Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 21093 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
"Background : Alternative complementary health service by health workers is one of the alternative treatment that can contribute to improve the health of adults and is demand by the public. implementation of complementary alternative medicine baesd on MOH regulation No. 1109/MOH/ 2007. aseessment of complementary alternative medicine policy implementation and its impact on the licencing of health workers was conducted to determine the impact on the implementation and licencing of health workers who practice complementary alternative medicine. Methods: The assessment was based on qualitative appoach in 3 provinces: Bali (Denpasar and Tabanan), West Java (Bandung District) and Central Java (Semarang and Kendal). The data collection by in depath interview and round table discussion (RTD). Health wrokers who perform complementary alternative care, SDK Head of Provincial Health Office and District/ City as well as associations or professional organizations as information resources. data analysing was done by triangulasi and and content analysis. Result: The result shown MOH regulation no. 1190 in the year 2007, interpreted differently by provinial Health Office. In the most provinces have not even been implemented. The Professional organization did not have any college to access the competence of its members, health personnel licensing requirenment more difficult than traditional healers. In adition, many professional organizations which have not been officially recognized standart of competence and have not had, and still there are associations that have not been accredited. So that the recommendations given in the framework of the licensing of health workers accountable difficult. Recomendation: Minister Regulation No. 1076 of 2003 needs to be revised to be able to distinguish clearly the competence and authority of traditional healers and health workers who practice acupunture. In addition, people can asily distinguish the difference between traditional health and complementary alternatives, including the capabilities of both. "
BULHSR 17:3 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Rivai
"Pengobatan alternatif denganjumlah dan nama yang beragam merupakan realita yang ada di masyarakatsejak dahulu. Keberadan pengobatan alternatif di masyarakat memang pada masa pembangunan yang mementingkan layanan sarana seperti Puskesmas dan Posyandu sepertitidakterdengar. Pendirian sarana kesehatanoleh pemerintah yang selama bertahun-tahun dilakukan untuk menjangkau masyarakat agar dapat menjangkau akses layanan kesehatan ternyata tidak menyebabkan keberadaan pengobatan alternatif hilang. Krisis moneter yang berlangsung pada tahun 1997 merupakan contoh bagaimana keberadan pengobatan alternatif justru berkembang dan populer. Di tengah perkemangandan popularitas pengobatan-pengobatan alternatif yang adaternyata ada sebuah pengobatan yang dalam perkembangannya didasari oleh semangatuntuk menjalankan kembali ajaran-ajaran Islam. Semangat untuk mempromosikan ajaran Islam dalam bidang pengobatankepada masyarakatinilahyangdapat menjadi motivasiuntukterus bertahan dan berkembang. Pengobatan itu adalah bekam.
Dalam penelitian ini, Bekam dan Ruqyah Center (BRC) Jakarta merupakan contoh sebuah lembaga pengobatan yang mendasarkan pengobatannya dengan klaim sebagai lembaga yang melaksanakanpengobatan sesuai sunnah ajaran Islam. Niat ini nampaknya cukupberalasan, sebab BRC bukan hanya sekedar hadir di masyarakat tetapijuga sebagai wujud dan upaya mereka untuk menjadi lawanpengobatan yang menurut mereka tidak Islami dan menyimpang dari ajaran Islam. Peneliti mendapatkan bahwa dalam perkembangannya mereka melakukan suatu upaya inovasi yang dalamcontoh dalam tiga informan bukan hanya mampu mendapat pasien pelanggan dari kalangan Muslim saja, namun juga kalangan non-muslim sebagai pasien setia mereka.
Alternative medicine with varying number and its name is a reality inthe society. The availability of alternative treatment in the community was at the time of development that emphasizes services of healthfacilities by the government over the years done to reach the public in order to reach access to health services does not make the existence of alternative medicine is lost. The monetary crisis which took place in 1997 is an example of how the existence ofalternative medicinebecame popular. In the popularity of some alternative treatments for some people there is one of them which has a spirit to promote Islamic teachings in the field of the treatment. That spirit take a momentwhen reformation era which jus has started and always show their existence in society. The treatment is bekam (cupping).
