanggan 19 Februari 2021 dan menyebabkan banjir di sejumlah kelurahan. Penelitian dilakukan di bagian tengah Kali Sunter, Jakarta Timur yang mengalir melalui tiga kelurahan yaitu Cipinang Melayu, Cipinang Muara, dan Pondok Bambu. Tujuan penelitian adalah memodelkan sebaran wilayah bahaya banjir dan menganalisis karakteristik wilayah terdampak banjir berdasarkan penggunaan lahan serta topografi. Pembuatan peta genangan dan bahaya banjir dilakukan dengan: perhitungan debit banjir dengan metode SCS-CN, pemodelan genangan banjir dengan HEC-RAS, serta analisis karakteristik wilayah genangan banjir. Kombinasi tersebut efektif untuk memodelkan genangan saat kejadian curah hujan yang ekstrem. Berdasarkan penelitian, sebaran wilayah bahaya banjir yang tertinggi adalah yang berada di RW 004 Kelurahan Cipinang Melayu. Cipinang Melayu pun merupakan kelurahan dengan genangan terluas dengan hunian ukuran kecil dan sedang sebagai jenis penggunaan lahan paling terdampak. Karakteristik wilayah terdampak yaitu terdapat lahan hijau dan kosong yang mengurangi potensi air menggenangi bangunan atau penggunaan lahan lainnya. Bangunan yang berada di perumahan dengan tingkat bahaya rendah cenderung lebih teratur dan relatif berukuran sedang hingga besar. Sedangkan jenis hunian yang ada di Kelurahan Cipinang Melayu dengan tingkat bahaya tinggi cenderung rapat dan berukuran kecil hingga sedang, namun mayoritas memiliki dua lantai sebagai bentuk adaptasi banjir.

Extreme rainfall in East Jakarta on February 19, 2021 caused flooding in a number of subdistricts. The research was conducted in the central part of Kali Sunter, which flows through three subdistricts, namely Cipinang Melayu, Cipinang Muara, and Pondok Bambu. The purpose of the study was to do flood hazard modeling and analyze the characteristics of flood-affected areas based on land use and topography. Inundation and flood hazard maps is done by: calculating the flood discharge using the SCS-CN method, flood inundation modelling using HEC-RAS, and analyzing the characteristics of the inundated area. This combination is effective for rapid modeling during extreme rainfall events. Based on the research, the distribution of the highest flood hazard area is in RW 004 Cipinang Melayu, with the widest inundation affecting small and medium-sized houses. The characteristics of the affected area are that there is green and empty land which reduces the potential for water to inundate buildings or other land uses. Buildings located in low-hazard housing areas tend to be more organized and relatively medium to large in size. While the types of housing in the Cipinang Melayu with a high level of danger tend to be dense and small to medium in size, but the majority have two floors as a form of flood adaptation. "
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mian Rizkinia
"Banjir yang terjadi di Jakarta hanya dapat dipengaruhi oleh faktor curah hujan, sistem tata kota, dan drainase saja, tetapi juga dapat melibatkan faktor penurunan muka tanah (PMT). PMT di Jakarta dimungkinkan karena Jakarta berdiri di atas lapisan sedimen dan adanya pengambilan air tanah dalam jumlah yang sangat besar. Penelitian ini akan mengolah data ALOS/PALSAR untuk menentukan tingkat PMT di wilayah Jakarta dan hubungannya dengan daerah rawan banjir. Metode Differensial Interferometri (DInSAR) dilakukan pada dua data PALSAR untuk wilayah yang sama dengan waktu akuisisi yang berbeda, yaitu tahun 2007 dan 2008. Pengolahan DInSAR akan dihasilkan citra yang mengandung informasi PMT yang dapat diterjemahkan. Untuk memperkuat analisa terhadap daerah perubahan, diterapkan algoritma Log Ratio terhadap dua citra tersebut. Citra hasil Log Ratio kemudian ditumpangkan (overlay) dengan citra DInSAR dan peta genangan Jakarta tahun 2009, sehingga didapat hubungan antara PMT dengan banjir dan peta kerawanan banjir Jakarta berdasarkan PMT.
Diperoleh hasil PMT daerah banjir berkisar pada rata-rata 10,57 cm, dengan nilai minimum 5,25 cm dan maksimum 22,5 cm. Semakin besar nilai PMT, genangan yang terjadi juga cenderung semakin tinggi. Kecuali pada beberapa wilayah yang memiliki kondisi khusus, seperti adanya waduk, pemecahan aliran sungai, sistem pompa air dan pintu air. Akurasi citra hasil DInSAR cukup baik dengan selisih 0,03 cm (0,18%) hingga 0,55 cm (3,37%) dibanding pengukuran GPS. Hasil ini dapat menjadi bahan rekomendasi kepada Pemerintah Daerah DKI Jakarta untuk meminimalisir risiko potensi terjadinya PMT dan banjir, sekaligus menjadi bahan perencanaan tata kota Jakarta untuk ke depannya.

Floods that occurred in Jakarta is not only be influenced by factors of rainfall, urban planning systems, and drainage alone, but also may involve land subsidence (LS). LS in Jakarta possible because Jakarta is standing on top of layers of sediments and the presence of ground water consumption in very large quantities. In this research, we will process ALOS / PALSAR data to determine the level of LS in the Jakarta area and its relation to flood prone areas. Differential interferometry method (DInSAR) was performed on two PALSAR data for the same region with different acquisition times, i.e. in 2007 and 2008, and respectively. DInSAR processing will generate image containing information that can be translated into LS. To find the elevation changing area, Log Ratio algorithm is applied to two images as an additional analysis. The Log Ratio image is superimposed with the image of DInSAR result and Jakarta inundation map of 2009, in order to get the relationship between the LS with the flood and flood vulnerability map of Jakarta based on LS.
It is found that land on the flood area subsided in average 10.57 cm, with a minimum value of 5.25 cm and a maximum of 22.5 cm. The greater the value of LS, inundation area also tend to widen, except in a few areas that have special conditions, such as reservoirs, river flow solution, water pump system and floodgates. Accuracy of DInSAR result image is quite high, with the difference of 0.03 cm (0,18%) to 0.55 cm (3.37%) compared to GPS measurements. These results can be recommended to the local government of Jakarta to minimize the potential risk of LS and floods, as well as the subject of city planning for the future.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
T30543
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>