Research study by mein Bekam and Ruqyah Center (BRC) in Jakarta in this case is an example of an institution that bases its treatment with bekam. As an institutionwhichclaimsimplementappropriatetreatment Sunnah Islamic teachings seems quite reasonable, becausethe BRC is not just present in society but also as beings and their attempts to become the opposite treatment that they think is un-Islamic and deviated from Islamic teachings. Researchers found that in their efforts to promote bekam assharia are not only able to receive patients from Muslim customers, but also among non-Muslims as their patients.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2010
S8276
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Situmorang, Widya Yanti
"Kebutuhan energi yang semakin meningkat dari tahun ke tahun, dimana ketergantungan terhadap minyak bumi dan terakhir terhadap LPG perlu disiasati dengan mencari sumber energi baru. Dimetil Eter dinilai sebagai sumber energi alternatif yang potensial menimbang sumber bahan baku pembuatan DME dapat diperoleh dari biomassa, batubara dan gas alam, yang mana merupakan sumber bahan baku yang terbarukan dan tidak terbarukan, menjamin ketersediaan DME secara terus-menerus. Kajian pustaka terhadap keekonomian pembuatan Dimetil Eter dari tiga bahan baku tersebut dengan menggunakan Indirect dan Direct Technology) akan dibahas, yang mana lebih lanjut analisa pada tesis ini hanya terbatas kepada bahan baku biomassa dan batubara saja.
Dengan membandingkan empat variasi yaitu BB1PI ( Biomassa ? direct technology), BB2P1 (Batubara- direct technology), BB1P2 ( Biomassa ? indirect technology), BB2P2 (Batubara- indirect technology) dengan basis kapasitas produksi DME 5.000 ton/hari (351 hari operasional) dan harga DME adalah USD 1.000/ MT DME atau USD 907.220/ ton DME diperoleh nilai CAPEX dan OPEX terendah USD 3.203.965.095,66 dan USD 373.546.794,34 berturut, dengan nilai IRR tertinggi 38% dan PBP (Pay Back Period) terendah 2.63 tahun untuk variasi BB2P1 (Batubara - direct Technology). Sehingga dengan membandingkan empat variasi tersebut diatas diperoleh kesimpulan bahwa bahan baku dan proses teknologi yang dinilai paling ekonomis didalam penerapannya adalah variasi BB2P1 (Batubara-direct technology).

The need for energy is increasing from year to year, where the dependence on petroleum and LPG should last to overcome by finding new sources of energy. Dimethyl Ether assessed as a potential alternative sources of energy considering its raw material can be obtained from biomass, coal and natural gas, which is the renewable source of raw materials and non-renewable, ensuring the availability of DME continuously. Literature review on the economical manufacture of Dimethyl Ether from three raw materials by using Indirect and Direct Technology will be discussed, which further analysis in this thesis is limited to biomass and coal feedstock only.
By comparing the four variations of the BB1PI (Biomass - direct technology), BB2P1 (Coal - direct technology), BB1P2 (Biomass - indirect technology), BB2P2 (Coal - indirect technology), with base DME production capacity of 5,000 tons / day (351 operational days) with price USD 1,000/MT DME or USD 907.220/ ton DME, obtained lowest CAPEX and OPEX values USD 3,203,965,095.66 and USD 373,546,794.34 respectively, with the highest value of IRR 38% and the lowest value of PBP (Payback Period) 2.63 years for BB2P1 variation (Coal - Direct Technology). Therefore, by comparing the four variations of the above it is concluded that the raw materials and process technologies are considered the most economical in its application is BB2P1 (Coal-direct technology).
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T41517
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Murni
"Pengobatan beiiatnt sentiyu merupakan pengobatan alternatif dari sejumlah pengobatan yang dikenal oleh orang Dayak Benuaq. Pengobatan ini dilandasi oleh pengetahuan orang dayak Benuaq mengenai konsep sakit - sehat, penyebab dan klasifikasi penyakit. konsep betiatnt sentiyu, proses dan pelaku yang terlibat dalam pengobatan serta faktor predisposisi sehingga pengobatan ini masih dipraktekkan.
Penelitian yang mengambil lokasi di Desa Tanjung Isuy, Kecamatan Jempang, Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur dilakukan pada 25 Oktober - 4 November 1999. Pengumpulan data menggunakan pendekatan kualitatif melalui pengamatan, pengamatan terlibat, dan wawancara mendaiam. Penyakit yang diderita oleh seseorang bagi orang Dayak Benuaq adalah akibat perilaku individu tersebut dalam menjaga keharmonisan hubungan antara manusia dengan Penciptanya, manusia dengan alam lingkungan sekitar tempat tinggalnya, atau hubungan antara manusia dengan sesamanya. Ketidakharmonisan hubungan akan menyebabkan penyakit di derita oleh seseorang atau sekelompok orang. Oleh sebab itu, pelt' dilakukan pengobatan beliatnt sentiyu sebagai upaya penyembuhan penyakit tersebut Penyakit (illness) oleh orang Dayak Benuaq dibagi dalam dua klasifikasi yakni penyakit berat (rotate tahapt) dan penyakit ringan. (rotatn ele).
Konsep pengobatan beliatnt sentiyu berawal dari kerasukan (sentiyu = kerasukan) mengenal sejumlah pelaku yakni : pemeliatnt (penyembuh tradisional), rotatn ("pasien"), penu'ung (pemusik), dan pengugu/pengegugu garu (orang yang membantu pemeliatnt menyiapkan segala perlengkapan upacara). Pengobatan beliatnt sentiyu erat terkait dengan sistem religi asli orang Dayak Benuaq.
Tahapan dalam proses pengobatan beliatnt sentiyu diawali dengan pemeriksaan terhadap rotant oleh pemeliatnt dengan cara : (i) kakaap (meraba tubuh rotatn yang dirasakan sakit); (ii) nyegook (mengisap bagian kepala rotatn); (iii) nyentaau ("mendiagnosa" dengan menggunakan Jilin di dalam mangkuk untuk mengetahui penyakit rotatn); (iv) tafsir mimpi (menanyakan mimpi yang pernah dialami oleh rotatn atau keluarganya); (v) ngentaas (memanggil roh kelelungan para pengentaas ); (vi) melihat hati dan limpa babi. Ramuan-ramuan tumbuhan dan hewan digunakan bersamaan atau terpisah dari pengobatan beliatnt sentiyu.
Pelaksanaan pengobatan beliatnt sentiyu dapat dilakukan pada pagi, slang, sore, maupun malam hari, balk di lou (rumah panjang) maupun di rumah rotatn. Lamanya waktu pengobatan tergantung pads tingkat keparahan suatu penyakit. Demikian pula, jumlah pemeliatnt yang terlibat dalam sebuah pengobatan beliatnt sentiyu. Biaya yang dikeluarkan untuk suatu penyelenggaraan pengobatan beliatnt sentiyu tergantung pada ringan atau beratnya penyakit den lamanya proses pengobatan.
Beliatnt sentiyu merupakan fakta pengobatan tradisional yang masih dipraktekkan oleh orang Dayak Benuaq dengan segala segi positif mauptm negatifnya. Penelitian laboratorium terhadap sejumlah ramuan tumbuhan dan hewan yang digunakan dalam pengobatan nil perlu dilakukan, sehingga dapat diketahui manfaat atau bahayanya bagi kesehatan. Kerjasama lintas sektoral antara Departemen Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial, Departemen Pariwisata dan Kebudayaan, dan Departemen Pendidikan Nasional perlu diupayakan agar pengobatan beliatnt sentiyu dapat dikembangkan sebagai aset pariwisata dengan retail melakukan pembinaan guna meningkatkan derajat kesehatan pada Orang Dayak Benuaq.

Beliatnt Sentiyu : Alternative Medicine of the Dayak Benuaq People (A Study of the Dayak Benuaq People at Tanjung Isuy village, Jempang Subdistrict, West Kutai District, East Kalimantan 1999)
One of the healing systems among the Dayak Benuaq is beliatnt sentiyu. Concepts of illness and health, the classification of disease and their causes, the actors involved in the healing process and predisposition factors are elements of this healing system.
The study was carried out at Tanjung Isuy village, Jempang subdistrict, East Kalimantan from 25 OCtober to 4 November 1999. Participant observation and in-depth interviews were used as data collection method.
An illness is perceived as a result of a person's behavior in maintaining a hatsnonious relationship between said person and his/her's creator, the natural environment ar his/her fellow man. An inharmonious relationship will cause one or a group of people to suffer illness. Among the Dayak Benuaq, illness is divided into `severe' illness (rotatn tahapt) and `light' illness (rotatn ele).
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2001
T4611
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
PATRA 4:4 (2003)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Felisa Dwi Pramesthi
"Penggunaan batubara yang dikategorikan sumber daya tak terbarukan sebagai bahan bakar tanur semen memberikan kontribusi emisi CO2, sebagai Gas Rumah Kaca (ORK). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengembangan energi terbarukan dengan pemanfaatan limbah dalam rangka penurunan konsumsi batubara dan penurunan emisi CO2. Kajian mendalam mengenai pemanfaatan
kembali energi yang terkandung pada limbah dengan teknologi co-processing
dilakukan di Plant 8, PT. Indocement Tunggal Prakarsa (ITP) tbk, Citeureup.
Penelitian ini tergolong penelitian kuantitatif. Penelitian lapangan dilakukan pada bulan Januari 2009 untuk menganalis;s penggunaan bahan bakar alternatif (BBA)
pada periode 2007-2008. Kesimpulan yang dapat diambil, bahwa co-processing
memenuhi unsur-unsurur keberlanjutan seperti economically profitable, socially
acceptable dan environmentally sound manageable. Secara khusus,
kesimpulannya yaitu: (1) Kritena pemilihan BBA dalam industri semen: nilai
kalori, kandungan air dan kemudahan penanganan, (2) Kendali pemanfaatan BBA: kualitas biomassa yang fluktuatif, kuantitas limbah yang memenuhi syurat
belum mencukupi dan kendal. berupa biaya investasi serta operasional yang
tinggi, (3) BBA jenis sekam, cangkang kelapa sawit dan limbah industri memiliki
keberlanjutan pasokan relatif stabil, sedangkan bubuk gergaji tidak dapat
mencukupi konsumsi BBA di masa mendatang. Perkiraan kontinuitas pasokan
BBA ini tidak mempertimbangkan penggunaan BBA sebagai baban bakar rumah
tangga dan baban dasar pupuk organik, (4) Penggunaan BBA (2007-2008) mampu
mensubstitusi kalor sebesar 9,69% dan memberikan penurunan biaya baban bakar
sebesar 8,95%, (5) Pemanfaatan biomassa yang dikategorikan memiliki energi
bebas CO2 (2007-2008) memberikan penurunan emisi CO2 sebesar 7.49%, (6)
Teknologi co-processing pada tanur seme memberikan penerimaan
(kompensasi) untuk tiap LB3 yang masuk sebesar US$ 5-30/ton, sesuai dengan
karakteristik limbah. Selain itu, lumpur minyak ITP juga dapat diolah secara
mandiri sebingga mengurangi biaya yang sehurusnya dikeluarkan jika
pengolaanya diserahkan kepada instansi pengolah limbah."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2009
T32870
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yosef Dedy Pradipto
"To inherit something if it is not genetically is believed to be a culture. Knowledge is culture since it is not genetically acquired. When we are discussing the -function of knowledge that means we are discussing the `culture', because knowledge is transferred by socialization, and human get it by learning process.
Knowledge in its formation is connected to power. One of the processes in formation of knowledge is through education and power is represented by the state and its government with its regulations reinforced. In education, curriculum is the reflection of power.
The government issues the national curriculum, applied throughout the country. In the implementation, the uniformity can not be fully applied. The due to the various situation and condition in every region. Alternative education is considered to be against uniformity in the implementation of national curriculum. Alternative education is also viewed as power in education.
Power contest is the condition that comes along with the formation of knowledge. Power contest appears when knowledge is constructed, deconstructed, and reconstructed. All happen within the constellation of power.
The concept of contest is used to illustrate the struggle, the fight, competition and debate when knowledge is in formation within the constellation of power.
Teaching through schools is one of the ways to formation of knowledge. In formation of knowledge, state with its national curriculum seems to stand in one side while, children, parents, peer groups, milieu, NGOs, and media are in the other side. Power contest seems to give certain color when alternative education is set in the context.
SDKE Mangunan is a type of alternative education that we can use to illustrate power contest between education and the state in the formation of knowledge. Romo Mangun with his curriculum for SDKE Mangunan has to face the state which implements national curriculum. Children just have to face their teachers in class. This will become more complicated with the presence of others like parents, peer groups, milieu and media.
"
2004
D591
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elena Natanael Santoso
"Gaya hidup minimalisme pada akarnya merupakan sebuah aplikasi dari bagaimana individu merespon dan memaknai akumulasi material yang berlebihan. Dengan mengeliminasi hal yang dianggap berlebihan dalam hidup, banyak pengikutnya percaya bahwa hal tersebut dapat meningkatkan kualitas lain dalam kehidupan mereka sekaligus berkontribusi terhadap lingkungan. Namun, kehadiran minimalisme dalam budaya arus utama menghadirkan sebuah paradoks dimana dalam reproduksinya, terutama di Instagram, hanya beroperasi sebagai estetika anti-konsumerisme untuk pemenuhan motif hedonisme dan gratifikasi diri dari mengkonsumsi secara berbeda. Menggunakan metode desk research, tulisan ini mengungkapkan bagaimana tigainfluencer minimalisme–C.S Lestari (@cslestari), Ode to Less (@odetoless), dan Allan Fadlansyah (@allanfadlansyah)–membingkai imaji minimalisme-nya melalui berbagai narasi dan konten yang dibagikan serta didukung oleh proses revisi estetika. Lalu, menggunakan teori hedonisme alternatif milik Soper, penelitian ini juga memperlihatkan bahwa influencer tersebut adalah affluent customers yang dapat melakukan eliminasi material serta konsumsi mewah sebagai praktik (anti-)konsumsi secara berbeda.

Minimalist lifestyle, at its core, is a manifestation of how individuals put meaning on their material over-consumption into action. By reducing the clutter of their lives, many of its followers claim that it increases their other life qualities while contributing to the environment. But, the popularization of minimalism into mainstream culture has presented us a paradox where its reproduction, especially in Instagram, only serves as anti-consumption aesthetic to fulfill the hedonistic motive and self-gratification of consuming differently. Drawing on data collected from a desk research method, this article analyzes how three minimalist influencers––C.S Lestari (@cslestari), Ode to Less (@odetoless), and Allan Fadlansyah (@allanfadlansyah) –frame their minimalism through shared narrative and content, supported by process of aesthetic revisioning. Then, using Soper’s alternative hedonism theory, this article shows how these influencers fit into the category of affluent customers with their abilities to eliminate material and consume affluently as their different mode of (anti-)consumption practice.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Abdi Hakim
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
S8207
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>